Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TAHSIN AL-QUR'AN
" ILMU TAJWID "

DOSEN PENGAMPU : Nurus Amzana,M.Pd.I


Nidn. 2104098801
Disusun Oleh;
1. Ahmad Hanifudin (2021.09.14.047)
2. Sholeha fatmawati (2021.09.14.39)
3. Latifa seftiani (2021.09.14.005)
4. Uli darojah (2021.09.14.011)
FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISAM (IAI)AL -AZHAR
LUBUK LINGGAU 2021\2022

KATA PENGATAR ....................................................i


DAFTAR ISI ..............................................ii

BAB I...........................................................................1

PENDAHULUAN...............................................................1

A. Latar Belakang Masalah ..........................................1


B.Rumusan masalah .......................................1

BAB II................................................................2

PEMBAHASAN...........................................................2

A. Pengertian Ilmu Tajwid ...............................................2

B. Hukum Mempelajari ilmu tajwid....................................3

C. Pokok pokok bahasan ilmu tajwid.............................3

D. Tujuan mempelajari ilmu tajwid .....................................4


BAB III.....................................................5

PENUTUP...............................................5

KATA PENGATAR

Asalamualikum Wr.Wb
Alhamdulillah hirobil alamin puji syukur kehadirat Allah SWT.karna
berkat rahmat hidayat beliau lah kita dapat menjalani hidup yang penuh berkah
seperti sekarang ini dan kami bisa menyelesaikan makalah tahsin Alquran " ilmu
tajwid " ini.
Ibuk dosen Nurus Amzana M.pd.i , Terimakasih telah membimbing kami
dan kami ucapkan kepada teman-teman yang telah memberi suport dan
dukunngannya .
Kami mohon maaf apabila dalam makalah tahsin Alquran ini ,masih
terdapat kekuranggan dan kesalahan, kami sangat mengharap kritikan saran dan
masukan yang sifatnya membangun, demi kesempurnaan makalah ini.
Wasalamualaikum Wr,Wb.

Singkut,02 Oktober 2021


Penyusun

Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu tajwid adalah ilmu yang sangat penting dan harus di miliki
oleh setiap anak sejak usia dini dan umat muslim sebagai dasar sebelum
mempelajari ilmu-ilmu lainya, karena membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar, dibutuhkan sudah paham dalam ilmu tajwid nya. Tetapi sebagian
umat muslim megalami kesulitan untuk menghafal berbagai jenis ilmu
tajwid dan menerapkan saat di hadapan Al-Qur’an.
Ataupun, hanya sedikit yang memahami tentang Ilmu Tajwid
dan jarang menerapkan saat membaca Al-Qur’an.Dengan kita sering
membaca dan mengaplikasikan Al-Qur’an dalam ke hidupan sehari-hari
maka hidup kita akan damai. Untuk mempelajari cara pembacaan Al-Quran
dengan baik dan benar, harusnya menerapkan ilmu tajwid nya. Al-Qur’an
adalah kitab suci agama islam, hukum membaca ayat suci dengan ilmu
tajwid adalah Fardhu’ain. Namun Ilmu Tajwid tergolong ilmu yang sulit di
pelajari khususnya bagi yang kurang fasih dalam bahasa arab.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian ilmu tajwid
2. Hukum mempelajari ilmu tajwid
3. Pokok-pokok bahasan ilmu tajwid
4. Tujuan mempelajari ilmu tajwid
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Tajwid
Pengertian Tajwid menurut bahasa (etimologi) adalah memperindah
sesuatu bacaan. Sedangkan menurut istilah adalah pengetahuan tentang kaidah
serta cara-cara membaca Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya. Tujuannya ilmu
tajwid adalah memelihara bacaan Al-Qur’an dari kesalahan dan perubahan,
serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca Al-Qur'an. Adapun
belajar ilmu tajwid itu hukunya fardhu kifayah,sedangkan membaca Al-Qur’an
dengan baik (sesuai dengan ilmu tajwid) itu hukumnya fardu ‘ain. Adapun dalil
yang mewajibkan menerapkan ilmu tajwid dalam setiap membaca Al-Qur’an ;
a. Dalil dari Al-Qur’an.
Firman Allah s.w.t,;
‫اَ ۡو ِز ۡد َعلَ ۡي ِه َو َرتِّ ِل ۡالقُ ۡر ٰانَ ت َۡرتِ ۡي ًل‬
Artinya; atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu
dengan perlahan -lahan (tajwid) (Q.S.Al-muzzammil .04)

Ayat ini jelas menunjukan bahwa Allah s.w.t memerintahkan Nabi


s.a.w. untuk membaca Al-Qur’an, yang di turunkan kepadanya dengan
tartil,yaitu memperintah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).
b. Dalil dari As-sunnah.
Dalam hadist yang di riwayatkan dari ummu salamah r.a (istri nabi
s.a.w.), ketika beliau di tanya tentang bagai mana bacaan dan sholat
Rosulullah s.a.w., maka beliau menjawab :
‫صلَّى َحتَّى‬ َ ‫صلِّي ثُ َّم يَنَا ُم قَ ْد َر قَ ْد َر َما‬ َ ُ‫صاَل تَهُ َكانَ ي‬ َ ‫ت َما لَ ُك ْم َو‬ ْ َ‫فَقَال‬
ْ ُ ْ ُ
ُ ‫يُصْ بِ َح ث َّم نَ َعتَت قِ َرا َءتَهُ قَ ْد َر َما نَا َم ث َّم فَإ ِ َذا ِه َي تَن َع‬
ً‫ت قِ َرا َءةً ُمفَ َّس َرة‬
َ ُ‫صلَّى ثُ َّم ي‬
‫صلِّي يَنَا ُم‬ َ ‫َحرْ فًا َحرْ فًا َما‬

Artinya“ ketahuilah bahwa baginda s.a.w. sholat yang kemudian tidur,


yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian baginda
kembali sholat ,yang lamanya seperti ketika bliau tidur tadi, kemudian
tidur lagi, yang lamanya sama seperti ketika beliau shalat tadi hingga
menjelang subuh. Kemudian dia (ummu salamah) mencontoh kan cara
bacaan rasulullah s.a.w dengan menunjukkan (satu) bacaan yang
menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu.’’ (Hadist 2847 Jamik
At-Tirmizi)

c. Dalil dari Ijma’ ulama .


Telah sepakat para ulama, sepanjang zaman sejak dari zaman
Rosulullah s.a.w. samapai dengan sekarang dalam menyatakan bahwa
membaca Al Qur’an, secara bertajwid suatu yang fardhu(wajib).pengarang
kitab Nihayah menyatakan :”sesunguhnya telah Ijma’ (sepakat) suatu
imam dari kalanggan ulama yang di percaya bahwa tajwid adalah suatu hal
yang wajib sejak jaman Nabi s.a.w. Sampai dengan sekarang dan tidak
seorangpun yang mempertikaikan kewajiban ini.”

B. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid


Hukum mempelajari ilmu Tajwid adalah fardhu kifayah. Artinya ,
jika ada seorang kaum muslimin, yang mempelajari ilmu tajwid ,maka
gugurlah kewajiban sebagai kaum muslimin lainya untuk mempelajari
ilmu tajwid.
Hukum mengamalkan ilmu tajwid hukumnya fardhu ‘ain ,bagi
setiap pembaca Al qur’an (qori’) dari umat islam, seperti yang di kutip
dari dasar -dasar ilmu tajwid. Dr. Marzuki, M.AA, Sun Choirol ummah,
S.AG, M.S.I. Artinya , meskipun hukum mempelajari ilmu tajwid fardhu
kifayah , tetapi membaca Al Qur’an dengan baik dan benar adalah
keharusan (fardhu ‘ain).

C. Pokok pokok bahasan ilmu tajwid


 Makhorijul huruf, yaitu tempat -tempat keluarnya huruf .
Makhorijul huruf menurut imam Kholil itu ada 17 yaitu:
1.)Rongga mulut dan tenggorokan. (‫)"_حرف مد "ا_ى_و‬
2.)pangkal tenggorokan (tenggorokan bagian bawah)"‫ه‬، ‫" ء‬
3.)tengah tenggorokan (tenggorokan bagian tengah)"‫ح‬،‫"ع‬
4.)puncak tenggorokan (tenggorokan bagian atas)"‫خ‬،‫"غ‬
5.)pangkal lidah mengenai langit-langit yang di atasnya."‫"ق‬
6.)pangkal lidah yang agak kedepan mengenai langit-langit."‫"ك‬
7.)Tengah lidah dan tengah langit-langit."‫ي‬،‫ش‬،‫"ج‬
8.)sisi kanan - kiri mengenai sisi gigi geraham atas sebelah dalam."
‫"ض‬
9.)sisi lidah bagian depan mengenai gusi gigi seri pertama yang atas."‫"ل‬
10.)ujung lidah mengenai gusi gigi seri pertama yang atas"‫"ن‬
11.) Ujung lidah agak kedalam mengenai gusi gigi depan."‫"ر‬
12.) Punggung Ujung lidah mengenai pangkal gigi depan atas sampai
mengenai gusinya."‫ت‬،‫د‬،‫"ط‬
13.) Ujung lidah menghadap dan mendekat diantara gigi seri atas dan
bawah."‫ز‬،‫س‬،‫"ص‬
14.)Ujung lidah dan ujung dua gigi depan atas."‫ث‬،‫ذ‬،‫"ظ‬
15.) Bibir bawah bagian dalam mengenai ujung gigi depan atas."‫"ف‬
16.)Kedua bibir atas dan bawah."‫م‬،‫ب‬،‫"و‬
17.) Rongga pangkal hidung.(‫م دان ن‬، ‫)حرف غنة‬

 Shifatul huruf, yaitu: keadaan ketika membaca huruf, seperti menahan


nafas,melepas suara,tebal dll.
Shifat-shifat huruf yang terkenal ada 17, yang 5 berlawanan dengan yang 5
dan yang 7 tidak.
1.)Hams, berlawanan dengan 2.)Jahr.
3.)Syiddah, berlawanan dengan 4.)Rokhowah dan Bainiyyah.
5.)Isti'la, berlawanan dengan 6.)istifal.
7.)ithbaq, berlawanan dengan 8.)infital.
9.)idzlaq, berlawanan dengan 10.)ishmat.
11.)Shofie
12.)Qolqolah
13.)Lain
14.)Inhirof
15.)Takrir
16.)Tafasysyi
17.) Istiholah.
 Ahkamul huruf, yaitu tentang hukum-hukum yang lahir dari hubungan
antar huruf.(Hukum nun sukun atau tanwin).
Yaitu: Ada 5
1.)idhhar Chalqiy (‫ )اظهار حلقي‬yaitu: Nun sukun/tanwin bertemu dengan
salah satu huruf 6 (enam):Hamzah,Cha,Kho,'Ain,Ghoin,Ha (‫ه‬،‫غ‬،‫ع‬،‫خ‬،‫ح‬،‫)ء‬
contohnya: nun sukun bertemu Hamzah(‫ )وينئون‬,
Tanwin bertemu Hamzah(‫)وجنت ألفافا‬.

2.)Idghom Bighunnah (‫ )إدغام بغنة‬yaitu: Nun sukun/tanwin bertemu dengan


salah satu huruf 4 ( empat): Ya,Nun,Min,Waw (‫و‬،‫م‬،‫ن‬،‫ )ي‬dilain kalimah.
Contohnya: Nun sukun bertemu Ya (‫)ومنيؤمن‬, Tanwin bertemu Ya ( ‫وحي‬
‫)يوحى‬.
3.)Idghom Bila Ghunnah (‫ )إدغام بالغنة‬yaitu: Nun sukun/tanwin bertemu
dengan salah satu huruf 2 (dua): Lam,Ro.(‫ر‬،‫)ل‬
Contohnya:‫( من لدنه‬Nun sukun bertemu Lam)
4.)Iqlab (‫ )اقالب‬yaitu: Nun sukun/tanwin bertemu dengan huruf Ba.(‫)ب‬
Contohnya: ‫( ينبوعا‬Nun sukun bertemu Ba).
5.)Ikhfa' Chaqiqiy (‫ )اخفاء حقيقي‬yaitu: Nun sukun/tanwin bertemu dengan
salah satu huruf 15 (Lima belas):
Ta,Tsa,Jim,Dal,Dzal,Za,Sin,Syin,Shod,Dlod,Tho,Dho,Fa,Qof,Kaf.(
‫ك‬،‫ق‬،‫ف‬،‫ظ‬،‫ط‬،‫ض‬،‫ص‬،‫ش‬،‫س‬،‫ز‬،‫ذ‬،‫د‬،‫ج‬،‫ث‬،‫)ت‬.
Contohnya: Nun sukun bertemu Jim (‫)إنجيل‬, Tanwin bertemu Jim (‫)حبا جما‬.

 Ahkamul mad , yaitu tentang hukum-hukum memanjangkan huruf.


Mad yaitu: Memanjangkan suara huruf mad.
Huruf mad ada 3 yaitu: Alif sukun didahului fatchah,Ya sukun didahului
kasroh dan Waw sukun didahului Dlomah. Seperti (‫)نوحيها‬.
Hukum mad dibagi 2 (dua) yaitu:
1.) MAD ASHLIY (‫ )مد اصلي‬yaitu :Mad yang panjang nya 1 Alif karena
tidak bertemu Hamzah,Sukun atau tasydid.
MAD ASHLIY ADA 6 :
A. Mad thobi'iy ialah: Huruf mad yg tidak bertemu Hamzah , sukun atau
tasydid .(panjang nya 1 Alaif / 2 harokat).
Contohnya: ‫قلوا‬،‫قيل‬، ‫قالوا‬.
B. Mad thobi'iy Harfiy ialah: Mad thobi'iy yang ada di Huruf ‫ح ي ط ه ر‬
Contohnya: ‫حم‬،‫طه‬
C. Mad "Iwadl ialah: Harokat fatchatain dibaca waqof,selain Ta
Marbuthoh.(1 Alif /2 Harokat).
Contohnya: ‫_ ر حيما‬ ‫رحيما‬
D. Mad tamkim ialah: Ya kasroh bertasydid bertemu Ya sukun.
Contohnya: ‫عليين‬
E. Mad badak ialah: setiap Hamzah yang di baca panjang.
Contohnya: ‫ءاتنا‬
F. Mad shilah Qoshiroh
Keterangan di mad far''iy (Mad shilah Thowilah).

2.) MAD FAR"IY (‫ )مدفرعي‬yaitu: Mad yang panjang nya lebih dari 1 Alif
karena bertemu Hamzah, sukun atau tasydid.
MAD FAR''IY ADA 10 :
A. Mad wajib Muttashil ialah : Huruf Mad bertemu Hamzah dalam satu
kalimah.(panjang nya 2 ½ Alif /5 Harokat.
Contohnya: ‫اوليك‬
B. Mad Ja'iz Munfashil ialah Huruf mad bertemu Hamzah (berbentuk
Alif ) dilain kalimah.(panjangnya 2 ½ Alif / 5 Harokat.
Contohnya: ‫يأيها‬
C. Mad shilah Thowilah
Mad shilah ialah Hu dan Hi yang dibaca panjang.
Mad shilah ada 2 :
1.)Mad shilah Qoshiroh ialah mad shilah yang tidak bertemu Hamzah.
(panjangnya 1 Alif / 2 Harokat).
Contohnya: ‫من دونه ملتحدا‬
2.)Mad shilah Thowilah ialah mad shilah yang bertemu Hamzah.
(panjangnya 2 ½ / 5 Harokat).
Contohnya: ‫عنده وإال‬
D.Mad "Aridl Lissukun ialah: Huruf mad bertemu sukun karena dibaca
waqof.
(Panjangnya boleh 1,2 atau 3 Alif ) 2,4 atau 6 Harokat.
Contohnya: ‫عظيم _ عظيم‬
E.Mad Lin ialah Waw sukun atau Ya sukun yang didahului fatchah
bertemu sukun karena Waqof.(Panjangnya boleh 1,2 atau 3 Alif ) 2,4 atau
6 Harokat.
Contohnya: ‫قوم _ قوم‬
F.Mad Lazim kilmiy Mukhoffaf ialah : Huruf Mad bertemu sukun asli
dalam satu kalimah. ( Panjangnya 3 Alif / 6 Harokat).
Di Al-Qur'an hanya ada dua yaitu: ‫ءالئن وقد عصيت‬، ‫ءالئن وقد كنتم‬
G.Mad Lazim kilmiy Mutsaqqol ialah: Huruf Mad bertemu tasydid dalam
satu kalimah. ( Panjangnya 3 Alif / 6 Harokat).
Contohnya: ‫ءآهللا‬
H.Mad Lazim Charfiy Mukhoffaf ialah: Huruf Mad bertemu sukun dalam
huruf. ( Panjangnya 3 Alif / 6 Harokat).
Contohnya : ‫يس‬، ‫ حم‬،‫الر‬
I.Mad Lazim Charfiy Mutsaqqol ialah Huruf Mad bertemu sukun yang
dibaca Idghom dalam huruf. ( Panjangnya 3 Alif / 6 Harokat).
Contohnya : ‫ المص‬، ‫الم‬
J.Mad Farq ialah : Hamzah bertemu Al Ta'rif dibaca panjang.
( Panjangnya 3 Alif / 6 Harokat),di Al-Qur'an hanya ada 3 contoh nya:
‫قل ءآلذكرين‬، ‫ ءآهلل‬، ‫ءآلئن‬

‫ا‬C. Tujuan mempelajari ilmu tajwid


Tujuan mempelajari ilmu tajwid ialah agar dapat membaca ayat-ayat al
Qur’an denggan (fashih) sesuai dengan yang diajarkan Rosulullah saw. serta
dapat memelihara lisanya dari kesalahan-kesalahan ketika membaca al
Qur’an . Disamping itu ,mempelajari ilmu tajwid juga bertujuan agar dapat
memelihara bacaan al Qur;an dari kesalahan dan perubahan . Dengan
membaca al Qur’an sebagai firman Allah secara besar dengan diharapakan
pembaca al Qur’an (qori’) memperoleh ridho Allah SWT, dan mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Dengan bayaknya aturan dan ketentuan dalam membaca Al-Qur'an yang
kemudian dikaji dalam ilmu tajwid. Maka ilmu tajwid menjadi sangat penting
bagi Al-Qur’an dan juga bagi para pembacanya . Ilmu tajwid memiliki tujuan
untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an terutama dalam pembacanya, dari
terjadinya perubahan dan kesalahan dalam pengucapan huruf Arab yang
mengcakup tiga hal penting ,yaitu; 1) tempat keluarnya huruf (makhraj), 2)
hukum-hukum yang timbul dalam susunan kalimat Al-Qur'an seperti , Idhhar
Chalqiy, Idghom Bighunnah, Idghom ,Bila Ghunnah, Iqlab, Ikhfa'Chaqiqiy
dan Hukum Mad.
Denggan tujuan yang seperti itu, ilmu tajwid memiliki keistimewaan
tersendiri bagi seorang muslim . Di bandingkan dengan ilmu -ilmu lain , ilmu
tajwid memiliki keistimewaan yang lebih, bahkan ada yang mengatakan
bahwa ilmu tajwid merupakan semulia -mulianya ilmu ,karna berkaita
langsung dengan Al-Qur’an yang merupakan kalam Allah.

BAB III
PENUTUP
Ilmu tajwid merupakan ilmu yang sangat penting bagi umat muslim,karena
ilmu tajwid ,merupakan dasar-dasar ilmu yang digunakan untuk (alat) membaca al
Qur’an dengan baik dan benar. Di indonsia , kajian terhadap ilmu tajwid
mengalami perkembangan yang sangat baik ,terbukti banyak toko-toko atau ulama
yang ahli dan menekuni ilmu bidang ini. Baik di pondok pesantren, ilmu tajwid
ini juga berkembang sangat lah baik, contohnya yaitu di pondok pesantren jawa
menjadi salah satu bukti para ulama menekuni ilmu tajwid misalnya, di
Yogyakarat di kenal K.H. Munawir dari krapyak,di kudus terkenal K.H. Arwani
,K.H M.Ulin Nuha Arwani K.H.M.ulil Albab Arwani, dan masih bayak yang lain
lagi.

DAFTAR PUSTAKA
• Wawan Sjahriyanto, Qur’an Player 2.0.1.0 . Departemen Agama RI.Jakarta,
2005.
• Pondok tahfidh yanbu'ul Qur'an kudus. cetakan II : Rabi'ul awwal 1433 H -
Februari 2012 M.

Anda mungkin juga menyukai