Anda di halaman 1dari 16

Aksi Nyata, Topik 3

RENCANA AKSI NYATA STRATEGI


PEMBELAJARAN DI KELAS

PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2022.

Di
SMPN 2 BANDA ACEH

Oleh:

Zakirah Mawardi
Nim : 7000079130
Kelas : Bimbingan dan Konseling

LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA, BANDA ACEH
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................2
A. Latar Belakang................................................................................................................................. 2
1. Identitas Peserta Didik .................................................................................2
2. Tujuan Observasi ............................................................................... 3
3. Panduan Observasi ..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................6


1. Hasil Observasi ..........................................................................................................6
a. Perkembangan Fisiologis Peserta Didik .................................... 8
b. Perkembangan Kognitif Peserta Didik ...........................................................8
c. Perkembangan Bahasa Peserta Didik ............................................... 8
d. Perkembangan Sosio-Emosional Peserta Didik ................................. 9
e. Perkembangan Moral Peserta Didik ................................................. 9
2. Strategi Pembelajaran di Kelas (Bahasa Inggris) ........................................10

BAB 3 PENUTUP ................................................................... 1 3


Kesimpulan ............................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 14
LAMPIRAN ........................................................................................................15

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Banister dalam Poerwandi, (2001) Istilah observasi berasal dari Bahasa latin
yang berarti melihat dan memperhatikan. Secara luas observasi diarahkan pada kegiatan
memperlihatkan fenomena secara akurat mencatat fenomena yang muncul dan
mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut. Pengamatan yang
dilakukan harus secara alami (naturalistic) dimana pengamat harus larut dalam situasi realistis
dan alami yang sedang terjadi (Kerlinger,2003), dan denganmemeperhatikan kejadian, gejala
atau sesuatu secara fokus.
Menurut Hanifah (2020), dalam proses belajar mengajar antara guru dan peserta didik
sangat diperlukan pendekatan baik secara fisik maupun mental terlebih lagi guru sebagai
seseorang yang mempunyai ilmu yang akan membagi ilmunya tersebut kepada peserta didik
harus paham betul bagaimana perilaku serta karakteristik dari peserta didik yang akan dididik
oleh guru tersebut. Banyak cara yang dapat dilakukan agar seorang guru sebagai tenaga
pengajar dalam dalam memahami perilaku dan karakteristik peserta didiknya agar bisa
menjadikan peserta didiknya mampu memahami ilmu–ilmu yang akan diberikan oleh guru
tersebut, salah satu caranya dengan melakukan observasi.
Menurut Widoyoko (2014) observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu objek penelitian. Observasi
merupakan proses yang kompleks yang tersusun dari proses psikologis dan biologis. Dalam
menggunakan teknik observasi hal terpenting yang harus diperhatikan ialah mengandalkan
pengamatan peneliti.
Pembentukan kemampuan siswa disekolah dipengaruhi oleh proses belajar yang
ditempuhnya. Proses belajar akan terbentuk berdasarkan pandangan dan pemahaman guru
tentang karakteristik siswa dan juga hakikat pembelajaran. “untuk menciptakan proses belajar
yang efektif hal yang harus dipahami guru adalah fungsi dan peranannya dalam kegiatan
belajar mengajar, yaitu sebagai pembimbing fasilitator, narasumber, atau pemberi informasi”.
Pada kesempatan kali ini saya melakukan observasi di SMP Negeri 2 Banda Aceh yang
berlokasi di Jl. Ayah Gani, Bandar Baru, Kec. Kuta Alam, Banda Aceh. Tujuan dilakukannya
observasi yaitu untuk mengetahui pola perkembangan anak dengan meliputi aspek-aspek
perkembangan yang diamati yaitu perkembangan fisiologis, perkembangan psikologis,
perkembangan kognitif, perkembangan emosi, perkembangan psikososial, perkembangan moral

2
dan motivasi belajar peserta didik di SMP Negeri 2 Banda Aceh yang berlokasi di Jl. Ayah
Gani, Bandar Baru, Kec. Kuta Alam, Banda Aceh.
1. Identitas Peserta Didik

Observasi dilakukan di SMP Negeri 2 Banda Aceh, saya mengambil subjek peserta
didik pada kelas IX-5. Subjek obsevasi berjumlah 32 peserta didik yang di kelas IX-5.
Observasi ini saya laksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Pada laporan ini
memuat 32 peserta didik dari 8 kelas IX yang akan diobservasi di SMP Negeri 13 Banda
Aceh.

2. Tujuan Observasi
Tujuan yang ingin dicapai pada observasi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perkembangan fisiologis peserta didik

2. Untuk mengetahui karakterisitik perkembangan peserta didik

3. Panduan Observasi
a. Karakteristik peserta didik
Ardhana dalam Asri Budiningsih (2017: 11) karakteristik peserta didik adalah
salah satu variabel dalam desain pembelajaran yang biasanya didefinisikan sebagai latar
belakang pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik termasuk aspek-aspek lain yang
ada pada diri mereka seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap pembelajaran dan
ciri-ciri jasmani serta emosional siswa yang memberikan dampak terhadap keefektifan
belajar. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman atas
karakteristik peserta didik dimaksudkan untuk mengenali ciri-ciri dari setiap peserta
didik yang nantinya akan menghasilkan berbagai data terkait siapa peserta didik dan
sebagai informasi penting yang nantinya dijadikan pijakan dalam menentukan berbagai
metode yang optimal guna mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran
b. Perkembangan Fisiologis Peserta Didik
Perubahan fisiologis pada remaja terjadi karena pengaruh hormon. Hormon-
hormon baru diproduksi oleh kelenjar endokrin, dan ini membawa perubahan dalam
ciri-ciri seks primer dan memunculkan ciri-ciri seks sekunder. Rangkaian perubahan
fisiologis yang paling jelas yang nampak dialami oleh remaja adalah perubahan biologis
dan fisiologis yang berlangsung pada masa pubertas atau pada awal masa remaja, yaitu
sekitar 11 – 15 tahun pada wanita, dan 12 – 16 tahun pada pria (Hurlock, 1973: 20-21).
Gejala ini memberi isyarat bahwa fungsi reproduksi atau kemampuan menghasilkan

3
keturunan sudah mulai bekerja. Seiring dengan itu, berlangsung pula pertumbuhan yang
pesat pada tubuh dan anggota – anggota tubuh untuk mencapai proporsi seperti orang
dewasa.
c. Perkembangan kognitif
1) Tahapan Sensorimotor (Terjadi pada anak usia 0 – 2 tahun)
Menurut Piaget, manusia lahir dengan beberapa refleks bawaan untuk mendorong
eksplorasinya. Skema, mulanya dibentuk dengan melalui proses diferensiasi refleks
bawaan. Tahapan sensorimotor merupakan tahap pertama yang menandai
perkembangan kemampuan serta pemahaman spatial
2) Tahapan Pra Operasional (Terjadi pada usia 2 -7 tahun)
Anak yang masuk pada tahapan pra operasional akan memiliki kemampuan untuk
berpikir secara simbolis yang lebih berkembang, memiliki kemampuan berpikir non
logis, sifat intuitif, egosentris, animismer, kemampuan berbahas yang lebih matang,
kemampuan imajinasi yang kuat serta memiliki kemampuan memori yang lebih
kuat pula.
3) Tahapan operasional konkrit (terjadi 7- 11 tahun)
Tahapan ketiga dalam perkembangan kognitif muncul pada rentang usia 7 hingga
11 tahun. Ada ciri pada tahapan ketiga ini, yaitu penggunaan logika yang memadai.
Kemudian pada tahapan ketiga pula, ada beberapa sub tahapan penting lainnya.
Berikut penjelasannya.
a) Pengurutan, sub tahapan ini ialah kemampuan untuk mampu mengurutkan
objek sesuai dengan bentuk, ukuran serta ciri lainnya.
b) Klasifikasi, ialah kemampuan anak untuk memberikan nama serta
mengidentifikasi serangkaian benda sesuai dengan ukuran, tampilan serta
karakteristik lain. Termasuk dalam gagasan bahwa serangkaian benda dapat
menyertakan benda lain dalam rangkaian identifikasi tersebut. Pada sub
tahapan ini, anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika animisme.
c) Decentering, pada sub tahapan ini, anak mulai mempertimbangkan aspek-
aspek dari permasalahan hingga mampu memecahkannya.
d) Reversibility, merupakan sub tahapan di mana anak akan mulai paham bahwa
jumlah atau benda dapat diubah, lalu dikembalikan lagi pada keadaan
awalnya.

4
e) Konservasi, ialah sub tahapan di mana anak mulai memahami bahwa panjang,
kuantitas serta jumlah benda tidak berhubungan dengan tampilan maupun
pengaturan dari suatu objek atau benda tertentu.
f) Penghilangan sifat egosentris, anak akan mampu melihat suatu hal dari sudut
pandang orang lain dan tidak lagi memiliki sifat egosentris.
4) Tahapan operasional formal (terjadi pada usia 11 tahun hingga anak dewasa)
Ciri khasa dari tahapan keempat ini ialah anak mampu berpikir secara
abstrak serta mampu menalar lebih logis. Anak juga memiliki kemampuan
untuk menrik kesimpulan dari informasi yang ia dapatkan. Dalam tahapan yang
terakhir ini, anak mampu memahami beragam hal seperti bukti logis, cinta
serta nilai. Anak tidak akan melihat segala sesuatunya hanya dalam bentuk
putih atau hitam, tetapi ada warna-warna lain dari informasi yang telah ia
dapatkan.
4. Perkembangan Bahasa
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rutter, Thorp, dan Golding: 2000
(dalam Machado dan Meyer: 2005) menemukan bahwa anak-anak mengalami
bahasa ayah dan ibu melalui pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan, respon
verbal dan non verbal yang diakui dan diterima, dan melalui interaksi yangintens.
Dapat dikatakan bahwa ucapan anak-anak yang berarti akan dapatmengembangkan
bahasa mereka lebih cepat daripada yang lain
5. Perkembangan Sosio Emosional
perkembangan sosio emosional adalah kemampuan peserta didik untuk
berinteraksi dengan lingkungan dan bagaimana peserta didik menyikapi hal yang
terjadi di sekitarnya. Perkembangan sosial peserta didik ditandai dengan perluasan
hubungan selain dengan anggota keluarga dan juga dengan teman sebaya sehingga
ruang gerak hubungan sosialnya bisa bertambah. Umumnya, peserta didik mulai
mempunyai kesanggupan untuk menyesuaikan diri dari sikap yang berpusat pada
diri sendiri.

6. Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah Perkembangan moral juga merupakan
perubahanperubahan perilaku yang terjadi dalam kehidupan anak berkenaan dengan
tata cara, kebiasaan, adat, atau standar nilai yang berlaku dalam kelompok sosial.
Perkembangan moral adalah Perkembangan moral juga merupakan
perubahanperubahan perilaku yang terjadi dalam kehidupan anak berkenaan dengan

5
tata cara, kebiasaan, adat, atau standar nilai yang berlaku dalam kelompok sosial.
Perkembangan moral adalah Perkembangan moral juga merupakan
perubahanperubahan perilaku yang terjadi dalam kehidupan anak berkenaan dengan
tata cara, kebiasaan, adat, atau standar nilai yang berlaku dalam kelompok sosial.
Istilah moral berasal dari kata latin mos(moris), yang berarti adat istiadat,
kebiasaan, peraturan/nilai-nilai atau tata cara kehidupan. Sedangkan moralitas
merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai- nilai atau
prinsip-prinsip moral (Yusuf,2002). Perkembangan moral merupakan perubahan
perilaku yang terjadi dalam kehidupan anak berkenaan dengan tata cara, kebiasaan,
adat, atau standarnilai yang berlaku dalam kelompok social. Menurut Hurlock
(dalam Sianawati,dkk, 1992) meskipun perkembangan peserta didik melewati
pentahapan yang tetap, namun usia mereka dalam mencapai tahapan tertentu
berbeda menurut tingkat perkembangan kognitif mereka

PANDUAN OBSERVASI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Nama : Zakirah Mawardi


Kelas : Bimbingan dan Konseling

Sasaran Observasi:
Lembar observasi isu-isu perkembangan peserta didik, antara lain:
1. Perkembangan Fisiologi Peserta Didik
2. Perkembangan Kognitif, emosi, psikososial, moral
NO. Aspek yang diobservasi* Hasil Observasi
1 Aspek Fisiologis
 Tinggi tubuh peserta didik ideal
 Berat badan peserta didik ideal
 Memiliki ciri fisik lain yang berbeda

6
2 Perkembangan Kognitif
 Mampu merespon saat diskusi
 Mampu menunjukkan keinginan untuk berpikir
 Mampu menunjukkan minat berdiskusi
 Mampu memberikan saran/solusi
 mampu menarik kesimpulan dari pembelajaran
 Mampu memberikan tanggapan yang logis

3 Perkembangan Bahasa

 mampu mengembangkan 1 kata menjadi beberapa kata


 mampu berbahasa Indonesia dengan baik
 Peserta didik senang membuat karya sasta (puisi, pidato, dan
lain sebagainya)
 Peserta didik selalu mencari tahu arti kata-kata yang
pertamakali mereka dengar

4. Perkembangan Sosio- Emosional

 mengembangkan kemampuan bersosialisasi, misalnya peka


terhadap situasi sekitar, berempati, saling menghargai, serta
berinteraksi dan berkomunikasi
 mampu mengembangkan keterampilan sosial peserta didik
dalam kegiatan belajar (contoh, kerja kelompok,
mengerjakan proyek bersama)
 menunjukkan sikap menghargai guru
 memiliki kemampuan mengendalikan emosi yang baik
dalam menghadapi masalah.
 memiliki kemampuan saling menghargai di antara
perbedaan.
 tidak malu untuk mengakui dan meminta maaf atas
kesalahan yang telah dilakukan.
 senantiasa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
antusias dan kondusif
 mampu menunjukkan konsep diri yang positif
 mampu menunjukkan kemampuan empati/simpati
 mampu menunjukkan kepercayaan diri
 memiliki kemampuan coping berbasis solusi

7
5. Perkembangan Moral
 meminta izin ketika memasuki ruangan orang lain.
 Mampu menghormati orang yang lebih tua meliputi
pendidik, tenaga kependidikan dan lainnya.
 Mampu menaati tata tertib dan aturan yang berlaku di
sekolah.
 Mampu bersikap jujur dan amanah dalam segala hal.
 mampu bersikap disiplin dan bertanggung jawab dalam
segala hal.
 meminta izin ketika meminjam barang milik orang lain.
 senantiasa bersikap 5S (salam, senyum, sapa, sopan dan
santun)

8
BAB II
HASIL OBSERVASI
Peserta didik adalah manusia seutuhnya yang berusaha untuk mengasah potensi

supaya lebih potensial dengan bantuan pendidik atau orang dewasa. Sementara itu, secara

terminologi peserta didik berarti anak didik atau individu yang mengalami perubahan,

perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk

kepribadian serta sebagai bagian dari struktural proses pendidikan. Dengan kata lain peserta

didik adalah seorang individu yang tengah mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan

baik dari segi fisik dan mental maupun fikiran (Harahap, 2016).

1. Hasil Observasi
a. Perkembangan Fisiologis
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada peserta didik kelas IX-5
mengenai perkembangan fisiologisnya menunjukan hasil bahwa tinggi peserta didik masih
tergolong ideal untuk anak seusianya, berat badan peserta didik juga masih tergolong ideal
untuk anak seusianya, dan peserta didik tidak memiliki karakteristik fisik lain yang
berbeda dengan yang lannya.

b. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif kelas IX.5, peserta didik menunjukkan sikap kurang akif
selama proses pembelajaran, peserta didik jarang merespon pertanyaan, namun peserta
didik tetap dapat menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu.

c. Perkembangan Bahasa
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada peserta didik kelas IX-5
mengenai perkembangan Bahasa peserta didik sangatlah baik, peserta didik menggunakan
Bahasa Indonesia di dalam kelas seperti berbicara formal pada saat pembelajaran
berlangsung dan berkomunikasi dengan bahasa campuran di luar kelas yaitu Aceh dan
Indonesia, selain itu peserta didik menggunakan Bahasa Indonesia yang dikembangakan
9
dikenal dengan Bahasa gaul. Peserta didik menggunakan Bahasa. Peserta didik memiliki
rasa penasaran yang tinggi dengan kosa kata yang pertama kali did engarnya sehingga
peserta didik mencari makna dari tersebut.
d. Perkembangan Sosio- Emosional
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan Peserta didik kelas IX.5 SMPN 2 Banda
Aceh memiliki kemmapuan berinteraksi yang baik, saling membantu dalam
perkejaan kelompok dan mengaharagai berbagai pendapat yang diutarakan
temannya. Contohnya saat temannya mengutarakan sekolah lanjutan dan pergutuan
tinggi ynag ingin dituju, teman-temannya merasa kagum dan bangga dengan pilihan
temannya tersebut. Peserta didik juga menunjukkan sikap yang baik dalam
menghormati guru, contohnya saat guru PPL PPG Prajabatan yang memasuki kelas
IX.5 Peserta didik tetap duduk tertib dan rapi serta mengikuti pelajaran dengan
antusias.
e. Perkembangan Moral
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Peserta didik kelas IX.5 SMPN 2
Banda Aceh peserta didik memiliki moral yang baik. Ditandai dengan Peserta didik
meminja ijin terlebih dahulu kepada kami Guru PPL PPG Prajabatan untuk ke WC.
Peserta didik juga mengikuti tata tertib sekolah dimana sebelum pelajaran dimulai,
peserta didik selalu berbenah diri unutk merapikan pakaiannya dan merapikan meja
guru.
2. Strategi Pembelajaran di Kelas (Bahasa Inggris)
Dari pemaparan profiling peserta didik di atas, maka saya akan menerapkan strategi
pembelajaran dengan model “Project Based Learning” pada mata pelajaran Bahasa
Inggris kelas IX.5. Berikut adalah sintaks pembelajaran dengan metode pembelajaran
berbasis proyek Project Based Learning (PBL):
a. Menentukan pertanyaan mendasar (start with an essential question)
b. Merencanakan proyek
c. Membuat jadwal penyelesaian proyek
d. Memonitor kemajuan penyelesaian proyek
e. Mempresentasikan dan menguji hasil penyelesaian proyek
f. Mengevaluasi dan refleksi proses dan hasil proyek

10
Descriptive text is a text that describes a particular object in detail. Dengan kata lain
deskripsi teks adalah sebuah teks yang mendeskripsikan objek tertentu secara rinci .
Penulis mengajarkan materi di kelas IX.5 SMPN 2 Banda Aceh dengan menggunakan
metode pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dengan berorientasi
soft skill yang harus dikuasai peserta didik dengan cara membuat video singkat dengan
tema describing people.
1) Pada tahap menentukan pertanyaan mendasar mengenai descriptive text,
penulis memulai dengan pertanyaan – pertanyaan penting terkait tokoh –
tokoh inspiratif yang memotivasi peserta didik dalam menentukan karri di
masa depan. Kemudian mendesain perencanaan proyek dengan membuat
kriteria – kriteria pembuatan video harus memiliki kesesuaian antara isi video
yang dibuat dengan generic structure of descriptive text. Setelah itu
dilanjutkan dengan menyusun jadwal penyelesaian proyek. Pada saat kegiatan
diskusi kelompok guru beserta peserta didik menyusun jadwal penyelesaian
proyek pembuatan video singkat. Misalnya peserta didik diberikan waktu
selama satu minggu untuk menyelesaikan proyek ini. Dalam jadwal
penyelesaian maka langkah pertama yang harus dikerjakan peserta didik
adalah menyusun cerita descriptive text tentang mendeskripsikan seseorang.
2) Langkah kedua adalah menyiapkan properti yang akan digunakan pada saat
proses pengambilan gambar (shooting). Langkah selanjutnya adalah proses
pengeditan melalui aplikasi seperti Canva, Capcut atau aplikasi edit video
lainnya. Untuk memonitor penyelesaian proyek maka guru berdiskusi di
group WA. Guru menanyakan kemajuan penyelesaian proyek dan hambatan
yang dihadapi peserta didik.
3) Tahapan terakhir adalah menguji hasil penyelesaian proyek. Peserta didik
diminta untuk mengunggah hasil proyeknya melalui akun masing – masing
seperti di laman YouTube, Facebook, Instagram, Tiktok ataupun media sosial
lainnya. Setiap peserta didik saling berbalas komentar atas ha sil karya yang
telah diupload di media sosial.
Pada saat pembelajaran di kelas peserta didik diminta untuk menyajikan hasil
karyanya. Pada kegiatan penutup peserta didik dengan bimbingan guru memberikan

11
refleksi atas pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan metode pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) peserta didik melalui soft skills public
speaking and communication, mereka akan belajar mandiri dengan menekankan soft
skill yang bisa dilihat guru seperti keaktifan siswa, kedisiplinan, kemandirian, kreatif,
komunikasi, kemampuan berbicara dan berpikir kritis. Secara keseluruhan kegiatan
pembelajaran pada materi descriptive text di kelas IX.5 SMPN 2 Banda Aceh berjalan
dengan efektif, menarik dan menyenangkan.

12
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan hasil observasi telah dilakukan pada kelas IX-5 di SMP Negeri 2
Banda Aceh dapat disimpulkan bahwa perkembangan fisiologis peserta didik dalam aspek
fisik menunjukkan kenormalan sedangkan pada aspek kognitif peserta didik menunjukkan
sikap kurang akif namun peserta didik tetap dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
tepat waktu, pada perkembangan Bahasa peserta didik berinteraksi dengan Bahasa yang
saling dipahami. Dalam sosio-emosional peserta didik menunjukkan kenormalan, serta
moral peserta didik menjunjukka kenormalan dilihat dari aktivitas peserta didik.
Melalui pemaparan tersebut saya akan menerapkan strategi pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dengan berorientasi
soft skill yang harus dikuasai peserta didik dengan cara membuat video singkat dengan
tema describing people.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E.B. 1990. Perkembangan Anak , Jilid 1 dan 2. Alihbahasa Meitasari Tjandrasa
dan Muslichah Zarkasih. Jakarta: Erlangga.

Swmiawan, C.R. 1999. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Dapartemen
Pendidikan

Ni’matuzzahroh, Prasetyaningrum Susanti. Observasi: Teori dan Aplikasi dalam


Psikologi, Cetakan Pertama. Malang: UMM PRESS.

14
Lampiran

15

Anda mungkin juga menyukai