Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi

dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak

tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan. Perilaku

merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari

luar maupun dari dalam dirinya Perilaku merupakan suatu tindakan yang dapat

diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari

maupun tidak.Perilaku adalah kumpulan berbagai faktor yang saling

berinteraksi.

Mencit termasuk dalam genus Mus, sub famili murinae, famili muridae,

order rodentia. Berbeda dengan hewan-hewan lainnya, mencit tidak memiliki

kelenjar keringat. Pada umur empat minggu berat badannya mencapai 18-20

gram. Jantung terdiri dari empat ruang dengan dinding atrium yang tipis dan

dinding ventrikel yang lebih tebal. Hewan ini memiliki karakter lebih aktif pada

malam hari daripada siang hari.

Mus musculus atau biasa disebut mencit rumah merupakan jenis hewan

komensal yang telah lama berkohabitasi dengan manusia. Mencit rumah

mengalami evolusi yang panjang seiring dengan besarnya pengaruh tekanan

manusia di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, tingkah laku mencit rumah

bahkan dapat dikatakan merupakan hasil dari pengaruh lingkungan aktivitas


manusia yang kompleks dan tidak stabil. Berdasarkan latar belakang di atas agar

lebih di pahami maka dilakukan praktikum yang berjudul Perilaku Mencit.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu bagaimana mengetahui tingkah

laku mencit (Mus muschulus) ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini yaitu untuk mengetahui

tingkah laku mencit (Mus muschulus) .

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh pada praktikum ini yaitu dapat mengetahui

tingkah laku mencit (Mus muschulus).


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tingkah Laku

Tingkah laku adalah evaluasi individu secara positif atau negatif terhadap

benda, orang, institusi, kejadian, perilaku atau minat tertentu. Sikap dipandang

sebagai sesuatu yang afektif atau evaluatif. Konsep sentral yang menentukan

sikap adalah belief. Kontrol terhadap tingkah laku yang dipersepsikan

(perceived behavioral control) merupakan persepsi atau keyakinan terhadap

mudah dan sulitnya sebuah perilaku dapat dilaksanakan mengenai ada atau

tidaknya faktor-faktor yang memfasilitasi dan menghalangi individu untuk

melakukan suatu perilaku (perceived facilitation) (Firmiana dkk., 2015).

B. Perilaku Normal Mencit (Mus musculus)

Mencit merupakan hewan vertebrata yang lebih aktif pada malam hari

ketika ditempatkan bersama sama. Perilaku normal mencit yaitu makan, mencari

makan, istrahat, minum, sosial, eksplorasi dan membangun sarang. Aktivitas

makan yang tinggi pada mencit bertujuan untuk menagatasi apabila tidak

terdapat makanan dan minum sebagai keperluan memelihara tubuh dalam

proses pertumbuhannya dan fisiologis, kedua aktivitas ini di butuhkan untuk

melakukan aktivitas lain seperti sosial, eksplorasi dan membuat sarang

(Oktiansyah, 2015).
C. Penyebab Gangguan Perilaku

Perilaku hewan adalah ekspresi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi

internal dan eksternal yang berbeda. perilaku dapat digambarkan sebagai

tanggapan hewan terhadap stimulus. Mekanisme perilaku dapat terjadi sebagai

bentuk dari interaksi biokimia, saraf, otot dan indera. Setiap perilaku ini dapat

menunjukkan kelainan abnormal yang akan diperlukan untuk memformulasikam

kriteria diagnosis. Satu perilaku tunggal tidak tidak mampu menjawab suatu

tujuan dalam suatu situasi (Maramis, 2014).

D. Tingkat Depresi Mencit (Mus musculus)

Depresi didefinisikan sebagai gangguan mental dengan gejala kemurungan,

anhedonia atau kehilangan minat terhadap kesenangan, penurunan energi,

perasaan rendah diri, gangguan makan dan tidur, serta penurunan kemampuan

berkonsentrasi. Depresi tidak hanya menurunkan produktivitas kerja dan

kualitas hidup penderitanya, tetapi juga, pada kasus yang parah, berpotensi

menyebabkan kematian. Tingkat depresi pada mencit dapat diukur dengan

mengamati perilaku mencit yang setara dengan gejala depresi manusia. Contoh

perilaku tersebut antara lain sikap berdiam diri (imobilitas) ketika diberikan

stressor yang setara dengan sikap pasrah pada manusia, penurunan higenitas

atau perilaku grooming yang setara dengan sikap apatis, dan penurunan

konsumsi makanan manis yang setara dengan anhedonia (Ardianty dan

Manurung, 2020).

E. Perbedaan Respon Mencit Jantan dan Betina


Mus musculus memiliki indra penciuman untuk mendeteksi bau predator

dan memiliki respon perilaku adaptif seperti meningkatkan kewaspadaan

ataupun perilaku menghindar. mencit jantan memiliki sensitifitas lebih tinggi

dibandingkan dengan mencit betina dalam merespon bau predator. Sensitifitas

yang tinggi pada mencit jantan terhadap bau predator dapat diakibatkan oleh

beberapa faktor seperti tingkat kestabilan emosi mencit jantan yang lebih baik

dibandingkan dengan betina. ketika mencit jantan dan betina ditempatkan pada

suatu lingkungan baru, jantan menunjukkan tingkat kecemasan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan betina. Perbedaan respon yang ditunjukkan oleh mencit

jantan dan betina disebabkan oleh adanya perbedaan hormon seks yang

mempengaruhi perilaku cemas pada mencit jantan dan betina (Djakaria dkk.,

2020).
DAFTAR PUSTAKA

Ardianty, V & Manurung, S, B., 2020, Perubahan Perilaku Grooming dan


Imbobilitas Mencit BALB/C Terinduksi Depresi Yang Disuplementasi Tempe
Sebagai Sumber Paraprobiotik, Jurnal Agroteknologi, 14(01): 1-12.
Djakaria, M, K dkk., 2020, Perilaku Mencit (Mus musculus) terhadap Feses Ular
Kobra Jawa (Naja sputatrix), Jurnal Sumberdaya HAYATI, 6(1): 13-19.
Firmiana, E, M., Rahmawati, A & Imawati, R., 2015, Kontrol Terhadap Tingkah
Laku yang Dipersepsikan Sebagai Determinan Pembelian Makam Mewah, Jurnal
AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, 3(1): 69-81.
Maramis, A, A., 2014, Perilaku Mencit yang Diberi Secara Berulang Ikan
Berfotmalin Klorofilin, Prosidding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains,
(5)1: 577-585.
Oktiansyah, R., 2015, Aktivitas Harian Mencit Jantan Mus musculus di
Laboratorium. Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai