OLEH :
NIM : 4223341028
Jurusan : BIOLOGI
Kelompok : II (DUA)
MEDAN
I. JUDUL PERCOBAAN : PENGENALAN SUKU BIXACEAE
II. TUJUAN PERCOBAAN :
Praktikum ini bertujuan untuk memberikan konsep pengenalan Bixaceae kepada mahasiswa le
wat ciri-ciri dan nama ilmiah yang dimilikinya.
III. TINJAUAN TEORITIS
Indonesia merupakan Negara yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang
potensial, akan tetapi kurangnya upaya dalam pemanfaatan kekayaan alam tersebut
mengakibatkan banyak tanaman yang sebenar- nya memiliki potensi menjadi terabaikan.
Misalnya tanaman kesumba (Bixa orellana) yang berpotensi sebagai sumber zat warna alami.
Biji dari buah tanaman ini dapat digunakan sebagai pewarna alami yang dapat menggantikan
pewarna sintetis. (Paryanto, 2014).
Kesumba keling merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai pewarna
alami, buahnya mirip rambutan berwarna hijau saat muda dan merah tua hingga coklat setelah
masak. Biji kesumba keling mengandung senyawa aktif biksin larut dalam lemak dan norbiksin
larut dalam air, dapat digunakan sebagai pewarna cat kuku, minyak rambut, sabun, bedak,
semir sepatu, minyak pengkilap dan cat kayu. Pewarna alami dari biji kesumba keling dapat
diekstraksi menggunakan pelarut etanol dan air. (Putri, 2016).
Bixa orellana atau di Jawa Tengah populer disebut kesumba keling merupakan salah
satu tanaman yang telah lama dikenal dan digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia
untuk pengobatan dan kesehatan. Akhirakhir ini (Bixa orellana) di Inggris dan Amerika Serikat
disebut annatto disadari sebagai penghasil bahan pewarna alami yang penting secara ekonomis
nomor dua di dunia, setelah karamel. Bagian tanaman (Bixa orellana) yang sering
dimanfaatkan sebagai pewarna alami adalah selaput bijinya (Suparmi dkk.,2008).
Potensi pigmen bixin pada selaput biji (Bixa orellana L) sebagai pewarna alami
makanan, didukung oleh banyak hasil peneliti sebagai antigenotoksik, antikarsinogenik, anti
jamur, dan anti inflamatori, sehingga diharapkan bermanfaat bagi kesehatan tubuh (Kurniawati
dkk., 2007).
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkindom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Famili : Bixaceae
Genus : Bixa
Spesies : Bixa orellana L
Kandungan kimia tanaman kesumba keling, terutama batang dan daunnya mengandung
tanin, kalsium oksalat, saponin, dan lemak. Daun dan akar mengandung orellin, glukosida, zat
samak dan damar sedangkan biji kesumba keling mengandung tanin, steroid/terpenoid,
flavonoid dan zat warna bixin/norbixin. Kulit biji juga mengandung karotenoid yang memberi
warna merah (Dalimartha, 2009 & Anonim, 2010).
Tanaman kesumba keling bagian yang digunakan dalam pengobatan adalah daun, kulit
kayu, kulit akar, daging buah, kulit biji, dan biji. Daun kesumba keling digunakan untuk
pengobatan penyakit disentri, diare, bengkak air (udem), perut kembung, masuk angin, sakit
kuning, perdarahan, dan kurang nafsu makan. Kulit batang dan kulit akar digunakan untuk
mengatasi demam dan influenza. Daging buah digunakan untuk mengatasi nyeri lambung
(gastritis). Dan bubuk dari kulit biji kesumba keling digunakan untuk pengobatan cacingan,
antidote pada keracunan singkong dan jarak pagar (Jatropa curcas). (Widarta, 2014).
IV.2 Bahan
- Diamati bentuk daun dari semua jenis bahan praktikum, tata letaknya, tepinya,
1.
6.2 Pembahasan
Dari pengamata yang dilakukan dapat diketahui bahwa pada batang kesumba
mempunyai batang yang tegak atau pohon kecil dengan tinggi kurang lebih 2-8m.
Daunnya merupakan daun tunggal, bertangkai Panjang dan besar, helaian daunnya
berbentuk bulat telur, ujung runcing pangkal rata. Bungaya merupakan bunga majemuk
bewarna putih. Buahnya tertutup singkat, berwarna hijau saat masih muda dan
berwarna merah saat sudah tua/saat masak, berbetuk pipih, dan berisi biji-biji jecil
berwana merah.
Secara teori dapat kita lihat bahwa buah kesumba keling Bixa orellana merupakan
tanaman obat yang termasuk ke dalam famili tumbuhan Bixaceae. Tumbuhan ini merupakan
tumbuhan yang kaya akan berbagai kandungan senyawa kimia antara lain, tanin, kalsium
oksalat, saponin, lemak, flavonoid, polifenol,. Kesumba keling adalah perdu atau pohon kecil
dengan tinggi 2-8 m. Daunnya tunggal, bertangkai panjang, dan besar. Helaian daunnya
berbentuk bulat telur, ujungnya runcing, dengan pangkal yang rata dan kadang berbentuk
jantung. Tepi daunnya rata, dengan pertulangan daun menyirip, ukuran daunnya: 8-20 cm × 5–
12 cm, berwarna hijau berbintik merah. Pembungaan tumbuhan ini majemuk, dengan warna
merah muda atau putih dengan diameter 4–6 cm. Buahnya seperti rambutan, tertutup rambut
seperti sikat berwarna hijau sewaktu masih muda, dan merah tua apabila sudah masak.
Buahnya pipih, panjang 2–4 cm, dan berisi banyak biji kecil berwarna merah tua (Rini , 2011).
VII. KESIMPULAN
Bixa Orellana yang dikenal juga dengan kesumba adalah tanaman yang terkenal engan
bijinya yang dapat digunaan sebagai pewara alami. Ciri-ciri dari kesumba atau Bixa Orellana
yaitu, dauunya berbentuk jantung dengan ujung runcing dan tersusun secara spiral di
batangnya, bunga-bunganya berwarna putih hingga merah muda dan berbenuk bintang, tumbuh
di ujung ranting, buahnya berbentuk kapsul yang meyerupai kuncup bunga dan mengandung
biji berwarna merah kemerahan, batangnya memiliki kulit yang sedikit kasar dan juga
berwarna abu-abu kecoklatan. Tanaman ini biasanya tumbuh di daerah tropis dan subtropic,
seerti Merika tengah dan selatan, sertta afrika dan asia.
Jawaban : kesumba (Bixa Orellana) memiliki nilai etnobotani yang tiggi dalam budaya dan
pengobatan tradisional. Nilai etnobotani kesumba mencerminkan hubungan antara manusia dan
alam serta pengetahuan tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Beberapa
penggunaan yang dapat dilakukan dari kesumba meliputi :
1. Kuliner: Bunga kesumba sering digunakan sebagai bahan dalam masakan, terutama di Asia
Tenggara. Mereka memberikan rasa asam segar dan warna merah yang menarik pada hidangan.
2. Pewarna Alami: Bunga kesumba juga digunakan sebagai pewarna alami dalam industri makanan
dan tekstil.
3. Aroma: Daun kesumba kadang-kadang digunakan dalam penyajian makanan atau minuman
untuk memberikan aroma yang khas dan menyegarkan.
4. Upacara Adat: Dalam beberapa budaya, kesumba memiliki nilai simbolis dan digunakan dalam
upacara adat seperti pernikahan atau ritual keagamaan.
2. sesuaikan warna merah pada kesumba dengan indeks warna pada lipstick. Nomor berapa atau
nama merah pada kesumba.
Jawaban : kesumba keeling (Bixa Orellana ) merupakan tumbuhan yang mengandung zat warna
merah atau kuning yang dihasilkan dari kulit biji yang digunakan untuk mewarnai mentega, keju
dan juga dapat digunakan sebagai lipstick. Sebutan produk amerika untuk kesumba keeling adalah
Lipstick tree
Anonim.(2010). Fenolik Bahan Alam Sebagai Antioksidan Alami Minyak Goreng Nabati .Widya Tekn
ik. 10(1).
Dalimartha, S. (2009). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta : Trubus Agriwidya.
Kurniawati, P., H. Soetjipto, dan Limantara, L., (2007). Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Pigmen
Bixin Selaput Biji Kesumba (Bixa orelana L.), Salatiga: Skripsi, Universitas Kristen Satya Wac
ana.
Paryanto., Hermiyanto., sanjaya, S, D. (2014). Pembuatan Zat Warna Alami Dai Biji Kesumba Dalam
Bentuk Konsentrasi Tinggi Untuk Pewarna Makanan. Ekuilibrium. 13(2):55-58.
Putri, A, R., Tavita, G,E., Muflihati. (2016). Ekstrak Biji Kesumba (Bixa Orellana) Sebagai Pewarna
Alami Kayu Sengon (Paraserianthes Falcataria Linn). Jurnal Hutan Lestari. 4(3) : 306-31.
Rini, sancaya dkk.(2011). Pesona Warna Alam Indonesia. Cetakan 1. Jakarta : Kehati.
Widarta, I W.R. dan I W. Arnata. 2014. Stabilitas aktivitas antioksidan ekstrak bekatul beras merah
terhadap oksidator dan pemanasan pada berbagai pH. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan.
25(2) : 193-199.
MEDAN, 20 MARET 2024
ASISTEN PRAKTIKAN
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
OLEH :
NIM : 4223341026
Jurusan : BIOLOGI
Kelompok : II (DUA)
No Bahan Jumlah
- Diamati bentuk perbungaannya, amati bagaimana kelopak dan mahkotanya yang mudah
gugur.
- Diamati bentuk daun dari kesemua jenis bahan praktikum, bagaimana tata letaknya, tepinya,
serta permukaan daun abaksial dan adaksial. Amati juga pertulangan daunnya.
- Gambar hasil pengamatan pada buku gambar dan gambar dengan menggunakan pensil jangan m
enggunakan pulpen
2
3
6.
6.2 Pembahasan
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat dilihat bahwa pada jambu air (Syzigium aqu
aeum) mempunyai batang yang kokoh dan keras, berwarna coklat dan juga terdapat banyak
bercak serta memiliki tekstur yang kasar, bentuk batang bulat. Daunnya merupakan daun
tunggal, hlaian daun berbentuk jantung jorong, berwarna hijau, permukaannya halus.
Bungannya berjenis majemuk, berwarna kuning atau putih, letaknya tepat diketiak daun,
benang sari memiliki sekitar 4, warna putik sari hijau, dan bunganya juga dikenal dengan
bunga lengkap. Buahnya berbentuk gasing, mahkota kelopak berdaging, dan warna buah
ini merah.
Syzigiumm polyanthum (Salam) mempunyai batang yang bulat dengan permukaan kulit,
batang berwarna coklat abu-abu, batang memecah atau bersisik. Daunnya merupakan daun
tunggal, letaknya tidak berhadapan, daun berbentuk lonjong sampai elips atau bundar telur
sungsang, ujung meruncing, pertulangan daunnya meyirip, permukaan atas licin dan
berwarna hijau muda. Bunganya mempunyai kelopak dan mahkota masing-masing terdiri
dari 4-5 daun kelopak dan jumlah daunnya mahkota sama. Buahnya termasuk buah bumi
dengan diametr 8-9 mm buah yang masih muda berwarna hijau dan sesudah tua berubah
warna menjadi merah gelap.
Syzigium aromaticum (Cengkeh) mempunyai batang yang besar dan termasuk pohon
yang besar dan berkayu keras, tinnggi tanaman ini mencapai 20-30 meter. Dauunya
merupakan daun tunggal yang berbentuk bulat telur dampai lancet memanjang, ujung
runcing. Biji dari cengkeh ini terdiri dari kulit dan inti, biji dinamakan polong yang
menjadi biji cengkeh.
Psidium aguajava (jambu batu) memiliki batang uda berbentuk segi empat sedangkan
batang tua berkayu keras dengan warna coklat, permukaan batangnya licin dengan lapisan
kulit yang tipis dan mudah terkelupas. Daunnya lebar dan berwarna hiay benig serta
memiliki urat bening dan menonjol. Bunganya memiliki tipe benang sari polyandris, tipe
perlekatan terpotong sari terhadap tangkai sari bersifat basifia yang artinya perlekatan
terhadap dibagian pangkal kepala sari.
Eucalyptus alba (kayu putih) mempunyai bentuk batang yang bulat, permukaan licin,
kulit batang berwarna coklat abu-abu, batangnya bersisik. Daunnya merupakan daun
tunggal, ujung daunnya meruncing, pertulangan menyirip, permukaan atas licin berwarna
hijau muda. Bunganya memilik bunga yang licin dengan kelopak dan mahkota. Buah
termasuk buah buni denga diameter 8-9mm.
Syzigium malaccense ( jambu bol) mempunyai bunga yang muncul di sepanjang cabang
dan runcing dengan warna merah jambu, bunganya termasuk kedalam bunga sempurna.
Batangnya berkayu keras, berwarna abu-abu dan berbentuk silindris. Daunnya bertepi rata,
permukaan daun licin. Buahnya berbentuk lonjong, disaat buah sudah masak akan berwana
merah.
Jawaban : Suku Myrtaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga yang memiliki beberapa
ciri khas, antara lain:
1. Daun: Daun-daunnya umumnya berbentuk lancip atau oval dengan permukaan yang berkilap.
Beberapa spesies memiliki kelenjar minyak yang menghasilkan aroma khas.
2. Bunga: Bunga-bunga suku Myrtaceae biasanya memiliki kelopak bunga yang berbentuk cawan
dan mahkota bunga yang berwarna cerah. Bunga-bunga ini sering tersusun dalam kelompok atau
malai.
3. Buah: Buahnya beragam bentuknya, mulai dari buah berbentuk bulat, hingga buah yang
berbentuk kapsul atau buni. Buah-buah tersebut sering mengandung banyak biji.
4. Kelenjar minyak: Banyak spesies dalam suku Myrtaceae memiliki kelenjar minyak yang
menghasilkan minyak esensial yang digunakan dalam industri parfum dan pengobatan tradisional.
5. Habitat: Suku Myrtaceae tersebar luas di berbagai belahan dunia, terutama di daerah tropis dan
subtropis. Mereka sering ditemukan di hutan hujan, savana, serta daerah yang terpengaruh oleh
kebakaran hutan.
2. Syzigium pernah bernama Eugenia. Mengapa nama marganya ditukar dari Eugenia menjadi
Syzigium.
Jawaban : Pergantian nama dari Eugenia menjadi Syzygium didasarkan pada penelitian ilmiah
yang menunjukkan adanya perbedaan dalam karakteristik genetik dan morfologi antara spesies-
spesies yang sebelumnya dikelompokkan dalam genus Eugenia. Sebagai hasil dari penelitian
tersebut, para ahli taksonomi memutuskan untuk memisahkan beberapa spesies dan
menggolongkannya ke dalam genus yang baru, yaitu Syzygium. Hal ini dilakukan agar
pengelompokan tumbuhan tersebut lebih sesuai dengan hubungan kekerabatan dan ciri-ciri
morfologi yang lebih mendalam.
3. Apa saja peranan cengkeh dalam kehidupan manusia.
Jawaban : Cengkeh (Syzygium aromaticum) memiliki beragam peran penting dalam kehidupa
n manusia. Secara tradisional, cengkeh telah digunakan sebagai rempah-rempah untuk member
ikan aroma dan rasa pada makanan dan minuman. Selain itu, cengkeh juga memiliki nilai medi
s sebagai bahan dalam pengobatan tradisional, terutama dalam mengatasi gangguan pencernaan
nyeri gigi, dan masalah pernapasan. Di industri kosmetik dan parfum, minyak esensial cengke
h sering digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan parfum, sabun, dan produk perawat
an kulit lainnya. Selain itu, cengkeh juga memiliki peran ekonomis yang signifikan sebagai sal
ah satu komoditas ekspor penting bagi beberapa negara produsen. Dengan demikian, cengkeh t
idak hanya memiliki nilai kultural dan medis, tetapi juga memberikan kontribusi ekonomis yan
g penting dalam kehidupan manusia.
4. Eucalyptussp. adalah makanan khas untuk hewan apa dan dari negara mana.
Jawaban : Eucalyptus sp. adalah makanan khas bagi koala (Phascolarctos cinereus), yang mer
upakan hewan marsupial endemik Australia. Koala secara khusus mengonsumsi daun-daun dar
i pohon-pohon eukaliptus, yang merupakan habitat utama mereka. Eukaliptus spesies yang ber
beda-beda dapat menjadi makanan bagi koala, tergantung pada spesiesnya. Eukaliptus merupak
an tumbuhan asli Australia, sehingga koala dan eukaliptus merupakan dua ikonik dari negara te
rsebut.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Anggrehani, D, G., Adi, M,B., Wibowo, H., Mulyaningsih, S,E. (2019). Diversity Anlysis Of S
yzygium Sp. From Cibnong Germplasm Garden Based On Morphology And RAPD. Bi
opropal Industri, 10(2).
Mudiana, D. (2009). Syzygium (Myrtaceae) di sepanjang sungai welang taman wisata alam gu
nung baung purwodadi. Biosfera, 26(2).
Mudiana, D. (2016). Syzygium diversity in Gunung Baung, East Java, Indonesia. Biodiversitas,
17(2), 733–740.
ASISTEN PRAKTIKAN
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA