Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 8

ELEKTRONIKA DASAR 1
“ Aplikasi Dioda Sebagai Penyearah ( 2 ) “

NAMA : KURNIA ANDOKO


NIM : 17033022
PROGRAM STUDI / KELAS : PENDIDIKAN FISIKA / PFB
JADWAL : RABU 07:00-08:40
DOSEN : Drs. HUFRI,M.Si.

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2018
APLIKASI DIODA SEBAGAI PENYEARAH ( 2 )
A. Penyearah Dengan Dua Polaritas Dan Regulator Tegangan
1. Penyearah Dengan Dua Polaritas
Penyearah dengan dua polaritas dibangun menggunakan rangkaian dioda sistem
jembatan dan transformator jenis CT. Tegangan keluaran positif diambil diantara D2
dan D3, sementara tegangan negatif diambil diantara D1 dan D4.
Penyearah / rectifier adalah pengubah sebuah tegangan arus listrik bolak-balik
(AC) menjadi arus listrik searah (DC). Dalam mengubah tegangan AC menjadi DC
ini diperlukan suatu komponen dimana komponen tersebut hanya memperbolehkan
arus listrik mengalir hanya dari satu arah. Dan itu bisa diperoleh dari rangkaian dioda
semikonduktor. Jenis penyearah yang paling sederhana adalah penyearah setengah
gelombang. Hal ini berarti hanya setengah gelombang AC yang diperoleh oleh beban.

rangkaian penyearah setengah gelombang

Untuk aplikasi daya yang sangat besar, penyearah setengah gelombang tidak
mencukupi untuk melakukan tugasnya. Harmonisasi penyearah gelombang keluaran
yang sangat besar akan berakibat sulitnya penyaringan. Selain itu, sumber listrik AC
memasok listrik ke beban hanya setengah setiap siklus penuh, yang berarti bahwa
setengah kapasitasnya yang tidak terpakai. Penyearah setengah gelombang merupakan
cara yang paling sederhana untuk mengurangi daya dari beban resistif. Seperti contoh
berikut, sebuah saklar tukar mempunyai 2 posisi, dimana beban lampu akan menyala
begitu terang pada posisi gelombang AC penuh dan akan menyala redup pada posisi
setengah gelombang.
aplikasi penyearah setengah gelombang : lampu terang redup

Dalam posisi saklar “dim / redup”, lampu pijar hanya menerima setengah
dari yang biasanya menerima satu gelombang AC penuh. Karena penyearah
setengah gelombang pulsa listik yang begitu cepat, dan lebih cepat dari waktu
filamen memanaskan dan mendinginkan, sehingga membuat lampu tidak
berkedip. Dan hal ini hanya membuat filamen beroperasi dengan suhu yang lebih
rendah dari biasanya. Sehingga memberikan output cahaya yang kurang atau
redup.
Dan jika kita ingin menyearahkan listrik AC untuk mendapatkan
penggunaan penuh kedua setengah siklus dari gelombang sinus. Maka konfigurasi
penyearah yang berbeda harus digunakan. Dan sirkuit seperti ini disebut
penyearah gelombang penuh. Dan dalam penyearah gelombang penuh ini
digunakan transformator CT (Center Tapped) dan 2 buah dioda. seperti pada
gambar di bawah ini.

penyearah gelombang penuh dengan trafo ct

Pada setengah siklus pertama, ketika polaritas sumber tegangan positif (+)
diatas dan negatif(-) dibawah. Pada saat seperti ini hanya dioda atas yang
mengalirkan arus (bias maju) sedangkan dioda yang dibawah memblokir (bias
mundur). Dan hanya setengah gulungan sekunder trafo bagian atas yang
membawa aliran arus selama setengah siklus ini. seperti pada gambar dibawah ini.
penyearah gelombang penuh dengan trafo ct pada input setengah siklus positif

Selama siklus berikutnya, polaritas AC berbalik. Sekarang dioda bagian lain


(dioda bawah) yang mengalirkan arus (bias maju). Dan gulungan sekunder bagian bawah
yang membawa arus selama setengah siklus ini. dan beban tetap melihat atau
memperoleh setengah gelombang sinus dari polaritas yang sama dengan sebelumnya,
yaitu positif diatas dan negatif dibawah.

penyearah gelombang penuh dengan trafo ct pada input setengah siklus negatif

Salah satu kelemahan dari penyearah gelombang penuh ini adalah perlunya
transformator CT. Dan jika diterapkan pada rangkaian dengan daya yang tinggi. Berarti
diperlukan transformator CT yang juga lebih besar dan biayanya pun juga pasti sangat
mahal karena harga dari trafo CT yang mahal. Sehingga, ini mengakibatkan desain
penyearah dengan trafo CT hanya terlihat pada aplikasi-aplikasi berdaya rendah atau
kecil.
Polaritas pada beban di penyearah gelombang penuh dengan trafo CT ini dapat
dibalik dengan mengubah arah dioda. Selanjutnya, dioda terbalik dapat disejajarkan
dengan penyearah positif-ouput yang ada. dan hasilnya adalah dual-polaritas penyearah
gelombang penuh dengan trafo CT.
dua polaritas pada penyearah gelombang penuh versi CT(center tapped)

Dan desain yang lain dari penyearah gelombang penuh yang lebih populer atau
lebih sering digunakan adalah dengan sistem jembatan gelombang penuh. Dimana pada
desain penyearah sistem jembatan ini dibangun dengan 4 buah dioda.

penyearah gelombang penuh versi sistem jembatan

Arah aliran arus penyearah gelombang penuh sistem jembatan, pada setengah
siklus positif dan setengah siklus negatif pada sumber gelombang AC dapat dilihat pada
gambar dibawah ini. perhatikan terlepas dari polaritas input, arus mengalir dalam arah
yang sama melalui beban. Ini berarti, setengah siklus negatif pada sumber merupakan
setengah siklus positif pada beban. Pada penyearah gelombang penuh dengah sistem
jembatan ini, arus mengalir melalui 2 dioda secara seri pada setengah siklus untuk kedua
polaritas. Dan hal ini, akan menyebabkan tegangan jatuh sebanyak 2 kali untuk setiap
setengah siklusnya. Dan jika pada dioda silikon berarti tegangan jatuhnya adalah 0,7 . 2 =
1,4 V . dan ini merupakan kerugian penyearah sistem jembatan bila dibandingkan dengan
desain penyearah dengan transformator CT. Namun kerugian ini hanya menjadi masalah
jika pasokan tegangan listrik yang sangat rendah.
penyearah gelombang penuh : aliran elektron pada setengah siklus positif

penyearah gelombang penuh : aliran elektron pada setengah siklus negatif

Untuk lebih mudah dalam hal mengingat ataupun memahami, maka tata letak
semua dioda bisa diletakkan pada sikap horizontal, dan semua dioda menunjuk pada arah
yang sama.

alternative layout penyearah gelombang penuh versi sistem jembatan

Salah satu keuntungan dalam mengingat tata letak penyearah yang seperti diatas
ini adalah hal tersebut bisa dikembangkan dengan lebih mudah ke dalam versi
polyphase(fasa yang lebih dari satu), seperti versi rangkaian penyearah gelombang penuh
3 phasa berikut ini.
penyearah gelombang penuh 3 fasa (poly phase)

Dalam penyearah gelombang penuh versi polyphase ini, pulsa fasa bergeser saling
tumpang tindih, sehingga menghasilkan ouput tegangan DC yang jauh lebih “halus” bila
dibandingkan dengan penyearah gelombang penuh versi satu fasa. Coba perhatikan
gambar dibawah ini yang menunjukkan penyearah gelombang penuh dari AC 3 fasa.

gambar. AC 3 fasa dan hasil keluaran(output) penyearah gelombang penuh

Dalam setiap kasus penyearah, baik itu penyearah satu fasa(single phase) ataupun
lebih(polyphase), jumlah tegangan AC yang bercampur dengan tegangan DC output
penyearah disebut sebagai riak tegangan. Tegangan riak ini tidak diinginkan karena
dalam kebanyakan kasus tujuan dari menyearahkan tegangan AC adalah untuk
mendapatkan tegangan DC yang “murni ”. Pada tingkat daya yang tidak terlalu besar,
tegangan riak ini dapat dikurangi dengan penyaringan atau filter. Dan filter yang
digunakan pada umumnya adalah filter pasif LC.

2. Regulator Tegangan Dengan Dioda Zener


Dioda zener (Zener Diode) merupakan komponen elektronika yang terbuat dari
semikonduktor, termasuk jenis dioda yang memiliki watak unik. Pada saat
dipasangkan pada rangkaian forward-biased (bias maju), dioda zener akan memiliki
karakteristik dan fungsi sama seperti dioda normal pada umumnya, mengalirkan arus
dari anode ke katode. Hanya saja ketika diberikan reverse-biased (bias terbalik) dioda
zener akan mengalirkan arus dari katode ke anode, dengan syarat diberi catu tegangan
yang lebih besar dari batas tegangan dadal, tegangan tembus (breakdown voltage)
dioda zener tersebut. Oleh karena itu meski mendapatkan catu secara reverse-biased,
bila tegangan catu kurang dari tegangan tembus dioda zener, maka arus dari cathode
tidak akan dialirkan (ditahan) menuju anode. Dioda biasa hanya mampu mengalirkan
arus satu arah saja dari anode ke cathode (forward-biased), sementara itu arus dari
cathode menuju anode (reverse-biased) akan ditahan.

Efek dioda zener ini ditemukan oleh seorang ahli Fisika dari Amerika yang
bernama Clarence Melvin Zener pada tahun 1934. Sehingga sebagai bentuk
penghormatan, nama dioda temuannya juga diambil dari namanya tersebut.
Kemampuan dioda zener untuk menyalurkan arus ke arah yang berlawanan (dari
cathode ke anode) bila diberikan tegangan yang melampaui batas tegangan
tembusnya, berbeda dengan dioda biasa yang hanya menyalurkan arus hanya ke satu
arah. Dioda yang biasa tidak akan mengalirkan arus jika dicatu terbalik (reverse-
biased), arus akan ditahan bila mengalir dari cathode ke anode.
Karakteristik lain dari dioda zener ialah besarnya tegangan yang dilewatkan
cenderung tetap, meski tegangan catu yang diberikan diperbesar. Oleh karena itu,
dioda zener merupakan komponen elektronika yang cocok untuk digunakan sebagai
voltage regulator (pengatur tegangan), dimana dioda zener akan memberikan
tegangan output yang relatif tetap sesuai dengan spesifikasi tegangan zener tersebut.
Penggunaan dioda zener selain pada voltage regulator, biasanya diterapkan pada juga
dalam over voltage protection, yakni perlindungan terhadap kelebihan tegangan.
Secara umum fungsi dari dioda zener dalam rangkaian-rangkaian tersebut adalah
untuk membuat stabil arus dan tegangan.
Dioda zener dapat digunakan sebagai regulator tegangan, dengan tingkat ripple
yang rendah. Dengan melewatkan sejumlah arus pada dioda zener dari sumber
tegangan, dengan melewati resistor pembatas arus terlebih dahulu, sebuah dioda zener
dapat mengalirkan arus yang sesuai dengan menurunkan tegangan output.

Zener Diode Regulator

Resistor, Rs dihubungkan secara seri dengan dioda zener untuk membatasi arus
dari sumber tegangan Vs. Tegangan output Vout diperoleh dari dioda zener, seperti
pada gambar berikut.
Tanpa adanya beban pada rangkaian, arus beban akan bernilai nol, (IL = 0), dan
seluruh arus dalam rangkaian akan melewati dioda zener.
Beban dihubungkan secara parallel dengan dioda zener, sehingga tegangan pada RL
akan selalu bernilai sama dengan tegangan zener.
Pada gambar rangkaian dioda zener yang dirangkai secara seri tersebut, tegangan
sumber sebesar 19 volt, tegangan zener 1 5,1 volt, tegangan zener 2 3,3 volt.
Dioda zener sebagai regulator tegangan bisa digunakan untuk rangkaian sumber daya
3,3 volt untuk XBee. Hal tersebut lebih baik dibandingkan menggunakan rangkaian
pembagi tegangan dengan resistor yang dirangkai secara seri. Pada rangkaian
pembagi tegangan tersebut, arus berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.

REFERENSI
Yohandri dan Asrizal. 2015. Elektronika Dasar 1 Komponen, Rangkaian, dan Aplikasi.
Padang : Fisika UNP.
http://lang8088.blogspot.com/2016/06/dioda-zener-sebagai-regulator-tegangan.html
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2013/10/Rangkaian-Dioda-Penyearah.html

Anda mungkin juga menyukai