NIM:1182060008 Fakultas: FTK/ Pendidikan Biologi Semester : 5 Mata Kuliah: Evolusi Dosen Pengampu : Drs. Muhammad Muttaqin, M.Pd. Iwan Ridwan Yusup, M.Pd. Tugas Resume 10 (Mekanisme Evolusi I)
A. Ayat yang terkait Evolusi
Qs. Nuh ayat 13-17, Artinya: “Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah? (13) Dan sungguh, Dia telah Menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian) (14) Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah Menciptakan tujuh langit berlapis-lapis? (15) Dan di sana Dia Menciptakan bulan yang bercahaya dan Menjadikan matahari sebagai pelita (yang cemerlang)? (16) Dan Allah Menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (berangsur-angsur) (17). B. Evolusi Terjadi beberapa ideologi lain yang bertentangan dengan teori-teori darwin, yaitu esensialisme dan finalisme a. Berpikir tipologis (Essensialisme): Sejumlah orang yang bukan ahli biologi percaya bahwa seluruh bentuk kehidupan diciptakan secara terpisah oleh suatu wujud supranatural dan tidak mengalami perubahan seiring waktu. Pandangan tersebut dikenal sebagai penciptaan khusus ( special creation). b. Finalisme (Abad ke-19 dan 20): Kepercayaan bahwa dunia kehidupan punya kecenderungan untuk bergerak kea rah “kesempurnaan yang makin tinggi”. Mereka yang menyetujui finalisme menganggap bahwa evolusi pasti bergerak dari rendah ke tinggi, primitive ke maju, sederhana ke rumit, tak sempurna ke sempurna. Kepercayaan akan finalisme sudah ada sejak Aristoteles, yang mengakui dorongan menuju kesempurnaan sebagai salah salah satu penyebab, bahkan merupakan penyebab utama. C. Berdasarkan Essensialisme 1. Transmutasionisme Evolusi terjadi melalui munculnya spesies baru, karen mutasi dari tipe yang telah ada. Teori ini dinamakan oleh para penganutnya sebagai saltasionis. Berbagai bantahan muncul terhadap transmutasionisme, yakni pengetahuan yang mneyatakan bahwa suatu spesies bukan satu tipe yang bisa bermutasi menjadi tipe baru, melainkan banyak populasi. 2. Transformasionisme Evolusi terjadi melalui transformasi gradual suatu spesies menjadi spesies baru karena disebabkan hal tertentu ada dua yaitu: Transformasi karena lingkungan dan Transformasi karena usaha menuju keempurnaaan. D. Berdasarkan Cara Berpikir Populasi: 1. Evolusi Varasional a) Variasi dan Cara Berpikir Populasi Wawasan baru yang revolusioner perlu teori penejlasan. Dua sumber bukti Darwin mencapai konsep baru tersebut: Studi empiris terhadap populasi hayati yang mengandung variasi, Pengamatan para pembudidaya hewan dan tumbuhan yang menunjukkan bahwa tidak ada dua indivisu yang identic dalam kelompok hewan dan tumbuhan budidaya mereka. b) Variasi Adanya variasi menjadi prasyarat evolusi yang tidak dapat ditiadakan, karena itu hakikat variasi adalah bagian yang terpenting dalam kajian evolusi. Variasi keunikan individu adalah ciri khas setiap spesies dengan reproduksi seksual. Penelitian lebih lanjut menunujukkan bahwa keragaman tidak hanya ciri yang tampak namun juga ciri fisiologis, pola perilaku, aspek ekologi dan pola molekuler. Polimorfisme, terkadang variasi dapat dimasukan dalam kelompok kelompok tertentu, inilah yang dinamakan polimorfisme. Pada manusia misalnya warna mata, warna kulit, rambut lurus atau keriting dan lainnya. c) Sumber Variabilitas Sejak 1880-an para ahli biologi yang jeli sudah mengakui bahwa bahan genetis (plasma nuftah, germ plasm) adalah sesuatu yang berbeda dari tubuh suatu organisme (soma) dan perbedaan itu ditegaskan ketika para Mendelian pertama memperkenalkan istilah genotipe dan fenotipe. Bahan genetis itu sendiri adalah genom (haploid) atau genotipe (diploid), yang mengatur pembentukan tubuh suatu or ganisme dengan sifat lainnya. Fenotipe adalah hasil interaksi genoyipe dengan lingkungan selama perkembangannya. d) Genetika Variasi Ada beberapa kaidah pewarisan sifat: Gen tidak dapat diubah oleh lingkungan, Bahan genetis terdiri atas molekul DNA , DNA mengandung informasi yang memungkinka produksi protein yang menyusun fenotipe organisme. Pada eukariot, sebagian besar DNA berada dalam inti sel yang tertata dalam benang yang disebut kromosom. e) Pengertian Genetis dalam Populasi Menurut hukum Hardy-Weinberg, gen gen dalam suatu populasi akan tetap sama dari generasi ke generasi lain apabila tidak terjadi proses yang memyebabkan hilangnya gen gen yang ada. Ada beberapa proses evolusioner diantaranya. f) Reproduksi Satu-Induk dan Evolusi g) Meosis Rekombinasi h) Repoduksi genotip yang beragam i) Asal Usul gen baru Gen muncul melalui penggandaan. Gen hasil pengganaan disisipkan ke dalam genom disamping gen induknya. Gen baru dinamakan paralog. Awalnya, gen paralog memiliki fungsi yang sama dengan gen induknya. Gen itu umumnya lantas mengalami mutasi sendiri dan dalam perjalanan waktu bisa mendapat fungsi yang berbeda dari fungsi gen induknya. Tapi gen induknya juga akan berevolusi, dan keturunan langsung gen asli tersebut dinamakan gen ortolog. Pada penelitian homologi, hanya gen-gen ortolog yang dapat digunakan untuk bahan perbandingan. Ada juga melalui penggandaan kelompok-kelompok gen, kromosom utuh, dan kromosom lengkap.Ada beberapa macam bahan genetis yang tidak mengkode, diantaranya intron, pseudogen, dan pengulangan sekuens DNA. Gen Homeobox, Gen Pengatur. Segala hewan yang hidup sekarang, termasuk ke dalam satu diantara beberapa rancangan dasar: simetris radial, simetris bilateral, atau beruas. Selain gen struktrual ada juga gen pengatur yang dapat menentukan depan atau belakang, perut atau punggung, dan sebagainya (gen Hox), atau pembentukan organ khusus, seperti mata (Gen Pax). j) Hakikat Variasi Variasi dalam populasi hayati tampak tidak biasanya. Variasi yang begitu banyak tersebut menyediakan banyak bahan bagi seleksi alam di segala organisme, setidaktidaknya dispesies hewan dan tumbuhan dengan reproduksi seksual. Ciri-ciri yang tampak pada suatu organisme, fenotip-nya adalah hasil penerjemahan intruksi gengen mereka ketika pertumbuhan dan interaksi genotipe dengan lingkungan. Ada dati pengaruh Evolusi molekuler dan ada dari biologi perkembangan evolusioner.