Disusun Oleh :
1. Maria Selviani
06111010042
2. Dina Yulistemi
06111010047
Kelompok
Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan taufik-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul Siklus Air. Sholawat teriring salam semoga tetap
tercurah kepada suri teladan bagi umat manusia sepanjang zaman, Nabi besar
Muhammad SAW beserta para sahabat, keluarga, dan pengikutnya hingga akhir
zaman.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Effendi Nawawi, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam makalah ini sehingga dapat
diselesaikan dengan baik. Selain itu, rasa terima kasih juga patut kami sampaikan
kepada orang tua, teman-teman seperjuangan, Himpunan Mahasiswa KIMIA
(HMK), serta semua pihak terkait yang telah membantu kami yang tentu saja
tidak dapat kami sebutkan satu-persatu namanya disini. Semoga apa yang telah
kalian berikan kepada kami senantiasa dibalas Allah SWT dengan balasan yang
setimpal.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak dalam rangka penyempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, semoga karya
kami ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Indralaya, Januari 2015
Penulis
Daftar Isi
Halaman Judul........................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................................2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Termodinamika....................................................................................3
2.2 Definisi sistem dan Lingkungan dalam termodinamika.....................................4
2.3 Definisi Termodinamika Kimia.........................................................................7
PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................8
3.2 Saran...................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
bahwa
termodinamika
setimbang
seharusnya
dinamakan
termostatik. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukumhukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang
diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak
tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka
dan lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi termodinamika?
2. Apakah definisi sistemdan lingkungan dalam termidinamika?
3. Apakah definisi termodinamika kimia?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
termodinamika kimia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Termodinamika
merupakan
ilmu
yang
mempelajari
tentang
keterkaitan hubungan antara energi panas dan kerja yang disertai parameterparameter yang mendukung seperti tekanan, temperatur dan volume. Dalam
termodinamika, sistem adalah bagian ruang atau benda-benda yang menjadi
pusat perhatian untuk diamati. Sedangkan segala sesuatu yang berada di luar
sistem dan mempengaruhi sistem tersebut disebut lingkungan.
Karena dalam mempelajari termodinamika, kita harus mengetahui
terlebih dahulu hubungan antara energi panas dan kerja atau usaha. Kalor
merupakan suatu bentuk eneri yang dapat berpindah dari lingkungan ke
suatu sistem atau sebaliknya karena ada perbedaan suhu antara sistem dan
lingkungannya. Tanpa pengaruh luar, kalor akan selalu berpindah dari suhu
yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah. Sedangkan usaha merupakan
suatu bentuk perpindahan energi melalui gaya yang dilakukan sistem pada
lingkungan atau sebaliknya dimana titik tangkap gaya mengalami
perpindahan.
Jadi, panas sangat mirip dengan kerja. Untuk membedakannya, panas
didefinisikan sebagai transfer energi yang disebabkan oleh perbedaan
temperatur, sementara kerja adalah transfer energi yang tidak disebabkan
oleh perbedaan temperatur.
Prinsip-prinsip dan metode-metode termodinamika digunakan untuk:
1. Menjelaskan kerja beberapa sistem.
2. Menjelaskan mengapa suatu sistem tertentu tidak bekerja seperti yang
diinginkan.
3. Menjelaskan mengapa suatu sistem sama sekali tidak mungkin bekerja.
Jenis-jenis sistem
Untuk panas (Q) bernilai positif bila diberikan kepada sistem dan bernilai
negatif bila keluar dari sistem
Untuk usaha (W) bernilai positif apabila keluar dari sistem dan bernilai
negatif bila diberikan (masuk) kedalam sistem.
2) Sistem tertutup
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja)
tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri
atas suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa ini tidak dapat melintasi
lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas (heat) maupun
usaha (work) dapat melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam sistem
tertutup, meskipun massa tidak dapat berubah selama proses berlangsung,
namun volume dapat saja berubah disebabkan adanya lapis batas yang dapat
bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas sistem
tersebut. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan,
dimana massa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah dan
energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon.
Sebagaimana gambar sistem tertutup dibawah ini, apabila panas diberikan
kepada sistem (Qin), maka akan terjadi pengembangan pada zat yang berada
didalam sistem. Pengembangan ini akan menyebabkan piston akan terdorong
ke atas (terjadi Wout). Karena sistem ini tidak mengizinkan adanya keluar
masuk massa kedalam sistem (massa selalu konstan) maka sistem ini disebut
control mass.
Suatu sistem dapat mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya,
biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
Pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
Pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik
dan dinding diatermik. Dinding adiabatik adalah dinding yang mengakibatkan
kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang lama (lambat). Untuk
dinding adiabatik sempurna tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor
antara dua zat. Sedangkan dinding diatermik adalah dinding yang
memungkinkan kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang
singkat (cepat).
3) Sistem terisolasi
Sistem yang mengakibatkan tidak terjadinya pertukaran panas, zat atau kerja
dengan lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam termos dan
tabung gas yang terisolasi. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat
terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit
pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi
yang keluar dari sistem.
Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property (koordinat
sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T), volume
(v), masa (m), viskositas, konduksi panas dan lain-lain. Selain itu ada juga
koordinat sistem yang didefinisikan dari koordinat sistem yang lainnya
seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis dan lain-lain. Suatu sistem
dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila masing-masing
jenis koordinat sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan tidak
berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu
dari sistem, dimana sistem mempunyai nilai koordinat yang tetap. Apabila
koordinatnya berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami
perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan keadaan
disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Budi. 2012. Pengertian Termodinamika. (Online).
(http://www.budhii.web.id/2012/10/pengertian-termodinamika.html),
diakses 21 Januari 2015.