Anda di halaman 1dari 4

Nama: Anisa Febrianti Fadillah

NPM: 1811060397
Kelas: D

 MENGENAL HERBARIUM KERING

Mengenal Herbarium. Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh


Turnefor (1700) untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi.

Luca Ghini (1490-1550) seorang Professor Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang
pertama yang mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan melekatkannya di atas kertas serta
mencatatnya sebagai koleksi ilmiah1.

Herbarium kering, cara kering menggunakan tiga macam proses yaitu pengeringan langsung,
yakni tumpukan material herbarium yang tidak terlalu tebal di pres di dalam sasak, untuk
mendapatkan hasil yang optimum sebaiknya di pres dalam waktu dua minggu kemudian
dikeringkan diatas tungku pengeringan dengan panas yang diatur di dalam oven. Pengeringan
harus segera dilakukan karena jika terlambat akan mengakibatkan material herbarium rontok
daunnya dan cepat menjadi busuk. Pengeringan bertahap, yakni material herbarium dicelup
terlebih dahulu di dalam air mendidih selama 3 menit, kemudian dirapikan lalu dimasukkan ke
dalam lipatan kertas koran. Selanjutnya, ditempuk dan dipres, dijemur atau dikeringkan di atas
tungku pengeringan.

Selama proses pengeringan material herbarium itu harus sering diperiksa dan diupayakan agar
pengeringan nya merata. Setelah kering, material herbarium dirapikan kembali dan kertas koran
bekas pengeringan tadi diganti dengan kertas baru. Kemudian material herbarium dapat dikemas
untuk diidentifikasi2

1
Ramadhanil.. Herbarium Celebense (CEB) dan Peranannya dalam Menunjang PenelitianTaksonomi Tumbuhan di
Sulawesi. UNS. Solo. 2003

2
Onrizal. Teknik Pembuatan Herbarium. 2005 Access by : http://ocw.usu.ac.id. Accession date : April 27th 2014

6
 CARA MEMBUAT HERBARIUM KERING
A. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan
1. Karton/duplek 1. Sampel tanaman
2. Kertas Koran 2. Alkohol
3. Sasak dari bamboo/triplek
4. Alat tulis
5. Selotip/perekat

B. LANGKAH KERJA

1. Ambillah sampel, berupa bagian-bagian tumbuhan yang representatif (bunga, buah, dan biji).
Bisa juga ditambahkan bagian-bagian lain yang mendukung misalnya daun, akar, dan batang
yang memiliki perawakan yang khas.
2. Letakkan sampel tersebut di atas kertas koran, kemudian dipres dengan sasak.
 Cara pengepresan adalah bagian paling bawah berupa sasak kemudian disusul dengan
potongan kardus dan kertas koran di atasnya. Setiap sampel diberi pembatas berupa
kertas koran, potongan kardus digunakan untuk membatasi setiap lima sampel. Satu
set herbarium kit dapat digunakan untuk mengepres sampai 30 sampel, menyesuaikan
dengan ukuran sampel-sampel tersebut.
 Untuk menghindari tumbuhnya jamur pada sampel-sampel tersebut dapat dilakukan
dengan menyemprotkan formalin atau alkohol.
 Jangan lupa untuk memberikan etiket gantung pada setiap sampel, yaitu berisi
keterangan mengenai nomor koleksi, tanggal pengambilan sampel, lokasi, dan nama
jenisnya. Penulisan keterangan tersebut dilakukan dengan pensil.
3. Keringkan sampel-sampel tersebut dengan dijemur tau dikeringanginkan. (sampel masih
dalam keadaan dipres dengan sasak).
4. Setelah tiga hari, umumnya sampel-sampel tersebut sudah cukup kering. Keluarkan sampel-
sampel tersebut untuk ditempelkan pada kertas herbarium (A3).
5. Sampel yang telah dikeluarkan dari sasak harus segera ditempelkan pada kertas herbarium
dengan hati-hati.

7
 Bagian sampel yang akan direkatkan dengan selotip terlebih dahulu diberi sepotong
kertas agar bagian lem dari selotip tidak bersentuhan langsung dengan sampel.
 Apabila sampel terlalu besar untuk ditempelkan pada kertas A3, sampel dapat dilipat
atau dipotong pada bagian-bagian tertentu dengan hati-hati sehingga tidak
menghilangkan ciri-cirinya.
6. Lengkapi herbarium tersebut dengan etiket tempel yang berisi keterangan mengenai tanggal,
habitatnya, klasifikasi tumbuhan tersebut dan catatan khusus (nama daerah, manfaat).
 Penulisan keterangan tersebut dilakukan dengan pulpen. Etiket ini ditempelkan pada
pojok kanan bawah dengan sedikit lem pada sisi kanannya.
7. Kumpulkan herbarium dari berbagai jenis tumbuhan (lumut, paku, dan tumbuhan berbiji
(tumbuhan obat/herbal)), dengan komposisi minimal satu spesies untuk tiap jenis tumbuhan.
8. Kumpulkan pekerjaan kalian sebagai pelengkap laboratorium sehingga dapat digunakan
untuk kegiatan belajar selanjutnya.

Contoh herbarium kering yang telah selesai proses pembuatannya

C. MANFAAT HERBARIUM

8
Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk mentakrifkan takson tumbuhan, ia
mempunyai holotype untuk tumbuhan tersebut. Herbarium juga dapat digunakan sebagai bahan
penelitian untuk para ahli bunga atau ahli taksonomi. Herbarium dipakai untuk mendukung studi
ilmiah lainnya seperti survey ekologi, studi fitokimia, penghitungan kromosom, melakukan
analisa perbandingan biologi dan berperan dalam mengungkap kajian evolusi3.

Kebermanfaatan herbarium yang sangat besar ini menuntut perawatan dan pengelolaan spesimen
harus dilakukan dengan baik dan benar.

3
Setyawan, A. D, Indrowuryatno, Wiryanto, Winanrno, K dan Susilowati, A. 2005. Tumbuhan Mangrove di Pesisir
Jawa Tengah. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai