Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LISTRIK DINAMIS

DISUSUN OLEH :

OKA ARRIZAL MUSTAQIM (190150121)


MUHAMMAD HARRIS MUNANDAR (190150078)
MAULIDDIN (190150076)
MUHAMMAD ARIEF MAULANA(190150094)

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb

    Puji syukur senantiasa teruntuk Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Sholawat serta salam semoga tercurah limpah pada
Rasulullah SAW. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan pihak-pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

     Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca dan kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb .

Lhokseumawe, 09 Maret 2020

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................ 3
BAB 1 PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................... 4
B.      RUMUSAN MASALAH..................................................................................... 5
C.      TUJUAN............................................................................................................... 5
BAB 2 PEMBAHASAN
A.      PENGERTIAN LISTRIK DINAMIS.................................................................. 6
B.      PENGERTIAN HUKUM KIRCHOFF ............................................................... 8
C.      MENGETAHUI BESAR HAMBATAN PADA KAWAT PENGHANTAR… 13
D. RANGKAIAN HAMBATAN……………………………………………...… 14
BAB 3 PENUTUP
A.      KESIMPULAN................................................................................................... 16
B.      SARAN................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..… 17

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B.
Saat ini listrik merupakan keperluan yang sangat vital dan kebutuhan manusia yang sangat
penting dalam kehidupannya. Banyak peralatan yang ada di sekeliling kita selalu menggunakan
bantuan listrik. Berkat bantuan dari listrik-listrik inilah manusia dapat dengan mudah
menyelesaikan pekerjaan mereka.

Listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu listrik dinamis dan listrik statis. Listrik dinamis
mempelajari tentang muatan-muatan listrik  bergerak, yang menyebabkan munculnya arus listrik,
sedangkan listrik statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam. Makalah ini akan
menjelaskan tentang listrik dinamis, hukum kirchoff serta langkah untuk mengetahui besarnya
hambatan pada suatu kawat penghantar.

Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak, cara mengukur kuat arus pada listrik
dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan
satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang atau paralel sama dengan kuat
arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar, sedangkan pada rangkaian seri kuat arus
tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan  berbeda pada hambatan. pada
rangkaian seri tegangan sangat tergantung  pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang
tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah dikemukakan oleh hukum Kirchoff
yang berbunyi "jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan  jumlah kuat arus listrik yang
keluar". Berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat
arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus.
tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari listrik dinamis?
2. Apa pengertian dari Hukum Kirchoff ?
3.            Bagaimana mengetahui besarnya hambatan pada kawat penghantar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari listrik dinamis.
2. Untuk mengetahui pengertian dari Hukum Kirchoff.
3.            Untuk mengetahui cara menghitung besarnya hambatan pada kawat penghantar.

5
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Listrik Dinamis

Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak atau mengalir dalam rangkaian listrik.
Arus listriknya merupakan aliran muatan listrik yang umumnya melewati kawat penghantar tiap
satuan waktu. Arah dari arus listrik searah dengan arah gerak muatan positif dan banyaknya
muatan listrik yang mengalir melalui penghantar setiap satuan waktu.

Contoh dari fenomena listrik dinamis salah satunya jika kalian memiliki mainan mobil-
mobilan yang menggunakan batu baterai seperti pada mainan Mini Empat WD. Dapat
diperhatikan pada mobil-mobilan tersebut energi pada batu baterai digunakan untuk
menggerakan motor listrik (kita lebih sering menyebutnya dengan dinamo padahal sebenarnya
itu motor) sehingga mobil-mobilan tersebut dapat bergerak.

Berputarnya roda karena digerakan oleh muatan yang berasal dari baterai. Coba tekan
atau pindahnkan saklar pada posisi ON, sehingga kedua ujung baterai dapat terhubung dengan
motor listrik yang ada pada mobil-mobilan tersebut. Pada posisi ini motor listrik akan menyala
atau hidup, sehingga roda akan berputar dan mobil-mobilanpun dapat melaju atau bergerak.
Sedangkan pada saat saklar dipindahkan ke posisi OFF, hubungan baterai dengan motor listrik
akan terputus sehingga pada posisi ini motor listrik tidak dapat hidup, akibatnya roda tidak dapat
berputar sehingga mobil-mobilan tidak dapat bergerak. Prinsip kerja seperti ini dapat terjadi juga
pada lampu senter yang menggunakan batu baterai.

Dapat disimpulkan bahwa pada kejadian tersebut karena adanya gejala listrik. Gejala
listrik dapat terbukti dengan bergeraknya motor listrik pada mobil-mobilan sehingga
mengakibatkan roda berputar dan jika pada lampu senter lampunya dapat menyala
Perbedaan listrik statis dan dinamis

Apa saja perbedaan antara listrik statis dan dinamis? Beberapa hal yang membedakan listrik
statis dan dinamis yaitu:

6
 Aliran atau perpindahan elektron secara kontinu atau terus-menerus terjadi pada listrik
dinamis sedangkan pada listrik statis tidak terjadi. Hal seperti ini terjadi pada listrik dinamis
karena elektron yang ada pada konduktor (penghantar arus listrik) memang sangat mudah untuk
berpindah. Sedangkan perpindahan elektron yang terjadi pada listrik statis disebabkan oleh
gesekan (dapat terjadi pada beberapa kasus karena induksi) dan tidak mengalir secara kontinu.

 Listrik dinamis dapat diukur dengan alat ukur yang telah di tentukan. Sedangkan listrik
statis susah sekali untuk diukur. Contohnya mengukur: arus listrik, tegangan listrik, hambatan
maupun daya listrik yang terdapat pada benda.

 Listrik dinamis hanya terjadi pada penghantar konduktor saja, sedangkan fungsi dari
isolatornya untuk mencegah pengguna dari sengatan listrik.

B. Pengertian Hukum Kirchoff

hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi
untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff pertama kali
diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-
1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan
Hukum Kirchhoft 2.

7
I. HUKUM KIRCHOFF I

Hukum Kirchoff I lebih dikenal dengan Hukum Kirchoff Arus atau Kirchoff Current Law
(KCL) yang berbunyi :
“Jumlah arus yang masuk menuju node (titik) percabangan dalam suatu rangkaian listrik
adalah sama dengan jumlah arus yang keluari dari node (titik) percabangan tersebut”
Contoh :
1. Pada gambar dibawah diketahui bahwa terdapat 4 arus percabangan. Dimana 3 diantaranya
menuju node x dan sisanya keluar dari node x.

Diketahui :
I1 = 4 A
I2 = 2 A
I3 = 1.5 A
Ditanyakan :
I4 = ?
Penyelesaian :
Arus yang masuk adalah I1, I2 dan I3
Arus yang keluar adalah I4
maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
I1 + I2 + I3 = I4 atau I4 = I1 + I2 + I3
Maka, I4 = 4 + 2 + 1.5 = 7.5 A

II.    HUKUM KIRCHOFF II

Hukum Kirchoff I lebih dikenal dengan Hukum Kirchoff Tegangan atau Kirchoff Voltage
Law (KVL)yang berbunyi :

8
“Jumlah tegangan pada suatu rangkaian listrik tertutup adalah sama dengan nol”.

Keterangan :
ε = gaya gerak listrik ; volt (V)
I = arus ; ampere (A)
r = hambatan dalam sumber ; ohm (Ω) *kadang diabaikan
R = hambatan rangkaian; ohm (Ω)
Hukum Kirchoff II pada umumnya digunakan dalam perhitungan dengan metode Loop
sehingga dalam perhitungannya Hukum Kirchoff II memiliki beberapa tahap dan aturan sebagai
berikut :
  Asumsikan arah loop pada rangkaian, referensi arah loop dapat dilihat berdasarkan arus pada
rangkaian yang pada umumnya mengalir dari kutub positif (+) menuju kutub negatif (-). Arah
loop juga dapat diasumsikan berlawanan dengan arah arus sebenarnya. Ketika arah loop
berlawanan dengan arah arus sebenarnya, maka arus pada perhitungan akan bernilai negatif (-).

  Setelah menentukan asumsi arah loop, maka dapat ditentukan ε bernilai positif atau negatif.
Ketika loop pada awalnya bertemu dengan kutub postif (+) maka ε akan bernilai negatif, dan
sebaliknya apabila loop pada awalnya bertemu dengan kutub negatif (-) maka ε akan bernilai
positif.

Contoh soal dengan 1 Loop :


Diketahui :
ε1 = 12 V
R1 = 4 Ω
R2 = 3 Ω
R3 = 5 Ω
r1 = 0.5 Ω
Ditanyakan : I= ?
 Penyelesaian :
Pertama kita harus menentukan / mengasumsikan arah loop pada rangkaian. Kita misalkan arah
loop seperti berikut :

9
Sehingga berdasarkan arah loop seperti gambar di samping, dapat dibuat persamaan.
-ε1 + I (R1 + R2 + R3 + r1) = 0
-12 + I (4 + 3 + 5 + 0.5) = 0
-12 + 12.5 I = 0
12.5 I = 12
I = 12 / 12.5
I = 0.96 A

Contoh soal dengan 2 loop

Diketahui :
ε1 = 24
ε1 = 18
R1 = 2 Ω
R2 = 3 Ω
R3 = 6 Ω
Ditanyakan :
I1 = ?
I2 = ?
I3 = ?

Penyelesaian :
Pertama kita harus menentukan / mengasumsikan arah loop pada rangkaian. Kita misalkan arah
loop seperti berikut :

10
Dari gambar di samping, kita dapat membuat dua persamaan loop dan menyelesaikan
perhitungan dengan menggunakan Hukum Kirchoff I dan II.

Loop A
-ε1 – + I1R1 + I2R2 = 0
2I1 + 3I2 = 24 + 18
2I1 + 3I2 = 42 ……………………………….. persamaan I
Loop B
ε2 – I2R2 + I3R3 = 0
-I2R2 + I3R3 = -ε2
-3I2 + 6I3 = -18
Dari rangkaian di atas, berdasarkan Hukum Kirchoff I dapat diketahui bahwa
I1 = I2 + I3
atau
I3 = I1 – I2
Maka untuk persamaan Loop B akan menjadi seperti ini :
-3I2+ 6 (I1 – I2) = -18
-3I2 + 6 I1 – 6I2 = -18
6I1 – 9I2 = -18 (dibagi 3)
2I1 – 3I2 = -6……………………………….. persamaan II
Eliminasi I2 dari persamaan I dan II
2I1 + 3I2 = 42
2I1 – 3I2 = -6

11
bila dijumlahkan akan menjadi
4I1 = 36
I1 = 36 / 4
I1 = 9 A
Kemudian untuk mendapatkan nilai I2, subtitusikan I1 = 9 A ke persamaan I atau II.
Semisal kita subtitusikan I1 = 9 A ke persamaan I maka :
2I1 + 3I2 = 42
2 x 9 + 3I2 = 42
18 + 3I2 = 42
3I2 = 42 – 18
3I2 =24
I2 = 24 / 3
I2 = 8 A
Sedangkan untuk mencari I3 dapat menggukan persamaan Hukum Kirchoff I berdasarkan
rangkaian diatas.
I3 = I1 – I2
I3 = 9 – 8
I3 = 1 A
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka diketahui bahwa :
I1 = 9 A
I2 = 8 A
I3 = 1 A

12
C. Hambatan pada Kawat Penghantar

Seperti halnya dalam arus lalu lintas terkadang bisa terhambat macet karena jalannya yang
memang sempit atau jumlah kendaraan yang begitu banyak, arus listrik yang mengalir pada suatu
kawat penghantar atau kabel juga mengalami suatu hambatan yang dimiliki oleh kawat yang
dialiri arus. Walaupun biasanya hambatannya kecil
 

Seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman, Georg Simon Ohm, Ohm menyatakan
berdasarkan dari eksperimennya bahwa arus listrik yang melalui suatu penghantar besarnya
sebanding dengan beda potensial yang diberikan pada ujung-ujung penghantar tersebut.
Kemudian Ohm mendefinisikan 1 ohm sebagai hambatan yang digunakan dalam suatu rangkaian
yang dilewati kuat aus sebesar 1 A dengan beda potensial 1 Volt. Sehingga, kita dapatkan
pengertian hambatan yaitu perbandingan antara beda potensial dengan kuat arus.
  
Sering kita jumpai bermacam-macam bentuk kabel, mulai dari yang besar sampai yang
paling kecil, dari yang harga Rp. 10.000 sampai yang harga Rp. 1.500 per meternya. Besarnya
hambatan yang dimiliki oleh kawat penghantar yang ada di dalam kabel besarnya berbeda-beda.
Perbedaan ini disebabkan oleh kawat penghantar yang memiliki hambatan yang berbeda.
Besarnya hambatan dipengaruhi oleh hambatan jenis, panjang, dan luas penampang yang
hubungannya yaitu sebagai berikut:
1.                  Semakin panjang kawat penghantar, maka semakin besar hambatannya
2.                  Semakin besar luas penampang kawat, makin kecil hambatannya dan makin kecil luas
penampangnya, makin besar hambatannya.
3.                   Bergantung pada jenis bahan kawat
Jika panjang kawat kita lambangkan dengan l, hambatan jenis ρ, dan luas penampang
kawat A.
Besar hambatan suatu pengantar tidak dipengaruhi oleh beda potensial antara ujung-ujung
kawat. Beda potensial hanya mempengaruhi kuat arus yang melintas kawat penghantar. Jika
kawat penghantar yang dilalui sangat panjang dan beda potensialnya kecil tentu kuat arusnya
yang melewati kawat tersebut sangat kecil. Hal ini terjadi karena diperlukan energy yang besar
untuk mengalirkan arus listrik pada kawat penghantar yang panjang.
Nilai hambatan suatu penghantar tidak bergantung pada beda potensialnya. Beda potensial
hanya dapat mengubah kuat arus yang melalui penghantar itu. Jika penghantar yang dilalui
sangat panjang, kuat arusnya akan berkurang. Hal itu terjadi karena diperlukan energi yang
sangat besar untuk mengalirkan arus listrik pada penghantar panjang. Keadaan seperti itu
dikatakan tegangan listrik turun. Makin panjang penghantar, makin besar pula penurunan
tegangan listrik.

13
D. Rangkaian Hambatan

         Rangkaian Seri

Berdasarkan hukum Ohm: V = IR, pada hambatan R1 terdapat tegangan V1 =IR1dan


pada hambatan R2 terdapat tegangan V2 = IR 2. Karena arus listrik mengalir melalui
hambatan R1 dan hambatan R2, tegangan totalnya adalah VAC = IR1 + IR2.

Mengingat VAC merupakan tegangan total dan kuat arus listrik yang mengalir pada
rangkaian seperti di atas (rangkaian tak bercabang) di setiap titik sama maka
VAC = IR1 + IR2
I R1 = I(R1 + R2)
R1 = R1 + R2 ; R1 = hambatan total

Rangkaian seperti di atas disebut rangkaian seri. Selanjutnya, R 1 ditulis Rs (R seri) sehingga
Rs = R1 + R2 +…+Rn, dengan n = jumlah resistor. Jadi, jika beberapa buah hambatan dirangkai
secara seri, nilai hambatannya bertambah besar. Akibatnya, kuat arus yang mengalir makin kecil.
Hal inilah yang menyebabkan nyala lampu menjadi kurang terang (agak redup) jika dirangkai
secara seri. Makin banyak lampu yang dirangkai secara seri, nyalanya makin redup. Jika satu
lampu mati (putus), lampu yang lain padam.

         Rangakaian Paralel

Mengingat hukum Ohm: I = V/R dan I = I1+ I2, 

Pada rangkaian seperti di atas (rangkaian bercabang), V AB =V1 = V2 = V. Dengan


demikian, diperoleh persamaan :

14
Rangkaian yang menghasilkan persamaan seperti di atas disebut rangkaian paralel. Oleh
karena itu, selanjutnya Rt ditulis Rp (Rp = R paralel). Dengan demikian, diperoleh persamaan

Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam rangkaian paralel, nilai
hambatan total (Rp) lebih kecil dari pada nilai masing-masing hambatan penyusunnya (R1dan R2).
Oleh karena itu, beberapa lampu yang disusun secara paralel sama terangnya dengan lampu pada
intensitas normal (tidak mengalami penurunan). Jika salah satu lampu mati (putus), lampu yang
lain tetap menyala. Contoh Gambar Rangkaian Pararel :

Suatu kawat pengantar juga memiliki nilai hambatan, yang mempengaruhi suatu kawat
penghantar memiliki hambatan atau nilai resistansi (R) adalah :
l = Panjang pengantar (m)
A = Luas penampang kawat (m2)
ρ = Hambatan jenis kawat (Ωmm2/m)
maka diperoleh rumus :

Bahan yang digunakan untuk membuat kawat penghantar juga mempengaruhi nilai
hambatan jenis suatu kawat penghantar, maka jenis hambatan suatu jenis logam dengan logam
lain akan berbeda berbeda. Berikut ini tabel bahan dan nilai hambatan jenis :

15
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak atau mengalir dalam rangkaian listrik.
Arus listriknya merupakan aliran muatan listrik yang umumnya melewati kawat penghantar tiap
satuan waktu. Arah dari arus listrik searah dengan arah gerak muatan positif dan banyaknya
muatan listrik yang mengalir melalui penghantar setiap satuan waktu.
Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi
untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian
yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2. Hukum Kirchoff I berbunyi : “Jumlah arus
yang masuk menuju node (titik) percabangan dalam suatu rangkaian listrik adalah sama
dengan jumlah arus yang keluari dari node (titik) percabangan tersebut”. Sedangkan Hukum
Kirchoff II berbunyi :“Jumlah tegangan pada suatu rangkaian listrik tertutup adalah sama
dengan nol”.
Besarnya hambatan dipengaruhi oleh hambatan jenis, panjang, dan luas penampang .

B. Saran

Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat berfikir tepat dan
benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah dan kabur. Setidaknya dengan makalah ini,
ada semacam pencerahan intelektual dalam menyuguhkan motivasi untuk segera
mempelajari tentang listrik dinamis, Hukum Kirchoff serta hambatan pada kawat
penghantar  sehingga kita dapat mengembangkan pengetahuan yang kita miliki.
Tentunya, dalam makalah ini akan ditemukan kelemahan-kelemahan atau bahkan
kekeliruan. Dengan itu, penulis sangat berharap adanya masukan dari pembaca dan kritik sebagai
upaya pembangunan mental guna penyempurnaan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pengertianku.net/2015/10/pengertian-listrik-dinamis-dan-contohnya.html
http://www.ilmusiana.com/2015/10/listrik-dinamis-pengertian-rumus-contoh.html
http://tugas-makalahmu.blogspot.co.id/2014/12/makalah-tentang-listrik.html
http://ekoharitiarto.blogspot.co.id/2012/11/hambatan-pada-suatu-kawat-penghantar.html
http://fariiedhaa.blogspot.co.id/2013/12/berbagi-makalah-fisika.html
http://hawajakwo.blogspot.co.id/2014/05/makalah-gaya-gerak-listrik-induksi.html
https://merlina900301.wordpress.com/ipa-3/listrik-dinamis/hambatan-kawat-penghantar-dan-
rangkaian-hambatan/
http://www.rijalhabibulloh.com/2014/11/makalah-tentang-listrik-ipa-fisika.html
http://kusumandarutp.blogspot.co.id/2015/02/hambatan-listrik-pada-kawat-penghantar.html
http://www.duniapendidikan.net/2015/12/pengertian-rumus-contoh-soal-dan-bunyi-hukum-
kirchoff-1-dan-2-serta-penerapan-hukum-kirchoff-dalam-kehidupan-sehari-hari.html

17

Anda mungkin juga menyukai