Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK

MODUL I HUKUM OHM, HUKUM KIRCHOFF ARUS DAN HUKUM KIRCHOFF


TEGANGAN

Kelompok : 6B

Kelas :B

Program Studi : D3 Teknologi Listrik

Tgl Praktikum : 17 Maret 2021

Nama Asisten : Nur Rahma

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

JAKARTA

2021
Kelompok 6B

MODUL I
HUKUM OHM, HUKUM KIRCHOFF ARUS DAN
HUKUM KIRCHOFF TEGANGAN
1.1. TUJUAN
1. Memahami secara visual teori-teori dasar dalam rangkaian listrik arus searah,
khususnya yang berkaitan dengan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff.
2. Memahami hubungan antara tegangan dan arus listrik dalam rangkaian listrik arus
searah secara mendalam.

1.2. ALAT DAN PERLENGKAPAN


1. 1 Unit PC.
2. Software NI Multisim.

1.3. TEORI MODUL

1.3.1 Tegangan Listrik


Tegangan listrik diantara dua titik adalah energi yang diperlukan (kerja yang
dilakukan) untuk menggerakkan satu unit muatan negatif (elektron) dari titik yang
berpotensial lebih rendah (lebih negatif) ke titik yang berpotensial lebih tinggi (lebih
positif), atau sama dengan energi yang dilepaskan pada saat satu unit muatan bergerak dari
potensial yang lebih tinggi ke potensial lebih rendah. Secara matematis, tegangan listrik
dirumuskan sebagai berikut :
W
V=
q

Ket :
V = Tegangan Listrik
(Volt) W = Energi Listrik
(Joule)
q = Muatan Listrik (Coulomb)

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

1.3.2. Arus Listrik


Arus listrik adalah besarnya muatan listrik yang mengalir melalui sebuah titik dalam
satu satuan waktu. Arus sebesar 1 Ampere adalah sama dengan aliran 1 Coulomb muatan
per 1 detik. Dalam kenyataan fisiknya, aliran arus adalah partikel pembawa muatan
(elektron) yang bergerak dari potensial lebih rendah (lebih negatif) ke potensial lebih tinggi
(lebih positif). Dalam perjanjian/kesepakatan internasional, arus didefinisikan dan dianggap

mengalir dari arah yang berlawanan (mengalir dari potensial lebih positif ke potensial
negatif).
Secara matematis, arus listrik dirumuskan sebagai berikut :
q
I=
t

Ket :
I = Arus Listrik (Ampere)
q = Muatan Listrik
(Coulomb)

t = Waktu (detik)

1.4.3. Resistansi dan Resistor


Bila suatu beda potensial diberikan kepada suatu material, maka terjadi usaha untuk
mengalirkan muatan melalui material tersebut. Setiap material mempunyai kemampuan
melawan/menghambat aliran muatan yang disebut dengan resistansi.
Material dengan resistansi kecil disebut sebagai konduktor/penghantar arus,
sedangkan material dengan resistansi besar disebut sebagai isolator. Ada suatu jenis
material yang resistansinya bisa diubah dengan cara tertentu, yang disebut sebagai
semikonduktor.
Suatu benda yang dibuat dari material dengan komposisi tertentu dapat
menghasilkan suatu nilai resistansi tertentu. Benda ini disebut sebagai resistor/tahanan.
Bahan yang digunakan biasanya dari jenis material yang mempunyai sifat menghantar yang
buruk.
Fungsi utama dari tahanan adalah sebagai pembatas tegangan atau arus, serta
fungsi- fungsi lain yang lebih spesifik yang dikembangkan dari sifat-sifat dasar tahanan.
Misalnya bila digabung dengan kapasitor menghasilkan suatu konstanta waktu tertentu,
untuk membagi tegangan, pengukuran tegangan dan arus, dll.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

1.4.4. Hukum Ohm


Bunyi Hukum Ohm adalah :
“Suatu hambatan pada suatu rangkaian tertutup apabila diberi tegangan maka akan
timbul arus listrik pada rangkaian tersebut.”.
I

V R

Gambar 20. Rangkaian Dasar Hukum

Ohm V = I.R

Ket :
V = Tegangan Listrik
(Volt) I = Arus Listrik
(Ampere)
R = Resistansi (Ω)

Secara matematis, persamaan di atas adalah linier, artinya dengan nilai V dan R
yang tertentu akan didapatkan suatu nilai I tertentu juga.

1.4.5. Hukum Kirchoff


Hukum Kirchoff untuk Arus (Hukum I Kirchoff) berbunyi :
“Jumlah arus yang masuk ke dalam suatu titik pada suatu rangkaian sama dengan
jumlah arus yang keluar dari titik tersebut.” (Berlaku Hukum Kekekalan Muatan).
Dari hukum ini terkandung suatu pengertian bahwa pada suatu rangkaian (tanpa
percabangan) besarnya arus adalah sama, sehingga :

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

Gambar 21. Rangkaian Dasar Hukum I Kirchoff

∑Imasuk =∑Ikeluar
I1 = I2 + I3

Sedangkan Hukum Kirchoff untuk Tegangan (Hukum II Kirchoff) adalah sebagai berikut :
“Jumlah beda tegangan pada suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan nol.”

Gambar 22. Rangkaian Dasar Hukum II Kirchoff

∑V = 0
V = VAB + VBC + VCD

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

1.4 TEORI TAMBAHAN

“Hukum OHM, Hukum Kirchoff I (Arus), Dan


Hukum Kirchoff II (Tegangan)”

 Hukum OHM
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan yang menyebutkan bahwa arus listrik (I) yang mengalir
pada suatu kawat konduktor sebanding dengan beda potensial (V) yang diberikan pada ujung-
ujungnya. Artinya, semakin besar beda potensial, maka semakin besar arus yang mengalir.
Sebaliknya, jika beda potensial yang diberikan diperkecil, semakin kecil pula arus yang mengalir.
Kita bisa merumuskannya menjadi sebagai berikut.

I=V

Ketika arus listrik I mengalir dalam sebuah kawat konduktor dengan beda potensial di ujung-
ujungnya V, maka arus akan berbanding terbalik dengan hambatan, menghasilkan rumus sebagai
berikut.
I α 1/R

Berdasarkan dua persamaan di atas, maka didapatkan rumus dari hukum Ohm sebagai berikut.

I=V/R atau V = IR
Besaran R adalah hambatan pada kawat.

Hukum Ohm juga dapat dinyatakan sebagai “arus yang mengalir melalui konduktor berbanding
lurus dengan beda potensial antara kedua ujungnya, sementara kondisi fisik konduktor seperti
temperatur, regangan, dan lainnya tetap konstan”.
Grafik perubahan beda potensial terhadap arus yang mengalir pada kawat konduktor berbentuk
linier seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Keterbatasan hukum Ohm


Namun, hukum Ohm juga memiliki keterbatasan. Hukum ini telah diturunkan dengan asumsi
bahwa hambatan tidak tergantung pada arus. Sehingga, hambatan atau resistansi selalu tetap dan
tidak tergantung pada arus (I). Artinya, hukum Ohm tidak berlaku untuk fluida, materi
semikonduktor, maupun isolator. Material yang tidak memenuhi hukum Ohm disebut sebagai
material non-Ohmik. Berikut adalah grafik arus dan beda potensial bagi material non-Ohmik.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

 Hukum Kirchoff I (Kirchhoff’s Current Law (KCL).

Pengertian Hukum Kirchoff I


Hukum Kirchhoff 1 yaitu Hukum Kirchhoff yang selalu berkaitan dengan arah arus yang
menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering juga disebut dengan Hukum Arus
Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law (KCL).

Bunyi Hukum Kirchhoff I


“Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan pada suatu rangkaian listrik sama
dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”

Rumus Hukum Kirchoff I


Untuk lebih jelasnya mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1 Lihat rumus dan rangkaian
sederhana dibawah ini :

Berdasarkan Rangkaian diatas, dirumuskan bahwa :

I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

 Pengertian Hukum Kirchoff II (Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).

Hukum Kirchhoff 2 yaitu hukum yang dipakai untuk menganalisis tegangan (beda
potensial) komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini
biasa dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).

Bunyi Hukum Kirchhoff II


“Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”

Rumus Hukum Kirchoff II


Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kirchhoff 2Hukum Kirchhoff II Lihat rumus
dan rangkaian sederhana berikut :

Berdasarkan Rangkaian tersebut, dirumuskan bahwa :

Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0

SUMBER TEORI

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengertian-rumus-dan-contoh-perhitungan-hukum-ohm-
1846/#:~:text=Hukum%20Ohm%20adalah%20suatu%20pernyataan,semakin%20besar%20arus%20yang%20m
engalir.

https://rumusrumus.com/hukum-kirchoff/

https://teknikelektronika.com/pengertian-bunyi-hukum-kirchhoff-1-2/

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

1.5. LANGKAH PERCOBAAN

1.5.1. Hubungan Arus dan Tegangan


1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 23. Percobaan Hubungan Arus dan Tegangan

2. Atur DC_INTERACTIVE_VOLTAGE seperti pada berikut


ini. Maximum Value : 10 V
Minimum Value : 0
V Increment :
10%
3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
4. Atur Tegangan Sumber (Vs) sesuai dengan data pengamatan dengan cara menggeser
slider ke kanan atau dengan menekan Tombol Key (Pada Gambar 23 digunakan tombol
‘A’).
5. Amati nilai arus yang terukur pada Multimeter DC untuk setiap nilai Tegangan Sumber
(Vs) dan catat pada Data Pengamatan.
6. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
7. Ulangi Langkah 3 - 6 untuk nilai Resistor (R) yang berbeda (Lihat pada Data Pengamatan).

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

1.5.2. Hukum Kirchoff untuk Arus


1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 24. Percobaan Hukum Kirchoff untuk Arus

2. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.


3. Amati nilai arus yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data Pengamatan.
4. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

1.5.3. Hukum Kirchoff untuk Tegangan


1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 25. Percobaan Hukum Kirchoff untuk Tegangan

2. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.


3. Amati nilai tegangan yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data Pengamatan.
4. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

1.6. DATA PENGAMATAN


1.6.1. Hubungan Arus dan Tegangan
Vs R I Vs R I
(Volt) (Ω) (mA) (Volt) (Ω) (mA)
1 10 1 4,545
2 20 2 9,091
3 30 3 13,636
4 40 4 18,182
5 50 5 22,727
100 220
6 60 6 27,273
7 70 7 31,818
8 80 8 36,364
9 90 9 40,909
10 10 10 45,455

1.6.2. Hukum Kirchoff untuk Arus


Vs R1 R2 R3 I1 I2 I3
(Volt) (Ω) (Ω) (Ω) (mA) (mA) (mA)
5 100 220 330 21,552 12,931 8,621

1.6.3. Hukum Kirchoff untuk Tegangan


Vs R1 R2 R3 V1 V2 V3
(Volt) (Ω) (Ω) (Ω) (Volt) (Volt) (Volt)
5 100 220 330 769,231 1,692 2,538

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

1.7 RANGKAIAN PERKELOMPOK

Hubungan Arus dan Tegangan

Hukum Kirchoff untuk Arus

Hukum Kirchoff untuk Tegangan

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

1.8 TUGAS AKHIR

1. Dari percobaan Hubungan Arus dan Tegangan untuk masing-masing harga R yang telah
ditentukan , hitunglah arus mengalir pada rangkaian !

𝑽
I=
𝑹

Diket : R1 = 100 Ω R2 = 220 Ω

V1 = 1 V V6 = 6 V

V2 = 2 V V7 = 7 V

V3 = 3 V V8 = 8 V

V4 = 4 V V9 = 9 V

V5 = 5 V V10 = 10 V

Ditanya : Kuat arus tiap tegangan R1 dan R2

Jawab :

R1 = 100 Ω
𝑉
1. I =
𝑅
𝑉1
I1 =
𝑅1
1𝑉
I1 = = 0,01 A
100Ω

𝑉
2. I =
𝑅
𝑉2
I2 =
𝑅1

2𝑉
I2 = = 0,02 A
100Ω

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

𝑉
3. I =
𝑅
𝑉3
I3 =
𝑅1

3𝑉
I1 = = 0,03 A
100Ω

𝑉
4. I =
𝑅
𝑉4
I4 =
𝑅1

4𝑉
I1 = = 0,04 A
100Ω

𝑉
5. I =
𝑅
𝑉5
I5 =
𝑅1
5𝑉
I5 = = 0,05 A
100Ω

𝑉
6. I =
𝑅
𝑉6
I6 =
𝑅1

6𝑉
I6 = = 0,06 A
100Ω

𝑉
7. I =
𝑅
𝑉7
I7 =
𝑅1
7𝑉
I1 = = 0,07 A
100Ω

𝑉
8. I =
𝑅
𝑉8
I8 =
𝑅1
8𝑉
I8 = = 0,08 A
100Ω

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

𝑉
9. I =
𝑅
𝑉9
I9 =
𝑅1

9𝑉
I9 = = 0,09 A
100Ω

𝑉
10. I =
𝑅
𝑉10
I10 =
𝑅1

10𝑉
I10 = = 0,1 A
100Ω

R2 = 220 Ω
𝑉
1. I =
𝑅
𝑉1
I1 =
𝑅2

1𝑉
I1 = = 0,004 A
220Ω

𝑉
2. I =
𝑅
𝑉2
I2 =
𝑅2

2𝑉
I2 = = 0,009 A
220Ω

𝑉
3. I =
𝑅
𝑉3
I3 =
𝑅2
3𝑉
I3 = = 0,013 A
220Ω

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

𝑉
4. I =
𝑅
𝑉4
I4 =
𝑅2

4𝑉
I4 = = 0,018 A
220Ω

𝑉
5. I =
𝑅
𝑉5
I5 =
𝑅2

5𝑉
I5 = = 0,022 A
220Ω

𝑉
6. I =
𝑅
𝑉6
I6 =
𝑅2

6𝑉
I6 = = 0,027 A
220Ω

𝑉
7. I =
𝑅
𝑉1
I7 =
𝑅2

7𝑉
I7 = = 0,031 A
220Ω

𝑉
8. I =
𝑅
𝑉8
I8 =
𝑅2

8𝑉
I8 = = 0,036 A
220Ω

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

𝑉
9. I =
𝑅
𝑉9
I9 =
𝑅2

9𝑉
I9 = = 0,040 A
220Ω

𝑉
10. I =
𝑅
𝑉10
I10 =
𝑅2

10𝑉
I10 = = 0,045 A
220Ω

2. Berapakah kesalahan Relatif arus untuk masing-masing harga hambatan R dari percobaan
Hubungan Arus dan Tegangan tersebut?

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Kesalahan Relatif = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

Diket :

I dengan R = 100 Ω

I1 = 0,01 A I6 = 0,06 A

I2 = 0,02 A I7 = 0,07 A

I3 = 0,03 A I8 = 0,08 A

I4 = 0,04 A I9 = 0,09 A

I5 = 0,05 A I10 = 0,1 A

I dengan R = 220 Ω

I1 = 0,004 A I6 = 0,027 A

I2 = 0,009 A I7 = 0,031 A

I3 = 0,013 A I8 = 0,036 A

I4 = 0,018 A I9 = 0,040 A

I5 = 0,022 A I10 = 0,045 A

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

Ditanya : Kesalahan Relatif ?

Jawab :
𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Kesalahan Relatif = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

I dengan R = 100 Ω
𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
1. Kr1 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,01 𝐴−0,01 𝐴
=| | x 100%
0,01 A

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
2. Kr2 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,02 A− 0,02 A
=| | x 100%
0,02 A

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
3. Kr3 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,03 A− 0,03 A
=| | x 100%
0,03 A

= |0| x 100%

= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
4. Kr4 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,04 A−0,04 A
=| | x 100%
0,04 A

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
5. Kr5 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,05 A−0,05 A
=| | x 100%
0,05 A

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
6. Kr6 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,06 A−0,06 A
=| | x 100%
0,06 A

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
7. Kr7 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
0,07 𝐴−0,07 𝐴
=| | x 100%
0,07 𝐴

= |0| x 100%

= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
8. Kr8 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,08 𝐴−0,08 𝐴
=| | x 100%
0,08 𝐴

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
9. Kr9 = | 𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
| x 100%
0,09 𝐴−0,09 𝐴
=| | x 100%
0,09 𝐴

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
10. Kr10 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,1 𝐴−0,1 𝐴
=| | x 100%
0,1 𝐴

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

I dengan R = 220 Ω
𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
1. Kr1 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,004 𝐴−0,004 𝐴
=| | x 100%
0,004 𝐴

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
2. Kr2 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,009 𝐴−0,009 𝐴
=| | x 100%
0,009 𝐴

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
3. Kr3 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,013 𝐴−0,013 𝐴
=| | x 100%
0,013 𝐴

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
4. Kr4 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,018 𝐴−0,018 𝐴
=| | x 100%
0,018 𝐴

= |0| x 100%

= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
5. Kr5 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,022 𝐴−0,022 𝐴
=| | x 100%
0,022 𝐴

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
6. Kr6 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,027 𝐴−0,027 𝐴
=| | x 100%
0,027 𝐴

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
7. Kr7 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
0,031 𝐴−0,031 𝐴
=| | x 100%
0,031 𝐴

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
8. Kr8 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,036 𝐴−0,036 𝐴
=| | x 100%
0,036 𝐴

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
9. Kr9 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,040 𝐴−0,040 𝐴
=| | x 100%
0,040 𝐴

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
10. Kr10 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,045 𝐴−0,045 𝐴
=| | x 100%
0,045 𝐴

= |0| x 100%
= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

3. Dari percobaan Hukum Kirchoff untuk Arus hitunglah arus yang mengalir pada masing-masing
harga hambatan R!

𝑉𝑠
I1 = 𝑅 𝑥𝑅
𝑅1 + 2 3
𝑅2 +𝑅3

𝑉𝑝
I2 = => Vp = I1 x Rp
𝑅2
𝑅2 𝑥𝑅3
= I1 x
𝑅2 +𝑅3
𝑉𝑝
I3 =
𝑅3

Diket :

Vs = 5 Volt R3 = 330 Ω

R1 = 100 Ω

R2 = 220 Ω

Jawab :

𝑉𝑠
I1 = 𝑅 𝑥𝑅
𝑅1 + 𝑅 2+𝑅3
2 3
5 𝑣𝑜𝑙𝑡
= 220Ω𝑥330Ω
100Ω+
220Ω+330Ω

5 𝑣𝑜𝑙𝑡 5 𝑣𝑜𝑙𝑡
= 72.600Ω =
100Ω+ 550Ω 100Ω+ 132Ω

5 𝑣𝑜𝑙𝑡
= = 0,0215 A
232Ω

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

𝑉𝑝
I2 = => Vp = I1 x Rp
𝑅2
2,838 𝑉 𝑅2 𝑥𝑅3
= = 0, 0129 A = I1 x
220Ω 𝑅2 +𝑅3
220Ω𝑥330Ω
= 0,0215 A x
220Ω+330Ω
72.600Ω
= 0,0215 A x
550Ω
= 0,0215 A x 132 Ω = 2,838 V

𝑉𝑝
I3 =
𝑅3
2,838 𝑉
= = 0,0086 A
330Ω

4. Berapakah kesalahan relatif arus untuk masing-masing harga hambatan R dari percobaan
Hukum Kirchoff untuk Arus tersebut?

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Kesalahan Relatif = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

Diket :

Ipercobaan =

I1 = 0,0215 A I3 = 0,0086 A

I2 = 0,0129 A

Iperhitungan =

I1 = 0,0215 A I3 = 0,0086 A

I2 = 0,0129 A

Jawab :
𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Kesalahan Relatif = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
1. Kr1 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,0215 𝐴−0,0215 𝐴
=| | x 100%
0,0215 A

= |0| x 100%

= 0 x 100%
= 0 % kesalahan
𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
2. Kr2 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,0129 𝐴−0,0129 𝐴
=| | x 100%
0,0129 A

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

= |0| x 100%

= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
3. Kr2 = | | x 100%
𝐼𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

0,0086 𝐴−0,0086 𝐴
=| | x 100%
0,0129 A

= |0| x 100%

= 0 x 100%
= 0 % kesalahan
5. Dari percobaan Hukum Kirchoff untuk Tegangan hitunglah tegangan pada masing-masing harga
hambatan R!

V1 = Itotal x R1
𝑉𝑠
V2 = Itotal x R2 Itotal =
𝑅𝑠

V3 = Itotal x R3

Diket :

Vs = 5 Volt R3 = 330 Ω

R1 = 100 Ω

R2 = 220 Ω

Ditanya : Tegangan masing-masing hambatan

Jawab :
𝑉𝑠
Itotal =
𝑅𝑠

5𝑣𝑜𝑙𝑡
=
𝑅1 +𝑅2 +𝑅3

5𝑣𝑜𝑙𝑡
=
100Ω+220Ω+330Ω

5𝑣𝑜𝑙𝑡
=
650Ω

1. V1 = Itotal x R1
5𝑣𝑜𝑙𝑡
= x 100 Ω
650Ω

= 769,231 V

2. V2 = Itotal x R2

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

5𝑣𝑜𝑙𝑡
= x 220 Ω
650Ω
= 1,692 V

3. V3 = Itotal x R3
5𝑣𝑜𝑙𝑡
= x 330 Ω
650Ω
= 2,538 V

6. Berapakah kesalahan Relatif tegangan untuk masing-masing harga hambatan R dari percobaan
Hukum Kirchoff untuk tegangan tersebut?
𝑉𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝑉𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Kesalahan Relatif = | | x 100%
𝑉𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Diket :

Vpercobaan =

V1 = 769,231 V R1 = 100 Ω

V2 = 1,692 V R2 = 220 Ω

V3 = 2,538 V R3 = 330 Ω

Vperhitungan =

V1 = 769,231 V R1 = 100 Ω

V2 = 1,692 V R2 = 220 Ω

V3 = 2,538 V R3 = 330 Ω

Ditanya :

Kesalahan Relatif

Jawab :
𝑉𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝑉𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Kesalahan Relatif = | | x 100%
𝑉𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

𝑉𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝑉𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
1. Kr1 = | | x 100%
𝑉𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

769,231 V−769,231 V
=| | x 100%
769,231 V

= |0| x 100%

= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

𝑉𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝑉𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
2. Kr2 = | | x 100%
𝑉𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

1,692 V−1,692 V
=| | x 100%
1,692 V

= |0| x 100%

= 0 x 100%
= 0 % kesalahan
𝑉𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛−𝑉𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
3. Kr3 = | | x 100%
𝑉𝑃𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

2,538 V−2,538 V
=| | x 100%
2,538 V

= |0| x 100%

= 0 x 100%
= 0 % kesalahan

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

1.9 ANALISA(I Putu Aditya Wicaksana)

Pada praktikum Modul 1 ( Hukum Ohm, Hukum Kirchoff, dan Hukum Kirchoff Tegangan ).
Praktikum ini bertujuan untuk memberikan pengertian secara visual teori teori dasar dalam rangkaian
listrik arus searah , yang tentunya berkaitan dengan Hukum Ohm, serta Hukum Kirchoff. Pada
praktikum ini kita menggunakan alat bantu software berupa Ni Multisim , yaitu software yang
berfungsi untuk mendemonstrasikan rangkaian. Pengertian dari Hukum Ohm sendiri terdapat dalam
bunyinya yaitu “Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan
berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding
terbalik dengan hambatannya (R)”, ataupun “Suatu hambatan pada suatu rangkaian tertutup apabila
diberi tegangan maka akan timbul arus listrik pada rangkaian tersebut” . Hukum Ohm sendiri memiliki
persamaan yaitu V = I . R yang artinya sesuai dengan bunyi dari hukum Ohm itu sendiri. Hukum
Kirchoff memiliki 2 versi yaitu Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff. Hukum I Kirchoff
mengatur tentang arus listrik yang mengalir pada rangkaian, sedangkan Hukum II Kirchoff mengatur
tentang tegangan pada rangkaian. Hukum I Kirchoff sendiri memiliki pengertian yang dijelaskan pada
bunyinya sendiri yaitu “ Jumlah arus yang masuk ke dalam suatu titik pada suatu rangkaian sama
dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut.”(berlaku hukum kekekalan muatan ). Artinya pada
hukum tersebut jika pada suatu rangkaian tanpa cabang besarnya arus yang mengalir adalah sama/
besar arus yang masuk ke rangkaian sama dengan arus yang keluar dari rangkaian. Untuk persamaan
dari Hukum II Kirchoff adalah sebagai berikut ∑Imasuk = ∑Ikeluar atau I1 = I2+I3 . Lalu untuk
Hukum II Kirchoff sendiri memiliki pengertian yang didefinisikan melalui bunyinya, yaitu “Jumlah
beda tegangan pada suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan nol.”Artinya pada hukum tersebut
jika terdapat tegangan pada rangkaian tertutup maka nilai tegangan tersebut sama dengan nol, yang
dijelaskan melalui persamannya yaitu ƩV = 0 dan V = VAB + VBC + VCD.
Pada percobaan pertama di Ni Multisim yaitu percobaan yang mendemonstrasikan tentang Hukum
Ohm. Pada percobaan ini, praktikkan akan menguji beberapa tahanan/hambatan dengan tegangan yang
berbeda-beda nilainya. Pada kali ini kita menggunakan hambatan sebesar 100 Ω dan 200 Ω . Untuk
tegangannya kita memakai tegangan maksimal 10V yang dimulai dari 1V. Jika hambatan dipasang
100 Ω dengan tegangan 1V maka akan mengalir arus sebesar 10 mA. Lalu Ketika tegangan tersebut
dinaikkan menjadi 2V nilai arus yang terbaca pada multimeter menjadi 20 mA. Berlaku kelipatan jika
arus tersebut dinaikkan sejumlah 3V, 4V, 5V sampai dengan 10V .Bisa diartikan bahwa pada
hambatan 100 Ω terjadi kenaikan arus sejumlah 10 mA setiap Vnya, yang artinya jika pada tegangan
maksimal 10V maka akan dihasilkan arus sejumlah 100 mA. Lalu jika pada hambatan sebesar 220 Ω
pada tegangan 1V maka akan mengalir arus sebesar 4,545 mA. Lalu Ketika tegangan dinaikkan
sebesar 2V dan arus yang mengalir menjadi 9,091 mA, artinya bisa dilihat pada hambatan 220 Ω
terjadi kelipatan arus alir sebesar 4,545 mA setiap Voltnya. Hal tersebut terjadi karena adanya
penambahan jumlah tegangan pada resistornya yang menyebabkan arus yang mengalir juga semakin
besar sesuai dengan konsep Hukum Ohm sendiri. Untuk kesalahan relative pada percobaan ini yaitu
berjumlah 0% pada masing-masing tegangan dan hambatan yang berlaku, hal tersebut terjadi karena
sistim aplikasi yang digunakan memiliki keakuratan yang sangat tinggi atau bahkan bisa dibilang
100% akurat karena tidak ada kesalahan dalam perhitungan.

Pada percobaan Hukum I Kirchoff atau Hukum Kirchoff Arus ditentukan hambatan sumbernya
sebesar 5V serta terdapat 3 hambatan yaitu 100 Ω, 220 Ω, serta 330 Ω. Nilai R 1 mengalir arus
sejumlah 21,552 mA, lalu R2 mengalir arus sejumlah 12,931 mA, dan pada R3 mengalir arus sejumlah
8,621 mA. Mengapa nilai R1 paling besar arus yang mengalir didalamnya ? Karena nilai hambatan

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

pada R1 memiliki nilai yang paling kecil diantara hambatan yang lain. Lalu jika kita amati dengan
seksama jumlah dari nilai arus yang mengalir pada R2 dan R3 sama dengan nilai arus yang mengalir
pada R1 yang artinya ini sesuai dengan teori Hukum I Kirchoff atau Hukum Kirchoff Arus yang
memiliki bunyi jumlah arus yang masuk pada rangkaian sama dengan jumlah arus yang keluar pada
rangkaian atau juga I1 = I2 + I3 . Untuk kesalahan relative pada percobaan ini yaitu adalah 0%
dikarenakan sistim aplikasi yang digunakan memiliki keakuratan yang sangat tinggi atau bahkan bisa
dibilang 100% akurat karena tidak ada kesalahan dalam perhitungan.

Pada percobaan Hukum II Kirchoff atau Hukum Kirchoff Tegangan ditentukan hambatan
sumbernya sebesar 5V serta terdapat 3 hambatan yaitu 100 Ω, 220 Ω, serta 330 Ω. Pada R 1 memiliki
tegangan alir sebesar 769,231 V, lalu pada R2 memiliki tegangan yang mengalir sebesar 1,692 V, dan
yang terakhir pada R3 yang memiliki tegangan alir sebesar 2,538 V. Jika kita teliti lagi, jumlah
tegangan pada masing-masing hambatan adalah sama dengan 5V yang artinya sesuai dengan teori
yang berlaku dimana V sama dengan V1 ditambah dengan V2 dan V3 . Untuk kesalahan relative pada
percobaan ini yaitu adalah 0% dikarenakan sistim aplikasi yang digunakan memiliki keakuratan yang
sangat tinggi atau bahkan bisa dibilang 100% akurat karena tidak ada kesalahan dalam perhitungan.

Pada percobaan-percobaan yang dilakukan didapatkan 0% kesalahan karena keakuratan sistim


aplikasi yang tinggi, tetapi dalam melakukan perangkaian perlu dilakukan dengan teliti semisal
memasang multimeter jangan terbalik antara positif dan negatifnya , karena jika salah pemasangan
nilai akan muncul negative dan jika lebih fatalnya lagi salah mengarahkan rangkaian akan tidak
muncul nilai arus atau tegangan didalamnya.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

1.9 ANALISA(Primasyogiandarta)

Pada modul 1 ini sebelum melakukan sebuah percobaan, kita wajib mengetahui bunyi atau
pengertian dari Hukum OHM, Hukum Kirchoff I dan Hukum Kirchoff II dimana Bunyi dari
hukum OHM adalah “suatu hambatan pada suatu rangkaian tertutup apabila di beri tegangan maka
akan timbul arus listrik pada rangkaian tersebut”. Sedangkan hukum Kirchoff I
(Kirchhoff's Current Law (KCL)) berbunyi “jumlah arus yang masuk ke dalam suatu titik pada
suatu rangkaian sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut”. Selain hukum Kirchoff I
ada juga yang namanya hukum Kirchoff II (Kirchhoff's Voltage Law (KVL) di mana hukum
Kirchoff II berbunyi “jumlah beda tegangan pada suatu rangkaian tertutup sama dengan nol”.

Setelah mengetahui bunyi atau pengertiannya selanjutnya kita melakukan percobaan di mana
sebelum lakukan percobaan kita harus menyiapkan alat dan perlengkapan. Dimanan alat dan
perlengkapan yang di butuhkan antara lain 1unit PC dan Software NI Multisim. Setelah alat dan
perlengkapan sudah lengkap selanjutnya kita bisa melakukan percobaan dengan melihat langkah
percobaan pada modul. Dimana pada modul ini terdapat tiga contoh rangkaian yang harus di buat
pada Softwere NI Multisim dimana rangkaian pertama menyangkut hubungan Arus dengan
Tegangan, kedua Hukum Kirchoff untuk arus (I), dan yang ketiga Hukum Kirchoff untuk
Tegangan (II). Setelah ketiga rangkaian telah selesai di buat sesuai dengan perintah pada modul
dan komponen yang di butuhkan sudah benar seperti multimeter,resistor,sumber,ground
selanjutnya masukkan nilai pada rangkaian pertama, kedua, dan ketiga dengan melihat nilai pada
data pengamatan di mana pada rangkaian pertama masukkan nilai pada data pengamatan pertama.
Begitupun yang ke dua masukkan data pengamatan kedua, dan rangakaian ke tiga masukkan nilai
pada data pengamatan ke tiga. Untuk data pengamatannya sendiri sudah di tentukan. Setelah nilai
nilai sudah di masukkan pada rangkaian selanjutnya kita dapat mengukur atau mengetahui hasil
pengukuran multimeter dengan mengeklik tombol run yang terdapat pada Softwere NI Multisim di
mana setelah di run nilai atau hasil ukur akan muncul pada komponen multimeter. Dari hasil yang
di peroleh itu kita dapat mengisi nilai arus dan tegangan pada data pengamatan. Setelah nilai pada
data pengamatan sudah lengkap selanjutnya kita dapat melakukan perhitungan.

Dari percobaan pertama hubungan arus dan tegangan untuk masing masing hambatan di mana
hambatan pada percobaan pertama ini ada dua yaitu sebesar 100ꭥ dan 220ꭥ. di percobaan ini utuk
menghitung arus yang pada rangkaian kita gunakan rumus arus sama dengan tegangan di bagi
dengan hambatan. sedangkan untuk mencari nilai kesalahan relative arus dapat di cari dengan cara
arus pecobaan di kurang arus perhitungan dibagi arus perhitungan di kalikan seratus persen.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

1.9 ANALISA( Najmii Khairsyah Nasution)

Pada percobaan pertama adalah hubungan arus dan tegangan, langkah pertama membuat
rangkaian yang terdiri dari ground, DC interactive voltage, multimeter dan resistor pada multisim.
Selanjutnya menggabungkan ground, DC interactive voltage, multimeter dan resistor menjadi saatu
aliran. Pada percobaan ini mengamati dua table masing-masing. Tegangan sumbernya satu sampai
sepuluh dengan hambatannya seratus dan table satunya lagi dengan tegangan sumbernya satu sampai
sepuluh dengan hambatannya dua ratus dua puluh. Lalu mecoba rangkaiannya dengan menggeser DC
interactive satu sampai sepuluh lalu menampilkan nilai pada multimeter. Karena multimeter terhubung
secara seri terhadap beban pada kotak yang akan menunjukkan hasil diubah menjadi ampere, jika me
run 1 volt maka hasil arusnya menjadi 10 mA dan seterusnya

pada percobaan kedua adalah hukum kirchoff untuk arus, langkah pertama membuat rangkain
yang terdiri dari ground, batrai, multimeter 3 buah, dan resistor 3 buah pada multisim, selanjutnya
menggabungkan ground, batrai, multimeter 3 buah, dan resistor 3 buah , pada batrai 5 volt, pada
resistor pertama 100 ohm, kedua 220 ohm, ketiga 330 ohm, karena multimeter satu, dua, dan tiga
dipasang seri terhadap beban pada kotak yang akan menunjukkan hasil diubah menjadi ampere untuk
mengukur arus, arus keluar atau I total terbaca 21,552 mA, sedangkan arus masuknya di resistor kedua
atau I2 sebesar 12,931 mA, dan arus ketiga sebesar 8,621 mA, dan jika dijumlahkan arus pada R2 dan
R3 maka akan sama dengan arus pada R1.

Pada percobaan ketiga adalah hukum kirchoff untuk tegangan , langah pertama membuat
rangkain yang terdiri dari ground, batrai, multimeter 3 buah, dan resistor 3 buah pada multisim,
selanjutnya menggabungkan ground, batrai, multimeter 3 buah, dan resistor 3 buah, , pada batrai 5
volt, pada resistor pertama 100 ohm, kedua 220 ohm, ketiga 330 ohm, pada multimeter diukur dengan
volt karena multimeter terhubung pararel terhadap beban, karena hukum kirchoff untuk tegangan,
jumlah beda potensial pada rangkaian tertutup sama dengan nol, jika dijumlahkan VR1, VR2, VR3,
sekitar 4,99 volt maka sama dengan tegangan sumber, maka percobaan ini kirchoff untuk tegangan
terbukti karena jumlah total beda potensial pada komponen sama dengan tegangan pada sumbernya
atau jumlah beda potensial pada rangkaian tertutup ini sama dengan nol

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

2.0 KESIMPULAN
1. Semakin besar tegangan yang mengalir pada tiap hambatan, maka semakin besar pula
jumlah arus yang mengalir pada rangkaian. Artinya arus tersebut berbanding lurus
dengan beda potensial dan berbanding terbalik dengan hambatannya sesuai dengan
Hukum Ohm yang berlaku.
2. Jumlah nilai arus yang masuk sama dengan nilai arus yang keluar , dan jumlah arus
tersebut dipengaruhi oleh hambatan, semakin besar hambatan yang terdapat pada sebuah
rangkaian, maka arus yang mengalir juga semakin kecil
3. Pada Hukum II Kirchoff berlaku teori tentang jumlah tegangan masing-masing hambatan
sama dengan nilai pada tegangan sumbernya
4. Pada semua percobaan didapatkan kesalahan relative yang sangat kecil atau bahkan
dibilang tidak ada kesalahan karena 0% karena penggunaan aplikasi yang memiliki nilai
keakuratan yang sangat tinggi

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

2.1 PEMBAGIAN TUGAS

1. Primasyogiandarta (202071043) = Teori tambahan, Langkah percobaan, Data Pengamatan,


dan Analisa

2. Najmii Khairsyah Nasution (202071044) = Cover, Judul , Tujuan, Alat dan perlengkapan,
Teori Modul, dan Analisa

3. I Putu Aditya Wicaksana (202071045) = Rangkaian perkelompok, Tugas Akhir,


Kesimpulan, dan Analisa

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai