Anda di halaman 1dari 42

Aliran Islam Kejawen Ilmu Gaib Aliran Islam Kejawen bersumber dari alkulturasi (penggabungan) budaya jawa dan

nilai-nilai agama islam. Ciri khas aliran ini adalah doa-doa yang diawali basmalah dan dilanjutkan kalimat bahasa jawa, kemudian diakhiri dengan dua kalimat sahadad. Aliran Islam Jawa tumbuh syubur di desa-desa yang kental dengan kegiatan keagamaan (pesantren yang masih tradisional). Awal mula aliran ini adalah budaya masyarakat jawa sebelum islam datang yang memang menyukai kegiatan mistik dan melakukan ritual untuk mendapatkan kemampuan suparantural. Para pengembang ajaran islam di Pulau Jawa (Wali Songo) tidak menolak tradisi jawa tersebut, melainkan memanfaatkannya sebagi senjata dakwah. Para Wali menyusun ilmu-ilmu Gaib dengan tatacara lelaku yang lebih islami, misalnya puasa, wirid mantra bahasa campuran arab-jawa yang intinya adalah do'a kepada Allah. Mungkin alasan mengapa tidak disusun mantra yang seluruhnya berbahasa Arab adalah agar orang jawa tidak merasa asing dengan ajaran-ajaran yang baru mereka kenal. Di Indonesia, khususnya orang jawa, pasti mengenal Sunan Kali Jaga (Raden Said). Beliau inilah yang paling banyak mewarnai paham islam-kejawen yang dianut orangorang jawa saat ini. Sunan Kali jaga menjadikan kesenian dan budaya sebagai kendaraan dakwahnya. Salah satu kendaran Sunan Kali Jaga dalam penyebaran ajarannya adalah melalu tembang / kidung. Kidung-kidung yang diciptakannya mengandung ajaran ketuhanan dan tasawuf yang sangat berharga. Ajaran islam yang luwes dan menerima berbagai perbedaan. Bahkan Sunan Kali Jaga juga menciptakan satu kidung "Rumeksa Ing Wengi" yang menurut saya bisa disebut sebagai Ilmu Gaib atau Ilmu Supranatural, karena ternyata orang yang mengamalkan kidung ini memiliki berbagai kemampuan supranatural. Konsep Aliran Islam Kejawen Setiap perilaku manusia akan menimbulkan bekas pada jiwa maupun badan seseorang. Perilaku-perilaku tertentu yang khas akan menimbulkan bekas yang sangat dasyat sehingga seseorang bisa melakukan sesuatu yang melebihi kemampuan manusia biasa. Perilaku tertentu ini disebut dengan tirakat, ritual, atau olah rohani. Tirakat bisa diartikan sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan suatu ilmu. Penabungan Energi. Karena setiap perilaku akan menimbulkan bekas pada seseorang maka ada suatu konsep yang khas dari ilmu Gaib Aliran Islam Jawa yaitu Penabungan Energi. Jika badan fisik anda memerlukan pengisian 3 kali sehari melalui makan agar anda tetap bisa beraktivitas dengan baik, begitu juga untuk memperoleh kekuatan supranatural, Anda perlu mengisi energi. Hanya saja dalam Ilmu Gaib pengisian energi cukup dilakukan satu kali untuk seumur hidup. Penabungan energi ini dapat dilakukan dengan cara bermacam-macam tergantung jenis ilmu yang ingin dikuasai. Cara-cara penabunganenergi lazim disebut Tirakat.

Tirakat. Aliran Islam Kejawen mengenal tirakat (syarat mendapatkan ilmu) yang kadang dianggap kontroversial oleh kalangan tertentu. Tirakat tersebut bisa berupa bacaan doa. wirid tertentu, mantra, pantangan, puasa atau penggabungan dari kelima unsur tersebut. Ada puasa yang disebut patigeni (tidak makan, minum, tidur dan tidak boleh kena cahaya), nglowong, ngebleng dan lain-lain. Biasanya beratnya tirakat sesuai dengan tingkat kesaktian suatu ilmu. Seseorang harus banyak melakukan kebajikan dan menjaga bersihnya hati ketika sedang melakukan tirakat. Khodam. Setiap Ilmu Gaib memiliki khodam. Khodam adalah mahluk ghaib yang menjadi "roh" suatu ilmu. Khodam itu akan selalu mengikuti pemilik ilmu. Khodam disebut juga Qorin, ialah mahluk ghaib yang tidak berjenis kelamin artinya bukan pria dan bukan wanita, tapi juga bukan banci. Dia memang diciptakan semacam itu oleh Allah dan dia juga tidak berhasrat kepada manusia. Hal ini berbeda dengan Jin yang selain berhasrat kepada kaum jin sendiri kadang juga ada yang "suka" pada manusia. Macam-macam Ilmu Aliran Islam Kejawen Berikut adalah klasifikasi ilmu gaib berdasarkan fungsinya menurut saya. Mungkin orang lain membuat klasifikasi yang berbeda dengan klasifikasi menurut saya. Hal tersebut bukan masalah karena memang tidak ada rumusan baku tentang klasifikasi ilmu Gaib. 1. Ilmu kanuragan. Ilmu kanuragan adalah ilmu yang berfungsi untuk bela diri secara supranatural. Ilmu ini mencakup kemampuan bertahan (kebal) terhadap serangan dan kemampuan untuk menyerang dengan kekuatan yang luar biasa. Contohnya ilmu Asma' Malaikat, Hizib Kekuatan Batin, Sahadad Pamungkas dll. 2. Ilmu Kawibawaan dan Ilmu Pengasihan Inilah ilmu supranatural yang fungsinya mempengaruhi kejiwaan dan perasaan orang lain. lmu Kewibaan dimanfaatkan untuk menambah daya kepemimpinan dan menguatkan kata-kata yang diucapkan. Orang yang menguasai Ilmu Kewibawaan dengan sempurna akan disegani masyarakat dan tidak satupun orang yang mampu melawan perintahnya apalagi berdebat. Bisa dikatakan bila Anda memiliki ilmu ini Anda akan mudah mempengaruhi dan membuat orang lain nurut perintah Anda tanpa berpikir panjang.Sedangkan Ilmu Pengasihan atau ilmu pelet adalah ilmu yang berkaitan dengan masalah cinta, yakni membuat hati seseorang yang Anda tuju menjadi simpati dan sayang. Ilmu ini banyak dimanfaatkan pemuda untuk membuat pujaan hati jatuh cinta padanya. Ilmu ini juga dapat dimanfaatkan untuk membuat lawan yang berhati keras menjadi kawan yang mudah diajak berunding dan memulangkan orang yang minggat.

3. Ilmu Trawangan dan Ngrogosukmo Jika Anda ingin tahu banyak hal dan bisa melihat kemana-mana tanpa keluar rumah, maka kuasailah ilmu trawangan. Ilmu trawangan berfungsi untuk menajamkan mata batin hingga dapat menangkap isyarat yang halus, melihat jarak jauh, tembus pandang dan lainlain. Sedangkan Ilmu Ngrogosukmo adalah kelanjutan dari Ilmu Trawagan. Dalam ilmu trawangan hanya mata batin saja yang berkeliaran kemana-mana, sedangkan jika sudah menguasai ilmu ngrogosukmo seseorang bisa melepaskan roh untuk melakukan perjalanan kemanapun dia mau. Baik Ilmu Trawangan maupaun Ngrogosukmo adalah ilmu yang tergolong sulit dipelajari karena membutuhkan keteguhan dan kebersihan hati. Biasanya hanya dikuasi oleh orang yang sudah tua dan sudah tenang jiwanya. 4. Ilmu Khodam Seseorang disebut menguasai ilmu khodam bila orang yang tersebut bisa berkomunikasi secara aktif dengan khodam yang dimiliki. Khodam adalah makhluk pendamping yang selalu mengikuti tuannya dan bersedia melakukan perintah-perintah tuannya. Khodam sesungguhnya berbeda dengan Jin / Setan, meskipun sama-sama berbadan ghaib. Khodam tidak bernafsu dan tidak berjenis kelamin. 5. Ilmu Permainan (Atraksi) Ada ilmu supranatural yang hanya bisa digunakan untuk pertunjukan di panggung. Sepintas ilmu ini mirip dengan ilmu kanuragan karena bisa memperlihatkan kekebalan tubuh terhadap benda tajam, minyak panas dan air keras. Namun ilmu ini tidak bisa digunakan untuk bertarung pada keadaan sesungguhnya. Contoh yang sering kita lihat adalah ilmunya para pemain Debus. 6. Ilmu Kesehatan Masuk dalam kelompok ini adalah ilmu gurah (membersihkan saluran pernafasan), Ilmuilmu pengobatan, ilmu kuat seks, dan ilmu-ilmu supranatural lain yang berhubungan dengan fungsi bilologis tubuh manusia. Peace dong...... Tak uwisi gunem iki Niyatku mung aweh wikan Kabatinan akeh lire Lan gawat ka liwat-liwat Mulo dipun prayitno*.... (*kayaknya kenal...) Ojo keliru pamilihmu Lamun mardi kebatinan Saya akhiri pembicaraan ini Saya hanya ingin memberi tahu Kabatinan banyak macamnya Dan bisa sangat membahayakan

Maka itu berhati-hatilah Jangan sampai kamu salah pilih Kalau ingin belajar kebatinan Tembang ini menggambarkan nasihat seorang tua (pinisepuh) kepada mereka yang ingin mempelajari kabatinan atau kejawen. Kiranya perlu dipahami bahwa tujuan hakiki dari kejawen adalah mendapatkan ilmu sejati untuk mencapai hidup sejati, dan berada dalam keadaan harmonis hubungan antara kawula dan Gusti ( jumbuhing kawula Gusti )/pendekatan kepada Yang Maha Kuasa secara total. Keadaan spiritual ini bisa dicapai oleh setiap orang yang percaya kepada Tuhan, yang mempunyai moral yang baik dan jujur, beberapa laku harus dipraktekkan dengan kesadaran dan ketetapan hati yang mantap.Pencari dan penghayat ilmu sejati diwajibkan untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semua orang melalui rasa hati dan tindakannya. Cipta, rasa, karsa dan karya harus baik, benar, suci dan ditujukan untuk mamayu hayuning bawono. Ati suci jumbuhing Kawulo Gusti hati suci itu adalah hubungan yang serasi antara Kawulo dan Gusti, tidak perlu diragukan bahwasanya kejawen merupakan aset dari orang Jawa tradisional yang mengandung nilai-nilai universal. Pandangan kejawen bisa memberikan sumbangan kepada perdamaian dan kemakmuran dunia. Weton Weton adalah peringatan hari lahir seseorang yang terjadi setiap 35 hari sekali. Untuk orang Jawa tradisional mengetahui wetonnya itu penting dan harus diingat kapan wetonnya itu, dengan mengetahui tanggal, bulan, tahun kelahiran seseorang bisa ditentukan hari wetonnya. 1. Pada saat weton biasanya akan dibuat semacam sesaji sederhana yang berupa secawan bubur merah putih dan satu gelas air hangat. Pemberian ini adalah untuk saudara-saudara halus, dengan mengatakan: ini untuk semua saudara halusku, aku selalu ingat kamu, mengenali kamu, maka itu bantulah dan jagalah aku. Sesaji sederhana ini juga untuk mengingatkan dan bersyukur kepada ibu dan ayah, karena melalui merekalah kamu dilahirkan dan hidup di dunia ini. Selanjutnya untuk mengingat dan menghormati para leluhur dab yang paling penting untuk mengingat dan memuji Sang Pencipta Hiduo, Tuhan Yang Maha Kuasa. Cara yang lengkapuntuk meyebut saudara-saudara halus tersebut adalah : Mar marti, kakang kawah, adi ari-ari, getih puser sedulur papat, kalimo pancer . - Bantulah saya (katakan apa keperluanmu) - Jagalah saya pada waktu saya tidur Sebaliknya kamu menyebut nama mereka dengan lengkap sehingga kamu menjadi biasa dengan mereka (jumbuh) misalnya untuk beberapa bulan. Sesudah itu kamu boleh memanggil mereka semua : saudara halusku. Hiks...hiks.... Cuman copas aja.. jangan nanya ya.... Peace

Pikiran orang Jawa Alam pikiran orang Jawa merumuskan kehidupan manusia berada dalam dua kosmos (alam) yaitu makrokosmos dan mikrokosmos. Makrokosmos dalam pikiran orang Jawa adalah sikap dan pandangan hidup terhadap alam semesta, yang mengandung kekuatan-kekuatan supranatural (adikodrati). Tujuan utama dalam hidup adalah mencari serta menciptakan keselarasan atau keseimbangan antara kehidupan makrokosmos dan mikrokosmos. Dalam makrokosmos pusat alam semesta adalah Tuhan. Alam semesta memiliki kirarki yang ditujukan dengan adanya jenjang alam kehidupan dan adanya tingkatan dunia yang semakin sempurna (dunia atas dunia manusia - dunia bawah). Alam semesta terdiri dari empat arah utama ditambah satu pusat yaitu Tuhan yang mempersatukan dan memberi keseimbangan. Sikap dan pandangan terhadap dunia nyata (mikrokosmos) adalah tercermin pada kehidupan manusia dengan lingkungannya, susunan manusia dalam masyarakat, tata kehidupan manusai sehari-hari dan segala sesuatu yang nampak oleh mata. Dalam menghadapi kehidupan manusia yang baik dan benar didunia inii tergantung pada kekuatan batin dan jiwanya. Bagi orang Jawa dahulu, pusat dunia ini ada pada pimpinan atau raja dan keraton, Tuhan adalah pusat makrokosmos sedangkan raja dianggap perwujudan wakil Tuhan di dunia ,sehingga dalam dirinya terdapat keseimbangan berbagai kekuatan dari dua alam. Jadi raja dipandang sebagai pusat komunitas di dunia seperti halnya raja menjadi mikrokosmos dari wakil Tuhan dengan keraton sebagi tempat kediaman raja. Keraton merupakan pusat keramat kerajaan dan bersemayamnya raja karena rajapun dianggap merupakan sumber kekuatan-kekuatan kosmis yang mengalir ke daerah kedaulatannya dan membawa ketentraman, keadilan dan kesuburan wilayah. Hal hal diatas merupakan gambaran umum tentang alam pikiran serta sikap dan pandangan hidup yang dimiliki oleh orang Jawa pada jaman kerajaan. Alam pikiran ini telah berakar kuat dan menjadi landasan falsafah dari segala perwujudan yang ada dalam tata kehidupan orang Jawa.

Kidung Rumeksa Ing Wengi (Nurbuat....?) Ana kidung rumekso ing wengi Teguh hayu luputa ing lara luputa bilahi kabeh jim setan datan purun paneluhan tan ana wani niwah panggawe ala gunaning wong luput geni atemahan tirta

maling adoh tan ana ngarah ing mami guna duduk pan sirno Sakehing lara pan samya bali Sakeh ngama pan sami mirunda Welas asih pandulune Sakehing braja luput Kadi kapuk tibaning wesi Sakehing wisa tawa Sato galak tutut Kayu aeng lemah sangar Songing landhak guwaning Wong lemah miring Myang pakiponing merak Pagupakaning warak sakalir Nadyan arca myang segara asat Temahan rahayu kabeh Apan sarira ayu Ingideran kang widadari Rineksa malaekat Lan sagung pra rasul Pinayungan ing Hyang Suksma Ati Adam utekku baginda Esis Pangucapku ya Musa Napasku nabi Ngisa linuwih Nabi Yakup pamiryarsaningwang Dawud suwaraku mangke Nabi brahim nyawaku Nabi Sleman kasekten mami Nabi Yusuf rupeng wang Edris ing rambutku Baginda Ngali kuliting wang Abubakar getih daging Ngumar singgih Balung baginda ngusman Sumsumingsun Patimah linuwih Siti aminah bayuning angga Ayup ing ususku mangke Nabi Nuh ing jejantung Nabi Yunus ing otot mami Netraku ya Muhamad Pamuluku Rasul Pinayungan Adam Kawa Sampun pepak sakathahe para nabi

Dadya sarira tunggal Terjemahan dalam bahasa indonesia: Ada kidung rumekso ing wengi. Yang menjadikan kuat selamat terbebas dari semua penyakit. Terbebas dari segala petaka. Jin dan setanpun tidak mau. Segala jenis sihir tidak berani. Apalagi perbuatan jahat. guna-guna tersingkir. Api menjadi air. Pencuripun menjauh dariku. Segala bahaya akan lenyap. Semua penyakit pulang ketempat asalnya. Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih. Semua senjata tidak mengena. Bagaikan kapuk jatuh dibesi. Segenap racun menjadi tawar. Binatang buas menjadi jinak. Pohon ajaib, tanah angker, lubang landak, gua orang, tanah miring dan sarang merak. Kandangnya semua badak. Meski batu dan laut mengering. Pada akhirnya semua slamat. Sebab badannya selamat dikelilingi oleh bidadari, yang dijaga oleh malaikat, dan semua rasul dalam lindungan Tuhan. Hatiku Adam dan otakku nabi Sis. Ucapanku adalah nabi Musa. Nafasku nabi Isa yang teramat mulia. Nabi Yakup pendenganranku. Nabi Daud menjadi suaraku. Nabi Ibrahim sebagai nyawaku. Nabi sulaiman menjadi kesaktianku. Nabi Yusuf menjadi rupaku. Nabi Idris menjadi rupaku. Ali sebagai kulitku. Abubakar darahku dan Umar dagingku. Sedangkan Usman sebagai tulangku. Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia. Siti fatimah sebagai kekuatan badanku. Nanti nabi Ayub ada didalam ususku. Nabi Nuh didalam jantungku. Nabi Yunus didalam otakku. Mataku ialah Nabi Muhamad. Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa. Maka lengkaplah semua rasul, yang menjadi satu badan. Kidung Rumekso Ing Wengi(KRIW), merupakan karya Sunan Kalijaga yang sering didendangkan sehabis sembahyang (Sholat) malam, kidung ini sudah terkenal di wilayah Nusantara dan sering dilantunkan di pedesaan pada pertunjukkan ketoprak, wayang kulit dll atau peronda di malam hari yang sunyi. Bait yang utama dari KRIW itu sangat dikenal karena berisi mantra tolak balak, sedangkan bait selanjutnya yang berjumlah delapan jarang dinyanyikan karena dianggap terlalu panjang. Laku kidung ini mengingatkan manusia agar mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terhindar dari kutukan dan malapetaka yang lebih dahsyat. Dengan demikian kita dituntut untuk senantiasa berbakti, beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa. Sedangkan fungsi kidung secara eksplisit tersurat dalam kalimat kidung itu, yang antara lain; Penolak balak di malam hari, seperti teluh, santet, duduk, ngama, maling, penggawe ala dan semua malapetaka. Pembebas semua benda . Pemyembuh penyakit, termasuk gila. Pembebas pageblug. Pemercepat jodoh bagi perawan tua. Menang dalam perang . Memperlancar cita-cita luhur dan mulia. (Copas aja, hiks....hiks..... jangan nanya atuh.... kagak tahu ape") Puasa alaI-ComersKejawen Puasa dan tapa adalah dua hal yang sangat penting bagi peningkatan spiritual seseorang. Disemua ajaran agama biasanya disebutkan tentang puasa ini dengan berbagai versi yang berbeda. Menurut sudut pandang spiritual metafisik, puasa mempunyai efek yang sangat baik dan besar terhadap tubuh dan fikiran. Puasa dengan cara supranatural mengubah sistem molekul tubuh fisik dan eterik dan menaikkan vibrasi/getarannya sehingga membuat tubuh lebih sensitif terhadap energi/kekuatan supranatural sekaligus mencoba membangkitkan kemampuan indera keenam seseorang. Apabila seseorang telah terbiasa melakukan puasa, getaran tubuh fisik dan eteriknya akan meningkat sehingga seluruh racun,energi negatif dan makhluk eterik negatif yang ada didalam tubuhnya akan keluar dan tubuhnya akan menjadi bersih. Setelah tubuhnya bersih maka roh-roh suci pun akan datang padanya dan menyatu dengan dirinya membantu kehidupan nya dalam segala hal. Didalam peradaban/tradisi pendalaman spiritual ala kejawen, seorang penghayat kejawen biasa melakukan puasa dengan hitungan hari tertentu (biasanya berkaitan dengan kalender jawa). Hal tersebut dilakukan untuk menaikkan kekuatan dan kemampuan spiritual metafisik mereka dan untuk memperkuat hubungan mereka dengan saudara kembar gaib mereka yang biasa disebut SADULUR PAPAT KALIMA PANCER. apapun nama dan pelaksanaan puasa, bila puasa dilakukan dengan niat yang tulus, maka tak mungkin akan membuat manusia yang melakoninya celaka. Bahkan medis mampu membuktikan betapa puasa memberikan efek yang baik bagi tubuh, terutama untuk mengistirahatkan oragan-oragan pencernaan. Intinya adalah ketika seseorang berpuasa dengan ikhlas, maka orang tersebut akan terbersihkan tubuh fisik dan eteriknya dari segala macam kotoran. Ada suatu konsep spiritual yang berbunyi matikanlah dirimu sebelum engkau mati, arti dari konsep tersebut kurang lebih kalau kita sering menyiksa tubuh maka jiwa kita akan menjadi kuat. Karena yang hidup adalah jiwa, raga akan musnah suatu saat nanti. Itulah sedikit konsep spiritual jawa yang banyak dikenal. Para penghayat kejawen telah menemukan metode-metode untuk membangkitkan spirit kita agar kita menjadi manusia yang kuat jiwanya dan luas alam pemikirannya, salah satunya yaitu dengan menemukan puasapuasa dengan tradisi kejawen. Atas dasar konsep antal maut qoblal maut diatas puasapuasa ini ditemukan dan tidak lupa peran serta para ghaib, arwah leluhur serta roh-roh suci yang membantu membimbing mereka dalam peningkatan spiritualnya.

>>> Macam-macam puasa ala Kejawen : 1. Mutih Dalam puasa mutih ini seseorang tdk boleh makan apa-apa kecuali hanya nasi putih dan air putih saja. Nasi putihnya pun tdk boleh ditambah apa-apa lagi (seperti gula, garam dll.) jadi betul-betul hanya nasi putih dan air puih saja. Sebelum melakukan puasa mutih ini, biasanya seorang pelaku puasa harus mandi keramas dulu sebelumnya dan membaca mantra ini : niat ingsun mutih, mutihaken awak kang reged, putih kaya bocah mentas lahirdipun ijabahi gusti allah. 2. Ngeruh Dalam melakoni puasa ini seseorang hanya boleh memakan sayuran / buah-buahan saja. Tidak diperbolehkan makan daging, ikan, telur dsb. 3. Ngebleng Puasa Ngebleng adalah menghentikan segala aktifitas normal sehari-hari. Seseorang yang melakoni puasa Ngebleng tidak boleh makan, minum, keluar dari rumah/kamar, atau melakukan aktifitas seksual. Waktu tidur-pun harus dikurangi. Biasanya seseorang yang melakukan puasa Ngebleng tidak boleh keluar dari kamarnya selama sehari semalam (24 jam). Pada saat menjelang malam hari tidak boleh ada satu lampu atau cahaya-pun yang menerangi kamar tersebut. Kamarnya harus gelap gulita tanpa ada cahaya sedikitpun. Dalam melakoni puasa ini diperbolehkan keluar kamar hanya untuk buang air saja. 4. Pati geni Puasa Patigeni hampir sama dengan puasa Ngebleng. Perbedaanya ialah tidak boleh keluar kamar dengan alasan apapun, tidak boleh tidur sama sekali. Biasanya puasa ini dilakukan sehari semalam, ada juga yang melakukannya 3 hari, 7 hari dst. Jika seseorang yang melakukan puasa Patigeni ingin buang air maka, harus dilakukan didalam kamar (dengan memakai pispot atau yang lainnya). Ini adalah mantra puasa patigeni : niat ingsun patigeni, amateni hawa panas ing badan ingsun, amateni genine napsu angkara murka krana Allah taala. 5. Ngelowong Puasa ini lebih mudah dibanding puasa-puasa diatas Seseorang yang melakoni puasa Ngelowong dilarang makan dan minum dalam kurun waktu tertentu. Hanya diperbolehkan tidur 3 jam saja (dalam 24 jam). Diperbolehkan keluar rumah. 6. Ngrowot Puasa ini adalah puasa yang lengkap dilakukan dari subuh sampai maghrib. Saat sahur seseorang yang melakukan puasa Ngrowot ini hanya boleh makan buah-buahan itu saja! Diperbolehkan untuk memakan buah lebih dari satu tetapi hanya boleh satu jenis yang sama, misalnya pisang 3 buah saja. Dalam puasa ini diperbolehkan untuk tidur. 7. Nganyep Puasa ini adalah puasa yang hanya memperbolehkan memakan yang tidak ada rasanya. Hampir sama dengan Mutih , perbedaanya makanannya lebih beragam asal dengan

ketentuan tidak mempunyai rasa. 8. Ngidang Hanya diperbolehkan memakan dedaunan saja, dan air putih saja. Selain daripada itu tidak diperbolehkan. 9. Ngepel Ngepel berarti satu kepal penuh. Puasa ini mengharuskan seseorang untuk memakan dalam sehari satu kepal nasi saja. Terkadang diperbolehkan sampai dua atau tiga kepal nasi sehari. 10. Ngasrep Hanya diperbolehkan makan dan minum yang tidak ada rasanya, minumnya hanya diperbolehkan 3 kali saja sehari. 11. Senin-kamis Puasa ini dilakukan hanya pada hari senin dan kamis saja seperti namanya. Puasa ini identik dengan agama islam. Karena memang Rasulullah SAW menganjurkannya. 12. Wungon Puasa ini adalah puasa pamungkas, tidak boleh makan, minum dan tidur selama 24 jam. 13. Tapa Jejeg Tidak duduk selama 12 jam 14. Lelono Melakukan perjalanan (jalan kaki) dari jam 12 malam sampai jam 3 subuh (waktu ini dipergunakan sebagai waktu instropeksi diri). 15. Kungkum Kungkum merupakan tapa yang sangat unik. Banyak para pelaku spiritual merasakan sensasi yang dahsyat dalam melakukan tapa ini. Tatacara tapa Kungkum adalah sebagai beikut : a) Masuk kedalam air dengan tanpa pakaian selembar-pun dengan posisi bersila (duduk) didalam air dengan kedalaman air se tinggi leher. b) Biasanya dilakukan dipertemuan dua buah sungai c) Menghadap melawan arus air d) Memilih tempat yang baik, arus tidak terlalu deras dan tidak terlalu banyak lumpur didasar sungai e) Lingkungan harus sepi, usahakan tidak ada seorang manusiapun disana f) Dilaksanakan mulai jam 12 malam (terkadang boleh dari jam 10 keatas) dan dilakukan lebih dari tiga jam (walau ada juga yang memperbolehkan pengikutnya kungkum hanya 15 menit). g) Tidak boleh tertidur selama Kungkum h) Tidak boleh banyak bergerak i) Sebelum masuk ke sungai disarankan untuk melakukan ritual pembersihan (mandi

dulu) j) Pada saat akan masuk air baca mantra ini : Putih-putih mripatku Sayidina Kilir, Ireng-ireng mripatku Sunan Kali Jaga, Telenging mripatku Kanjeng Nabi Muhammad. k) Pada saat masuk air, mata harus tertutup dan tangan disilangkan di dada l) Nafas teratur m) Kungkum dilakukan selama 7 malam biasanya 16. Ngalong Tapa ini juga begitu unik. Tapa ini dilakuakn dengan posisi tubuh kepala dibawah dan kaki diatas (sungsang). Pada tahap tertentu tapa ini dilakukan dengan kaki yang menggantung di dahan pohon dan posisi kepala di bawah (seperti kalong/kelelawar). Pada saat menggantung dilarang banyak bergerak. Secara fisik bagi yang melakoni tapa ini melatih keteraturan nafas. Biasanya puasa ini dibarengi dengan puasa Ngrowot. 17. Ngeluwang Tapa Ngeluwang adalah tapa paling menakutkan bagi orang-orang awam dan membutuhkan keberanian yang sangat besar. Tapa Ngeluwang disebut-sebut sebagai cara untuk mendapatkan daya penglihatan gaib dan menghilangkan sesuatu. Tapa Ngeluwang adalah tapa dengan dikubur di suatu pekuburan atau tempat yang sangat sepi. Setelah seseorang selesai dari tapa ini, biasanya keluar dari kubur maka akan melihat hal-hal yang mengerikan (seperti arwah gentayangan, jin dlsb). Sebelum masuk kekubur, disarankan baca mantra ini : Niat ingsun Ngelowong, anutupi badan kang bolong siro mara siro mati, kang ganggu maang jiwa insun, lebur kaya dene banyu krana Allah Taala. Dalam melakoni puasa-puasa diatas, bagi pemula sangatlah berat jika belum terbiasa. Oleh karena itu disini akan dibekali dengan ilmu lambung karang. Ilmu ini berfungsi untuk menahan lapar dan dahaga. Dengan kata lain ilmu ini dapat sangat membantu bagi oarang-orang yang masih ragu-ragu dalam melakoni puasa-puasa diatas. Selain praktis dan mudah dipelajari, sebenarnya ilmu lambung karang ini berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang kebanykan harus ditebus/dimahari dengan puasa. Selain itu syarat atau cara mengamalkannyapun sangat mudah, yaitu : 1. Mandi keramas/jinabat untuk membersihkan diri dari segala macam kekotor 2. Menjaga hawa nafsu. 3. Baca mantra lambung karang ini sebanyak 7 kali setelah shalat wajib 5 waktu, yaitu : Bismillahirrahamanirrahim Cempla cempli gedhene Wetengku saciplukan bajang Gorokanku sak dami aking Kapan ingsun nuruti budine Aluamah kudu amangan wareg Ngungakna mekkah madinah Wareg tanpa mangan

Kapan ingsun nuruti budine Aluamah kudu angombe Ngungakna segara kidul Wareg tanpa angombe Laailahaillallah Muhammad Rasulullah Selain melakoni puasa-puasa diatas masyarakat kejawen juga melakukan puasa-puasa yang diajarkan oleh agama islam, seperti puasa ramadhan, senin kamis, puasa 3 hari pada saat bulan purnama, puasa Nabi Daud AS dll. Inti dari semua lakon mereka tujuannya hanya satu yaitu mendekatkan diri dengan Allah SWT agar diterima iman serta islam mereka. Hari dan Pasaran Jawa Neptu hari dan Pasaran Dalam melakukan hajat perkawinan, mendirikan rumah, bepergian dan sebagainya. Kebanyakan orang jawa dahulu, mendasarkan atas hari yang berjumlah 7(senin-minggu) dan pasaran yang jumlahnya ada 5, tiap hari tentu ada rangkapannya pasaran, jelasnya : tiap hari tentu jatuh pada pasaran tertentu. Masing-masing hari dan pasaran mempunyai neptu , yaitu nilai dengan angkanya sendiri-sendiri sebagai berikut : Nama hari = Neptu ( nilai ) 1. Ahad = 5 2. Senen = 4 3. Selasa = 3 4. Rabu = 7 5. Kamis = 8 6. Jumat = 6 7. Sabtu = 9 Nama Pasaran Neptu (nilai ) 1. Legi = 5 2. Paing = 9 3. Pon = 7 4. Wage = 4 5. Kliwon = 8 Neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon temanten yaitu anak perempuan dan anak lelaki masing-masing dijumlahkan dahulu, kemudian masing masing dibuang (dikurangi) sembilan. Misalnya : Kelahiran anak perempuan adalah hari Jumat (neptu 6) wage (neptu 4) jumlah 10, dibuang 9 sisa 1 Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5) legi (neptu 5) jumlah 10 dikurangi 9 sisa 1.

Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa diatas maka perhitungan seperti dibawah ini: Apabila sisa: 1 dan 4 : banyak celakanya 1 dan 5 :bisa 1 dan 6 : jauh sandang pangannya 1 dan 7 : banyak musuh 1 dan 8 : sengsara 1 dan 9 : menjadi perlindungan 2 dan 2 : selamat, banyak rejekinya 2 dan 3 : salah seorang cepat wafat 2 dan 4 : banyak godanya 2 dan 5 : banyak celakanya 2 dan 6 : cepat kaya 2 dan 7 : anaknya banyak yang mati 2 dan 8 : dekat rejekinya 2 dan 9 : banyak rejekinya 3 dan 3 : melarat 3 dan 4 : banyak celakanya 3 dan 5 : cepat berpisah 3 dan 6 : mandapat kebahagiaan 3 dan 7 : banyak celakanya 3 dan 8 : salah seorang cepat wafat 3 dan 9 : banyak rejeki 4 dan 4 : sering sakit 4 dan 5 : banyak godanya 4 dan 6 : banyak rejekinya 4 dan 7 : melarat 4 dan 8 : banyak halangannya 4 dan 9 : salah seorang kalah 5 dan 5 : tulus kebahagiaannya 5 dan 6 : dekat rejekinya 5 dan 7 : tulus sandang pangannya 5 dan 8 : banyak bahayanya 5 dan 9 : dekat sandang pangannya 6 dan 6 : besar celakanya 6 dan 7 : rukun 6 dan 8 : banyak musuh 6 dan 9 : sengsara 7 dan 7 : dihukum oleh istrinya 7 dan 8 : celaka karena diri sendiri 7 dan 9 : tulus perkawinannya 8 dan 8 : dikasihi orang 8 dan 9 : banyak celakanya 9 dan 9 : liar rejekinya Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, ditambah

neptu pasaran hari perkawinan dan tanggal (bulan Jawa) semuanya dijumlahkan kemudian dikurangi/ dibuang masing tiga, apabila masih sisa : 1 = berarti tidak baik, lekas berpisah hidup atau mati 2 = berarti baik, hidup rukun, sentosa dan dihormati 3 = berarti tidak baik, rumah tangganya hancur berantakan dan kedua-duanya bisa mati. Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, dijumlah kemudian dikurangi / dibuang empat-empat apabila sisanya : 1 = Getho, jarang anaknya, 2 = Gembi, banyak anak, 3 = Sri banyak rejeki, 4 = Punggel, salah satu akan mati Hari kelahiran mempelai laki-laki dan mempelai wanita, apabila : Ahad dan Ahad, sering sakit Ahad dan Senin, banyak sakit Ahad dan Selasa, miskin Ahad dan Rebo, selamat Ahad dan Kamis, cekcok Ahad dan Jumat, selama Ahad dan Sabtu, miskin Senen dan Senen, tidak baik Senen dan Selasa, selamat Senen dan Rebo, anaknya perempuan Senen dan Kamis, disayangi Senen dan Jumat, selamat Senen dan Sabtu, direstui Selasa dan Selasa, tidak baik Selasa dan Rebo, kaya Selasa dan Kamis, kaya Selasa dan Jumat, bercerai Selasa dan Sabtu, sering sakit Rebo dan Rebo, tidak baik Rebo dan Kamis, selamat Rebo dan Jumat, selamat Rebo dan Sabtu, baik Kamis dan Kamis, selamat Kamis dan Jumat, selamat Kamis dan Sabtu, celaka Jumat dan Jumat, miskin Jumat dan Sabtu celaka Sabtu dan Sabtu, tidak baik Memilih Saat Ijab, Ijab kabul yang unik Dalam perkawinan Dra. Pharmasi Endang Ontorini Udaya dengan Sutrisno Sukro di Sala, ayah penggantin putri Bpk. Samsuharya Udaya telah memilih saat ijab kabul secara unik, yaitu pada malam Ahad Legi (27 Mei 73) jam 2.30 pagi. Ketetapan itu didasarkan saat lahirnya temanten putri. Segala waktunya berjalan baik,

lancar dan selamat. Mungkin hal tersebut suatu ajaran : kalau tidak memakai perhitungan, pakailah hari kelahiran untuk hal-hal yang penting pindah rumah dsb. Hari yang membawa kelahirannya selamat, demikian pulalah untuk hal lain-lain dalam hidupnya. HARI-HARI UNTUK MANTU DAN IJAB PENGANTIN (baik buruknya bulan untuk mantu): 1. Bulan Jw. Suro : Bertengkar dan menemui kerusakan (jangan dipakai) 2. Bulan Jw. Sapar : kekurangan, banyak hutang (boleh dipakai) 3. Bulan Jw Mulud : lemah, mati salah seorang (jangan dipakai) 4. Bulan jw. Bakdamulud : diomongkan jelek (boleh dipakai) 5. Bulan Jw. Bakdajumadilawal : sering kehilangan, banyak musuh (boleh dipakai) 6. Bulan Jw. Jumadilakhir : kaya akan mas dan perak 7. Bulan Rejeb : banyak kawan selamat 8. Bulan Jw. Ruwah : selamat 9. Bulan puasa : banyak bencananya (jangan dipakai) 10. Bulan Jw. Syawal : sedikit rejekinya, banyak hutang (boleh dipakai) 11. Bulan Jw. Dulkaidah : kekurangan, sakit-sakitan, bertengkar dengan teman (jangan dipakai) 12. Bulan Jw. Besar : senang dan selamat BULAN TANPA ANGGARA KASIH Hari anggara kasih adalah selasa kliwon, disebut hari angker sebab hari itu adalah permulaan masa wuku. Menurut adat Jawa malamnya (senin malam menghadap) anggara kasih orang bersemedi, mengumpulkna kekuatan batin untuk kesaktian dan kejayaan. Siang harinya (selasa kliwon) memelihara, membersihkan pusaka wesi aji, empu mulai membikin keris dalam majemur wayang. Bulan bulan anggoro kasih tidak digunakan untuk mati, hajat-hajat lainnya dan apa saja yang diangggap penting. Adapun bulan-bulan tanpa anggara kasih adalah: 1. dalam tahun Alib bulan 2 : Jumadilakhir dan besar 2. dalam tahun ehe bulanl 2 dan : jumadilakhir 3. dalam tahun jimawal bulan 2 : Suro dan rejeb 4. dalam tahun Je bulan 2 : Sapar 5. dalam tahun Dal bulan 2 : yaitu sapar dan puasa 6. dalam tahun Be bulan 2 : mulud dan syawan 7. dalam tahun wawu bulan 2 : Bakdomulud/syawal 8. dalam tahuin Jimakir bulan 2 : Jumadilawal dan Dulkaidkah SAAT TATAL Saat tatal dibawah ini untuk memilih waktu yang baik untuk mantu juga untuk pindah rumah, berpergian jauh dan memulai apa saja yang dianggap penting. Kerentuan saat itu jatuh pada pasaran (tidak pada harinya ) : 1. pasaran legi : mulai jam 06.00 nasehet.mulai jam 08.24 Rejeki : mulai jam 25.36 rejeki

mulai dri jam 10 48 selamat, mulai jam 13.12 pangkalan atau (halangan) mulai jam 15.36 pacak wesi 2. pasaran pahing : mulai jam 06.00 rejeki, jam 08.24 selamat, jam 10.48 pangkalan, jam 13.12 pacak wesi, jam 15.36 nasehat. 3. pasaran pon : mulai jam 06.00 selamat, jam 08.24 pangkalan, jam 10.48 pacak wesi, jam 13.12 nasehat, jam 15.36 rejeki 4. pasaran wage mulai jam 06.00 pangkalan, jam 08.24 pacak wesi, jam 13.12 nasehat jam 15.36 selamat. 5. pasaran kliwon, mulai jam 06.00 pacak wesi, jam 08.24 nasehat, jam 10.48 rejeki, jam 13-12 selamat jam 13.36 pangkalan. HARI PASARAN UNTUK PERKAWINAN Neptu dan hari pasaran dijumlah kemudian dikurangi/dibuang enam-enam apabila tersisa: 1 jatuh, mati, (tidak baik) asalnya bumi 2 jatuh, jodoh (baik) asalnya jodoh dengan langit 3 jatuh , selamat atau baik asalnya barat 4 jatuh, cerai atau tidak baik asalnya timur 5 jatuh, prihatin (tidak baik) asalnya selatan 6 jatuh, mati besan (tidak baik) asalnya utara Kearifan Orang Jawa filosofi orang Jawa lama yang memiliki pandangan bahwa jika seseorang ingin kesempurnaan dalam hidupnya, maka dia harus memiliki 5 (lima) hal. Kelima hal tersebut adalah sebagai berikut : 1. Peksi (burung) Di jaman dahulu, orang Jawa pasti miliki burung sebagai peliharaan. Burung yang biasanya dipelihara adalah burung perkutut karena suaranya yang merdu. Jadi, manusia diharapkan memiliki suara yang bagus. Dalam artian, ketika berbicara, manusia harus tahu tata karma, adat, dan berbicara tidak dengan suara yang sombong atau memegahkan diri. 2. Wanita Wanita disini bukan berarti bahwa untuk sempurna, manusia harus memiliki istri yang cantik atau bahkan harus memiliki banyak istri. Akan tetapi yang dimaksud dalam filosofi tersebut adalah wanita dalam arti kiasan. Wanita identik dengan cinta kasih dan kelembutan. Jadi, dalam hidupnya manusia hendaknya memiliki rasa cinta kasih dan kelembutan, tidak disertai dengan nafsu amarah dan angkara murka. 3. Keris Keris merupakan salah satu hal yang wajib bagi orang jaman dahulu. Keris digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan diri. Tetapi bukan berarti untuk sempurna sesorang harus mempunyai senjata, melainkan memiliki kewaspadaan. 4. Turangga (kuda)

Kuda merupakan sarana transportasi favorit jaman dahulu. Namun, bukan berarti untuk menjadi sempurna seseorang harus mempunyai kendaraan yang mewah di jaman modern ini. Kuda merupakan simbol pengendalian (karena jika orang menaiki kuda maka dia akan memegang tali kendali). Jadi, jika ingin sempurna, manusia harus bisa mengendalikan semua nafsu yang menguasai dirinya. Intinya adalah pengendalian diri. 5. Wisma (rumah) Rumah yang dimaksud disini bukan merupakan rumah mewah ataupun rumah yang banyak. Namun, perlambang rumah disini memiliki maksud untuk mengingatkan kembali bahwa manusia akan kembali kerumah atau asal manusia,yaitu kepada Sang Pencipta. Wong urip kuwi ming mampir ngombe (hidup manusia itu hanya mampir minum) hidup itu cuman sebentar seperti halnya orang yang bertamu/mampir untuk minum menghilangkan rasa haus dan akhirnya kan kembali ke Sang Pencipta. Syair Jayabaya Bicara Kejawen pasti tak bisa lepas dari Ramalan Jayabaya.... Ini syairnya..... (Peace) Syair Jayabaya Jayabaya?s Words Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran. Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda. One day there will be a cart without a horse. Tanah Jawa kalungan wesi. Tanah Jawa berkalung besi. The island of Java will wear a necklace of iron. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang. Perahu berlayar di ruang angkasa. There will be a boat flying in the sky. Kali ilang kedhunge. Sungai kehilangan lubuk. The river will loose its current. Pasar ilang kumandhang. Pasar kehilangan suara. There will be markets without crowds. Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak. Itulah pertanda jaman Jayabaya telah mendekat. These are the signs that the Jayabaya era is coming.

Bumi saya suwe saya mengkeret. Bumi semakin lama semakin mengerut. The earth will shrink. Sekilan bumi dipajeki. Sejengkal tanah dikenai pajak. Every inch of land will be taxed. Jaran doyan mangan sambel. Kuda suka makan sambal. Horses will devour chili sauce. Wong wadon nganggo pakeyan lanang. Orang perempuan berpakaian lelaki. Women will dress in men?s clothes. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman. Itu pertanda orang akan mengalami jaman berbolak-balik. These are signs that the people is facing the era of turning upside down. Akeh janji ora ditetepi. Banyak janji tidak ditepati. Many promises unkept. Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe. Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri. Many break their oath. Manungsa padha seneng nyalah. Orang-orang saling lempar kesalahan. People will tend to blame on each other. Ora ngendahake hukum Allah. Tak peduli akan hukum Allah. They will ignore God?s law. Barang jahat diangkat-angkat. Yang jahat dijunjung-junjung. Evil things will be lifted up. Barang suci dibenci. Yang suci (justru) dibenci. Holy things will be despised. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit. Banyak orang hanya mementingkan uang.

Many people will become fixated on money. Lali kamanungsan. Lupa jati kemanusiaan. Ignoring humanity. Lali kabecikan. Lupa hikmah kebaikan. Forgetting kindness. Lali sanak lali kadang. Lupa sanak lupa saudara. Abandoning their families. Akeh bapa lali anak. Banyak ayah lupa anak. Fathers will abandon their children. Akeh anak wani nglawan ibu. Banyak anak berani melawan ibu. Children will be disrespectful to their mothers. Nantang bapa. Menantang ayah. And battle against their fathers. Sedulur padha cidra. Saudara dan saudara saling khianat. Siblings will collide violently. Kulawarga padha curiga. Keluarga saling curiga. Family members will be suspicious of each other. Kanca dadi mungsuh. Kawan menjadi lawan. Friends become enemies. Akeh manungsa lali asale. Banyak orang lupa asal-usul. People will forget their roots. Ukuman Ratu ora adil. Hukuman Raja tidak adil The ruler?s judgements will be unjust.

Akeh pangkat sing jahat lan ganjil. Banyak pembesar jahat dan ganjil There will be many peculiar and evil leaders. Akeh kelakuan sing ganjil. Banyak ulah-tabiat ganjil Many will behave strangely. Wong apik-apik padha kapencil. Orang yang baik justru tersisih. Good people will be isolated. Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin. Banyak orang kerja halal justru malu. Many people will be too embarrassed to do the right things. Luwih utama ngapusi. Lebih mengutamakan menipu. Choosing falsehood instead. Wegah nyambut gawe. Malas menunaikan kerja. Many will be lazy to work. Kepingin urip mewah. Inginnya hidup mewah. Seduced by luxury. Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka. Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka. They will take the easy path of crime and deceit. Wong bener thenger-thenger. Si benar termangu-mangu. The honest will be confused. Wong salah bungah. Si salah gembira ria. The dishonest will be joyful. Wong apik ditampik-tampik. Si baik ditolak ditampik. The good will be rejected. Wong jahat munggah pangkat. Si jahat naik pangkat.

The evil ones will rise to the top. Wong agung kasinggung. Yang mulia dilecehkan Noble people will be abused. Wong ala kapuja. Yang jahat dipuji-puji. Evil doers will be worshipped. Wong wadon ilang kawirangane. Perempuan hilang malu. Women will become shameless. Wong lanang ilang kaprawirane. Laki-laki hilang perwira Men will loose their courage. Akeh wong lanang ora duwe bojo. Banyak laki-laki tak mau beristri. Men will choose not to get married. Akeh wong wadon ora setya marang bojone. Banyak perempuan ingkar pada suami. Women will be unfaithful to their husbands. Akeh ibu padha ngedol anake. Banyak ibu menjual anak. Mothers will sell their babies. Akeh wong wadon ngedol awake. Banyak perempuan menjual diri. Women will engage in prostitution. Akeh wong ijol bebojo. Banyak orang tukar pasangan. Couples will trade partners. Wong wadon nunggang jaran. Perempuan menunggang kuda. Women will ride horses. Wong lanang linggih plangki. Laki-laki naik tandu. Men will be carried in a stretcher.

Randha seuang loro. Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen). Two divorcees will be valued at 8,5 cents. Prawan seaga lima. Lima perawan lima picis. A virgin will be valued at 10 cents. Dhudha pincang laku sembilan uang. Duda pincang laku sembilan uang. A crippled widower will be valued at nine uang?s Akeh wong ngedol ngelmu. Banyak orang berdagang ilmu. Many will earn their living by trading their knowledge. Akeh wong ngaku-aku. Banyak orang mengaku diri. Many will claims other?s merits as their own. Njabane putih njerone dhadhu. Di luar putih di dalam jingga. White outwardly but orange inwardly Ngakune suci, nanging sucine palsu. Mengaku suci, tapi palsu belaka. They will proclaim their righteousness despite their sinful ways. Akeh bujuk akeh lojo. Banyak tipu banyak muslihat. Many will use sly and dirty tricks. Akeh udan salah mangsa. Banyak hujan salah musim. Rains will fall in the wrong season. Akeh prawan tuwa. Banyak perawan tua. Many women will remain virgins into their old age. Akeh randha nglairake anak. Banyak janda melahirkan bayi. Many divorcees will give birth. Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne. Banyak anak lahir mencari bapanya.

Newborns will search for their fathers. Agama akeh sing nantang. Agama banyak ditentang. Religions will be attacked. Prikamanungsan saya ilang. Perikemanusiaan semakin hilang. Humanitarianism will no longer have importance. Omah suci dibenci. Rumah suci dijauhi. Holy temples will be hated. Omah ala saya dipuja. Rumah maksiat makin dipuja. They will be more fond of praising evil places. Wong wadon lacur ing ngendi-endi. Di mana-mana perempuan lacur Prostitution will be everywhere. Akeh laknat. Banyak kutuk There will be many worthy of damnation. Akeh pengkianat. Banyak pengkhianat. There will be many betrayals. Anak mangan bapak. Anak makan bapak. Children will be against father. Sedulur mangan sedulur. Saudara makan saudara. Siblings will be against siblings. Kanca dadi mungsuh. Kawan menjadi lawan. Friends will become enemies. Guru disatru. Guru dimusuhi. Guru is treated as an enemy.

Tangga padha curiga. Tetangga saling curiga. Neighbours will become suspicious of each other. Kana-kene saya angkara murka. Angkara murka semakin menjadi-jadi. And ruthlessness will be everywhere. Sing weruh kebubuhan. Barangsiapa tahu terkena beban. The eyewitness has to take the responsibility. Sing ora weruh ketutuh. Sedang yang tak tahu disalahkan. The ones who know nothing will be prosecuted. Besuk yen ana peperangan. Kelak jika terjadi perang. One day when there will armagedon. Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor. Datang dari timur, barat, selatan, dan utara. In the east, in the west, in the south, and in the north. Akeh wong becik saya sengsara. Banyak orang baik makin sengsara. Good people will suffer more. Wong jahat saya seneng. Sedang yang jahat makin bahagia. Bad people will be happier. Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul. Ketika itu burung gagak dibilang bangau. When this happens, crow will be said heron. Wong salah dianggep bener. Orang salah dipandang benar. The wrong person will be assumed to be honest. Pengkhianat nikmat. Pengkhianat nikmat. Betrayers will live in the utmost of material comfort. Durjana saya sempurna. Durjana semakin sempurna.

The deceitful will decline even further. Wong jahat munggah pangkat. Orang jahat naik pangkat. The evil persons will rise to the top. Wong lugu kebelenggu. Orang yang lugu dibelenggu. The modest will be trapped. Wong mulya dikunjara. Orang yang mulia dipenjara. The noble will be imprisoned. Sing curang garang. Yang curang berkuasa. The fraudulent will be ferocious. Sing jujur kojur. Yang jujur sengsara. The honest will unlucky. Pedagang akeh sing keplarang. Pedagang banyak yang tenggelam. Many merchants will fly in a mess. Wong main akeh sing ndadi. Penjudi banyak merajalela. Gamblers will become more addicted to gambling. Akeh barang haram. Banyak barang haram. Illegal things will be everywhere. Akeh anak haram. Banyak anak haram. Many babies will be born outside of legal marriage. Wong wadon nglamar wong lanang. Perempuan melamar laki-laki. Women will propose marriage. Wong lanang ngasorake drajate dhewe. Laki-laki memperhina derajat sendiri. Men will lower their own status.

Akeh barang-barang mlebu luang. Banyak barang terbuang-buang. The merchandise will be left unsold. Akeh wong kaliren lan wuda. Banyak orang lapar dan telanjang. Many people will suffer from starve and stark-naked. Wong tuku ngglenik sing dodol. Pembeli membujuk penjual. Buyers will flatter the sellers. Sing dodol akal okol. Si penjual bermain siasat. Sellers will play tricks and muscles. Wong golek pangan kaya gabah diinteri. Mencari rizki ibarat gabah ditampi. The way people earn a living will be as paddies being sifted. Sing kebat kliwat. Siapa tangkas lepas. Some will go wild out of control. Sing telah sambat. Siapa terlanjur menggerutu. Those who are too far groaning. Sing gedhe kesasar. Si besar tersasar. The ones on the top will get lost. Sing cilik kepleset. Si kecil terpeleset. The ordinary people will slip. Sing anggak ketunggak. Si congkak terbentur. The arrogant ones will be collided. Sing wedi mati. Si takut mati. The fearful ones will not survive. Sing nekat mbrekat. Si nekat mendapat berkat.

The risk takers will be successful. Sing jerih ketindhih. Si hati kecil tertindih The ones who are afraid will be crushed. Sing ngawur makmur. Yang ngawur makmur The careless ones will be wealthy. Sing ngati-ati ngrintih. Yang berhati-hati merintih. The careful ones will whine about their suffering. Sing ngedan keduman. Yang main gila menerima bagian. The crazy ones will get their portion. Sing waras nggagas. Yang sehat pikiran berpikir. The ones who are healthy will think wisely. Wong tani ditaleni. Si tani diikat. The farmers will be controlled. Wong dora ura-ura. Si bohong menyanyi-nyanyi Those who are corrupt will sing happily. Ratu ora netepi janji, musna panguwasane. Raja ingkar janji, hilang wibawanya. The rulers do not keep their promises, will lose their power. Bupati dadi rakyat. Pegawai tinggi menjadi rakyat. The leaders will become ordinary persons. Wong cilik dadi priyayi. Rakyat kecil jadi priyayi. The ordinary people will become leaders. Sing mendele dadi gedhe. Yang curang jadi besar.

The dishonest persons will rise to the top. Sing jujur kojur. Yang jujur celaka. The honest ones will be unlucky. Akeh omah ing ndhuwur jaran. Banyak rumah di punggung kuda. There will be many houses on horses? back. Wong mangan wong. Orang makan sesamanya. People will attack other people. Anak lali bapak. Anak lupa bapa. Children will ignore their fathers. Wong tuwa lali tuwane. Orang tua lupa ketuaan mereka. The olds forget their oldness. Pedagang adol barang saya laris. Jualan pedagang semakin laris. Merchants will sell out of their merchandise. Bandhane saya ludhes. Namun harta mereka makin habis. Yet, they will lose money. Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan. Banyak orang mati lapar di samping makanan. Many people will die from starvation in prosperous times. Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara. Banyak orang berharta tapi hidup sengsara. Many people will have lots of money yet, be unhappy in their live. Sing edan bisa dandan. Yang gila bisa bersolek. The crazy one will be beautifully attired. Sing bengkong bisa nggalang gedhong. Si bengkok membangun mahligai. The insane will be able to build a lavish estate.

Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil. Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih. The ones who are fair and sane will suffer in their lives and will be isolated. Ana peperangan ing njero. Terjadi perang di dalam. There will be internal wars. Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham. Terjadi karena para pembesar banyak salah faham. As a result of misunderstandings between those at the top. Durjana saya ngambra-ambra. Kejahatan makin merajalela. The numbers of evil doers will increase sharply. Penjahat saya tambah. Penjahat makin banyak. There will be more criminals. Wong apik saya sengsara. Yang baik makin sengsara. The good people will live in misery. Akeh wong mati jalaran saka peperangan. Banyak orang mati karena perang. There will be many people die in a war. Kebingungan lan kobongan. Karena bingung dan kebakaran. Others will be disoriented, and their property burnt. Wong bener saya thenger-thenger. Si benar makin tertegun. The honest will be confused. Wong salah saya bungah-bungah. Si salah makin sorak sorai. The dishonest will be joyful. Akeh bandha musna ora karuan lungane. Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe Banyak harta hilang entah ke mana. Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa. There will be disappearance of great riches, titles, and jobs.

Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram. Banyak barang haram, banyak anak haram. There will be many illegal goods. Bejane sing lali, bejane sing eling. Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar. Good luck for the ignoramus, good luck for anyone who is aware. Nanging sauntung-untunge sing lali. Tapi betapapun beruntung si lupa. Yet, no matter how lucky is the ignoramus. Isih untung sing waspada. Masih lebih beruntung si waspada. It is more lucky for anyone who is alert. Angkara murka saya ndadi. Angkara murka semakin menjadi. Ruthlessness will become worse. Kana-kene saya bingung. Di sana-sini makin bingung. Everywhere the situation will be chaotic. Pedagang akeh alangane. Pedagang banyak rintangan. Doing business will be more difficult. Akeh buruh nantang juragan. Banyak buruh melawan majikan. Workers will challenge their employers. Juragan dadi umpan. Majikan menjadi umpan. The employers will become bait. Sing suwarane seru oleh pengaruh. Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh. Those who speak out will be more influential. Wong pinter diingar-ingar. Si pandai direcoki. The wise ones will be ridiculed. Wong ala diuja. Si jahat dimanjakan.

The evil ones will be spoiled. Wong ngerti mangan ati. Orang yang mengerti makan hati. The knowledgeable ones will be in much distress. Bandha dadi memala. Hartabenda menjadi penyakit The material comfort will incite crime. Pangkat dadi pemikat. Pangkat menjadi pemukau. Rank and position will become enticing. Sing sawenang-wenang rumangsa menang. Yang sewenang-wenang merasa menang Those who act arbitrarily will feel as if they are the winners. Sing ngalah rumangsa kabeh salah. Yang mengalah merasa serba salah. Those who act wisely will feel as if everything is wrong. Ana Bupati saka wong sing asor imane. Ada raja berasal orang beriman rendah. There will be leaders who are weak in their faith. Patihe kepala judhi. Maha menterinya benggol judi The chief minister is no one but a leader of the gamblers. Wong sing atine suci dibenci. Yang berhati suci dibenci Those who have a holy heart will be rejected. Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat. Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa. Those who are evil, and know how to flatter their boss, will be promoted. Pemerasan saya ndadra. Pemerasan merajalela. Human exploitation will be worse. Maling lungguh wetenge mblenduk. Pencuri duduk berperut gendut. The corpulent thieves will be able to sit back and relax.

Pitik angrem saduwure pikulan. Ayam mengeram di atas pikulan. The hen will hacth eggs in a carrying pole. Maling wani nantang sing duwe omah. Pencuri menantang si empunya rumah. Thieves will not be afraid to challenge the target. Begal pada ndhugal. Penyamun semakin kurang ajar. Robbers will dissent into greater evil. Rampok padha keplok-keplok. Perampok semua bersorak-sorai. Looters will be given applause. Wong momong mitenah sing diemong. Si pengasuh memfitnah yang diasuh People will slander their caregivers. Wong jaga nyolong sing dijaga. Si penjaga mencuri yang dijaga. Guards will steel the very things they are to protect. Wong njamin njaluk dijamin. Si penjamin minta dijamin. Guarantors will ask for collateral. Akeh wong mendem donga. Banyak orang mabuk doa. Many will ask for blessings. Kana-kene rebutan unggul. Di mana-mana berebut menang. Everybody will compete for personal victory. Angkara murka ngombro-ombro. Angkara murka menjadi-jadi. Ruthlessness will be everywhere. Agama ditantang. Agama ditantang. Religions will be questioned. Akeh wong angkara murka.

Banyak orang angkara murka. Many people will be greedy for power, wealth and position. Nggedhekake duraka. Membesar-besarkan durhaka. Rebelliousness will increase. Ukum agama dilanggar. Hukum agama dilanggar. Religious law will be broken. Prikamanungsan di-iles-iles. Perikemanusiaan diinjak-injak. Human rights will be violated. Kasusilan ditinggal. Tata susila diabaikan Ethics will left behind. Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi. Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi. Many will be insane, cruel and immoral. Wong cilik akeh sing kepencil. Rakyat kecil banyak tersingkir. Ordinary people will be segregated. Amarga dadi korbane si jahat sing jajil. Karena menjadi kurban si jahat si laknat. They will become the victims of evil and cruel persons. Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit. Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit. Then there will come a ruler who is influential. Lan duwe prajurit. Dan punya prajurit. And having armies. Negarane ambane saprawolon. Lebar negeri seperdelapan dunia. The country will measured one-eighth of the world. Tukang mangan suap saya ndadra. Pemakan suap semakin merajalela. The number of people who commit bribery will increase.

Wong jahat ditampa. Orang jahat diterima. The evil ones will be accepted. Wong suci dibenci. Orang suci dibenci. The innocent ones will be rejected. Timah dianggep perak. Timah dianggap perak. Tin will be thought to be silver. Emas diarani tembaga. Emas dibilang tembaga Gold will be thought to be copper. Dandang dikandakake kuntul. Gagak disebut bangau. A crow will be thought to be an heron. Wong dosa sentosa. Orang berdosa sentausa. The sinful ones will be safe and live in tranquility. Wong cilik disalahake. Rakyat jelata dipersalahkan. The poor will be blamed. Wong nganggur kesungkur. Si penganggur tersungkur. The unemployed will be rooted up. Wong sregep krungkep. Si tekun terjerembab. The diligent ones will be forced down. Wong nyengit kesengit. Orang busuk hati dibenci. The people will seek revenge against the fiercely violent ones. Buruh mangluh. Buruh menangis. Workers will suffer from overwork. Wong sugih krasa wedi.

Orang kaya ketakutan. The rich will feel unsafe. Wong wedi dadi priyayi. Orang takut jadi priyayi. People who belong to the upper class will feel insecure. Senenge wong jahat. Berbahagialah si jahat. Happiness will belong to the evil persons. Susahe wong cilik. Bersusahlah rakyat kecil. Trouble will belong to the poor. Akeh wong dakwa dinakwa. Banyak orang saling tuduh. Many will sue each other. Tindake manungsa saya kuciwa. Ulah manusia semakin tercela. Human behaviour will fall short of moral enlightenment. Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi. Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai. Leaders will discuss and choose which countries are their favourites and which ones are not. Hore! Hore! Hore! Hore! HurraHurrah! Wong Jawa kari separo. Orang Jawa tinggal separo. The Javanese will remain half. Landa-Cina kari sejodho. Belanda-Cina tinggal sepasang. The Dutch and the Chinese each will remain a pair. Akeh wong ijir, akeh wong cethil. Banyak orang kikir, banyak orang bakhil. Many become stingy. Sing eman ora keduman.

Si hemat tidak mendapat bagian. The cautious ones will not get their portion. Sing keduman ora eman. Yang mendapat bagian tidak berhemat. The ones who receive their portion will be prodigal. Akeh wong mbambung. Banyak orang berulah dungu. Stupidity will be everywhere. Akeh wong limbung. Banyak orang limbung. Bewildered persons will be everywhere. Selot-selote mbesuk wolak-waliking jaman teka. Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya jaman. One day, yet slowly, the age of turbulence will come. ......... History: Jayabaya adalah salah seorang raja Kediri (1130-57), penerus Airlangga yang paling banyak dikenang, walaupun tentang masa pemerintahannya sendiri tidak banyak diketahui oleh sejarah. Ketika itulah Empu Sedhah dan Empu Panuluh diperintahnya menyadur Mahabharata Sanskerta ke dalam kakawin Jawa Kuno Bhratayuddha. Empu Panuluh juga menggubah kakawin Gatotkacasraya dan Hariwamsa, sebagai puja-puji persembahannya pada junjungannya Sang Mapanji Jayabhaya Sri Dharmeswara Madhusuddhama Wartamindita itu. Jaman Kediri, khususnya semasa Kameswara (1115-30) dan Jayabaya (1130-57), memang merupakan jaman mas bagi perkembangan sastra Jawa Kuno. Karena itulah tradisi Jawa mengatakan, bahwa Raja Jayabaya telah meramalkan tentang masa keruntuhan kerajaannya sendiri, dan sekaligus tentang kebangkitan dan kejayaannya kembali di kelak kemudian hari. Ramalan tentang jatuh-bangunnya ?Negeri Jawa? atau Nusantara. (Andaikan aku orang Jawa Asli..... sekarang mah banyak... Jawa tapi ora Jawa).... Orang Timur tapi tidak menghormati.mengikuti adat timur.... Falsafah Wayang dalam Spiritual Secara garis besar konon kisah wayang ramayana itu menunjukan bahwa manusia itu harus bergelut dengan dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum mencapai pencerahan atau mendapatkan wahyu. disini penggambaran itu di gambarkan sebagai berikut.

Rama: digambarkan sebagai satria, sang diri atau pancer. Shinta: digambarkan sebagai wahyu atau pencerahan yang harus dicari atau dicapai. Rahwana: digambarkan sebagai sang nafsu merah yang mencuri perhatian dan waktu satria sehingga menjauhkan manusia dari pencapaian wahyu. penuh dengan amarah dan nafsu memiliki yang membuat manusia menjauh dari pencapaian. Sarpakenaka: digambarkan sebagai sang nafsu hitam yang digambarkan getol mendukung sang nafsu merah dan merintangi manusia dari pencapaian pencerahan. penuh dengan nafsu kejahatan dan pelampiasan. Kumbakarna digambarkan sebagai nafsu kuning yang berusaha untuk menggunakan logika dalam berpikir, dan ahirnya walo mengetahui kebenaran tetap teguh membela apa yang dirasa benar. tapi kadang kala justru merintangi pencarian karena merasa perlu menjaga apa yang "menurutnya" benar. Wibisana dan Hanoman digambarkan sebagai nafsu putih yang terkalahkan dan menyingkir menyeberang jalan untuk bersatu dengan diri pribadi memerangi ke 3 nafsu tersebut. Jalanya cerita juga jelas dimulai dari pencurian shinta oleh rahwana sebagai bentuk dari pencurian kesadaran manusia oleh emosi dan nafsu merah. dimana sering dalam keadaan kita emosi maka sangat sulit mempertahankan kesadaran. emosi adalah simbol rahwana yang selalu siap nyolong shinta, kesadaran kita. Kemudian sadarlah sang diri, yang kemudian atas bantuan hanoman mencaris ang shinta yang kemudian bersatu dengan wibisana ketika ebrjalan ke alengka. disini ditunjukan bahwa sang diri harus mendekat dan percaya kepada sifat putih yang ada dalam diri masing masing. dan terjadilah perang yang kemudian berujung pada kalahnya kumbakarna, sarpakenaka, dan rahwana. kumbakarna kalah dengan tangan dan kaki terpotong, menghadapi nafsu kuning kita harus bisa memotong "angan-angan" yang menjadi lambang kaki tangan kumbakarna. matinya sarpakenaka karena kerisnya sendiri. disini bisa diberi arti bahwa seharusnya kita menyadari bahwa semua perbuatan jahat itu merusak. dengan menyadari akan keburukan diri. maka kita akan insyaf. keinsyafan sebab mau merenung dan menyadari itu dianggap sebagai keris sarpakenaka. terahir kita akan berhadapan dengan rahwana yang punya dasa, sepuluh wajah dan kepala. lambang begitu banyak alasan yang kita ungkapkan untuk menunjang pembelaan diri kita. dimana di putus satu akan tumbuh lagi lainya. hanya memutuskan semuanya maka sang rahwana akan gugur. dan shinta sang wahyu kembali ke pangkuan sang diri. (Copas.com....... jangan nanya ye..... aye juga tak ngerti....) Tambahin aje Plisssssss

Tahun jawa Berdirinya kerajaan Mataram islam memberi warna baru dalam sejarah penanggalan di jawa. Tepatnya ketika pemerintahan Sri Sultan Agung Prabu Anyakrakusuma, ditetapkanlah pemberlakuan Tahun jawa. Adapun sistem penanggalan tahun jawa adalah mengikuti penanggalan hijriah, yaitu berdasarkan perputaran bulan ,atau di sebut komariah. Sistem penanggalan ini disepakati berlaku di seluruh wilayah mataram, yaitu pulau madura dan seluruh jawa (kecuali banten yang bukan kekuasaan mataram). Hari itu jumat legi tanggal 1 muharram 1043 hijriah bertepatan dengan tahun saka 1555, dan tahun 1633 masehi, di tetapkan sebagai awal tahun jawa 1555 (melestarikan peninggalan penanggalan saka). Ada tiga hal penting dalam pemberlakuan tahun jawa: 1)Mempertahankan kebudayaan asli jawa dengan mewadahi Pakuwon dan sebangsanya yang diperlukan dalam memperingati hari kelahiran orang jawa, mengerti watak dasar manusia dan prediksi peruntungan menurut primbon jawa. 2)Melestarikan kebudayaan hindu yang kaya akan kesusasteraan, kesenian, arsitektur candi dan agama. Hal ini sangat penting karena kebudayaan hindu telah berhasil menghiasi dan memperindah budaya jawa selama berabad-abad sebelumnya. 3)Menyelaraskan kebudayaan jawa dan kebudayaan arab. Siatem penanggalan tahun jawa yang serupa dengan penanggalan hijriah yaitu Komariah, akan memudahkan masyarakat islam di jawa untuk menjalankan ibadahnya dengan hari-hari suci/besar islam. Dengan begitu, penanggalan tahun jawa mampu mengakomodasi tiga golongan utama masyarakat jawa ketika itu, yaitu golongan orang jawa kuno (asli), golongan masyarakat hindu, dan golongan islam. Pada sekitar abad 12, pulau Jawa berada dalam pengaruh 3 aliran yg berbeda, yaitu.. ajaran Hindu, Mokso Jawi dan Islam. Mokso Jawi sendiri adalah rangkaian ilmu yg pada intinya mengupas tentang kedigdayaan yg bersumber dari para raja lelembut. Simbol dari ajaran ilmu ini kemudian digambarkan sebagai bentuk keris. Sedangkan Islam telah ada di pulau Jawa sejak abad 9. Ajaran ini dibawa dari kota Misri oleh seorang Waliyullah Kamil bernama Syekh Sanusi dan muridnya bernama Muhammad Al Bakhry. Namun ajaran Islam di pulau Jawa baru masyhur pada abad 13 dan 14, yakni pada zamannya para Wali Songo... Sedulur papat kalimo pancer

Orang Jawa tradisional percaya eksistensi dari sedulur papat (saudara empat) yang selalu menyertai seseorang dimana saja dan kapan saja, selama orang itu hidup didunia. Mereka memang ditugaskan oleh kekausaan alam untuk selalu dengan setia membantu, mereka tidak tidak punya badan jasmani, tetapi ada baik dan kamu juga harus mempunyai hubungan yang serasi dengan mereka yaitu : a. Kakang kawah, saudara tua kawah, dia keluar dari gua garba ibu sebelum kamu, tempatnya di timur warnanya putih. b. Adi ari-ari, adik ari-ari, dia dikeluarkan dari gua garba ibu sesudah kamu, tempatnya di barat warnanya kuning. c. Getih, darah yang keluar dari gua garba ibu sewaktu melahirkan, tempatnya di selatan warnanya merah d. Puser, pusar yang dipotong sesudah kelahiranmu, tempatnya di utara warnanya hitam. Selain sedulur papat diatas, yang lain adalah Kalima Pancer, pancer kelima itulah badan jasmani kamu. Merekalah yang disebut sedulur papat kalimo pancer, mereka ada karena kamu ada. Sementara orang menyebut mereka keblat papat lima tengah, ( empat jurusan yang kelima ada ditengah ). Mereka berlima itu dilahirkan melalui ibu, mereka itu adalah Mar dan Marti, berbentuk udara. Mar adalah udara, yang dihasilkan karena perjuangan ibu saat melahirkan bayi, sedangkan Marti adalah udara yang merupakan rasa ibu sesudah selamat melahirkan si jabang bayi. Secara mistis Mar dan Marti ini warnanya putih dan kuning, kamu bisa meminta bantuan Mar dan Marti hanya sesudah kamu melaksankan tapa brata ( laku spiritul yang sungguh-sungguh ) Quote: Tingkatkan sembah, menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berarti juga menghormati dan memujaNYA, istilah lainnya ialah Pujabrata. Ada guru laku yang mengatakan bahwa seseorang itu tidak diperkenankan melakukan pujabrata, sebelum melewati tapabrata.

Sembah raga Ini adalah tapa dari badan jasmani, seperti diketahui badan hanyalah mengikuti perintah batin dan kehendak. Badan itu maunya menyenag-nyenangkan diri, merasa gembira tanpa batas. Mulai hari ini, usahakan supaya badan menuruti kehendak cipta yaitu dengan jalan: bangun pagi hari, mandi, jangan malas lalau sebagai manusia normal bekerjalah. Makanlah makanan yang tidak berlebihan dan tidur secukupnya saja: makan pada waktu lapar, minum pada waktu haus, tidur pada waktu sudah mengantuk, pelajarilah ilmu luhur yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain. Sembah cipta 1. kamu harus melatih pikiranmu kepada kenyataan sejati kawula engenal Gusti. 2. Kamu harus selalu mengerjakan hal-hal yang baik dan benar, kontrollah nafsumu dan taklukan keserakahan. Dengan begitu rasa kamu akan menjadi tajam dan kamu akan mulai melihat kenyataan.

Berlatih cipta sebagai berikut : 1. Lakukan dengan teratur ditengah, ditempat yang sesuai. 2. Konsentrasikan rasa kamu 3. Jangan memaksa ragamu, laksanakan dengan santai saja 4. Kehendahmu jernih, fokuskan kepada itu 5. Biasakanlah melakukan hal ini, sampai kamu merasa bahwa apa yang kamu kerjakan itu adalah sesuatu yang memang harus kamu kerjakan, dan sama sekali tidak menjadi beban Kini kamu berada dijalan yang menuju ke kenyataan sejati, kamu merasa seolah-olah sepi tidak ingat (Peace..... aku copas aja ya.... dari berbagai sumber.....) Nggak punya ape"...... Kalau ada pertanyaan kita pecahin bareng" Nubie.com

Beda TD NAFAS sama ISIAN on: August 06, 2007, 12:34:12 PM Definisi ini memang tipis banget, tapi sengaja saya angkat dikit antara TD Nafas ( Olah gerak ) dan Isian ( di isi pake upacara). Bagi sahabat silat yang paham dan memang mumpuni di bidang ini, bisa kasih tau kami perbedaan teknik ( cara ) mendapatkan TD tsb, tentunya faktor untung dan ruginya kalo bisa di tuliskan juga. Kedua tambahan saja sih pertanyaanya, kalo yang isian ini mengapa Identik sekali dengan Isian mahluk Halus ? lalu bagaimana hukumnya bagi orang yang beragama Islam. Mohon maaf bila pertanyaannya sedikit nyerempet sara, tapi jujur loh, ini bisa jadi bahan masukan bagi saya dan mungkin sahabat silat lainnya. salam Tenaga dalam... "misterius" tetapi menarik untuk dikaji. Banyak orang yang skeptis, tetapi banyak juga yang pengin bisa... terutama yang "bangun tidur langsung sakti". Saya akan mencoba berbagi berdasarkan pengamatan, pengalaman dan pemahaman saya (yang saya yakin, masihlah sangat dangkal dan mungkin malah memalukan). Mungkin tiap perguruan memiliki cara-cara sendiri untuk membangkitkan "tenaga dalam" ini. Istilah "tenaga dalam" sendiri, menurut pendapat saya, terlalu luas. Saya sendiri lebih condong membaginya lagi dalam beberapa katagori. Berdasarkan sifatnya, tenaga dalam

ada 3 macam, yaitu: (1) tenaga kasar, (2) tenaga halus, dan (3) tenaga metafisik. Ini mungkin sama dengan penggolongan ala "cerita silat Kho Ping Hoo", yaitu dengan istilah: gwakang, lweekang dan sinkang. Berdasarkan cara melatihnya, tenaga dalam bisa digolongkan menjadi 2: (1) tenaga dalam yang dilatih sendiri, dan (2) tenaga dalam yang bukan dari diri sendiri. 1. Tenaga dalam kasar Tenaga dalam ini bisa diperoleh melalui latihan pernapasan dan pengerasan tubuh. Dengan tenaga dalam tipe ini, maka tubuh seseorang akan menjadi kuat, kebal, liat dan kaku. Pukulan dan tendangan menjadi berat, kuat dan sangat bertenaga. Aspek silat pada tataran ini adalah aspek "olah raga". Jenis tenaga dalam seperti ini mengikuti hukum fisika "size does matter", karena semakin besar seseorang, semakin besar tenaga yang dihasilkannya. 2. Tenaga dalam halus Latihannya adalah dengan melalui meditasi dan pernapasan halus. Bisa sambil berdiri, tetapi sebagian besar perguruan mengajarkannya dengan cara duduk bersila. Tenaga dalam jenis ini biasanya digunakan untuk menembus kulit. Bisa digunakan untuk pengobatan ataupun merusak. Aspek silat "olah rasa" yang bisa dipakai untuk melatih jenis tenaga dalam ini. 3. Tenaga dalam metafisik Pembangkitan tenaga dalam ini murni karena kepasrahan total kepada Tuhan Yang Mahaesa. Bagi muslim, bisa dengan wiridan. Hindu dan Budha dengan cara pembacaan mantram. Katolik, bisa dengan pembacaan Novena yang berulang-ulang. Kristen bisa dengan devosi doa yang sangat kuat. Intinya, tenaga dalam ini diperoleh karena "karomah" atau "maunah". Bagi seorang yang tidak percaya akan adanya Tuhan Yang Mahaesa, mustahil bisa mendapatkan tenaga dalam tipe ini. Wah, maaf, harus saya penggal dulu sampai sekian dulu. Nanti lain waktu saya teruskan kalau ada kesempatan. Salam... Saya lanjutkan mengenai dari apa yang saya pahami, latih, dan rasakan tentang "tenaga dalam" yang masih dangkal dan rendah. Aspek "olah karsa" dari silat inilah yang bisa menimbulkan tenaga dalam metafisik pada seseorang. Yang jelas, tenaga dalam ini ditimbulkan oleh seberapa dekat kita dengan Gusti Allah, atau seberapa "jauh" kita dengan Yang Maha Suci. Selain hasil dari karomah dan maunah, tenaga dalam metafisik ini juga bisa disebut "mukjizat" (tetapi bagi yang muslim sudah tidak ada lagi, karena mukjizat sudah ditutup oleh Rasullullah Muhammad SAW) dan "istidraj". Apakah ini termasuk bertentangan dengan agama (agama apa pun) ya tergantung bagaimana cara melatihnya. Misalkan seorang muslim membaca mantram Budha untuk memperoleh tenaga dalam metafisik, jelas bertentangan dengan agama Islam. Begitu juga

misalkan seorang Hindu membaca Novena Katolik, ya jelas bertentangan dengan agama Hindu. Tetapi ada persamaan "bertentangan dengan agama" bila cara-cara pembangkitan tenaga dalam ini melalui penyembahan kepada selain Tuhan Yang Mahaesa. Apakah itu namanya: jin, iblis, kuasa kegelapan, setan, dsb. Cara-cara inilah yang termasuk di dalam kategori "istidraj" bila memang berhasil mendapatkannya. Tentunya ada yang berkata: wah, kalo gitu yang paling hebat adalah tenaga dalam metafisik dong? Secara umum memang begitu, tetapi pada kenyataannya belum tentu. Itu semua kembali berpulang kepada yang melatihnya. Yang jelas, orang yang rajin latihan akan lebih berkualitas dibandingkan dengan orang yang malas. Ini sudah sunnatullah, sudah hukum alam. Kalau berdasarkan wejangan almarhum Bapak RMS Dirdjoatmodjo, beliau mengatakan "sopo sing temen tinemu" (siapa yang bersungguh-sungguh akan menemukan). Beberapa contoh nama "ilmu" berdasarkan ketegori tenaga dalam: 1. Tenaga dalam kasar: Bandung Bondowoso, Brajamusti, Gugur Gunung, dsb. 2. Tenaga dalam halus: Tapak Wisa, Pukulan Penghancur Jantung, Pukulan Jarak Jauh, dsb. 3. Tenaga dalam metafisik: Tenaga Ajian Lembu Sekilan, Ajian Gelap Sayuto, Panglimunan, dsb. Berdasarkan cara memperolehnya, tenaga dalam bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu: 1. Dilatih sendiri Ini jelas, kita melakukan sendiri lelaku yang harus kita tempuh, misalkan latihan pernapasan, puasa, wiridan, meditasi, dll. 2. Yang didapatkan bukan dari latihan diri sendiri Ini biasanya bisa melalui "isian", bisa dengan jimat, bisa dengan bantuan jin, bisa dengan cara "dibuka" (misalkan saja dengan pembukaan cakra), inisiasi, attunement, dsb. Intinya: relatif tanpa "bersusah payah" mendapatkannya. Apakah ini bertentangan dengan agama? Lagi-lagi jawaban saya: ya tergantung. Tentu saja masing-masing ada plus minusnya. Tenaga dalam yang diperoleh dengan melatih sendiri hasilnya lebih tahan lama dan biasanya nyaris tidak ada pantangannya. Hanya saja, hasilnya relatif lebih lama dan tergantung dari ketekunan dan bakat seseorang. Tenaga dalam yang diperoleh secara "instant", maka relatif lebih mudah juga secara "instant" dihilangkan. Kelebihannya, ya itu tadi... Ga perlu capek-capek. Menurut pendapat pribadi saya, ini bukanlah hasil kemampuan murni si pesilat, melainkan kehebatan guru atau orang yang memberinya tenaga dalam instan. Untuk sementara ini, sekian dulu deh. Mohon maaf kalau ada salah dan keliru kata. Mohon koreksi atau tambahan dari yang lebih tahu. Salam...

Anda mungkin juga menyukai