Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM TEORI DAN PERMODELAN SISTEM PENGARUH SUHU PENDINGIN PADA KADAR AIR BUAH JERUK PADA

PROSES PEMBUATAN SARI JERUK IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN

Disusun oleh: Nama (105100701111027) :Meryana Santya P Kelompok Asisten :5 : Infandra Irfak Z. R (105100301111030) : Priska Yovita

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN ANALISIS DATA JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PEERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metode Ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh suatu pengetahuan yang sistematis berdasarkan bukti fisis. Metode ilmiah memilikipoin penting, dimana pada metode ilmiah haruslah melakukan langkah-langkah sesuai dengan aturan yang ada pada metode ini.Metode ilmiah sangatlah penting bagi seorang pelajar untuk diketahuikarena pada metode ilmiah terdapat banyak sekali ilmu yang akan didapatdengan mempelajari metode ini, sehingga kita dapat memahami semuaproses keilmuan yang sistematis. Metode ilmiah sangatlah penting bagi seorang pelajar untuk diketahuikarena pada metode ilmiah terdapat banyak sekali ilmu yang akan didapatdengan mempelajari metode ini, sehingga kita dapat memahami semuaproses keilmuan yang sistematis.Metode ilmiah mrupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harusdilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah. metode ilmiah meliputilangkah-langkah yaitu Observasi Awal, Mengidentifikasi Masalah, Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis, Melakukan Eksperimen, Menyimpulkan Hasil Eksperimen. Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman, berdasarkan pancaindra, dan diolah oleh akal budi secara spontan. Pada intinya, pengetahuan bersifat spontan, subjektif dan intuitif. Pengetahuan dapat dibedakan menjadi pengetahuan non-ilmiah dan pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah adalah hasil serapan indra terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin diuji kebenarannya. Sedangkan pengetahuan pra-ilmiah adalah hasil serapan indra dan pemikiran rasional yang terbuka terhadap pengujian lebih lanjut menggunakan metode-metode ilmiah.

1.2 Tujuan

Dalam praktikum ini, mahasiswa dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah dan tujuan suatu system. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode ilmiah Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah (Abduh,2008). Scientific Method is a logical and rational order of steps by which scientists come to conclusions about the world around them. The Scientific Method helps to organize thoughts and procedures so that scientists can be confident in the answers they find. Scientists use observations, hypotheses, and deductions to make these conclusions, just like you will use the Scientific Method in your science fair project. You will think through the various possibilities using the Scientific Method to eventually come to an answer to your original question (Blanchard,2004). Metode Ilmiah adalah urutan ke logis dan rasional langkah dunia di sekitar oleh ilmuwan yang datang kesimpulan tentang

mereka. Metode Ilmiah membantu untuk mengatur pikiran dan prosedur sehingga para ilmuwan dapat yakin dalam jawaban yang mereka temukan. Para ilmuwan menggunakan pengamatan, hipotesis, dan pemotongan untuk membuat kesimpulan, sama seperti Anda akan gunakan Metode Ilmiah dalam proyek ilmu adil Anda. Anda kemungkinan menggunakan metode ilmiah untuk akan memikirkan berbagai akhirnya sampai pada

sebuah jawaban untuk pertanyaan asli Anda (Blanchard,2004). 2.2 Tahapan Metode Ilmiah

Beberapa tahapan dalam metode ilmiah yaitu Memilih dan mendefinisikan masalah. Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan atau diangkat ke dalam sebuah penelitian. Untuk menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Kedua, Survei data yang tersedia. Mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. Langkah pertama dan kedua dapat dikerjakan secara bersamaan.Selanjutnya yaitu Merumuskan hipotesis bila penelitian bertujuan menguji hipotesis. Hipotesa adalah kesimpulan sementara tentang hubungan antar variabel atau fenomena-fenomena dalam penelitian (Marimin,2005). Menyusun kerangka analisa dan alat-alat dalam menguji hipotesis yaitu dengan pengujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan penelitian. Mengumpulkan data oleh peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa, data terserbut perlu dikumpulkan. Mengolah, menganalisa dan membuat interpretasi dilakukan setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk dianalisa. Penyusunan data dapat berbentuk tabel ataupun membuat coding untuk dianalisa dengan komputer. Setelah dianalisa, data perlu diberikan interpretasi terhadap data tersebut (Marimin,2005). Generalisasi dan membuat kesimpulan dan generalisasi harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima ataukah ditolah. Apakah ada hubungan antar fenomena yang diperoleh atau tidak. Membuat laporan penelitian adalah langkah akhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut (Marimin,2005). Observation. this step could also be called "research." It is the first stage in understanding the problem you have chosen. After you decide on your area of science and the specific question you want to ask, you will need to research everything that you can find about the problem. You can collect information on your science fair topic from your own experiences, books, the internet, or even smaller "unofficial" experiments. This initial research should play a big part in the science fair idea that you finally choose (Daellenbach,2005).

The next stage of the Scientific Method is known as the "hypothesis." This word basically means "a possible solution to a problem, based on knowledge and research." The hypothesis is a simple statement that defines what you think the outcome of your experiment will be. The hypothesis is your general statement of how you think the scientific phenomenon in question works. Your prediction lets you get specific -- how will you demonstrate that your hypothesis is true? The experiment that you will design is done to test the prediction. An important thing to remember during this stage of the scientific method is that once you develop a hypothesis and a prediction, you shouldn't change it, even if the results of your experiment show that you were wrong (Daellenbach,2005). This is the part of the scientific method that tests your hypothesis. An experiment is a tool that you design to find out if your ideas about your topic are right or wrong. The final step in the scientific method is the conclusion. This is a summary of the experiment's results, and how those results match up to your hypothesis. You have two options for your conclusions: based on your results, either (1) you CAN REJECT the hypothesis, or (2) you CAN NOT REJECT the hypothesis (Daellenbach,2005). Pengamatan, langkah ini juga bisa disebut "penelitian." Ini adalah tahap pertama dalam memahami masalah yang Anda pilih. Setelah Anda memutuskan pada bidang ilmu pengetahuan dan pertanyaan tertentu yang ingin Anda tanyakan, Anda perlu meneliti segala sesuatu yang Anda dapat menemukan tentang masalah ini. Anda dapat mengumpulkan informasi mengenai topik ilmu adil Anda dari pengalaman Anda sendiri, buku, internet, atau bahkan lebih kecil "tidak resmi" (Daellenbach,2005). Tahap selanjutnya dari Metode Ilmiah dikenal sebagai "hipotesis." Kata ini pada dasarnya berarti "sebuah solusi penelitian." Hipotesis adalah yang Anda umum tentang Anda untuk masalah, berdasarkan pernyataan sederhana pikirkan hasil percobaan bagaimana Anda akan menunjukkan dilakukan pengetahuan dan

yang mendefinisikan apa

Anda akan. Hipotesis adalah pernyataan Anda mendapatkan tertentu

berpikir fenomena ilmiah dalam karya pertanyaan. Prediksi Anda memungkinkan - bagaimana bahwa hipotesis Anda benar? Percobaan yang akan merancang ini

untukmenguji prediksi. Sebuah hal penting untuk diingat selama tahap metode ilmiah adalah bahwa setelah Anda mengembangkan hipotesis dan prediksi, Anda tidak perlumengubahnya, bahkan jika hasil penelitian menunjukkan Anda bahwa Anda salah (Daellenbach,2005). Ini adalah bagian dari metode ilmiah yang menguji hipotesis

Anda. Percobaan adalah alat yang Anda merancang untuk mengetahui apakah ideide Anda tentang topik Andabenar atau salah. Langkah terakhir dalam metode ilmiah adalah kesimpulan. Ini adalahringkasan hasil percobaan, dan baik (1) Anda TIDAK bagaimana hasil tersebut cocok dengan hipotesis Anda.Anda memiliki dua pilihan untuk kesimpulan: BISA REJECT hipotesis, atau berdasarkan hasil Anda, (2) Anda

BISA MENOLAK hipotesis (Daellenbach,2005). 2.3 Sistem yang dipilih Sesuai dengan judul yang telah dipilih yaitu Pengaruh Suhu Rendah Penyimpanan Dalam Pendingin Terhadap Kadar Air Dalam Buah Jeruk, maka terdapat system yang berkaitan membentuk system utama. Bila dipisahkan per sub system, maka diperoleh subsistem pertama yaitu system penyimpanan pada pendingin serta system buah jeruk. Maka dapat dijelaskan masing-masing sub system tersebut. Cara Pengawetan pangan dengan suhu rendah ada 2 macam yaitu pendinginan (cooling) dan pernbekuan (freezing). Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan diatas suhu pembekuan yaitu -2 sampai + 10 C. Pendinginan yang biasa dilakukan sehari-hari dalam lernari es pada umumnya mencapai suhu 5-80C. Meskipun air murni membeku pada suhu O0C, tetapi beberapa makanan ada yang tidak membeku sampai suhu 20C atau di bawah, hal ini terutama disebabkan oleh pengaruh kandungan zat-zat di dalam makanan tersebut (Winarno,2007). Buah-buahan yang akan disimpan pada suhu rendah haruslah yang bermutu baik dan tidak memar. Buah sebelum didinginkan harus dicuci dan ditiriskan, buah jangan disimpan dalam keadaan basah, sebab akan merangsang pertumbuhan kapang dan pembusukan dapat cepat terjadi. Untuk mengurangi

suatu kelayuan dan pengeringan, buah dibungkus dalam kantong plastik yang berpori-pori agar tetap terjadi sirkulasi udara. Suhu pendinginan yang digunakan tergantung pada jenis buah, biasanya suhu pendinginan cocok untuk buah-buahan seperti "strawberry", apel, mangga dan juwet (Winarno,2007). DAFTAR PUSTAKA Abduh, M. 2008. Aplikasi Model Programa Sasaran Pada Optimasi Produksi Gula di Pabrik Gula Takalar Sulawesi Selatan, Tesis, Fakultas Pascasarjana IPB, Bogor. Blanchard, S.B. 2004. Maintainability, A Wiley Interscience Publication . John Wiley & Sons. INC. New York, Daellenbach H., G, 2005Systems and Decision Making, A Management Science Approach. John Wiley & Sons. New York. Marimin. 2005.Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, Grasindo, Jakarta. Winarno, F. G. 2007. Keamanan Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai