Anda di halaman 1dari 8

Listrik Statis

Pada saat menyisir rambut kering, rambut tertarik oleh sisir. Mengapa rambut
menempel di sisir?
Pada mulanya rambut dan sisir bersifat netral. Suatu atom bersifat netral, karena jumlah
proton dan elektron sama. Pada saat menggosokkan sisir pada rambut, sejumlah atom
di dalam rambut terganggu, sejumlah elektron di dalam rambutmu terlepas dan
berpindah ke sisir. Akibatnya, sisir memperoleh tambahan elektron, dan sisirmu itu tidak
lagi netral, tetapi memiliki muatan negatif. Rambut kehilangan elektron, sehingga
rambut itu bermuatan positif
Peristiwa ini merupakan contoh mendapatkan listrik statis dengan cara menggosok.
Listrik statis adalah berkumpulnya muatan listrik pada suatu benda.

Pengosongan Muatan Listrik


Loncatan muatan listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara
bersama-sama. Kejadian ini disebut pengosongan listrik statis. Petir merupakan
salah satu contoh proses pengosongan. Pengosongan itu
ditunjukkan oleh sambaran petir. Pengosongan terjadi apabila tersedia suatu
jalan bagi elektron-elektron untuk mengalir dari suatu benda bermuatan ke
benda lain. Perpindahan muatan listrik statis dari satu benda ke benda lain
disebut penetralan atau pengosongan muatan statis. Pengosongan itu lazim
juga disebut pentanahan, karena muatan itu sering dikosongkan dengan cara
menyalurkan ke tanah. Pengosongan muatan statis di udara dapat terjadi
sangat besar sehingga menimbulkan suara dahsyat yang kita sebut petir.

Hukum Coulomb
Hukum Colomb menunjukkan bahwa gaya F berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua pusat benda.
Setelah melakukan percobaan lain nya Colom menyimpulkan bahwa gaya F,
berbanding lurus dengan muatan-muatannya

F μ qA qB

Setelah melakukan pengukuran yang sama, Coulomb menyimpulkan hasilnya dalam


suatu hukum yang disebut Hukum Coulomb yang berbunyi:

Besarnya gaya antara muatan qA dan muatan qB, yang dipisahkan


oleh jarak r, adalah berbanding lurus dengan besarnya
kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
muatan-muatan tersebut.

q ₁. q ₂
F= r²

Satuan Muatan: coulomb (C)


Muatan suatu benda sangat sulit diukur secara langsung. Akan tetapi, Coulomb
menunjukkan bahwa besarnya muatan dapat dikaitkan dengan besarnya gaya. Dengan
demikian, ia dapat menentukan besarnya muatan yang terkait dengan besarnya gaya
yang dihasilkan. Satuan muatan dalam SI adalah coulomb (C). Satu coulomb adalah
muatan dari 6,25 x 1018 elektron atau proton. Ingat bahwa muatan
proton dan elektron adalah sama. Muatan yang dihasilkan ledakan petir besarnya
sekitar 10 coulomb. Muatan pada satu elektron hanya 1,60 x10 -19 C. Besarnya muatan
suatu elektron disebut muatan elementer. Dengan demikian, benda sekecil
apapun seperti uang logam pada sakumu mengandung lebih dari satu juta coulomb
muatan negatif. Muatan yang dihasilkan dengan jumlah yang sangat besar ini hampir
tidak ada efek eksternalnya sebab diimbangi dengan jumlah muatan
positif yang sama. Akan tetapi jika muatan tidak seimbang, muatan yang kecilpun
seperti 10-9 C dapat mengakibatkan gaya yang besar.
LISTRIK DINAMIS
Listrik Dinamis mempelajari tentang muatan – muatan listrik bergerak yang
menyebabkan arus listrik . Sedangkan listrik Statis mempelajari tentang muatan listrik
yang diam . Cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis adalh muatan lisrtik di bagi
waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik .

Aliran arus listrik dalam suatu rangkaian tidak berakhir pada alat listrik. tetapi melingkar
kernbali ke sumber arus. Pada dasarnya alat listrik bersifat menghambat alus listrik.
Hubungan antara arus listrik, tegangan, dan hambatan dapat diibaratkan seperti air
yang mengalir pada suatu saluran. Orang yang pertama kali meneliti hubungan antara
arus listrik, tegangan. dan hambatan adalah George Simon Ohm (1787-1854) seorang
ahli fisika Jerman. Hubungan tersebut lebih dikenal dengan sebutan hukum Ohm.
Setiap arus yang mengalir melalui suatu penghantar selalu mengalami hambatan. Jika
hambatan listrik dilambangkan dengan R. beda potensial V, dan kuat arus I, hubungan
antara R, V, dan I secara matematis dapat ditulis:
HUKUM OHM
Sebuah penghantar dikatakan mempunyai nilai hambatan 1 Ω jika tegangan 1 V di
antara kedua ujungnya mampu mengalirkan arus listrik sebesar 1 A melalui konduktor
itu. Data-data percobaan hukum Ohm dapat ditampilkan dalam bentuk grafik seperti
gambar di samping. Pada pelajaran Matematika telah diketahui bahwa kemiringan garis
merupakan hasil bagi nilai-nilai pada sumbu vertikal (ordinat) oleh nilai-nilai yang
bersesuaian pada sumbu horizontal (absis). Berdasarkan grafik, kemiringan garis
adalah α = V/T Kemiringan ini tidak lain adalah nilai hambatan (R). Makin besar
kemiringan berarti hambatan (R) makin besar. Artinya, jika ada suatu bahan dengan
kemiringan grafik besar. bahan tersebut makin sulit dilewati arus listrik. Komponen yang
khusus dibuat untuk menghambat arus listrik disebut resistor (pengharnbat). Sebuah
resistor dapat dibuat agar mempunyai nilai hambatan tertentu. Jika dipasang pada
rangkaian sederhana, resistor berfungsi untuk mengurangi kuat arus. Namun, jika
dipasang pada rangkaian yangrumit, seperti radio, televisi, dan komputer, resistor dapat
berfungsi sebagai pengatur kuat arus. Dengan demikian, komponen-komponen dalam
rangkaian itu dapat berfungsi dengan baik. Resistor sederhana dapat dibuat dari bahan
nikrom (campuran antara nikel, besi. krom, dan karbon). Selain itu, resistor juga dapat
dibuat dari bahan karbon. Nilai hambatan suatu resistor dapat diukur secara langsung
dengan ohmmeter. Biasanya, ohmmeter dipasang hersama-sama dengan amperemeter
dan voltmeter dalam satu perangkat yang disebut multimeter. Selain dengan ohmmeter,
nilai hambatan resistor dapat diukur secara tidak langsung dengan metode
amperemeter voltmeter

1.2. Hambatan Kawat Penghantar


Dapat disimpulkan bahwa besar hambatan suatu kawat penghantar :
1. Sebanding dengan panjang kawat penghantar. artinya makin panjang penghantar,
makin besar hambatannya,
2. Bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding dengan hambatan jenis kawat), dan
3. berbanding terbalik dengan luas penampang kawat, artinya makin kecil luas
penampang, makin besar hambatannya. Jika panjang kawat dilambangkan ℓ, hambatan
jenis ρ, dan luas penampang kawat A.
Secara matematis, besar hambatan kawat dapat ditulis
Nilai hambatan suatu penghantar tidak bergantung pada beda potensialnya. Beda
potensial hanya
Dapat mengubah kuat arus yang melalui penghantar itu. Jika penghantar yang dilalui
sangat panjang, kuat arusnya akan berkurang. Hal itu terjadi karena diperlukan energi
yang sangat besar untuk mengalirkan
arus listrik pada penghantar panjang. Keadaan seperti itu ikatakan tegangan listrik
turun. Makin panjang penghantar, makin besar pula penurunan tegangan listrik
Daya dan Energi Listrik
Bila kamu memiliki sebuah radio tape, maka harus menyisihkan sebagian uang saku
untuk membeli baterai yang dibutuhkan radio kesenangan tersebut, karena
energi listrik yang dihasilkan baterai yang digunakan oleh
radio tape lama-kelamaan akan semakin habis, sehingga perlu menggantinya. Berapa
sebenarnya daya listrik yang dibutuhkan radio itu?

Daya Listrik
Daya memiliki banyak arti yang berbeda. Pada Bab Energi dan Usaha, diterangkan
bahwa daya adalah kemampuan melakukan usaha. Listrik dapat melakukan usaha
untuk kita. Energi listrik dengan mudah diubah menjadi jenis energi lain. Sebagai
contoh, daun-daun sebuah kipas angin dapat berputar dan mendinginkan kamu pada
saat energi listrik diubah menjadi energi mekanik. Setrika listrik mengubah energi listrik
menjadi energi panas. Daya listrik adalah laju energi listrik diubah menjadi bentuk
energi lain.

Tiap alat listrik yang berbeda menggunakan energi yang berbeda. Alat-alat listrik sering
diiklankan dengan menunjukkan pemakaian dayanya, yang bergantung pada jumlah
energi yang dibutuhkan tiap-tiap alat tersebut untuk menjalankannya.
Elemen pemanas listrik dalam setrika listrik dan pemasak air listrik memiliki daya listrik
besar. Namun, alat-alat tersebut tidak dihidupkan terus-menerus. Alat-alat
yang dihidupkan lama bahkan sering terus-menerus, seperti almari es,

Penghitungan Daya
Daya listrik dinyatakan dalam satuan watt (W) atau kilowatt (kW). Jumlah daya yang
digunakan oleh sebuah alat listrik berbanding lurus dengan beda potensial dan kuat
arus listriknya, dan dapat dihitung dengan cara mengalikan beda potensial dengan
arus.

P=VxI

Satu watt daya dihasilkan apabila arus satu ampere mengalir melalui suatu rangkaian
dengan beda potensial satu volt.
Contoh Soal:

Pada sebuah kalkulator mengalir arus sebesar 0,01 A. Kalkulator tersebut bekerja dengan
beda potensial 9 V. Berapakah daya yang digunakan kalkulator tersebut?

Langkah-langkah Pemecahan Masalah:


1. Dik
arus, I = 0,01 A beda potensial, V = 9 V
2. Ditanya :
daya, P
3. Memilih persamaan.
P=VxI
4. Pemecahan:
P = 9 V x 0,01 A = 0,09 W
Energi Listrik
Satuan energi listrik adalah joule (J) kilowatt-jam (kWh). Satu joule sama dengan satu
watt (W) daya yang digunakan selama satu detik. Satu kilowatt-jam sama dengan
1000 watt daya yang digunakan selama satu jam. Perusahaan listrik memberikan
rekening tagihan setiap bulan untuk tiap kilowatt-jam daya yang kamu gunakan. Kita
dapat menghitung besar tagihan itu dengan mengalikan
jumlah energi yang dipakai dengan harga tiap kilowatt-jam.

Pengering Stereo TV Berwarna


Rambut
Penghitungan Energi Listrik

Contoh Soal

Sebuah lemari es adalah salah satu pengguna daya listrik utama di rumah-tangga.
Apabila lemari es ini menggunakan 300 W dan dijalankan 20 jam tiap hari, berapa
banyak
energi (dalam kWh) digunakan dalam satu hari? Bila tarif listrik per kWh Rp. 500.
Berapakah
rekening listrik yang harus dibayar selama 1 bulan?
Langkah-langkah Pemecahan-Masalah:
1. Dik : daya, P = 300 W = 0,3 kW
waktu, t = 20 jam
2. Ditanya : energi, E
3. Memilih persamaan. E = P x t
4. Pemecahan: E = 0,3 kW x 20 jam = 6 kWh
Jadi rekening listrik = 6 x 30 x Rp. 500,- = Rp. 90.000,-

Anda mungkin juga menyukai