Anda di halaman 1dari 34

Rumus Kuat Arus

By angga murjanaPosted on 15/09/2019


Rumus Kuat Arus adalah cara menghitung seberapa muatan listrik yang mengalir
melalui suatu titik dalam sirkuit untuk tiap satuan waktu. Berikut ini aka kami jelaska
secara lengkap tentang rumus kuat arus yang meliputi pengertian, rumus, dan
contoh soal

Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan dibawah ini

Dalam kehidupan sehari hari contoh dari arus listrik itu beragam, berkisar dari yang
lemah dalam satuan mikroAmpere ( A ) seperti misalnya pada jaringan tubuh
manusia sampai arus yang sangat kuat yaitu 1 sampai 200 kiloAmpere ( kA ) contoh
nya seperti yang terjadi pada sebuah petir.

rumus kuat arus


Pengertian Arus Listrik
Arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron yang mengalir melalui suatu titik di dalam sirkuit listrik untuk tiap satuan
waktu nya.

Dan arus listrik sendiri dapat di ukur dalam satuan Coulomb, detik atau dan Ampere.

Dalam sirkuit arus searah bisa di asumsikan resistan kepada arus listrik yaitu
konstan sehingga besar arus yang mengalir pada sirkuit bergantung pada berapa
voltase dan resistansi yang sesuai dengan hukum Ohm yang berlaku.

Arus listrik merupakan pecahan dari 7 satuan pokok dalam Satuan Internasional (SI)
. Dan satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere ( A ). Namun secara formal satuan
ampere di definisikan menjadi arus konstan yang jika di pertahankan mapu
menghasil kan sebuah gaya yang sebesar 2 x 10-7 Newton

Arus listrik mempunyai arah dari potensial tinggi ke potensial rendah. Oleh sebab itu,
arus listrik termasuk juga besaran vektor. Sedangkan kuat arus listrik tidak
mempunya arah, jadi kuat arus listrik termasuk besaran skalar.
Pada umumnya, aliran arus listrik mengikuti arah aliran bermuatan positif. Arus listrik
mengalir dari muatan positif menuju negatif, atau bisa juga diartikan bahwa arus
listrik mengalir dari potensial menuju potensial rendah.

Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibagi menjadi dua kategori, yaitu :

 Arus Searah (Direct Current/DC)


Arus ini mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial yang
rendah.
 Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC)
Arus ini mengalir secara berubah-ubah mengikuti dengan garis waktu.

Rumus Arus Listrik


Berikut ini adalah beberapa rumus kuat arus untuk menjadi pedoman dalam
mengerjakan soal soal
Rumus kuat arus listrik
I adalah Arus listrik (A)

I = Q/t Q adalah Muatan listrik (C)

t adalah Waktu (s)

Ampere bisa dinyatakan coulomb per sekon dan 1 ampere yaitu 1 coloumb muatan
yang mengalir untuk waktu 1 sekon.

Seperti pada satuan panjang ataupun massa, satuan kuat arus bisa dinyatakan ke
dalam satuan yang lebih kecil yaitu miliampere (mA) dan mikroampere.

Rumus hubungan antara kuat arus listrik (beda


potesial)
I adalah Kuat arus listrik (A)

I = V/R R adalah Hambatan listrik (Ω)

V adalah Beda potensial listrik (V)

Sedangkan secara umum, arus listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu yaitu

I = dQ/dt

Dengan begitu bisa di tentukan jumlah dari muatan total yang dipindahkan pada
rentang waktu 0 – t ( waktu ) melalui integrasi :

Q = dQ = dt

Dan sesuai pada persamaan di atas, arus listrik merupakan besaran skalar karna
baik dari muatan atau dari waktu adalah besaran skalar.

Beda Potensial
Aliran muatan dipengaruhi pada besar kecilnya potensial dari satu titik ke titik yang
lain. Dengan istilah lain yaitu besarnya beda potensial dapat mempengaruhi banyak
muatan yang mengalir dalam penghantar.

Oleh sebab itu, ada hubungan antara beda potensial dengan muatan listrik.
Perpindahan muatan dari satu titik ke titik lain dibutuhkan energi. Jika muatannya
adalah elektron, maka bisa ditulis kembali dalam persamaan,
W=eV

Dengan satuan energi yaitu joule, hingga berdasarkan persamaan di tersebut, joule
bsa dinyatakan dengan satuan coulombvolt atau elektronvolt (eV).

Contoh Soal
Contoh Soal 1
Terdapat arus listrik sebesar 5 A yang mengalir melalui sebuah kawat penghantar
selama 1,5 menit.

Hitunglah berapa banyak muatan listrik yang melewatu kawat tersebut!.

Penyelesaian:

Diketahui:
I=5A
t = 1,5 menit = 90 detik

Ditanya Q = …?

Jawaban:

Q= I.t
= (5A) (90 s)
= 450 C

Maka didapat bahwa banyaknya muatan arus listrik melalui sebuah kawat
yaitu 450 Coulomb

Contoh Soal 2
Sebuah arus listrik yang melewati sebuah hambatan dalam suatu rangkaian dengan
besar arus listrik adalah 4,0 ampere dan dalam kurun waktu 10 sekon,
Berapakah besar muatan listrik nya ?

Penyelesaian

Diketahui
I = 4,0 ampere
t = 10 sekon

Berapakah besar muatan listrik nya ?

Jawab
Rumus nya adalah I = Q/t

4,0 ampere = Q/10 sekon


= 4,0 ampere x 10 sekon
Q = 40 C

Maka, besar muatan nya sebesar 40 C


Contoh Soal 3
Arus listrik 2 Ampere mengalir pada kawat penghantar dengan beda potensial nya
yang di kedua ujung nya adalah 12 V.
Berapakah hambatan kawat itu ?

Penyelesian

Diketahui
I=2A
v = 12 V

Hambatan pada kawat ?

Jawab
Rumusnya yaitu R = V/I
R = 12 V/2A
R=6Ω

Maka, besar hambatan kawat tersebut adalah 6 Ω

Demikianlah pembahasan rumus kali ini, Semoga bermanfaat

Artikel Terkait :

 Rumus Hambatan Listrik


 Rumus tegangan listrik

Share this:
 Facebook
 Tweet
 WhatsApp
Posted in ListrikTagged contoh soal arus listrik, kuat arus, kuat arus listrik, kuat arus
listrik adalah, Rumus Hambatan Listrik, Rumus Tegangan Listrik
Cari Jawaban Pertanyaan Anda disini

Search for:
Artikel Terbaru

 Fungsi Tulang Telapak Tangan


 5 Sifat – Sifat Unsur Transisi Kimia Yang Benar dan Tepat
 7 Aturan Bilangan Oksidasi dan Contoh Soal Lengkap
 Pengertian, Manfaat dan Rumus Bauksit Dalam ilmu Kimia
 Rumus dan Cara Menghitung PBP (Pay Back Periode)
 Rumus dan Cara Menghitung BEP (Break Even Point) Bisnis Usaha
 Pengertian dan Sifat – Sifat Bangun Ruang Matematika
 Sifat-Sifat Magnet, Bentuk, Dan Pengertian Magnet Lengkap
 Rumus Luas dan Keliling Bangun Datar Matematika
 Sifat – Sifat Bangun Datar Matematika Terlengkap
 Fungsi Tulang Pengumpil
 Fungsi Epidermis
 Sebut Dan Jelaskan Metode Yang Dapat Diterapkan Dalam Hidroponik
 Mengapa Manusia Tidak Dapat Hidup Sendiri
 Jelaskan Bagaimana Perkembangan Peta Sebelum Ada Kartografi

Contact Us | Privacy Policy


Copyright © 2018 RumusRumus.com

 Home

 Matematika

 Fisika

 Kimia

 Statistik

 Contoh Soal

 B. Indoneisa

 Biologi

 Umum

 Close Menu
undefined
Skip to content

 HOME
 MATEMATIKA
 FISIKA
 KIMIA
 STATISTIK
 CONTOH SOAL
 B. INDONEISA
 BIOLOGI
 UMUM

Rumus Tegangan Listrik dan Contoh


Soalnya Lengkap
By adminami01Posted on 14/08/2019
Rumus Tegangan Listrik – Setelah membahas tentang Rumus Daya Listrik, maka
sekarang tiba saatnya Penulis untuk membahas secara lebih detail tentang Cara
Menghitung Tegangan Listrik dalam Pelajaran Fisika karena tidak bisa dipungkiri
bahwa Tegangan Listrik juga sering muncul di Soal – Soal Ujian Mata Pelajaran Fisika,
baik di Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Nasional (UN). Oleh karena itu sudah
sangat baik sekali bagi kalian Para Pembaca Pelajar di Indonesia untuk mulai
mempelajari dan memahami tentang Tegangan Listrik ini, agar kalian bisa
mengerjakan Soal – Soal Fisika tentang Tegangan Listrik secara baik dan benar.

Langsung saja didalam Pengertian Tegangan Listrik Menurut Wikipedia Indonesia


adalah perbedaan Potensial Listrik antara 2 titik didalam Rangkaian Listrik dan
Tegangan Listrik ini dinyatakan dengan satuan Volt. Besaran Tegangan Listrik ini
dapat mengukur Energi Potensial dari sebuah Medan Listrik yang dapat
mengakibatkan adanya Aliran Listrik didalam sebuah Konduktor Listrik, dan hal ini
tergantung pada perbedaan potensial listriknya. Secara sederhana artian Tegangan
Listrik ini dpt menyebabkan Objek Bermuatan Listrik Negatif tertarik dari tempat
tegangan rendah menuju ke tempat yang bertegangan yang lebih tinggi.

Kemudian Sumber Tegangan Listrik berasal dari berbagai Sumber yg antara lain dari
Solar dan Bensin pada Mesin Jenset, dari Air pada PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga
Air), dari Uap Air pada PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), dari Angin pada
Pembangkit Listrik Kincir Angin, dari Panas Bumi dan Tenaga Nuklir. Adapun salah
satu contoh tentang Tegangan Listrik didalam kehidupan sehari – hari seperti ini,
ketika kalian menggunakan Lampu dengan besaran yang sama, tetapi yang satu
dinyalakan di sebuah Aki berkapasitas sebesar 10 Volt dan dinyalakan pada Aki
berkapasitas 20 Volt maka sudah tentu Lampu yang dinyalakan pada sebuah Aki
berkapasitas 20 Volt akan lebih terang.

Daftar Isi [tutup]


 1 Rumus Tegangan Listrik dan Contoh Soal Lengkap
o 1.1 Rumus Tegangan Listrik Dengan Kuat Arus
o 1.2 Rumus Tegangan Listrik Dengan Daya Listrik

Rumus Tegangan Listrik dan Contoh Soal


Lengkap

Setelah kalian sudah cukup memahami tentang Tegangan Listrik menurut Wikipedia
Indonesia, maka sekarang tiba saatnya bagi kalian Para Pembaca untuk belajar
tentang Cara Mencari Tegangan Listrik yang telah dijelaskan dibawah ini. Namun
sebelumnya perlu kalian ketahui bahwa Tegangan Listrik ini dinyatakan didalam
Satuan Volt yang diambil dari Seorang Ilmuwan bernama Alessandro Giuseppe
Antonio Anastasio Gerolamo Umberto Volta yang telah menemukan Baterai Volta
sehingga atas jasa Ilmuwan tersebut maka Tegangan Listrik dipakai dengan Satuan
Volt.

Rumus Tegangan Listrik Dengan Kuat Arus


Untuk Rumus Mencari Tegangan Listrik jika diketahui Kuat Arus Listrik dan Hambatan
Listriknya, bisa kalian lihat dibawah ini :

V=IxR

V adalah Tegangan Listrik dlm Satuan Volt

I adalah Kuat Arus Listrik dlm Satuan Ampere

R adalah Hambatan Listrik dlm Satuan Ohm

Contoh Soal Mencari Tegangan Listrik dengan rumus ini adalah : ” Jika didalam suatu
rangkaian Listrik terdapat Hambatan sebesar 4.5 Ohm dengan Arus Listrik yang
mengalir sebesar 10 Ampere. Maka berapakah Tegangan Listrik didalam Rangkaian
Listrik tersebut ?.

Jawaban :

V=IxR
V = 10 Ampere x 4.5 Ohm

V = 45 Volt

Jadi Tegangan Listrik didalam Rangkaian Listrik tersebut adalah 45 Volt.

Rumus Tegangan Listrik Dengan Daya Listrik


Untuk Rumus Menghitung Tegangan Listrik jika diketahui Daya Listriknya dan bisa
kalian lihat rumusnya dibawah ini :

V=P/I

V adalah Tegangan Listrik dlm Satuan Volt

P adalah Daya Listrik dlm Satuan Watt

I adalah Kuat Arus Listrik dlm Satuan Ampere

Contoh Soal Menghitung Tegangan Listrik dengan rumus ini adalah : ” Terdapat
Televisi dengan Kuat Arus Listrik sebesar 1.2 Ampere dengan besaran Daya
Listriknya sebesar 264 Watt. Maka berapakah Tegangan Listriknya ?

Jawaban :

V=P/I

V = 264 Watt / 1.2 Ampere

V = 220 Volt

Maka Tegangan Listrik yang digunakan di Televisi tersebut sebesar 220 Volt.

Demikianlah pembahasan tentang Rumus Tegangan Listrik dan Contoh Soal


Tegangan Listrik yang telah dibahas secara lebih detail, dan semoga saja
pembahasan ini bisa berguna dan bermanfaat bagi kalian Para Pembaca dan Pelajar
dilaman Website Rumus – Rumus ini karena Tegangan Listrik ini sangat penting sekali
didalam Ilmu Mata Pelajaran Fisika, seperti halnya tentang Rumus dan
Hukum Archimedes. Sebagai tambahan informasi saja bahwa Tegangan Listrik itu
sangat berbahaya, jika Tegangan Listrik ini Tinggi sehingga jangan pernah kalian
menyentuh Tegangan Listrik Tinggi tanpa ada Isolator karena akan menyebabkan
Terbakar, Pinsan bahkan dapat menyebabkan Kematian.

Share this:
 Facebook
 Tweet
 WhatsApp
Posted in Rumus FisikaTagged Cara Mencari Tegangan Listrik, Cara Menghitung
Tegangan Listrik, Contoh Soal Tegangan Listrik, Rumus Mencari Tegangan
Listrik, Rumus Menghitung Tegangan Listrik, Rumus Tegangan Listrik
Cari Jawaban Pertanyaan Anda disini
Search for:
Artikel Terbaru

 Fungsi Tulang Telapak Tangan


 5 Sifat – Sifat Unsur Transisi Kimia Yang Benar dan Tepat
 7 Aturan Bilangan Oksidasi dan Contoh Soal Lengkap
 Pengertian, Manfaat dan Rumus Bauksit Dalam ilmu Kimia
 Rumus dan Cara Menghitung PBP (Pay Back Periode)
 Rumus dan Cara Menghitung BEP (Break Even Point) Bisnis Usaha
 Pengertian dan Sifat – Sifat Bangun Ruang Matematika
 Sifat-Sifat Magnet, Bentuk, Dan Pengertian Magnet Lengkap
 Rumus Luas dan Keliling Bangun Datar Matematika
 Sifat – Sifat Bangun Datar Matematika Terlengkap
 Fungsi Tulang Pengumpil
 Fungsi Epidermis
 Sebut Dan Jelaskan Metode Yang Dapat Diterapkan Dalam Hidroponik
 Mengapa Manusia Tidak Dapat Hidup Sendiri
 Jelaskan Bagaimana Perkembangan Peta Sebelum Ada Kartografi

Contact Us | Privacy Policy


Copyright © 2018 RumusRumus.com

 Home

 Matematika

 Fisika

 Kimia

 Statistik

 Contoh Soal

 B. Indoneisa

 Biologi

 Umum


 Close Menu
undefined
Skip to content

 HOME
 SMP
 SMA
 SMK
 STRATA 1
 STRATA2
 UMUM

HOMEPAGE / IPA / FISIKA / √ RESISTOR : PENGERTIAN, FUNGSI, JENIS, RUMUS & CONTOH SOALNYA
LENGKAP

√ Resistor : Pengertian, Fungsi, Jenis,


Rumus & Contoh Soalnya Lengkap
Oleh bitarDiposting pada Desember 21, 2018
Table of Contents
 √ Resistor : Pengertian, Fungsi, Jenis, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap
o Pengertian Resistor
o Pengertian Resistor Menurut Para Ahli
o Fungsi Resistor
o Jenis-Jenis Resistor
o Rumus & Contoh Soal Resistor
o Posting terkait:

√ Resistor : Pengertian, Fungsi, Jenis, Rumus &


Contoh Soalnya Lengkap

SeputarIlmu.Com – Kata Resistor mungkin terdengar asing bagi kita semua,


tapi resistor sangat penting bagi barang-barang elektornik yang sering kita
gunakan. karna resistor suatu komponen yang biasa ada di elektronik-
elektronik. Untuk lebih jelasnya lagi marilah simak ulasan yang ada dibawah
berikut ini.
Pengertian Resistor
Resistor ialah salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
sebuah Rangkaian Elektronika. Hampir setiap dalam peralatan Elektronika
menggunakannya. Pada dasarnya Resistor yaitu suatu komponen Elektronika
Pasif yang mempunyai nilai resistansi atau suatu hambatan tertentu yang
fungsinya untuk membatasi dan mengatur suatu arus listrik dalam sebuah
rangkaian Elektronika.

Kata resistor dalam bahasa Indonesia sering juga disebut dengan suatu
Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf R. Satuan
Hambatan atau Resistansi Resistor yaitu OHM (Ω). Sebutan OHM ini diambil
dari nama sih penemunya yakni Georg Simon Ohm yang juga adalah seorang
Fisikawan Jerman.

Pengertian Resistor Menurut Para Ahli


1. Budiharto (2008:1)

Menurut Budiharto menyatakan bahwa Resistor ialah salah satu komponen


suatu elektronika yang mempunyai fungsi untuk memberikan suatu hambatan
terhadap aliran arus listrik”
2. Rusmadi (2009:10)

Menurut Rusmadi menyatakan bahwa “Resistor yaitu suatu tahanan atau


sebuah hambatan arus listrik.

Fungsi Resistor
 Berfungsi untuk membatasi arus listrik yang mengalir.
 Berfungsi untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat
tinggi. Contoh aplikasi penggunaan resistor ini yaitu DC Measuring
equipment, reference gulators untuk voltage regulator & decoding
Network.
 Berfungsi untuk standart didalam verifikasi keakuratan dari sebuah alat
ukur resistive.
 berfungsi untuk pengatur tegangan output pada sebuah power supplay.
 Berfungsi untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon
yang baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power
wirewound resistor.
 Berfungsi untuk resistor pembagi tegangan.

Jenis-Jenis Resistor
Pada umumnya Resistor bisa diklasifikasikan menjadi beberapa jenis,
diantaranya yaitu Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.

1. Fixed Resistor

Fixed Resistor ialah salah satu jenis Resistor yang mmepunyai nilai
resistansinya tetap. Nilai Resistansi atau suatu Hambatan Resistor ini biasanya
ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka.

Bentuk dan Simbol Fixed Resistor :


Yang tergolong dalam suatu Kategori Fixed Resistor yang berdasarkan
Komposisi bahan pembuatnya diantaranya yaitu :

a. Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari suatu komposisi karbon
halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk yang sebagai pengikatnya
(binder) agar mendapatkan suatu nilai resistansi yang diinginkan. Semakin
banyak bahan sebuah karbonnya semakin rendah pula nilai pada resistansi
atau nilai hambatannya.

Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon
Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan
daya 1/10W sampai 2W.

b. Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan
pada Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya
tergantung pada suatu proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan
karbonnya semakin rendah juga nilai resistansinya. Keuntungan pada Carbon
Film Resistor ini yaitu bisa menghasilkan suatu resistor dengan toleransi yang
lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan
dengan jenis Carbon Composition Resistor.

Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran yaitu biasanya
berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena
rendahnya pada kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor bisa bekerja
pada suhu yang kira-kira dari -55°C hingga 155°C.
Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
c. Metal Film Resistor

Metal Film resistor yaitu salah satu jenis Resistor yang dilapisi dengan Film
logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai
Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam.

Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini yaitu yang terbaik diantara
jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film
Resistor).

2. Variable Resistor

Variable Resistor yaitu salah satu jenis Resistor yang nilai resistansinya bisa
berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya suatu Variable
Resistor terbagi menjadi 3 yaitu Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.

Bentuk dan Simbol Variable Resistor

a. Potensiometer

Potensiometer yaitu salah satu jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya
bisa berubah-ubah dengan cara memutar pada porosnya melalui sebuah Tuas
yang terdapat pada sebuah Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer
biasanya tertulis di suatu badan Potensiometer dalam bentuk sebuah kode
angka.
b. Rheostat

Rheostat yaitu salah satu jenis Variable Resistor yang bisa beroperasi pada
suatu Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari suatu lilitan kawat
resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang
bergerak pada suatu bagian atas Toroid.

c. Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau juga sering disebut dengan Trimpot (Trimmer


Potensiometer) yaitu salah satu jenis Variable Resistor yang mempunyai fungsi
seperti Potensiometer tetapi mempunyai suatu ukuran yang lebih kecil dan tidak
mempunyai Tuas. Untuk mengatur suatu nilai resistansinya, dibutuhkan alat
bantu seperti Obeng kecil untuk bisa memutar porosnya.

3. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor yaitu salah satu Jenis Resistor yang nilai resistansinya bisa
dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor yaitu sebuah Singkatan dari
“Thermal Resistor�. Terdapat dua jenis Thermistor yakni Thermistor
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive
Temperature Coefficient).

Bentuk dan Simbol Thermistor :

4. LDR (Light Dependent Resistor)


LDR atau Light Dependent Resistor yaitu salah satu jenis Resistor yang nilai
Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya.

Bentuk dan Simbol LDR

Rumus & Contoh Soal Resistor


Rangkaian Paralel Resistor merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari 2
buah atau lebih Resistor yang disusun dengan secara berderet atau berbentuk
Paralel. Sama seperti halnya dengan Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga
bisa diapakai juga untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan
dari Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.

Rumus dari Rangkaian Seri Resistor

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn


Dimana :

Rtotal = Total Nilai Resistor


R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Diketahui

Terdapat 3 Resistor dengan nilai-nilai Resistornya yaitu sebagai berikut :


R1 = 100 Ohm
R2 = 200 Ohm
R3 = 47 Ohm

Ditanya

Berapakah nilai hambatan yang didapatkan bila memakai Rangkaian Paralel


Resistor?

Penyelesaiannya :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3


1/Rtotal = 1/100 + 1/200 + 1/47
1/Rtotal = 94/9400 + 47/9400 + 200/9400
1/Rtotal = 341 x Rtotal = 1 x 9400 (→ Hasil kali silang)
Rtotal = 9400/341
Rtotal = 27,56

Jadi Nilai Hambatan Resistor pengganti untuk ketiga Resistor tersebut


adalah 27,56 Ohm.

Resistor sangat penting bagi suatu komponen-komponen yang ada dibarang


elektronik yang sering kita gunakan. Itulah ulasan tentang √ Resistor :
Pengertian, Fungsi, Jenis, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap. Semoaga
apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih.

Baca Juga Artikel Lainnya :


Baca Juga : √ Magnet : Pengertian, Jenis, Fungsi, Sifat & Bentuknya Lengkap

Baca Juga : √ Logam : pengertian, Sifat, Unsur, Jenis & Fungsinya Terlengkap

Baca Juga : √ Kapasitor : Pengertian, Jenis, Fungsi, Simbol, Rumus & Contoh
Soalnya Lengkap

Baca Juga : √ Gelombang : Pengertian, Sifat, Macam, Rumus & Contoh


Soalnya Lengkap

Baca Juga : √ Jangka Sorong : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Bagian, Jenis,


Cara Menggunakan, Membaca & Menghitungnya Lengkap

 0SHARES
 Facebook0
 Twitter0
 Google+0
 Pinterest0
 LinkedIn0
 Tumblr
 Print0
 Email0
 WhatsApp
 Yahoo Mail
 Gmail
 Evernote
 Line
 SMS
 Telegram
 Skype
 Facebook Messenger

Posting terkait:
√ Arus Laut : Pengertian, Manfaat, Penyebab Terjadinya dan Jenis
Terlengkap

√ Kata Tugas : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contoh Terlengkap

√ Memo : Pengertian, Ciri, Fungsi, Tujuan, Jenis, Struktur dan Contoh


Terlengkap
Posting pada Fisika, IPA, SMA, SMK, SMP, Strata 1, STRATA2
Pos-pos Terbaru

 √ Arus Laut : Pengertian, Manfaat, Penyebab Terjadinya dan Jenis


Terlengkap
 √ Kata Tugas : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contoh Terlengkap
 √ Memo : Pengertian, Ciri, Fungsi, Tujuan, Jenis, Struktur dan Contoh
Terlengkap
 √ Mouse : Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Jenis Terlengkap
 √ Microsoft Word : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Keunggulan dan
Kelemahan Terlengkap
 √ Pencemaran Air : Pengertian, Penyebab Terjadinya, Dampak, Cara
Mengatasi dan Contoh Terlengkap
 √ Laba (Profit) : Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Peranan, Unsur dan
Rumus Terlengkap
 √ 11 Pengertian Laba (Profit) Menurut Para Ahli Terlengkap
 √ Wilayah : Pengertian, Ciri, Jenis dan Pembagian Terlengkap
 √ Realitas Sosial : Pengertian, Jenis, Konsep, Proses Terjadi dan Bentuk
Terlengkap
 √ Manajemen Laba : Pengertian, Tujuan, Faktor, Pola dan Teknik
Terlengkap
 √ Ekstrakurikuler : Pengertian, Jenis, Tujuan dan Manfaat Terlengkap
 √ Gangguan Jiwa : Pengertian, Jenis, Ciri, Tanda dan Pengobatan
Terlengkap
 √ Mantra : Pengertian, Jenis, Ciri dan Contoh Terlengkap
 √ 10 Pengertian Manajemen Laba Menurut Para Ahli Terlengkap

Copyright © 2018 by SeputarIlmu.Com


/* */

 Home

 SMP

o IPA

 Biologi

 Fisika

 Kimia

o IPS

 Ekonomi

 Geografi

 Sosiologi

 Sejarah

o BAHASA

 Bahasa Indonesia

 Bahasa Inggris

o Agama

o Kewarganegaraan

o Penjaskes

o Seni Budaya

 SMA
o IPA

 Biologi

 Fisika

 Kimia

o IPS

 Ekonomi

 Geografi

 Sejarah

 Sosiologi

o BAHASA

 Bahasa Indonesia

 Bahasa Inggris

o Agama

o Penjaskes

o Kewarganegaraan

o Seni Budaya

 SMK

 Strata 1

o Ilmu Hukum

 Hukum

o Ilmu Komputer

 Teknik Informatika
 Sistem Informasi

o Ilmu Ekonomi

 Akuntansi

 Manajemen

 STRATA2

 Umum

 Tutup Menu
undefined
 HOME
 DAFTAR ISI

 HOME
 KOMPONEN ELEKTRONIKA
 TEORI ELEKTRONIKA
 PENGUJIAN KOMPONEN
 ILMU STATISTIKA
 EQUIPMENT

ARTIKEL TERBARU

 [ 01/12/2019 ] Pengertian Impedansi Listrik (Electrical Impedance) TEORI ELEKTRONIKA

 [ 01/11/2019 ] Pengertian Fiber Optik (Optical Fiber) dan Jenis-jenisnya KOMPONEN ELEKTRONIKA

 [ 01/10/2019 ] Hukum Lenz – Pengertian dan Bunyi Hukum Lenz TEORI ELEKTRONIKA

 [ 02/09/2019 ] Rangkaian Lampu Penerangan (Rangkaian Paralel Lampu) TEORI ELEKTRONIKA

 [ 01/01/2020 ] Pengertian Multiplexer (Multiplekser) dan Cara Kerja Multiplexer KOMPONEN

ELEKTRONIKA
HomeTeori ElektronikaPengertian Daya Listrik dan Rumus untuk Menghitungnya

Pengertian Daya Listrik dan Rumus


untuk Menghitungnya
Dickson Kho Teori Elektronika

Pengertian Daya Listrik dan Rumus untuk Menghitungnya – Daya Listrik atau dalam bahasa
Inggris disebut dengan Electrical Power adalah jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam
sebuah sirkuit/rangkaian. Sumber Energi seperti Tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik
sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya listrik tersebut. Dengan kata
lain, Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik. Kita
mengambil contoh Lampu Pijar dan Heater (Pemanas), Lampu pijar menyerap daya listrik yang
diterimanya dan mengubahnya menjadi cahaya sedangkan Heater mengubah serapan daya
listrik tersebut menjadi panas. Semakin tinggi nilai Watt-nya semakin tinggi pula daya listrik yang
dikonsumsinya.

Sedangkan berdasarkan konsep usaha, yang dimaksud dengan daya listrik adalah besarnya
usaha dalam memindahkan muatan per satuan waktu atau lebih singkatnya adalah Jumlah
Energi Listrik yang digunakan tiap detik. Berdasarkan definisi tersebut, perumusan daya listrik
adalah seperti dibawah ini :

P=E/t

Dimana :

P = Daya Listrik
E = Energi dengan satuan Joule
t = waktu dengan satuan detik

Dalam rumus perhitungan, Daya Listrik biasanya dilambangkan dengan huruf “P” yang
merupakan singkatan dari Power. Sedangkan Satuan Internasional (SI) Daya Listrik adalah Watt
yang disingkat dengan W. Watt adalah sama dengan satu joule per detik (Watt = Joule / detik)

Satuan turunan Watt yang sering dijumpai diantaranya adalah seperti dibawah ini :
1 miliWatt = 0,001 Watt
1 kiloWatt = 1.000 Watt
1 MegaWatt = 1.000.000 Watt

Rumus Daya Listrik


Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Daya Listrik dalam sebuah Rangkaian Listrik
adalah sebagai berikut :

P=VxI

Atau

P = I2R
P = V2/R

Dimana :

P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)


V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
R = Hambatan dengan satuan Ohm (Ω)

Contoh-contoh Kasus Perhitungan Daya Listrik


Contoh Kasus I :

Sebuah Televisi LCD memerlukan Tegangan 220V dan Arus Listrik sebesar 1,2A untuk
mengaktifkannya. Berapakah Daya Listrik yang dikonsumsinya ?

Penyelesaiannya
Diketahui :

V = 220V
I = 1,2A
P=?

Jawaban :

P=VxI
P = 220V x 1,2A
P = 264 Watt
Jadi Televisi LCD tersebut akan mengkonsumsi daya listrik sebesar 264 Watt.

Contoh Kasus II :

Seperti yang terlihat pada rangkaian dibawah ini hitunglah Daya Listrik yang dikonsumsi oleh
Lampu Pijar tersebut. Yang diketahui dalam rangkain dibawah ini hanya Tegangan dan

Hambatan.

Penyelesaiannya

Diketahui :

V = 24V
R = 3Ω
P=?

Jawaban :

P = V2/R
P = 242 / 3
P = 576 / 3
P = 192W
Jadi daya listrik yang dikonsumsi adalah 192W.

Persamaan Rumus Daya Listrik


Dalam contoh kasus II, variabel yang diketahui hanya Tegangan (V) dan Hambatan (R), jadi kita
tidak dapat menggunakan Rumus dasar daya listrik yaitu P=VI, namun kita dapat menggunakan
persamaan berdasarkan konsep Hukum Ohm untuk mempermudah perhitungannya.

Hukum Ohm :
V=IxR

Jadi, jika yang diketahui hanya Arus Listrik (I) dan Hambatan (R) saja.

P=VxI
P = (I x R) x I
P = I2R –> dapat menggunakan rumus ini untuk mencari daya listrik

Sedangkan penjabaran rumus jika diketahui hanya Tegangan (V) dan Hambatan (R) saja.

P=VxI
P = V x (V / R)
P = V2 / R –> dapat menggunakan rumus ini untuk mencari daya listrik

Hubungan Horsepower (hp) dengan Watt


Hampir semua peralatan listrik menggunakan Watt sebagai satuan konsumsi daya listrik. Tapi
ada juga peralatan tertentu yang menggunakan satuan Horsepower (hp). Dalam Konversinya, 1
hp = 746 watt.

 ELEKTRONIKA DASAR
 RUMUS ELEKTRONIKA

Powered By Geniee

Hasilkan Rp10.400.000 tiap 60 detik dari komputer Anda


Cara menghasilkan uang dari ponsel Anda

Gadis ini hasilkan Rp30 juta sehari dengan metode simpel ini
Dokter telah menemukan penyebab bau busuk dari mulut! Baca disini

Nyeri lutut lenyap, sendi muda seperti remaja 18 tahun!

PREVIOUS ARTICLE

NEXT ARTICLE

RELATED ARTICLES

Jenis-jenis IC Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)

Besaran dan Satuan Listrik / Elektronika


Prinsip Dasar dan Pengertian Semikonduktor (Semiconductor)
BE THE FIRST TO COMMENT

Leave a Reply
Your email address will not be published.

Comment

Name *

Email *

Website

Notify me of follow-up comments by email.

Notify me of new posts by email.

Post Comment

Search

ARTIKEL TERBARU

Pengertian Multiplexer (Multiplekser) dan Cara Kerja Multiplexer

Pengertian Impedansi Listrik (Electrical Impedance)


Pengertian Fiber Optik (Optical Fiber) dan Jenis-jenisnya

Hukum Lenz – Pengertian dan Bunyi Hukum Lenz

Rangkaian Lampu Penerangan (Rangkaian Paralel Lampu)

KATEGORI
 Equipment
 Ilmu Statistika
 Komponen Elektronika
 Pengujian Komponen
 Perangkat Elektronika
 Produksi
 Teori Elektronika
ARTIKEL TERPOPULER

Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya

Cara Menghitung Nilai Resistor

Cara Menggunakan Multimeter / Multitester

Pengertian dan Analisis Korelasi Sederhana dengan Rumus Pearson


Fungsi Dioda dan Cara Mengukurnya

ARCHIVES
Archives

ARTIKEL TERPILIH

Pengertian Dioda Varactor (Varicap) dan Prinsip Kerjanya


Pengertian Dioda Varactor (Varicap) dan Prinsip Kerjanya – Dioda Varactor adalah Dioda yang
mempunyai sifat kapasitas berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikannya. Sesuai
dengan sifatnya ini, Dioda Varactor juga disebut dengan Dioda Kapasitas Variabel atau
Varicap [...]

Cara Menghitung Daya Listrik yang diperlukan Rumah


Cara Menghitung Daya Listrik yang diperlukan Rumah – Setiap rumah yang sudah dialiri listrik
pasti dilengkapi dengan Meter Listrik dan MCB (Miniature Circuit Breaker) yang dipasang oleh
PLN. Fungsi Meter Listrik tentunya adalah mengukur seberapa besar [...]

Pengertian Kabel Listrik dan Jenis-jenisnya


Pengertian Kabel Listrik dan Jenis-jenisnya – Kabel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut
dengan Electrical Cable adalah media untuk menghantarkan arus listrik yang terdiri dari
Konduktor dan Isolator. Konduktor atau bahan penghantar listrik yang biasanya [...]

Copyright 2019 Teknik Elektronika

Anda mungkin juga menyukai