Konsep pemikiran Hindu dalam rangka mendukung terwujudnya kerukunan dan perdamaian
tentunya merujuk kedalam masyarakat yang beradab dalam kehidupan bernegara kesatuan
karena harus dilandasi etik dan moral ajaran Veda yang diaktualisasikan dalam sikap sebagai
berikut :
1. Menyadari dirinya sebagai sahabat dari sesama umat manusia, baik intern umat Hindu, antar
SARA, maupun dengan pemerintah. Mereka juga sebagai teman dari semua ciptaan Tuhan,
karena berasal dari pencipta yang sama serta diisi dan digerakkan oleh sumber hidup yang sama.
Hal ini didasari oleh sloka Veda, antara lain dalam Svetasvatara Upanisad, Yajur Veda dan Isa
Upanisad sebagai berikut :
Dengan mempedomani sloka tersebut diharapkan agar setiap umat Hindu melakukan doa dan
persembahyangan secara rutin ( Dainika Upasana ) untuk memantapkan keyakinan atas
kebenaran Tuhan dan Hukum suci-Nya, melakukan Yoga untuk latihan pengendalian diri dan
melakukan Yajna sesuai petunjuk sastra.
b. Agar tidak terjadi benturan ( disharmoni ) didalam pelaksanaannya, baik dalam kehidupan
pribadi maupun ditengah kehidupan masyarakat yang heterogen ( bhineka ) ini, maka ajaran "
Dharma Siddhyarta " sebagai landasan pertimbangan dalam menuangkan konsep/gagasan yang
akan diputuskan hendaknya benar - benar dipedomani. Ajaran Dharma Siddhyarta ini dinyataan
di dalam Veda Smrti VII sloka 10 yang berbunyi sebagai berikut :
b. Mencintai dan mengabdi kepada Tanah Air, Bangsa dan Negara yang dilandasi oleh kesadaran
Bela Negara melalui disiplin dan kerja keras. Di dalam kitab suci Veda kita temukan beberapa
sloka sebagai berikut :
1) Cinta Tanah Air
" Mata bhumih putro aham prthivyah ". [Ath.V.XII.1.12]
Artinya:
Bumi ini adalah Ibu dan kami adalah putranya.
" Bandhur no mata prthivi mahiyam
Dyaur nah pita janita nabhirarta ". [Ath.V.XII.10.12]
Artinya:
Bumi yang luas ini adalah Ibu dan kerabat kami, langit adalah ayah, pelindung, asal dan pusat
kelahiran kami.
" Namo matre prthivyai ". [Y.V.IX.22]
Artinya :
Kami menghormati Ibu Pertiwi.
" Arcan anu svarajyam ". [R.V.I.80.1]
Artinya :
Selalu memberikan penghormatan kepada kemerdekaan.
" Imayas tisrah prthivistasam ha bhumir uttama".[Ath.V.VI.21.1]
Artinya :
Tanah Air adalah negeri tercinta yang utama di bumi ini.
2) Bela Negara melalui disiplin dan kerja keras
" Vayam rastre jagryama porohitah ".[Y.V.IX.23]
" Vayam tubhyam balihrtah syama ".[Ath.V.XII.1.2]
Artinya :
Semoga kami waspada menjaga dan melindungi bangsa dan negara kami. Semoga kami dapat
mengobankan hidup kami untuk kemuliaan bangsa dan negara kami.
" Janam bibhrati bahudha mimasacam
Nana dharmanam prthivi yatokasam
Sahastram dhana dravinasya me duham
Dhruveva dhenur anapaspuranti ".[Ath.V.XII.1.45]
Artinya :
" Bekerjalah untuk tanah air dan bangsamu dengan berbagai cara. Hormatilah cita-cita
bangsamu. Ibu Pertiwi sebagai sumber mengalirnya sungai kemakmuran dengan ratusan cabang.
Hormatilah tanah airmu seperti kamu memuja Tuhan. Dari jaman abadi Ibu Pertiwi memberikan
kehidupan kepadamu semua,karena itu Anda berhutang kepada-Nya ".
" Svah karya madya kurvita
Purvahne caparahnikam
Iti pratiksate me mrtyuh
Kratam vapyakrtam tatha ".[ Smc.364 ]
Artinya :
" Janganlah bersenang-senang selalu, yang harus dikerjakan esok kerjakanlah sekarang, yang
harus dikerjakan petang kerjakanlah pagi itu juga, karena sang maut tidak peduli menunggu
apakah pekerjaanmu sudah selesai atau belum ? ".
" Na rte srantasya sakhyaya devah ".[Rg.V.V.33.11]
Artinya :
" Tuhan hanya mengawani mereka yang giat bekerja ".
Selanjutnya, Rg Veda VII.2.18 menyatakan :
" Icchanti devah sunvantam
na svasnaya sprhanyanti
yanti pramadam atandrah "
Artinya :
Selanjutnya mengenai hubungan manusia dengan alam lingkungan hidupnya (alam semesta ini)
hendaknya dilandasi oleh kesadaran bahwa seluruh alam ini berasal dari Tuhan dan diberi makan
oleh Tuhan Yang Maha Sempurna sebagaimana dinyatakan dalam Atharwa Veda X.8.29 dengan
kalimat : " Purnat purnam udacati purnanena vasisyate ". Demikianlah manusia harus menyadari
bahwa dirinya merupakan suatu kesatuan dengan alam semesta ini dalam Tuhan. Kitab Isa
Upanisad sloka 6 menyatakan :
" Yas tu sarvani bhutani atmanyevanupasyati
sarva bhutesu catmanam tato na vijugupsate."
Artinya :
" Dia yang melihat semua mahluk pada dirinya (Atman) dan dirinya (Atman) sendiri pada semua
mahluk, Dia tidak lagi melihat adanya sesuatu perbedaaan dengan yang lain."
Kebenaran Tuhan akan dimunculkan kepadanya bila dia mengerti kebenaran pada mahluk lain
sesuai entitasnya, sehingga dengan kesadaran itu dia siap mengorbankan dirinya sendiri melalui
cinta kasih yang tulus. Bila manusia telah diliputi sinar cinta kasih maka aspek negatif dari
keterpisahan dirinya dengan orang / mahluk lain, bukan lagi merupakan persaingan atau konflik
melainkan akan mengarah kepada simpati dan kerjasama yang harmonis.
Simpati dan kerjasama yang harmonis akan mewujudkan kerukunan sejati dan kedamaian dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di tengah alam semesta yang maha luas ini.
Akhirnya setiap orang dengan sadar akan berdoa kepada Tuhan sebagaimana disuratkan di dalam
kitab suci Veda.
semoga air, tumbuh-tumbuhan dan tanam-tanaman menjadi sumber kedamaian untuk semuanya.
Semoga semua para Dewa dan Tuhan Yang Maha Esa menganugrahkan kedamaian pada kami.
Semoga terdapat kedamaian (ketentraman) dimana-mana. Semoga kedamaian itu datang kepada
kami."
Konsep pemikiran Hindu tentang kerukunan dan perdamaian ini merupakan refleksi dari ajaran
suci Veda. Apabila konsep tersebut dapat dilaksanakan secara utuh maka hasil akhir yang dicapai
adalah "ANANDAM dan SANTIH ", kebahagiaan dan kedamaian yang tentunya merujuk pada
manusia yang beradab.