Anda di halaman 1dari 37

Bahan Ajar

Kelas XII Semester 1

BAHAN AJAR
RANGKAIAN ARUS SEARAH

DOSEN PEMBIMBING : FANNY RAHMATINA RAHIM,S.Pd, M.Pd.

OLEH
KELOMPOK 1

ANGGOTA KELOMPOK
1. NADYA SYAHDI (17033105)
2. REGINA LIANNY MALAU (17033110)
3. WENTI MURNI (17033114)
4. HASYA SYAHMI (170331)
5. NISAUL HAFIZAH (170331)
6. SINTHIA DWI JAYANTI (17033157)
7. YOGI AULIA PUTRA (170331)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020

1
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

A KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan
3. Memahami, menerapkan, menganalisis
listrik searah (DC) berikut keselamatannya
pengetahuan faktual, konseptual,
dalam kehidupan sehari-hari
prosedural dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minat untuk
memecahkan masalah.
4.1 Melakukan percobaan prinsip kerja
4. Mengolah, menalar, menyaji dan
rangkaian listrik searah (DC) dengan
mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

B INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

2
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

1. Menjelaskan arus listrik dan pengukurannya.

2. Memahami hukum ohm

3. Memahami rangkaian arus listrik dalam rangkaian tertutup

4. Memahami hambatan sepotong kawat penghantar

5. Memahami rangkaian hambatan

6. Memahami gambungan sumber tegangan listrik

7. Menganalisis hukum kirchof II

8. Menganalisis energi dan daya listrik

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat menjelaskan arus listrik dan pengukurannya.

2. Peserta didik dapat memahami hukum ohm

3. Peserta didik mampu memahami rangkaian arus listrik dalam rangkaian tertutup

4. Peserta didik mampu memahami hambatan sepotong kawat penghantar

5. Pesrta didik mampu memahami rangkaian hambatan

6. Peserta didik dapat memahami gambungan sumber tegangan listrik

7. Peserta didik dapat menganalisis hukum kirchof II

8. Peserta didik mampu menganalisis energi dan daya listrik

D MATERI PEMBELAJARAN

3
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

1 Arus
ArusListrik
Listrikdan
danPengukurannya
Pengukurannya
Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik
terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah suatu
rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan rangkaian
listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber
tegangan.

(a) Rangkaian Terbuka (b) Rangkaian Tertutup


Gambar 1. Rangkaian Listrik

Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran muatan-muatan listrik. Aliran


muatan listrik positif identik dengan aliran air. Perhatikan Gambar 2!

(a) Aliran Listrik (b) Aliran Air

Gambar 2. Aliran muatan listrik positif dari A ke B

Air dalam bejana A mempunyai energi potensial lebih tinggi daripada air
dalam bejana B, sehingga terjadi aliran air dari bejana A menuju bejana B atau
dikatakan bahwa potensial di A lebih tinggi daripada potensial di B sehingga terjadi
aliran muatan listrik dari A ke B. Jadi, dapat dikatakan bahwa muatan listrik positif

4
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Selanjutnya, aliran
muatan listrik positif tersebut dinamakan arus listrik. Jadi, arus listrik dapat
didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Arus listrik terjadi apabila ada perbedaan potensial. Bagaimana bila dua titik yang
dihubungkan mempunyai potensial yang sama? Tentu saja tidak ada aliran muatan
listrik positif atau tidak terjadi arus listrik.
Anda pasti berpikir bagaimana halnya dengan muatan listrik negatif? Apakah
muatan listrik negatif tidak dapat mengalir? Pada perkembangan selanjutnya, setelah
elektron ditemukan oleh ilmuwan fisika J.J. Thompson (1856–1940), ternyata
muatan yang mengalir pada suatu penghantar bukanlah muatan listrik positif,
melainkan muatan listrik negatif yang disebut elektron.
Arah aliran elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi (berlawanan
dengan arah aliran muatan positif). Namun hal ini tidak menjadikan masalah, karena
banyaknya elektron yang mengalir dalam suatu penghantar sama dengan banyaknya
muatan listrik positif yang mengalir, hanya arahnya yang berlawanan. Jadi, arus
listrik tetap didefinisikan ber-dasarkan aliran muatan positif yang disebut arus
konvensional.
Anda telah mengetahui tentang pengertian arus listrik, yaitu aliran muatan
listrik positif pada suatu penghantar dari potensial tinggi ke potensial rendah. Agar
lebih memahami tentang arus listrik.

Gambar 3. Aliran Muatan Listrik

Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika kedua kutub
tersebut dihubungkan dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan

5
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

elektron dari kutub negatif ke kutub positif atau terjadi arus listrik dari kutub positif
ke kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala.
Selanjutnya, jika baterai yang digunakan dua buah, maka lampu akan menyala
lebih terang. Jika baterai yang digunakan tiga buah, maka lampu menyala makin
terang. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan beda potensial kutub positif dan
kutub negatifnya makin besar sehingga muatan-muatan listrik yang mengalir pada
penghantar makin banyak atau arus listriknya makin besar. Besarnya arus listrik
(disebut kuat arus listrik)sebanding dengan banyaknya muatan listrik yang mengalir.
Kuat arus listrik merupakan kecepatan aliran muatan listrik. Dengan demikian, yang
dimaksud dengan kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang melalui
penampang suatu penghantar setiap satuan waktu. Bila jumlah muatan q melalui
penampang penghantar dalam waktu t, maka kuat arus Isecara matematis dapat
ditulis sebagai berikut.
q
I  tau q  It (1.1)
t
Keterangan:
I : kuat arus listrik (A)
q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)

Berdasarkan persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa satu coulomb


adalah muatan listrik yang melalui sebuah titik dalam suatu penghantar dengan arus
listrik tetap satu ampere dan mengalir selama satu sekon.
Mengingat muatan elektron sebesar -1,6 × 10-19 C, (tanda negatif (-)
menunjukkan jenis muatan negatif), maka banyaknya elektron (n) yang
menghasilkan muatan 1 coulomb dapat dihitung sebagai berikut.
1 C = n × besar muatan elektron
1 C = n × 1,6 × 10-19C
1
n
1,6  10 19

n = 6,25 × 1018
Jadi, dapat dituliskan 1 C = 6,25 × 1018elektron.

6
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Alat Ukur Listrik


Alat ukur yang biasa digunakan dalam dalam pengukuran besar-besaran lisrik
yaitu, ampere meter, voltmeter, meter dasar, multitester dan osiloskop.
1. Ampere meter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik , sedangkan voltmeter
digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik. Pada masa sekarang
kedua alat tersebut sudah di rangkum dalam satu alat yang disebut dengan meter
dasar (basic meter). Jadi, meter dasar dapat berfungsi sebagai ampere meter dan
voltmeter.
2. Multitester, yang sering disebut juga multimeter atau avo-meter adalah alat ukur
yang berfungsi sekaligus sebagai ampere meter . voltmeter, ohmmeter (pengukur
hambatan listrik). Di samping itu, multimeter dapat digunakan dalam pengukuran
arus listrik searah maupun arus listrik bolak-balik

2 Hukum
HukumOhm
Ohm

Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik mengalir
karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar, seperti pada
lampu senter, radio, dan televisi. Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena
adanya aliran listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan dengan peralatan
tersebut sehingga menghasilkan beda potensial.
Orang pertama yang menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik dengan
beda potensial pada suatu penghantar adalah Georg Simon Ohm, ahli fisika dari
Jerman.Ohm berhasil menemukan hubungan secara matematis antara kuat arus
listrik dan beda potensial, yang kemudian dikenal sebagai Hukum Ohm. Untuk
mengetahui hubungan tersebut.
Anda ketahui bahwa makin besar beda potensial yang ditimbulkan, maka kuat
arus yang mengalir makin besar pula. Besarnya perbandingan antara beda potensial
dan kuat arus listrik selalu sama (konstan). Jadi, beda potensial sebanding dengan
kuat arus (V~I). Secara matematis dapat Anda tuliskan V= m×I, m adalah konstanta
perbandingan antara beda potensial dengan kuat arus. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar grafik berikut!

7
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

V = mI

Gambar 4. Grafik Hubungan Antara Kuat Arus Dengan Beda potensial


Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat Anda peroleh dengan persamaan

V
m . Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran hambatan
I
listrik yang dilambangkan R dan diberi satuan ohm (  ), untuk menghargai George
Simon Ohm. Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

V
R atau V  IR (1.2)
I
Keterangan:
V : beda potensial atau tegangan (V)
I : kuat arus (A)
R : hambatan listrik (  )
Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm, yang berbunyi “Kuat arus yang
mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-
ujung penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap.”
Pada kehidupan sehari-hari, kadang kita menemukan sebuah alat listrik yang
bertuliskan 220V/2A. Tulisan tersebut dibuat bukan tanpa tujuan. Tulisan tersebut
menginformasikan bahwa alat tersebut akan bekerja optimal dan tahan lama (awet)
ketika dipasang pada tegangan 220V dan kuat arus 2A. Bagaimana kalau dipasang
pada tegangan yang lebih tinggi atau lebih rendah? Misalnya, ada 2 lampu yang
bertuliskan 220V/2A, masing-masing dipasang pada tegangan 440V dan 55V. Apa
yang terjadi?

8
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Gambar 5. Bola lampu yang bertuliskan 220V/2A

Tulisan 220V/2A menunjukkan bahwa lampu tersebut mempunyai hambatan

220V
sebesar R   110  . Jadi, arus listrik yang diperbolehkan mengalir sebesar
2A
2A dan tegangannya sebesar 220V. Jika dipasang pada tegangan 440V, maka akan

V 440V
mengakibatkan kenaikan arus menjadi I    4 A . Arus sebesar ini
R 110
mengakibatkan lampu tersebut bersinar sangat terang tetapi tidak lama kemudian
menjadi putus/rusak. Begitu juga apabila lampu tersebut dipasang pada tegangan

V 55V
55V, maka arus akan mengalami penurunan menjadi I    0,5 A . Arus
R 110 
yang kecil ini mengakibatkan lampu menjadi redup (tidak terang). Oleh karena itu,
perhatikan selalu petunjuk penggunaan apabila menggunakan alat-alat listrik.

Contoh Soal:
Amati grafik data hasil percobaan di bawahini!

I (A)

1,5
1,0
0,5

1 2 3 V(volt)

Berapakah nilai hambatan yang digunakan pada percobaan tersebut?


9
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Diketahui: , , , , ,

Ditanya:

Jawab: berdasarkan grafik disamping maka nilai gradien grafik = , dangradien=

1
 tan q
R
1 i3

R V3
3, 0
R
1,5
R  2

3 Arus Listrikdalam
ArusListrik Terutup
RangkaianTerutup
dalamRangkaian

A.Rangkaian Tertutup dengan Satu Sumber Tegangan

Gambar 6. susunan 1 sumber tegangan


e  gaya gerak listrik (Volt)
r  hambatan dalam ()

R  hambatan luar ()


V pq  tegangan jepit (Volt)

I  kuat arus (Ampere)


Kutub-kutub sumber tegangan sebelum mengalirkan arus disebut gaya gerak listrik
(GGL) atau
emf = electromotiveforce, sedangkan kutub-kutub sumber tegangan selama megalirkan
arus disebut beda potensial atau tegangan jepit. Bila arus I mengalir melalui rangkaian di
atas, maka hambatan seluruhnya yang dilewati arus listrik adalah R + r.
10
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Kuat arus I yang mengalir dapat dituliskan sebagai berikut :


e
I (1.3)
R+r

B.Rangkaian Tertutup dengan Beberapa Sumber Tegangan Disusun Seri


Kalau n buah sumber tersebut dihubungkan oleh hambatan luar sebesar R, maka kuat
arus yang mengalir sama dengan :
ne
I (1.4)
R + nr
Untuk rangkaian seri berlaku :

Gambar 7 susunan seri n sumber tegangan

(i) Ggl pengganti seri, e s  e1 + e 2 + e 3 +…..

(ii) Hambatan dalam pengganti seri, rs  r1 + r2 + r3 + ....


es
Sehingga , I (1.5)
R + rs
Untuk n sumber tegangan identik dengan ggl dan hambatan dalam tiap
sumber tegangan adalah e dan r, maka :
n.e
e s  n.e dan I (1.6)
R + n.r

C.Rangkaian Tertutup dengan Beberapa Sumber Tegangan Disusun Paralel

11
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Gambar 8 susunan paralel sumber tegangan

Sekarang bila kutub-kutub susunan tersebut dihubungkan oleh sebuah hambatan yang
besarnya R, maka kuat arus yang mengalir adalah :
e
I
1 (1.7)
R+ r
n
Untuk rangkaian paralel berlaku :
(i) Vab  e1  I1r1  e 2  I 2 r2

1 1 1
(ii) e p  e1  e 2  e 3  ... maka e p  e , dimana :  +
rp r1 r2

Untuk n sumber tegangan identik dengan ggl dan hambatan dalam tiap sumber tegangan
adalah r, maka :
r
ep e dan rp 
n
Sehingga :
e
I
r (1.8)
R+
n

D.Rangkaian Tertutup dengan Beberapa Sumber Tegangan Disusun Campuran


Seri dan Paralel

Bila beberapa elemen (n buah elemen) yang masing-masing mempunyai GGL e dan
tahanan dalam r disusun secara seri, sedangkan berapa elemen (m buah elemen) yang
terjadi karena hubungan seri tadi dihubungkan paralel lagi, maka kuat arus yang timbul
adalah :

12
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Gambar 9 sumber tegangan campuran seri dan paralel


n.e
i
n (1.9)
R + .r
m

4Hambatan
Hambatansepotong
sepotongkawat
kawatpenghantar
penghantar
Hambatan listrik adalah sesuatu yang menahan aliran listrik. Hambatan listrik
sering disebut juga dengan resistansi, mengacu pada istilah bahasa
inggris Resistance yang berarti hambatan. Pada dasarnya setiap material memiliki
hambatan listrik. Sebuah konduktor yang cenderung menghantarkan listrik memiliki
hambatan yang kecil dan sebuah isolator yang tidak bisa dialiri listrik memiliki
hambatan yang besar.
Analogi hambatan listrik dapat diibaratkan aliran air didalam sebuah pipa,
dimana aliran air kita analogikan sebagai aliran listrik. Sebuah pipa yang besar
memungkinkan untuk dialiri air dengan debit yang lebih besar dibandingkan pipa
yang kecil dalam waktu yang sama. Ini berarti pipa kecil lebih menghambat
dibanding pipa besar.
Berdasarkan persamaan hukum Ohm, hambatan listrik dapat didefienisikan
sebagai hasil bagi beda potensial antara ujung-ujung penghantar dengan kuat arus
yang mengalir pada penghantar tersebut. Untuk mengenang jasa George Simon
Ohm, namanya dipakai sebagai satuan hambatan listrik, yaitu ohm (Ω). Suatu
penghantar dikatakan mempunyai hambatan satu ohm apabila dalam penghantar
tersebut mengalir arus listrik sebesar satu ampere yang disebabkan adanya beda
potensial di antara ujung-ujung penghantar sebesar satu volt.

13
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Fungsi hambatan listrik adalah sebagai berikut :


a. Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan rangkaian
elektronika.
b. Menurunkan tegangan agar sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika.
c. Membagi tegangan.
d. Membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor
dan kapasitor.
1. Jenis-Jenis Hambatan
Pada kehidupan sehari-hari dikenal beberapa jenis hambatan (resistor) yang
sering digunakan sesuai kebutuhannya. Jenis-jenis hambatan (resistor) tersebut,
antara lain, resistor tetap dan resistor variabel.
a. Resistor Tetap
Pada resistor tetap yang biasanya dibuat dari karbon atau kawat nikrom tipis, nilai
hambatannya disimbolkan dengan warna-warna yang melingkar pada kulit
luarnya. Simbol warna-warna tersebut mempunyai arti sesuai dengan letaknya.
Perhatikan Tabel 1!

Gambar 10. Resistor Tetap


Tabel 1 Kode Warna Resistor
Pita ke-1 Pita ke-2 Pita ke-3 Pita ke-4
Warna
Angka ke-1 Angka ke-2 Angka nol Akurasi
Hitam 0 0 - -
Coklat 1 1 0 ± 1%
Merah 2 2 00 ± 2%
Oranye 3 3 000 -
Kuning 4 4 0 000 -
Hijau 5 5 00 000 -

14
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Biru 6 6 000 000 -


Ungu 7 7 - -
Abu-abu 8 8 - -
Putih 9 9 - -
Emas - - × 0,1 ± 5%
Perak - - × 0,01 ± 10%
Tanpa pita - - - ± 20%

Warna pada pita ke-1 menunjukkan angka pertama, pita ke-2 menunjukkan angka
ke-2, pita ke-3 menunjukkan banyaknya angka nol, dan pita ke-4 menunjukkan
tingkat akurasi. Resistor tetap yang dipasang pada rangkaian listrik seperti radio,
televisi, dan komputer berfungsi untuk mengatur kuat arus listrik dan beda
potensial pada nilai-nilai tertentu sehingga komponen-komponen listrik pada
rangkaian tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Contoh Soal
Suatu resistor tetap memiliki susunan warna merah, hijau, kuning dan emas.
Berapakah nilai hambatan resistor tersebut ?
Diketahui : susunan warna merah, hijau, kuning, emas
Ditanya :R?
Jawab :
Merah = 2 Hijau = 5 Kuning = 10000 Emas = 5%
R = 25 x 10000 = 250000 5% Ω

b. Resistor Variabel

Gambar 11. Macam-macam Resistor Variabel

15
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Di pasaran, resistor variabel yang kita kenal ada dua, yaitu resistor variabel
tipe berputar (potensiometer), tripot dan bergeser (rheostat). Potensiometer
merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah
dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada
Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan
Potensiometer dalam bentuk kode angka. Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah
jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran
yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya,
dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya. Rheostat
merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus
yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai
Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.

2. Mengukur Hambatan
Anda telah dapat mengukur besar kuat arus maupun beda potensial pada suatu
penghantar. Sekarang, bagaimana caranya mengukur besar hambatan listrik? Untuk
mengukur hambatan listrik ada dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
a. Mengukur Hambatan Secara Langsung
Anda tentu telah mengenal multimeter, yaitu alat yang dapat digunakan untuk
mengukur kuat arus, beda potensial, dan hambatan. Untuk mengukur hambatan
dengan mengguna-kan multimeter, terlebih dahulu kita putar sakelar pilih pada
multimeter ke arah yang bertanda R. Dengan demikian, multimeter telah
berfungsi sebagai ohmmeter (pengukur hambatan). Hubungkan ujung-ujung
terminal multimeter dengan ujung-ujung benda yang akan diukur hambatannya,
kemudian perhatikan skala yang ditunjukkan pada multimeter!

Gambar 12. Mengukur Hambatan Secara Langsung

b. Mengukur Hambatan Secara Tidak Langsung

16
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Selain menggunakan multimeter, Anda juga dapat menggabungkan voltmeter dan


amperemeter secara bersama-sama pada rangkaian listrik yang diukur
hambatannya. Voltmeter dipasang secara paralel, sedangkan amperemeter
dipasang seri dengan benda yang akan diukur hambatannya.

Gambar 13. Pemasangan Amperemeter dan Voltmeter Pada Rangkaian

Setelah rangkaian terpasang seperti terlihat pada Gambar 12, bacalah skala yang
ditunjukkan voltmeter maupun amperemeter, kemudian hitunglah nilai hambatan R
dengan persamaan hukum Ohm!
3. Hambatan pada Kawat Penghantar
Kawat penghantar yang dipakai pada kawat listrik pasti mempunyai hambatan,
meskipun nilainya kecil. Untuk menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi
besarnya hambatan suatu penghantar, dapat diperoleh kesimpulan bahwa hambatan
listrik suatu kawat penghantar dipengaruhi oleh panjang kawat (l), hambatan jenis
kawat (  ), dan luas penampang kawat (A). Secara matematis, hubungan ketiga
faktor tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
l
R (1.10)
A
Keterangan:
R : hambatan kawat penghantar (  )
l : panjang kawat penghantar (m)
A : luas penampang kawat penghantar (m2)
 : hambatan jenis kawat penghantar (  m2)

Terlihat bahwa apabila kawat penghantar makin panjang dan hambatan


jenisnya makin besar, maka nilai hambatannya bertambah besar. Tetapi apabila luas
penampang kawat penghantar makin besar, ternyata nilai hambatannya makin kecil.
17
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Untuk nilai hambatan jenis suatu penghantar besar kecilnya sudah ditentukan para
ilmuwan. Perhatikan Tabel 2 berikut!
Tabel 2 Nilai Hambatan Jenis Berbagai Bahan
Hambatan Jenis Hambatan Jenis
No. Nama Zat No. Nama Zat
(ohm.m) (ohm.m)
2
1 Air 10 13 Karet 10 – 1013
8

2 Air suling 103 – 105 14 Mangan 4,3 × 10-7


3 Alkohol 5 × 104 15 Mika 1013
4 Aluminium 2,9 × 108 16 Minyak tanah 1014
5 Asam sulfat 2,5 × 102 17 Parafin 1014
6 Bakelit 105 – 1010 18 Perak 1,6 ×10-8
7 Besi 8,6 × 10-8 19 Porselin 1012 – 1014
8 Ebonit 1013 – 1016 20 Tembaga 1,7 × 10-14
9 Emas 2,3 × 10-8 21 Timbal 2,1 × 10-7
10 Kaca 1011 – 1014 22 Wolfram 5,6 × 10-8
11 Karbon 6 × 105 23 Konstanta 5 × 10-7
12 Raksa 9,58 – 10-7
Sumber: Fisika, Kane & Sternheim, 1991.

Tegangan listrik di rumah Anda, mungkin pernah mengalami penurunan.


Kejadian tersebut biasanya terlihat pada malam hari ketika semua alat listrik dan
lampu dinyalakan, ternyata nyala lampu sedikit redup. Hal ini disebabkan tegangan
harus melewati kawat yang sangat panjang untuk sampai ke rumah Anda dari gardu
induk PLN. Padahal makin panjang kawat yang digunakan, makin besar
hambatannya. Menurut hukum Ohm, V= IR, makin besar harga hambatan (R),
makin besar pula beda potensial/tegangan (V). Beda potensial yang dimaksud
adalah beda potensial yang hilang pada kawat penghantar. Oleh karena itu, bila
tegangan listrik di rumah Anda ukur, ternyata besarnya kurang dari 220 volt, seperti
yang tertulis pada PLN.
Contoh Soal :
Berapakah hambatan seutas kawat aluminium (hambatan jenis 2,65 × 10 -8Ω .m)
yang mempunyai panjang 40 m dan diameter 1,4 mm?
Diketahui : ρ = 2,65 . 10-8 Ω, l = 40 m, d = 1,4 .10-3 m, r = 0,7 . 10-3 m

18
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Ditanya :R?
Jawab :
A  p r2
22
A (0, 7.103 ) 2  1,54.10 6
7

l
R
A
2, 65.108.40
R 6
 66,5.105 
1,54.10

5Rangkaian
Rangkaianhambatan
hambatan
a. Rangkaian Seri

Gambar 14. Gambar Rangkaian Seri


Pada hubungan seri, komponen-komponen listrik dialiri oleh arus listrik yang
sama besar. Hambatan gabungan (Rgab) beberapa hambatan yang terhubung secara seri
dapat dituliskan sebagai berikut:

Rgab = R1 + R2 + R3+………+Rn (1.11)

Bila diterapkan hukum Ohm pada rangkaian akan di dapat:


V1 = I R1 dan V = I(R1+R2+R3) (1.12)

19
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Sehingga atau (1.13)

Empat Prinsip susunan seri


1. Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian
2. Kuat arus melalui tiap-tiap komponen sama, yaitu sama dengan kuat arus yang
melalui hambatan pengganti serinya.
I1 = I2 = I3 = …….=In
3. Tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti seri sama dengan jumlah
tegangan pada ujung-ujung tiap komponen
Vseri = V1 + V2 + V3 +…
4. Susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan dimana tegangan pada
ujung-ujung tiap komponen sebanding dengan hambatannya.

Contoh Soal
Perhatikan gambar rangkaian berikut !

Berapakah arus dan tegangan listrik yang mengalir pada hambatan R1 ?


Pembahasan:
Hambatan pengganti :

Arus listrik pada rangkaian :

Arus pada R1 :

Tegangan pada R1 :

20
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

b. Rangkaian Paralel

Gambar 15. Gambar Rangkaian Paralel


Gambar 2.2 dapat digantikan oleh sebuah hambatan pengganti paralel Rp bernilai

atau Pada hubungan paralel, komponen-

komponen listrik mendapatkan beda potensial yang sama besar.dengan menggunakan


Hukum Kirchhoff diperoleh:
I = I1 + I2 atau

(1.14)

Empat Prinsip susunan Paralel


1. Susunan paralel bertujuan untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian
2. Tegangan tiap-tiap komponen sama, yaitu sama dengan tegangan pada ujung-
ujung hambatan penggantinya.

V1 = V2 = V3 = …….=Vn
3. Kuat arus yang melalui hambatan penggati paralel sama dengan jumlah kuat arus
tiap-tiap komponen

Iparalel = I1 + I2 + I3 +…
4. Susunan paralel berfungsi sebagai pembagi arus dimana kuat arus pada ujung-
ujung tiap komponen sebanding dengan hambatannya.

Hambatan gabungan beberapa hambatan yang terhubung secara paralel dapat dituliskan
sebagai berikut:
Contoh Soal

21
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Perhatikan gambar rangkaian berikut !

Berapakah kuat arus dan tegangan listrik di hambatan R1 ?


Pembahasan :
Hambatan pengganti :

Tegangan pada R1 :

Arus pada R1 :

6Gabungan
Gabungansumber
sumbertegangan
teganganlistrik
listrik

1. Rangkaian Seri Elemen


Elemen listrik yang sama dipasang secara seri dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :

22
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Gambar 16. Rangkaian elemen seri

Sehingga:

(1.15)
2. Rangkaian Paralel Elemen
Elemen listrik yang dipasang secara paralel dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Gambar 17 Rangkaian elemen paralel

Karena

Maka

Sehingga

(1.16)

7 Hukum
HukumKirchoff
Kirchoff
1. HUKUM KIRCHOFF I

Hukum kirchoff I menyatakan bahwa “Jumlah arus masuk ke suatu titik cabang
sama dengan jumlah arus yang meninggalkan titik cabang itu”. secara matematis dapat
ditulis:
I masuk  I keluar
23
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Gambar 18. Arus masuk dan keluar dari titik cabang

Hukum Kirchoff I merupakan Hukum Kekekalan Muatan. Menurut Hukum


Kekekalan Muatan, jumlah muatan yang mengalir tidak berubah, artinya laju muatan
(arus) yang menuju titik cabang sama besarnya dengan laju muatan (arus) yang
meninggalkan titik tersebut.
Contoh soal:
Pada gambar dibawah ini hitung besarnya arus I5, jika besar arus I1, I2, I3, dan I4 berturut-
turut adalah 2A, 1A, 0.5A, dan 1.5A!

Penyelesaian: Arus yang masuk adalah I1 dan I2 sedangkan arus yang keluar I3, I4, dan I5.
Menurut Hukum Kirchoff I, jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang
keluar.
Diketahui : I1 = 2A I3 = 0.5A
I2 = 1A I4 = 1.5A
Ditanya : I5?
Jawab :
I1 + I 2  I 3 + I 4 + I 5

I 5  I1 + I 2  I 3  I 4
I 5  2 A + 1A  0.5 A  1.5 A
I 5  1A

Jadi arus I5 yang mengalir sebesar 1 Ampere.


GAYA GERAK LISTRIK (GGL) DAN TEGANGAN JEPIT

24
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Gambar 19. Rangkaian listrik


Ket:
r = hambatan dalam sumber
S = sakelar
R = hambatan luar

Pada gambar di atas sakelar (s) terbuka atau rangkaian terbuka sehingga tidak ada
arus listrik yang mengalir dari sumber tegangan (I = 0). Tegangan antara titik A dan B
(Vab) pada saat I = 0 disebut dengan Gaya Gerak Listrik (GGL).
Vab  e (1.17)
Jadi, GGL adalah tegangan dari suatu sumber tegangan sebelum mengalirkan arus.
Pada rangkaian tertutup seperti tampak pada gambar, arus listrik akan mengalir
dari sumber tegangan ( I  0 ). Tegangan antara titik A dan B ( Vab ) pada saat I  0
disebut dengan tegangan iepit ( V j ). Jadi, tegangan jepit adalah tegangan dari suatu
sumber tegangan setelah mengalirkan arus. Besar tegangan jepit antara titik A dan B
adalah:
V j  e  I r atau V j  IR (1.18)
Suatu sumber tegangan, misalnya baterai atau dinamo, mempunyai hambatan
dalam (r) sehingga ketika sumber tegangan mengeluarkan arus, tegangannya akan
menurun. Besar penurunan tegangannya ( V ) adalah:
V  e  V j
V  e  (e  I r ) (1.19)
V  I r

Sumber tegangan dengan Gaya Gerak Listrik (GGL)= e , dan hambatan dalam =
r dapat dirangkai secara seri, paralel, maupun gabungan antara keduanya.
Susunan seri

25
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Gambar 20. Rangkaian Hambatan Seri


Arus yang mengalir pada rangkaian sebesar:
es
I (1.20)
rs + R
jika terdapan n buah GGL yang masing-masing besarnya = e dan hambatan dalamnya r
yang disusun seri, maka:
e s  n.e
rs  n.r

n.e
Jadi: I (1.21)
n.r + R

Susunan paralel

Gambar 21. Rangkaian Hambatan Paralel


Jika terdapan n buah GGL yang masing-masing besarnya = e dan hambatan dalamnya r
yang disusun paralel, maka:
e
I (1.22)
R+ r
n
Contoh soal:

26
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Tiga buah baterai disusun seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu prjar yang
hambatannya I Q . Jika masing-masing baterai memiliki GGL 1,5 V dan hambatan dalam
0,5 Q , kuat arus yang mengalir melalui lampu adalah .…
A. 1 A

B. 1,2 A

C. 1,4 A

D. 1,6 A

E. 1,8 A

Pembahasan:
Banyak baterai n=3
GGL, e  1,5V

Hambatan dalam r  0,5


Hambatan lampu R  1
GGL dan hambatan dalam pengganti:
e s  n.e  3.1,5  4,5V
rs  n.r  3.0,5  1,5

Kuat arus I yang melalui lampu adalah:


es 4,5V 4,5V
I    1,8 A
rs + R 1,5 + 1 2,5

HUKUM KIRCHOFF II
Hukum Kirchoff II didasarkan pada penjabaran daya (P) pada sebuah rangkaian yang
memiliki beberapa sumber tegangan (beberapa ggl).

Gambar 22. Rangkaian


dengan beberapa
sumber tegangan
P  V .I  I 2 R
(1.23)
Dari gambar dapat kita jabarkan:

27
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

I .Va  I .e 2  I 2 r2  I 2 R  I 2 r1 + I .e 1  I .Vd

I .Vad  e .I  I 2 R

Vad  e  I .R dimana Vad  0 (loop) maka,


0  e  I.R
e  I.R

Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa “Dalam suatu rangkaian tertutup, jumlah aljabar
gaya gerak listrik ( e ) dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol”. Secara
metematis dinyatakan dengan :
e + I .R  0 (1.24)

Dengan perjanjian tanda untuk GGL dan kuat arus sebagai berikut.
a) GGL bertanda positif jika kutub negatif lebih dulu di jumpai loop dan sebaliknya
ggl negatif jika kutub positif lebih dulu dijumpai loop.

e = positif

e = negatif
b) Kuat arus bertanda positif jika searah dengan loop dan bertanda negatif jika
berlawanan dengan arah loop.

Contoh soal:
Sebuah rangkaian tersusun seperti gambar berikut.

Tentukan besar arus yang mengalir pada R2 !

28
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Penyelesaian: rangkaian di atas merupakan rangkaian 2 loop. Gunakan persamaan


Hukum II Kirchoff untuk menyelesaikannya. Buat arah arus pada masing-masing loop
(misal: arah loop searah dengan jarum jam)
Diketahui : R1 = 1 Ώ R2 = 2,5 Ώ R3 = 6 Ώ R4 = 0,5 Ώ
r1 = 0,5 Ώ r2 = 0,5 Ώ
Ɛ1 = 4 V Ɛ2 = - 2 V
Ditanya : IR2 = … ?
Jawab :

Loop 1 e  I.R
e 1  I1 (r1 + R1 + R3 + R4 )  I 2 .R3

4V  8 I1  6 I 2 (pers.1)

Loop 2 e  I.R
e 2   I1.R3 + I 2 (r2 + R2 )

 2V  6 I1 + 3I 2 (pers.2)
Eliminasi dan substitusi (pers.1) dan (pers.2)
4V  8 I1  6 I 2 (x6)

 2V  6 I1 + 3I 2 (x8)
Sehingga persamaan menjadi:
24V  48 I1  36 I 2

 16V  48 I1 + 24 I 2

________________+
8V  12 I 2
2 (tanda - berarti arah arus pada loop 2 terbalik)
I2   Ampere
3

8 Energi
Energidan
danDaya
DayaListrik
Listrik

1. Pengertian Energi listrik


Tentunya kalian pernah menggunakan handphone bukan?.Handphone yang
kita gunakan dapat untuk mendengarkan musik. Music yang dihasilkan dari

29
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

handphone tersebut berasal dari energi kimia, sedangkan apabila baterai handphone
telah habis, maka kita perlu melakukan charge pada hp kita. Ketika kita menyalakan
senter, maka terjadi perubahan enegi kimia menjadi energi listrik dan cahaya. Untuk
mengetahui seberapa besar energi yang dibutuhkan oleh suatu alat listrik, maka dapat
dipahami konsep berikut;

Gambar 23. Rangkaian tertutup


Pada rangkaian tertutup seperti gambar di samping, arus listrik I mengalir
melalui hambatan R. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial yang
lebih rendah. Arus listrik tersebut tidak lain adalah gerakn muatan listrik yang
melalui rangkaian tersebut. Besarnya muatan listrik yang mengalir pada rangkaian
adalah Q = It.
2. Persamaan Energi Listrik

Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik
dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Energi listrik yang diberikan oleh suatu
sumber dc bertegangan V (Volt) yang mencatu arus I (ampere) selama selang waktu t
(sekon) dinyatakan oleh,
W=Vlt (1.25)
Karena V = I Ratau I = V/R
maka energi listrik W dapat juga dinyatakan oleh :

W = I2 R t Atau (1.26)

Keterangan : W = energi listrik (J)


I = arus listrik (A)
R = hambatan listrik (Ohm)
t = waktu (s)

3. Daya Listrik
30
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Daya listrik. Daya listrik baterai V yang mencatu arus I melalui resistor
(hambatan) R dinyatakan oleh :P = W/t Atau P = V l
Arus listrik I yang mengalir melalui resistor R akan menyebabkan daya yang
dikirim baterai hilang dalam bentuk panas ini disebut daya disipasi, dan dirumuskan
oleh
P = I2 RatauP = V2/R . Jika elemen listrik dengan V1 volt, P1 diberi tegangan V2 volt,
maka karena hambatan listrik elemen tetap diperoleh besar daya disipasinya adalah:

(1.27)
Untuk mengukur energi listrik yang digunakan dalam pemakaian sehari-hari
oleh pelanggan listrik, PLN mengukurnya dengan satuan kWh (kilowatt-hour). 1
kWh = (1 kW) x (1 jam)= (1000 W) x (3600 s) atau 1 kWh = 3,6 x 106 J.
Jika pada alat listrik (lampu) tertera data (label) yang tertulis pada lampu
adalah 60W/220V. Ini berarti daya listrik yang dipakai oleh alat tersebut tepat 100
watt jika tegangan yang diberikan pada alat itu tepat 220 volt. Daya listrik
didefinisikan sebagai energi per satuan waktu, yaitu dalam hal ini adalah sebesar 60
Joule per satu detik.
Contoh Soal :
Suatu rangkaian listrik yang memiliki hambatan 4 ohm dialiri suatu arus listrik 8
Ampere selama 30 menit. Tentukan energi yang digunakan dalam satuan Joule, Kalori
dan kWh ?
Diket : I = 8 Ampere
R = 4 Ohm
t = 30 menit = 1800 detik = 0,5 Jam
Ditanya : Tentukan energi yang digunakan dalam satuan Joule, Kalori dan kWh ?
Jawab :
W = I2 . R . t
W = (8)2 . 4 . 1800
W = 64 . 4 . 1800
W = 460.800 Joule

Untuk energi dalam satuan Kalori, kita harus ingat bahwa 1 Joule = 0, 24 Kalori.
Sehingga :
31
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

W = 460.800 Joule x 0,24


W = 110.592 Kalori

Untuk energi dalam satuan kWh, maka waktu yang digunakan adalah Jam, dimana 30
menit = 0,5 Jam
W = I2 . R . t
W = (8)2 . 4 . 0,5
W = 64 . 4 . 0,5
W = 128 Wh
W = 0,128 kWh

E RANGKUMAN

1. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah, sedangkan elektron
mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.

2. Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir melalui
suatu penampang konduktor per satuan waktu tertentu yang dirumuskan

Q
I
t

3. Hukum Ohm menyatakan :

”Pada suhu tetap, tegangan sebanding dengan kuat arus”. Secara matematis
dinyatakan dengan

V  IR

Hambatan kawat penghantar dirumuskan :

l
R
A

4. Hukum I Kiechoff menyatakan :

“Jumlah arus yang masuk pada sebuah titik cabang sama dengan arus yang keluar
dari titik cabang tersebut”

32
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

�I masuk  �I keluar

Untuk rangkaian hambatan seri, diperoleh hambatan pengganti

Rs  R1 + R2 + R3 + ..

Untuk rangkaian hambatan paralel, diperoleh hambatan pengganti

1 1 1 1
 + + + ..
R p R1 R2 R3

5. Berdasarkan Hukum II Kirchoff, pada rangkaian listrik tertutup, jumlah beda


potensial sama dengan nol.

 e + V  0

6. Untuk rangkaian hambatan seri, diperoleh hambatan pengganti

Rs  R1 + R2 + R3 + ...

Untuk rangkaian hambatan paralel, diperoleh hambatan pengganti

1 1 1 1
 + + + ...
R p R1 R2 R3

7. Susunan seri sumber tegangan, diperoleh

ne
I
R + nr

8. Pada susunan paralel sumber tegangan, diperoleh

e
I
r
R+
n

9. Besar energi listrik dirumuskan dengan persamaan

W  V q atau W  VxIxt
33
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

V2
W  I 2 Rt  t
R

F LATIHAN AKHIR

1. Perhatikan pernyataan- pernyataan berikut!


(i) Arus mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah dalam
rangkaian tertutup
(ii) Arus listrik searah dengan aliran muatan negatif
(iii) Arus listrik searah dengan aliran muatan positif
(iv) Arus mengalir dari titik berpotensial rendah ke titik berpotensial tinggi dalam
rangkaian tertutup
Pernyataan tentang arus listrik yang benar adalah…
a. i dan ii
b. i dan iii
c. ii dan iii
d. iii dan iv
e. iv saja
2. Dalam waktu satu jam terjadi perpindahan
elektron sebanyak
9 x10 20 elektron
melalui suatu penampang kawat. Besarnya kuat arus rata-rata yang melalui
19
(1e  1,adalah
penampang kawat tersebut 6 x10 ….
C)
a. 4 mA d. 20 mA
b. 8 mA e. 40 mA
c. 16 mA

3. Perhatikan tabel berikut!

Hasil Tegangan Kuat Arus


Percobaan (Volt) (A)

1 2 4

2 4 8

3 3 6

4 5 10

Berdasarkan tabel, hitunglah nilai hambatan listrik! Apakah data pada tabel
menggambarkan hukum Ohm ?
3. Dari percobaan hubungan tegangan (V) dengan kuat arus (I) pada resistor dihasilkan
grafik V – I pada gambar dibawah ini.
34
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Jika V = 4,5 volt, maka tentukan besar kuat arus yang mengalir adalah …
4. Diberikan sebuah rangkaian listrik arus searah terdiri dari tiga buah lampu, dua
buah saklar dan sebuah sumber arus listrik. Manakah lampu-lampu yang menyala
jika:
a)saklar 1 tertutup, saklar 2 terbuka
b)saklar 2 tertutup, saklar 1 terbuka
c)saklar 1 tertutup, saklar 2 tertutup
d)saklar 1 terbuka, saklar 2 terbuka

5. Sebuah hambatan tetap mimiliki kode waran merah, biru, kuning dan emas. Besar
hambatan resistor tersebut adalah ….
A. 62 x 104 ± 5 % Ω
B. 26 x 104 ± 5 % Ω
C. 264 ± 5 % Ω
D. 26 x 104 ± 10 % Ω
E. 26 x 103 ± 5 % Ω
6. Sebuah kawat dengan besar hambatan R direntangkan hingga panjangnya menjadi dua
kali semula. Besar perubahan hambatannya adalah ….
A. ½ R
B. ¾ R
C. R
D. 2 R
E. 4 R

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar nya energi listrik adalah . . . .


A. Tegangan, Suhu dan Volume
B. Tegangan, Kuat Arus dan Waktu
C. Tegangan, Kuat Arus dan Suhu
35
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

D. Tegangan, Kuat Arus dan Daya


E. Tegangan, Kuat Arus, dan Volume

8. Sebuah Televisi LCD memerlukan Tegangan 220V dan Arus Listrik sebesar 1,2A
untuk mengaktifkannya. Daya Listrik yang dikonsumsinya saat dihidupkan adalah...
A. 264 Watt
B. 2640 Watt
C. 264,5 Watt
D. 264 KWatt
E. 26,4 Kwatt

9. Berikut beberapa pernyataan tentang energi listrik :


1) Energi yang bisa dikonversikan menjadi energi lain untuk menunjung aktivitas
manuasia
2) energi yang tersimpan dalam arus listrik.
3) energi yang berasal dari muatan listrik yang menyebabkan medan listrik statis atau
gerakan electron dalam komduktor atau ion dalam zat cair atau gas.
4) Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber seperti air, minyak, batu
bara, panas bumi dan panas matahari
5) Energi yang timbul akibat ketinggian letaknya dari permukaan tanah
Pernyataan diatas merupakan defenisi dari energi listrik kecuali . . .
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1

10. Sebuah lampu bertuliskan 40 W/110 V dinyalakan selama 10 menit. Besar arus
listrik dan energi listrik yang diperlukan selama 10 menit adalah . . . . .
A. 0,36 A dan 2400 J
B. 0,36 A dan 24000 J
C. 0,3 A dan 240 J
D. 0,5 A dan 24000 J
E. 0,5 A dan 2400 J

Soal Essay
1. Atur nilai resistansi atau hambatan (R) Potensiometer ke 500 Ohm, kemudian atur
DC Generator (Power supply) hingga mendapatkan Arus Listrik (I) 10mA.
Berapakah Tegangannya (V) ?
2. Jika di nilai Tegangan di Voltmeter (V) adalah 12V dan nilai Arus Listrik (I) di
Amperemeter adalah 0.5A. Berapakah nilai Resistansi pada Potensiometer ?
3. Suatu rangkaian listrik ditunjukkan seperti gambar berikut ini.

36
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 1

Dengan menggunakan hukum II Kirchoff, besar kuat arus listrik yang mengalir di
dalam rangkaian tersebut adalah...

4. Setrika listrik bertuliskan 220 V, 2 ampere dan digunakan selama 20 menit. Berapa
joule energi yang dihasilkan?
5. Lampu pijar 20 watt dihubungkan dengan sumber tegangan 100 V selama 5 menit.

a. Berapa kuat arus yang mengalir?


b. Berapa joule energi yang dibebaskan?

G DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya, Ketut, Wawan Purnama. 2016. Aktif dan Kreatif Belajar Fisika. Bandung :
Grafindo Media Prata
Halliday, David, Robert Resnick.1996. Fisika Jilid I. Jakarta : Erlangga

37

Anda mungkin juga menyukai