Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PLASMA NUTFAH

MATERI 7:
HERBARIUM

OLEH:
Nama : Fauziah Husniati Fahmi
NIM : 2010212048
Kelas : Agro B dan Agro C

Dosen Penjab Praktikum:


1. Ryan Budi Setiawan, SP. MSi
2. Fitri Ekawati, SP, M.P

Asisten:
1. Alifma Rahimmi Nanda (1810212036)
2. Dian Sukma (1810212059)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan dimasukkan kedalam kingdom Plantae yang dibagi menjadi dua
yaitu tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah. Tumbuhan tinggi
ialah tumbuhan yang mempunyai biji (Spermatophyta) yang terbagi menjadi
tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae). Tumbuhan-tumbuhan tersebut mempunyai karakteristik
tersendiri yang dilihat dari perbedaan warna, bentuk dan ukuran akar, batang,
daun, bunga, buah dan biji. Perbedaan tersebut mengakibatkan tingkat
keanekaragaman yang tinggi.
Tumbuhan dapat diketahui spesiesnya dengan cara mengidentifikasi
tumbuhan tersebut dengan melihat ciri-ciri dan sifatnya, untuk itu diperlukan
suatu awetan tumbuhan yang disebut herbarium. Herbarium merupakan suatu cara
pengkoleksian tumbuhan dengan mengeringkan tumbuhan terlebih dahulu dan
dilekatkan pada kertas. Herbarium dibuat dari spesimen tumbuhan yang telah
dewasa dan tidak terserang hama, penyakit atau kerusakan fisik lain. Herbarium
terbagi atas dua yaitu herbarium kering dan herbarium basah, herbarium keing
digunakan untuk spesimen yang mudah dikeringkan misalnya daun, akar, batang
dan bunga sedangkan herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair
atau lembek misalnya buah.
Herbarium adalah kumpulan tumbuhan kering yang dipres dan ditempelkan
padalembaran kertas, biasanya kertas manila yang menghasilkan suatu label dan
data yang rinciserta disimpan dalam rak-rak atau lemari besi dalam urutan
menurut aturan dimana herbariumitu disimpan. Herbarium sangat penting untuk
digunakan dalam pekerjaan taksonomi.
Pembuatan herbarium merupakan suatu aktifitas pengawetan tanaman untuk
keperluan penelitian lebih lanjut. Fungsi dari herbarium adalah membantu
identifikasi tumbuhan lainnyayang sekiranya memiliki persamaan cirri-ciri
morfologinya. Dengan kata lain, herbariummerupakan tumbuhan yang diawetkan
yang nantinya dapat dijadikan perbandingan dengantumbuhan yang akan
diidentifikasi.
Herbarium memiliki dua jenis yang cukup dikenal yaitu herbarium basah dan
herbariumkering. Herbarium basah merupakan awetan dari suatu hasil eksplorasi
yang sudahdiidentifikasi dan ditanam bukan lagi di habitat aslinya. Sedangkan
herbarium kering adalahawetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun
tetap terlihat cirri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan
perbandingan pada saat determinasi selanjutnya.
Herbarium memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai bahan rujukan
takson tumbuhan, bahan penelitian dan bahan pembelajaran bidang botani.
Manfaat herbarium yang lainnya adalah sebagai bukti autentik perjalanan dunia
tumbuh-tumbuhan, acuan identifikasi untuk mengenal suatu jenis tumbuhan, bukti
adanya keanekaragaman dan acuan untuk publikasi spesies baru. Berdasarkan
latar belakang tersebut maka dilakukanlahPembuatan Herbarium.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui kegunaan dari herbarium
2. Mahasiswa mampu membuat herbarium kering dari berbagai tanaman
BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Tempat


Praktikum mandiri Mata Kuliah Keanekaragaman Hayati dan Plasma
Nutfah tentang “Herbarium” dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Desember 2021
di Kampung Duri, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

2.2 Alat dan Bahan


1. Tanaman utuh baik bagian vegetatif maupun generatifnya berbagai jenis
tanaman. Disini digunakan Tanaman Bunga Mentega atau Bunga Jepun
(Nerium oleander L.)
2. Pisau, untuk mengambil tanaman.
3. Kertas HVS untuk media pembuatan herbarium.
4. Buku tebal untuk mengapit kertas HVS yang berisikan tanaman hebarium.
5. Batu untuk pemberat diatas buku.
.
2.3 Tahapan Pelaksanaan
1. Pilih tanaman yang akan dijadikan herbarium. Upayakan agar semua
organ tanaman yaitu akar, batang, daun dan bunga dapat diherbariumkan.
2. Agar semua bagian vegetatif tanaman dapat diawetkan dalam satu bagian
herbarium, maka tanaman yang masih muda bisa dipilih dengan catatan
daun dan batang serupa dengan daun dan batang dewasanya. Jika bagian
tumbuhan terlalu besar, maka daun dan batang bisa dipotong untuk
mengurangi ukuran, kemudian bagian ujungnya disambungkan kembali
agar bentuk daun atau batang terwakili dengan baik. Pemotongan bisa
dilakukan 10 cm dari pangkal dan 10 cm dari ujung. Jika tidak, tetap
lakukan pengawetan pada semua bagian tanaman, kemudian lipat setelah
awetan diperoleh atau lakukan mounting yaitu pemisahan spesimen pada
beberapa lembaran.
3. Jika bunga merupakan inflorescentia (rangkaian/malai), maka minimal
harus diwakili oleh satu infloresentia. Jika bunga mudah gugur, maka
pisahkan bunga dari bagian lainnya kemudian awetkan kering secara
terpisah. Demikian juga dengan buah, lakukan pengeringan terpisah
dengan bagian organ lainnya. Baru setelah kering, gabungkan bunga dan
buah kembali sehingga membentuk spesimen lengkap.
4. Jika daun memiliki jaringan yang tebal/berdaging tebal, maka bagian
tersebut dapat direndam selama beberapa detik dalam air mendidih
kemudian tekan secara perlahan-lahan.
5. Buatlah sedikitnya 2 spesimen yang lengkap dari tiap species.
6. Bersihkan tanaman dari kotoran yang masih melekat.
7. Susun bagian-bagian tanaman terlebih dahulu di atas kertas kasar dan
kering, serta tidak mengkilat seperti koran atau lembaran buku tebal agar
herbarium yang dihasilkan benar-benar dapat menggambarkan morfologi
tanaman yang sesungguhnya. Timpa buku tebal atau kertas koran yang di
alas bagian atas dan bagian bawahnya menggunakan triplek dengan
pemberat.
8. Jika merupakan bagian tanaman hasil eksplorasi, maka sertakan label
tanaman saat eksplorasi agar tidak terjadi kerancuan data.
9. Biarkan beberapa waktu agar bagian tanaman mengering dengan
sempurna, namun lakukan penggantian kertas jika bahan tanaman
mengandung banyak air secara berulang kali jika diperlukan.
10. Spesimen dikatakan kering kalau spesimen diraba tidak terasa dingin dan
spesimen terasa kaku. Makin cepat spesimen mengering, maka makin baik
warna yang diperoleh.
11. Di lembaga yang bekerja dengan herbarium, maka spesimen yang sudah
jadi disimpan dalam plastik setelah di tempel dan diberi data yang jelas.
Buku khusus (collector book) yang dilengkapi dengan data koleksi yang
ada dan mencatatkekhususan seperti : warna, bau, bagian dalam tanah dan
informasi lapangan tempat koleksi dilakukan mesti tersedia
12. Spesimen dapat dijahit atau ditempelkan ke kertas sebelum dimasukkan ke
dalam plastik. Umumnya spesimen disusun ke dalam kotak atau lemari
khusus berdasarkan alphabet
13. Sebelum memasukkan spesimen ke dalam plastik, biasanya dilakukan
fumigasi dengan carbon bisulfida
14. Untuk pemeliharaan, herbarium disimpan ditempat kering atau jika
kelembaban tinggi dapat sekali-sekali dijemur di bawah sinar matahari
atau didekatkan pada alat pemanas. Untuk menghindari serangga maka
fumigasi dilakukan dengan interval waktu 1, 2 atau 3 tahun sekali
menggunakan paradichloro benzen. Bubuk belerang dan naphtalene juga
bisa diaplikasikan.
15. Penyelesaian herbarium untuk praktikum:
− ditempel pada kertas yang dilengkapi dengan tanggal, tempat
ditemukan, habitus, kolektor, catatan khusus, nama famili dan nama
spesies
− Lengkapi bagian-bagian spesimen yang terpisah dalam proses
pengawetannya
− Laminating spesimen beserta keterangan mengenai herbarium tersebut.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Gambar Tanaman Gambar Herbarium Klasifikasi Tanaman

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Nerium
Spesies : Nerium oleander L.

3.2 Pembahasan
Oleander (Nerium oleander) atau bunga mentega adalah tanaman
perdu berkayu yang tingginya bisa mencapai 3 meter. Sebagai tanaman hias,
oleander cukup popular. Sosok tanamannya rimbun dengan daun pita
berwarna hijau tua. Bunganya bergerombol, terlihat cantik dan kontras
dengan hijaunya daun. Daya tarik oleander adalah bunganya yang tahan lama
dan bermekaran sepanjang tahun. Tanaman asal Asia Timur dan Eropa Barat
ini juga mudah dalam perbanyakan dan perawatan.
Dari hasil pembuatan herbarium yang dilakukan, diperoleh bahwa
tanaman bunga mentega atau bunga jepun yang dikeringkan memiliki warna
hijau tua dengan warna kuning keemas an seperti daun kering. Batang dari
tanaman ini tebal dan susah untuk diratakan. Sementara bunga dari tanaman
ini berubah menjadi kecoklatan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan herbarium bunga ini adalah batang yang tebal dan kuat sehingga
harus ditimpa dengan beban yang lebih dan bunganya harus dijaga sekali
ketika dihimpit. Hal ini dapat menyebkan batangnya susah di laminating dan
bunganya hancur. Sehingga sangat diperlukan ketelitian khusus menyusun
posisi herbarium di kertas hvs agar posisinya bunganya tidak hancur.
1. Daun
Warna daunnya hijau panjang, dengan panjang 5-21 cm dan lebar 1-
3,5 cm dengan suatu keseluruhan garis tepi. Daunnya hanya terdiri dari
helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus), tidak memiliki pelepah
daun (vagina) sehingga disebut daun bertangkai. Ukuran tangkai daunnya
tidak terlalu panjang berkisar 0,5 - 1cm.
Bangun daun (Circumscriptio) dari tanaman ini yakni bangun lanset
(lanceolatus) karena bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian
daun dengan perbandingan panjang: lebar = 3-5: 1.
Ujung daun ( Apex Folii) dari Nerium oleander yakni runcing (acutus)
karena kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit
menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk sudut
lancip. Pangkal daun (Basis Folii) juga termasuk runcing (acutus). Pada
permukaan bawah ibu tulang (costa) menonjol keluar. Susunan tulang
daunnya termasuk daun yang bertulang menyirip (penninervis) karena
daunnya memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal hingga
ujung dan merupakan terusan dari tangkai daun, dan dari ibu tulang ini ke
samping keluar tulang-tulang cabang. Tepi daun (Margo Folii) termasuk
bertepi rata (integer). Daging daun (intervenium) yakni tebal tipisnya
helaian daun termasuk seperti kertas (papyraceus atau chartaceus) karena
daunnya tipis tetapi cukup tegar. Daun pokok ini tersusun dalam
lingkaran (vertisilaster) yang setiap lingkarannya berjumlah 3 daun.

2. Bunga
Warna bunga mulai dari putih, merah, hingga pink. Bungannya
bergerombol antara 5-10 kuntum di ujung- ujung dahannya. Termasuk
tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora). Bunganya terletak di
ujung batang (flos terminalis). Bagian-bagiannya terdiri dari ibu tangkai
bunga (pedunculus), dasar bunga (receptaculum), dan Tangkai bunga
(pedicellus). Terdapat bracteola yaitu daun kecil yang terdapat pada
tangkai bunga.
Termasuk bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa) karena
ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, sehingga ibu
tangkai memiliki pertumbuhan yang terbatas. Jika dilihat dari jumlah
cabang pada ibu tangkai Nerium oleander termasuk bunga majemuk
berbatas yang bersifat pleiochasial karena dari ibu tangkai keluar lebih
dari dua cabang pada tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi.
Nerium oleander termasuk bunga banci atau berkelamin dua
(hermaphroditus) karena pada bunganya terdapat benang sari (stamen)
dan putik (pistilum). Perhiasan bunganya (perianthium) terdiri dari
kelopak (kalyx), dan mahkota bunga (corolla). Dilihat dari karakteristik
bunga memiliki bunga majemuk rasemosa korimbus dengan simetri
mahkota bilateral.
Mahkota berbentuk corong, tabung pada pangkal sempit, di sebelah
atasnya melebar. Tidak memiliki stipula. Bunga keluar dalam perbungaan
rasemosa. Bunga berkembang dalam seikat ujung cabang masing-masing
memgelilingi satu mahkota pusat. sepal bersatu membentuk tabung, sepal
sewaktu kuncup terputar, dan letak petal imbrikatus. Jumlah stamen sama
dengan jumlah petal, dan letaknya berselangan dengan petal. Sisik
kelopak terbagi dalam 4-10 taju berbentuk benang. Kepala sari melekat
dengan kepala putik, agak terlepas. Kepala putik dengan selaput
menggantung pada pangkalnya.

3. Batang
Dilihat dari karakteristik batang, tanaman ini memiliki percabangan
simpodial, permukaannya halus dan arah tumbuh tegak lurus. Batangnya
tegak dan merenggang keluar sebagai pertumbuhan dewasa-nya serta
batang yang berwarna keabu-abuan, berkayu, penampang bulat,
permukaan licin, bercabang, bergetah, putih kehijauan.
Mengandung Racun
Diperkirakan tanaman ini mengandung senyawa beracun. Racun
ini terdapat di dalam getah yang ada di seluruh bagian tanaman, mulai
dari akar, bunga hingga daun. Zat racun di dalam bunga oleander
bernama oleandrin. Jika zat ini masuk ke dalam luka bisa menyebabkan
kelumpuhan. Jika tertelan, oleandrin bisa menyebabkan detak jantung
meningkat, sesak nafas, iritasi hingga berakhir dengan kematian.
Karenanya dihimbau kepada masarakat agar menanam tanaman ini di
lokasi yang jauh dari jangkauan anak-anak.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum mandiri herbarium dapat disimpulkan bahwa:


Praktikum ini memberikan pemahaman tentang variasi metode alternatif dan
sederhana pembuatan herbarium tanaman bunga mentega atau bunga jepun.
Pembuatan herbarium tanaman ini selain untuk menjaga kelestarian dari tanaman
yang dikoleksi, pembuatan herbarium ini juga bisa sebagai hiasan dan karya seni.
Meskipun praktek ini tampak sederhana namun proses pembuatan herbarium yang
baik harus mengikuti prosedur agar dapat menghasilkan awetan yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Murni, Pinta, dkk. Lokakarya Pembuatan Herbarium untuk Pengembangan Media


Pembelajaran Biologi di MAN Cendekia Muaro Jambi.
PLANTAMOR. 2022. Bunga Jepun (Nerium oleander)
http://plantamor.com/species/info/nerium/oleander (Diakses pada 7
Januari 2022).
Prastiwi, Lenny. 2011. Karya Tulis Morfologi Tumbuhan. Morfologi Nerium
oleander. Pendidikan Biologi Reguler. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Jakarta.
Soemarno, Revolusihadi. (1984). Petunjuk Praktis Membuat Herbarium dan
Pengawetan Hewan. Semarang: PT.FF.
Sutrizal, Muhammad. 2017. Praktikum Lapangan dan Pembuatan Herbarium. Jurusan
Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Halu
Oleo. Kendari.

Anda mungkin juga menyukai