Anda di halaman 1dari 3

MAKNA HARI RAYA SARASWATI

Oleh:
I GEDE ARNAWA ( XII AP 2 ) ( 03 )

Om Swastyastu
Om Avignam Astu Nama Sidham
0m anobadrah kertawiyantu wiswatah
Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru.

Yang saya hormati bapak parisadha kel. Penanggo Jaya, yang saya sucikan jero mangku
serta umat sedarma yang berbahagia. Puji syukur kita haturkan kehadapan Ida Sang HyangWidhi
Wasa atas Asung Kerta Wara NugrahaNya. Sehingga hari ini kita dapat berkumpul bersama disini
untuk melaksanakan acara persembahyangan rahinan saraswati.

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas waktu yang diberikan pada saya untuk membawakan
dharma wacana pada kesempatan ini. Mengingat hari ini adalah rahinan saraswati, untuk itu saya
mengambil tema “MAKNA HARI RAYA SARASWATI” . Kenapa mengambil tema ini, karena
seiring perkembangan zaman saya melihat utamanya pelajar sudah mulai kurang memahami
makna dari hari raya Sarawati ini.
Umat sedharma yang berbahagia,
Seharusnya kita bersyukur menjadi umat hindu, kenapa? Karena umat hindu banyak
memiliki hari suci keagamaan. Perayaan hari – hari suci keagamaan merupakan sarana untuk
menghaturkan rasa terima kasih dan bersyukur kehadapan Hyang Widhi Wasa. Salah satu hari suci
tersebut adalah Hari Saraswati yang datangnya setiap enam bulan sekali tepatnya sabtu umanis
Wuku watugunung . timbul pertanyaan dalam hati. Sudahkah kita bersyukur pada setiap Hari
Sarawati tiba?
Dalam perayaan hari raya Sarasvati hendaknya setiap umat merenung dan mencari
penyadaran kedalam diri sendiri. Karena jika sudah menemukan penyadaran dalam diri sendiri
maka itulah hakekat pengetahuan yang tertinggi. Berbicara tentang Saraswati, Beliau adalah
lambang suatu tingkat kesempurnaan dimana mengandung nilai – nilai
:Satyam (Kebenaran), Shivam (kemuliaan) dan Sundaram (keindahan). Karena tanpa adanya
ketiga nilai ini maka pengetahuan itu hambar seperti sayur tanpa garam.
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu unsur untuk meningkatkan tarap hidup manusia.
Betapa pentingnya ilmu pengetahuan itu bagi manusia sehingga di dalam ajaran Agama Hindu
diabadikan dalam bentuk simbolis Dewi Sarasvati. Sarasvati adalah sebuah nama suci untuk
menyebutkan sosok Dewi Ilmu Pengetahuan. Kata Sarasvati berasal dari kata “saras” dan
“vati”. Saras memiliki arti mata air, terus menerus atau sesuatu yang terus menerus mengalir.
Sedangkan kata vati berarti memiliki. Ilmu pengetahuan itu sifatnya mengalir terus-menerus tiada
henti-hentinya ibarat sumur yang airnya tiada pernah habis meskipun tiap hari ditimba untuk
memberikan hidup pada umat manusia.
Umat sedharma yang berbahagia,
Di India maupun di Bali, Dewi Saraswati dilukiskan sebagai Dewi yang sangat cantik dan
bertangan empat yang masing-masing memegang Genitri , kropak, Wina dan Teratai serta
didekatnya, terdapat burung merak dan angsa. Semua lukisan (lambang) di atas merupakan suatu
simbol yang masing-masing memiliki makna :
1. Dewi yang cantik dan berwibawa menggambarkan bahwa ilmu pengetahuan itu adalah sesuatu
yang amat menarik dan mengagumkan. Kecantikan Dewi Saraswati bukanlah kemolekan yang
dapat merangsang munculnya nafsu birahi.
Memang orang yang berilmu itu akan menimbulkan daya tarik yang luar biasa. Karena itu dalam
Kakawin Niti Sastra ada disebutkan bahwa orang yang tanpa ilmu pengetahun, amat tidak menarik
biarpun yang bersangkutan muda usia, sifatnya bagus dan keturunan bangsawan. Orang yang
demikian ibarat bunga merah menyala tetapi tanpa bau harum sama sekali
2. Kropak ialah lambang dari sumber ilmu pengetahuan.
3. Genitri adalah lambang bahwa ilmu pengetahuan itu tiada habis-habisnya. Genitri juga lambang
atau alat untuk melakukan japa. Ber-japa yaitu aktivitas spiritual untuk menyebut nama Tuhan
berulang-ulang. Ini pula berarti, menuntut ilmu pengetahuan merupakan upaya manusia untuk
mendekatkan diri pada Tuhan. Ini berarti pula, ilmu pengetahuan yang mengajarkan menjauhi
Tuhan adalah ilmu yang sesat.
4. Wina yaitu sejenis alat musik, yang di Bali disebut rebab. Suaranya amat merdu dan melankolis.
Ini melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu mengandung keindahan atau estetika yang amat
tinggi.
5. Bunga Teratai/Lotus,mampu tumbuh dengan subur dan menghasilkan bunga yang indah walaupun
hidupnya di atas air yang kotor.Teratai melambangkan kesucian Hyang Widhi dan merupakan
simbul dari ilmu pengetahuan itu sangat suci.
6. Angsa adalah jenis binatang unggas yang memiliki sifat-sifat yang baik yaitu tidak suka berkelahi
dan suka hidup harmonis. Angsa juga memiliki kemampuan memilih makanan. Meskipun
makanan itu bercampur dengan air kotor tetapi yang masuk ke perutnya adalah hanya makanan
yang baik saja, sedangkan air yang kotor keluar dengan sendirinya. Demikianlah, orang yang telah
dapat menguasai ilmu pengetahuan, kebijaksanaan mereka memiliki kemampuan wiweka.
Wiweka artinya suatu kemampuan untuk membeda-bedakan yang baik dengan yang jelek dan
yang benar dengan yang salah.
7. Burung merak adalah lambang kewibawaan. Orang yang mampu menguasai ilmu pengetahuan
adalah orang yang akan mendapatkan kewibawaan.

Umat sedarma yang berbahagia,


Dengan memiliki pengetahuan maka kita akan menjadi orang “tahu” atau mengetahui
berbagai hal baik tentang hakekat /keberadaan hidup itu sendiri, maupun cara/jalan semestinya
dilakukan dalam hidupnya. Maka jika kita tidak berpengetahuan, kita dipersaamakan dengan orang
buta masuk gua (sudah buta masuk gua pula alangkah gelapnya). Dalam kondisi seperti itu, jelas
kita akan banyak membuat kesalahan, yang artinya banyak membuat dosa dalam hidup. Atas dasar
pemahaman itu maka orang yang memiliki ilmu pengetahuan dijamin akan terhindar dari dosa.
Demikialah sedikit pesan dharma yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi
kita semua. Apabila ada kata-kata saya yang kurang berkenan di hatiumat sedharma sekalian saya
mohon maaf dan kehadapan Brahman saya mohon ampun. Karena pepatah mengatakan “tan hhana
wang sweta nulus” tidak ada manusia yang sempurna. Saya ucapkan terima ksih atas perhatiannya
dan saya akhiri dengan mantrampuja santih.
Om śāntih śāntih śāntih om

Anda mungkin juga menyukai