Anda di halaman 1dari 37

PEMBUATAN

HERBARIUM KERING

RISTOJA 2012

Pendahuluan
1. Metode pengawetan spesimen tumbuhan kering
dan basah
2. Pengawetan kering herbarium kering butuh
keterampilan dan waktu lebih lama

3. Spesimen tumbuhan obat dari lokasi pengumpulan


data herbarium kering
4. Lokasi pembuatan herbarium Universitas
5. Jumlah yang dibuat herbarium 1 dari 4 spesimen per
jenis tumbuhan; 3 spesimen/TO dikirim ke
Tawangmangu

Alat dan Bahan


1. Sasak/alat pres (alat pres) mengepres spesimen
tumbuhan
2. Sabuk sasak/alat pres mengikat tumpukan
spesimen di dalam sasak/alat pres
3. Kertas karton tebal melindungi dan menjaga
letak spesimen tidak berubah dan tetap rata
4. Kertas merang pembatas antar spesimen
dengan spesimen lainnya

Alat dan Bahan (Lanjutan...)


5. Oven mengeringkan spesimen
6. Pinset mengatur letak spesimen pada kertas
herbarium
7. Kertas herbarium bebas asam (acid free)
menempel spesimen tumbuhan yang digunakan
untuk mounting/ngeplak di sisi doff/tidak mengkilap
8. Selotip bebas asam membantu merekatkan
bagian ranting, cabang atau batang spesimen
pada kertas herbarium

9. Lem bebas asam merekatkan label herbarium


pada kertas herbarium

Alat dan Bahan (Lanjutan...)


10. Label herbarium bebas asam identitas spesimen
sesuai dengan catatan lapangan
11. Amplop bebas asam menyimpan bagian
spesimen yang mudah gugur dan sulit untuk
ditempel, contoh: bunga dan biji
12. Species folder menyimpan herbarium kering
13. Genus folder menyimpan herbarium kering yang
telah disimpan di species folder dengan genus
yang sama
14. Jarum karung goni (uncek)

Cara Kerja
1. spesimen tumbuhan + etiket gantung yang
menyertai dikeluarkan dari kantong plastik ukuran
40x60 cm dan diletakkan di dalam kertas merang
yang baru
2. Posisi spesimen diatur:
a. merepresentasikan
keseluruhan
bagian
tumbuhan pada kondisi aslinya (keadaan saat
tumbuhan tersebut hidup)
b. menunjukkan
morfologi
semua
bagian
spesimen untuk memaksimalkan informasi
tumbuhan tersebut.
c. Contoh: organ daun harus diperlihatkan
bagian bawah dan atas daun.

Proses Penataan Spesimen

2.d. Terna:
Terna berukuran kecil:
i. ditata dan dipres seluruh bagian
tumbuhan pada kertas merang yang
sama
Terna berperawakan tinggi
i. sebaiknya ditekuk membentuk huruf V
terbalik, N atau M agar seluruh bagian
muat dalam satu kertas herbarium
ii. Jika ukuran masih terlalu besar maka
spesimen dipotong menjadi dua bagian
atau lebih dan diletakkan pada kertas
merang yang berbeda tetapi diberi kode
sama.

Proses Penataan Spesimen

2.e. Rimpang/Umbi:
Jika berukuran besar
i. iris melintang di bagian tengah dan iris
membujur di bagian tepi.
ii. ketebalan irisan 3-5 mm
iii. saat ditempelkan pada kertas herbarium,
salah satu sisi potongan diletakkan
membelakangi dan sisi lain menghadap
depan untuk menunjukkan struktur
bagian dalam.

2.f. Bunga dan bagian bunga disusun hati-hati,


belah membujur bagian bunga yang besar
untuk menunjukkan organ internal.
2.g. Buah sebaiknya dibelah untuk menunjukkan
lapisan dinding/ kulit bagian dalam atau
plasentasi serta untuk mempermudah
pengeringan.

3. Penyusunan spesimen saat dipres:


a. Tumbuhan dengan organ tebal, kaku
atau
jenis
tumbuhan
sukulen
sebaiknya disusun di bagian luar/tepi
dekat dengan sasak/alat pres
b. posisi tegak agar terkena panas lebih
banyak dan mempercepat proses
pengeringan.

Proses Penataan Spesimen

4. Setiap 3-5 tumpukan merang dibatasi oleh


kertas karton,
5. Ketebalan tumpukan spesimen maksimal 20
cm
6. Ikat dan kencangkan dengan sabuk
sasak/alat pres (jika perlu tumpukan
spesimen ditekan dengan telapak kaki saat
mengencangkan sabuk).

Proses Penataan Spesimen

7. Pengeringan spesimen:
a. Oven suhu 50-100 C.
b. Waktu 2-3 hari tergantung pada jenis
tumbuhan, kelembaban dan temperatur
tempat yang digunakan.
c. Sebaiknya dilakukan pengecekan setiap
hari agar spesimen kering.

Proses Pengeringan

Proses Pengeringan

8. Spesimen kering dipindahkan secara hati-hati

ke kertas herbarium (gunakan kertas herbarium


pada sisi doff/tidak mengkilap)
9. Susun secara hati-hati pada kertas herbarium.
10. Penyusunan spesimen yang ideal menampilkan
unsur kebenaran, informasi botani memadai,
proporsional, kerapian, dan keindahan.

Proses Penempelan Spesimen (Mounting)

Penyusunan spesimen:
a. Sisakan 1 cm di tiap tepi kertas herbarium
untuk
memudahkan
pengambilan
atau
pemindahan herbarium.
b. Spesimen tunggal ditata posisinya tepat di
tengah kertas herbarium dan biasanya
diletakkan vertikal atau diagonal di sepanjang
kertas.
c. Arah
atau
orientasi
tumbuhan
harus
merepresentasikan kondisi alaminya, sebagai
contoh bunga di atas dan akar di bawah.
d. Susun organ spesimen sedemikian rupa
sehingga memperlihatkan semua bagian,
contoh: organ daun harus diperlihatkan bagian
atas dan bawah, bagian dalam bunga dan
buah.

11. Penempelan spesimen (mounting):


a. Selotip diletakkan ke posisi tengah
pada setiap organ yang ditempel,
misalnya ranting atau tangkai daun
serta panjang setiap sisi selotip
sebaiknya sama.
b. Selotip diletakkan tegak lurus cabang,
batang maupun pertulangan daun
c. Hindari menempel selotip pada bagian
penting yang mencirikan spesimen
tumbuhan tersebut misalnya daun
penumpu, bunga dan ligula.

Proses Penempelan Spesimen

11. Penempelan spesimen (lanjutan):


d. Pemakaian
selotip
yang
banyak
jumlahnya diperlukan untuk menempel
bagian yang keras dan berat, misalnya
buah atau pada bagian yang dekat
dengan tepi kertas.
e. Hindari penggunaan selotip yang terlalu
banyak untuk satu cabang atau batang.
f. Apabila spesimen berukuran besar dan
tebal, maka cara penempelan pada
kertas herbarium dengan cara dijahit
dengan benang good year dan jarum.

Proses Penempelan Spesimen

12. Bagian tumbuhan yang mudah lepas/rontok dari


bagian lainnya, contoh: bunga dan biji simpan di
dalam amplop kertas kemudian ditempelkan di
kanan atas pada kertas herbarium.
13. Gunakan sesedikit mungkin lem pada bagian
tengah amplop untuk menempelkan pada kertas
herbarium.
14. Penyusunan spesimen yang ideal menampilkan
unsur kebenaran, informasi botani memadai,
proporsional, kerapian, dan keindahan.
15. Tempel label herbarium di bagian kanan bawah
kertas herbarium. Penempelan label menggunakan
lem hanya di bagian tepi kanan label herbarium.

Proses Penempelan Spesimen

Proses Penempelan Spesimen

Proses Penempelan Spesimen


Penempelan Amplop
Bagian spesimen yang luruh dimasukkan
kedalam amplop
Amplop ditulis dengan pensil nama coll
dan No. coll

Penempelan Label Specimen


Label di pasang di kanan bawah

16. Label herbarium berisi data:


Nama (Instansi) herbarium
Nama suku (family)
Nama jenis lengkap dengan author
(species)
Tempat pengambilan spesimen meliputi
nama propinsi, suku (locality)
Data posisi garis lintang (latitude) dan
garis bujur (longitude)
Ketinggian tempat (altitude)
Data tempat tumbuh (habitat)

16. Label herbarium berisi data (Lanjutan):


Nama kolektor (orang yang mengambil
spesimen, sesuai di etiket gantung)
Nomor koleksi dan tanggal, bulan,
tahun pengambilan spesimen
Nama lokal (local name)
Perawakan (habit)
Catatan lain terkait dengan ciri dan
sifat morfologi (notes)
Penggunaan (uses)
Nama
lengkap
pendeterminasi
(determined
by)
dan
tanggal
determinasi

HERBARIUM TAWANGMANGU (TWM)


B2P2TO-OT, BADAN LITBANGKES, KEMKES
TAWANGMANGU, INDONESIA

Family

Species

Locality

Latitude

Longitude

Altitude

Habitat

Collector(s)

No.

Local name

Habit

Notes

Uses

Determinated by :

Date:

Date:

Duplicates sent to TWM


Please notify herbarium Tawangmangu of new identification of this specimen

17. .Masukkan spesimen-spesimen herbarium


yang sejenis ke species folder.
18. Tulis nama ilmiah spesies, kolektor dan lokasi
pengambilan koleksi di species folder.
19. Masukkan species-species folder ke dalam
genus folder yang berisi beberapa spesimen
dari satu spesies maupun beberapa spesies
dalam satu genus tersebut
20. Tulis nama familia, nama ilmiah species dan
kawasan/pulau tempat koleksi di label
kawasan.
21. Simpan herbarium diurutkan sesuai abjad
familia, genus, species, kawasan.
22. herbarium yang mempunyai urutan abjad lebih
awal diletakkan di atas.

Label Kawasan
HERBARIUM TAWANGMANGU (TWM)
Balai Besar Litbang Tumbuhan Obat dan Obat Tradisional
BADAN LITBANGKES, KEMENKES RI
TAWANGMANGU, INDONESIA
Pulau/Kepulauan

Familia

Species

Proses Penempelan Spesimen

Penyimpanan Spesimen

Anda mungkin juga menyukai