DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
JURUSAN BIOLOGI
2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………. 1
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Atas KuasaNya, kami dapat
menyelesaikan tugas penyusunan Mini Riset yang berjudul “ANALISIS KEMAMPUAN
PESERTA DIDIK PADA RANAH PSIKOMOTORIK SISWA KELAS XI MIPA 2 SMA
NEGERI 1 MARDINGDING” sebagai salah satu tugas mata kuliah Evaluasi hasil belajar
mengajar ini dengan tepat waktu meskipun masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Dan kami juga berterimakasih kepada ibu dosen Dra. Aryeni M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah ini yang telah memberikan tugas.
Dalam penulisan mini riset ini kami menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna
dan tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan, baik dari isi, sistematika maupun yang
lainnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritikan yang bersifat membangun dari
pembaca demi perbaikan kualitas makalah ini.
Dalam penulisan mini riset ini kami juga menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan mini riset ini, khususnya
kepada Ibu dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Penulis, Kelompok 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2
Afektif yang bergantung pada psikomotorik juga bisa ditemukan dalam
pelajaran agama misalnya praktik tata cara sholat dan berdoa. Dalam suatu
pembelajaran biasanya mempunyai tujuan yang tidak terlepas dari taksonomi bloom.
Taksonomi pembelajaran oleh Benyamin S Bloom yaitu meliputi kawasan Kognitif,
Afektif, Psikomotor. Benyamin S Bloom mengonsentrasikan padadomain kognitif,
sementara domain afektif dikembangkaan oleh krathwohl dan domain psikomotor
dikembangkan oleh simpson.
Kemampuan psikomotorik ini erat kaitannya dengan kemampuan anak dalam
menggerakkan dan menggunakan otot tubuhnya, kinerja, imajinasi, kreativitas, dan
karya-karya intelektual. Beberapa contoh kegiatannya yaitu berenang, menari,
melukis, menendang, berlari, melakukan gerakan sholat sampai dengan gerakan
ibadah haji, dsb. Penilaian psikomotorik dapat dilakukan dengan cara observasi atau
pengamatan pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Dave (1967)
dalam penjelasannya mengatakan bahwa hasil belajar psikomotor dapat dibedakan
menjadi lima tahap, yaitu:
a. Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan
sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya. Contohnya, seorang
peserta didik dapat memukul bola dengan tepat karena pernah melihat atau
memperhatikan hal yang sama sebelumnya.
b. Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum
pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. Sebagai contoh,
seorang peserta didik dapat memukul bola dengan tepat hanya berdasarkan pada
petunjuk guru atau teori yang dibacanya.
c. Kemampuan tingkat presisi adalah kemampuan melakukan kegiatan-
kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat. Contoh,
peserta didik dapat mengarahkan bola yang dipukulnya sesuai dengan target yang
diinginkan.
d. Kemampuan pada tingkat artikulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan
yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh.
Sebagai contoh, peserta didik dapat mengejar bola kemudian memukulnya dengan
cermat sehingga arah bola sesuai dengan target yang diinginkan. Dalam hal ini,
peserta didik sudah dapat melakukan tiga kegiatan yang tepat, yaitu lari dengan arah
dan kecepatan tepat serta memukul bola dengan arah yang tepat pula.
3
e. Kemampuan pada tingkat naturalisasi adalah kemampuan melakukan
kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas
kerja tinggi. Sebagai contoh tanpa berpikir panjang peserta didik dapat mengejar bola
kemudian memukulnya dengan cermat sehingga arah bola sesuai dengan target yang
diinginkan.
4
d. Peserta didik menganjurkan kepada teman-teman sekolah atau adikadiknya,
agar berlaku disiplin baik di sekolah, di rumah maupun di tengah-tengah kehidupan
masyarakat
e. Peserta didik dapat memberikan contoh-contoh kedisiplinan di sekolah,
seperti datang ke sekolah sebelum pelajaran di mulai, tertib dalam mengenakan
seragam sekolah, tertib dan tenag dalam mengikuti pelajaran, di siplin dalam
mengikuti tata tertib yang telah ditentukan oleh sekolah, dan lain-lain
f. Peserta didik dapat memberikan contoh kedisiplinan di rumah, seperti
disiplin dalam belajar, disiplin dalam mennjalannkan ibadah shalat, ibadah puasa, di
siplin dalam menjaga kebersihan rumah, pekarangan, saluran air, dan lain-lain
g. peserta didik dapat memberikan contoh kedisiplinan di tengahtengah
kehidupan masyarakat, seperti menaati rambu-rambu lalu lintas, tidak kebut-kebutan,
dengan suka rela mau antri waktu membeli karcis, dan lain-lain.
h. peserta didik mengamalkan dengan konsekuen kedisiplinan dalam belajar,
kedisiplinan dalam beribadah, kedisiplinan dalam menaati peraturan lalu lintas, dan
sebagainya.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian mini riset ini yaitu dengan cara
wawancara salah satu guru MIPA dari sekolah SMA NEGERI 1 MARDINGDING. metode
penelitian yang melibatkan studi literatur termasuk dalam kategori metode penelitian. Metode
penelitian adalah suatu pendekatan sistematis dan terorganisir yang digunakan untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data guna menjawab pertanyaan
penelitian atau mencapai tujuan penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini adalah orang sebagai narasumber dan dokumen sebagai data
pendukung. Dalam penelitian, narasumber yang dipilih oleh peneliti adalah salah satu guru
MIPA SMA NEGERI 1 MARDINGDING yang berada tepat di tanah karo dan metode
wawancara yang dilakukan yaitu via online yang dimana peneliti menelpon langsung guru
tersebut dan memberikan pertanyaan mengenai kemampuan peserta didik kelas XI MIPA 2
pada ranah psikomotorik dan membeikan angket kepada guru untuk di isi oleh siswa . Data
pendukung dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen yang terkait dengan subjek
penelitian.
6
BAB IV
Kategori (%)
Ranah SB/ST B C K SK
Psikomotorik - 74 26 - -
Keterangan :
SB : Sangat Baik
ST : Sangat Terampil
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang Terampil
SK : Sangat Kurang Terampil
Berdasarkan tablel 1 dapat dilihat bahwa pada kemampuan psikomotorik memiliki
rata-rata kemampuan baik/terampil.
Tabel 2. Rata-Rata Ketercapaian siswa berdasarkan sub materi
7
Berdasarkan table 2 dapat dilihat bahwa sub materi yang masih sulit untuk dipahami
siswa adalah Fisika dan Bahasa Inggris. Sedangkan rata-rata nilai ketercapaiannya
adalah sub materi Biologi dan Bahasa Indonesia.
Kemudian dari data yang telah tersaji dapat dilihat keterkaitannya dengan kemampuan
ranah psikomotorik. Data tersaji pada Tabel 3.
Table 3. Data Tersaji
Psikomotorik
Afektif ST T C K SK
SB - - - - -
B - 7 3 - -
C - 10 3 - -
K - - - - -
SK - - - - -
8
kemampuan psikomotorik peserta didik laki-laki dan perempuan tertinggi yaitu pada
ranah psikomotorik peniruan 83% dan 96% datatersebut diperoleh dari 6 peserta didik
laki laki dan 17 peserta didik perempuan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disimulkan bahwa data hasil uji
kemampuan kognitif siswa kelas XI MIPA 2 SMA NEGERI 1 MARDINGDING,
didapatkan rata-rata kemampuan psikomotorik pada katagori terampil. Dalam hal
kemampuan menyelesaikan soal materi Biologi, rata-rata siswa perempuan lebih tinggi
dibandikan dengan kemampuan siswa laki-laki yaitu 58,27% : 55,13%. Kemudian dalam
menyelesaikan soal perhitungan pun siswa perempuan memiliki rata-rata kemampuan
yang lebih tinggi dibandingkan siswa laki-laki yaitu 55% :39,25%. Hal ini sejalan dengan
pendapat Rossa (2015) yang menyatakan bahwa kemampuan penyelesaian soal dalam
bentuk teori perempuan lebih mendominan ataupun tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
Hasil penelitian Parlemo (2015) menunjukan bahwa perempuan memiliki daya ingat
yang baik dan kuat dibandikan dengan laki-laki, disebakan karena perempuan terbiasa
menjalani pola multitasking dalam kehidupan.
Jadi, dari pernyataan hasil penelitian diatas dapat juga disimpulkan bahwa
kemampuan yang telah dicapai seseorang merupakan hasil dari proses belajar mengajar
yang mengakibatka perubahan dalam kemampuan psikomotorik. Hasil belajar diperoleh
siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang diberikan oleh guru setelah selesai
memberikan materi pembelajaran.
9
DAFTAR PUSTAKA
Rosa, Friska Octavia. (2015). Analisis Kemampuan Siswa Kelas X pada Ranah Kognitif,
Afektif dan Psikomotorik. Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika, 1(2), 23.
10