LISDA NURMAULIDA
IDA MULYANI
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM AL AZHAR
LUBUK LINGGAU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penilaian hasil kegiatan belajar peserta didik merupakan hal yag sangat
penting dalam proses pembelajaran .Dengan melaksanakan penilaian hasil belajar
akan dapat mengetahui seberapa besar keberhasilan peserta didik telah menguasai
kompetensi atau materi yang telah diajarkan oleh guru/pendidik. Terdapat beberapa
macam tes dan berdasarkan tes ini para pendidik memperoleh informasi tentang
siswanya yang kemudian menjadi landasan untuk mengambil keputusan yang dapat
menentukan nasib siswa tersebut.
Sebetulnya bukan tes atau pengukuran itu sendiri yag menjadi penentu nasib
siswa..akan tetapi interpretasi dari hasil pengukuran dan alat pengukuran tersebut
berdasarkan informasi yang sama.
Dari sini dapat dilihat betapa pentingnya suatu tes dalam dunia pendidikan. Dengan
demikian, kita tidak dapat mengabaikan pembuatan suatu tes atau cara
mengukurnya, penyelenggaraannya, maupun cara menginterpretasikannya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ( permendiknas ) nomor 20 tahun
2007 menyebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian adalah menyeluruh dan
berkesinambungan.Hal ini berarti bahwa penilaian oleh guru mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai tehnik penilaian yang sesuai
untuk memantau perkembangan,perkembangan peserta didik cukupan aspek
penilaian yang dimaksud adalah aspek kognitip ( pengetahuan ) aspek pisikomotor
( ketermpilan) dan aspek afektif ( sikap).
Satuan pendidikan harus merancang kegiatan pembelajaran yang
tepat agar tujuan pembelajaran afektif dapat dicapai. Keberhasilan pendidik
melaksanakan pembelajaran ranah afektif dan keberhasilan peserta didik
mencapai kompetensi afektif perlu dinilai. Oleh karena itu perlu
dikembangkan acuan pengembangan perangkat penilaian ranah
afektif serta penafsiran hasil pengukurannya.
Penilaian psikomotorik implementasinya dapat dilakukan dengan menggunakan
observasi atau pengamatan.Observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan
untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati,baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar
atau psikomotorik. Misalnya tingkah laku peserta didik Ketika praktik, kegiatan
diskusi peserta didik, partisipasi peserta didik
Untuk dapat merancang dan melaksanakan penilaian psikomotor yang
sesuai dengan standar penilaian,guru harus memiliki pengetahuan,pemahaman,dan
kemampuan yang memadai dalam mengembangkan perangkat penilaian
psikomotor.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3.TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian psikomotor, bagaimana penilaiannya,perangkatnya
,kontruksi penilaian dan bagaimana Menyusun rancangan penilaian psikomotor.
BAB II
2.1 PEGERTIAN PSIKOMOTOR
Hasil belajar peserta didik dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu
kognitif,afektif, dan psikomotor.Ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama
lain secara eksplisit. Apapun mata pelajarannya selalu mengandung tiga ranah
itu,namun penekanannya berbeda. Mata pelajaran yang menuntut kemampuan
praktik lebih menitik beratkan pada ranah psikomotor sedangkan mata pelajaran
yang menuntut kemampuan teori lebih menitiberatkan pada ranah kognitif, dan
keduanya selalu mengandung ranah afektif . Ranah kognitif berhubungan
dengan kemampuan berpikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal,
memahami,menerapkan, menganalisis,mensintesis,dan mengevaluasi.Ranah
afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan,minat,sikap,emosi, dan
nilai. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas
fisik,misalnya dalampembelajaran PAI praktik solat,Gerakan solat ,berwudhu
tayamum dll, dalam pelajaran lainnya seperti lari, melompat, melukis, menari,
memukul, dansebagainya.
Untuk melakukan pengukuran hasil belajar ranah psikomotor, ada dua hal
yang perlu dilakukan oleh pendidik, yaitu membuat soal dan membuat perangkat/
instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta didik. Soal untuk hasil
belajar ranah psikomotor dapat berupa lembar kerja, lembar tugas,perintah
kerja,dan lembar eksperimen. Instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta
didik dapat berupa lembar observasi atau portofolio. Lembar observasi adalah
lembar yang digunakan untuk mengobservasi keberadaan suatu benda atau
kemunculan aspek-aspek keterampilan yang diamati. Lembar observasi dapat
berbentuk daftar periksa/check list atau skala penilaian (rating scale). Daftar
periksaberupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya tinggal
memberi check(centang) pada jawaban yang sesuai dengan aspek yang
diamati. Skala penilaian adalahlembar yang digunakan untuk menilai unjuk kerja
peserta didik atau menilai kualitaspelaksanaan aspek-aspek keterampilan yang
diamati dengan skala tertentu, misalnya skala1 - 5. Portofolio adalah kumpulan
pekerjaan peserta didik yang teratur dan berkesinambungan sehingga
peningkatan kemampuan peserta didik dapat diketahui untuk menuju satu
kompetensi tertentu.
Untuk melakukan pengukuran hasil belajar ranah psikomotor, ada dua hal yang
perludilakukan oleh pendidik, yaitu membuat soal dan membuat perangkat/
instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta didik. Soal untuk hasil belajar
ranah psikomotor dapat berupa lembar kerja, lembar tugas, perintah kerja, dan
lembar eksperimen. Instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta didik
dapat berupa lembar observasi atau portofolio.
Manfaat penilaian, yaitu:
- Mengetahui tingkat ketercapaian Standar Kompetensi yang
sudahdijabarkan ke Kompetensi Dasar.
- Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik.
- Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik.
- Mendorong peserta didik belajar/berlatih.
- Mendorong pendidik untuk mengajar dan mendidik lebih baik.
- Mengetahui keberhasilan satuan pendidikan dan mendorongnya untuk
berkarya lebih terfokus dan terarah.
DAFTAR PUSTAKA