Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RANGKAIAN
LISTRIK

“HUKUM OHM & HUKUM KIRCHOF”

DOSEN

PENGAMPU:PURWANTO.,S.Pd.,M.Si

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
PSPF 22 C

Kristy Natalia
(4221121038)
Putri Hanna Mariana Limbong (4221121012)
Revaldy Karundeng (23PMM167)
Sandy Bernike br Surbakti (4223121012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang:hukum ohm dan
hukum kirchoff”. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.Sebagai penyusun,
kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.Kami berharap
semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Medan,7 september 2023

Penyusun
Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.1 latar belakang...........................................................................................................................4
1.2 rumusan masalah......................................................................................................................4
1.3 tujuan........................................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
2.1 pengertian hukum ohm.............................................................................................................5
2.2 pengertian hukum kirchoff.......................................................................................................5
2.2.1 pengertian hukum kirchoff 1.......................................................................................5
2.2.2 pengertian hukum kirchoff II......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam sebuah rangkaian listrik biasanya terdapat istilah yang dikenal dengan arus listrik,
tegangan dan hambatan.. Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar
mampu dialiri electron bebas secara terus menerus Aliran inilah yang disebut dengan arus.
Sedangkan tegangan adalah beda potensial yang ada di antara titik rangkaian listrik tersebut. Selain
itu terdapat dua hukum dasar yang berhubungan erat dengan istilah-istilah dibidang kelistrikan, dua
hukum dasar tersebut adalah Hukum Ohm dan Hukum Kirchof . Untuk mengetahui dasardasar teori
serta pembuktian akan hukum-hukumnya, kami mencoba melakukan praktikum mengenai Hukum
Ohm dan Hukum Kirchof.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Ohm dan hukum kirchof

2. Penjabaran Hukum Ohm dan hukum kirchof didalam rangkaian

3. Aturan dan Langkah-langkah didalam rangkaian

1.3. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Hukum Ohm dan hukum Kirchof

2. Mengetahui penjabaran Hukum Ohm dan hukum kirchof didalam rangkaian

3. Mengetahui Aturan dan Langkah-langkah didalam rangkaian.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hukum Ohm

Hukum OHM adalah jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar maka
kekuatan arus tersebut adalah sebandinng lurus dengan tegangan listrik yang
terdapat di antara ujung penghantar. Hukum OHM memyatakan bahwa besar arus
yang mengalir pada suatu konduktor sebandinng dengan beda potensial antara
kedua ujung konduktor .

2.2. Pengertian Hukum Kirchoff

Hukum Kirchoff merupakan jumlah arus menuju satu titik cabang sama
dengan jumlah arus yang meninnggalkannya ∑ in : ∑ out (Bagus, 2010).
Ada 2 hukum yang berlaku bagi rangkaian yang memiliki arus tetap, kedua
hukum ini di sebut hukum Kirchof, yaitu:

• Pada setiap rangkaian tertutup jimlah aljabar dari beda potensialnya harus
sama dengan nol.

• Pada setia percobaan juklah arus yang masuk melalui titik terrsebut
sama dengan arus yang keluar (Tipier, 2001)

2.2.1 Hukum Kirchoff I


Hukum ini juga di sebut juga hyukum simpan, karena pada kenyataannya
pada potensial dianntara 2 titik dalam suatu rangkaian pada keadaan lurok selalu
konstan menurut jika arus listrik yang menuju ke titik cabang disebut positif dan
yang berlawanan ke titk cabang disebut negative. Pada dasarnya hukum keua
mengyyatakan integral medan listrik di sekeliling sosok (Reizt, 1993)

Menurut (Sugandi,2009), di pertengahan abad 19 Gustaf Robert Kirchoff


(1824-1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian

5
bercabang yang kemudian di kenal dengan hokum Kirchoff I berbunyi, “ Jumlah
kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang
keluar dari titik percabangan”.

I masuk = I keluar atau ∑I masuk = ∑I keluar

I masuk = I1 + I2 +I3

Arus Listrik
Pada pembahasan tentang rangkaian listrik, perlu kiranya kita mengetahui terlebih
dahulu beberapa hal megenai apa itu yang dimaksud dengan listrik. Untuk
memahami tentang listrik, perlu kita ketahui terlebih dahulu pengertian dari arus.

Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang
mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari kata Perancis : intensite),

dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut
bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun
akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya.
Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam
teori atom modern menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan +
dan neutron bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya
atom bermuatan netral.

Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negatif

Arah arus searah dengan arah muatan positif (arah arus listrik) atau berlawanan
dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan positif apabila
kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima elektron dari
partikel lain.

Coulomb adalah unit dasar dari International System of Units (SI) yang digunakan
untuk mengukur muatan listrik.
Simbol: Q = muatan konstan

6
q = muatan tergantung satuan waktu

muatan 1 elektron = -1,6021 x 10-19 coulomb

1 coulomb = -6,24 x 1018 elektron

Secara matematis arus didefinisikan : i = dq

dt

Satuannya : Ampere (A)

Dalam teori rangkaian arus merupakan pergerakan muatan positif. Ketika terjadi
beda potensial disuatu elemen atau komponen maka akan muncul arus dimaan arah
arus positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah arus negatif
mengalir sebaliknya.
Macam-macam arus :
Arus searah (Direct Current/DC)

Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan
waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu berbeda akan
mendapatkan nilai yang sama

7
Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)

Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu
dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu

(mempunyai perida waktu : T).

2.2.2 Hukum Kirchoff II

Menurut (Rheiyeenh,2009) Hukum kirchoff II berbunyi, “ Dalam rangkaian


tertutup, Jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan
nol”. Atau energy listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti
semua energy listrik bisa digunakan atau diserap.
∑Vtertutup = 0

∑E + ∑ (I.R) = 0

Arti dari hokum yang pertama jelas jika arus yang menuju ketitik cabang disebut
positif maka arus yang berlawanan disebut negative. Pada dasarnya hukum ke dua

menyatakan integral medan listrik di sekeliling sosok.

2.3. Penerapan Hukum Ohm didalam rangkaian

2.3.1. Rangkaian Seri

Menurut (Finn,1994) Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang
disusun secara seri.

8
Gambar rangkaian seri

Contoh.

• Baterai pada senter

• Lampu neon TL

• Elemen dari kulkas

• Saklar

R total = R1 + R2 + R3 …… + Rn

Jumlah hambatan total rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan tiap-tiap
komponen (resistor).

Contoh Soal :

Ditanya
Berapa besar hambatan atau resistansi yang dihasilkan oleh lampu tersebut?
Jawab

Pada kasus sederhana seperti ini, kita hanya perlu mengaplikasikan langsung
Hukum Ohm

9
Perlu kamu catat bahwa sejatinya, kawat yang menghubungkan baterai dan
lampu juga memiliki hambatan, namun pada beberapa soal sering kali diabaikan
karena nilainya terlalu kecil

2.3.1. Rangkaian Paralel

Purnomo,2009).Rangkaian parallel adalah salah satu rangkaian listrik yang


disusun secara berderet (paralel).

R
n

I I I I

R total R1 R2 Rn

Jumlah kebalikan hambatan total rangkaian parallel sama dengan jumlah dari
kebalikan hambatan tiap-tiap komponen (resistor).

Contoh soal

1. Seorang teknisi elektro ingin membangun sebuah rangkaian yang


terdiri atas 5 lampu masing – masing berhambatan 6, 4, 12, 6, dan 4
ohm yang semuanya tersusun secara pararel. Teknisi ini menginginkan
rangkaian tersebut agar dapat mengalirkan listrik sebesar 12 Ampere,
berapakah voltase dari sumber listrik yang harus teknisi ini gunakan?

Diketahui

10
Berapa besar voltase dari sumber listrik yang harus digunakan oleh teknisi

tersebut?

Masukkan hasil perhitungan hambatan ke Hukum Ohm, maka:

Perhatikan ketimpangan yang terjadi antara hambatan total dan hambatan tiap – tiap
komponen. Terlihat tidak masuk akal, namun ditingkat lebih lanjut akan mengerti bahwa
ketimpangan ini akan di kompensasi dengan Energi.

2.4. Penerapan Hukum Kirchof didalam Rangkaian

11
2.4.1 Penerapan Hukum Kirchhoff I

Hukum Kirchhoff I menyatakan bahwa jumlah arus yang masuk dalam suatu
percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar percabangan atau jumlah arus
pada suatu titik sama dengan nol. Oleh karena itu hukum ini biasa disebut sebagai
hukum percabangan (Kirchhoff’s Current Law). Berikut ini ilustrasinya

Berdasarkan ilustrasi di atas, Hukum Kirchhoff I dirumuskan sebagai berikut.

12
Kuat arus merupakan jumlah muatan yang mengalir pada suatu penghantar dalam
selang waktu tertentu, sehingga muatan listrik bersifat kekal. Artinya, muatan listrik
yang masuk maupun keluar titik percabangan selalu sama.

2.4.2 Penerapan Hukum Kirchhoff II

Hukum Kirchhoff II menyatakan bahwa di dalam suatu rangkaian tertutup, jumlah


aljabar gaya listrik dan penurunan tegangan sama dengan nol. Penurunan tegangan
sama dengan nol berarti tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian
tersebut. Dengan demikian, energi listrik bisa digunakan atau diserap seluruhnya.

13
Secara matematis, Hukum Kirchhoff II dirumuskan sebagai berikut.

Hukum ini digunakan untuk menentukan kuat arus listrik pada rangkaian bercabang dan
tertutup (sakelar dalam keadaan tertutup).

Untuk menggunakan Hukum Kirchhoff II ini, terdapat beberapa aturan yang harus
diperhatikan. Adapun aturannya adalah sebagai berikut.
1. Tentukan loop untuk masing-masing rangkaian tertutup dengan arah tertentu.

2. Jika searah loop, penurunan tegangan (ΣIR) diberi tanda positif (+).
Sebaliknya, jika berlawanan dengan arah loop penurunan tegangan
(ΣIR) diberi tanda negatif (-).
3. Saat Quipperian mengikuti arah loop yang telah ditentukan lalu menjumpai kutub
positif sumber tegangan, maka gaya gerak listriknya (ΣE) bertanda positif (+).
Sebaliknya, saat menjumpai kutub negatif sumber tegangan, gaya gerak listriknya (ΣE)
bertanda negatif (-).
Hukum Kirchhoff II digunakan saat Quipperian menjumpai suatu rangkaian

tertutup yang tidak bisa diselesaikan dengan rangkaian seri maupun paralel. Ciri

rangkaian ini adalah memiliki lebih dari satu ggl di dalamnya.

Tegangan listrik
Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial dalam bahasa
Inggris voltage adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan
(sebesar satu coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke

14
terminal/kutub lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda
potensial jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari
satu terminal ke terminal lainnya.

Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang


dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah
energi per satuan muatan.

Satuannya : Volt (V)

Pada gambar diatas, jika terminal/kutub A mempunyai potensial lebih tinggi daripada
potensial di terminal/kutub B. Maka ada dua istilah yang seringkali dipakai pada Rangkaian
Listrik, yaitu : Tegangan turun/ voltage drop

Jika dipandang dari potensial lebih tinggi ke potensial lebih rendah dalam hal ini dari
terminal A ke terminal B.

Tegangan naik/ voltage rise

Jika dipandang dari potensial lebih rendah ke potensial lebih tinggi dalam hal ini dari
terminal B ke terminal A.

Pada buku ini istilah yang akan dipakai adalah pengertian pada item nomor 1 yaitu
tegangan turun. Maka jika beda potensial antara kedua titik tersebut adalah sebesar
5 Volt, maka VAB = 5 Volt dan VBA = -5 Volt

15
DAFTAR PUSTAKA

Yasi, R. M., & Hadi, C. F. (2021). Pengaruh Tegangan Terhadap Besar Kuat Arus Listrik Pada
Persamaan Hukum OHM. Journal Zetroem, 3(1), 34-36.

Anugrah, D. (2023). Penerapan Hukum Kirchhoff dan Hukum Ohm pada Metode Analisis
Rangkaian Listrik Menggunakan Simulasi Simulasi Software Electronics Workbench.
JUPITER (JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO), 8(1), 47-57.

Barlian, Taufik. (2021). Rangkaian Listrik. Yogyakarta: CV Andi offset

16

Anda mungkin juga menyukai