Anda di halaman 1dari 6

PENUNTUN PRAKTIKUM

MATA KULIAH DENDROLOGI

DISUSUN OLEH :
Tiem Pengajar
Mata Kulaiah Dendrologi

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
TATA TERTIB PRAKTIK
1. Setiap mahasiswa peserta MK Dendrologi wajib melakukan praktik. Mahasiswa
yang tidak melakukan praktik, berarti nilainya kirang 1 SKS sehingga “tidak
lulus”.
2. Praktikum dilakukan secara berkelompok dengan jumlah anggota kelompok
maksimum 8 orang/kelompok. Peserta praktikum mengenakan pakaian yang
sopan dan berperilaku sopan.
3. Praktikum dilaksanakan di Herbarium Celebense Universitas Tadulako
4. Laporan praktik dalam bentuk laporan tertulis yang dilengkapi dengan specimen
herbarium yang telah dibuat selama praktek.
5. Laporan praktikum harus dikumpulkan tepat waktu sesuai arahan dari asisten
paraktikukm

ACARA I
MEMBUAT SPECIMEN HERBARIUM

TUJUAN : Mahasiswa mampu membuat specimen herbarium tumbuhan dengan benar dan
lengkap dengan keterangan/catatan lapangan.

DASAR TEORI :
Ada beberapa pengertian dari herbarium :
1. Bagian dari tumbuh-tumbuhan yang telah dikeringkan, kemudian dipres dan
diawetkan, yang berguna untuk keperluan ilmiah atay sebagai referensi (sumber
pustaka), biasa juga disebut dengan specimen herbarium
2. Gedung tempat membuat dan menyimpan specimen herbarium
3. Lembaga/instansi yang mengelola keanekaragaman hayati terutama untuk koleksi
jenis-jenis tumbuhan baik kriptogamie maupun spermatophyte
Proeses pembuatan herbarium meliputi 2 tahap, yaitu pengkoleksian atau pengumpulan
specimen herbarium di lapangan serta proses pembuatan di laboratorium. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam melakukan pengkoleksian di lapangan yaitu : pelajari situasi geografis di
tempat koleksi dan buat catatan kondisi ekologi dan ciri-ciri lapangan dari jenis yang
dikoleksi. Pada proses pembuatan herbarium di laboratorium harus diperhatikan : tehnik
pengeringan, penempelan dan pengaturan specimen pada kertas mounting dan pembuatan
label herbarium

PELAKSAAN PRAKTIK
A. Bahan dan Alat :
1. Alkohol 70% atau spiritus
2. Kertas Koran bekas
3. Kertas kardus ukuran 30x45 cm
4. Kantong plastic besar
5. Tali pengikat
6. Etiket gantung
7. Buku catatan lapangan
8. Kertas mounting (kertas manila warna putih) ukuran 30x45 cm
9. Benag, lem
10. Label herbarium
11. Gunting stek atau cutter
12. GPS
13. Alat dokumentasai (kamera)
14. Alat tulis (spidol, bolpen dan pensil 2B)
B. Cara Kerja :
1. Ambil bagian tumbuhan yang lengkap terutama mempunyai daun, bunga dan
buah. Ambil bagian batang dengan beberapa daun, jangan hanya mengambil satu
daun saja.
2. Beri label/etiket gantung dan tulis : nomor koleksi, nama kolektor dan tanggal
pengambilan specimen dengan menggunakan pensil 2B
3. Specimen herbarium yang telah diambil disusun di atas kertas Koran dan dilipat
dengan rapi kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastic dan disiram dengan
alcohol atau spiritus untuk mencegah terjadinya kerusakan oleh jamur.
4. Catat Informasi lapangan pada buku koleksi :
- Nomor Koleksi
- Tanggal koleksi
- Famili
- Genus
- Species
- Pulau/Negara
- Lokasi (misal : Taman Nasional Lore Lindu)
- Altitude (ketinggian tempat)
- Latitude (garis bujur) dan longitude (garis lintang)
- Habitus dan ciri lapangan dari tumbuhan yang dikoleksi
- Catatan ekologi meliputi :
= Frekwensi : sangat banyak, banyak, jarang
= Keadaan tanah : berpasir, lempung, gambut dll
= Habitat : tegalan/kebun, hutan, tepipantai, tepi sungai dll
= Kegunaan : terutama oleh masyarakat setempat
= Assosiasi dengan tumbuhan lain dll
5. Pengeringan dilakukan dengan dioven atau dijemur di bawah sinar matahari
6. Specimen herbarium yang sudah kering kemudian ditempelkan pada kertas manila
ukuran 35x45 cm. Specimen diletakkan sebara hati2 di atas kertas manila dan
disusun sedemikian rupa sehingga kelihatan simetris dan rapi. Specimen
direkatkan dengan menggunakan selotip dan pada organ yang besar/tebal dijahit
menggunakan benang.
7. Pada sudut kanan bawah ditempelkan label herbarium.

Contoh label herbarium (ukuran 9x11 cm)

Nama Kolektor :
Nomer Koleksi :
Tanggal Koleksi :
Nama Tumbuhan :
Familia :
Tempat ditemukan :
Tinggi Tempat :
Kedudukan pada L % B :
Candra Secara Singkat :

ACARA 2
PENGENALAN JENIS POHON

TUJUAN : mahasiswa mampu mengenal jenis-jenis pohon dengan memperhatikan ciri-ciri


lapangan dari jenis tersebut

DASAR TEORI :
Setiap jenis pohon mempunyai ciri morfologi yang berbeda dengan jenis yang lain.
Sifat morfologi tersebut bersifat tetap/tidak berubah meskipun ada beberapa variasi apabila
tumbuh pada lingkungan yang berbeda. Ciri morfologi di lapangan (field character)
merupakan alat pengenalan jenis pohon yang paling cepat dan mudah dilakukan di lapangan.

CARA KERJA :
a. Nama tumbuhan : tuliskan nama daerah, nama latin dan nama family
b. Habitus : catat habitus (perawakan) apakah berbentuk pohon, semak atau liana
memanjat. Catat tinggi total (m) serta tinggi bebas cabang.
c. Batang : bentuk batang, warna kulit batang, kenampakan (licin/halus,
mengelupas, beralur dll.). Catat bila bentuk batang saat masih muda berbeda
dengan bentuk batang tua.
d. Tajuk : Bentuk tajuk, ukuran (diameter & tinggi tajuk), kerapatan tajuk, sudut
percabangan dll.
e. Akar : apakah ada akar khas yang dimiliki, misal : akar papan (banir), akar
tunjang, akar napas, akar lutut dll.
f. Daun : susunan daun (daun majemuk atau daun tunggal), tata letak daun pada
batang, bentuk dan ukuran daun, warna (daun muda dan daun tua),
pertulangan daun dll.
g. Bunga dan buah (kalau ada) : susunan bunga, bentuk dan ukuran bunga,
warna, jumlah kelopak, daun mahkota, putik dan benangsari.
h. Buah dan biji : bentuk dan ukuran buah, warna buah (muda dan tua), jumlah
biji dalam setiap buah, bentuk dan ukuran biji, warna biji
i. Buat foto/gambar pohon secara keseluruhan (habitus), daun, bunga dan
buah/bijinya

Anda mungkin juga menyukai