Anda di halaman 1dari 24

Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

A Petunjuk Belajar

1. Berdo’alah setiap akan memulai pelajaran.


2. Bacalah kompetensi yang akan dicapai.
3. Pahami isi materi tentang rangkaian arus searah.
4. Kerjakanlah latian soal-soal yang ada.
5. Kerjakan evaluasi secara cermat dan teliti!

B KI dan KD

Kompetensi Inti:

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

Kompetensi Dasar:

3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut keselamatannya
dalam kehidupan sehari-hari

1
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

4.1 Melakukan percobaan prinsip kerja rangkaian listrik searah (DC) dengan metode
ilmiah berikut presentasi hasil percobaan

C Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1 Menjelaskan arus listrik dan pengukuran

3.1.2 Menjelaskan Hukum ohm

3.1.3 Menganalisis arus listrik dalam rangkaian tertutup

3.1.4 Menjelaskan hambatan sepotong kawat pengantar

3.1.5 Menjelaskan rangkaian hambatan

3.1.6 Menganalisis sumber tegangan listrik

3.1.7 Menjelaskan Hukum II Kirchoff

3.1.8 Menghitung energi dan daya listrik

D Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menjelaskan arus listrik dan pengukuran

2. Peserta didik dapat menjelaskan Hukum ohm

3. Peserta didik dapat menganalisis arus listrik dalam rangkaian tertutup

4. Peserta didik dapat menjelaskan hambatan sepotong kawat pengantar

5. Peserta didik dapat menjelaskan rangkaian hambatan

6. Peserta didik dapat menganalisis sumber tegangan listrik

7. Peserta didik dapat menjelaskan Hukum II Kirchoff

2
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

8. Peserta didik dapat menghitung energi dan daya listrik

E Materi Pembelajaran

1 Arus Listrik Dan Pengukuran

A. Arus listrik
Ada beberapa asas penting yang perlu di ingat dan di pahami kembali yaitu:
 Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif ( + ) dan muatan negative (
-)
 Muatan positif ada pada inti atom, sedangkan muatan negative ada pada electron
 Electron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, sedangkan inti tidak dapat
pindah
 Atom-atom penghantar (konduktor) memiliki electron-elektron bebas yang sangat
mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain di dalam penghantar itu.
 Muatan listrik dapat bergerak (mengalir) jika ada beberapa potensial (tegangan)
Dari beberapa asas tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa arus listrik
ditimbulkan oleh muatan listrik yang berpindah atau muatan listrik yang bergerak. Bila
dalam suatu penghantar terus menerus terjadi perpindahan muatan atau electron, maka
berarti dalam penghantar itu terjadi arus listrik.

Tiga hal tentang arus listrik


 Arus listrik didefinisikan sebagai aliran partikel-partikel bermuatan positif
(walaupun sesungguhnya yang bergerak adalah elektron-elektron bermuatan
negatif ).
 Arah arus listrik (arah arus konvensional) berlawanan dengan arah arus elektron.

3
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

 Arus listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah
(elektron mengalir dalam arah berlawanan, dari potensial rendah ke potensial
tinggi).
Agar terjadi arus listrik pada suatu penghantar maka ujung-ujung kawat penghantar itu
harus di buat berbeda potensialnya, ujung yang satu potensialnya harus lebih tinggi
daripada ujung yang lain. Beda potensial yang menyebabkan terjadinya arus listrik,
sering di sebut dengan tegangan lisrik.

B. Alat Ukur Listrik


Alat ukur yang biasa digunakan dalam dalam pengukuran besar-besaran lisrik
yaitu, ampere meter, voltmeter, meter dasar, multitester dan osiloskop.
1. Ampere meter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik , sedangkan voltmeter
digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik. Pada masa sekarang
kedua alat tersebut sudah di rangkum dalam satu alat yang disebut dengan meter
dasar (basic meter). Jadi, meter dasar dapat berfungsi sebagai ampere meter dan
voltmeter.
2. Multitester, yang sering disebut juga multimeter atau avo-meter adalah alat ukur
yang berfungsi sekaligus sebagai ampere meter . voltmeter, ohmmeter (pengukur
hambatan listrik). Di samping itu, multimeter dapat digunakan dalam pengukuran
arus listrik searah maupun arus listrik bolak-balik

C. Rangkaian Listrik Arus Searah


Arus listrik yang mengalir hanya ke satu arah disebut arus searah (direct current,
disingkat DC). Arus listrik yang lebih banyak dipakai orang ialah arus bolak – balik
(alternating current, disingkat AC ).

D. Sumber Arus Searah

4
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

Sumber arus searah adalah sumber energy listrik yang dapat menimbulkan arus
listrik yang besar arahnya selalu tetap (konstan). Sumber arus searah ini dapat berasal
dari hasil proses kimia atau dari proses lainnya. Sumber-sumber arus searah yang berasal
dari proses kimia disebut elemen-elemen elektrokimia.

2 Hukum OHM

Ohm berhasil menemukan hubungan secara matematis antara kuat arus listrik dan
beda potensial, yang kemudian dikenal sebagai Hukum Ohm. Kita ketahui bahwa makin
besar beda potensial yang ditimbulkan, maka kuat arus yang mengalir makin besar pula.
Besarnya perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu sama (konstan).
Jadi, beda potensial sebanding dengan kuat arus (V ~ I). Secara matematis dapat kita
tuliskan V = m × I, m adalah konstanta perbandingan antara beda potensial dengan kuat
arus. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar grafik berikut

Bunyi Hukum Ohm


Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah :

5
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan
berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan
berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti dibawah
ini :
V=IxR
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))

Menghitung Tegangan (V)


Rumus yang akan kita gunakan untuk menghitung Tegangan atau Beda Potensial adalah
V = I x R.
Menghitung Resistansi / Hambatan (R)
Rumus yang akan kita gunakan untuk menghitung Nilai Resistansi adalah
R=V/I

Rangkaian Listrik
Rangkaian adalah lintasan listrik yang dilalui dari sumber daya dan kembali lagi. Semua
bagian dari rangkaian sederhana harus menghantarkan listrik dan dan terhubung satu
sama lain. Ada dua jenis rangkaian,: seri dan paralel. Senter adalah contoh rangkaian
seri; semua komponen terhubung satu sama lain. Rangkaian paralel memiliki baterai aatu
komponen lain yang terhubung saling menyilang. Pada rangkaian listrik, tegangan,
resistansi, atau arus yang lewat dapat dihitung dengan rumus hukum Ohm.

Komponen dalam rangkaian listrik masing-masing digambarkan dengan simbol khusus


dan berbeda satu sama-lain. Ini dimaksudkan agar komponen dan koneksi dapat
digambarkan dengan jelas. Pada diagram komponen sederhana dibawah ini, dapat dilhat
berbagai simbol yang dipakai pada komponen listrik. Gambar diagram rangkaian dibuat
untuk memudahkan dan menyederhanakan komponen listrik sesungguhnya.

6
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

Makin besar resistansi atau hambatan dalam rangkaian, makin kecil arus yang mengalir.
Begitu pula sebaliknya, jika sumber daya yang diberikan terlalu besar, maka beban juga
harus mampu menerima daya yang besar. Jika beban menerima daya diatas
kemampuannya, maka dapat terjadi kerusakan komponen pada alat tersebut (overload).
Jika arus yang mengalir pada rangkaian terlalu besar untuk dapat diterima beban, maka
dipakai satu komponen listrik yang bernama resistor. Resistor merupakan salah satu
komponen listrik yang menyebabkan tegangan listrik turun.
Penerapan hukum ohm
• penggunaan alat listrik, Contohnya menyalakan lampu, kulkas, TV, seterika &
alat listrik lainnya.

• Alat listrik yang diberi tegangan lebih kuat dari tegangan yang seharusnya
mengakibatkan alat listrik tidak bekerja secara normal, misalnya : Lampu yang
diberi tegangan lebih rendah mengakibatkan lampu menyala redup, Setrika yang
diberi tegangan lebih rendah menyebabkan proses dalam pemanasan pada
elemennya menjadi lambat.

• Arus listrik yang diberi sebuah tegangan lebih besar dari tegangan yang
seharusnya mengakibatkan alat listrik cepat rusak.

• pembuatan sebuah rangkaian listrik seri, paralel, dan gabungan.

3 Arus Listrik Dalam Rangkaian Tertutup

7
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik
terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah suatu rangkaian
yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan rangkaian listrik tertutup
adalah suatu rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber tegangan.

(a) Rangkaian Terbuka (b) Rangkaian Tertutup


Gambar 1. Rangkaian Listrik

Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran muatan-muatan listrik. Aliran muatan
listrik positif identik dengan aliran air. Perhatikan Gambar 2!

(a) Aliran Listrik (b) Aliran Air


Gambar 2. Aliran muatan listrik positif dari A ke B

Air dalam bejana A mempunyai energi potensial lebih tinggi daripada air dalam
bejana B, sehingga terjadi aliran air dari bejana A menuju bejana B atau dikatakan bahwa
potensial di A lebih tinggi daripada potensial di B sehingga terjadi aliran muatan listrik
dari A ke B. Jadi, dapat dikatakan bahwa muatan listrik positif mengalir dari titik
berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Selanjutnya, aliran muatan listrik positif
tersebut dinamakan arus listrik. Jadi, arus listrik dapat didefinisikan sebagai aliran
muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah. Arus listrik terjadi apabila ada
perbedaan potensial. Bagaimana bila dua titik yang dihubungkan mempunyai potensial
yang sama? Tentu saja tidak ada aliran muatan listrik positif atau tidak terjadi arus listrik.
Anda pasti berpikir bagaimana halnya dengan muatan listrik negatif? Apakah
muatan listrik negatif tidak dapat mengalir? Pada perkembangan selanjutnya, setelah
elektron ditemukan oleh ilmuwan fisika J.J. Thompson (1856–1940), ternyata muatan
8
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

yang mengalir pada suatu penghantar bukanlah muatan listrik positif, melainkan muatan
listrik negatif yang disebut elektron.
Arah aliran elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi (berlawanan dengan
arah aliran muatan positif). Namun hal ini tidak menjadikan masalah, karena banyaknya
elektron yang mengalir dalam suatu penghantar sama dengan banyaknya muatan listrik
positif yang mengalir, hanya arahnya yang berlawanan. Jadi, arus listrik tetap
didefinisikan ber-dasarkan aliran muatan positif yang disebut arus konvensional.
Anda telah mengetahui tentang pengertian arus listrik, yaitu aliran muatan listrik
positif pada suatu penghantar dari potensial tinggi ke potensial rendah. Agar lebih
memahami tentang arus listrik.

Gambar 3. Aliran Muatan Listrik

Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika kedua kutub
tersebut dihubungkan dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan
elektron dari kutub negatif ke kutub positif atau terjadi arus listrik dari kutub positif ke
kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala.
Selanjutnya, jika baterai yang digunakan dua buah, maka lampu akan menyala
lebih terang. Jika baterai yang digunakan tiga buah, maka lampu menyala makin terang.
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan beda potensial kutub positif dan kutub negatifnya
makin besar sehingga muatan-muatan listrik yang mengalir pada penghantar makin
banyak atau arus listriknya makin besar. Besarnya arus listrik (disebut kuat arus
listrik)sebanding dengan banyaknya muatan listrik yang mengalir. Kuat arus listrik
merupakan kecepatan aliran muatan listrik. Dengan demikian, yang dimaksud dengan
kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang melalui penampang suatu penghantar
setiap satuan waktu. Bila jumlah muatan q melalui penampang penghantar dalam waktu
t, maka kuat arus Isecara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
q
I atau q  It
t

9
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

Keterangan:
I : kuat arus listrik (A)
q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)

Berdasarkan persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa satu coulomb adalah


muatan listrik yang melalui sebuah titik dalam suatu penghantar dengan arus listrik tetap
satu ampere dan mengalir selama satu sekon.
Mengingat muatan elektron sebesar -1,6 × 10-19 C, (tanda negatif (-) menunjukkan
jenis muatan negatif), maka banyaknya elektron (n) yang menghasilkan muatan 1
coulomb dapat dihitung sebagai berikut.
1 C = n × besar muatan elektron
1 C = n × 1,6 × 10-19C
1
n
1,6  10 19
n = 6,25 × 1018
Jadi, dapat dituliskan 1 C = 6,25 × 1018elektron.
Beda Potensial
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Suatu
benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain, jika benda
tersebut memiliki muatan positif lebih banyak daripada muatan positif benda lain.

Gambar 7. Muatan listrik pada beberapa benda

Pada Gambar 7, terlihat bahwa benda A memiliki muatan positif paling banyak
sehingga benda A mempunyai potensial listrik paling tinggi, disusul benda B, C, baru
kemudian D. Apa yang dimaksud dengan beda potensial?
Beda potensial listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki potensial
listrik berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk
mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya. Satuan beda potensial adalah volt (V).

10
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik disebutvoltmeter. Secara
matematis beda potensial dapat dituliskan sebagai berikut.
W
V
q
Keterangan:
V : beda potensial (V)
W: usaha/energi (J)
q : muatan listrik (C)

Saat mengukur beda potensial listrik, voltmeter harus dipasang secara paralel
dengan benda yang diukur beda potensialnya. Untuk memasang voltmeter, Anda tidak
perlu memotong rangkaian, namun cukup menghubungkan ujung yang potensialnya lebih
tinggi ke kutub positif dan ujung yang memiliki potensial lebih rendah ke kutub negatif.

4 Hambatan Sepotong Kawat Pengantar

Kawat penghantar yang dipakai pada kawat listrik pasti mempunyai hambatan,
meskipun nilainya kecil. Untuk menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi besarnya
hambatan suatu penghantar, dapat diperoleh kesimpulan bahwa hambatan listrik suatu
kawat penghantar dipengaruhi oleh panjang kawat (l), hambatan jenis kawat (  ), dan
luas penampang kawat (A). Secara matematis, hubungan ketiga faktor tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut.
l
R
A
Keterangan:
R : hambatan kawat penghantar (  )
l : panjang kawat penghantar (m)
A : luas penampang kawat penghantar (m2)
 : hambatan jenis kawat penghantar (  m2)

Terlihat bahwa apabila kawat penghantar makin panjang dan hambatan jenisnya
makin besar, maka nilai hambatannya bertambah besar. Tetapi apabila luas penampang
kawat penghantar makin besar, ternyata nilai hambatannya makin kecil. Untuk nilai
11
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

hambatan jenis suatu penghantar besar kecilnya sudah ditentukan para ilmuwan.
Perhatikan Tabel 2 berikut!
Tabel 2 Nilai Hambatan Jenis Berbagai Bahan
Hambatan Jenis Hambatan Jenis
No. Nama Zat No. Nama Zat
(ohm.m) (ohm.m)
1 Air 10 2
13 Karet 10 – 1013
8

2 Air suling 103 – 105 14 Mangan 4,3 × 10-7


3 Alkohol 5 × 104 15 Mika 1013
4 Aluminium 2,9 × 108 16 Minyak tanah 1014
5 Asam sulfat 2,5 × 102 17 Parafin 1014
6 Bakelit 105 – 1010 18 Perak 1,6 ×10-8
7 Besi 8,6 × 10-8 19 Porselin 1012 – 1014
8 Ebonit 1013 – 1016 20 Tembaga 1,7 × 10-14
9 Emas 2,3 × 10-8 21 Timbal 2,1 × 10-7
10 Kaca 1011 – 1014 22 Wolfram 5,6 × 10-8
11 Karbon 6 × 105 23 Konstanta 5 × 10-7
12 Raksa 9,58 – 10-7
Sumber: Fisika, Kane & Sternheim, 1991.

Tegangan listrik di rumah Anda, mungkin pernah mengalami penurunan. Kejadian


tersebut biasanya terlihat pada malam hari ketika semua alat listrik dan lampu
dinyalakan, ternyata nyala lampu sedikit redup. Hal ini disebabkan tegangan harus
melewati kawat yang sangat panjang untuk sampai ke rumah Anda dari gardu induk
PLN. Padahal makin panjang kawat yang digunakan, makin besar hambatannya. Menurut
hukum Ohm, V= IR, makin besar harga hambatan (R), makin besar pula beda
potensial/tegangan (V). Beda potensial yang dimaksud adalah beda potensial yang hilang
pada kawat penghantar. Oleh karena itu, bila tegangan listrik di rumah Anda ukur,
ternyata besarnya kurang dari 220 volt, seperti yang tertulis pada PLN.

5 Rangkaian Hambatan

Hambatan listrik atau yang lebih sering disebut dengan istilah resistor dapat
dirangkai satu sama lainnya untuk keperluan (mendapatkan nilai hambatan) tertentu.
Rangkaian hambatan ini dapat mengatasi kebutuhan kita akan nilai – nilai hambatan
resistor yang tidak ada di pasaran. Berdasarkan sifat resistivitasnya bahan resistor dibagi
menjadi tiga yaitu konduktor, isolator dan semikonduktor. Konduktor memiliki hambatan
yang kecil sehingga daya hantar listriknya baik. Isolator memiliki hambatan cukup besar
12
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

sehingga tidak dapat menghantarkan listrik. Sedangkan semikonduktor memiliki sifat


diantaranya

Dari sifat-sifat yang dimiliki, kemudian konduktor banyak di gunakan sebagai


penghantar. hambatan penghantar dipengaruhi oleh tiga besaran yaitu sebanding dengan
panjangnya l, berbanding terbalik dengan luas penampangnya A dan tergabung pada jenisnya ρ.
Dari besaran-besaran ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

dengan
R = hambatan
=hambatan jenis
L = panjang penghantar (m)
A = Luas penampang penghantar (m²)

A. Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri hambatan listrik atau resistor dihubungkan atau disusun
secara berurutan satu sama lainnya seperti pada gambar di bawah ini.

Pada rangkain seri ini berlaku ketentuan sebagai berikut.

1. Besarnya kuat arus pada masing masing tahanan (resistor) akan sama besar
I1 = I2 = I3 = I

13
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

2. Besarnya beda potensial (tegangan listrik) pada masing – masing hambatan akan
berbeda – beda jika nilai hambatannya berbeda sesuai dengan prinsip hukum ohm.
VR1 = I x R1
VR2 = I x R2
VR3 = I x R3

3. Besarnya hambatan total pada rangkaian ini merupakan total penjumlahan dari masing
– masing nilai resistor yang terhubung
Rtotal = R1 + R2 + R3

B. Rangkaian Paralel
Pada rangkaian hambatan paralel, resistor disusun secara paralel atau sejajar
sehingga mempunyai dua ujung yang sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
rangkaian paralel pada gambar berikut.

Pada rangkaian paralel berlaku ketentuan sebagai berikut.


1. Besarnya kuat arus pada masing – masing resistor berbeda – beda bergantung pada
besarnya nilai hambatan resistor.
I1 ≠ I2 ≠ I3 ≠ I tetapi I = I1 + I2 + I3

14
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

2. Besarnya beda potensial atau tegangan pada masing – masing resistor akan sama
V R1 = V R2 = V R3 = V Rp
3. Besarnya hambatan total dapat dihitung dengan dengan rumus berikut.

C. Rangkaian Seri Paralel


Merupakan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Rangkaian ini juga biasa
disebut dengan rangkaian campuran atau rangkaian kombinasi. Salah satu contohnya
dapat dilihat pada gambar berikut.

Untuk menghitung nilai hambatan total dari rangkaian seri paralel, maka kita
dapat menggunakan teori rangkaian seri dan paralel di atas. Biasanya untuk memudahkan
perhitungan, didahulukan menghitung rangkaian serinya, kemudian baru dihitung bagian
paralelnya. Terakhir lakukan penjumlahan dari rangkaian total keduanya(sangat
15
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

tergantung dari bentuk rangkaian campurannya). Sebagai contoh dapat dilihat gambar
berikut.

6 Gabungan Sebagai Tegangan Listrik


1. Rangkaian Seri Elemen
Elemen listrik yang sama dipasang secara seri dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :

𝐸𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐸1 + 𝐸2 + ⋯ + 𝐸𝑛 = 𝑛. 𝐸
𝑟𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑟1 + 𝑟2 + ⋯ + 𝑟𝑛 = 𝑛. 𝑟
Sehingga:
𝑛. 𝐸
𝐼=
𝑅 + 𝑛. 𝑟
2. Rangkaian Paralel Elemen
Elemen listrik yang dipasang secara paralel dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

𝐸𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐸1 + 𝐸2 + ⋯ + 𝐸𝑛 = 𝐸
1 1 1 1
= + +⋯+
𝑟𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟1 𝑟2 𝑟𝑛
16
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

Karena
𝑟1 = 𝑟2 = ⋯ = 𝑟𝑛
Maka
1 𝑛
=
𝑟𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟
𝑟
𝑟𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =
𝑛
Sehingga
𝐸
𝐼= 𝑟
𝑅+𝑛

7 Hukum II Kirchoff

Hukum II Kirchoff atau hukum loop menyatakan: jumlah perubahan potensial yang
mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian sama dengan nol

V   IR  0
Terdapat perjanjian tanda untuk tegangan GGL (ε):

1. Jika arah kuat arus listrik searah dengan arah loop dan kuat arus listrik bertemu dengan
kutub (+) potensial tegangan terlebih dulu, maka tanda tegangan GGL adalah (+)

ε (+) ➔

2. Jika arah kuat arus listrik searah dengan arah loop dan kuat arus listrik bertemu dengan
kutub (-) potensial tegangan terlebih dulu, maka tanda tegangan GGL adalah (-).

17
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

ε (-) ➔

Terdapat perjanjian tanda untuk arah kuat arus listrik (I) pada penurunan
potensial tegangan (I.R):

1. Jika arah kuat arus listrik searah dengan arah loop, maka tanda kuat arus listrik adalah
(+).

I (+) ➔

2. Jika arah kuat arus listrik berlawanan arah dengan arah loop, maka tanda kuat arus
listrik adalah (-).

I(-) ➔

8 Energi dan Daya Listrik

A. Besar Energi Listrik


Listrik merupakan bentuk energi yang memiliki berbagai macam energi. Oleh karena
itu listrik memiliki peranan yang penting dalam perkembangan teknologi. Berbagai
perubahan energi listrik menjadi bentuk lain :
1. Energi listrik menjadi energi bunyi
Contoh : radio,
2. Energi listrik menjadi energi cahaya
Contoh :lampu pijar, lampu TL
18
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

3. Energi listrik menjadi energi gerak


Contoh : arloji, kipas angin
4. Energi listrik menjadi energi kalor
Contoh : setrika listrik, kompor listrik, solder listrik

Hukum yang berkaitan dengan energi listrik yaitu hukum Joule yang berbunyi
: “bahwa besarnya energi listrik yang dihasilkan oleh komponen listrik yaitu berbanding
lurus dengan kuadrat kuat arus, hambatan penghantar, dan waktu yang dibutuhkan
untuk mengubah energi tersebut”.
Dari hukum joule tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa besarnya energi listrik
yang dibutuhkan untuk berubah energi lain itu di pengaruhi oleh arus yang mengalir,
besarnya hambatan dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk berubah. Hukum Joule
dapat dituliskana dalam rumus singkat sebagai berikut :

W = I² x R x t
Keterangan :
W = energi listrik (joule)
R = Hambatan (ohm)
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus litrik (amperemeter)
t = waktu yang dibutuhka(sekon)

B. Kesetaraan Energi Listrik dengan Energi Kalor


Untuk satuan energi kalor kadang-kadang digunakan satuan kalori. Besar satuan kalori
adalah sebagai berikut :
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori

Contoh soal :
Bila energi listrik berubah menjadi energi kalor dan dinyatakan dalam satuan kalori,
maka harus dikalikan dengan 0,24.
W = V x I x t joule

19
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

W = 0,24 x V x I x t kalori
W = 0,24 x I² x R x t kalori

Perubahan energi listrik menjadi kalor merupakan penerapan dari hukum kekekalan
energi yang berbunyi “energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat pula dimusnahkan,
energi hanya dapat diubah menjadi bentuk lain”. Dengan penerapan asas black “bahwa
kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepaskan”.
Qterima = Qlepas
W=Q
V x I x t = M x C x t1

Keterangan :
M = massa benda
C = kalor jenis benda
t1 = perubahan waktu

C. Daya Listrik
Daya listrik yaitu besranya usaha listrik yang dapat dilakukan sumber tegangan tiap
satuan waktu. Besarnya daya listrik ditentukan oleh tegangan dan arus listrik yang
dipergunakan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
P = W/ t P = daya listrik (watt)
P=VxI W = energi listrik (joule)
P = I² x R t = waktu (sekon/detik)
P = V²/ R V = beda potensial (volt)
I = kuat arus (ampere)
R = hambatan (ohm)
D. Biaya Pemakaian Energi Listrik
Energi listrik yang digunakan untuk keperluan rumah tangga diukur dengan kilowatt
hourmeter. Satuan energi listrik yang terpakai adalah kilowatthour (kWh) atau kiowatt
jam (kWj). 1 kWh adalah jumlah energi listrik yang digunakan oleh sebuah alat listrik
dengan daya 1 kW (1000 W) dalam waktu 1 jam.
E. Cara-cara Penghematan Energi Listrik

20
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

a. Penggunaan lampu
 Gunakan lampu neon (TL) dari pada lampu pijar
 Sebuah lampu neon 20 W dapat memberika pencahayaan yang sama terang
dengan lampu pijar 75 W.
 Cat dinding ruangan dengan warna-warna yang cerah untuk memberikan efek
terang.
 Gunakan pewaktu dan sensor cahaya untuk menyalakan atau mematikan
lampu secara otomotis.

b. Penggunaan peralatan memasak


 Gunakan alat masak dari bahab konduktor yang baik
 Gunakan peralatan memasak yang bertekanan agar waktu
memasak berkurang sehingga penggunaan energipun berkurang.

c. Penggunaan mesin cuci


 Pilih mesin cuci yang memiliki fasilitas mencuci yang ekonomis agar
penggunaan air dan listrik lebih hemat
 Sesuaikan jumlah cucian dengan kapasitas mesin cuci.

F Rangkuman

1. Arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir tiap satuan waktu,
I  q / t
2. Menurut hukum ohm, arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar sebanding
dengan tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan hambatannya, I  V / R
3. Jika sebuah pengahantar sepanjang l dengan luas penampang A memiliki
hambatan jenis  , hambatan pada penghantar tersebut dirumuskan dengan
R  l / A

4. Daya listrik dirumuskan sebagai hasil kali tegangan dengan kuat arus, P  VI
5. Sejumlah n hambatan R1,R2,R3, ..... Rn yang tersusun secara seri dapat digantikan
oleh sebuah hambatan dengan nilai ekivalen Reks=R1+R2+R3+ .... +Rn

21
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

6. Sejumlah n hambatan R1,R2,R3, ..... Rn yang tersusun secara paralel dapat


digantikan oleh sebuah hambatan dengan nilai ekivalen yang memenuhi hubungan
1/Rekp=1/R1+1/R2+1/R3+ .... +1/Rn
7. Hukum II kirchoff menyatakan bahwa jumlah aljabar tegangan dalam rangkaian
tertutup sama dengan nol

V   IR  0
G Latihan Soal

1. Atur nilai resistansi atau hambatan (R) Potensiometer ke 500 Ohm, kemudian
atur DC Generator (Power supply) hingga mendapatkan Arus Listrik (I)
10mA. Berapakah Tegangannya (V) ?
2. Jika di nilai Tegangan di Voltmeter (V) adalah 12V dan nilai Arus Listrik (I)
di Amperemeter adalah 0.5A. Berapakah nilai Resistansi pada Potensiometer
?
3. Berapakah hambatan seutas kawat aluminium (hambatan jenis 2,65 × 10-8Ω
.m) yang mempunyai panjang 40 m dan diameter 1,4 mm?
4. Sebuah penghantar terbuat dari tembaga memiliki panjang 2 m dan luas
penampangnya 1,5 mm2. Jika penghantar tersebut memiliki hambatan jenis
7,5 x 10-3 Ωm, tentukan besar hambatan dari penghantar tersebut!

5. Terdapat tiga buah pegas di susun seri dengan besar hambatan masing-masing 100
Ω, 200 Ω, dan 300 Ω. Tentukan besar hambatan penggantinya?

6. Terdapat tiga buah hambatan di susun paralel dengan besar hambatan masing-masing
100 Ω, 200 Ω, dan 300 Ω. Tentukan besar hambatan penggantinya?

7. Suatu rangkaian listrik ditunjukkan seperti gambar berikut ini.

22
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

Dengan menggunakan hukum II Kirchoff, besar kuat arus listrik yang mengalir di
dalam rangkaian tersebut adalah...

8. Setrika listrik bertuliskan 220 V, 2 ampere dan digunakan selama 20 menit.


Berapa joule energi yang dihasilkan?
9. Lampu pijar 20 watt dihubungkan dengan sumber tegangan 100 V selama 5
menit.
a. Berapa kuat arus yang mengalir?
b. Berapa joule energi yang dibebaskan?
10. Sebuah setrika listrik mempunyai daya 250 W dipakai selama 2 jam setiap
hari.
a. Berapa kWh energi yang dipakai dalam waktu 1 hari?
b. Berapa kWh energi yang dibebaskan dalam 1 bulan (30 hari)?
c. Berapa biaya 1 bulan jika biaya tiap kWh = Rp 200,-?

23
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII Semester 1

H Daftar Pustaka

Ruwanto Bambang. 2017.Fisika SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira


Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika edisi kelima jilid 1. Jakarta: Erlangga
Lilis, Sunardi. 2015. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Bandung: Yrama Widya

24

Anda mungkin juga menyukai