Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANALISIS DAN REFLEKSI


Disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah penelitian tindakan kelas

Dosen Pengampu :

Nurhamzah, CS., MSI.,M.Pmat

Disusun Oleh

Sri Rahmayanti

1821009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUROKIYAH
PONDOK PESANTREN SURYALA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah “Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Analisis
dan Refleksi”

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak sekali kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dalam
penulisan makalah selanjutya.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
kontrbusi positif bagi kita semua.

Panumbangan, 30 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Analisis dan Refleksi.......................................................................................................3
1. Analisis Data..............................................................................................................5
2. Refleksi.......................................................................................................................5
BAB III PENUTUP...................................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................................7
B. Saran.............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dapat ditempuh melalui beberapa upaya,


yaitu antara lain melalui pembenahan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan
penilaian hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, penyediaan sarana belajar,
dan peningkatan kompetensi guru. Keberhasilan seorang guru bukan diukur hanya rutinitas
kehadirannya saja tetapi bagaimana dia bisa mendinamisasi, memdorong, merangsang,
menantang para siswanya untuk maju secara dinamis dan progresif yang akhirnya mencapai
target pembelajaran. Namun pada perjalanan untuk menuju target pembelajaran yang bagus
terdapat masalah yang muncul, oleh karena itu guru harus menemukan solusi penyelesaian
masalah melalui langkah-langkah penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Penelitian tindakan merupakan alternative pengembangan dan perbaikan praktek


pendidikan yang tidak hanya berbasis akademis, yaitu guru menerapkan temuan para pakar,
sehingga kerja guru seperti dinilai berdasarkan criteria teori-teori yang diambil dari filsafat,
psikologi dan sosiologi. Pada penelitian tindakan kinerja guru diukur melalui criteria kegitan
praktek sehari-hari dalam pendidikan. Pengembangan pendidika dengan basis penelitian
akademik hanay menetapkan guru sebagai objek pengembangan pendidikan, sehingga kurang
memberi peran pada guru untuk memperbaiki praktek pendidikannya sendiri. Pengembangan
model ini sering mengakibatkan guru hanya sebagai pelaksana tanpa mengetahui secara prsis apa
yang mendasari kegiatan perbaikan itu, apa yang ingin dicapai dari kegiatan itu

Secara konventif kita mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian kuantitatif yang
sering disebut penelitian posifistic dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif menuntun
peneliti untuk menguji sebuah teori sedangkan penelitian kualitatif justru membangun teori. Bila
kuantitatif memiliki alur dari teori (hasil dari kualitatif) selanjutnya diuju. Sedangkan kualitatif
berdasar satu acuan teori peneliti masuk ke dalam untuk menemukan pola-pola (teori baru).
Sementara tindakan perbaikan atau pemecahan masalah dapat dilakukan dengan melihat situs
(secara lengkap) menemukan penyebab, menemukan karakter subjek, selanjutnya mencari teori-
teori yang sesuai dengan masalah dan subjek, selanjutnya teori dilakukan, barulah kita bisa
melihat bagaimana dampaknya. Hal itulah yang disebut penelitian tindakan (action research).

1
B. Rumusan Masalah
Apa itu analisis dan refleksi ?
C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui apa itu analisis dan refleksi.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Analisis dan Refleksi

Salah satu ciri profesionalitas adalah dilakukannya pengambilan keputusan sebelum,


sementara, dan setelah tindaan layanan dilaksanakan. Dengan bermodalkan kemampuan dan
wawasan pendidikan, seorang guru membuat rancangan pembelajaran berdasarkan serentetan
keputusan situasional, dengan menggunakan apa yang telah dimiliki dan diketahui, seperti
tujuan, materi, kesiapan peserta didik dan dukungan lingkungan belajar sebagai titik-titik
berangkat.

Dengan bermodalkan principles of reaction sebagai acuan, guru melaukan diagnose dan
mengambil keputusan secara sangat cepat untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian (fine-
tuning) yang diperlukan, sementara kegiatan dan pembelajaran berlangsung. Dan dengan
mengacu kepada tercapai atau tidak tercapainya suatu pembelajaran, serta dipandu dengan
kerangka piker perbaikan, guru mengidentifikasi sasaran-sasaran perbaikan yang dikehendaki
serta menjajagi strategi-strategi perbaikan yang perlu digelar untuk mewujudkannya.Untuk dapat
melakukannya secara efektif pengambilan keputusan sebelum, sementara dan setelah suatu
program selesai dilasanakan, guru juga melakukan refleksi, dalam arti merenungkan secara
intens apa yang telah terjadi dan tidak terjadi, mengapa segala sesuatu terjadi dan atau tida
terjadi, serta menjadi alternative-alternatif solusi yang perlu dikaji, dipilih dan dilaksanakan
untuk dapat mewujudkan apa yang dikehendaki.

Secara teknis, refleksi dilakukan dengan melakukan analisis dan sintesis, disamping
induksi dan deduksi. Suatu proses analitik terjadi apabila objek kajian diuraikan menjadi bagian-
bagian, serta diamati unsur-unsurnya. Sedangkan suatu proses sintetik terjadi apabila berbagai
unsur objek kajian yang telah diurai tersebut dapat ditemukan kesamaan esensinya secara
konseptual sehingga dapat ditampilkan sebagai suatu keputusan.Dari banyak pengalaman sehari-
hari, secara tida sadar orang memusatkan perhatian kepada cir-ciri yang kemudian diangkat atau
diabstraksikan sebagai suatu bersifat umum yang dapat mencakup sekumpulan pengalaman.
Kumpulan pengamatan, bahwa untuk hidup kelinci harus makan dan menghasilkan suatu

3
keputusan bahwa untuk hidup binatang harus makan. Simpulan yang diambil dari proses yang
demikian dinamakan induksi.

Sedangkan deduksi yang merupakan hasil berpikir deduktif diperoleh dengan berangkat
dari hasil abstrak yang berlaku umum, yang kemudian diterapkan kepada kasus-kasus yang
bersifat khusus. Untuk membuatnya menjadi deduksi, contoh diatas, secara logika cukup dibalik,
sehingga diperoleh : 1) untuk hidup semua binatang harus makan, merupakan simpulan yang
bersifat luas. 2) karena kelinci adalah binatang, maka untuk dapat hidup kelinci harus makan.

Untuk berpikir induktif dituntut kecukupan bukti empirik pendukung abstraksi,


sedangkan untuk berpikir deduktif dituntut kecukupan bukti jabaran atas konsep yang bersifat
abstrak. Sebagaimana telah dikemukakan diatas, untuk berpikir reflektif dipersyaratkan
pemanfaatan secara intensif dan interaktif antara kajian induktif dan deduktif, antara pembuatan
abstraktis dan pembuatan penjabaran. Hanya saja, beberapa dari penelitian formal, proses
refleksi dalam rangka penyelenggaraan pratek professional termasuk yang digunaan dalam
rangka penelitian tindakan kelas, dukungan data terhadap simpulan kurang luas dan sistematis.
Sebaliknya pelaksanaan refleksi lebih menuntut kemampuan intuitif yang dipicu oleh kepdulian
yang tinggi terhadap kemaslahatan peserta didik disamping akumulasi pengalaman praktis yang
kaya.

Dalam penelitian tindaan kelas pengembangan kemmapuan berpikir reflektif atau


kemampuan mencermati kembali secara lebih rinci segala sesuatu yang telah dilakukan beserta
hasil-hasilnya baik positif maupun negative juga disebut reconnaissance, kegiatan ini dalam
penelitian tindakan kelas, diperlukan untuk menemukan titik-titik rawan sehingga dapat
dilanjutkan dengan mengidentifikasi serta menetapkan sasaran-sasaran perbaikan yang baru,
menyusun perencanaan yang baru, mengimplementasikan tindakan perbaikan. Dengan kata lain,
refleksi dalam arti metodologik sebagaimana diuraikan diatas, merupakan upaya untuk membuat
deduksi dan induksi silih berganti secara tepat, meskipun tanpa dukungan data yang memenuhi
semua persyaratan secara tuntas. Namun demikian, kecepatan dalam menemukan gagasan-
gagasan kunci yang dilandasi oleh refleksi – secara akumulatif menampilkan kinerja yang tinggi.
Dengan kata lain, tindakan yang reflektif terbukti membuahkan berbagai perbaikan praktis yang
nyata. ( Natawijaya, 1997).

4
1. Analisis Data

Berbeda dengan interpretesi data hasil observasi yang dijadikan bahan diskusi balikan
sebagai tindak lanjut dari suatu observasi sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,
analisis data dalam rangka refleksi dilaksanakan setelah implementasi suatu paket
tindakan perbaikan mencakup proses dan dampak seperangkat tindakan perbaikan dalam
suatu siklus penelitian tindakan kelas secara keseluruhan. Dalam hubungan ini, analisis
data adalah proses penyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan,
mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan
yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap ujian penelitian tindakan kelas.

Analisis data yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan data,
dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilaukan melalui
seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.
Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan
naratif, refresentasi tabular termasuk dalam format matriks, refresentasi gafis dan
sebagainya. Sedangkan penyimpulan adalah prosen pengambilan intisari dari sajian data
yang lebih terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat atau formula yang
singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas.

2. Refleksi

Sebagimana telah dikemukakan di atas refleksi dalam penelitian tindakan kelas


adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah dan atau tida terjadi, apa yang telah
dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan dengan tindakan-tindakan perbaikan
yang telah dilakukan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah-langkah
atau kerangka kerja lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian tindakan kelas.
Dengan kata lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan
dalam pencapaian tujuan sementara dan untuk menentukan tinda lanjut dalam rangka
pencapaian tujuan akhir yang mungkin di tetapkan dalam rangka pencapaian berbagai
tujuan sementara lainnya.

5
Apabila dicermati dalam proses refleksi tersebut dapat dikemukakan komponen-
komponen sebgai berikut :ANALISIS => PEMAKNAAN => PENJELASAN =>
PENYUSUNAN SIMPULAN => IDENTIFIKASI TINDAK LANJUT

Yang kesemuannya itu dilakukan dalam kerangka piker tindakan perbaikan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Meskipun diantara komponen tersebut tampak terdapat
urutan yang logis, namun dalam kenyataanya, kelima komponen “ terkunjungi” secara
bersamaan dan bolak-balik selama proses refleksi berlangsung. Dengan kata lain bertolak
dari gambaran menyeluruh mengenai apa yang terjadi pada siklus penelitian tindaan kelas
yang baru terselesaikan, maka pelasana penelitian tindakan kelas ada pada posisi untuk
menetapkan tinda lanjut, apalagi masih dipandang perlu, kembali dengan selalu merujuk
kepada kerangka berpikir tindakan perbaikan yang telah di tetapkan sebelumnya.Untuk
menetapkan tindakan yang akan diambil pada tahap berikutnya, seorang pelaksana
penelitian tindaan kelastida boleh hanya terpaku pada pemikiran tentang sebab-sebab dari
kejadian – kejadian pada fase sebelumnya. Namun juga perlu merenungkan kembali
mengenai kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang telah dilakukan, memperkirakan
peluang keberhasilan, disamping memperhitungkan kendala-kendala yang mungkin
mengadang di depan. Juga di pertimbangkannya kemungkinan-kemungkinan dampak
atau efek samping dari tindakan yang direncanakan itu.

6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

Salah satu ciri profesionalitas adalah dilakukannya pengambilan keputusan sebelum,


sementara, dan setelah tindaan layanan dilaksanakan. Dengan bermodalkan kemampuan dan
wawasan pendidikan, seorang guru membuat rancangan pembelajaran berdasarkan serentetan
keputusan situasional, dengan menggunakan apa yang telah dimiliki dan diketahui, seperti
tujuan, materi, kesiapan peserta didik dan dukungan lingkungan belajar sebagai titik-titik
berangkat.

Analisis data yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan data, dan
penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilaukan melalui seleksi,
pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data
adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, refresentasi
tabular termasuk dalam format matriks, refresentasi gafis dan sebagainya. Sedangkan
penyimpulan adalah prosen pengambilan intisari dari sajian data yang lebih terorganisir tersebut
dalam bentuk pernyataan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung
pengertian yang luas.

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah dan
atau tida terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan dengan
tindakan-tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Hasil refleksi ini digunakan untuk
menetapkan langkah-langkah atau kerangka kerja lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan
penelitian tindakan kelas.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dalam penulisannya, sehingga penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk dapat memperbaiki kedepannya. Serta semoga dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nurhamzah.Penelitian Tindakan Kelas teori dan aplikasi sebagai pengembangan Profesi


Guru.CV. Wahana Karya Grafika. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai