MORFOLOGI TUMBUHAN
Ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk dan struktur luar dari alat-alat tubuh tumbuhan dan
jufsalah satu bukti taksonomi yang paling mudah dan sering digunakan untuk pembedaan
tumbuhan
TAKSONOMI TUMBUHAN
“Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh,
pemerian, pengenalan, pengelompokan, dan penamaan tumbuhan.”
SISTEMATIKA TUMBUHAN
“Ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai identifikasi (pengenalan), tata nama, dan
klasifikasi semua tumbuhan termasuk keanekaragaman.”
HIERARKI TAKSONOMI
semakin tinggi tingkat hierarki taksonomi,
semakin dikit jumlah kesamaan ciri. (makin
general.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat hierarki
taksonomi, makin banyak jumlah kesamaan
ciri. (makin sedikit)
Identifikasi Tumbuhan
adalah menyamakan atau mencocokan kesamaan ciri organ-organ tumbuhan yang belum
teridentifikasi dengan tumbuhan yang sudah teridentifikasi.
Cara Indetifikasi:
- Menyusun pertelaan tumbuhan
- Menggunakan kunci identifikasi tumbuhan
- Menggunakan lembar identifikasi jenis
- Membuat specimen herbarium dan dibandingkan dengan specimen herbarium yang
sudah teridentifikasi
- Membandingkan deskripsi (pertelaan tumbuhan) yang terdapat pada pustaka taksonomi
Pertelaan Tumbuhan
1. Akar : Tipe dan Bentuk Akar
2. Batang : Bentuk, Keberadaan getah, Keberadaan duri, Permukaan batang
3. Daun : Tipe daun, Panjang tangkai, Bentuk helai, Panjang lebar daun, pangkal daun
ujung daun, pertulangan dan tekstur daun
4. Bunga : Tipe, Panjang tangkai, Warna Jumlah daun pelindung, Warna dan jumlah
kelopak, Warna dan jumlah mahkota, Jumlah benang sari, Jumlah putik
5. Buah : Tipe, bentuk, Ukuran
6. Biji : Bentuk dan Ukuran
HERBARIUM
Ada dua pengertian:
1. Koleksi tumbuhan/spesimen yang diawetkan kemudian ditempelkan pada kertas ukuran
tertentu yang diberi keterangan mengenai nama tumbuhan tersebut (Bridson & Forman
1992; Simpson 2006).
2. Herbarium merupakan Gedung/lembaga tempat menyimpan koleksi tumbuhan yang
telah diawetkan (contoh : Herbarium Bogoriense, dibawah bidang Botani Puslit Biologi
LIP, Herbarium Bandungense, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, Herbarium
Jatinagor, Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA UNPAD).
Fungsi Herbarium
a. Mempelajari tingkat jenis, marga, suku atau yang lebih tinggi
b. Menyusun Flora atau Monograf
c. Identifikasi Tumbuhan
d. Peminjaman spesimen/tukar menukar spesimen
Pembuatan Herbarium
- Koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya, pengawetan dan
penyimpanannya. Koleksi objek harus memperhatikan pula kelestarian objek tersebut.
Perlu ada pembatasan pengambilan objek. Salah satunya dengan cara pembuatan
awetan.
- Ada 2 Macam Pengawetan:
1. Herbarium basah
1. Menyiapkan specimen yang akan diawetkan dan bahan herbarium (koran,
plastik, botol, spiritus/ formalin)
2. Taruh specimen di tempat yang diinginkan (koran/ botol)
3. menambah bahan pengawet yang sesuai
4. Tutup tempat pengawetan (botol/ koran), pastikan semua bagian tumbuhan
telah dikenai bahan pengawet, kemudian tutup rapat.
5. Herbarium basah diberi keterangan label.
2. Herbarium kering
a. Collecting
- Alat yang dibutuhkan:
GPS, Plastik bening (60 X 40cm), gunting dahan, prunig, kantung urea, label
gantung, koran bekas, alkohol 70%/spirtus, lakban besar.
- Tahap:
1. Memasukan sample tumbuhan Kedalam lipatan kertas koran
2. Memasukan ke dalam kantung plastic
3. Menyiram dengan alkohol/spirtus
4. Merekatkan dengan lakban
5. Setelah disiram alkohol dan dieratkan dengan selotip
6. Proses koleksi spesimen di lapangan akan bertahan dari 2 hingga 6 bulan
(tergantung jenis tumbuhannya)
7. Selanjutnya dilakukan di laboratorium (pressing, mounting, dan labelling).
b. Pressing
- Tahap:
1. Setelah diawetkan dalam kantong plastik
2. Spesimen dipindahkan pada lipatan kertas koran yang baru kemudian
disusun ke dalam alat pengepres.
3. lalu dilakukan pengeringan.
4. Pengeringan dilakukan secara manual (dijemur langsung), menggunakan
arang atau dengan menggunakan oven.
5. perlu diperhatikan adalah setiap kali pengeringan susunan spesimen dalam
sasag harus dibalik, sehingga keringnya spesimen cukup merata.
6. Koran yang basah mesti diganti dengan yang baru.
c. Mounting (penempelan)
1. Menggunakan kertas tebal berukuran A3
2. Menempelkan dengan lem non-acid
3. Menggunakan benang nilon untuk batang atau buah
4. Menggunakan selotip kayu
d. Labelling (pelabelan)
- memberikan nama spesies, family, kolekstor dan nomor koleksi serta beberapa
catatan lapangan.
- Contoh data pada catatan lapangan:
Kolektor, contoh : BI (Budi Irawan)
No Koleksi, contoh : BI 921
Lokasi (Latitude-longitude) dan tanggal Koleksi
Habitat, contoh: Mangrove, savana, sub alpina
Habitus (Perawakan): Pohon, perdu, terna, liana
Karakter-karakter yang berubah jika dibuat spesimen (getah, warna
mahkota bunga, tinggi pohon dll)
Data-data ekologi: kemelimpahan, distribusi
Nama Lokal
Kegunaan
1. Organ generatif
2.
1. Monokotil:
Kingdom : plantae
Diviso : Tracheophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Family : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rutundus L (teki
ladang)
2. Dikotil
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis L (kembang sepatu)