Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ni Putu Marina Pratiwi

No : 31
Kelas : XI MIPA 1

“Om Swastyastu”
Om Avignam Astu Nama Sidham
Om anobadrah kertawiyantu wiswatah

Kepada  Ibu Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Mengwi yang saya hormati, Bapak/Ibu
guru yang saya hormati, dan teman-teman yang saya cintai. Atas ware krtha  warenugrane ida
Sang Hyang Widi Wada, kita dapat berkumpul bersama-sama dalam keadaaan sehat, dalam
kesempatan baik ini saya akan ber darmawacana degan tema perayaan hari Raya Saraswati.
Para bakta yang berbagagia, seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa setiap
enam bulan sekali, umat Hindu khususnya di Bali merayakan hari raya Saraswathi. Salah satu
hari suci ini,. Perayaan Saraswathi di Bali begitu semarak terlebih di sekolah-sekolah dan
instansi pemerintahan, kompak menjadikan hari raya saraswathi sebagai hari fakultatif (hari
libur kegiatan belajar-mengajar). Hampir di setiap sekolah dan rumah umat Hindu di Bali,
diadakan upacara khusus terhadap buku-buku, lontar dan kitab-kitab suci sebagai pemaknaan
terhadap turunnya wahyu pengetahuan suci Weda oleh Sang pencipta kepada para Maharsi
Hindu di India. Pengetahuan akan Weda ini diturunkan dan  diterima melalui pendengaran
bathin tingkat tinggi dan Siddhi/wahyu.
 Hari Saraswati yang jatuh pada hari Sabtu (Saniscara) Umanis wuku Watugunung,
dirayakan sebagai hari pawedalan Hyang Aji Saraswati, hari turunnya ilmu pengetahuan suci.
Perayaan ini dilaksanakan sebagai ungkapan puji syukur dan puja kepadanya-Nya atas
diturunkannya ilmu pengetahuan suci bagi umat manusia; disamping memohon kelanggengan
ilmu pengetahuan dan dapat berjaya di bidang Iptek. Pada malam harinya, dilaksanakan
"sambang samadhi" dan pembacaan lontar, pustaka, kitab-kitab suci dengan harapan dapat
menemukan Saraswati di dalam diri.
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu unsur untuk meningkatkan tarap hidup
manusia. Betapa pentingnya ilmu pengetahuan itu bagi manusia sehingga di dalam ajaran
Agama Hindu diabadikan dalam bentuk simbolis Dewi Sarasvati. Sarasvati adalah sebuah
nama suci untuk menyebutkan sosok Dewi Ilmu Pengetahuan. Kata Sarasvati berasal dari
kata “saras” dan “vati”. Saras memiliki arti mata air, terus menerus atau sesuatu yang terus
menerus mengalir. Sedangkan kata vati berarti memiliki. Dengan demikian Sarasvati berarti
sesuatu yang memiliki atau mempunyai sifat mengalirkan secara terus menerus.

Berkaca dari sejarah turunnya ilmu pengetahuan ini, sudah seyogyanya, segenap
genrasi muda Hindu di Bali, memaknainya dengan lebih meningkatkan pengetahuan diri
terhadap berbagai bidang pelajaran yang diikutinya. Perayaan Saraswathi hendaknya tidak
berhenti pada ritualitas belaka, namun sudah barang tentu, harus diikuti dengan praktek nyata
peningkatan kemampuan sang diri/masing-masing individu pada bidang ilmunya masing-
masing.
Kenapa Ilmu Pengetahuan dilambangkan dengan wanita cantik? Ilmu pengetahuan
diibaratkan demikian karena memang menarik umat manusia untuk mendekat,
mempelajarinya. Dewi Saraswathi sejatinya adalah “Sakti” dari Dewa Brahma, simbul
pencipta alam semesta. Secara filosofis, segala macam bentuk penciptaan semuanya
bersumber pada ilmu pengetahuan. Dengan dilambangkan dengan kecantikan diharapkan
umat manusia yang masih diliputi awidya, atau kegelapan, mampu melepaskan diri untuk
bangkit mencapai pencerahan dan penerangan lahir dan bathin.
Penampilan dewi yang cantik dengan busana putih bersih berkilauan, melambangkan
ilmu pengetahuuan itu sangat mulia, selalu menarik untuk dipelajari oleh siapapun. Alat
musik gitar (wina) melambangkan unsur mutlak ilmu pengetahuan berasal dari hukum alam
yang tercipta melalui melodi alami dan citarasa seni Sang Pencipta. Kitab suci (kropak)
melambangkan tempat tertuangnya berbagai petunjuk ajaran suci sebagai sumber ilmu
pengetahuan material maupun spiritual. Genitri (aksamala/tasbih) melambangkan ilmu
pengetahuan bersifat kekal, tidak terbatas, tidak akan ada akhirnya dan habis-habisnya untuk
dipelajari. Bunga Teratai, melambangkan kesucian ilmu pengetahuan yang murni, tidak
tercela. Burung Merak, melambangkan sifat ilmu pengetahuan itu memberikan suatu
kewibawaan bagi yang telah memahami dan menguasainya. Angsa putih, melambangkan
ilmu pengetahuan itu dapat memberikan petunjuk untuk bersikap bijaksana dalam
membedakan antara yang baik dan yang buruk.
Makna dari Perayaan Hari Saraswati :
1. Kita harus bersyukur kepada Tuhan atas kemurahan-Nya yang telah menganugrahkan
vidya (ilmu pengetahuan) dan kecerdasan kepada kita semua.
2. Dengan vidya kita harus terbebas dari avidya (kebodohan) dan menuju ke pencerahan,
kebenaran sejati (sat) dan kebahagiaan abadi.
3. Selama ini secara spiritual kita masih tertidur lelap dan diselimuti oleh sang maya (ketidak-
benaran) dan avidyam (kebodohan). Dengan vidya ini mari kita berusaha untuk
melek/eling/bangun dan tidur kita, hilangkan selimut maya, sadarilah bahwa kita adalah atma,
dan akhirnya tercapailah nirwana.
4. Kita belajar dan angsa untuk menjadi orang yang lebih bijaksana. Angsa bisa menyaring
air, memisahkan makanan dan kotoran walaupun di air yang keruh/kotor atau lumpur. Juga
jadilah orang baik, seperti buruk merak yang berbulu cantik, indah dan cemerlang walaupun
hidupnya di hutan.
Para bakta yang berbahagia. Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan begitu
pesatnya. Kalau zaman dulu kita mengenal Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, dan lain-
lain, saat ini pun demikian, tengok saja perkembangan teknologi nuklir, komputer yang
semakin canggih. Nama-nama seperti Bill Gates, penemu Microsoft, BJ Habibie – perintis
pesawat terbang di Indonesia, merupakan salah satu contoh betapa dari ketekunan mereka
mempelajari ilmu pengetahuan akan berdampak sangat besar bagi kehidupan umat manusia.
Disisi lain, harus diakui, perkembangan ilmu pengetahuan yang demikian pesat, juga telah
banyak menimbulkan efek-efek negatif. Seperti contoh, perlombaan senjata nuklir, perang
dingin, cyber crime, video porno, HP porno dan lain-lainnya telah membuat kita berfikir,
apakah ilmu pengetahuan itu salah? Jawabannya tentu tidak, yang salah adalah individu-
individu yang mempraktekkan ilmu pengetahuan. Sama halnya dengan ilmu kesaktian/ Leak
di Bali. Sesungguhnya tidak ada ilmu hitam ataupun putih namun orangnya lah yang
membuat dia berubah warna. Mau hitam atau putih, tergantung orangnya.
Besoknya pada hari Radite (Minggu) Paing wuku Sinta di-langsungkan
upacara Banyu Pinaruh. Kata Banyu Pinaruh artinya air ilmu pengetahuan. Upacara yang
dilakukan yakni menghaturkan laban nasi pradnyam dan air kumkuman. Hari redite paing
wuku sita/banyu pinaruh merupakan hari pembersihan diri sebelum mempejari ilmu
pengetahuan.

Hendaknya perayaan saraswati yang tepatnya nanti jatuh pada tanggal 26 Maret 2022
ini, dipakai sebagai media perenungan terhadap hakekat sang diri, dalam memaknai ilmu
pengetahuan itu sendiri. Proses penggalian pengetahuan itu hendaknya dilakukan secara
komprehensif dan berkelanjutan. Niscaya, temuan-temuan baru yang berguna bagi kehidupan
umat manusia, seperti penemuan obat virus Flu Burung, penangkal virus HIV, atas seizin
Tuhan Yang Maha Kuasa dapat terjadi dalam waktu yang tidak begitu lama.
Selamat Hari Raya Saraswati, Semoga Pikiran yang baik datang dari segala Penjuru!

”Om Shanti, Shanti, Shanti, Om”


Nama : Ni Nyoman Ayu Liony Agustina Maharani
No : 28
Kelas : XI MIPA 1

“Om Swastyastu”
Om Avignam Astu Nama Sidham
Om anobadrah kertawiyantu wiswatah
Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru.

Yang saya hormati bapak parisadha kel. Penanggo Jaya, yang saya sucikan jero
mangku serta umat sedarma yang berbahagia. Puji syukur kita haturkan kehadapan Ida Sang
HyangWidhi Wasa atas Asung Kerta Wara NugrahaNya. Sehingga hari ini kita dapat
berkumpul bersama disini untuk melaksanakan acara persembahyangan rahinan saraswati.
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas waktu yang diberikan pada saya untuk
membawakan dharma wacana pada kesempatan ini. Mengingat hari ini adalah rahinan
saraswati, untuk itu saya mengambil tema “MAKNA HARI RAYA SARASWATI” . Kenapa
mengambil tema ini, karena seiring perkembangan zaman saya melihat utamanya pelajar
sudah mulai kurang memahami makna dari hari raya Sarawati ini.
Umat sedharma yang berbahagia,Seharusnya kita bersyukur menjadi umat hindu,
kenapa? Karena umat hindu banyak memiliki hari suci keagamaan. Perayaan hari – hari suci
keagamaan merupakan sarana untuk menghaturkan rasa terima kasih dan bersyukur
kehadapan Hyang Widhi Wasa. Salah satu hari suci tersebut adalah Hari Saraswati yang
datangnya setiap enam bulan sekali tepatnya sabtu umanis Wuku watugunung . timbul
pertanyaan dalam hati. Sudahkah kita bersyukur pada setiap Hari Sarawati tiba?
Dalam perayaan hari raya Sarasvati hendaknya setiap umat merenung dan mencari
penyadaran kedalam diri sendiri. Karena jika sudah menemukan penyadaran dalam diri
sendiri maka itulah hakekat pengetahuan yang tertinggi. Berbicara tentang Saraswati, Beliau
adalah lambang suatu tingkat kesempurnaan dimana mengandung nilai – nilai : Satyam
(Kebenaran), Shivam (kemuliaan) dan Sundaram (keindahan). Karena tanpa adanya ketiga
nilai ini maka pengetahuan itu hambar seperti sayur tanpa garam.
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu unsur untuk meningkatkan tarap hidup
manusia. Betapa pentingnya ilmu pengetahuan itu bagi manusia sehingga di dalam ajaran
Agama Hindu diabadikan dalam bentuk simbolis Dewi Sarasvati. Sarasvati adalah sebuah
nama suci untuk menyebutkan sosok Dewi Ilmu Pengetahuan. Kata Sarasvati berasal dari
kata “saras” dan “vati”. Saras memiliki arti mata air, terus menerus atau sesuatu yang terus
menerus mengalir. Sedangkan kata vati berarti memiliki. Ilmu pengetahuan itu sifatnya
mengalir terus-menerus tiada henti-hentinya ibarat sumur yang airnya tiada pernah habis
meskipun tiap hari ditimba untuk memberikan hidup pada umat manusia.
Umat sedharma yang berbahagia,
Di India maupun di Bali, Dewi Saraswati dilukiskan sebagai Dewi yang sangat cantik dan
bertangan empat yang masing-masing memegang Genitri , kropak, Wina dan Teratai serta
didekatnya, terdapat burung merak dan angsa. Semua lukisan (lambang) di atas merupakan
suatu simbol yang masing-masing memiliki makna :
1. Dewi yang cantik dan berwibawa menggambarkan bahwa ilmu pengetahuan itu
adalah sesuatu yang amat menarik dan mengagumkan. Kecantikan Dewi Saraswati
bukanlah kemolekan yang dapat merangsang munculnya nafsu birahi. Memang orang
yang berilmu itu akan menimbulkan daya tarik yang luar biasa. Karena itu dalam
Kakawin Niti Sastra ada disebutkan bahwa orang yang tanpa ilmu pengetahun, amat
tidak menarik biarpun yang bersangkutan muda usia, sifatnya bagus dan keturunan
bangsawan. Orang yang demikian ibarat bunga merah menyala tetapi tanpa bau harum
sama sekali
2. Kropak ialah lambang dari sumber ilmu pengetahuan.
3. Genitri adalah lambang bahwa ilmu pengetahuan itu tiada habis-habisnya. Genitri
juga lambang atau alat untuk melakukan japa. Ber-japa yaitu aktivitas spiritual untuk
menyebut nama Tuhan berulang-ulang. Ini pula berarti, menuntut ilmu pengetahuan
merupakan upaya manusia untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Ini berarti pula, ilmu
pengetahuan yang mengajarkan menjauhi Tuhan adalah ilmu yang sesat.
4. Wina yaitu sejenis alat musik, yang di Bali disebut rebab. Suaranya amat merdu dan
melankolis. Ini melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu mengandung keindahan
atau estetika yang amat tinggi.
5. Bunga Teratai/Lotus,mampu tumbuh dengan subur dan menghasilkan bunga yang
indah walaupun hidupnya di atas air yang kotor.Teratai melambangkan kesucian
Hyang Widhi dan merupakan simbul dari ilmu pengetahuan itu sangat suci.
6. Angsa adalah jenis binatang unggas yang memiliki sifat-sifat yang baik yaitu tidak
suka berkelahi dan suka hidup harmonis. Angsa juga memiliki kemampuan memilih
makanan. Meskipun makanan itu bercampur dengan air kotor tetapi yang masuk ke
perutnya adalah hanya makanan yang baik saja, sedangkan air yang kotor keluar
dengan sendirinya. Demikianlah, orang yang telah dapat menguasai ilmu
pengetahuankebijaksanaan mereka memiliki kemampuan wiweka. Wiweka artinya
suatu kemampuan untuk membeda-bedakan yang baik dengan yang jelek dan yang
benar dengan yang salah.
7. Burung merak adalah lambang kewibawaan. Orang yang mampu menguasai ilmu
pengetahuan adalah orang yang akan mendapatkan kewibawaan.

Umat sedarma yang berbahagia,Dengan memiliki pengetahuan maka kita akan menjadi
orang “tahu” atau mengetahui berbagai hal baik tentang hakekat /keberadaan hidup itu
sendiri, maupun cara/jalan semestinya dilakukan dalam hidupnya. Maka jika kita tidak
berpengetahuan, kita dipersaamakan dengan orang buta masuk gua (sudah buta masuk gua
pula alangkah gelapnya). Dalam kondisi seperti itu, jelas kita akan banyak membuat
kesalahan, yang artinya banyak membuat dosa dalam hidup. Atas dasar pemahaman itu maka
orang yang memiliki ilmu pengetahuan dijamin akan terhindar dari dosa.Adapun makna dari
hari sarasvati yaitu:
Makna dari Perayaan Hari Saraswati :
1. Kita harus bersyukur kepada Tuhan atas kemurahan-Nya yang telah menganugrahkan
vidya (ilmu pengetahuan) dan kecerdasan kepada kita semua.
2. Dengan vidya kita harus terbebas dari avidya (kebodohan) dan menuju ke pencerahan,
kebenaran sejati (sat) dan kebahagiaan abadi.
3. Selama ini secara spiritual kita masih tertidur lelap dan diselimuti oleh sang maya (ketidak-
benaran) dan avidyam (kebodohan). Dengan vidya ini mari kita berusaha untuk
melek/eling/bangun dan tidur kita, hilangkan selimut maya, sadarilah bahwa kita adalah atma,
dan akhirnya tercapailah nirwana.
4. Kita belajar dan angsa untuk menjadi orang yang lebih bijaksana. Angsa bisa menyaring
air, memisahkan makanan dan kotoran walaupun di air yang keruh/kotor atau lumpur. Juga
jadilah orang baik, seperti buruk merak yang berbulu cantik, indah dan cemerlang walaupun
hidupnya di hutan.

Demikialah sedikit pesan dharma yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat
bagi kita semua. Apabila ada kata-kata saya yang kurang berkenan di hati umat sedharma
sekalian saya mohon maaf dan kehadapan Brahman saya mohon ampun. Karena pepatah
mengatakan “tan hhana wang sweta nulus” tidak ada manusia yang sempurna. Saya ucapkan
terima ksih atas perhatiannya dan saya akhiri dengan mantram puja santih.

Om śāntih śāntih śāntih om

Anda mungkin juga menyukai