Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dannia

Fakultas: Biologi
Semester : 5
Mata Kuliah: Evolusi
Tugas Resume 6 (Evolusi Invertebrata hingga protovertebrata)
A. Asal Usul Hewan Vertebrata
Evolusi invertebrata sangat kompleks dan beraneka ragam, ditinjau dari ukuran,
bentuk spesialisasi maupun habitat yang dihuninya.
1. Menjadi Multiseluler : Choanoflagelata (Protista ini memiliki protein yang mirip
dengan protein yang terlibat dalam adhesi atau protein pemberi sinyal interseluler
pada hewan).
2. Rdiasi adatif yang besar: masa kambrium (542

B. Invasi Tumbuhan ke Daratan


Setiap tumbuhan memerlukan oksigen dan karbondioksida untuk metabolismenya
yang diperoleh melalui udara selain di air. Hal tersebut memicu invasi tumbuhan ke
daratan karena untuk memperoleh kebutuhan nutrisi lainnya, organisme multiseluler
bergerak dengan menggunakan sel - sel pergerakan Dan juga dapat melakukan
fotosintesis dengan adanya fusi atau fagositosis dari organisme berflagella, ganggang
biru menghasilkan pergerakan. Adanya flagela memberikan kesempatan bagi sel
berklorofil untuk menempati kedalaman tertentu di dalam air, agar tetap dapat
melakukan fotosintesis, tetapi terhindar dari sinar ultraviolet.
1. Akar (alga tidak memerlukan akar, karena air masuk secara osmosis ke dalam sel.
tumbuhan terdapat akar merupakan satu-satunya jalan untuk memperoleh air dan zat
hara. Dengan berkembangnya ukuran tumbuhan, maka perakaran mempunyai fungsi
ganda, yaitu juga untuk mempertahankan tumbuhan agar tetap tegak.
2. Kutikula dan dinding sel untuk mencegah penguapan
3. Jaringan pembuluh (awalnya berukuran kecil,maka masalah transportasi zat hara
dapat berlangsung dengan proses osmosis. Lain halnya apabila tumbuhan menjadi
besar. Dalam hal ini, kecepatan penguapan tidak dapat diimbangi dengan mekanisme
osmosis. Penguapan selalu diperlukan, karena dengan proses ini akan dibuang semua
sisa metabolisme, termasuk oksigen Jadi untuk mengatasi kekurangan air, maka harus
ada semacam saluranyang dapat membawa air ke atas dengan dibentuknya jaringan
pembuluh. Jaringan pembuluh juga untuk menyalurkan makanan yang dihasilkan dari
fotosintesis ke semua jaringan tumbuhan)
4. Daun untuk mengefisienkan penangkatan cahaya
5. Stomata untuk pertukaran oksigen dan penyaluran makanan ke atas
6. Kayu untuk menopang batang tubuh
7. Percabangan untuk menangkap oksigen dan memperluas permukaan (Pada
tumbuhan primitif tidak mempunyai percabangan karena cahay amathari sangat
melimpah, lain hal pada perisode selanjutnya tumubuhan saling bersaing
mendapatkan kebutuhan maka terjadi evolusi khusus, yaitu percabangaan)
8. Spora yang berdinding kitin (Pada tumbuhan primitif tidak mempunyai
percabangan karena cahay amathari sangat melimpah, lain hal pada perisode
selanjutnya tumubuhan saling bersaing mendapatkan kebutuhan maka terjadi evolusi
khusus, yaitu percabangaan)
9. Pembentukan bunga dengan aksesoris (Spora pada tumbuhan aquatik tidak
memerlukan bantuan khusus karena secara osmosis perantara spora dan pollen
tersebut. Sedangkan di daratan penghantar melalui udara dan untuk mengatasi
kekeringan terjadi evolusi pada bagian membran sebagai pelindung terbentuk dari
kitin atau zat kapur.
10. Biji yang keras dengan masa dormansi ( Evolusi angiospermae adalah timbulnya
mahkota bunga yang dihasilkan untuk membungkus biji dan berfungsi untuk
menangkap pollen, biasanya juga untuk menarik serangga. Bentuk, warna, bau, dan
nektar merupakan hasil evolusi lain dari bunga)
11. Evolusi Genetika pada Tumbuh-Tumbuhan (Evousi genetika pada tumbuhan
memiliki fakta jika sinar UV menjadi penghalang utama terhadap keberlangsungan
mahluk hidup atau spesies. Pada awlanya tumbuhan pada stadium gametofit (n) ke
sporofit (2n), setelah evolusi terjadi masa sporofit menjadi sangant panjang)
C. Evolusi Pada Tahapan Perubahan dunia
Pada fase awal perkembangan dunia tumbuhan, menunjukkan asal-usul tumbuhan
dari moyang yang hidup di perairan yang kemungkinan besar adalah alga hijau.
Selama perkembangannya terbentuk dua jalur evolusi. Satu jalur muncul sebagai
tumbuhan lumut dan jalur kedua sebagai tumbuhan berpembuluh yaitu tumbuhan
paku. Tumbuhan berpembuluh tanpa biji modern meliputi lumut gada, lumut paku,
paku ekor kuda, dan tumbuhan paku. Fosil biji awal berusia 385 juta tahun dari zaman
Devon. Gymnospermae, kerabat tumbuhan biji utama mengalami diversifikasi selama
zaman karbon. Selama zaman Permian, pembentukan benua super Pangea
menyebabkan perubahan global membentuk iklim lebih kering. Kekeringan ini
berkontribusi pada hilangnya tumbuhan berpembuluh sebesar pohon dan mendukung
munculnya silsilah gymnospermae yang baru berevolusi, konifera yang tahan
kekeringan. Selama zaman Trias dan Jura, ketika dinosaurus muncul dan mengalami
diversifikasi, tumbuhan paku, Cycadae, dan Konifera mengalami radiasi adaptif.
Sampai akhir zaman Jura, konifera adalah pohon yang mendominasi. Tumbuhan
berbunga atau angiospermae, muncul dari nenek moyang gymnospermae di akhir
zaman Jura atau awal kapur.
D. Silsilah Awal Tumbuhan Yang Mengalami Divergensi
Sekali tumbuhan pindah ke darat, karakter yang diriwariskan yang
menghilangkan mencegah kehilangan air lebih disukai. Awalnya, bagian tumbuhan
darat di atas tanah dilapisi kutikula, suatu lapisan sekreta lilin yang membatasi
penguapan. Bukaan menembus kutikula menuju ke stomata dan menjadi titik kontrol
untuk menyeimbangkan konservasi air dengan kebutuhan karbon dioksida (CO2)
dalam fotosintesis. Tumbuhan darat awal memiliki struktur yang mengikatnya diam di
tempat, tetapi akar sejati berevolusi kemudian. Akar mengikatkan tumbuhan dan juga
mengambil air dengan mineral terlarutnya dari tanah. Memindahkan zat dari akar ke
bagian tubuh lainnya memerlukan jaringan pembuluh, suatu sistem saluran inernal.
Dari 295.000 atau lebih spesies tumbuhan modern, lebih dari 90% memiliki xylem
dan floem. Jaringan pembuluhnya diperkuat oleh lignin, suatu senyawa organik yang
membetuk struktur penopang. Kerabat tumbuhan berpelumbuh yang paling berhasil
juga mengalami evolusi daun, yang meningkatkan luas permukaan untuk menerima
sinar matahari dan bertukar gas.
Pada bryophyta, Gametofit adalah tahap paling besar dari siklus hidup briofita.
Struktur multiseluler (gametangia) dalam atau pada permukaan gametofit
membungkus dan melindungi gamet yang berkembang. Sperma berflagel berenang
menuju sel telur. Serangga dan kutu dapat membantu transfer sperma ketika air tidak
membentuk aliran secara kontinu. Sporofit tidak bercabang dan tetap berikatan
dengan gametofit ketika dewasa, sporofit menghasilkan spora yang disebabkan oleh
angina yang tahan kekeringan, membuat briofita menjadi koloni penting di tempat
berbatu.
Dengan 12.000 atau lebih spesies, tumbuhan paku adalah tumbuhan berpembuluh
tanpa biji yang paling beragam. Semua, kecuali 380 spesies hidup di daerah tropis.
Kebanyakan sporofit paku memiliki daun dan akar yang tumbuh keluar dari
rhizomanya. Sporofit paku sangat bervariasi dalam struktur dan ukuran. Beberapa
paku mengapung memiliki daun haya sebesar 1 mm, tetapi pohon paku dapat
memiliki tinggi 25 m (80 kaki). Daun paku dapat berbentuk seperti pedang atau
terbagi menjadi lembaran.
Tumbuhan biji pertama berevolusi selama akhir zaman devon. Satu silsilah
membentuk cicadae dan gymnospermae lainnya. Periode yang disebut oleh banyak
orang sebagai zama Dinosaurus, ahli botani menyebutnya zaman cycadae. Pada awal
zaman kapur, angiospermae (tumbuhan berbunga) bercabang dari nenek moyang
angiospermae. Modifikasi pada produksi spora berkontribusi terhadap keberhasilan
tumbuhan berbiji. Semua tumbuhan darat menghasilkan spora melalui meiosis.
Evolusi polen memberikan kentungan pada tumbuhan biji di habitat kering. Polen
dapat berpindah ke jarak yang jauh dengan angin atau serangga. Jadi, lapisan air tidak
lagi diperlukan untuk reproduksi.Gymnospermae adalah salah satu dari dua silsilah
modern tumbuhan berbiji. Konifera adalah gymnospermae yang paling terkenal.
Enam ratus atau lebih spesies konifera ialah pohon berkayu dan semak. Angiospermae
adalah kerabat tumbuhan yang paling bervariasi dan satu-satunya tumbuhan yang
membentuk bunga dan buah. Pada masa mesozoikum, tumbuhan bunga memulai
radiasi adaptif spektakuler bahkan ketika kelompok tumbuhan lain menurun.
Sekarang terdapat 260.000 spesies. Tumbuhan ini bertahan hidup pada hampir semua
habitat darat dan beberapa membentuk tempat tinggalnya di danau, aliran atau laut.
Satu hal, tumbuhan ini cenderung tumbuh lebih cepat daripada gymnospermae.
Sebaliknya, gymnospermae cenderung menjadi tumbuhan berkayu yang memerlukan
waktu bertahun-tahun untuk menjadi dewasa dan menghasilkan bijinya.

Anda mungkin juga menyukai