100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
726 tayangan38 halaman
Kedatangan Bhagavan Sri Sathya Sai Baba ke dunia telah memberikan banyak pesan-pesan spiritual dalam wujud hidup Beliau sendiri. Buku ini menjelaskan warisan yang diberikan Sai untuk umat manusia.
Kedatangan Bhagavan Sri Sathya Sai Baba ke dunia telah memberikan banyak pesan-pesan spiritual dalam wujud hidup Beliau sendiri. Buku ini menjelaskan warisan yang diberikan Sai untuk umat manusia.
Kedatangan Bhagavan Sri Sathya Sai Baba ke dunia telah memberikan banyak pesan-pesan spiritual dalam wujud hidup Beliau sendiri. Buku ini menjelaskan warisan yang diberikan Sai untuk umat manusia.
(Dipersembahkan di kaki padma Bhagavan Sri Sathya Sai Baba)
Judul Asli : SRI SATHYA SAI AVATAR HIS LIFE IS HIS LEGACY Penulis : Sri Indulal Shah, Penasehat organisasi Sathya Sai international (Luar Negeri) Diambil dari : http://www.saibabaofindia.com Judul Saduran : AVATARA SRI SATHYA SAI HIDUP-NYA ADALAH WARISAN-NYA Disadur oleh : Nyoman Sumantra (Sai Study Group Medan, 2011)
Warisan Sathya Sai Halaman 1 SRI SATHYA SAI AVATAR KEHIDUPAN BELIAU SENDIRI ADALAH SEBAGAI WARISAN BELIAU
SRI SATHYA SAI EDUCARE UNIVERSITAS BAGI SELURUH ALAM SEMESTA Jika pendidikan Sri sathya Sai benar-benar dipelajari dengan mendalam maka seseorang akan menyadari bahwa bukanlah seorang guru yang menga- jar, bukanlah sekolah yang memberikan pelajaran, bukanlah kampus yang memberikan pengetahuan, bukanlah alam semesta ini yang memberikan nilai pengetahuan, namun ini semua adalah PERHATIAN ILLAHI SWAMI YANG PENUH DENGAN KASIH BAGI KEMANUSIAAN yang merupakan kekua- tan pendorong dari belakang yang membuat semua bentuk perangkat mulai dari tenaga pengajar sampai pada tingkat universitas untuk menanamkan pendidikan yang sejati bagi perkembangan dan kemuliaan umat manusia. Proses kearah ini telah dimulai dan sedang membentuk sebuah kemajuan yang sangat luar biasa. Segera, Sri sathya Sai Educare akan menjadi univer- sitas bagi seisi alam semesta ini. Betapa besar dan kekal warisan yang bisa diharapkan oleh umat manusia dari seorang Poornavatar dalam wujud Sri sathya Sai!
SATHYA SAI BERKAITAN DENGAN DIRI BELIAU SENDIRI MENGAPA AKU HARUS DATANG? Disarikan dari wejangan Beliau tanggal 4 Juli 1968 di Nairobi, Afrika selatan dan pada tanggal 19 Juni 1974 di Brindavan (sekarang Trayee Brindavan), Whitefield, Bangalore, India. Aku telah datang untuk menyalakan pelita kasih di dalam hatimu, dan meli- hatnya bersinar dari hari ke hari dengan penuh kecemerlangan. Aku tidak datang untuk mewakili atau atas nama agama tertentu, seperti Hindu. Aku tidak datang untuk beberapa misi publisitas untuk kepentingan be- berapa sekte atau keyakinan atau untuk beberapa maksud, tidak juga untuk mencari dan mengumpulkan para pengikut untuk mengajarkan beberapa doktrin. Aku tidak memiliki rencana untuk menarik para sadhaka atau bhakta ke dalam kelompok-Ku atau kelompok yang lainnya. Aku datang untuk men- jelaskan kepada kalian kesatuan keyakinan yang bersifat universal, prinsip atma (prinsip-prinsip jiwa), dan tentang jalan kasih. Sai ini datang untuk da- pat mencapai tugas yang tertinggi dalam menyatukan seluruh umat manusia sebagai satu keluarga dalam ikatan persaudaraan dengan menguatkan dan membuka kenyataan Atma (kenyataan dari jiwa) dari setiap orang, dalam upaya untuk membuka keTuhanan yang merupakan dasar dari seluruh alam semesta, dan memerintahkan semuanya untuk dapat menyadari warisan illahi yang mengikat manusia pada manusia, sehingga manusia dapat me- lepaskan dirinya dari kualitas binatang yang ada di dalam dirinya dan bangkit menuju pada kualitas Tuhan yang merupakan tujuannya. Warisan Sathya Sai Halaman 2 Warisan Sathya Sai Halaman 3 PENDAHULUAN
Sembah sujud yang mendalam di kaki padma sad Guru yang kita puja Sri sathya Sai Salam kasih Sairam untuk anda semuanya! Pada waktu Brahma Muhurta yaitu waktu yang paling suci pada tang- gal 23 November 1926, Tuhan telah turun ke dunia dalam wujud sepe- nuhnya sebagai Poornavatar dengan memakai nama Sri sathya Sai dengan tempat tinggal Beliau yaitu di Prasanthi NIlayam di negara bagian Andhra Pradesh di India untuk tujuan penegakkan kembali Dharma (kebajikan). Hampir selama 83 tahun, Sri Sathya Sai telah dengan berkelanjutan bekerja hari demi hari untuk menyelesaikan Kehendak Illahi-Nya dalam merubah yang jahat menjadi baik, sikap yang bersifat merusak menjadi tindakan yang membangun, kualitas negatif menjadi sifat yang positif, keaneka ragaman menjadi kesatuan, persaingan menjadi kerjasama, kebencian menjadi kasih sayang, kebohongan menjadi kebenaran, tanpa kekerasan menjadi ke- damaian, kerja menjadi pemujaan dan kebijaksanaan, pencemaran menjadi kesucian dan pada akhirnya dari kualitas kebinatangan menuju pada nilai kemanusiaan dan keTuhanan. Poornavatar dalam wujud Sri Sathya Sai telah membangkitkan keingintahuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh alam semesta untuk menemukan apakah bentuk warisan yang Be- liau berikan. Senantiasa sadar akan harapan setiap orang, saya sangat senang dapat berbagi dengan anda semuanya, sebuah presentasi detail yang merangkum tentang warisan dari Sri sathya Sai. Secara singkat, warisan dari pekerjaan yang diliputi kebajikan yang telah dilakukan oleh-Nya dan filsafat tuntunan kehidupan yang selalu diwejangankan oleh-Nya untuk pemugaran dan perbaikan kembali Dharma (kebajikan) dan menata kembali masyarakat untuk kesejahtraan dan peningkatan umat manusia. Warisan dari Avatara pada saat sekarang, Sri Sathya Sai adalah tidak hanya dibatasi pada institusi pendidikan-Nya saja (educare), rumah sakit umum dan rumah sakit super speciality (medicare), proyek air minum, inte- grasi pedesaan dan proyek pengembangan daerah pedesaan (sosiocare), memugar kembali Vedic Dharma melalui yayna dan pustaka spiritual (Vedicare) dan pencapaian lainnya yang bersifat phisik dan dapat dilihat. Se- sungguhnya, warisan Swami adalah tidak terbatas dan tidak bertepi, nyata dan sangat halus, bersifat keluar dan kedalam, begitu luas dan mendalam, sementara dan kekal, materi dan spiritual, bisa dilihat dan tidak bisa dilihat, khusus dan umum, disini dan dimana-mana. Adalah memungkinkan bagi setiap orang, apakah dia adalah seorang bhakta, yang percaya Sai, tidak per- caya Sai, pengecam, orang yang ragu-ragu, para orang suci atau pendosa. Warisan dari Sri sathya Sai adalah luas dan begitu dalam yang tersedia bagi setiap orang dalam berbagai ukuran tergantung dari kebersihan, kesucian dan ukuran dari kendi yang mereka bawa. Karena Sri Sathya Sai adalah poornavatar, maka warisan-Nya juga ha- rus sempurna. Namun poorna atau sesuatu yang sempurna tidak dapat diu- kur. Hanya sesuatu yang bersifat Apoorma yang dapat diukur. Maka dari itu, adalah tidak mungkin untuk menerangkan dengan secara detail berbagai jenis bentuk warisan-Nya secara penuh. Bagaimanapun juga, sebuah usaha dapat dilakukan untuk meneyelidiki dalam bidang yang berbeda dari warisan yang Beliau berikan. Kata LEGACY sendiri dapat memberikan arti dan ben- tuk yang berbeda jika dilihat dari setiap huruf penyusunnya yang Swami beri- kan kepada umat manusia. L adalah untuk Love (Kasih sayang) E adalah untuk Education and Educare (pendidikan duniawi dan pendidikan spiritual) Warisan Sathya Sai Halaman 4 Warisan Sathya Sai Halaman 5 G adalah untuk Grace (Rahmat Tuhan) A adalah untuk Attunement, Atonement, Adoration (penyesuaian, pertobatan dan pemujaan) C adalah untuk Constant Integrated Awareness (kesadaran konstan terpadu) Y adalah untuk You (anda)
Sri Sathya Sai bersabda, Hidup-Ku adalah pesan-Ku Maka dari itu, Hidup-Nya adalah warisan-Nya. Dalam kesempatan ini, ijinkan saya menyampaikan rasa terima kasih saya yang sebesar-besarnya dan juga penghargaan yang tulus kepada kolega saya kepala sekolah (Dr.) Shripad Zarapkar, Sri J Jegathesan dan Sri Sudhir Joshi yang telah memberikan sumbangsih mereka yang terbaik dalam mem- berikan masukan dan bahan lainnya untuk menyempurnakan presentasi ini. Saya dengan rendah hati berdoa kepada pancaran cahaya keillahian yang dipancarkan oleh Yang dimuliakan serta diagungkan Sri Sathya Sai, yang te- lah memberikan pencerahan kepada setiap jiwa untuk menjalankan warisan- Nya dan mendorong kita melangkah maju dalam jalan spiritual untuk me- negakkan kedamaian dan ketertiban di dalam semesta ini.
Dengan salam hormat,
Indulal Shah Warisan Sathya Sai Halaman 6
1. Definisi dari Warisan Warisan adalah sesuatu yang disimpan untuk kepentingan gen- erasi berikutnya. Ini seperti dimana generasi berikutnya akan menerima sesuatu dari seseorang. Seseorang menyimpan uang, perhiasan, tanah, hak paten dan imbalan, dsb.untuk anak cucunya yang sah. Jadi, seo- rang manusia pada umumnya menyimpan warisan dalam bentuk objek materi, dan ini termasuk dalam tingkat badan phisik. Hal ini bersifat sementara dan akan hilang dan musnah seiring dengan ber- jalannya waktu. Sedangkan beberapa orang yang telah berkembang seperti seorang pujangga, penulis buku dan seniman menyimpan warisannya dalam ben- tuk ide-ide sajak, filsafat, sumbang- sih yang bernilai seni dan sebagian orang dapat menikmati warisan ini dalam waktu yang berkualitas.
Warisan ini memberikan kepuasan batin dan emosi yang digolongkan ke dalam tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat materi atau benda. Warisan ini adalah tingkat pikiran. Seorang ilmuwan yang berbakat melibatkan dirinya sendiri dalam penelitian ilmiah dan menemukan ide serta konsep baru yang menun- tun pada pencapaian pada pene- muan baru. Mereka membuat ke- hidupan menjadi lebih nyaman. Be- berapa orang dari mereka mengu- rangi batasan berdasarkan geografis dan membuat dunia menjadi se- buah keluarga kecil! Para ilmuwan yang seperti ini menciptakan se- buah warisan yang termasuk dalam tingkat kecerdasan. Warisan ini da- pat digunakan oleh seluruh dunia dan dapat dinikmatidalam kurun waktu tertentu. Semua bentuk wari- san ini dibatasi oleh alam, waktu dan dibatasi oleh pola tujuan - Warisan Sathya Sai Halaman 7 tertentu. Sehingga semuanya ini tidak dapat membuat hidup manu- sia menjadi senang, sejahtera, dalam kedamaian, penuh kegembi- raan dan penuh kebahagiaan.
2. Manusia ciptaan Tuhan Manusia adalah ciptaan Tuhan. ketika Tuhan menciptakan manusia, Beliau memberikan semua kualitas keillahian-Nya kepada manusia na- mun dengan proporsi yang sangat kecil. Kualitas-kualitas keillahian ini adalah seperti kasih sayang, kebai- kan hati, rasa iba, ketabahan, keren- dahan hati, kemurahan hati, ke- benaran, keadilan, tanpa kekerasan, dsb. Beliau telah memerintahkan manusia dengan kewajiban untuk kembali kepada-Nya dengan secara penuh mengembangkan semua kualitas ini. Sebagai seorang penun- tun bagi manusia, Beliau setuju un- tuk bersemayam di dalam hati manusia sebagai kusir namun dalam wujud yang halus dan kecil yang disebut dengan jiwa. Tuhan telah memberikan manusia kekuatan - penciptaan, pemeliharaan dan penghancuran, walaupun dalam skala yang kecil hanya pada benda- benda materi saja. Beliau juga telah menganugrahkan kepada manusia hadiah berupa kebebasan berke- hendak sampai pada taraf tertentu sehingga manusia dapat melatihnya sehingga dapat kembali kepada- Nya. Hadiah kebebasan berkehendak inilah yang membuat manusia men- guraikannnya ke dalam kesenangan daya tarik sensual. Maka dari itu, manusia selalu melibatkan dirinya dalam pengejaran jenis kesenangan ini yang dia coba untuk menca- painya melalui sifat ketamakan dan keinginan untuk menimbunnya. Se- mua kualitas dan motif ini menun- tun manusia pada mementingkan diri sendiri, kesombongan, ego, ke- cemburuan, kecongkakan, dsb yang sangat bertentangan dengan semua kualitas Tuhan yang lahir bersama dengan manusia. Bentuk kualitas negatif ini membuat manusia ter- sesat dari tujuannya yang utama Warisan Sathya Sai Halaman 8 yaitu mencapai penyatuan dengan Tuhan. disamping itu, kualitas jahat ini juga menggoda serta menarik manusia untuk ikut dalam jalan ke- jahatan (adharma) dan menjadi sarana untuk pemuasan semua ben- tuk kenikmatan dari panca indria. Selain itu kualitas dari Adharma juga menarik manusia untuk melakukan jalan kebohongan (asatya) yaitu dengan melakukan usaha yang sedikit dan mendapatkan hasil yang sebanyak-banyaknya. Tindakan yang terus berkembang dan menjadikan kejahatan, ketidakadilan dan me- mentingkan diri sendiri sebagai lan- dasannya maka semua tindakan itu adalah untuk keuntungan diri sendiri saja dan menuntun pada perbuatan manusia yang tidak be- retika dan bermoral pada tingkat individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan keseluruhan. Hasilnya adalah peperangan saudara, peper- angan agama, peperangan diantara perusahaan, peperangan politik dan peperangan dunia international.
3. Kebutuhan akan Avatara Ketika Tuhan, pencipta manusia, mengamati akibat dari bahaya per- ang yang dilakukan oleh manusia yang dapat menyebabkan penderi- taan dan kesusahan kepada orang- orang yang baik dan menuju pada kehancuran seluruh umat manusia, Beliau mewujudkan diri Beliau dalam wujud manusia untuk mem- benahi kembali kebajikan (dharma) dan kebenaran (satya). Manifestasi Tuhan dalam wujud manusia dise- but dengan Avatar, turunnya Tuhan dalam tingkat manusia untuk menaikkan manusia pada tingkat Tuhan. ibu pertiwi telah banyak menyaksikan turunnya Avatar ke dunia seperti: Matsya (ikan), Koorma (kura-kura), Varaha (babi hutan), Narsinha (manusi a berkepala singa), Vaman (manusia cebol), Parashuram, Ram, Krishna. Avatara yang datang dalam wujud manusia menegakkan kembali keba- jikan dan kebenaran dengan menghancurkan yang jahat dari waktu ke waktu. Warisan Sathya Sai Halaman 9 4. Sri Sathya Sai Poornavatar Saat sekarang kejahatan, kekeja- man, kebohongan, sifat mementing- kan diri sendiri, kekerasan, amoral telah berkembang dengan pesat dan meliputi sebagian besar kegiatan manusia sehingga Tuhan harus turun dalam wujud yang se- penuhnya sebagai poornavatar den- gan memakai nama Sri Sathya Sai dengan tempat tinggal Beliau di Prasanthi Nilayam di negara bagian Andhra Pradesh India. Sri Krishna telah mengatakan bahwa Beliau akan lahir dari setiap yuga untuk menegakkan kembali kebajikan, un- tuk melindungi yang baik dan untuk menghancurkan yang jahat. Sri sathya Sai mengambil kelahiran se- bagai Satyanarayan pada tanggal 23 November 1926 dalam keluarga Raju yang baik dan berbhakti. Sete- lah belajar di sekolah dasar dan se- kolah menengah pertama, Sathy- anarayan berhenti mengikuti pen- didikan yang bersifat tradisional di usia 14 tahun dan membuat pern- yataan pada tanggal 23 Mei 1940, Beliau berkata, Aku bukanlah lagi Sathya; Aku adalah Sai; Aku akan pergi; Aku bukanlah milikmu; Maya telah pergi; Bhakta-Ku sedang me- manggil-Ku; Aku memiliki pekerjaan yang harus dilakukan; Aku tidak bisa tinggal lebih lama lagi. Para penduduk Puttaparthi dan juga daerah sekitarnya pada waktu itu menyaksikan secara penuh ketika kualitas keTuhanan Sri Sathya Sai diungkapkan. Namun pengakuan keavataran Sai oleh dunia secara luas melalui proses yang teratur dan pasti dapat dibuktikan dari berbagai jenis misi avatara Beliau dalam ber- bagai tingkatan. Tidak ada usaha manusia yang dapat menerangkan misi keillahian Beliau dalam upaya untuk membuktikan keTUhanan Be- liau. Bagaimanapun juga, beberapa kilauan dari berbagai jenis misi Be- liau dapat diuraikan seperti dibawah ini: A. Leela dan Mahima Swami 1. Penciptaan benda secara lang- sung yang sangat bertentangan den- gan hukum fisika dalam mengubah Warisan Sathya Sai Halaman 10 masa menjadi energi dan energi menjadi masa, merubah keadaan sebuah benda, diantara benda padat, cair, gas, panas dan cahaya sesuai dengan situasi yang dikehen- daki. 2. Selalu menciptakan vibhuti, Chandan, Kumkum, Amrut dari gambar Beliau dan juga pada gam- bar perwujudan Tuhan yang lainnya yang dipuja di beberapa rumah bhakta, tanpa tergantung dengan rintangan baik dalam waktu, jarak maupun ruang. 3. Munculnya Shivalinggam dalam berbagai jenis dan bentuk dari mulut Swami dalam setiap perayaan Mahashivratri. 4. Mengendalikan secara penuh kelima unsur lama yang ada, seperti Pruthvi (tanah), Jal (air), Agni (api), Vayu (udara), dan Akash (ruang). 5. Secara bersamaan muncul dengan wujud phisik Beliau di tem- pat yang berbeda untuk memenuhi situasi yang memerlukan Beliau. 6. Menyelamatkan seseorang yang terjebak di dalam keadaan - yang berbahaya seperti kecelakaan dengan muncul secara langsung atau menyamar sebagai orang lain. 7. Menyembuhkan penyakit pasien yang bersifat kronis dan sulit denganmenciptakan vibhuti atau obat atau menyentuhkan tangan Beliau sendiri pada bagian tubuh yang terinfeksi penyakit, melak- sanakan opreasi pembedahan yang sangat sulit dengan menciptakan semua peralatan yang diperlukan atau tanpa bantuan peralatan apapun dengan hadir dalam secara langsung dengan tubuh phisik Be- liau atau tubuh halus Beliau, selain itu Beliau mengambil penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau ber- bahaya atau sangat sulit disem- buhkan dari bhakta dan tanpa pem- beritahuan kepada mereka. 8. Menghidupkan kembali yang sudah meninggal dunia ketika pada saat situasi menuntut. 9. Menciptakan Jiva (Makhluk hidup), mengijinkannya tumbuh dan kemudian membuatnya menjadi hilang dengan cara terbalik dan ini Warisan Sathya Sai Halaman 11 Membuat para ilmuwan menjadi heran. 10. Menuntun para pencari spiri- tual yang menjadi tinggi hati dalam keadaan tertentu dalam disiplin spiritualnya untuk dapat melangkah maju mencapai kesadaran diri yang sejati . 11. Menuntun jiwa-jiwa yang ada di tubuh astral yang berada di bagian eter (loka-lokayang berbeda) untuk perjalanan mereka maju menuju pada kebebasan.
B. Penyebaran tentang Weda (Nilai -nilai spiritual) dan Kebijaksanaan Tanpa pernah mengikuti be- berapa pembelajaran secara formal tentang Weda dan Upanishad, Sri Sathya Sai adalah master dalam menafsirkan aksioma Weda yang rumit dan memiliki keahlian serta ktrampilan yang jarang dimiliki yaitu membuat intisari dari kebijaksanaan Weda dalam bahasa dan contoh yang sederhana, serta dengan ilus- trasi cerita yang secara mudah - dapat dipahami oleh orang awam. Sri Sathya Sai juga telah menerbit- kan sendiri beberapa buku-buku spiritual seperti: Bhagavat Vahini, Dharma Vahini, Prema Vahini, Geeta Vahini, Upanishad Vahini, Prashnottar Vahini, dsb., yang men- yederhanakan kebenaran dari Weda. Wejangan Sai juga telah di- kumpulkan dan dicetak dengan judul Sathya Sai Speak, Summer Showers in . Oleh Sri Sathya Sai Sadhana Trust. Kehidupan Beliau sendiri secara berkelanjutan dipub- likasikan dan dicetak dengan judul Sathyam Shivam Sundaram. Be- berapa bhakta dari luar negeri dan juga dari India telah menulis ratusan buku yang menceritakan pengala- man mereka dan menceritakan orang asing dan menjelaskan ten- tang filsafat Sai dan pesan-Nya kepada dunia. Sri Sathya Sai telah mengijinkan Sri Sathya Sai Sadhana Trust untuk menerbitkan majalah spiritual bu- lanan dengan judul Sanathana Sarathi dalam berbagai bahasa Warisan Sathya Sai Halaman 12 yang berbeda. Majalah ini diterbit- kan pertama kali sejak tahun 1958 yang meliputi begitu banyak ten- tang harta karun spiritual berupa pidato dan wejangan Swami, pe- layanan dan pekerjaan spiritual yang dikerjakan oleh Sri Sathya Sai Seva Samiti di India dan lebih dari 2500 Sai Centre dan Sai Group di lebih dari 200 negara di luar negeri. Di jaman modern sekarang yaitu jaman teknologi informasi, semua kegiatan dalam berbagai tingkatan dapat diakses dengan mudah den- gan sarana yang paling cepat yaitu internet dalam jaringan dunia, mulai dari berbagai segi dari kehidupan Swami, pesan-pesan dan juga Misi dari Sri sathya Sai. Jadi, tidak seperti Avatar yang ter- dahulu, Avatara Sri Sathya Sai telah mengembangkan penerbitan yang otentik dalam jumlah besar tentang pembangkitan nilai-nilai spiritual secara sukses benar-benar sangat berguna sebagai tuntunan bagi gen- erasi yang akan datang. Semua bentuk terbitan ini adalah sarana untuk menyebarkan kebijaksanaan dan kebudayaan Weda sampai pada batas dunia yang terjauh dan hanya bisa dilakukan oleh seorang Ava- tara.
C. Rahmat Tuhan dalam memenuhi janji-Nya Sri Sathya Sai menasehati para pelajar-Nya untuk menganggap orang tua mereka sebagai Tuhan dan membuat mereka bahagia dalam berbagai keadaan dan situasi apapun. Pada waktu masa-masa awal di desa Puttaparthi, seorang ibu meminta anaknya untuk mem- bangun sebuah sekolah, sebuah rumah sakit dan menggali sumur untuk dapat membantu dan mem- berikan manfaat bagi para pen- duduk desa yang ada disana. Anak ini membuat ibunya menjadi senang dengan memenuhi keinginannya yang bersifat mulia, tanpa adanya keiginan untuk kepentingan diri sendiri dan rasa cintanya kepada umat manusia. Namun pada tahun- tahun berikutnya, ketiga proyek ini Warisan Sathya Sai Halaman 13 telah berkembang menjadi proyek yang begitu besar yang membuat mereka yang melihat ketiga proyek ini akan menjadi heran dan ber- tanya-tanya bagaimana bisa semua hal ini dapat dilakukan oleh seorang anak yang biasa. Benar, anak yang biasa ini adalah Avatar Sri Sathya Saidan ibu yang memiliki hati yang begitu baik itu adalah ibu dari Sai sendiri yaitu ibu Easwaramma! Benih awal berupa sebuah seko- lah kecil dimulai oleh Sathya Sai di Puttaparthi dan berkembang begitu besar menjadi sebuah institusi pen- didikan yang diawali dengan kegiatan Balvikas di centre yang berlanjut pada sekolah dan pergu- ruan tinggi sampai pada sepe- nuhnya menjadi Universitas Sri Sathya Sai yang sepenuhnya tidak ada perbedaaan, dengan men- yediakan pendidikan kepada para pelajar melalui pendekatan filosofi educare untuk mengembangkan kepribadian mereka baik secara phisik, mental, intelektual dan spiri- tual. Rumah sakit kecil yang didirikan oleh Sri Sathya Sai di Puttaparthi merupakan sebuah benih kecil yang menuntun pada berdirinya rumah sakit umum dan juga rumah sakit super spesialis di Puttaparthi dan Bengaluru dengan tingkat perkem- bangan yang terakhir adalah mem- berikan pelayanan kesehatan secara gratis dan juga pelayanan operasi bedah bagi mereka yang membu- tuhkan dalam suasana kasih dan persaudaraan dengan tanpa adanya perbedaan dalam kasta, warna kulit, keyakinan, agama, dsb. Ketika memenuhi janji dan per- mintaan dari Ibu illahi Easwaramma untuk menggali sumur di Puttapar- thi, Sri Sathya Sai sebagai ibu jagat raya ini mengerjakan beberapa proyek dalam skala besar untuk menyediakan persediaan air bersih di daerah Anantpur, Godavari dan juga di pusat kota Chennai, dimana jutaan orang disana sangat membu- tuhkan persediaan air bersih yang layak untuk diminum. Warisan Sathya Sai Halaman 14 D. Beberapa Kegiatan lain yang berlandaskan Spiritual dan kebaji- kan Sri Sathya Sai telah memulai be- berapa kegiatan yang berlandaskan spiritual dan diiliputi dengan kebaji- kan yang semuanya menunjukkan akan misi illahi Beliau. Sebuah pen- jelasan singkat tentang beberapa kegiatan Beliau yang sangat men- gagumkan adalah: a. Untuk memperingati 75 tahun pelayanan Sri Sathya Sai kepada umat manusia, sebuah museum yang begitu besar telah dibangun dengan nama Chaitanya Jyoti yang berada di Prasanthi Nilayam, Put- taparthi pada tanggal 18 November 2000. Chaitanya mengandung makna dan arti kesadaran sedang- kan Jyoti mengandung arti sebuah pelita yang memberikan peneran- gan yang tidak goyah dan tanpa henti untuk menghilangkan kegela- pan seperti kebodohan yang telah menyebar ke semua tempat. Jadi, museum ini adalah sebuah sebuah mercusuar bagi kesadaran. Ini merupakan sebuah usaha yang bersifat besar-besaran untuk meng- gambarkan Swami dan pesan-pesan illahi-Nya dan dalam bangunan ber- isikan sejumlah pameran yang ber- dasarkan pada kehidupan dan ajaran dari berbagai segi Avatara. Museum Chaitanya Joti sedang me- mainkan sebuah peran dalam me- wariskan dan menyebarkan ajaran Swami kepada semua bela- han dunia, memotivasi semua orang dari semua keyakinan dan agama untuk mengikuti ajaran-Nya yang bersifat persaudaraan universal, kasih yang tanpa mementing- kan diri sendiri, kebajikan dan men- junjung kebenaran semuanya menuntun pada kesatuan, kesucian dan keillahian. b. Dalam upaya untuk memberi- kan kemudahan bagi para bhakta yang jumlahnya terus berkembang yang datang dari seluruh dunia, Sri Sathya Sai dengan bermurah hati membangun sebuah mandir baru. Mandir baru Prasanthi Nilayam diresmikan pada tanggal - Warisan Sathya Sai Halaman 15 23 November 1950 tepat pada ulang tahun Swami yang ke 25. Prasanthi mandir memiliki desain yang indah yang direncanakan se- muanya oleh Swami sendiri, meng- gambarkan nilai- nilai spiritual dan konsep yoga yang menuntun pada perasaan yang mendalam pada ke- damaian yang bersifat universal (Prasanthi). Sri Sathya Sai adalah perwujudan dari Sathyam (Kebenaran), Shivam (Pengetahuan), dan Sundaram (kebahagiaan). Untuk memperin- gati ketiga aspek keTuhanan ini, Be- liau dengan kasih memutuskan un- tuk memiliki tiga tempat tinggal yang menyediakan tempat bagi kegiatan spiritual untuk keuntun- gan sepenuhnya bagi peningkatan para bhakta. Karena itu, sebuah mandir den- gan nama Dharmakshetra diban- gun di Bombay (sekarang Mumbai) mempunyai nama Sathya Deep sebagai nama dari tempat tinggal Swami. Beliau memberikan nama mandir dengan Dharmakshetra yang mengandung makna bahwa tidak ada kebenaran yang lebih tinggi daripada Dharma. Mercusuar spiritual lainnya yang diberi nama Shivam dibangun di Hyderabad, memiliki kubah yang sangat menge- sankan yang melambangkan se- buah Shiva lingam. Sedangkan yang ketiga diberi nama Sundaram telah dibangun di Madras (sekarang Chennai). Ban- gunan ini disesuaikan dengan gaya arsitektur Prashanti Nilayam. Swami selalu percaya pada inte- grasi dari tritunggal seperti: Kepala, hati dan tangan atau Pikiran, per- kataan dan Tindakan dan Kesatuan, kesucian dan Ketuhanan. Tidak heran, Beliau menggabungkan Sathyam, Shivam dan Sundaram dalam satu tempat tinggal Beliau di Whitefield, Bangalore (sekarang Bengaluru) dan menamakannya dengan Trayee Brindavan. Dan juga gabungan dari tiga istilah dalam Weda yaitu Rig, Yajur dan Sama yang membentuk sumber dari Sanatan Dharma. Warisan Sathya Sai Halaman 16 c. Pada tanggal 22 November 1985 Institut Pendidikan tinggi Sri sathya Sai (sekarang Universitas Sathya Sai), Prasanthi Nilayam, memiliki sebuah perbedaaan yang sangat unik dan satu-satunya universitas di India yang memiliki sebuah plane- tarium modern yang diberi nama Sri Sathya Sai Space Thea- tre untuk kepentingan pendidi- kan. d. Yang berikutnya adalah mendiri- kan Sekolah Sri Sathya Sai dan per- guruan tinggi di Prasanthi Nilayam, Puttaparthi, Trayee Brindavan di Whitefield, Bangalore, Perguruan tinggi untuk pelajar putri di Anant- pur, Jaipur dan Bhopal, dan masih banyak intitusi pendidikan untuk memberikan pelayanan dalam bidang educare, selain itu bidang Medicare (pelayanan medis) dan Sosiocare juga ikut didirikan, seperti: Museum Sri Sathya Sai Sanatana Sanskruti yang meng- gambarkan semua kebudayaan dan agama yang ada di dunia, Stadion Sri Sathya Sai View, - sekolah tinggi musik Sri Sathya Sai (Sri sathya Sai Music College), Sri Sathya Sai stadion indoor, Pusat pelatihan pendidikan kejuruan Sri sathya Sai (Sri Sathya Sai voca- tional training centre), semuanya berada di Prasanthi Nilayam, pergu- ruan tinggi kedokteran Sri Sathya Sai (Sri Sathya Sai institutes of higher medical sciences) yang ada di Prasanthi Nilayam dan White- field, Sri sathya Sai Interna- tional centre yang ada di ibu kota negara, New Delhi dan 99 sekolah Sri Sathya Sai di India dan beberapa sekolah dasar dan menengah yang dipadukan dengan pendidikan nilai- nilai kemanusiaan di beberapa ne- gara di dunia. Institut Pendidikan Sathya Sai (ISSE) telah didirikan pada tahun 1998 di Bangkok, Thailand dan segera menjadi sebuah basis dalam pendidikan Sathya Sai. Selanjutnya banyak ISSE yang di didirikan di In- dia (Mumbai dan Delhi), Afrika, Philipina, Selandia Baru, USA, Brazil, Argentina, Hong kong, Inggris, - Warisan Sathya Sai Halaman 17 Zambia, Mexico dan Jepang. Keban- yakan dari institusi ini memiliki hubungan dan saling bertatutan dengan institusi yang ada di Thai- land. Tanggung jawab dan peran dari institusi ini adalah memberikan pelatihan kepada para guru dan mendirikan sekolah Sathya Sai baru yang ada di dalam negeri mereka sendiri. Sebagai pusat pelatihan bagi para guru dan pendidik, ISSE juga men- dorong kemajuan dari pendidikan dasar Sri Sathya Sai, sekolah menen- gah Sri Sathya Sai, sekolah tinggi Sri Sathya Sai, perguruan tinggi dan juga Universitas. ISSE juga memberi- kan Ijazah Diploma dan Ijazah Ad- vance diploma yang diakui oleh Uni- versitas sebagai unit yang terakredi- tasi dalam sistem pendidikan untuk menuju pada gelar yang lebih tinggi. ISSE juga mempunyai kerjasama dengan sejumlah centre dan or- ganisasi dalam menyampaikan nilai yang berbasiskan pada air seperti sanitasi dan pendidikan kesehatan di beberapa negara belahan dunia. Swami selalu dan sepanjang waktu dengan kemuliaan-Nya memastikan kenyamanan dari masyarakat yang datang begitu membludak menuju Puttaparthi. Salah satu contohnya adalah: Sri Sathya Sai Gokulam, Stasiun kereta api Sri Sathya Sai Prasanthi Ni l ayam, Ban- dara udara Sri Sathya Sai, pusat perbelanjaan, kantin bagi bhakta dari India selatan, bhakta dari In- dia utara, dan bhakta yang berasal dari Inggris, toko makanan, Apotek, tanaman pemurni air, Pemeli- haraan sel, penyediaan akomodasi yang sangat besar bagi para pen- gunjung seperti: ruang baca, ruang ceramah, perpustakaan, dsb, se- muanya ini merupakan bukti dari usaha yang Swami lakukan. Lang- sung dibawah pengawasan dan pen- garahan oleh Sri Sathya Sai, Sri Sathya Sai Central Trust memberi- kan pelayanan dalam bidang edu- care, Medicare dan Sosiocare. Sri Sathya Sai Sadhana Trust mengembangkan dan menyebarkan pesan-pesan Swami melalui - Warisan Sathya Sai Halaman 18 penerbitan buku, photo dan audio serta video, Sri sathya Sai Womens Welfare trust yang mendukung dan memperhatikan kebutuhan para perempuan yang sangat mem- butuhkan pertolongan serta ban- tuan. Prasanthi Digital Studio tetap berusaha memberikan pelayanan dalam bidang informasi teknologi dengan membuat arsip dan do- kumen dari setiap waktu dan mo- ment dari Sri sathya Sai Avatar dalam berbagai bentuk dan juga meluncurkan Radio Sai Global Har- mony di 24 x 7 x 365 selain itu juga menerbitkan majalan elektronik (heart to Heart) dan juga memberi- kan pelayanan dalam audio dan video untuk keuntungan para bhakta, dan juga penyebarluasan pesan dan wejangan Swami ke selu- ruh dunia. Semua kegiatan di tingkat ne- gara bagian dan negeri diatur oleh yayasan lokal yang ada di negara masing-masing.
e. Berkaitan dengan misi keavataran Sai untuk Konsolidasi dan pening- katan daerah pedesaan, Sri Sathya Sai mengajak para pelajar-Nya dan unit yang ada dalam Organisasi Sri Sathya Sai Seva untuk melakukan Grama Seva dan Narayana Seva dengan menyediakan makanan bungkus, pakaian, tempat tinggal dan bantuan yang dapat berguna bagi para penduduk desa dan juga menyediakan bantuan keuangan bagi yang miskin dan memerlukan dan yang melarat, disamping pro- gram adopsi desa di seluruh negeri. Selama lebih dari 83 tahun, Sri Sathya Sai telah secara berkelanju- tan bekerja dari hari demi hari un- tuk memenuhi kehendak illahi Be- liau dalam merubah yang jahat menjadi baik, sikap yang merusak menjadi sikap yang membangun, kualitas negatif menjadi kualitas positif, keanekaragaman menjadi kesatuan, persaingan menjadi ker- jasama, kebencian menjadi kasih sayang, kesalahan menjadi kebena- ran, tanpa kekerasan menjadi - Warisan Sathya Sai Halaman 19 kedamaian, kerja menjadi sebuah ibadah dan kebijaksanaan, pence- maran menjadi penyucian dan pada akhirnya kualitas kebinatangan menjadi kemanusiaan dan keTu- hanan.
f. Warisan dari Avatara Warisan dari avatara terdiri dari kegiatan yang penuh dengan kebaji- kan yang dilakukan-Nya dan tuntu- nan yang bersifat filsafat yang diberikan-Nya untuk pembenahan kembali Dharma (kebajikan), dan menata kembali masyarakat untuk kesejahtraan dan peningkatan umat manusia. Sebagai contoh, warisan dari Sri Ramavatar terdiri dari: 1. Menghancurkan para raksasa yang telah mengganggu para guru suci dengan cara merusak serta me- larang mereka dalam melaksanakan yajna, yaga dan ritual Weda lainnya. 2. Menghancurkan yang jahat dan penjahat termasuk Ravana yang merupakan raja dari Lanka yang me- rupakan korban dari nafsu birahi, kemarahan, kesombongan, keteri- katan, kebencian, kecemburuan. 3. Menjunjung tinggi kebenaran dan kebajikan dalam diri sendiri, dalam keluarga dan istana apapun pen- gorbanan yang harus dilakukan. 4. Menciptakan sebuah pribadi yang dapat dijadikan panutan dan te- ladan yang menjunjung tinggi mor- alitas seperti patuh dan taat sepe- nuhnya kepada orang tua, kasih sayang yang tidak bersyarat, tuntu- nan, mendukung dan melindungi saudara. 5. Memberikan hati-Nya kepada bhakta-Nya yang sangat rajin seperti Hanuman, Vibhisan, Shabari, Kevat, Jatayu, dan yang lainnya dan pada akhirnya, 6. Sepenuhnya mengabdikan diri- Nya bagi orang-orang di kerajaan- Nya dan semuanya untuk kese- jahtraan dan kemajuan semuanya tanpa membedakan apakah mereka memuja-Nya, mengikuti-Nya atau sebagai pencela dan pengkritik, dsb.
Warisan Sathya Sai Halaman 20 Sama halnya dengan warisan dari Sri Krishnavatar yang terdiri dari: 1. Menghancurkan para raksasa dan penjahat termasuk kerabat-Nya yang biasanya suka mengganggu, menipu dan menyiksa yang lainnya; 2.Menyerap perasaan-perasaan suci dari kasih Tuhan yang ada di dalam pikiran setiap orang, dan mene- kankan bahwa semuanya ini adalah kunci untuk mendapatkan rahmat Tuhan. 3. Kebutuhan untuk mengambil dan mencoba cara untuk menegakkan keadilan dan menjaga hukum dan keamanan sebelum memutuskan untuk melaksanakan perang dan, 4.Menyebarkan ajaran-ajaran Weda dan Upanishad dalam bentuk Sri- mad Bhagavad Geeta dengan men- ganjurkan empat jalan untuk dapat mencapai penyatuan manusia den- gan Tuhan, keempat jalan itu adalah Karma Yoga (jalan bekerja), Bhakti yoga (jalan berbhakti), Raja Yoga (jalan meditasi), dan Gnyan Yoga (jalan menanyakan ke dalam diri). g. Warisan dari Sri sathya Avatara Warisan dari Avatara saat sekarang seharusnya tidak hanya dibatasi pada institusi pendidikan- Nya saja (educare), rumah sakit umum dan juga rumah sakit super spesialis (medicare), proyek air ber- sih, proyek konsolidasi dan pening- katan daerah pedesaan (sosiocare), memugar kembali Dharma Weda melalui Yagnya dan literature spiri- tual (vedicare) dan beberapa penca- paian lainnya yang bersifat phisik dan yang dapat dilihat. Sesung- guhnya, warisan dari avatara saat sekarang adalah tanpa batas dan tidak terhingga, sementara dan kekal, nyata dan halus, mendalam dan dangkal, bersifat keluar dan ke- dalam, materi dan spiritual, keli- hatan dan tidak kelihatan, bersifat personal dan rasional, perseorangan dan bersama, pribadi dan umum, disini dan di tempat lain. Warisan Swami ada dan tersedia untuk se- muanya, apakah itu mereka adalah sebagai bhakta, percaya dengan Sai, tidak percaya, pengecam, orang suci Warisan Sathya Sai Halaman 21 atau pendosa. Warisan dari Sri Sathya Sai adalah sangat luas dan dalam seperti halnya lautan tersedia bagi siapapun juga tidak ada perbe- daaan dan hanya tergantung dari kesucian, kebersihan dan ukuran dari kendi yang mereka bawa.
Karena Sri Sathya Sai adalah Poor- navatar, maka warisan-Nya juga- pastinya juga bersifat poorna (sempurna). Namun Poorna tidak- lah dapat diukur. Hanya yang tidak sempurna yang dapat diukur. Maka dari itu, adalah tidak mungkin untuk mengungkapkan berbagai jenis warisan Swami secara lengkap sepe- nuhnya. Bagaimanapun juga, se- buah usaha dapat dilakukan untuk menggali dan menyelidiki bidang- bidang yang berbeda dari warisan yang Beliau tinggalkan. Sebagai se- buah usaha dengan segala kerenda- han hati, maka dapat ditemukan bahwa huruf-huruf penyusun dalam kata LEGACY (warisan) memberikan setitik cahaya terang untuk mengu- rai berbagai bentuk warisan yang - telah Beliau berikan kepada umat manusia.
1. L adalah untuk Love (kasih sayang) Huruf pertama adalah L dari kata LEGACY berarti kasih Tuhan dari Sri sathya Sai yang bersifat tertinggi, suci, tidak terbatas, tanpa mement- ingkan diri sendiri, bersifat spontan, alami, terus menerus, memberikan kebahagiaan dan kasih adalah untuk kasih itu sendiri. Kasih dari Sri Sathya Sai mengalir tanpa henti. Bagi siapapun yang menerima kasih sebagai warisan-Nya, maka mereka harus mencintai Swami melalui reaksi, pantulan dan gema sehingga Beliau akan dapat menerima kasih Beliau kembali. Menyayangi swami bukan berarti harus pergi ke Prasan- thi Nilayam dan mempersembahkan -Nya garland (kalung bunga), hadiah, uang, dsb. Mencintai Swami berarti menjalankan ajaran-Nya. Walalupun isi dan kandungan dari ajaran swami begitu dalam dan luas, namun dapat dirangkum menjadi Warisan Sathya Sai Halaman 22 satu kutipan oleh Swami sendiri, Menjadi orang baik, Melihat yang baik dan melakukan yang baik. Namun pertanyaannya adalah: Apakah kebaikan itu? Swami mem- berikan jawaban: Kebaikan atau Baik: Setiap tinda- kan yang memungkinkan anda un- tuk dapat mencapai tujuan dari ke- hidupan anda yang paling men- dasar, yaitu Penyatuan dengan Tu- han itulah yang disebut kebaikan atau baik. Pencapaian dari tujuan ini akan memastikan kita akan menda- patkan kebahagiaan, kegembiraan baik dalam bidang materi ataupun spiritual. Jika sebuah kebaikan hanya dilihat dari sisi pandang anda, namun kelihatan tidak baik dari pandangan yang lainnya, maka tin- dakan itu tidak bisa disebut sebagai kebaikan atau baik. Swami menasehati Jadilah baik berarti anda harus menjadi orang baik di tingkat tubuh jasmani, ting- kat pikiran dan tingkat kecerdasan. Dengan kesungguhan, maka anda akan bisa melepaskan kebiasaan - buruk, pikiran buruk dan filsafat yang buruk, dsb. Nasehat Swami dalam melihat yang baik memperngatkan anda untuk tidak mencari kesalahan yang lainnya, tidak menjadi marah pada yang lainnya, tidak memiliki keingi- nan atau pengharapan yang tidak adil dari yang lainnya, tidak memiliki rasa iri hati pada yang lainnya, tidak terlalu terikat pada yang lainnya, dsb. Nasehat Bhagavan tentang lakukan yang baik berarti anda seharusnya tidak melakukan tinda- kan yang hanya dibatasi untuk ke- baikan anda sendiri namun pada saat yang bersamaan juga harus da- pat memberikan kebaikan pada ke- luarga, tetangga, masyarakat, bangsa dan dunia secara keseluru- han. Lebih lanjut, sangat disarankan bahwa anda seharusnya tidak men- yakiti yang lainnya, menimbulkan rasa sakit baik secara phisik maupun perasaan yang lainnya. Jadi, warisan -Nya berupa kasih Tuhan dapat di- tarik dari Menjadi baik, melihat - Warisan Sathya Sai Halaman 23 yang baik dan melakukan yang baik yang memungkinkan ini terjadi jika seseorang dapat menyadari Beliau ada dimana-mana, Beliau yang maha tahu secara berturut-turut.
2. E adalah untuk Education dan Educare (pendidikan duniawi dan pendidikan spiritual) Huruf yang kedua adalah E dari kata LEGACY mengandung makna pendidikan, pencerahan, bersinar dan semuanya ini dapat diraih den- gan memperkenalkan educare. Education (pendidikan) yang dapat dipahami pada saat sekarang adalah penyebaran pengetahuan dari ber- bagai jenis mata pelajaran yang ada dan berguna untuk menjalankan kehidupan di dunia dan tujuannya adalah untuk mencari nafkah dan mendapatkan kemajuan, kese- jahtraan dan ketenangan dalam bidang materi. Namun tujuan ini juga tidak dapat dicapai oleh sistem pendidikan pada saat sekarang karena pendidikan saat ini hanya berorientasi pada informasi belaka - dan tidak berorientasi pada peruba- han. Swami selalu menjelaskan bahwa, Akhir dari pendidikan adalah karakter. Namun sistem pendidikan pada saat sekarang tidak bertujuan pada pengembangan karakter, perbaikan moralitas, dan kemajuan kebudayaan. Sebaliknya, pendidikan saat ini hanya berorien- tasi pada bisnis dan terdorong un- tuk mendapatkan keuntungan saja. Itulah sebabnya kita sering menda- patkan laporan tentang berbagai jenis kejahatan dalam bidang dunia pendidikan, seperti korupsi yang tanpa alasan, skandal sex, bunuh diri, dsb. Untuk mengatasi kejahatan ini yang telah mengacaukan struktur dan tatanan sosial dan untuk menananmkan dasar yang kuat un- tuk dunia yang lebih baik dan damai, Sri Sathya Sai memperkenal- kan konsep educare mulai dari tingkat TK sampai pada tingkat sar- jana dan tingkat doctoral dalam in- stitusi pendidikan Sai di seluruh In- dia dan belahan dunia. Educare - Warisan Sathya Sai Halaman 24 mencakup penyebaran informasi dalam kaidah pendidikan namun ditambahkan dengan perubahan karakter yang terjadi pada diri tenaga pendidik dan juga para anak didik dari kualitas binatang menuju manusia dan pada akhirnya menca- pai kualitas Tuhan. Educare mengandung makna membawa keluar dan mengem- bangkan nilai-nilai kemanusiaan yang terpendam dan tersembunyi dalam diri setiap individu. Nilai-nilai kemanusiaan ini meliputi Sathya (kebenaran), Dharma (kebajikan), Shanti (Kedamaian), Prema (kasih sayang), dan Ahimsa (tanpa kekerasan). Singkatnya, Educare mengandung makna pendidikan dengan nilai-nilai kemanusiaan (PNK). Lebih lanjut, Educare me- mungkinkan seorang individu meng- g una k a n He a d- k e pa l a ny a (kecerdasan), Heart-hati nya (kesadaran) dan Hands-tangannya (tindakan) untuk mengambil kepu- tusan yang tepat dan men- jalankannya untuk kebaikan - semuanya. Jadi, Educare adalah pola yang diberikan oleh Swami dalam bentuk 3 HV untuk dapat meraih kebahagiaan melalui ke- menangan. Sri Sathya Sai meluncurkan pro- gram educare dengan mendirikan kelas Bal Vikas dan sesudah itu dite- mukan ada beberapa sekolah, per- guruan tinggi dan universitas di In- dia yang pendidikannya diberikan serta disampaikan dengan pendeka- tan educare dan sepenuhnya bebas biaya dari tingkat TK sampai pada perguruan tinggi. Warisan ini telah diambil dan diterima oleh begitu banyak institusi pendidikan di India dan ada 200 negara di luar India yang mengadopsi pendekatan edu- care baik di sekolah pemerintah maupun swasta yang menyampai- kan pengetahuan duniawi dan spiri- tual kepada para siswanya dan menyiapkan dasar bagi Universitas dunia dari pendidikan Sai! Revolusi educare yang berjalan dengan tenang akan memberikan dampak yang sangat mendalam bagi - Warisan Sathya Sai Halaman 25 perkembangan dan perluasan dari ajaran Sri Sathya Sai yang akan memberikan kesatuan kebudayaan, kesatuan agama, kesatuan keyaki- nan, kesatuan pikiran, kesatuan filosofi dan kesatuan manusia di tingkat global sebuah warisan yang luar biasa untuk umat manu- sia.
Kebesaran dan kemuliaan dari Sri sathya Sai terletak pada menyata- kan kehendak-Nya melalui pendir- ian institusi pendidikan yang men- yediakan pendekatan educare, medicare dan sosiocare semuanya adalah bebas biaya kepada umat manusia --- tidak tergantung pada kasta, warna kulit, keyakinan, ras dan agama. Dapatkah seorang indi- vidu, yayasan atau pemerintahan dengan persediaan yang begitu be- sar tersedia dalam lima tahun per- encanaan dapat menyelesaikan se- muanya ini?
Sri sathya Sai Educare Univer- sitas bagi seluruh alam semesta. Jika pendidikan Sri sathya Sai benar- benar dipelajari dengan mendalam maka seseorang akan menyadari bahwa bukanlah seorang guru yang mengajar, bukanlah sekolah yang memberikan pelajaran, bukanlah kampus yang memberikan pengeta- huan, bukanlah alam semesta ini yang memberikan nilai pengeta- huan, namun ini semua adalah PER- HATIAN ILLAHI SWAMI YANG PE- NUH DENGAN KASIH BAGI KE- MANUSIAAN yang merupakan ke- kuatan pendorong dari belakang yang membuat semua bentuk per- angkat mulai dari tenaga pengajar sampai pada tingkat universitas un- tuk menanamkan pendidikan yang sejati bagi perkembangan dan ke- muliaan umat manusia. Proses kearah ini telah dimulai dan sedang membentuk sebuah ke- majuan yang sangat luar biasa. Segera, Sri Sathya Sai Educare akan menjadi Universitas bagi seisi alam semesta ini. Betapa besar dan kekal Warisan Sathya Sai Halaman 26 warisan yang bisa diharapkan oleh umat manusia dari seorang Poor- navatar dalam wujud Sri Sathya Sai!
3. G adalah untukGrace (Rahmat) Huruf yang ketiga adalah G dari kata LEGACY mengandung makna rahmat Tuhan yang tidak terhingga yang dicurahkan oleh Swami kepada mereka yang menderita dari kesuli- tan-kesulitan duniawi dan juga ben- cana dan mereka yang kemajuan spiritualnya dihalangi karena kurangnya tuntunan. Warisan rah- mat Tuhan ini adalah tersedia bagia siapapun juga yang sepenuhnya mengabdikan dirinya untuk bisa digunakan sebagai alat di tangan- Nya Tuhan untuk bisa memberikan pelayanan (seva) dalam Misi Swami. Rahmat yang seperti itu turun dari swami sebagai sebuah reaksi, pan- tulan dan gema kepada seseorang yang menyatukan dirinya pada pekerjaan Swami sampai dia lupa pada daya tarik material, ke- beradaan phisik dan identitas pri- badinya. Rahmat ini juga dapat - diterima seseorang jika seseorang mengikuti ajaran Swami yaitu Menjadi orang baik, melihat yang baik dan melakukan yang baik, baik dalam pikiran, perkataan dan tindakan. Warisan Swami berupa rahmat seperti ini dapat diterima walaupun seseorang bukan bhakta- Nya atau seseorang tidak percaya kepada Tuhan namun ketika ber- interaksi dengan orang-orang dise- kitarnya, dia melihat dirinya sendiri pada diri yang lainnya dan melaku- kan pada yang lainnya apa yang dia lakukan untuk dirinya sendiri. (catatan: ajaran umum dalam mor- alitas adalah Lakukanlah pada yang lainnya seperti anda menginginkan orang lain melakukannya pada diri anda. Sebuah ajaran moral yang lebih tinggi yang akan menuntun kesatuan diantara umat manusia adalah Lakulanlah apada yang lain- nya seperti apa yang anda lakukan untuk diri anda sendiri.)
Warisan Sathya Sai Halaman 27 4. A adalah untuk Attunement, Atonement, Adoration yang men- gandung arti (penyesuaian, perto- batan dan pemujaan). Huruf yang keempat adalah huruf A dalam kata LEGACY (warisan) menggam- barkan Penyesuain, pertobatan dan pemujaan. Setelah menyadari bahwa Swami merupakan pengeje- wantahan Tuhan dalam wujud manusia, maka seseorang merasa sangat beruntung dengan lahir seja- man dengan kehadiran Avatara. Warisan dari Avatara ini dapat diraih dengan menyesuaikan dan membiasakan diri dengan pikiran- Nya, filsafat-Nya, ajaran-Nya dan melakoninya di dalam kehidupan. Ketika seorang manusia biasa ter- perangkap dalam cobaan, keseng- saraan dan bencana, maka dia akan melakukan berbagai daya dan upaya untuk dapat keluar dari jer- atan itu dan mungkin semua usaha yang dilakukannya dapat mencapai keberhasilan maupun kegagalan. Jika dia adalah seorang pemuja Tu- han, maka dia tidak akan lupa untuk berdoa kepada Tuhan junjungannya dan memohon bantuan serta per- tolongan. Jawaban dari doa yang dipanjatkannya tergantung pada tingkat kekuatan dari keselarasan doanya. Hal ini dapat dilihat ketika bhakta ini melibatkan dirinya dalam pemujaan kepada Tuhan tanpa henti dan terus menerus dan men- ganggap bahwa semua bentuk co- baan dan bencana yang dialaminya adalah sebagai akibat atau hasil dari perbuatannya yang lalu. Kebesaran dan kemuliaan dari Tuhan yang ada dan penuh kasih yaitu Sri Sathya Sai adalah terletak pada kenyataan bahwa Beliau dengan segera akan datang untuk menyelamatkan mereka yang menderita walaupun mereka bukanlah bhakta Sai karena semua wujud Tuhan bergabung menjadi satu dalam Sarvadevatas- warupa yaitu Sri Sathya Sai. Ada banyak kejadian dan kisah yang ti- dak terkira jumlahnya ketika Swami muncul dalam wujud asli-Nya atau menyamar sebagai orang lain dan menolong mereka yang menderita Warisan Sathya Sai Halaman 28 yang bahkan mereka belum pernah mengenal-Nya, atau bahkan mendengar nama-Nya sekalipun. Dalam berbagai bentuk kejadian, ada seorang pengunjung yang per- tama kali datang ke Puttaparthi yang tidak banyak mengetahui ten- tang Swami mendapatkan pandan- gan sekilas akan gurunya atau wu- jud Tuhan pujaannya dalam diri swami, dan dengan demikian dia dapat menyadari kesatuan akan keTuhanan. Ini adalah prinsip dari penyesuaian yang membuat wari- san ini dapat terjadi.
5. C untuk Constant Integrated Awareness (kesadaran konstan ter- padu). Huruf yang kelima adalah C dalam kata LEGACY memberikan sebuah kunci utama untuk bisa mendapatkan warisan dari Sri Sathya Sai. Ini adalah Constant Inte- grated Awareness (kesadaran ter- padu yang konstan). Swami sering sekali berkata, Tuhan ada di atasmu, dibawahmu, dihadapanmu, dibelakangmu, disampingmu dan - di dalam dirimu. Pemahaman akan hal ini adalah kesadaran. Setiap orang harus tetap sadar bahwa Swami adalah maha tahu, ada di- mana-mana dan maha kuasa. Se- seorang tidak dapat menyembunyi- kan pikiran, tindakan dan perasaannya dari Swami. Itulah se- babnya mengapa Beliau disebut memiliki Sahastrashi (memiliki ribuan penglihatan), Sahastrapaani (memiliki ribuan tangan) dan Sahas- trapaad (memiliki ribuan kaki). Ke- sadaran ini harus tetap ada secara terus menerus, tidak hanya ketika seseorang mendapatkan rahmat secara tiba-tiba dari Swami. Jika ke- sadaran ini telah menjadi konstan, maka seseorang berarti dengan pasti mengikuti ajaran-Nya yaitu Menjadi orang baik, melihat yang baik, dan melakukan yang baik. Lagi sekali, kesadaran ini harus tercakup dalam kehidupan, sebagai contoh merasakan kesatuan jiwa dalam setiap orang, menghormati berba- gai bentuk kehidupan (serangga, tanaman, hewan, benda mati - Warisan Sathya Sai Halaman 29 dan yang berkaitan dengan umat manusia adalah seperti berkaitan dengan kasta, jenis kelamin, agama, negara, tingkat kecerdasan, kekayaan, status sosial, dsb. CIA (kesadaran konstan terpadu) membantu kita untuk dapat melihat kesatuan diantara Tuhan dan manu- sia. Hal ini akan memudahkan pen- giriman energi Tuhan kepada umat manusia, sebuah proses yang dise- but dengan Shaktipat. Di dalam keadaan perkembangan kesadaran yang tinggi, maka seseorang akan menjadi Tuhan, tidak disangsikan lagi maka warisan Tuhan akan dapat diraih.
6. Y untuk Anda Huruf yang keenam adalah Y dalam kata LEGACY menunjukkan makna Anda. Hal ini memperin- gatkan anda bahwa anda harus mengngkat diri anda untuk dapat mencapai-Nya. Swami selalu men- gutip dari Srimad Bhagavad Geeta, Uddhareth Atmanatmana Naat- manamavasadayet (manusia harus mengangkat atau membebaskan dirinya daripada membiarkan dir- inya menjadi rendah dan terikat). Tuhan turun ke dunia sebagai Ava- tar untuk memungkinkan manusia untuk mendaki naik sebagai Uddhar (mengangkat dirinya). Tuhan men- gambil wujud manusia untuk men- ingkatkan Manusia pada tingkat Tu- han. Itulah sebabnya, Swami mem- bagi Anda menjadi tiga bagian ke- pribadian: anda adalah apa yang anda pikirkan tentang diri anda, anda adalah apa yang orang lain pikirkan tentang diri anda, anda adalah apa diri anda yang sejati. a. Anda adalah apa yang anda pikirkan tentang diri anda Aspek pertama dari kepribadian manusia seperti yang Swami kete- gorikan adalah Anda adalah apa yang anda pikirkan tentang diri anda. Hal ini mengandung makna Saya adalah apa yang saya pikrikan tentang diri saya. Apa yang saya pikirkan tentang diri saya sendiri? Saya adalah orang terpelajar, saya adalah orang kaya, saya memegang Warisan Sathya Sai Halaman 30 jabatan tertinggi dalam sebuah or- ganisasi, saya adalah seorang men- tri, saya adalah seorang ilmuwan, saya adalah seorang philsuf, dan sebagainya. Semua bentuk tafsiran tentang saya ini adalah berdasar- kan pada benda apa yang saya miliki atau apa yang tidak saya miliki se- jauh ini karena semuanya ini hanya berkaitan dengan fenomena ke- hidupan duniawi. Semuanya ini, mungkin bersifat positif atau nega- tif, sementara, selalu berubah, tidak stabil, tidak pasti dan tergantung dari faktor-faktor luar. Artinya, se- mua bentuk itu tidak akan dapat memberikan kebahagiaan dan ke- damaian yang bersifat kekal yang merupakan tujuan yang sesuai bagi umat manusia. Jadi, tafsiran tentang diri saya sendiri, aspek pertama tentang ke- pribadian saya adalah tidak nyata. Semua bentuk tafsiran ini adalah asumsi diri saja, tidal sempurna dan hanya berdasarkan pada kebodo- han. Semuanya ini akan menuntun pada enam musuh dari manusia - yaitu: Kama (nafsu birahi), Krodha (Kemarahan), Lobh (Ketamakan), Moha (keteri katan), Mada (kesombongan) dan Matsarya (Iri hati). b. Anda adalah apa yang lainnya pikirkan tentang diri anda Aspek yang kedua dari kepribadian manusia seperti yang Swami kaji adalah Anda adalah apa yang lainnya pikirkan tentang diri anda.Ini berarti Saya adalah apa yang dipikirkan orang lain tentang saya. Banyak orang yang mengenal tentang saya. Tafsiran mereka ten- tang Saya adalah bersifat multi tafsir berdasarkan pada penerimaan dan anggapan mereka dari tingkah laku dan hubungan yang saya jalin dengan mereka. Namun tafsiran yang kedua ini tentangSaya adalah lebih penting daripada tafsiran yang pertama; dalam upaya agar yang lainnya memiliki gambaran yang bersifat positif dan baik tentang Saya, maka saya akan mencoba untuk berinteraksi dengan mereka secara positif, dengan ramah damai, Warisan Sathya Sai Halaman 31 dengan sepenuh hati, dengan ramah, dengan hormat dan menghargai, dan dengan kasih sayang. Sesungguhnya, ini adalah tahapan dimana manusia men- jalankan serta melakoni lima nilai kemanusiaan seperti Sathya (kebenaran), Dharma (kebajikan), Shanti (kedamaian), Prema (kasih sayang), dan Ahimsa (tanpa kekerasan) dalam kegiatan sehari- hari. Tahapan ini disebut sebagai penggabungan dari pikiran, per- kataan dan tindakan.
c. Anda adalah diri anda yang se- jati. Aspek yang ketiga dari kepribadian manusia yang dibentangkan oleh Swami yaitu Anda adalah diri anda yang sejati. Hal ini mengandung arti Saya adalah diri saya yang se- jati. Ini menyatakan Aku adalah Aku. Ini adalah tahapan dari Atma- sakshatkaar (kesadaran diri). Ini membuat saya mendapatkan pen- yadaran bahwa Saya adalah bebas dari badan jasmani, pikiran, - kecerdasan, ego, dsb yang se- muanya itu merupakan Nashwar (bersifat sementara dan tidak tahan lama) dan bukan bersifat Ishwar (permanen dan abadi). Pembukaan rahasia ini bersifat mencerahkan bahwa Saya adalah bersifat kekal (Sai), Saya adalah kesadaran (chit) dank arena kedua hal ini, Saya se- lalu dalam keadaan bahagia (anand). Jadi, Saya adalah Ishwar yaitu Tuhan.
Tafsiran pertama tentang Saya yaitu Saya adalah apa yang saya pikirkan tentang diri saya membuat saya menyadari bahwa saya penuh dengan sifat buruk. Tafsiran yang kedua dari Saya yaitu Saya adalah apa yang orang lain pikirkan tentang saya membuat saya menyadari bahwa saya memiliki nilai-nilai luhur yang bersifat kekal dan mendasar yaitu lima nilai kemanusiaan yang tidak mudah dipisahkan dari diri saya. Saya memusatkan perhatian pada kedua hal ini dan memutuskan untuk melepaskan semua bentuk - Warisan Sathya Sai Halaman 32 sifat buruk, mengembangkan serta membangkitkan kebajikan sehingga hasilnya adalah saya bisa mencapai yang ketiga. Saya menjadi ter- cerahkan, mengetahui dengan benar siapa diri saya yang sejati. Yang pertama adalah Karma Yoga, yang kedua adalah Bhakti Yoga, dan yang ketiga adalah Gnyan Yoga. Ini merupakan warisan yang sungguh luar biasa yang tersembunyi di dalam tiga penegasan yang secara harfiah akan kelihatan hanya seba- gai kalimat yang sangat sederhana. Huruf yang terakhir Y dalam kata LEGACY disamping menunjukkan ketiga kepribadian dari diri Anda, tetapi juga meminta dan mendesak dengan sangat untuk selalu memiliki dan menghidupkan hasrat untuk rahmat Tuhan agar bisa menyadari diri anda yang sejati.
Kesimpulan Sri Sathya Sai bersabda, Hidup-Ku adalah pesan-Ku. Maka dari itu, Hidup-Nya adalah warisan-Nya. Jika sebuah usaha dilakukan untuk memutar kehidupan-Nya, maka se- seorang akan menemukan: a. Keikhlasan yang sempurna; b. Semuanya adalah untuk kasih bagi kemanusiaan; c. Melindungi yang menderita den- gan menghilangkan penderitaan, kesusahan dan membuat mereka menjadi senang; d. Menyediakan kebutuhan yang bersifat mendasar yaitu Pendidi- kan, kesehatan, air bersih dan kesejahtraan masyarakat dan se- muanya gratis bagi yang miskin, membutuhkan dan melarat. e. Tidak mengambil apapun dari orang-orang namun memberikan segala sesuatunya kepada mereka. f. Bukan untuk menimbun tapi un- tuk membagi. Perintah yang terdapat dalam wari- san Sri Sathya Sai 1. Para pelajar mematuhi orang tua, guru dan mendapatkan kebaikan dalam belajar dan memuliakan nama orang tua mereka. Warisan Sathya Sai Halaman 33 2. Para guru tetap memperbaharui pengetahuan mereka dan men- gajar dengan sepenuh hati den- gan prinsip educare, memper- siapkan diri sebagai teladan yang ideal dihadapan para pelajar. 3.Institusi pendidikan tidak meperdagangkan pendidikan dan mengambil begitu besar keun- tungan dengan memanfaatkan para pelajar melalui uang sekolah yang tinggi, meminta sumbangan untuk tempat belajar, dan korupsi dalam bidang adminis- trasi. 4. Para pegawai dan pekerja harus bekerja dengan kapasitas mereka yang optimal dan memberikan sumbangsih bagi perkembangan organisasinya. 5. Para pekerja professional harus melatih keahlian diri mereka un- tuk keuntungan maksimal bagi klient mereka. 6. Para pengusaha dan penggerak dalam bidang industry untuk ti- dak menimbun pendapatan mereka dan bersaing diantara mereka untuk dapat menjadi le- bih kaya dan kaya namun bertin- daklah bahwa semua pendapatan itu adalah titipan dan gunakanlah untuk menyediakan fasilitas dalam educare, Medicare dan sosiocare dengan bebas biaya untuk keuntungan dari mereka yang miskin, melarat dan terte- kan dalam penderitaan. 7. Para pekerja sosial, pemimpin politik dan menteri untuk men- gangap diri mereka adalah yang paling beruntung untuk menda- patkan kesempatan dalam me- layani yang lainnya daripada me- layani masayarakat sebagai lahan untuk mencari keuntungan pri- badi dan melakukan bisnis yang tanpa ada rugi dan terlibat dalam praktek korupsi dengan men- gorbankan perkembangan dari daerah, negara dan bangsanya. 8. Semua bhakta dari semua agama dan keyakinan untuk dapat merasakan kualitas Tuhan yang ada dimana-mana dan meresapi segalanya, maha tahu dan maha Warisan Sathya Sai Halaman 35 dan maha kuasa dan berinteraksi dengan yang lainnya dalam se- mangat memberikan pelayanan kepada Tuhan.
Untuk mengakhiri kesimpulan dari warisan avatara Sri Sathya Sai maka ada kutipan dari yang Swami kata- kan sendiri:
9. Ketika Tuhan turun sebagai ava- taraapakah baik dalam wujud Rama, Krishna, Matsya, Varaha atau Vamana tujuannya han- yalah satu. Anda hanya men- genali hasil yang sementara dari kedatangan Tuhan, namun anda harus mencatat bahwa Tuhan turun sebagai avatara hanya un- tuk mengajarkan kebenaran ten- tang kasih.