Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERENCANAAN PEMBELAJARAN FISIKA

“PENILAIAN HASIL BELAJAR (AFEKTIF, KOGNITIF, DAN


PSIKOMOTORIK)”

Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah perencanaan pembelajaran fisika

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Taufiq Al Farizi, M.PFis

oleh;

Kelompok 3/ Pendidikan Fisika 5A

Ika Baitinnisa (11160163000016)

Mila Hanifah (11160163000017)

Reza Apriansyah (11160163000018)

Depiana Nasution (11160163000020)

Akhmad Mukhsin Alatas (11160163000021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat


kelimpahan rahmat serta inayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penilaian Hasil Belajar (Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik)” ini
dengan lancar. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah menuju
zaman Islamiyah.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
maka penulis mengucapkan terima kasih, kepada:
1. Taufik Alfarisi, M.Pfis. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran Fisika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan pengarahan sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
2. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan makalah.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan kepada penulis pada


khususnya dan kepada pembaca pada umumnya.

Ciputat, 07 November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................. Ii

BAB 1 Pendahuluan

Latar Belakang ................................................................................... 1

Rumusan Masalah .............................................................................. 1

Tujuan Penulisan ................................................................................ 1

BAB 2 Pembahasan

Pendahuluan ....................................................................................... 2

Penilaian Hasil Belajar ....................................................................... 2

Perbedaan Penilaian Hasil Belajar ..................................................... 3

Mengidentifikasi Komponen Penilaian .............................................. 4

Kriteria Penilaian ............................................................................... 6

BAB 3 Penutup

Kesimpulan ........................................................................................ 7

Daftar Pustaka .................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam proses
pembelajaran. Penilaian juga merupakan ujung tombak dari suatu kegiatan
pencapaian taraf berhasil tidaknya suatu pembelajaran. Berbeda halnya
dengan penilaian terdahulu dengan sekarang, bedanya penilaian yang
dahulu hanya menekankan tagihan penguasaan pengetahuan peserta didik
sebagai hasil belajar pada umunya dengan jalan tes tulis, akan tetapi dalam
penilaian autentik menuntut peserta didik untuk berunjuk kerja dalam
situasi yang konkrit. Model dalam penilaian selalu berkembang dan
disempurnakan seiring dengan perkembangan dan perubahan kurikulum
yang berlaku. Perubahan kurikulum yang berlaku di Indonesia sudah
terjadi sebanyak 9 kali yang dimulai dari tahun 1947 yang dikenal dengan
“renjana pelajaran” hingga kurikulum 2013 dikenal dengan kurikulum
berkarakter.

B. Rumusan Permasalahan
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian hasil belajar?
2. Bagaimana fungsi penilaian hasil belajar?
3. Bagaimana penerapan penilaian hasil belajar dalam ranah afektif,
kognitif, dan psikomotorik?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui panilaian hasil belajar
2. Menganalisis fungsi penilaian hasil belajar.
3. Memahami penerapan penilaian hasil belajar dalam ranah afektif,
kognitif, dan psikomotorik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendahuluan

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh


pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar1. Hasil belajar adalah
perubahan perilaku yang relative menetap dalam diri seseorang sebagai
akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya2

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas peneliti


menyimpulkan bahwa aspek – aspek perubahan perilaku tersebut
tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu
apabila pembelajar mempelajari tentang konsep, maka perubahan perilaku
yang diperolah berupa penguasaan konsep.

Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi
yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat
sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada
jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor3 Hasil belajar adalah
bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada
orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak
mengerti menjadi mengerti4

B. Penilaian Hasil Belajar Berdasarkan Aspek Kognitif, Afektif dan


Kognitif

Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga


ranah yaitu; ranah kognitif, psikomotor dan afektif. Secara eksplisit ketiga

1
Aswani,Zainul,(Tes dan Asesmen di SD, 2004):72
2
Mulyani Sumantri,dkk,(Perkembangan Peserta didik ,2007) : 213
3
Slamet,Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya 2003(Jakarta,Rineka cipta),275
4
Slamet,Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya 2003(Jakarta,Rineka cipta),276

2
ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Setiap mata pelajaran
selalu mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu
berbeda. Mata pelajaran praktek lebih menekankan pada ranah
psikomotor, sedangkan mata pelajaran pemahaman konsep lebih
menekankan pada ranah kognitif. Namun kedua ranah tersebut
mengandung ranah afektif.

Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang


pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan
kekuatan fisik. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan
aktivitas fisik, misalnya; menulis, memukul, melompat dan lain
sebagainya. Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir,
termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, rnemahami, mengaplikasi,
menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi. Sedangkan
ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap, minat, konsep diri,
nilai dan moral.

Dalam paradigma lama, penilaian pembelajaran lebih ditekankan


pada hasil (produk) dan cenderung hanya menilai kemampuan aspek
kognitif, yang kadang-kadang direduksi sedemikian rupa melalui bentuk
tes obyektif. Sementara, penilaian dalam aspek afektif dan psikomotorik
kerapkali diabaikan.

Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang


dapat berbentuk tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya
diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan
mengendalikan diri.

Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang


mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat,
sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa
untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan,
metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.

3
Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi
yangmengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari
tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
Masalah afektif dirasakan penting oleh semua orang, namun
implementasinya masih kurang. Hal ini disebabkan merancang pencapaian
tujuan pembelajaran afektif tidak semudah seperti pembelajaran kognitif
dan psikomotor. Satuan pendidikan harus merancang kegiatan
pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran afektif dapat dicapai.

C. Perbedaan Penilaian Hasil Pembelajaran yang Didasarkan Pada


Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor

Dalam suatu pembelajaran berhitung, maka dapat dibedakan proses


penilaian antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

a. Ranah kognitif dalam berhitung dapat diartikan sebagai aktivitas


kognitif dalam memahami hitungan secara tepat dan kritis. Aktivitas
seperti ini sering disebut sebagai kemampuan membaca, atau lebih
khusus disebut sebagai kemampuan kognisi.
b. Ranah afektif berhubungan dengan sikap dan minat/motivasi siswa
untuk membaca ; misalnya sikap positif terhadap kegiatan membaca
atau sebaliknya, gemar membaca, malas membaca dan lain-lain.
c. Ranah psikomotor berkaitan dengan aktivitas fisik siswa pada saat
melakukan kegiatan berhitung. Aktivitas fisik pada saat berhitung.

D. Mengidentifikasi Komponen Penilaian Proses Pembelajaran


Penilaian dilakukan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor.
a. Aspek penilaian kognitif terdiri dari:
 Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat (misalnya:
nama ibu kota, rumus).

4
 Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami
(misalnya: menyimpulkan suatu paragraf).
 Aplikasi (Application), Kemampuan Penerapan (Misalnya:
menggunakan suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya
untuk memecahkan masalah).
 Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi
yang luas menjadi bagian-bagian kecil (Misalnya: menganalisis
bentuk, jenis atau arti suatu puisi).
 Sintesis (Synthesis), Kemampuan menggabungkan beberapa
informasi menjadi suatu kesimpulan (misalnya:
memformulasikan hasil penelitian di laboratorium).
b. Aspek penilaian afektif terdiri dari:
 Menerima (receiving) termasuk kesadaran, keinginan untuk
menerima stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau
rangsangan dari luar
 Menanggapi (responding): reaksi yang diberikan: ketepatan
reaksi, perasaan kepuasan dll
 Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma, sistem nilai
dll
 Mengorganisasi (organization): pengembangan norma dan
nilai dalam organisasi sistem nilai
 Membentuk watak (Characterization): sistem nilai yang
terbentuk mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku.
c. Aspek penilaian psikomotor terdiri dari:
 Meniru (perception)
 Menyusun (manipulating)
 Melakukan dengan prosedur (precision)
 Melakukan dengan baik dan tepat (articulation)
 Melakukan tindakan secara alami (naturalization)

5
E. Kriteria Penilaian Proses Pembelajaran

Kriteria penilaian ditentukan oleh seorang pengajar atas dasar


kemampuan peserta didiknya. Penilaian pembelajaran dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung hingga materi yang disampaikan habis.
Penilaian hasil belajar didasarkan pada:

a. Sahih, didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang


akan diukur.
b. Obyektif, menggunakan prosedur dan kriteria penilaian yang
jelas.Adil, tidak dipengaruhi oleh kondisi atau alasan tertentu yang
dapat merugikan peserta didik, misalnya: kondisi fisik, agama, suku,
budaya, adat, status sosial atau gender.
c. Terpadu, tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
d. Terbuka, prosedur, kriteria dan dasar pengambilan keputusan yang
digunakan dalam penilaian harus diketahui oleh pihak yang
berkepentingan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan, dalam arti semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi
dasar yang telah dimiliki dan belum, serta mengetahui kesulitan
peserta didik.
f. Sistematis, terencana, bertahap dan mengikuti langkah-langkah baku.
g. Beracuan kriteria, menilai apa yang bisa dilakukan peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi/ranking seseorang terhadap kelompoknya).
h. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur maupun hasilnya.

6
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan


untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa
kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar,
dan penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang
akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta
didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat
dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya
bimbingan yang diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu sendiri. Dalam
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, pendekatan penilaian yang
digunakan adalah penilaian yang mengacu kepada kriteria atau patokan. Dalam
hal ini prestasi peserta didik ditentukan oleh kriteria yang telah ditetapkan untuk
penguasaan suatu kompetensi. Meskipun demikian, kadang kadang dapat
digunakan penilaian acuan norma, untuk maksud khusus tertentu sesuai dengan
kegunaannya, seperti untuk memilih peserta didik masuk rombongan belajar yang
mana, untuk mengelompokkan peserta didik dalam kegiatan belajar, dan untuk
menyeleksi peserta didik yang mewakili sekolah dalam lomba antar-sekolah

7
DAFTAR PUSTAKA

Mardapi, Dj. dan Ghofur, A, (2004). Pedoman Umum Pengembangan Penilaian;

Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA. Jakarta: Direktorat Pendidikan


Menengah Umum.

Nana Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Nana Sudjana, R. Ibrahim. 2000. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:

Sinar Baru.

Zainul, A. & Nasoetion, N. 1993. Penilaian Hasil Belajar, Depdikbud:Pusat Antar

Universitas.

Http://Google.com/Penilaian-hasil-belajar.hlm

http://www.slideshare.net/NASuprawoto/penilaian-hasil-belajar

Anda mungkin juga menyukai