Anda di halaman 1dari 44

BUKU PANDUAN

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN


KEPERAWATAN KOMUNITAS

TIM PENYUSUN:

ELIS ROSLIANTI, MKM


HENI MARLIANY, SKM.,M.KEP
Hj. ADE FITRIANI, S.KEP.,NERS.M.KEP
YUDHI PERMANA, SKM

BUKU PANDUAN PBL ini merupakan pedoman pelaksanaan


Praktik Belajar Lapangan Keperawatan Komunitas Tingkat III
Semester VI untuk memenuhi target kompetensi yang diharapkan
Buku ini selalu dibawa saat Praktik

2021
Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 1
KONTRAK PRAKTIK
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

Saya mahasiswa peserta Praktik Belajar Lapangan Keperawatan Komunitas, STIKes


Muhammadiyah Ciamis tahun Akademik : 2020/2021.
Nama : .........................................................
NIM : .........................................................
Setelah mempelajari ketentuan yang berkenaan dengan program PBL Keperawatan
Komunitas sebagaimana yang tertulis dalam Diktat pedoman praktik, maka saya menyatakan
setuju dan akan mematuhi peraturan sebagaimana mestinya.
Demikian kontrak ini dibuat dengan sungguh-sungguh, dan saya bersedia
menanggung segala konsekuensi dari pelaksanaan program ini, termasuk bila saya melanggar
ketentuan hukum/norma yang berlaku di masyarakat.

Koordinator Mahasiswa

(………………………..) (……………………..)

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 2


PANDUAN
PROGRAM PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN
APLIKASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
2020/2021

Pas photo

NAMA :
NIM :

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
CIAMIS
2020/2021

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 3


KATA PENGANTAR

Diktat Panduan Praktik ini menginformasikan mengenai tujuan mahasiswa melakukan


Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa di komunitas, kompetensi yang harus
dimiliki setelah mahasiswa melakukan praktik kesehatan masyarakat, proses bimbingan
selama mahasiswa melakukan praktik kesehatan masyarakat, proses pelaksanaan praktik
kesehatan masyarakat, instrumen dan format-format evaluasi yang diperlukan didalam
melihat kinerja mahasiswa selama melakukan praktik kesehatan masyarakat.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Diktat Panduan Praktik Belajar
Lapangan (PBL) Keperawatan Komunitas telah selesai dan dapat digunakan oleh mahasiswa
praktikan .
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu penyelesaian Diktat ini, semoga Diktat Panduan praktik ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi mahasiswa dan pembimbing dalam melalui tahapan untuk melakukan praktik
Keperawatan Komunitas. Harapan tim penyususn, Diktat ini dapat digunakan sebaik-baiknya
dalam pencapaian kemampuan mahasiswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan Diktat
ini dapat menjadi awal pengembangan Diktat Panduan praktikan berikutnya. Masukan dan
pengguna sangat diharapkan untuk tim penyusun.

Mengetahui, Ciamis, Maret 2021


Ka. Prodi D III Keperawatan Koord. PBL

Suhanda, S.Ag.,S.Kep.,Ners.,M.Kes Elis Roslianti, SKM., MKM


NIK.0432777195006 NIK. 0432777905032

Mengesahkan,
Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis

H. Dedi Supriadi, S.Sos.,S.Kep.,Ners.,MM.Kes


NIK. 0432777295008

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 4


DAFTAR ISI

LEMBAR KONTRAK
LEMBARAN BIODATA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. INFORMASI UMUM
B. TUJUAN PRAKTEK PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB II LINGKUP DAN TARGET PENCAPAIAN
A. KOMPETENSI
B. MATERI
BAB III PROSES PEMBIBINGAN
A. METODE
B. TATA TERTIB PRAKTIKAN
C. GAMBARAN LAHAN PRAKTIK
BAB IV PROSES PELAKSANAAN PRAKTIKAN
A. PROSES KEGIATAN MAHASISWA
B. MATRIK
C. DIKTAT AJAR
BAB V EVALUASI
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 5


BAB I
PENDAHULUAN

A. INFORMASI UMUM
Program Praktek Praktik kesehatan masyarakat PBL (Praktik Belajar Lapangan)
merupakan rangkaian terintegrasi dari program pendidikan akedemik sebelum seorang
mahasiswa dinyatakan lulus dari seluruh rangkaian dalam kurikulum pendidikan di program
studi PSKM. Program Praktek Praktik kesehatan masyarakat ini dirancang sebagai media
bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan kemampuan dan keterampilan secara langsung
dilapangan.
Program Praktik kesehatan masyarakat PBL diarahkan agar mahasiswa dapat secara
mandiri dan profesional melaksanakan praktik kesehatan masyarakat diwilayah binaan yang
telah ditentukan

1. VISI
Mahasiswa Prodi. D-III Keperawatan yang kreatif, mandiri, dan professional dalam
melaksanakan praktik keperawatan komunitas. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa di
komunitas.

2. MISI
Misi dari mata kuliah praktik kesehatan masyarakat PBL adalah :

a. Mengarahkan mahasiswa untuk dapat menerapkan kemampuan manajerial di


dalam praktik kesehatan masyarakat PKMD, baik sebelum, selama, maupun
sesudah pelaksanaan praktikum.
b. Menstimulasi kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori dan konsep
praktik keperawatan komunitas dalam situasi yang nyata.
c. Memonitor dan mengevaluasi kompetensi dasar mahasiswa dalam melaksanakan
praktik kesehatan masyarakat Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa.

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 6


3. TUJUAN PBL SEBAGAI BENTUK OPERASIONAL MATA KULIAH
KEPERAWATAN KOMUNITAS
Setelah menyelesaikan program pendidikan professi tenaga kesehatan masyarakat
ini, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Memahami praktik kesehatan masyarakat dalam konteks pelayanankesehatan
utama.
b. Memahami pengkajian pada komunitas
c. Memahami rencana praktik kesehatan masyarakat
d. Memahami tindakan / intervensi praktik kesehatan masyarakat sesuai dengan
rencana yang disusun bersama masyarakat atau kelompok khusus dengan
mempergunakan pendekatan kemitraan, pembelajaran di masyarakat, berdasarkan
kebutuhan masyarakat.
e. Memahami evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan bersama-sama dengan
masyarakat serta rencana tindak lanjutnya.

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 7


BAB II
LINGKUP DAN TARGET PENCAPAIAN

A. LINGKUP KEGIATAN
1. Apabila mahasiswa praktikan di komunitas, mampu menerapkan kode etik sesuai
dengan aturan di STIKes Muhammadiyah Ciamis
2. Apabila mahasiswa praktikan di komunitas, mampu membina hubungan interpersonal
dengan masyarakat
3. Apabila mahasiswa menemukan kasus kesehatan masyarakat disuatu wilayah binaan
(RW/RT), mahasiswa mampu memberikan pelayanan aspek kesehatan masyarakat
dengan mengunakan konsep-konsep dasar praktik kesehatan masyarakat dan sesuai
dengan langkah-langkah praktik PBL
4. Apabila mahasiswa telah mengindentifikasi masalah yang berhubungan dengan aspek
kesehatan masyarakat, mahasiswa mampu melakukan rencana tindakan dengan benar
5. Apabila mahasiswa dihadapkan pada masalah kesehatan komunitas yang memerlukan
rujukan mahasiswa mampu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang di wilayah
tersebut.

B. KOMPETENSI
Setelah menyelesaikan praktik kesehatan masyarakat, mahasiswa diharapkan
memiliki kompetensi sebagai berikut :
1. Melaksanakan praktikan yang professional:
a. Berkomunikasi secara professional dengan masyarakat dan tenaga kesehatan
b. Melindungi masyarakat dari kelalaian tindakan kesehatan masyarakat
c. Memiliki komitmen terhadap tujuan praktik kesehatan masyarakat yang ditujukan
dengan memberikan pelayanan yang berkualitas pada masyarakat
d. Mengaplikasikan program pemerintah di masyarakat
e. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
2. Menunjukan kemampuan untuk befikir kritis dan analisis
a. Mengembangkan diri secara professional terus menerus
b. Melakukan praktik kesehatan masyarakat yang didasari fakta
c. Menggunakan standar praktikan dalam penerapan Pelaksanaan Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 8


3. Memberikan pelayanan kesehatan masyarakat seperti :
a. Menyusun instrument pengkajian bersama masyarakat sesuai masalah yang
ditemukan
b. Merencanakan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa yang
merefleksikan prioritas, kesinambungan dan alternatif tindakan untuk mencapai
status kesehatan yang optimal
c. Memberikan tindakan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
yang mencakup pendidikan kesehatan dan kolaborasi untuk memfasilitasi
masyarakat memenuhi kebutuhan kesehatannya
d. Menimplementasikan dan mengevaluasi efektifitas Pelaksanaan Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa yang diberikan mengunakan indikator yang telah
dibakukan
e. Mendokumentasikan setiap tindakan kesehatan masyarakat dan evaluasi yang
dilakukan
4. Melakukan pengorganisasian dengan target kelompok dan bekerjasama dengan
kelompok masyarakat yang ada diwilayah tersebut
C. MATERI
1. KONSEP PBL
PBL adalah : Rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong
royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan
masalah untuk memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan dibidang lain yang
berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang
kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.
b. Tujuan Khusus
1) Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk
menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka
2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara
aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
3) Menghasilkan lebih banyak tenaga – tenaga masyarakat setempat yang
mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa
Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 9
4) Meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indicator:
 Angka kesakitan menurun
 Angka kematian menurun ; terutama Angka Kematian Bayi & Anak
 Angka kelahiran menurun
 Menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita

3. CIRI-CIRI PBL
a. Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa
masyarakat sendiri : dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri
sebagai kebutuhan.
b. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan
mufakat.
c. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta aktif dan swadaya
masyarakat dalam arti : memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumber
daya yang dimiliki masyarakat.
d. Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang ; tidak
mengakibatkan ketergantungan.
e. Kegiatan dilakukan oleh tenaga – tenaga masyarakat setempat
f. Memanfaatkan teknologi tepat guna
g. Kegiatan yang dilakukan sekurang – kurangnya mencakup salah satu dari 8
unsur PHC dalam Keperawatan Komunitas :
1) Imunisasi terhadap Penyakit – penyakit Infeksi Utama
2) Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan panyakit
serta pengendaliannya.
3) Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
4) Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Dasar
5) Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
6) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Endemik Setempat
7) Pengobatan Penyakit Umum dan Ruda Paksa
8) Penyediaan Obat – obat Esensial

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 10


4. PRINSIP PBL
a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat walaupun kegiatan tersebut bukan merupakan
kegiatan kesehatan secara langsung. Ini berarti bahwa : Kegiatan tidak hanya
terbatas pada aspek kesehatan saja, melainkan juga mencakup aspek – aspek
kehidupan lainnya yang secara tidak langsung menunjang peningkatan taraf
kesehatan.
b. Dalam membina kegiatan masyarakat diperlukan kerja sama yang baik antara :
1) Dinas – dinas, Instansi – instansi, Lembaga – lembaga lainnya yang
bersangkutan
2) Dinas – dinas, Instansi – instansi, Lembaga – lembaga tersebut dengan
Masyarakat.
c. Dalam keadaan dimana masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau
kebutuhannya sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh sektor yang
bersangkutan
D. AREA PRAKTEK PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
Area keperawatan komunitas, di komunitas menempatkan komunitas sebagai
klien. Mahasiswa akan ditempatkan pada satu wilayah kerja Puskesmas yang diharuskan
membina masyarakat di lingkungan Rukun Tetangga (RT) untuk setiap kelompok
mahasiswa. Rentang waktu yang disediakan adalah selama dua minggu.

Kemampuan yang diharapkan dari mahasiswa yang berpraktikum di komunitas


adalah :

1. Membina trust dengan masyarakat


2. Mengelola kelengkapan administratif praktikum di masyarakat secara mandiri
3. Melakukan pengkajian data masyarakat (data primer & data sekunder) melalui
pendekatan :
a. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PMKD)
b. Partisipatif dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM)
c. Epidemiologis
4. Mengorganisir masyarakat baik dalam bentuk wadah maupun kegiatan
5. Membuat rancangan pembangunan masyarakat dibidang kesehatan (POA)
6. Melaksanakan dan mengorganisir kegiatan bersama masyarakat sesuai rencana

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 11


7. Melaksanakan evaluasi dan penilaian kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan
bersama masyarakat
8. Menjalin kerja sama dengan instansi terkait melalui lintas program dan lintas sektoral
Sebagai kelengkapan penilaian maka setiap mahasiswa dibebankan untuk membuat
laporan dari hasil praktikum selama di komunitas, disamping dari hasil supervisi
pembimbing ke lapangan

E. PEDOMAN PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT PBL


1. PENDAHULUAN
Praktik kesehatan masyarakat dilakukan dengan pendekatan PBL.
Penerapannya bervariasi pada setiap situasi, tetapi dasar-dasar prosesnya memiliki
kesamaan. Elemen-elemen penting dalam penerapan praktik kesehatan masyarakat
adalah : kesungguhan (delibratif), (interactif), dan berorientasi kepada kebutuhan
komunitas (need-oriented). Secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Pengkajian
Pengkajian dalam praktik kesehatan masyarakat dapat dilihat dari 3 dimensi
komunitas, yaitu dimensi lokasi, dimensi populasi, dan dimensi sistem. Masing-
masing dimensi ini mempunyai berbagai variabel dimana antara satu dengan yang
lainnya dapat saling melengkapi. Secara ringkas dapat digambarkan sebagai
berikut
1) DIMENSI LOKASI
A. Batasan komunitas
1. Batas wilayah
2. Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah)
3. Peta wilayah
B. Lokasi pelayanan kesehatan
1. Tempat yankes
2. Jarak yankes
3. Cara mencapai lokasi yankes
C. Gambaran Geografis
1. Kesuburan
2. Peta topografi
3. Kemiringan tanah
4. Ketinggian tanah

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 12


D. Iklim
1. Curah hujan
2. Prakiraan musim hujan dan musim panas
3. Kelembaban
E. Flora dan Fauna
1. Jenis tanaman
2. Jenis hewan (ternak dan liar)
F. Lingkungan Buatan
1. Sarana olah raga
2. Sarana rekreasi
3. Lingkungan pemukiman

2) DIMENSI POPULASI
A. Ukuran
1. Jumlah penduduk
2. Jumlah kepala keluarga
3. Jumlah pasangan usia subur
B. Kepadatan
1. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan
2. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas pemukiman
C. Komposisi penduduk
1. Berdasarkan kelompok umur
a. Bayi
b. Batita
c. Balita
d. Usia sekolah
e. Usia remaja
f. Usia produktif
g. Usia lanjut
2. Berdasarkan jenis kelamin
3. Berdasarkan status marital

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 13


D. Pertumbuhan penduduk
1. Total Fertility Rate
2. Crude Birth Rate
3. Total Mortality Rate
4. Infant Mortality Rate
5. Maternal Mortality Rate
E. Budaya penduduk
1. Latar belakang budaya / etnik penduduk
2. Sejarah budaya penduduk
F. Kelas sosial penduduk
1. Kesejahteraan:
a. Keluarga Pra-Sejahtera
b. Keluarga Sejahtera I
c. Keluarga Sejahtera II
d. Keluarga Sejahtera III
2. Kemampuan baca tulis
3. Pendidikan penduduk
4. Pekerjaan penduduk
G. Mobilitas penduduk
1. Jenis kependudukan
a. Penduduk menetap
b. Penduduk sementara
2. Pemanfaatan waktu oleh penduduk
a. Berdasarkan struktur komunitas
b. Berdasarkan jenis pekerjaan
3) DIMENSI SISTEM SOSIAL
A. Sistem kesehatan
1. Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia
2. Jumlah pelayanan kesehatan
3. Jenis penyakit 10 besar
4. Jumlah kader kesehatan
5. Jenis pembiayaan kesehatan

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 14


6. Kondisi kesehatan penduduk
a. Bayi
b. Balita
c. Ibu hamil
d. Ibu menyusui
e. Lansia
f. Kelompok anak sekolah
g. Kelompok pekerja
7. Riwayat Kejadian Luar Biasa (KLB)
8. Kondisi kesehatan lingkungan
a. Pemukiman
b. Saluran air
c. Sampah
B. Sistem Pendidikan
1. Jenis pendidikan
a. Formal
b. Nonformal
c. Informal
2. Program pemberantasan buta huruf
C. Sistem komunitas
1. Tipe komunitas
2. Pola hidup sehat komunitas
D. Sistem Kesejahteraan
1. Program pengentasan kemiskinan
2. Kegiatan gotong royong
E. Sistem Ekonomi
1. Mata pencaharian
2. Sumber daya alam
3. Industri rumah tangga (home industri)
F. Sistem Politik
1. Cara pemilihan tokoh masyarakat formal (RT, RW)
2. Cara pemilihan tokoh masyarakat informal
3. Cara penetapan peraturan
4. Struktur pemerintahan
Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 15
G. Sistem Rekreasi
1. Kebiasaan rekreasi
2. Sarana rekreasi
H. Sistem Komunikasi
1. Hirarki komunikasi penduduk
2. Alat / media komunikasi
I. Sistem Keagamaan
1. Aktifitas kegiatan kagamaan penduduk
2. Organisasi keagamaan
J. Sistem Legal
1. Peraturan / ketentuan
a. Kependudukan
b. Keamanan
Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data melalui :

1. KLASIFIKASI DATA
Proses klasifikasi dimaksudkan untuk mengelompokkan data secara keseluruhan
sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang gambaran yang
ada di komunitas. Pengklasifikasian data mengacu kepada :

a. Tujuan yang ingin dicapai


b. Merujuk kepada Program Nasional
c. Isu yang akan dimunculkan
Penyajian data hasil pengklasifikasi ini dapat berupa tabel atau diagram yang
menginformasikan tentang distribusi dan frekuensi.

Klasifikasi Distribusi Frekuensi (%)

2. INTERPRETASI DATA
Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi tentang gambaran
nyat yang terjadi di komunitas. Interpretasi data dipakai untuk melihat
kecenderungan kondisi-kondisi yang terjadi di komunitas.

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 16


b. Analisa data kesehatan masyarakat
Analisa data merupakan proses menentukan masalah kesehatan dengan
mengkaitkan berbagai data yang mendukung terhadap timbulnya suatu permasalahan
kesehatan di komunitas.
c. Rencana praktik kesehatan masyarakat
1. Penentuan Prioritas Masalah
Setelah ditemukan masalah kesehatan masyarakat, maka langkah selanjutnya
adalah menyusun prioritas masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai pendekatan, salah satunya adalah sebagai berikut:
Hal lain yang terpenting dalam memprioritaskan masalah kesehatan ini adalah
rasionalitas / justifikasi dari pembobotan dari setiap item masalah :
kesehatan masyarakat untuk
Kesadaran masyarakat akan

Ketersediaan keahlian yang


Motivasi masyarakat dalam

masalah yang dapat dicapai


Konsekuensi jika masalah

Percepatan penyelesaian
menyelesaikan masalah

mempengaruhi dalam
penyelesaian masalah
Kemampuan tenaga

tak terselesaikan
adanya masalah

relevan
Masalah Kesehatan

PRIORITAS
Jumlah Nilai
Kriteria : Kriteria : Kriteria : Kriteria : Kriteria : Kriteria :
Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3)
Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2)
Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1) Rendah (1)
Bobot 5 Bobot 10 Bobot 5 Bobot 7 Bobot 8 Bobot 8
1
2
3
4

2. Menetapkan Tujuan dan Sasaran


Sebagai tenaga profesional, maka prencanaan dalam memberikan praktik kesehatan
masyarakat merupakan hal yang teramat penting disusun oleh tenaga kesehatan masyarakat.
Rencana praktik kesehatan masyarakat disusun dengan memperhatikan banyak faktor,
terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya masyarakatlah yang
memiliki rencana tersebut. Sebaliknya, tenaga kesehatan masyarakat hanyalah sebagai

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 17


fasilitator dan motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk dapat menolong
dirinya sendiri.

Pada fase perencanaan, pertama-tama perlu ditetapkan tujuan dan sasara intervensi.
Tujuan intervensi dibuat untuk menentukan target keberhasilan suatu program di komunitas.
Tujuan ini terdiri dari beberapa tujuan jangka pendek (selama praktik di komunitas) untuk
mencapai tujuan jangka panjang yang menunjukkan sejauh mana permasalahan dapat diatasi.

3. Menentukan Strategi Intervensi


Sebagai tenaga kesehatan masyarakat onal, tentunya tenaga kesehatan masyarakat
ditutut tidak hanya sekedar menyusun rencana Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa saja, tetapi harus mampu pula memastikan bahwa rencana tersebut
merupakan upaya yang paling maksimum, artinya tenaga kesehatan masyarakat tidak saja
dituntut untuk berperan dilevel pelaksanaan dimasyarakat saja (grassrooot), namun pula
harus merambah kepada level pengambil keputusan (decision maker), dengan aktif
melakukan lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan untuk dapat
diwujudkan. Hal ini akan memaksa tenaga kesehatan masyarakat untuk mampu bekerja sama
dengan berbagai pihak, baik dari kalangan birokrat pemerintahan, lembaga suadaya
masyarakat, maupun kalangan bisnis. Olehkarnanya penting dilakukan pendekatan strategi
yang mantap dengan memanfaatkan berbagai data primer, sekunder dan tersier sebagai bukti
(evidence-base).
Strategi intervensi dalam praktik kesehatan masyarakat meliputi :
a. Peroses kelompok
b. Health Education
c. Partnership tenaga kesehatan - masyarakat/kemitraan
d. Kolaborasi
Untuk lebih memudahkan didalam membuat perencanaan atau Plan of Action (POA),
dapat dalam format seperti dibawah ini :
Tujuan Jangka

Tujuan Jangka

Keterangan
p. Jawab
kegiatan
Masalah

Panjang

Strategi

Tempat
Pendek

Waktu

Biaya

I
II

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 18


d. Implementasi praktik keperawatan komunitas
Implementasi sering dikatakan sebagai fase aksi dari proses kesehatan masyarakat.
Didalam Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa, implementasi bukan hanya
merupakan tindakan kesehatan masyarakat, tetapi merupakan tindakan kolaborasi bersama
klien (masyarakat) maupun yang lain. hal yang harus diingat dalam implementasi praktik
kesehatan masyarakat adalah tujuan utama, yaitu menolong masyarakat untuk dapat
menolong dirinya sendiri mencapai level sehat yang optimum. Dalam melaksanakan
implementasi ini dapat dibagi dalam 2 kegiatan, yaitu fase persiapan dan fase tindakan.
Ketika dalam fase persiapan, tenaga kesehatan masyarakat harus yakin terhadap :
what, who, when, where dan how. Pada fase persiapan ini dapat digunakan tenaga kesehatan
masyarakat untuk mengklarifikasi rencana Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa dan berbagai fasilitas yang diperlukannya. Hal yang penting untuk diingat bahwa
implementasi kesehatan masyarakat ini meminta fleksibilitas dan penyesuaian terhadap hal-
hal yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya.
Fase tindakan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
masyarakat untuk :
1. Mengaplikasikan teori yang tepat kedalam tindakan yang dilaksanakannya.
2. Menolong memfasilitasi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pengimplementasian rencana Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa.
3. Mempersiapkan masyarakat untuk menerima pelayanan kesehatan.
4. Memonitor dan mendokumentasikan perkembangan dari implementasi.
e. Evaluasi praktik pkmd kesehatan masyarakat
Evaluasi merujuk kepada pengukuran dan penetapan dari efektifitas dalam pencapaian
tujuan yang ditetapkan. Evalusi merupakan tindakan penyelidikan yang mengaitkannya
dengan standar dan kriteria keberhasilan. Dalam praktik kesehatan masyarakat, evaluasi juga
dilakukan untuk mengukur mutu pelayanan (quality of serfices), program, dan penampilan
tenaga kesehatan masyarakat. Program ini sering disebut sebagai Total Quality Management
(TQM), karena hal ini merefleksikan peningkatan perhatian dengan mengukur dan
peningkatan kualitas tindakan yang diberikan kepada masyarakat. Makna dari managemen
qualitas berarti :
1. Pengorganisasian yang dihasilkan dari pengkajian yang berkualitas
2. Penetapan standar atau kriteria
3. Pengumpulan informasi yang terus menerus sebagai kegiatan rutin
4. Jaminan bahwa informasi didasarkan pada total populasi atau sample yang representatif
Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 19
5. Suatu proses menyajikan hasil dari riview pada klien yakni masyarakat
Efektifitas dari praktik kesehatan masyarakat sangat tergantung pada seberapa baik
proses praktik diterapkan sebagai suatu alat untuk meningkatkan status kesehatan
komunitas. Penggunaan proses praktik kesehatan masyarakat tidak akan lengkap tanpa
melihat pada peran yang dimainkan oleh tenaga kesehatan masyarakat sebagai katalis
dalam pembangunan masyarakat. Peran sebagai katalisator ini dapat dilihat dari diagram
dibawah ini yang pada akhirnya akan menghasilkan partisipasi masyarakat.

Citizen control

Delegated power

Parttenaga kesehatan masyarakathip

Palacation

Consultation

Informiting

Therapy

Manipulation
-------------------------------- // -------------------------------- // --------------------------------
Non-participation Degrees of involvement Degrees of citizen power

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 20


BAB III
PROSES BIMBINGAN

A. METODE
Proses bimbingan praktikan kesehatan masyarakat melalui tahap pra intraksi,
introduksi/orentasi, kerja, terminasi proses dan terminasi akhir sesuai pada tabel dibawah
ini :
1. Pre-post Conference : melaksanakan diskusi mengenai kasus dan kegiatan yang akan
dilakukan mahasiswa, mengecek kesiapan mahasisswa, mengevaluasi kegiatan
mahasiswa dan kelompok.
2. Supervisi : Membimbing/mengawasi kegiatan mahsiswa saat melakukan Pelaksanaan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa yang sesuai dengan kebutuhan klien
3. Self evaluasi : Memberikan masukan kepada mahasiswa dan meminta mahasiswa atau
peer group memberikan evaluasi satu sama lainnya
Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Pembimbing
Klinik
Pra intraksi o Setiap hari o Membuat laporan o Menyiapkan/
sebelum pendahuluan kegiatan memberikan informasi
melaksanakan tentang komunitas yang
praktikan akan dibina
o Pre o Memahami laporan o mengevaluasi
conference pendahuluan sesuai prosedur pemahaman mahasiswa
tentang laporan
pendahuluan
Introduksi/orentasi o Hari pertama o Memperkenalkan diri dan o Mengobservasi kegiatan
praktikan menyampaikan tujuan mahasiswa
o Pada awal o Orentasi yang terdiri : o Mengobservasi dan
pertemuan a. Evaluasi/validasi memberikan umpan
setiap hari keadaan lahan binaan balik
praktikan b. Mengingatkan kontrak
yang lalu (topik, tujuan,
waktu, hasil yang
diharapkan)
Kerja o Setiap hari o Melakukan pengkajian o Membimbing dan
praktik o Merumuskan masalah/ memvalidasi kegiatan
memvalidasi data kesehatan mahasiswa
masyarakat binaan
o Melakukan evaluasi proses o Membimbing,
memvaliadasi kegiatan
mahasiswa
Terminasi proses o Pada akhir o Mengevalausi hasil o Memvalidasi hasil
petemuan o Membuat modifikasi kegiatan mahasiswa
setiap hari tindakan
Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 21
praktikan o Membuat kontrak untuk
o Post pertemuan selanjutnya
conference (topic, waktu, persiapan)
o Mengevaluasi hasil
praktikan
Terminasi akhir o Pada akhir o Secara keseluruhan yang o Memvalidasi hasil
praktikan telah dicapai individu, kegiatan mahasiswa
komunitas dan kelompok
o Presentasi hasil kegiatan

B. TATAT TERTIB
Selama proses pembelajaran dan bimbingan setiap mahasiswa harus mematuhi semua
tata tertib yang berlaku, tata tertib tersebut merujuk kepada tata tertib kehidupan
kampus STIKes Muhammadiyah Ciamis yang terdiri dari:
1. Kehadiran praktek 100 %, apabila mahasiswa terlambat, mereka harus
melakukan kompensasi 2 kali waktu terlambatnya. Bila ada ketidakhadiran
dengan alasan yang tidak dipertanggungjawabkan, mahasiswa harus
mengganti praktek dihari lain dan diketahui oleh pembimbing dan
koordinator .
2. Mahasiswa harus mengisi daftar harian dan ditandatangani oleh pembimbing
ditempat praktik.
3. Mahasiswa berpakaian sopan dan mengunakan jas almamater, dan
mengumpulkan laporan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati (laporan
(laporan pendahuluan atau laporan kasus komunitas binaan lengkap)
4. Mahasiswa wajib berperilaku jujur, sopan, dan memperlihatkan norma-norma
moral dan kesusilaan.
5. Plagiat adalah sesuatu perilaku akademik yang terlarang. Apabila mahasiswa
terindentifikasi melakukan tindakan tersebut, maka mahasiswa akan
dikenakan saksi sesuai dengan aturan yang berlaku .
C. GAMBARAN LAHAN PRAKTIK
Lahan praktek yang digunakan adalah wilayah sub urban rural, kondisi ini
memerlukan kemampuan mahasiswa menerapkan keterampilan komunikasi dan pendekatan
transkultural sesuai dengan kondisi masyarakat.
Umumnya masyarakat telah mengenal budaya modern namun belum meninggalkan
budaya daerah. Mahasiswa sangat penting mengetahui cara yang tepat sesuai dengan budaya
yang ada dimasyarakat tersebut dan dengan pendekatan yang mudah diterima oleh

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 22


masyarakat sehingga dapat melakasanakan praktikan yang diharapkan dalam waktu yang
terbatas.
Untuk itu mahasiswa perlu melakukan penjajakan kewilayah sebelum berkerja
bersama masyarakat dan mempelajari kondisi masyarakat berdasarkan informasi pemerintah
daerah setempat dan informasi dari puskesmas dan sumber lain.

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 23


BAB IV
PROSES PELAKSANAAN PRAKTEK PBL

A. PROSES KEGIATAN MAHASISWA


1. Mahasiswa secara umum akan diberikan penjelasan program praktik oleh
koordinator / pembimbing
2. Mahasiswa diharapkan meninjau lapangan / lahan praktek yang daerahnya telah
ditentukan oleh Koordinator. Mahasiswa diharuskan mengambil wilayah
praktikum setingkat Rukun Tetangga (RT)
3. Mahasiswa melaporkan tentang wilayah yang dijadikan tempat praktikum kepada
koordinator / pembimbing
4. Koordinator mata kuliah mendistribusikan mahasiswa kepada masing-masing
pembimbing sesuai wilayah praktikum
5. Mahasiswa mengurus kelengkapan administrasi yang diperlukan untuk
melaksanakan praktikum di wilayah praktikumnya kepada pembimbing masing-
masing dengan mengajukan :
a. Jadwal Kegiatan
b. Kontrak Praktikum
6. Koordinator mengusahakan ijin praktikum dari Ketua Prodi D-III Keperawatan,
dan menyerahkan hasilnya kepada mahasiswa untuk ditindak lanjuti kepada :
a. Dinas Kesehatan Kabupaten
b. Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten
c. Kantor Kecamatan wilayah praktikum
d. Puskesmas wilayah praktikum
e. Kepala Desa
7. 8- 10 orang mahasiswa ditempatkan di wilayah RW secara berkelompok
8. Mahasiswa pada minggu pertama melakukan orientasi wilayah praktikan dengan
melakukan indentifikasi masalah melalui struktur yang ada di masyarakat, tokoh
masyarakat, tokoh agama dan lingkungan. Selanjutnya mahasiswa melakukan
persiapan pertemuan dengan masyarakat untuk mengindentifikasi masalah dan
melakukan pengorganisasian masyarakat, selanjutnya diikuti dengan penyusunan
instrument.

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 24


9. Selanjutnya mahasiswa melakukan oreintasi program puskesmas dipelayanan
kesehatan setempat. Program tersebut merupakan program prioritas dan
dilanjutkan dengan presentasi mengenai hasil yang telah di telaah program
tersebut.
10. Setelah instrument siap, maka mahasiswa bersama masyarakat menyusun rencana
berdasarkan data yang diperoleh dan diakhiri dengan penyusunan rencana
tindakan awal.
11. Selanjutnya mahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai dengan POA terkait
kebutuhan dan masalah yang ditemukan
12. Seluruh implementasi yang dilaksanakan dilakukan evaluasi dengan menyusun
rencana tindakan lanjut kegiatan yang disepakati.
13. Setiap kegiatan dilakukan di nilai. Setiap mahasiswa memiliki nilai yang berbeda
sesuai dengan kemampuan yang ditampilkan dalam kegiatan yang dilakukan. Oleh
karena itu, setiap anggota mahasiswa dikelompok harus mengambil kesempatan
untuk setiap kegiatan dengan tugas yang berbeda agar mendapatkan hasil yang
optimal.
14. Setiap kegiatan yang dilalui dengan konsultasi laporan pendahuluan (format
lampiran), konsultasikan minimal 2 hari sebelum kegiatan dilaksanakan oleh
karena itu perencanaan sudah dilakukan jauh hari sebelumnya, sehingga tidak
terjadi pembatalan kegiatan karena rencana yang dibuat mendadak atau belum
dikonsultasikan
15. Mahasiswa akan disupervisi disetiap kegiatan. Supervisi ini dinilai sebagai bentuk
kinerja professional individu (format terlampir). Supervisi terdiri dari kerja
interpersonal, knowledge, skill dan etik dan legal.

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 25


BAB V
EVALUASI

Proses evaluasi yang dilakukan dalam praktik kesehatan masyarakat PBL berjalan
sesuai dengan progam yang telah direncanakan. Setiap kegiatan harian ataupun kegiatan
terencana bersama keluarga binaan termasuk dalam proses evaluasi dan dihitung sebagai
bagian dari ujian. Komponen yang dinilai adalah kinerja professional, evaluasi pre dan pos
conference, evaluasi proyek komunitas (terdiri dari persiapan dan pengorganisasisan,
perencanaa, implementasi, evaluasi). Penilaian kegiatan posyandu dan UKS dan atau UKK.
Penilaian presentasi program puskesmas 1 kali dilaksanakan per kelompok disertai dengan
penilaian laporannya, laporan proses dikumpul pada akhir pembelajaran, sehingga setiap
kelompok harus konsultasi dengan penaggung jawab kelompok selama proses praktikan
berjalan. Penjilidan diberikan kesempatan 1 minggu setelah penilaian dilakukan diakhir masa
praktik.

JENIS LAPORAN
1. Laporan kelompok (RW)
Laporan kelompok bersisi data rekapitulasi RW (gabungan RT), analisis data RW, (Plan
of Action) POA RW, implementasi dan evaluasi RW.
2. Laporan kelompok (Desa)
Laporan kelompok desa berisi data rekapitulasi dari asatu desa tempat mahasiswa praktik
(gabungan RW), analisis data desa, POA Desa, implementasi, dan evaluasi tingkat dasa.

EVALUASI PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN


Bobot PKMD : 60% terdiri dari : Supervisi kegiatan : 15 %, Laporan Kegiatan : 25%,
Sosiometrik : 20%

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 26


FORMAT PENILAIAN
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN
STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS
Nama Mahasiswa : _____________________________________________

NPM : __________________

Wilayah Binaan : Rt ______ Rw ______ Dusun _____________________

Desa _________________________________________

Kecamatan ____________________________________

Score NILAI
KEGIATAN INDIKATOR
1 2 3 4 MEAN

 Menggunakan data primer


Pengumpulan

 Menggunakan data sekunder


data

 Mengikutsertakan masyarakat

 Mengorganisir proses pengumpulan data

 Mengikutsertakan masyarakat
Pengkajian

 Mengorganisir proses analisa data

 Menggunakan metode pendekatan yang


Analisa data

tepat
 Melakukan pengecekan data silang

 Menceminkan target sasaran yang tepat

 Mencerminkan masalah & etiologi

 Merefleksikan data yang mendukung


masalah

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 27


 Spesifik

Rumusan
 Dapat diukur

Tujuan
 Dapat dicapai
 Waktu yang rasional
 Mencerminkan fungsi independen
tenaga kesehatan masyarakat
Rencana Tindakan
Rencana Kegiatan

 Melibatkan peran serta masyarakat


 Kerjasama lintas program / lintas
sektoral
 Sesuai dengan masalah dan kondisi
masyarakat
 Standar yang rasional
Kriteria Hasil

 Indikator yang jelas


 Sesuai dengan kondisi masyarakat
 Sesuai dengan sumber daya
 Melaksanakan tindakan sesuai dengan
rencana
Efektivitas Tindakan

 Melaksanakan proses dokumentasi


yang tepat
Intervensi Tindakan Kesehatan Masyarakat

 Melibatkan seluruh potensi


masyarakat
 Melakukan upaya rujukan yang tepat
dan benar
 Antusias dalam menggali
pengetahuan
 Kreatif dan kooperatif dalam
Kepemimpinan

membina masyarakat
 Berupaya meningkatkan mutu
pelayanan di masy.
 Mempertimbangkan berbagai aspek
dalam implementasi

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 28


 Jujur dalam melaksanakan
praktikum
 Menghargai hak otonomi
Aspek
Etik

masyarakat
 Bertanggung jawab terhadap semua
tindakan
 Berupaya melakukan upaya rujukan
 Menggunakan metoda yang sesuai
 Melibatkan peran serta masyarakat
Mengevaluasi
Kemampuan
Evaluasi

 Melaksanakan evaluasi secara


berkesinambungan
 Melaksanakan umpan balik terhadap
hasil evaluasi
NILAI = Jumlah Nilai : 10
Nilai =

Catatan : Mutu A = 3,50 – 4,00 D = 1,80 – 1,49


B = 2,80 – 3,49 E = < 1,79
C = 2,50 – 2,79

Ciamis,…………………. 20..

Mahasiswa Pembimbing,

…………………… ……………………

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 29


FORMAT PENGKAJIAN
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN RT …… / ……
DESA : …………………………………

Puskesmas Tanggal  Penduduk Jenis Bangunan


Dukuh  Komunitas Tembok Unit
Kecamatan  RT ½ Unit
Tembok
Kabupaten Provinsi  RW / RK Kayu Unit
Luas Wilayah Jarak ke Puskesmas : Km  Dukuh Bilik Unit
Waktu tempuh ke Puskesmas : Kemarau = ……………………… jam dengan
………………………
Lain-lain Unit
Hujan = ……………………… jam dengan
………………………
DISTRIBUSI KELOMPOK UMUR DISTRIBUSI TINGKAT PENDIDIKAN
No Kelp. Umur    % No Pendidikan  %
1 0 – 11 bln 1 Tak pernah
sekolah
2 1 – 4 thn 2 Tak tamat SD
3 5 – 14 thn 3 Tamat SD
4 15 – 18 thn 4 Tamat SLTP
5 19 – 49 thn 5 Tamat SLTA
6 50 – 59 thn 6 Perguruan Tinggi
7 > 60 thn
JUMLAH JUMLAH
DATA KESEHATAN SASARAN YANKES MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
 Kematian umum  ibu hamil No Mata Pencaharian  %

 Kematian bayi  ibu menyusui 1 Petani

 Kematian  PUS 2 Buruh Kasar


maternal
 Kelahiran hidup  WUS 3 Pengrajin

 Kelahiran BBLR  akseptor aktif 4 Pedagang

 Balita < gizi  bayi 5 PNS / TNI / Polisi


5 PENYAKIT TERBANYAK  balita 6 Karyawan Swasta
1  anak SD kls 1 7 Pensiunan
2  anak SD kls 6 8 Lain-lain
3  usia > 60 tahun JUMLAH
4 PELAYANAN KESEHATAN LEMBAGA Tak Ada Ada
KEMASRT.
5  ibu hamil % LKMD
DATA SUMBER DAYA  ibu menyusui % Pokja
Sarana Pendidikan Formal  akseptor KB % PKK

 TK  bayi % Tradisional

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 1


 SD / Sederajat  balita % Kelompok Kesenian
 SLTP / Sederajat  Diare + Oralit % Kelompok Arisan

 SLTA / Sederajat Imunisasi Bayi / Balita Kelompok Keagamaan


Sarana Ibadah  BCG % Kelompok Pengajian
 Masjid  DPT % Persekutuan Doa
 Gereja  Polio 3 % ……………

 Pura / Wihara  Campak % Kelompok Akseptor


Sarana Kesehatan  Hepatitis B3 % Kelompencapir

 Posyandu Dasa Wisma


 Pos Obat Kesehatan Wanita Kejar Paket A

 Pos KB  K1 DT Lengkap % Kepemudaan

 Kader Kesehatan  Wanita K1 – TT1 % Pramuka / Gugus

 Kel.pk Dana  Wanita K1 – TT2 % Karang Taruna


Sehat
 Anggota   Bumil TT lkp % Org. Olah Raga
Sarana Air Tak
Sehat SUMBER DANA
Bersih & PLP Sehat ………………
 SPT Pemerintah ………………
 Sumur Gali Non Pemerintah Catatan Lain :
 Mata Air  Swadaya
 Air Hujan  Bantuan
 Jamban
Komunitas
 SPAL

……………………, …………………… 20……

Petugas Pengumpul Data,

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 2


Kuesioner Pengkajian Kesehatan

A. Identitas Keluarga

1. Data Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga :
………………………………………………………………….
b. Umur :
………………………………………………………………….
c. Pendidikan Terakhir :
………………………………………………………………….
d. Pekerjaan :
………………………………………………………………….
e. Agama :
………………………………………………………………….
f. Alamat :
………………………………………………………………….
g. Penghasilan :
1) Kurang dari UMR
2) Sama dengan UMR
3) Lebih dari UMR

2. Data Anggota Keluarga


a. Distribusi anggota keluarga berdasarkan umur, jenis kelamin, status sosial dan
status kesehatan.

Umur Hub. Status Keadaan Golongan


No Nama Pendidikan Pekerjaan
L P Kel Menikah Kes. Darah

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 3


b. Immunisasi :
Distribusi anggota keluarga berdasarkan umur, jenis kelamin dan jenis imunisasi
yang didapat : (Isi Hanya untuk yang mempunyai bayi atau balita

Umur Imunisasi
No. Nama L P BCG DPT Campak Polio TT BB KET
1 2 3 1 2 3

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 4


B. Kesehatan Ibu dan Anak (Keluarga)
1. Cara mengatasi bila ada yang sakit :
a. Ke rumah sakit/ puskesmas/ poliklinik/ dokter 1
b. Bidan/ mantri 2
c. Dukun 3
d. Diobati sendiri 4
2. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
a. Askes 5
b. JPS/Askin/Jamkesmas 6
c. Umum 7

3. Penyakit yang diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir


a. Batuk Pilek
8
b. Asma 9
c. TBC 10
d. Thypoid
11
e. Asam Urat 12
f. Hipertensi 13
g. Rematik 14
h. Lain lain 15
i. Tidak ada 16

4. Apa yang bapa ibu lakukan pada anggota keluarga yang sakit?
a. Membiarkan Saja 17
b. Minum obat tradisional 18
c. Membeli Obat di warung 19
d. Memeriksakan diri ke Puskesmas atau Fasilitas kesehatan Lain 20

5. Barapa kali bapak/ibu menguras/membersihkan tempat penampungan air :


a. Tidak Pernah 21
b. Setiap minggu 22
c. Sebulan 2 kali 23
d. Setiap bulan 24

6. Diantara anggota keluarga Bapa/Ibu apakah ada yang merokok?


a. Ya 25
b. Tidak 26

7. Berapa batang rokok yang Bapak/Ibu habiskan dalam 1 hari ?


a. Kurang dari 6 batang/hari 27
b. 6 – 12 batang/hari 28
c. Lebih dari 12 batang/hari 29
d. Tidak merokok 30

8. Apakah ibu/bapa dan anggota keluarga suka berolahraga secara rutin?


Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 5
a. Ya 31
b. Kadang-kadang 32
c. Tidak Pernah 33

9. Kebiasaan makanan keluarga dengan menu seimbang


(empat sehat lima sempurna) :
a. Setiap hari 34
b. Kadang-kadang 35
c. Tidak Pernah 36

10. Seberapa sering keluarga membersihkan rumah?


a. Setiap hari 37
b. Setiap minggu 38
c. Tidak pernah 39

11. Bagaimana dengan ventilasi rumah keluarga?


a. Baik ( > 20 % dari luas lantai rumah) 40
b. Cukup (15 – 20 % dari luas lantai rumah) 41
c. Kurang (< 15 % dari luas lantai rumah) 42

12. Diantara anggota keluarga Bapa/Ibu apakah ada yang sedang mengalami penyakit
Saluran pernapasan :
a. Ya 43
b. Tidak 44

13 Bagaimana cara keluarga membuang ludah saat batuk pada anggota keluarga yang
mengalami penyakit saluran pernapasan :
a. Ditampung atau dibuang ke tempat yang mengalir 45
b. Memakai tisu/sapu tangan 46
c. Diit Sembarang Tempat 47

C. Observasi Kesehatan Lingkungan Keluarga

1. Apakah Keluarga Memiliki Jamban Khusus Keluarga


a. Ya 48
b. Tidak 49
2. Pembuangan Kotoran (BAB/BAK)
a. Tempat pembuangan kotoran :
1) Sungai 50
2) Kali/ kolam 51
3) Tempat khusus/ Septic Tank 52
4) Dimana saja 53
b. Jarak antara pembuangan kotoran dengan sumur :
1) Kurang dari 10 meter 54
2) Lebih dari 10 meter 55
c. Pengaliran air limbah :
1) Aliran/ saluran terbuka 56
2) Aliran/ saluran tertutup 57
3) Tersebar/ tak ada aliran khusus
58
d. Pembuangan air limbah :
Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 6
1) Sungai/ kali 59
2) Sawah/ kolam 60
3) Ada tempat khusus 61
4) Tersebar 62
3. Sumber Air Minum
a. Pengambilan air minum :
1) Sumur gali 63
2) Sumur pompa tangan 64
3) Mata air langsung 65
4) PAM/ saluran dari mata air 66
5) Air hujan 67

b. Kebiasaan minum :
1) Air dimasak 68
2) Air mentah 69

c. Pemeliharaan sumber air :


1) Bersih Terpelihara 70
2) Kurang terpelihara 71

4. Kebersihan Lingkungan Rumah


a. Bersih Terpelihara 72
b. Kurang terpelihara 73

5. Tempat Pembuangan Sampah


a. Terdapat Tempat Sampah Khusus 74
b. Sampah dibuang sembarangan 75

D. Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


1. Wawancara terhadap ibu yang sedang hamil :
a. Riwayat kehamilan
- Kehamilan ke :
1) Kehamilan ke : 1 – 2 kali 76
2) Kehamilan ke : > 2 kali 77
- Umur ibu :
1) < 20 tahun 78
2) 20 – 35 tahun 79
3) > 35 tahun 80
b. Pemeriksaan kehamilan :
1) Dokter/perawat/ bidan 81
2) Paraji terlatih 82
3) Paraji tdk terlatih 83
4) Tidak pernah diperiksa 84
c. Frekuensi pemeriksaan kehamilan
1) < 4 kali 85
2) > 4 kali 86

d. Kesulitan melahirkan yang dialami :


Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 7
1) Perdarahan/Kejang waktu melahirkan 87
2) Letak sungsang 88
3) Ketuban pecah dini 89
4) Lain-lain 90
5) Tidak ada 91
e. Pantang makan selama hamil :
1) Ada 92
2) Tidak ada 93
f. Selera makan waktu hamil :
1) Tidak ada nafsu makan 94
2) Selera makan baik 95
g. Keluhan selama hamil :
1) Mual, mules dan muntah 96
2) Bengkak kaki 97
3) Pusing-pusing, lemah dan pucat 98
4) Lain-lain 99
h. Pertolongan persalinan akan dilakukan oleh :
1) Dokter/perawat/ bidan 100
2) Paraji terlatih 101
3) Paraji tdk terlatih 102

2. Wawancara terhadap ibu yang mempunyai bayi/balita :


a. Pemeriksaan bayi/balita dilakukan di :
1) Puskesmas/KIA/ Posyandu 103
2) Dokter/bidan/ mantri 104
3) Dukun 105
4) Belum pernah 106
b. Pemeriksaan bayi dilakukan secara :
1) Teratur setiap bulan 107
2) Kalau bayi sedang sakit saja 108
c. Apakah bayi ibu diberikan asi ekslusif (Bayi Diberi ASI saja selama 6 bulan)
1) Ya 109
2) Tidak 110
d. Apa saja masalah yang ibu alami selama memberikan ASI
1) Payudara membengkak 111
2) Puting Lecet 112
3) Asi Tidak Lancar 113
4) Tidak Pernah ada masalah 114
5) Tidak Memberikan ASI 115
e. Bayi disapih pada usia :
1) Kurang dari 6 bulan 116
2) Antara 6 sampai 12 bulan 117
3) Antara 12 sampai 18 bulan 118
4) Antara 18 sampai 2 tahun 119
f. Apakah ibu suka datang ke Posyandu :
1) Ya 120
2) Tidak 121

g. Apakah ibu mempunyai Kartu Menuju Sehat :


Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 8
1) Ya 122
2) Tidak 123
h. Hasil penimbangan balita di posyandu

3. Keluarga Berencana
a. Apakah Ibu ikut KB ?
1) Ya 130
2) Tidak 131
b. Jika “ Ya “ ikut KB, memakai apa ?
1) Pil 132
2) IUD/ Spiral 133
3) Suntikan 134
4) Steril 135
5) Lain-lain 136
c. Jika “Tidak” Alasan tidak ikut KB :
1) Baru menikah 137
2) Belum mempunyai anak 138
3) Takut mengikuti KB 139
4) Tidak tahu KB 140
5) Tidak ada izin dari suami 141
6) Haram 142
7) Lain-lain 143
d. Pemeriksaan KB dilakukan oleh :
1) Dokter/perawat/ bidan 144
2) Dukun 145
3) Tidak diperiksa 146
e. Adakah keluhan yang dirasakan setelah mengikuti KB :
1) Ada 154
2) Tidak ada 155
f. Keluhan apa yang dirasakan :
1) Pusing/perdarahan 156
2) Suka gampang marah 157
3) Gatal-gatal/kokoloteun 158
4) Lain-lain, sebutkan ………….. 159
g. Kalau ada yang dirasakan, apakah ibu memeriksakan diri ke fasilitas
kesehatan:
1) Ya 160
2) Tidak 161
h. Apakah ibu pernah mendengarkan penerangan mengenai KB :
1) Ya 162
2) Tidak 163

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 9


CATATAN ANEKDOT *)
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS

JENIS HASIL PARAF


WAKTU KETERANGAN
AKTIVITAS M TM Mhs Pemb

Keterangan :

*) Hanya diisi oleh pembimbing saat dilakukan supervisi

M = Memuaskan

TM = Tidak Memuaskan

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 1


SUPERVISI PENAMPILAN
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN
MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS

NAMA MAHASISWA :............................................


TANGGAL :............................................
FASE PENILAIAN : (pilih salah satu)
1. Membina hubungan 4. Implementasi
2. Pengkajian 5. Evaluasi
3. perencanaan 6. Terminasi
SCORE
KRITERIA KETERANGAN
1 2 3 4

FASE PERKENALAN
1. Memberi salam & penghargaan
2. Mengklarifikasi tujuan yg telah disepakati bersama
3. Perhatian thd masalah sekarang & saat ini
4. Melakukan modifikasi rencana bila diperlukan

TEKNIK KOMUNIKASI
1. Berbicara dengan sikap menghargai
2. Mendengarkan secara aktif
3. Memfasilitasi respon masyarakat
4. Menggunakan kalimat sederhana

PENDEKATAN INTERVENSI
1. Mengikutsertakan masyarakat pd setiap tahap askes
2. Mendorong diskusi yg menjadi kebutuhan masyarakat
3. Menghargai kemampuan masyarakat dalam diskusi

FASE TERMINASI
1. Klarifikasi hal yang telah didiskusikan
2. Membuat kontrak lebih lanjut
Nilai Akhir :
TOTAL NILAI ……: 13= …….
Keterangan : Score 1 : Sebagian kecil kriteria ditampilkan
Score 2 : beberapa kriteria ditampilkan, tetapi belum adekuat
Score 3 : Sebagian besar kriteria ditampilkan adekuat
Score 4 : Semua kriteria ditampilkan adekuat

Mahasiswa, Pembimbing,

…………………… ……………………

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 2


FORMAT LAPORAN KEGIATAN KELOMPOK
(IMPLEMENTASI PBL)
LAPORAN Bandingkan antara rancangan rencana persiapan dengan
I PERSIAPAN pelaksanaan kegiatan persiapan, termasuk hambatan-
KEGIATAN hambatan yang ditemui
LAPORAN Bandingkan antara rancangan rencana kegiatan dengan
II PELAKSANAAN pelaksanaan kegiatan, termasuk hambatan-hambatan yang
KEGIATAN ditemui
Bandingkan antara rancangan kriteria dan standar dengan
LAPORAN HASIL
III hasil dari kegiatan ini .
KEGIATAN
Jika tidak/kurang behasil, apa sebabnya ?
Rencanakan kegiatan tambahan ataupun kegiatan tindak
lanjut dari hasil kegiatan ini (termasuk untuk memenuhi
UPAYA TINDAK
IV kekurangan dari pencapaian hasil kegiatan ).
LANJUT
Ataupun Modifikasi kegiatan untuk mencapai hasil yang
diinginkan
Lampirkan Pre-Planning kegiatan ini, absensi, photo
V LAMPIRAN
kegiatan, serta hasil-hasilnya

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 3


FORMAT LAPORAN AKHIR KELOMPOK (DESA)
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

BAB II LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN

1. Pengkajian
2. Analisa data dan Permasalahan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi

BAB III PEMBAHASAN

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAMPIRAN-LAMPIRAN

REFERENSI

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 4


FORMAT PENILAIAN SOSIOMETRIK

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN


MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS

TANGGAL :
NAMA
ASPEK YANG DINILAI KETERANGAN
1 2 3 4
1. Kemampuan dalam memotivasi masyarakat
2. Kemampuan dalam berkomunikasi dengan
masyarakat
3. Memiliki inisiatif dalam kerja kelompok
4. Mampu bekerjasama dalam kelompok
5. Tanggung jawab dalam melaksanakan
kegiatan
6. Kemampuan dalam mengelola kegiatan
kelompok

TOTAL NILAI

Keterangan : Score 1 : sebagian kecil kriteria ditampilkan


Score 2 : beberapa kriteria ditampilkan, tapi belum adekuat
Score 3 : sebagian besar kriteria ditampilkan adekuat
Score 4 : semua kriteria ditampilkan adekuat

Nama Mahasiswa :
1. …………………………………
2. …………………………………
3. …………………………………
4. …………………………………
5. …………………………………
6. …………………………………
7. …………………………………
8. …………………………………
9. …………………………………
10. …………………………………

Mahasiswa, Pembimbing,

…………………… ……………………

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 5


REFERENSI

1. Allender, J.A. and Spradley, B.W. (2010). Community Health: Concepts and Practice.
Fifth Edition. Philadelphia : Lippincott.
2. Anderson, E.T. and Mc Farlen, J.M. (2014). Community as a client. Philadelphia : JB
Lippincott Co.
3. Depkes RI. Diktat Pedoman Kerja Puskesmas.
4. Freeman, R., and Heinrich, J. (2014). Community Health Practice. Philadelphia : WB.
Saunders Co..

Panduan PBL (Praktik Belajar Lapangan) 6

Anda mungkin juga menyukai