Anda di halaman 1dari 11

APA ITU NERACA OHAUS ?

NERACA OHAUS PERTAMA KALI DI PERKENALKAN OLEH GUSTAV OHAUS SEORANG ILMUAN
ASAL NEW JERSEY.A.SPADA TAHUN 1912.NERACA OHAUS MERUPAKAN SALAH SATU ALAT
UKUR BESARAN FISIKA YAITU MASSA .DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENIMBANG MASSA
SUATU BENDA .MEMILIKI TINGKAT KETELITIAN LEBIH TINGGI MENCAPAI 0,01 GRAM .

NERACA OHAUS ADA 3 MACAM YAITU:

 NERACA 2 LENGAN
 NERACA 3 LENGAN
 NERAC 4 LENGAN

NERACA TIGA LENGAN UMUMNYA MEMILIKI KAPASITAS 610 GRAM DAN KETELITIAN
0,1 GRAM .
 LENGAN PERTAMA (DEPAN)memuat angka
satuan dan sepersepuluhan yaitu 0-10 gram.
 Lengan kedua (tengah) memuat angka ratusan
yaitu 0-500 gram .
 Lengan ketiga(belakang) memuat angka
puluhan yaitu 0-100 gram dengan skala terkecil
0,1 gram.
 Fungsi dari kelima bagian neraca ohaus
di atas adalah sebagai berikut.
 ■ Tombol kalibrasi, merupakan sebuah
sekrup atau knop yang digunakan untuk
mengenolkan atau mengkalibrasi neraca
ketika neraca akan digunakan.
 ■ Tempat beban, merupakan sebuah
piringan logam yang digunakan untuk
meletakkan benda yang akan diukur
massanya.
 ■ Pemberat (anting), merupakan
sebuah logam yang menggantung pada
lengan yang berfungsi sebagai penunjuk
hasil pengukuran. Pemberat dapat
digeser-geser dan setiap lengan neraca
memilikinya.
 ■ Lengan Neraca, merupakan plat logam
yang terdiri dari skala dengan ukuran
tertentu. Jumlah lengan pada neraca
bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya.
Masing-masing lengan menunjukkan
skala dengan satuan yang berbeda.

■ Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik


kesetimbangan pada proses penimbangan atau pengukuran Adapun langkah-
langkah menggunakan neraca ohaus tiga lengan adalah sebagai berikut.
1. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat (anting)
pada lengan depan, tengah, dan belakang ke sisi kiri dan dan putar tombol
kalibrasi sampai garis kesetimbangan mengarah pada angka nol.
2. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
3. Letakkan benda yang akan diukur massanya di tempat yang tersedia pada
neraca (tempat beban).
4. Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang
terkecil yaitu dimulai dari lengan yang menunjukkan skala ratusan, puluhan,
dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang.
5. Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh
skala ratusan, puluhan, dan satuan atau sepersepuluhan.
 “Sekantong plastik gula pasir ditimbang
dengan neraca O’Hauss tiga lengan.
Posisi lengan depan, lengan tengah, dan
lengan belakang dalam keadaan
setimbang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini. Tentutakanlah massa gula
pasir tersebut!”


 Jawab:
 Berdasarkan gambar di atas, hasil
pengukuran menggunakan neraca ohaus
adalah sebagai berikut.

Skala Lengan Depan = 2,4 gram

Skala Lengan Tengah = 500 gram

Skala Lengan Belakang = 40 gram


+
542,4 gram
 Dengan demikian, massa sekantong
plastik gula pasir tersebut adalah 542,4
gram.

A. PENGERTIAN NERACA PEGAS


Neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat
untuk menentukan massa benda yang diukurnya neraca pegas mengukur ketegangan pegas, yang
sebenarnya adalah tekanannya.
neraca pegas :
1.Gantungan sebagai tempat untukmemegang dinamometer tersebut agar tidak menganggu proses
pengukuran
2. Penunjuk skala adalah bagian yang berfungsi untuk menunjukkan skala (hasil pengukuran)
3. Pegas adalah bagian dari dinamometer (neraca pegas) yang sangat vital.
4. Skala adalah harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas) yang menunjukkan hasil
pengukuran
5. Pengait sebagai tempat dimana benda diletakkan.

C. CARA MENGGUNAKAN NERACA PEGAS.


1. mengkalibrasi dinamometer dengan cara memutar sekrup yang ada di bagian atas dinamometer
tanpa beban hingga garis penunjuk skala menunjukan pada skala nol.
2. Gantungkan benda yang akan diukur massanya pada pengait yang terdapat di bagian bawah
pegas.
3. Setelah keadaan sistem tenang, lihat skala yang ditunjukan oleh penunjuk skala.

D. CARA MEMBACA NERACA PEGAS.


Cara membaca neraca pegas ini sama halnya mistar yaitu melihat angka yang ditunjukan oleh
penunjuk skala. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil pada dinamometer berbeda-beda, namun
biasanya yang sering digunakan di laboratorium adalah 0,1 N.

Tabel 1. Besaran dan Satuan Sistem SI

Besaran Nama Satuan Simbol satuan Penulisan satuan


Satuan SI Dasar
Panjang Meter M
Massa Kilogram Kg
Waktu Sekon S
Suhu Kelvin K
Jumlah senyawa Mol Mol
Satuan Turunan SI
Energi Joule J kg.m2.s-2
Gaya Newton N kg.m.s-2 à J.m-1
Daya Watt W Kg.m2.s-3 à J.s-1
Berat jenis Kilogram per meter kubik Kg.m-3
Kecepatan Meter per sekon m.s-1
Percepatan Meter per sekon kuadrat m.s-2
Tekanan Newton per meter persegi, pascal N.m-2, Pa
Kapasitas panas Joule per (kilogram-kelvin) J.kg-1.K-1
Satuan Alternatif
Waktu Menit,jam, hari, tahun Min, h, d, y
o
Suhu derajat Celcius C
Volume liter (dm3) L
Massa Ton (Mgram), gram T, g

Tabel 2. Beberapa Satuan Sistem American Engineering

Besaran Nama Satuan Simbol satuan


Satuan Dasar
Panjang Kaki Ft
Massa Lb (massa) lbm
Gaya Lb (gaya) lbf
Waktu Sekon, jam s, hr
0 0
Suhu Rankine R
Satuan Turunan
Energi British thermal unit, kaki pon (gaya) Btu, (ft)(lbf)
Daya Tenaga kuda, horse power Hp
Berat jenis lb (massa) per kaki kubik lbm/ft3
Kecepatan Kaki per sekon ft/s
Percepatan Kaki per sekon kuadrat ft/s2
Tekanan lb (gaya) per inci persegi Lbf/in2
Kapasitas panas Btu per lb (massa) per derajat Btu/(lbm)(oF)
Fahrenheit

Tabel 3. Awalan dalam satuan SI

Faktor Awalan Simbol Faktor Awalan Simbol


109 Giga G 10-1 deci D
106 Mega M 10-2 centi C
103 Kilo k 10-3 milli M
102 Hecto h 10-6 micro µ
101 Deka da 10-9 nano N

Setelah membahas tentang besaran dan satuan, selanjutnya kami ulas tentang alat yang
digunakan untuk mengukur massa yakni timbangan. Perlu anda ketahui bahwa timbangan di
laboratorium dan timbangan di pasar memiliki fungsi yang sama. Perbedaannya adalah
tingkat ketelitiannya saja. Timbangan laboratorium umumnya lebih teliti dan peka mengukur
massa. Sayangnya timbangan dengan ketelitian tinggi biasanya lebih cepat rusak. Supaya
tidak cepat rusak, yuk simak cara menggunakan timbangan laboratorium berikuti ini.

Cara Menggunakan Neraca/Timbangan di Laboratorium


Di laboratorium, untuk membuat suatu larutan diperlukan campuran dari bahan terlarut dan
pelarut. Umumnya, pelarut universal yang digunakan adalah aquades atau alkohol. Bahan
terlarut diperlukan dalam jumlah/bobot tertentu. Nah disinilah neraca berfungsi. Pengukuran
massa di laboratorium biasanya menggunakan neraca analitik/analitis. Kepekaan neraca
analitik sangat tinggi. Anda yang sekolah SMA dengan penjurusan IPA tentu pernah
membuat larutan kan?

Bahan atau zat tertimbang yang berupa padatan atau serbuk diletakkan di atas letak gelas
arloji yang sudah diketahui bobotnya terlebih dahulu. Alasan mengapa digunakan gelas arloji
sebagai wadah/penampung bahan tertimbang adalah karena sifatnya yang inert (tidak
bereaksi dengan bahan). Selanjutnya untuk bekerja di laboratorium secara aman, anda perlu
mengenali setiap jenis alat laboratorium kimia, kegunaan alat dan bahan serta cara
penggunaannya, termasuk bagaimana membuat larutan standar dari bahan kimia (reagen)
yang sifatnya reaktif. Disinilah pentingnya anda mengetahui pengertian neraca/timbangan
dan cara penggunaannya di laboratorium.

Beberapa istilah terkait dengan pengertian neraca atau


timbangan
Timbangan analog/manual/mekanik

Timbangan analog/manual/mekanik adalah jenis timbangan yang tidak menggunakan


tenaga listrik untuk mengetahui bobot benda tertimbang. Prinsip kerja timbangan jenis ini
secara teknis dengan cara digantung, ditekan atau dengan tuas. Contoh jenis timbangan ini
adalah timbangan badan, neraja meja atau neraca duduk.

Timbangan digital

Timbangan digital adalah jenis timbangan yang menggunakan tenaga listrik untuk
mengetahui bobot benda tertimbang. Disebut juga dengan neraca elektrik atau elektronik.
Neraca ini penggunaanya lebih mudah karena bekerja secara otomatis. Contohnya adalah
timbangan di pasar swalayan.

Neraca kasar

Neraca kasar adalah jenis neraca yang memiliki tingkat ketelitian (kepekaan tau sensitifitas)
rendah.

Neraca analitik atau neraca miligram

Neraca analitik atau neraca miligram adalah jenis neraca yang memiliki tingkat ketelitian
tinggi karena mampu menimbang beda hingga ukuran miligram. 1 gram setara dengan 1000
miligram. Jenis neraca ini disebut juga dengan neraca halus. Banyak digunakan oleh farmasi
untuk menimbang obat atau toko emas untuk menimbang perhiasan. Harga neraca analitik
umumnya lebih mahal. Kalibrasi neraca laboratorium perlu dilakukan secara berkala.

Tera timbangan

Tera timbangan adalah ketika anda melakukan pengenolan suatu wadah dan anda hanya
ingin mengetahui bobot benda tertimbang. Kegiatan tera (tare) ini dilakukan pada neraca
analitik dan analog. Oleh karena itu anda perlu seksama dan hati-hati ketika menggunakan
timbangan.

Setelah membaca pengertian neraca/timbangan dan jenis-jenisnya yuk kita cermati sejarah
timbangan.

Sejarah Ohaus
Menurut Wikipedia, sejarah neraca Ohaus bermula dari didirikannya OHAUS Corporation
pada tahun 1907 oleh Gustav Ohaus. Dia bekerjasama dengan ayahnya (Karl), seorang warga
Jerma yang ahli mekanis timbangan. Mereka secara bersama-sama mendirikan perusahaan
jasa service timbangan di Newark, New Jersey. Maka hingga kini perusahaan tersebut telah
berusia lebih dari 100 tahun. Neraca Ohaus merupakan merk neraca/timbangan yang
terkemuka di dunia.

Pada tahun 1979, Ohauss mulai menggunakan teknologi digital sehingga neraca elektronik
pun mulai diproduksi pada tahun tersebut. Teknologi ini memungkinkan menimbang benda
secara lebih cepat. Namun demikian, Ohaus juga masih menjual produk neraca manual
seperti:

1. Neraca ohaus (2) dua lengan


2. Neraca ohaus (3) tiga lengan
3. Neraca ohaus (4) empat lengan

Bagian neraca lengan yang penting adalah anak timbangan. Neraca lengan bekerja dengan
prinsip/teori keseimbangan. Jika anda pernah mendengar lagu tentang membuat layang-
layang (..kutimbang dengan benang..), maka anda akan mudah memahami cara kerja neraca
ini. Hal inilah yang menjada landasan teori neraca lengan, neraca ayun atau timbangan pegas
gantung. Dengan demikian tujuan neraca adalah keseimbangan. Pengertian neraca/timbangan
dapat dipahami dengan mudah berdasarkan prinsip ini.

Jenis Neraca/Timbangan
Selain neraca diatas, masih ada macam-macam neraca lainnya. Diantaranya adalah timbangan
baby scale (bayi), timbangan barang, timbangan beres/padi, timbangan bebek, timbangan
buah, timbangan buku, timbangan dacin, timbangan dapur/kue/makanan/roti, timbangan
hybrid, timbangan injak/kamar mandi/lantai, timbangan jongkok/kodok, timbagan jarum,
timbangan pocket/portable, timbangan serbaguna/warung, timbangan surat dan timbangan
tradisional/konvensional.

Pengertian Stopwatch

Stopwatch adalah sebuah arloji genggam yang di rancang untuk mengukur jumlah waktu
yang telah berlalu dari waktu tertentu ketika di aktifkan sampai dengan stopwatch tersebut di
non aktifkan. Contohnya saja menghitung berapa lama sebuah mobil dapat mencapai jarak 60
km, atau berapa waktu yang dibutuhkan seorang pelari yang dapat mencapai jarak 100 meter.
Selain itu ada sebuah versi digital yang lebih besar dari stopwatch di rancang untuk melihat
di kejauhan, seperti dalam sebuah stadion olahraga, disebut stopclock. Dan fungsi dari ini
secara tradisional dikendalikan oleh dua tombol pada kasus ini. Caranya dengan menekan
tombol atas mulai timer berjalan, dan menekan tombol untuk kedua kalinya berhenti. Selain
itu, stopwatch elektronik digital yang tersedia sekarang ini juga jauh lebih akurat dari pada
alat pengukur waktu yang mekanik. Itu di karenakan mengandung microchip, stopwatch
digital juga memiliki fungsi tanggal dan waktu dan hari juga.

Semua perangkat ini di gunakan ketika periode waktu harus diukur dengan tepat dan
komplikasi yang minimal. Dalam percobaan laboratorium dan acara olahraga seperti sprint
adalah contoh yang baik. Dan fungsi stopwatch juga hadir sebagai fungsi tambahan pada jam
tangan digital, ponsel, pemutar musik portabel, dan komputer.

Baca Juga : Pengertian Kebugaran Jasmani

Jenis-Jenis Stopwatch

Jenis stopwatch ada dua jenis yaitu stopwatch analog dan stopwatch digital. Dan kedua
stopwatch tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk mengukur lama waktu. Tetapi
ada perbedaan yang hanya terletak pada komponen penyusunnya dan tampilan
pembacaannya.

Stopwatch Analog

Jenis stopwatch ini merupakan jenis stopwatch manual yang menggunakan jarum penunjuk
sebagai penunjuk hasil pengukuran, jarum penunjuk tersebut seperti pada arloji.

Stopwatch Digital

Adalah jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk hasil


pengukuran. Dan waktu dari hasil pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik.

Prinsip Kerja Stopwatch

Benda ini di rancang untuk memulainya dengan menekan tombol diatas sehingga bergerak
jarumnya dan menekan kembali tombol tersebut maka jarum berhenti sehingga suatu waktu
detik di tampilkan sebagai waktu yang berlalu. Lalu kemudian dengan menekan tombol yang
kedua akan memasang lagi jarum stopwatch pada kondisi nol.

Stopwatch Analog

Memiliki penunjuk seperti jarum jam dan mempunyai dua buah tombol yaitu tombol star/stop
dan tombol kalibrasi/ pembuat posisi nol. Suatu perhitungan waktu pada stopwatch analog ini
berdasarkan gerakan mekanik. Dan sistem yang mekanik sangat sulit diubah, (ditambah atau
dikurang) karena peletakan komponen -komponennya memerlukan presisi yang sangat tinggi.

Berikut ini adalah bagian-bagian stopwatch dan fungsinya yaitu :


 Pada tombol start/stop berfungsi sebagai tombol untuk memulai pengukuran (tombol start)
dan untuk mengakhiri pengukuran waktu (tombol stop). Tombol ini terletak menjadi satu.
 Tombol kalibrasi/ pembuat posisi nol berfungsi untuk mengkalibrasi sebelum pengukuran
dan pembuat posisi jarum menunjukkan angka nol. Dan stopwatch analog ini ada yang
berjenis tombol start/stop dan kalibrasi/pembuat nol dipisah, ada pula yang digabung.
 Jarum penunjuk menit berfungsi untuk menunjukkan hasil pembacaan dalam menit dan
jarum penunjuk detik untuk menunjukkan hasil pembacaan dalam detik.
 Skala pengukuran dalam menit dan dalam detik merupakan ruas atau selang antara detik
dengan satu detik diatasnya atau dibawahnya, ruas atau selang antara menit dengan satu
menit diatasnya atau dibawahnya.

Berikut adalah prinsip kerja stopwatch analog yaitu :

 Pada saat tombol start ditekan penahan pegas pertama akan terbuka sehingga gerigi
berputar dan pegas pertama akan terkalibrasi secara periodik. Sehingga jarum bergerak.
 Kemudian pada saat yang sama pegas kedua tertekan sehingga tercipta kombinasi kerja
secara mekanik. Jarum akan berhenti dan menunjukkan waktu yang telah dilalui sejak
penekanan pegas pertama.
 Dan pada saat kalibrasi penekan pegas akan membuat pegas kedua terkalibrasi sehingga
pegas pertama kembali tertekan seperti semula. Dan jarum kembali ke posisi nol.

Stopwatch Digital

Adalah suatu jenis stopwatch yang menggunakan layar atau juga monitor sebagai penunjuk
hasil pengukuran, seperti jam digital yang dimana perhitungan waktu berdasarkan
perhitungan elektronik. Selain itu juga, stopwatch digital otomatis peka terhadap cahaya dan
dapat di buat dengan menggunakan sensor cahaya sebagai saklar elektronik untuk
menentukan awal dan akhir pencatatan rangkaian pencacah digital dengan ketelitian 0,0001
sekon. Maka dengan stopwatch digital otomatis peka cahaya dapat di lakukan suatu
pengukuran waktu tempuh pelari dengan ketelitian dan ketepatan yang dapat di andalkan.
Satu hal yang perlu di ketahui oleh pengguna bahwa stopwatch baik digital maupun analog
sama-sama mengunakan baterai tetapi ada pula yang menggunakan energy surya.

Berikut ini adalah bagian-bagian dan fungsi dari stopwatch digital yaitu :

 Layar/monitor sebagai media penampilan pembacaan atau hasil pengukuran secara elektrik
berupa angka-angka.
 Kemudian tombol start/stop untuk memulai pengukuran (tombol start) dan untuk
mengakhiri pengukuran (tombol stop).
 Lalu tombol kalibrasi sebagai tombol untuk mengkalibrasi ke angka nol.
 Dan pada stopwatch digital ada juga stopwatch yang terdapat tombol untuk mereplay hasil
pengukuran yang telah dilakukan.

Lalu untuk cara kerja stopwatch digital dimulai saat tombol dalam keadaan ON arus dari
sumber tegangan (batere) energi surya akan mengalir ke komponen-komponen elektronik
dalam stopwatch digital. Lalu komponen-komponen elektronik tersebut yang melakukan
perhitungan waktu dan menampilkannya dalam monitor dalam bentuk angka digital.

Prosedur Penggunaan Stopwatch


Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penggunaan stopwatch yaitu
:

 Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur.


 Memastikan bahwa keadaan stopwatch dalam keadaan nol atau telah terkalibrasi.
 Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu.
 Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu.
 Membaca hasil pengukuran.
 Lalu untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol start/stop 1 kali dan jarum akan
kembali ke nol kemudian tekan tombol start lagi untuk melakukan pengukuran kembali dan
stop untuk mengakhiri.

Anda mungkin juga menyukai