Disusun Oleh :
Marda Lena (2121170)
Foni Putri Adha (2121171)
Olivia Afrina Yenaldi (2121178)
Anggi Angraini (2121190)
Dosen Pengampu
AINUL WARDIYAH, M.Si
2
Teknik Penilaian Kompetensi Keterampilan dan Sikap
(Psikomotor dan Afektif)
Marda Lena1, Foni Putri Adha2, Olivia Afrina Yenaldi3, Anggi Angraini4
Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
e-mail: mardalena0003@gmail.com, Ppon3662@gmail.com,
cuwikafrina@gmail.com, Aanggi782@gmail.com
Abstractk
Abstrak
PENDAHULUAN
1
selalu di sandingkan dengan perkembangan zaman dan tuntunan persaingan di
masa depan yang lebih dikenal istilah life skill dalam bentuk soft skill dan hard
skill. Oleh karena itu dalam teknik penilaian baik itu kompetensi keterampilan dan
sikap (psikomotor dan afektif) sangat di perlukan dalam proses pendidikan yang
di lakukan oleh seseorang guru kepada peserta didiknya.
METODE PENELITIAN
2
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penilaian Psikomotor
Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar
psikomotorik apabila peserta didik telah menunjukkan prilaku atau perubahan
tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan afektif
nya.
3
seperti keterampilan dalam olah raga. Komunikasi nondiskursif adalah
kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan. Buttler (1972)
membagi hasil belajar psikomotor menjadi tiga, yaitu: specific responding, motor
chaining, rule using.
Ada beberapa ahli yang menjelaskan cara menilai hasil belajar psikomotor.
Ryan (1980) menjelaskan bahwa hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui
(1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses
pembelajaran praktik berlangsung,
(2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada
peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap,
(3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan
kerjanya. Sementara itu Leighbody (1968) berpendapat bahwa penilaian hasil
belajar psikomotor mencakup:
4
(5) keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah
ditentukan.
1. Peniruan
2. Manipulasi
3. Ketetapan
4. Artikulasi
5
sehingga tenaga yang dikeluarkan hanya sedikit namun hasilnya optimal. Tidak
sebatas di luar kelas, penilaian psikomotor ini dapat juga dilakukan di dalam
kelas. Cara-cara penilaian psikomotor di kelas dapat ditunjukkan dengan kinerja,
penugasan dan yang lainnya. Seorang guru hendaknya dapat mengembangkan
sendiri instrumen untuk mengukur tujuan pembelajaran yang dikehendakinya
dalam suatu proses pembelajaran. Suatu pandangan yang kurang tepat apabila
laporan penilaian siswa secara individual hanya berbentuk capaian kognitif saja
sudah dianggap cukup memadai untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Seharusnya laporan penilaian siswa mencakup seluruh aspek
kemampuan siswa baik kognitif, afektif maupun psikomotor, sehingga dapat
memberikan informasi yang menyeluruh tentang pencapaian kemampuan siswa
dalam pembelajaran.
6
yang dinilai memiliki resiko tinggi. Skala penilaian cocok untuk menghadapi
peserta didik dengan jumlah terbatas.
Penilaian Afektif
7
Menurut Arifin terdapat dua hal yang berhubungan dengan penilaian
afektif yang harus dinilai, Pertama, kompetensi afektif yang ingin dicapai dalam
pembelajaran meliputi tingkatan pemberian respons, apresiasi, penilaian dan
internalisasi. Kedua, sikap dan minat peserta didik terhadap mata pelajaran dan
proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terdapat empat tipe karakteristik
afektif yang penting yaitu sikap, minat, konsep diri dan nilai.
Menurut Andersen (1980) ada dua metode yang dapat digunakan untuk
mengukur ranah afektif, yaitu metode observasi dan metode laporan diri.
Penggunaan metode observasi berdasarkan pada asumsi bahwa karateristik afektif
8
dapat dilihat dari perilaku atau perbuatan yang ditampilkan dan reaksi psikologi.
Metode laporan diri berasumsi bahwa yang mengetahui keadaan afektif seseorang
adalah dirinya sendiri. Namun hal ini menuntut kejujuran dalam mengungkap
karakteristik afektif diri sendiri.
Pernyataan
9
b. Instrumen Minat Indikator
Pernyataan
1) Buku saya dipenuhi catatan dan coretan-coretan penting mengenai topik yang
dipelajari.
Pernyataan
10
Pernyataan
2) Saya memiliki keyakinan bahwa peran sekolah/ kampus amat besar dalam
menentukan keberhasilan peserta didik.
1) Memegang janji.
4) Memiliki kejujuran.
Pernyataan
2) Jika teman mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas, maka saya akan
membantu.
4) Jika bercerita dengan teman, saya akan mengungkapkan yang benar saja dan
tidak melebih-lebihkan.
PENUTUP
11
Dalam penilaian hasil belajar psikomotor atau keterampilan harus
mencakup persiapan, proses, dan produk. Penilaian dapat dilakukan pada saat
proses berlangsung yaitu pada waktu peserta didik melakukan praktik, atau
sesudah proses berlangsung dengan cara mengetes peserta didik.
Pernyataan
12
2) Saya senang membaca buku membaca pemahaman.
Pernyataan
2) Buku saya dipenuhi catatan dan coretan-coretan penting mengenai topik yang
dipelajari.
Pernyataan
13
1) Memiliki keyakinan akan peran sekolah/kampu.
Pernyataan
2) Saya memiliki keyakinan bahwa peran sekolah/ kampus amat besar dalam
menentukan keberhasilan peserta didik.
1) Memegang janji.
4) Memiliki kejujuran.
Pernyataan
6) Jika teman mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas, maka saya akan
membantu.
4) Jika bercerita dengan teman, saya akan mengungkapkan yang benar saja dan
tidak melebih-lebihkan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h.291
Samsuri, Dasar-dasar Pendidikan Moral, (Yogyakarta: Rineka
Cipta,2013), h.94
15