Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Made Agus Jefry Pramana

No : 07
Kelas : XI IPS 2

MAKNA HARI RAYA SARASWATI

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas waktu yang diberikan pada saya untuk
membawakan dharma wacana pada kesempatan ini. Mengingat hari ini adalah rahinan
saraswati, untuk itu saya mengambil tema “MAKNA HARI RAYA SARASWATI” . Kenapa
mengambil tema ini, karena seiring perkembangan zaman saya melihat utamanya pelajar sudah
mulai kurang memahami makna dari hari raya Sarawati ini.
Umat sedharma yang berbahagia,
Seharusnya kita bersyukur menjadi umat hindu, kenapa? Karena umat hindu banyak
memiliki hari suci keagamaan. Perayaan hari – hari suci keagamaan merupakan sarana untuk
menghaturkan rasa terima kasih dan bersyukur kehadapan Hyang Widhi Wasa. Salah satu hari
suci tersebut adalah Hari Saraswati yang datangnya setiap enam bulan sekali tepatnya sabtu
umanis Wuku watugunung . timbul pertanyaan dalam hati. Sudahkah kita bersyukur pada
setiap Hari Sarawati tiba?
Dalam perayaan hari raya Sarasvati hendaknya setiap umat merenung dan mencari
penyadaran kedalam diri sendiri. Karena jika sudah menemukan penyadaran dalam diri sendiri
maka itulah hakekat pengetahuan yang tertinggi. Berbicara tentang Saraswati, Beliau adalah
lambang suatu tingkat kesempurnaan dimana mengandung nilai – nilai
: Satyam (Kebenaran), Shivam (kemuliaan) dan Sundaram (keindahan). Karena tanpa adanya
ketiga nilai ini maka pengetahuan itu hambar seperti sayur tanpa garam.
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu unsur untuk meningkatkan tarap hidup
manusia. Betapa pentingnya ilmu pengetahuan itu bagi manusia sehingga di dalam ajaran
Agama Hindu diabadikan dalam bentuk simbolis Dewi Sarasvati. Sarasvati adalah sebuah
nama suci untuk menyebutkan sosok Dewi Ilmu Pengetahuan. Kata Sarasvati berasal dari kata
“saras” dan “vati”. Saras memiliki arti mata air, terus menerus atau sesuatu yang terus menerus
mengalir. Sedangkan kata vati berarti memiliki. Ilmu pengetahuan itu sifatnya mengalir terus-
menerus tiada henti-hentinya ibarat sumur yang airnya tiada pernah habis meskipun tiap hari
ditimba untuk memberikan hidup pada umat manusia.
Umat sedharma yang berbahagia,
Di India maupun di Bali, Dewi Saraswati dilukiskan sebagai Dewi yang sangat cantik
dan bertangan empat yang masing-masing memegang Genitri , kropak, Wina dan Teratai serta
didekatnya, terdapat burung merak dan angsa. Semua lukisan (lambang) di atas merupakan
suatu simbol yang masing-masing memiliki makna :
1. Dewi yang cantik dan berwibawa menggambarkan bahwa ilmu pengetahuan itu
adalah sesuatu yang amat menarik dan mengagumkan. Kecantikan Dewi Saraswati
bukanlah kemolekan yang dapat merangsang munculnya nafsu birahi.
Memang orang yang berilmu itu akan menimbulkan daya tarik yang luar biasa. Karena
itu dalam Kakawin Niti Sastra ada disebutkan bahwa orang yang tanpa ilmu
pengetahun, amat tidak menarik biarpun yang bersangkutan muda usia, sifatnya bagus
dan keturunan bangsawan. Orang yang demikian ibarat bunga merah menyala tetapi
tanpa bau harum sama sekali
2. Kropak ialah lambang dari sumber ilmu pengetahuan.
3. Genitri adalah lambang bahwa ilmu pengetahuan itu tiada habis-habisnya. Genitri
juga lambang atau alat untuk melakukan japa. Ber-japa yaitu aktivitas spiritual untuk
menyebut nama Tuhan berulang-ulang. Ini pula berarti, menuntut ilmu pengetahuan
merupakan upaya manusia untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Ini berarti pula, ilmu
pengetahuan yang mengajarkan menjauhi Tuhan adalah ilmu yang sesat.
4. Wina yaitu sejenis alat musik, yang di Bali disebut rebab. Suaranya amat merdu dan
melankolis. Ini melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu mengandung keindahan
atau estetika yang amat tinggi.
5. Bunga Teratai/Lotus,mampu tumbuh dengan subur dan menghasilkan bunga yang
indah walaupun hidupnya di atas air yang kotor.Teratai melambangkan kesucian Hyang
Widhi dan merupakan simbul dari ilmu pengetahuan itu sangat suci.
6. Angsa adalah jenis binatang unggas yang memiliki sifat-sifat yang baik yaitu tidak
suka berkelahi dan suka hidup harmonis. Angsa juga memiliki kemampuan memilih
makanan. Meskipun makanan itu bercampur dengan air kotor tetapi yang masuk ke
perutnya adalah hanya makanan yang baik saja, sedangkan air yang kotor keluar dengan
sendirinya. Demikianlah, orang yang telah dapat menguasai ilmu pengetahuan,
kebijaksanaan mereka memiliki kemampuan wiweka. Wiweka artinya suatu
kemampuan untuk membeda-bedakan yang baik dengan yang jelek dan yang benar
dengan yang salah.
7. Burung merak adalah lambang kewibawaan. Orang yang mampu menguasai ilmu
pengetahuan adalah orang yang akan mendapatkan kewibawaan.

Umat sedarma yang berbahagia,


Dengan memiliki pengetahuan maka kita akan menjadi orang “tahu” atau mengetahui
berbagai hal baik tentang hakekat /keberadaan hidup itu sendiri, maupun cara/jalan semestinya
dilakukan dalam hidupnya. Maka jika kita tidak berpengetahuan, kita dipersaamakan dengan
orang buta masuk gua (sudah buta masuk gua pula alangkah gelapnya). Dalam kondisi seperti
itu, jelas kita akan banyak membuat kesalahan, yang artinya banyak membuat dosa dalam
hidup. Atas dasar pemahaman itu maka orang yang memiliki ilmu pengetahuan dijamin akan
terhindar dari dosa.
Demikialah sedikit pesan dharma yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat
bagi kita semua. Apabila ada kata-kata saya yang kurang berkenan di hati umat sedharma
sekalian saya mohon maaf dan kehadapan Brahman saya mohon ampun. Karena pepatah
mengatakan “tan hhana wang sweta nulus” tidak ada manusia yang sempurna. Saya ucapkan
terima ksih atas perhatiannya dan saya akhiri dengan mantram puja santih.
Om śāntih śāntih śāntih om

Anda mungkin juga menyukai