(Qomarotun Nurlaila, ST., MT.) MK: TEKNIK TENAGA LISTRIK Tujuan Umum: Setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang teknik tenaga listrik & bisa menerapkannya dalam perancangan instalasi listrik didunia kerja Bobot : 2 SKS Penilaian: Kehadiran : 15% Tugas : 20% UTS : 30% UAS : 35%
Kehadiran Minimal 75%
Jam : 6:30 – 19:50 (masuk paling lambat 6:45) DEFINISI APA ITU LISTRIK ?? Menurut tata bahasa : listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu,seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antara keduanya
Secara teoritikal teknik :
Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang tersimpan dalam bentuk magnet, muatan elektron, kimia dll. Untuk mengetahui suatu benda bersifat listrik maka kita hanya bisa mengenalnya dengan gejala yang ditimbulkan dari benda tersebut Penggambaran listrik Arus listrik dapat digambarkan seperti arus air, dengan perbedaan utamanya adalah pada arus air, alirannya merupakan molekul-molekul air bergerak kearah tertentu, sedangkan pada pada arus listrik yang bergerak adalah elektron-elektron bebas. Arus air mengalir dari permukaan tinggi menuju ke permukaan rendah. Arus listrik mengalir dari tegangan (potensial) tinggi menuju ke potensial rendah. Potensial disini adalah konsentrasi muatan elektron pada suatu titik Komponen Listrik Listrik terdiri atas 2 komponen Utama : A. Komponen Aktif : Sumber Energi (Accu, Genset, Pembangkit listrik dll) B. Komponen Pasif : Pengguna Energi / Beban : Resistansi, Induktansi, Kapasitansi Arus Listrik Arus listrik merupakan gerakan elektron-elektron yang mengalir ke suatu arah dari gerakan elektron tersebut. Arus listrik ini diberi notasi I dalam satuan ampere (A), satuan ini diambil dari nama Andre Marie Ampere (1775-1836) Yang menyuarakan bahwa : 6,24 x 1018 elektron adalah “Satuan ampere adalah jumlah muatan listrik dari 6,24 x 1018 elektron yang mengalir melalui suatu titik tertentu selama satu detik”. Sedangkan 6,24 x 1018 elektron sama dengan 1 coulomb. Sehingga dapat dirumuskan : I = Q/t , dimana I adalah arus listrik (A), Q adalah muatan listrik (Coloumb), dan t adalah lamanya waktu (detik). Jenis Arus Listrik Ada 2 Jenis arus listrik, yaitu arus searah (dc: direct current) dan arus bolakbalik (ac : alternating current). Dikatakan arus searah (DC) apabila elektro berpindah dalam arah yang tetap tidak berubah-ubah dan diberi tanda : = , Sedangkan apabila pada saat elektron berpindah terjadi perubahan yang bolak-balik saat tertentu keatas/kekiri, kemudian kebawah/kekanan kembali keatas/kekiri lagi dan seterusnya dinamakan arus bolak-balik (AC) Muatan listrik Muatan listrik dengan notasi Q dalam satuan Coulomb, yang diambil dari nama Charless Aaugusti de Coulomb (1736 – 1806) menyatakan bahwa : “Satu Coulomb adalah jumlah muatan listrik yang melalui suatu titik atau penampang sebesar satu ampere selama satu detik”, dirumuskan : Q = I .t Tegangan listrik Tegangan listrik diberi notasi V atau E yang diambil dari nama Alexandre Volta (1748 – 1827) merupakan perbedaan potensial antara dua titik yang mempunyai perbedaan jumlah muatan listrik, juga menyatakan bahwa : “Satu volt adalah perubahan energi sebesar satu joule yang dialami muatan listrik sebesar satu coulomb” , yang dirumuskan : V = W/Q dimanaV adalah tegangan listrik dalam satuan volt,W adalah energi listrik dalam satuan joule dan Q adalah muatan listrik dalam satuan Coulomb Tahanan Listrik Hubungan antara arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik dalam suatu rangkaian listrik dinyatakan dalam hukum Ohm (seperti dijelaskan pada gambar 3.1). Nama Ohm ini diambil dari seorang ahli fisika dan matematika Jermal bernama George Simon Ohm (1787 – 1854) yang membuat teori ini Korelasi arus, tegangan & Hambatan Listrik Hukum OHM Ketika Ohm membuat percobaan tentang listrik, ia menemukan antara lain : a. Bila hambatan tetap, maka arus pada setiap rangkaian adalah berbanding langsung dengan tegangannya. Bila tegangan bertambah, maka aruspun bertambah begitu pula bila tegangan berkurang, maka aruspun semakin berkurang. b. Bila tegangan tetap, arus dalam rangkaian menjadi berbanding terbalik terhadap rangkaian itu, sehingga bila hambatan bertambah maka arus akan berkurang dan sebaliknya bila hambatan berkurang maka arus akan semakin besar.
I = V/R I= Arus Listrik (A)
V=IR V= Tegangan Listrik (V) R =V / I R = Hambatan Listrik (Ohm) Daya Listrik Daya listrik adalah kemampuan atau kapasitas untuk melakukan suatu usaha atau energi. Kalau di rumah terpasang daya sebesar 900 watt, artinya besarnya kemampuan yang dapat digunakan untuk melakukan usaha atau energi listrik adalah sebesar 900 watt Pada lampu pijar, tenaga listrik diubah menjadi bentuk tenaga cahaya dan panas. Seandainya sebuah lampu menyala dalam waktu satu jam, maka selama itu lampu menggunakan sejumlah tenaga tertentu. Bila lampu itu menyala selama dua jam, sudah tentu lampu itu menggunakan tenaga listrik sebanyak dua kali lipat dari yang satu jam.Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa : “Jumlah tenaga yang digunakan, berbanding lurus dengan waktu menyala lampu”