Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah

: SMP Negeri 18 Banda Aceh

Mata Pelajaran

: Fisika

Kelas / Semester

: IX / I

Materi

: Sumber Arus

Alokasi waktu

: 3 X 40 menit ( 1 pertemuan )

Standar Kompetensi
3.

Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam


kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu
rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan seharihari.

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1

Menjelaskan pengertian pengertian arus listrik dan beda potensial.

Mengetahui cara menggunakan amperemeter dan voltmeter

Mengukur kuat arus listrik dan mengukur beda potensial listrik.

Menemukan hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.

Karakter peserta didik yang diharapkan :

Agama ( Religious ),Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian (respect ),


Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility), Ketelitian ( carefulness)
B. Materi Pembelajaran
ARUS LISTRIK
1. Pengertian Arus Listrik
Pada bab sebelumnya telah dibahas listrik statis, yaitu muatan-muatan listrik
yang diam. Diantara muatan-muatan listrik terdapat gaya listrik. Antarmuatan mlistrik
yang berlainan jenis terjadi gaya tarik menarik dan antara muatan listrik yang sejenis
saling tolak menolak. Dengan danya gaya-gaya inilah yang menyebabkan muatan
listrik dapat bergerak.

Gambar: Muatan listrik mengalir dari A ke B

Jika benda A yang mempunyai lebih banyak muatan positif dihubungkan


dengan muatan B yang lebih sedikit muatan positif, maka muatan positif benda A
akan mengalir ke benda B sehingga jumlah muatan kedua benda menjadi sama
(seimbang). Aliran muatan tersebut disebabkan muatan-muatan positif pada benda A
mengalami gaya tolak yang lebih besar di bandingkan muatan-muatan positif pada
benda B, karena potensial listrik benda Alebih besar dari pada benda B. Aliran
muatan positif tersebut didefinisikan sebagai arus listrik. Jadi, arus listri mengalir
dari potensial tinggi ke potensial rendah.

Pada perkembangan selanjutnya, ditemukan oleh JJ. Thomson (1856-1940)


dia menyatakan bahwa muatan listrik yang dapat mengalir pada suatu penghantar
adalah muatan negative yang disebut dengan Elektron meskipun demikian, anggapan
bahwa arus listrik ditimbulkan oleh aliran muatan positif tidak begitu menjaadi
masalah karena aliran electron menimbulkan arus listrik. Arah arus listrik berlawanan
dengan arah aliran electron, sedangkan besarnya sebanding dengan dengan besar
aliran electron.
Arus listrik dapat mengalir pada suatu penghantar apabila suatu rangkaian itu
tertutup, artinya ujung penghantar harus dihubungkan dengan kutub positif sumber
tegangan dan ujung kutub negative dihubungkan ke negative sumber tegangan. Jika
rangkaian terbuka maka arus listrik tidak dapat mengalir melalui rangkaian, karna
arus listrik hanya dapat mengalir pada rangkaian tertutup. Jika baterai digunakan dua
buah nyala lampu lebih terang dibandingkan dengan menggunakan satu baterai, halite
disebabkan aruslistrik yang melalui lampu lebih besar. Terbukti bahwa besar arus
listrik (kuat arus) yang mengalir sebanding dengan banyaknya electron yang
mengalir, kuat arus listrik dapat didefinisikan sebagai kecepatan muatan listrik yang
mengalir.
Dengan katta lain, kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir
melalui penampang suatu penghantar tiap detik. Jika kuat arus dilambangkan dengan
I, muatan listrik Q dan waktu t, secara matematis dapat ditulis:

I=

Q
I

atau

Q=It

Dengan:
I

= besar kuat arus, satuannya ampere (A)

= besar muatan listrik, satuannya coulomb (C)

= waktu tempuh, satuannya sekon (s)

Contoh soal:
1. Muatan listrik sebesar 30 coulom mengalir melalui kawat penghantar selama
setengah menit. Tentukan kuat arus listrik yang mengalir.
Penyelesaian:
Diketahui:
Q = 30 C
t = 0,5 menit = 30 s
Dit:

I = ?

Jawab:
I=

Q
t
30 C
30 t

= 1 Ampere
Mengukur Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik yang mengalir dalam penghantar atau rangkaian listrik dapat
diukur besarnya dengan menggunakan amperemeter atau ammeter. Amperemeter ada
dua jenis, yaitu amperemeter digital dan amperemeter jarum. Ciri sebuah
amperemeter jarum adalah adanya huruf A pada permukaan skala.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu dapat mengamati adanya gejala beda
potensial di baterai atau akumulator. Beberapa baterai dapat disusun secara seri
maupun paralel. Yang dimaksud susun seri adalah kutub positif disambungkan

dengan kutub negatif lainnya. Adapun, untuk susun paralel adalah kutub-kutub yang
sejenis disatukan. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar dibawah.

Untuk susun seri akan menghasilkan kuat arus listrik yang lebih besar
daripada rangkaian susunan paralel. Hal itu disebabkan oleh bertambahnya beda
potensial. Karena itu jika kedua macam rangkaian itu digunakan untuk menyalakan
lampu, akan menghasilkan nyala yang berbeda
Cara Menggunakan Amperemeter
Dalam suatu rangkaian, amperemeter dipasang secara seri. Maksudnya,
terminal positif amperemeter dihubungkan ke kutub negatif sumber arus. Adapun
terminal negatif amperemeter dihubungkan ke kutub positif sumber arus.
Amperemeter ada yang mempunyai batas ukur dan skala terbatas. Misalnya sebuah
amperemeter batas ukurnya 5A dengan skala 110. Jika saat digunakan jarum
menunjukkan angka 4 pada skala, besar kuat arus listrik yang terukur adalah
sebagai berikut.

kuatarus skalayangditunjuk
=
batasukur
skalamaksi mum

kuatarus 4
=
5A
10

kuatarus=

2.

4 x5 A
=2 A
10

Pengertian Beda Potensial


Berdasarkan uraian tersebut, arus listrik dapat didefinisikansebagai

banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu tertentu. Kamu sudah mengetahui
bahwa perbedaan potensial akan mengakibatkan perpindahan elektron. Banyaknya
energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujungujung penghantar disebut beda potensial listrik atau tegangan listrik. Hubungan antara
energi listrik, muatan listrik, dan beda potensial listrik secara matematik dirumuskan

Dengan:
V

= beda potensial listrik satuannya volt (V)

= energi listrik satuannya joule (J)

= muatan listrik satuannya coulomb (C)

Dengan demikian, beda potensial adalah besarnya energy listrik untuk


memindahkan muatan listrik.

D. Langkah-langkah Kegiatan

Fase/Sintak

Kegiatan
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Apersepsi dan motivasi


1. Guru mengkondisikan kelas, guru dan siswa membaca doa
sebelum pembelajaran.
2. Guru mengabsen
siswa,

guru

mengemukakan

tujuan

pembelajaran dan memberikan apersepsi serta motivasi dengan


mengaitkan pembelajaran dalam kehidupan sehari- hari siswa.
Kegiatan Inti (90 menit)

Eksplorasi

Menyajikan

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

materi

Menjelaskan pengertian arus listrik.


Menjelaskan pengertian kuat arus listrik
Mengukur kuat arus listrik.
Menyebutkan formulasi rumus untuk menghitung kuat arus listrik.
Menjelaskan pengertian beda potensial listrik.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:


Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian arus
listrik.
Perwakilan peserta didik diminta untuk menjelaskan pengertian kuat
arus listrik.

Evaluasi

Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil dua buah


baterai, sebuah lampu pijar 3 V beserta dudukannya, sebuah
ampermeter, sebuah saklar, dan kabel secukupnya.
Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen
mengukur kuat arus listrik
Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai
dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah
sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik
atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian beda
potensial.

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru

bersama

siswa

bertanya

jawab

meluruskan

kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan Penutup (10 menit)


Kesimpulan

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan tentang materi


yang telah dipelajari dan guru memberikan penguatan atas materi
tersebut.
Guru menutup dan mengakhiri pelajaran serta mengucapkan

salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa


menjawab salam.

E. Penilaian Hasil Belajar


1. Keaktifan
2. Kehadiran
3. Hasil Evaluasi
F. Sumber Belajar
1. Buku fisika SMP kelas IX
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
G. Daftar Pustaka
Drs. Purwanto, Budi M.si. Sains Fsika Konsep dan penerapannya. Solo: PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2005.
Kanginan, Marthen. Sains Fisika SMP. Jakarta: Erlangga.2004.
Kanginan, Marthen. IPA Fisika untuk SMP. Jakarta: Erlangga.2002.
Wariyono & Muharomah. Buku Sekolah Elektronik IPA Fisika SMP kelas IX.
Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Guruan Nasional. 2008.

Mengetahui

Banda Aceh, November 2014

Guru bidang studi

Guru praktikan

Nazariah, S. Pd

Jasmadi

NIP.19601115 198602 2 002

NIM: 251121354

Anda mungkin juga menyukai