Anda di halaman 1dari 7

Arus

Arus listrik adalah aliran elektron, tapi elektron tidak langsung melompat dari titik asal arus
ke tujuan. Sebaliknya, setiap elektron bergerak jarak pendek ke atom berikutnya, mentransfer
energi untuk elektron dalam atom baru, yang melompat ke atom lain, dan seterusnya. Produk
elektron individual tidak bergerak cepat, tapi arus itu sendiri bergerak pada kecepatan cahaya.
Arus dapat memanas konduktor. Secara mekanik ini menghasilkan cahaya dalam bola lampu
dan panas pada kompor listrik.
Arus listrik dapat dialalogikan dengan debit air yakni banyaknya butiran air yang mengalir
dalam waktu tertentu. Arus listrik adalah banyaknya elektron yang mengalir sebagai muatan
listrik dalam satuan waktu. Satuan muatan listrik (Q) adalah Coulomb (C) sedangkan satuan
arus listrik adalah Ampere (A) yakni Q/t atau Coulomb/detik.
Jika besar arus konstan, maka besarnya arus listrik dapat ditulis dalam persamaan I=Q/t
dimana I adalah arus listrik dalam Ampere (A), Q adalah muatan listrik dalam Coulomb (C),
dan t adalah waktu dalam detik. Semakin besar muatan listrik yang mengalir maka akan
semakin besar arus listrik, demikian pula sebaliknya.
Keterangan:
1.
1 A (Ampere) = 1000 mA (mili Ampere)
2.
1 mA (mili Ampere) = 1000 uA (mikro Ampere)
Berdasarkan hukum Ohm, arus listrik adalah tegangan (V) dibagi tahanan (R). I=V/R dimana
I adalah arus listrik dalam Ampere (A), V adalah tegangan listrik dalam Volt (V), dan R
adalah tahanan/ resistansi dalam Ohm.
Untuk lebih memahami apa itu arus listrik, dapat dilihat pada gambar di di bawah ini .

Garis putih putus-putus adalah aliran sungai pada sebuah sungai yang melewati beberapa
percabangan sungai. Air akan terbagi ke setiap percangan sungai yang ada. Warna kuning
adalah batu yang menghalangi aliran air, semakin besar batu maka aliran air akan semakin
kecil, demikian juga dengan lebar sungai, semakin kecil lebar sungai maka akan semakin
kecil air yang mengalir.
Dari analogi di atas, debit air (air yang mengalir dalam waktu tertentu) adalah arus listrik,
sungai adalah konduktor untuk media penghantar arus listrik (biasanya berupa kabel listrik),
batu adalah resistansi atau tahanan. Jumlah air yang mengalir dari sumber air (hulu sungai)
akan sama besar dari jumlah air yang mengalir di setiap simpangan (percabangan). Hal ini
sesuai dengan hukum Kirchoff dimana jumlah total arus listrik adalah jumlah arus yang
mengalir di setiap percabangan. Dalam persamaan dapat ditulis I=I1+I2+I3, I adalah sumber
arus (arus total) sedangkan I1, I2, dan I3 adalah arus yang mengalir di setiap percabangan.
Seperti halnya dengan tegangan listrik, jika dilihat dari bentuk gelombangnya arus listrik juga
ada dua jenis yakni arus AC dan Arus DC. Jika sumber tegangan listrik adalah AC (bolakbalik), maka arus yang mengalirpun adalah arus AC, demikian juga sebaliknya
Pengertian AC dan DC
AC adalah kependekan dari Alternating Current yang artinya arus bolak-balik sedangkan DC
adalah kependekan dari Direct Current yang artinya arus searah. Kedua istilah itu perlu
diketahui dan dipahami sebelum lebih jauh memperdalam pengetahuan di bidang
elektronika dan listrik. AC dan DC adalah jenis tegangan atau arus listrik dengan
karakteristik, sifat, dan bentuk gelombang yang berbeda, namun satuan dan besaranbesarannya sama yaitu: Volt (V) untuk satuan tegangan, Ampere (A) untuk satuan arus, dan
Watt (W) untuk satuan daya. Jika suatu alat menggunakan sumber tegangan AC, maka arus

yang mengalir pada perangkat tersebut adalah arus AC, demikian juga jika suatu alat
menggunakan sumber listrik DC, maka arus yang mengalir adalah arus DC. Untuk melihat
perbedaan bentuk gelombang antara tegangan AC dan DC dapat digunakan alat
ukur Oscilloscope.
Oscilloscope yang dilengkapi dengan tabung sinar katoda berfungsi untuk memproyeksikan
sinyal listrik ke layar tabung katoda menjadi bentuk gelombang yang dapat dilihat, diamati,
dan dipelajari. Seiring kemajuan teknologi, kini Oscilloscope sudah dalam bentuk perangkat
digital dengan fitur yang lebih lengkap dan lebih sempurna. Dengan bantuan oscilloscope,
hal-hal berikut ini dapat kita lakukan:
1.
2.
3.
4.
5.

Melihat dan mengamati bentuk gelombang listrik


Mengukur tegangan peak to peak (puncak ke puncak)
Dapat melihat suatu distorsi gelombang listrik
Dapat melihat lebar fulsa, periode, dan waktu dari dua sinyal
Mengukur frekwensi gelombang listrik

Jenis-jenis arus listrik


Secara prinsip jenis-jenis arus listrik dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.arus
searah
(direct
2.arus bolak-balik dan arus bergelombang (alternating current).

current)

1.Arus listrik searah


Tegangan yang bekerja pada rangkaian arus listrik tertutup selalu dengan arah yang sama,
maka arus listrik yang mengalir arahnya juga sama. Biasa disebut dengan arus
searah (simbol normalisasi : ).
Arus listrik searah adalah arus listrik yang mengalir dengan arah dan besar yang
tetap/konstan.
Berarti bahwa pembawa muatan listrik bergerak dengan arah arus listrik tertentu.
Grafik arus fungsi waktu (grafik garis)

Besarnya arus listrik pada saat yang berbeda diperlihatkan pada suatu grafik (grafik arus
fungsi waktu). Untuk maksud ini sumbu horisontal sebagai waktu (misal 1s, 2s, 3s dst.) dan
sumbu
vertikal
sebagai
arusnya
(misal
1A,
2A,
3A
dst.)
Besarnya arus listrik yang sekarang ditetapkan pada 1,
waktu yang berlaku ditarik garis lurus keatas atau
hubungkan titik yang sesuai dengan suatu garis,
suatu grafik arus fungsi waktu (grafik garis). Gambar
jelas dengan suatu oscilloscope.
Contoh Sumber Tegangan DC (Searah):
1.
2.
3.
4.

2 atau 3 sekon, untuk masing-masing


kebawah (lihat gambar 1.14). Kita
dengan demikian maka didapatkan
grafik seperti ini dapat dibuat secara

Solar Cell
Power Supply atau Adaptor
Battery (Accu/Accumulator/Aki) cair yang mengandung asam H2So4
Battery Kering

Contoh peralatan yang menggunakan sumber tegangan DC (Searah):


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Kamera Digital
Telpon Seluler
Handycam
MP3/ MP4 Player
Lampu Senter
Lampu Emergency
Kalkulator
Remote Control
Mainan Anak
Pointer (untuk presentasi)
Wireless Mouse
Jam Tangan dan Jam Dinding

2.Arus listrik bolak-balik


Tegangan pada suatu rangkaian arus, arahnya berubah-ubah dengan suatu irama/ritme
tertentu, dengan demikian maka arah dan besarnya arus selalu berubah-ubah pula. Biasa
disebut arus listrik bolak-balik (simbol normalisasi : ~ ).

Berarti

bahwa

elektron

bebasnya

bergerak

maju

dan

mundur

Gambar 1.15 Grafik Arus listrik Bolak-Balik

Disini pada arus bolak-balik, sebagaimana digunakan didalam praktik, arahnya selalu
berubah-ubah (misalnya 50 kali tiap sekon), elektron-elektron didalam penghantar kawat
hanya sedikit berayun/bergerak maju dan mundur.
Arus Bergelombang
Suatu arus listrik yang besarnya selalu berubah, tetapi arah arus listrik tersebut tetap konstan,
maka
dalam hal ini berhubungan dengan suatu arus listrik yang terdiri atas sebagian arus
listrik searah dan sebagian yang lain berupaarus bolak-balik. Biasa disebut sebagai arus
bergelombang (alternating current).
Arus bergelombang adalah suatu arus yang terdiri atas sebagianarus searah dan
sebagian arus bolak-balik.
Salah satu bentuk lain dari arus bergelombang yang sering ditemukan dalam praktik yaitu
berupa pulsa arus searah (lihat gambar 1.16a)

Arus hanya dapat diketahui dan ditetapkan melalui reaksi atau efek yang ditimbulkannya.

Reaksi panas
Arus listrik selalu memanasi penghantarnya.

Didalam kawat logam misalnya, elektron-elektron saling bertumbukan dengan ion-ion atom,
bersamaan dengan itu elektron tersebut memberikan sebagian energi geraknya kepada ion-ion
atom dan memperkuat asutan panas ion-ion atom, yang berhubungan dengan kenaikan
temperatur.
Penggunaan reaksi panas arus listrik ini misalnya pada open pemanas, solder, kompor,
seterika dan sekering lebur.

Reaksi cahaya
Pada lampu pijar reaksi panas arus listrik mengakibatkan kawat membara dan dengan
demikian menjadi bersinar, artinya sebagai efek samping dari cahaya.
Reaksi cahaya secara langsung ini ditemukan pada penggunaan tabung cahaya, lampu
mercury, lampu neon dan lampu indikator (negative glow lamp).

Reaksi kemagnitan
Gas seperti neon, argon atau uap mercury dipicu/diprakarsai oleh arus listrik sehingga
menjadi bersinar.
Contoh pemanfaatan listrik AC
Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah sebenarnya anda
dapat melihat barang-barang yang ada dirumah anda, perhatikanlah bahwa semua barang
yang menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC.
Sebagai pengaman listrik AC yang ada dirumah anda, biasanya pihak PLN menggunakan
pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB (miniature circuit breaker). Meskipun demikian tak
semua barang yang anda lihat menggunakan listrik AC, ada sebagian barang yang
menggunakan listrik PLN namun barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC,
contohnya saja Laptop. Laptop menggunakan listrik DC, listrik tersebut diperoleh dari
adaptor yang terdapat pada laptop (atau terdapat pada charger) tersebut. Jadi saat anda
mengisi ulang baterai laptop dengan listrik PLN (AC) maka adaptor didalam laptop akan
merubah listrik AC menjadi DC, sehingga sesuai kebutuhan dari laptop anda. Contoh
pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Untuk mesin cuci, penerangan (lampu),
pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih banyak lagi.

http://www.miung.com/2013/05/pengertian-arus-listrik-ac-dan-dc.html
http://www.elektronika123.com/apa-itu-arus-listrik/
http://hamadun.blogspot.co.id/2010/05/jenis-arus.html
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/pengertian-arus-listrik-electricalcurrent/

Anda mungkin juga menyukai