Anda di halaman 1dari 7

ORGAN REPRODUKSI GAMET KATAK

Aini Khairunnisa1-1182060008, Arini Nurfiatunnisa2-1182060020, Desti


Firda Faujiah3-1182060025.
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

ABSTRAK
Katak adalah hewan amfibi Katak melakukan reproduksi dengan cara
fertilisasi eksternal (pembuahan di luar tubuh betina). Ketika musim kawin tiba,
katak jantan akan menempelkan tubuhnya pada punggung katak betina dan
menekan perut katak betina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui organ
reproduksi dan gamet pada katak jantan dan katak betina. Ciri eksternal pada
katak jantan adalah tubuh yang lebih kecil dari betina dan memiliki benjolan pada
jari kakinya. Sedangkan pada katak betina tubuhnya lebih besar dari jantan dan di
daerah lubang pengeluaran atau perut berwarna merah. Organ reproduksi internal
pada katak yaitu gonad untuk jantan testis dan betina ovarium. Pada penelitian ini
telur katak yang ditemukan sebanyak 5640 Butir.
Kata kunci : Katak, Klasifikasi, Duttaphynus melanostictus, Rerproduksi, gamet
katak.

PENDAHULUAN
Katak merupakan kelompok hewan amfibi, yaitu jenis hewan yang
tergolong ovipar, Organ yang berada di luar berupa kloaka, sedang organ dalam
berupa gonad dan saluran. Pemupukan katak terjadi di luar tubuh atau lingkungan
perairan. Sebagai individu yang reproduksinya secara eksternal, struktur organ
katak hampir sama dengan ikan. Pada katak betina, pasangan telur akan
melepaskan sel telur ke lingkungan yang disebut oviduk. Pada musim kawin,
folikel-folikel yang berisi sel-sel telur tumbuh dan berkembang hingga terbentuk
sel telur dewasa (mature) yang siap untuk disekresi melalui saluran ovarium
menuju ke oviduk. Berdasarkan tempat dan fungsinya, oviduk katak dibedakan
menjadi tiga yaitu bagian mulut oviduk (corong ovidukal), oviduk, dan kantung
oviduk (ovisac). Mulut oviduk melayani oleh jaringan epitel bersilia yang
membantu transportasi sel-sel telur menuju saluran oviduk. Mulut oviduk
berfungsi sebagai tempat awal sel telur dewasa masuk ke saluran oviduk. Saluran
oviduk bagian pangkal berdinding tipis, lurus, dan pendek kemudian di bagian
tengah dindingnya tebal, sangat panjang, dan berkelok-kelok. Saluran ini
berfungsi sebagai tempat transportasi sel telur menuju kantung telur (seperti
uterus). Sepanjang saluran oviduk kantong telur. Kantong telur berfungsi sebagai
tempat penampungan sel-sel telur yang siap untuk pemijahan. Akhir dari
pemijahan atau pelepasan sel telur diikuti oleh pelepasan spermatozoa oleh katak
jantan (Hayati, 2019: hal 15-16).
Perkawinan katak sangat tergantung pada musim, oleh pasangan untuk
mendapatkan katak betina yang matang telur, harus menangkap katak betina
menjelang musim hujan tiba. Katak jantan, tubuhnya tubuhnya ramping (perutnya
tidak membuncit) memiliki membran timpani yang lebih besar, memiliki bantalan
ibu jari (benjolan pada pangkal ibu jari kaki depan) (Suminto, 2008: 22-24)
Terdapat struktur istimewa pada katak betina, organ dari Bideer, yang
pada kondisi tertentu dapat tumbuh menjadi ovarium. Pada seluruh klasis pola
umum oviduktus amphibi sama. Mereka berpasangan, sebagai pipa yang
memanjang dengan ostia pada ujungnya yang membuka ke arah solom. Pada
bagian posterior setiap duktus Mulleri agak membesar membentuk "uterus" yang
pendek, yang pada bagian terbesår spesies masing-masing terbuka ke dalam
kloaka. Amphibia "Uterus" berfungsi sebagai tempat penampungan sementara
telur sebelum ditelurkan. Dinding oviduktus mengandung kehadiran-kehadiran.
Selama masa kawin, duktus menjadi sangat membesar dan melingkar-lingkar dan
epitel yang membatasi kelenjarnya mensekresi substansi seperti gelatin yang
jernih. Telur keluar dari ovarium ke dalam rongga tubuh dan langsung masuk ke
ostia oleh bantuan silia-silia yang berada pada dinding peritoneum dinding tubuh,
hati dan struktur-struktur di lobi (Suminto, 2008: 24)

TUJUAN
Untuk mengetahui organ reproduksi dan gamet pada katak jantan dan katak betina

METODE
A. Waktu: Rabu, 24- Maret-2021
B. Alat dan Bahan
1. Alat: Silet digunakan untuk menyayat bahan uji. Gunting digunakan untuk
membelah bahan uji. Nampan digunakan sebagai tempat meletakan atau
menjadi alas bagi bahan uji (katak). Toples digunakan untuk menyimpan
bahan uji (katak). Jarum pentul digunakan untuk menyematkan ujung-
ujung kaki bahan uji (katak). Handphone digunakan untuk merekam,
mendokumentasikan dan mengkomnikasikan. Label digunakan untuk
melabeli atau menandai.
2. Bahan: Katak jantan (1 ekor), katak betina (1 ekor), alcohol, kapas
C. Prosedur kerja
1. Katak dimasukan ke dalam toples yang berisi kapas beralkohol
2. Setelah pingsan katak diletakan di nampan bedah
3. Pembedahan dilakukan secara hati-hati agar organ dalam katak tidak rusak
4. Pembedahan dimulai dari menyayat perut katak dengan pisau bedah,
selanjutnya membuka selaput rongga perut dengan menggunakan gunting
bedah.
5. Dinding tubuh yang telah dipotong dibuka dengan menfiksasinya dengan
jarum pentul
6. Diindentifikasi dan digambar dengan jelas, benar dan proporsional organ-
organ eksternal dan internal yang ada di dalam rongga tubuh katak yang
Anda bedah.
7. Diberi label organ-organ yang Anda temukan, diantaranya testis pada
katak jantan dan ovarium pada katak betina serta bagian kloaka.
8. Setelah organ reproduksi katak yang Anda bedah digambar, selanjutnya
angkat ovarium maupun testis dari rongga tubuh. Pengangkatan ovarium
dan testis harus dilakukan dengan hati-hati agar saluran testis dan saluran
telurnya tidak putus
9. Dicatat dan diukur Panjang testis, Panjang ovarium katak serta hitung
jumlah telurnya.

HASIL PENGAMATAN
Table 1.1. Hasil Pengamatan Organ Reproduksi gamet katak

Organ Reproduksi Jantan Organ Reproduksi Betina


Eksternal Internal Eksternal Internal
Gamb
ar kloaka testis kloaka ovarium
tulis
besert
a ket.

Ket:
Ket:
- Testis, Fungsi:
Ket: - Lubang
memproduksi
-Lubang urogenitalia:
spermatozoa. Ket:
urogenitalia: Lubang
Letak: -Ovarium,
Lubang pengeluaran telur
menggantung fungsi:
pengeluaran -lubang urin
pada dinding menghasilkan
sperma -anus
tengah rongga sel telur.
- lubang anus
perut. Letak: didekat
Berbentuk usus.
ramping
memanjang.
Dok.
Ovarium
Organ
besert
a ket. kloaka
kloaka Testis

Ket Ket: Ket


(Suyanto,2010:2 - Testis, Fungsi: (Suyanto,2010:2 Ket:
2): memproduksi 2): -Ovarium,
-Lubang spermatozoa. - Lubang fungsi:
urogenitalia: Letak: urogenitalia: menghasilkan
Lubang menggantung Lubang sel telur.
pengeluaran pada dinding pengeluaran telur Letak: didekat
sperma tengah rongga -lubang urin usus.
- lubang anus perut.Berbentuk -anus
ramping
memanjang.
Jumla F= (Wg/Ws)x N
h F= (7 gram /0,5 gram) x235
Telur =5640 Butir

PEMBAHASAN
Pengamatan organ reproduksi gamet pada amfibi ini kami menggunakan
kelompok amfibi dari family Bufonide yaitu Duttaphynus melanostictus (kodok
buduk). Duttaphynus melanostictus (kodok buduk) memiliki postur tubuh
gembung, ukuran tubuh sedang, corak warna gelap, pada jantan terdapat corak
kemerahan dikulit leher, kulit kasar berbintil, kepapa berbentuk segitiga, moncong
pendek, mata besar menonjol. Tungkai relative pendek yang berfungsi untung
pergerakan. Habitat Duttaphynus melanostictus (kodok buduk) banyak ditemukan
dipemukiman warga (Yudha & dkk, 2014 : 54 ).
Adapun klasifikasi dari Duttaphynus melanostictus (kodok buduk),
sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Bufonidae
Genus : Duttaphynus
Spesies : Duttaphynus melanostictus

Organ reproduksi gamet pada Duttaphynus melanostictus terbagai menjadi


dua yaitu ovarium pada betina dan testis pada jantan. . Ovarium dan testis
merupakan organ penghasil gamet yang terbentuk melalui gametogenesis. Gamet
hasilkan dari sel khusus, yaitu sel benih primoldial yang terdapa dalam gonad
(ovarium atau testis). Gonad merupakan organ reproduksi yang mempunyai fungsi
utama yaitu sebagai penghasil sel gamet dan hormone sex (steroid) (Isnaeni, 2019:
342).
Testis merupakan organ reproduksi jantan yang berfungsi sebagai
penghasil sel spermatozoa. Testis Duttaphynus melanostictu berjumlah sepasang,
berbentuk lonjong dan berukuran 1 cm dan berwarna putih kekuningan. Hal ini
sesuai dengan ungkapan Purnamasari (2017:60) yang menyatakan bahwa pada
amfibi jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang
digantungkan oleh meorsium. Menurut Hayati (2019: 15-16) Pada katak jantan,
masing-masing testis melekat di bagian atas batu ginjal. Jaringan peritonium yang
berfungsi untuk melekatkan kedua organ tersebut dikenal dengan nama jaringan
mesorsium. Selanjutnya spermatozoa disalurkan ke dalam vas eferens yang kira-
kira 10-12 saluran kecil. Vas deferens bersatu melalui mesorsium menuju ke
saluran urogenital (saluran tempat bermuara urine dan spermatozoa) kemudian
bermuara keluar dari tubuh melalui kloaka (saluran tempat bermuara urine, sel
gamet, dan feses). Setiap sel telur katak yang dikeluarkan ke lingkungan perairan
yang dikelola oleh membran vitelin dan dilindungi oleh lapisan jeli yang
berbentuk seperti gumpalan telur kemudian berkembang menjadi berudu.
Ovarium Duttaphynus melanostictus berbentuk seperti kantung dengan
jumlah sepasang yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sel telur. Hal ini
sesuai dengan ungkapan Hayati (2019:15) yang menyatakan bahwa Ovarium
katak memiliki struktur seperti kantong berongga yang diselimuti oleh jaringan
mesovarium, yaitu lapisan tipis dari jaringan peritoneum, pada sebelah kranianya
dijumpai jaringan lemak berwarna kuning (kopus adipusom). Struktur kantong
berongga tersebut bermuara pada saluran ovarium yang panjang. Ovarium
amphibi ini berjumlah sepasang. Suminto, (2008: 22-23) mengemukakan ovarium
tidak berhubungan dengan saluran telur. Telur dari ovarium dibebaskan ke dalam
solom dan kemudian ditangkap oleh osteum dari saluran telur.Telur amphibia
termasuk tipe mesolecithal, artinya telur telolecithal moderat. Ovarium yang terisi
dengan telur-telur yang matang, membesar dengan bentuk yang tidak teratur dan
mengisi bagian terbesar rongga perut. Pada ovarium yang menempel pada badan
lemak, korpora adiposa, yang diduga merupakan sediaan energi untuk kebutuhan
saat masa kawin. Telur Duttaphynus melanostictus berbentuk bulat berwarna
hitam. Jumlah sel telur dari hasil pengamatan dalam sepasang ovarium berjumlah
5640 telur. Hal ini dikuatkan oleh ungkapan menurut Purnamasari (2017:62) yang
menyatakan bahwa katak betina akan menghasilkan sel ovum yang banyak
dengan jumlah yang mencapai ribuan. Sel telur katak bewarna hitam dan hampir
mememuhi rongga perutnya (ovarium).

KESIMPULAN
Dari hasil praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa katak
merupakan kelompok hewan yang bereproduksi secara ovipar. Organ reproduksi
eksternal pada katak jantan terdapat lubang pengeluaran sperma dan pada katak
betina terdapat lubang pengeluaran telur. Ciri eksternal pada katak jantan adalah
tubuh yang lebih kecil dari betina dan memiliki benjolan pada jari kakinya.
Sedangkan pada katak betina tubuhnya lebih besar dari jantan dan di daerah
lubang pengeluaran atau perut berwarna merah. Organ reproduksi internal pada
katak yaitu gonad untuk jantan testis dan betina ovarium.

DAFTAR PUSTAKA

Hayati. 2019. Biologi Reproduksi Ikan. Surabaya: Airlangga University Press.


Isnaeni, Wiwi. 2019. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Purnamasari, Risa; dkk. 2017. Fisiologi Hewan. Surabaya: Program Studi


Arsitektur UIN Sunan Ampel
Sumianto. 2008. Praktikum Embriologi Hewan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suyanto. 2010. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Nila. Jakarta: Penebar .

Yudha, D. S., & dkk. (2014). Keanekaragaman Jenis Katak dan Kodok (Ordo
Anura) Di Sepanjang Sungai Opak Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jurnal Biologi, Vol 18. No. 2. Hal : 52-59.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai