Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FISIKA

LISTRIK DINAMIS DC

O
L
E
H

KELOMPOK 1:
1. ADRIAN WAHYUDI
2. MOCH. REZKY SETYAWAN H
3. LUSI WULANDARI
4. MARIANA
5. HELMALIA PUTRI
KELAS: XII MIA 2

SMAN 1 PARINGIN
2019/2020
Kata pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Listrik Dinamis DC”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk membantu perbaikan makalah ini di masa yang akan
datang, supaya laporan penelitian ini nantinya dapat menjadi yang lebih baik lagi.

Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
pengajar Fisika kelas XII MIA 2, Ibu Fahrieyati yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan laporan ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.
Semoga Tuhan yang Maha Esa selalu membalas budi baik pada semua. Terima kasih.

Paringin, 31 Juli 2019

Penyusun
 LISTRIK DINAMIS
A. ARUS DAN TEGANGAN

 PENGERTIAN.

A. ARUS LISTRIK

Adalah laju aliran muatan listrik atau tingkat dimana muatan listrik
mengalir melewati sebuah titik di sirkuit(A). Penghantar nya dapat berupa
logam,gas atau larutan.

-Alat ukur kuat arus yaitu , Amperemeter atau Ammeter. Pengukur


tersebut terbagi menjadi 2 yaitu,Amperemeter analog dan amperemeter digital.
Alat ukur arus listrik lainnya berupa Miliamperemeter, Mikroamperemeter
dan,Galvanometer.

B. RUMUS ARUS
Banyaknya muatan yang mengalir pada konduktor per satuan waktu
didefinisikan sebagai kuat arus.

Secara matematis, kuat arus listrik dirumuskan:

Keterangan:

I = Kuat arus (A)

Q = Jumlah muatan (C)

t = Selang waktu (s)

Bila konduktor yang dilewati arus mempunyai luas penampang A, rapat


arus (J) didefinisikan sebagai besar kuat arus pada setiap satuan luas luas
penampang konduktor.

 Contoh soal:
1. Sebuah arus listrik yang melalui hambatan dalam suatu rangkaian
dengan besar arus listrik nya yaitu 2,0 ampere dan dalam waktu 20 sekon,
maka berapakah besar muatan listriknya?

Dik: I= 2,0 A Jawab:


t= 20 s I= Q/t
Dit: Q=? Q= 2,0 x 20
= 40 C

C. TEGANGAN LISTRIK

Adalah energi per satuan atau beda potensial muatan antara dua titik di
medan listrik (V). Arus listrik mengalir dari tegangan tinggi ke tegangan rendah,
perbedaan tegangan secara teoretis disebabkan oleh perbedaan jumlah muatan
diantara kedua titik tersebut. Contoh:

-Alat untuk mengukur tegangan listrik disebut voltmeter, voltmeter


terbagi menjadi dua,yaituvoltmeter analog dan voltmeter digital. Alat ukur
lainnya berupa milivoltmeter, mikrovoltmeter, nanovoltmeter dan Multimeter
(mengukur tegangan listrik dan tahanan).

D. Rumus tegangan Listrik

V= I . R

Ket : V=Tengangan Listrik (volt)


I= Kuat Arus Listrik (A)
R= Hambatan Listrik (Ω)

Contoh soal :
1. Jika seutas kawat dengan arus listrik 0,4 A ,dengan hambatan
250 Ω. Maka tegangan nya sebesar ?
Dik: I= 0,4 A
R= 250 Ω
Dit: V=...?
Jawab:
V= I x R
= 0,4 x 250
= 100 Volt

B. HAMBATAN (SERI DAN PARALEL)

 PENGERTIAN
Hambatan adalah suatu alat yang digunakan untuk menghambat aliran
arus listrik . Hambatan dalam rangkaian listrik berfungsi untuk mengatur kuat
arus, tegangan dan membagi potensial listrik. Hambatan dalam rangkaian listrik
terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Hambatan secara Seri

Adalah hambatan yang disusun secara bersebelahan atau sejajar. Seluruh


hambatan yang terpasang pada rangkaian tersebut dialiri oleh arus listrik yang
besarnya sama.

Pada rangkaian seri hambatan pengganti sama dengan jumlah dari tiap hambatan
yang terdapat pada sebuah rangkaian.

Rs = R1+R2 + R3 + ………. + Rn

Kuat arus yang melalui tiap tiap hhambatan ialah sama.

I1= I2 = I3 = …… I s

Tegangan yang terdapat pada hambatan pengganti sama jumlah seluruh


tegangan pada masing masing hambatan
Vs = V1 + V2 + V3 + ……… +Vn

Tegangan pada masing masing hambatan sebanding dengan hambatan nya.

V1 : V2 :V3 : ……… :Vn = R1 :R2 : R3 : …….. : Rn

CONTOH SOAL:
1. Tiga hambatan masing masing 6 ohm , 4 ohm dan 8 ohm disusun secara seri
dalam suatu rangkaian listrik dengan nilai V = 4,5 Volt .tentukan :
a. Hambatan pengganti
b. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian
c. Beda potensial ujung masing masing hambatan.

Dik: R1= 6 Ω
R2= 4 Ω
R3= 8 Ω
V= 4,5 Volt
Dit: a) Rs=...?
b) I=...?
c) V1,V2,V3=...?
Jawab: a) Rs= R1+R2+R3
= 26+4+8 = 18 Ω
b) I = V/R
= 4,5/8 =0,25 A
c) V1= I x R1 = 0,25 x 6= 1,5 V
V2= I x R2 = 0,25 x 4= 1 V
V3= I x R3 = 0,25 x 8= 2 V
2. Hambatan Paralel
 Rangkaian yang disusun secara berdampingan atau
berjajar. Jika hambatan yang dirangkai Paralel di hubungkan
dengan suatu sumber tegangan , maka tegangan pada ujung
ujung tiap hambattan sama.
 Hambatan Listrik,
“ 1/Rp= 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + … + 1/Rn
Hambatan pengganti rangkaian paralel,
“ I = I1 + I2 + I3 + … + In”
Tegangan pada hambatan satu dan hambatan dua akan bernilai
sama besar,
“ V=V1=V2=V3=…=Vn

CONTOH SOAL:
 Tiga hambatan disusun seperti gambar berikut Tentukan :

 a. hambatan pengganti,
 b. beda potensial ujung ujung sumber tegangan,
 c. kuat arus yang melalui masing masing hambatan
 Penyelesaian:
• Dik : R1 = 12 ohm Dit : Rp : ?
R2 = 6 ohm V:?
R3 = 12 ohm I : I1 , I2 ,I3 ?
I = 0,4 A
Jawab :
a). 1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 b). V = I x R
= 1/12 + 1/6 + 1/12 = 0,4 x 3
= 1/12 + 2/6 + 1/12 = 1,2 V
= 4/12
R = 12/4 R = 3 ohm
c). I1 = V/R1 I2 = V/R2 I3 = V/R3
= 1,2/12 = 1,2/6 = 1,2/12
= 0,1 = 0,2 = 0,1

C. HAMBATAN PADA KAWAT PENGHANTAR


Penghantar adalah salah satu contoh peranti yang memiliki hambatan
yang tidak bergantung pada beda potensial yang dipasang pada kedua ujung nya.
Hambatan suatu pengahantar bergantung pada ukuran geometris dan jenis
bahan. Makin panjang suatu penghantar , makin besar hambatan nya . Makin
luas penampang suatu penghantar, semakin kecil hambatan nya. Selain itu, jenis
atau bahan penghantar juga berperan dalam menentukan besar kecil nya
hambatan listrik suatu penghantar. Besarnya R sebuah penghantar ditentukan
dari persamaan.
Rumus

R = ρL/A
Ket: R = hambatan suatu penghantar (Ω)
A = luas penampang penghantar (m^2)
L = panjang penghantar (m)
ρ = hambatan jenis dari bahan penghantar (Ωm)
 Contoh Soal
1. Batang aluminium panjangnya 0,8 m dan luas penampangnya 4 x 10^-6
m^2 . Jika hambat jenis aluminium adalah 2,6 x 10^-8 ohm meter ,
tentukan hambatan aluminium tersebut.
Penyesaian :
Dik : I = 0,8 m Jawab :
A = 4 x 10 ^6 m^2 Ro = P x I/A
P = 2,6 x 10 ^-8 ohm.m = 2,6 x 10^-8/ 4 x10^-6
R =.... ? = 5,2 x 10^-3 ohm

 4. HUKUM OHM PADA RANGKAIAN TERTUTUP.


Adalah besar kuat arus listrik yang mengalir pada suatu
pengahantar berbanding lurus dengan beda potensial ujung ujung penghantar
tersebut dan berbanding terbalik dengan hambatan penghantar.
RUMUS
V/ I = K
V = I.R
ket: V = tegangan listrik (volt)
I = arus listrik (A)
R = hambatan listrik (ohm)

 CONTOH SOAL .
1. Sebuah lampu dipasang pada sumber tegangan 220 v .Jika kuat
arus listrik yang melalui lampu adalah 0,25 A , tentukan
hambatan lampu tersebut
Dik : V = 220 V
= 0,25 A
R = ...?
Jawab :
R = V/I
= 220/0,25
880 ohm

Anda mungkin juga menyukai