Anda di halaman 1dari 32

CRITICAL BOOKING RIEVIEW

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu : Dr. Hadis Purba, MA

Disusun Oleh : Putri Rahayu (0301213167)

Kelas : PAI-4/ Sem.II

Mata Kuliah : Etika Akademik

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat kepada hamba-hamba-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan critical booking rieview ini atas petunjuk dan pertolongan-
Nya. Tak lupa pula shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat-sahabat, dan pengikutnya.

Critical Booking Rieview ini disusun berdasarkan tugas yang dititipkan kepada saya dari
proses pembelajaran yang telah dilakukan. Critical booking rieview ini memuat mengkritik buku
akhlak tasawuf” untuk saya pelajari lebih dalam.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr,Hadis Purba, MA. selaku dosen
pengampu, dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan critical booking
rieview ini dari awal hingga selesai.

Saya menyadari, Critical Booking Rieview ini masih banyak terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan.

Medan, 17 Juni 2022

Putri Rahayu
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………........................………………………………………………...

DAFTAR ISI……………………............................................……………………………………..

BAB I PENDAHULUAN………………………………………….......................................……...

A. Latar Belakang CBR…………….......................……………………………………….


B. Tujuan CBR……………………........………………………………………………….
C. Manfaat CBR……………………………………………....................................……...

BAB II IDENTITAS BUKU………………………................…………………………………….

A. Ringkasan Buku………………....................…………………………………………...

BAB III PEMBAHASAN………………............…………………………………………………..

A. Kelebihan………......................................……………………………………………...
B. Kelemahan………………....…………………………………………………………...

BAB IV PENUTUP………………………................……………………………………………...

A. Kesimpulan……………………....................................………………………………..
B. Saran………………………........................................…………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Critical Booking Rieview

Akhlak tasawuf merupakan mata kuliah wajib sebagai komponen Mata Kuliah Dasar
Umum (MKDU) di setiap Lembaga Pendidikan Tinggi Islam sejak tahun 1999 bagi mahasiswa
di semua jurusan dan fakultas. Hal itu menunjukkan bahwa mata kuliah ini dipandang sangat
urgen dalam membentuk akhlak mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa untuk menghadapi
era globalisasi.

Pemberian mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui, memahami, dan
memiliki wawasan men dalam tentang dimensi-dimensi Akhlak Tasawuf dan selanjutnya dapat
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan materi yang dibahas meliputi
pengertian Akhlak Tasawuf, ruang lingkup, manfaat mempelajarinya, hubungannya dengan
ilmu-ilmu lain ukuran baik dan buruk, manusia dalam prespektif ilmu tasawuf, tarikat, dimensi-
dimensi tasawuf, dan karakteristik akhlak kaum sufi.

B. Tujuan Critical Booking Rieview

Tujuan Dari Critical Booking Rieview Ini Adalah :

1. Untuk Mengetahui Isi Buku Akhlak Tasawuf


2. Untuk Melengkapi Tugas

C. Manfaat Critical Booking Rieview


Supaya kita Mengetahui Critical Booking Rieview Akhlak Tasawuf
BAB II
IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Aklak Tasawuf

Penulis : Dr. Rahmat Hidayat, MA

Editor : Drs. Hadis Purba, MA

Tahun Terbit : 2018

Penerbit : PERDANA PUBLISHING

ISBN : 9786025674396

Email : perdanapublishing@gmail.com
RINGKASAN BUKU

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian Akhlak

Untuk memberikan definisi terhadap sesuatu biasanya para ilmuwan atau ahli
menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan dari sudut bahasa dan pendekatan dari segi
peristilahan.

‫االخالق هي صفات االنساناالدبيه‬

Artinya : Aklah ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari sudut bahasa perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu akhlakul sebagai
bentuk jamak dari kata khuluqun Yang berarti budi pekerti, perangai, kelakuan, atau tingkah
laku, tabiat. Jadi dapat dipahami bahwa para ahli dapat memberikan pengertian akhlak secara
istilah tersebut lebih menitikberatkan pandangan mereka pada aspek Apa yang mendasari
lahirnya perbuatan yaitu sifat yang bertanam dalam batin manusia.

Para ulama merumuskan artian akhlak dimaksudkan sebagai media yang


memungkinkan adanya hubungan baik antara khalik dengan makhluk atau sebaliknya dengan
hubungan baik antar sesama makhluk (Hamzah Yakub).

B. Ilmu Akhlak

Mengingat dan menyadari pentingnya kajian tentang nilai akhlak manusia maka pada
masa-masa berikutnya kajian akhlak ini dikembangkan menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri
dalam dunia islam.

Ahmad Amin mengemukakan bahwa ilmu akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik
dan buruk menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh setengah manusia kepada lainnya
menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan
jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.
C. Beberapa Istilah Yang Berdekatan Dengan Akhlak

Ketika membicarakan akhlak atau ilmu akhlak kita sering menemukan berapa istilah yang
lazim digunakan untuk akhlak atau ilmu akhlak tersebut, seperti :

1.Etika

Perkataan etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat kebiasaan titik etika
merupakan bagian dari pelajaran filsafat yang didefinisikan sebagai berikut:

a. Etika ialah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan
memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran

b. Etika ialah bagian dari filsafat yang mengajarkan keseluruhan Budi baik dan buruk.

2. Moral

Perkataan moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan dalam bahasa
Indonesia dikatakan bahwa moral adalah baik buruk perbuatan dan kelakuan.

D. Ruang lingkup Pembahasan Ilmu Akhlak

Setiap ilmu memiliki objek atau ruang lingkup pembahasan. Ruang lingkup ini terdiri
dari:

a. Objek formal, yaitu benda atau zat yang menjadi pembahasan umum suatu ilmu
b. Objek material, yaitu sifat, keadaan atau perilaku tertentu dari suatu benda atau zat Karena
itu, bisa saja banyak ilmu memiliki objek formal yang sama. yang membedakan suatu ilmu
dengan ilmu lainnya adalah objek materialnya. Misalnya, antropologi, sosiologi, dan
kedokteran, objek formal ilmu-ilmu adalah sama yaitu manusia. Tetapi ketiganya menjadi
berbeda karena berbeda objek materialnya. Objek material antropologi adalah cita karsa dan
budaya manusia, objek material sosiologi adalah hubungan sosial manusia sebagai makhluk
individu dan masyarakat, dan objek material ilmu kedokteran adalah kesehatan tubuh
manusia.

Dr. Hamzah Yakub juga mengemukakan bahwa perbuatan yang menjadi objek pembahasan ilmu
akhlak itu adalah tindakan yang dilakukan oleh diri manusia dalam situasi sadar dan bebas.
E. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak

Akhlak yang baik dari setiap manusia sangat diharapkan oleh semua orang setiap
keluarga pasti mengharapkan agar anggota keluarganya memiliki akhlak yang baik.

Ahmad amin mengatakan bahwa yang tidak mempelajari ilmu akhlak dapat juga memberi
hukum baik dan buruk kepada sesuatu dan dapat pula ia menjadi baik perangainya.

Jika demikian halnya Apa fungsi dan manfaat mempelajari akhlak itu tentang fungsi dan
manfaat mempelajari akhlak Ahmad Amin mengemukakan bahwa fungsi dan kedudukan ilmu
akhlak dapat diibaratkan seperti seorang dokter dokter dapat menerangkan kepada si sakit akan
bahayanya minuman keras dan bekasnya terhadap akal dan tubuh kemudian si sakit boleh
memilih meninggalkannya agar sehat badannya atau terus meminumnya dan dokter tersebut
tidak dapat mencegahnya.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa fungsi dan manfaat pelajaran ilmu akhlak
adalah sebagai berikut:

1. Ilmu akhlak dapat memenuhi rasa ingin tahu manusia tentang nilai-nilai kebaikan dan
keburukan

2. Ilmu akhlak dapat menjadi petunjuk atau memberi arah bagi manusia yang ingin berbuat baik

3. Nilai-nilai yang terkandung dalam pelajaran akhlak dapat menjadi sugesti atau mendorong
jiwa manusia untuk melakukan kebaikan

4. Ilmu akhlak membahas tentang sifat-sifat jiwa manusia.

F. Hubungan Ilmu Akhlak Dengan Ilmu Tauhid, Ilmu Jiwa, Dan Ilmu Pendidikan

1. Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tauhid

Ilmu tauhid sebagaimana dikemukakan hadis purba adalah ilmu yang membahas
tentang cara-cara mengesakan Allah dengan menyatukan pikiran, perasaan, ucapan, dan
perbuatan. Dengan demikian hubungan antara akhlak dengan ilmu tauhid ini dapat dilihat dari
aspek tujuan mempelajarinya.
Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa tujuan atau manfaat mempelajari akhlak
adalah agar manusia mendapat petunjuk, jalan, dan ukuran dalam berakhlak yang baik demikian
juga dengan tujuan mempelajari ilmu tauhid yaitu agar manusia mengenal Allah dan mengakui
keesaannya sehingga menjadi landasan untuk mengarahkan amal perbuatan yang dilakukan
manusia sehingga perbuatan manusia tersebut semata-mata karena Allah SWT secara ikhlas

Keenam rukun iman di atas memiliki hubungan dengan akhlak hubungan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:

1. Beriman kepada Allah dan hubungannya dengan akhlak

2. Iman kepada malaikat dan hubungannya dengan akhlak yang baik

3. Iman kepada kitab dan hubungannya dengan akhlak yang baik

4. Iman kepada Rasul dan hubungannya dengan akhlak yang baik

5. Iman kepada hari akhirat dan hubungannya dengan akhlak yang baik

6. Beriman kepada qada dan Qadar dan hubungannya dengan akhlak yang baik

2. Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu jiwa

Antara ilmu akhlak dengan psikologi terdapat hubungan yang amat kuat. Psikologi atau
ilmu jiwa menyelidiki dan membicarakan kekuatan perasaan, paham, mengenal, ingatan,
kehendak dan kemerdekaannya, khayal, rasa kasih, rasa senang dan rasa sakit. Sedangkan etika
sangat membutuhkan Apa yang dibicarakan oleh ilmu jiwa tadi, bahkan ilmu jiwa dapat
dikatakan sebagai pendahuluan yang tertutup dalam mempelajari akhlak.

3. Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu pendidikan

Pendidikan mempunyai hubungan dan pengaruh yang besar dengan akhlak.

Pendidikan turut mematangkan kepribadian manusia sehingga tingkah laku sesuai dengan
pendidikan yang telah diterimanya. Naluri yang terdapat pada diri seorang manusia dapat
dibangun dengan baik dan terarah melalui pendidikan.
BAB II UKURAN BAIK DAN BURUK

A. Pengertian Baik Dan Buruk

Dari segi bahasa, baik adalah terjemahan dari kata Khoir dalam bahasa Arab atau good
dalam bahasa Inggris dalam kamus munjid dikatakan bahwa yang disebut baik itu adalah sesuatu
yang telah mencapai kesempurnaan dalam ensiklopedi Indonesia dikatakan bahwa baik itu ialah
bila ia mendatangkan Rahmat memberikan perasaan senang dan bahagia. Dan dalam the
advanced learnercs of current English dikemukakan bahwa baik itu ialah sesuatu yang
mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan yang memberikan kepuasan.

B. Ukuran Baik Dan Buruk

1. Aliran hedonisme

Perkataan hedonisme berasal dari bahasa Yunani hedon yaitu artinya kelezatan atau
kenikmatan sedangkan kata isme berarti paham atau ajaran

Aliran hedonisme mengatakan bahwa, tidak semua perbuatan mengandung kelezatan atau
kenikmatan karena ada juga perbuatan yang justru mendatangkan kepedihan.

Aliran hedonisme terbagi menjadi dua yaitu:

a. Egoistik hedonisme

b. Universalistik hedonisme

2. Adat istiadat

Menurut aliran ini baik atau buruknya suatu perbuatan, ditentukan berdasarkan adat
istiadat yang berlaku dan dipegang teguh oleh masyarakat

3. Aliran intuisisme (humanisme)

Intuisi adalah merupakan kekuatan batin yang dapat menentukan sesuatu sebagai baik
atau buruknya dengan sekilas tanpa melihat buah atau akibatnya

4. Aliran utilitarianisme
Sesuai dengan nama ajaran ini maka yang menjadi prinsip bagi mereka ialah kegunaan
dari perbuatan tersebut. Jadi menurut ajaran ini baik buruknya suatu perbuatan diukur dari besar
kecilnya manfaat atau kegunaan yang ditimbulkan perbuatan tersebut bagi manusia.

5. Aliran idealisme

Tokoh utama aliran ini adalah Immanuel kant (1725 -1804). Pokok-pokok pandangannya
sebagai berikut:

a. Wujud yang paling dalam dari kenyataan atau hakikat ialah kerohanian

b. Faktor yang paling penting mempengaruhi manusia ialah kemauan yang melahirkan tindakan
yang konkrit.

c. Dari kemauan yang baik itulah dihubungkan dengan suatu hal yang menyempurnakannya
yaitu rasa kewajiban.

6. Vitalisme

Vitalisme berasal dari bahasa Inggris yang berarti daya atau kekuatan sedangkan kata
isme berarti paham atau ajaran menurut paham ini sesuatu perbuatan dikatakan baik apabila
perbuatan tersebut dapat menimbulkan atau melahirkan daya atau kekuatan yang membuat
dirinya menjadi lebih hebat, lebih perkasa, lebih berdaya, lebih kuat, lebih terhormat dari yang
lain sehingga dengan daya dan kekuatan yang dimilikinya tersebut dia memiliki kemampuan
untuk memaksakan kehendak kepada orang lain atau menjadikan dirinya selalu ditaati orang lain.

7. Teologi Islam

Islam adalah agama wahyu, artinya Islam adalah agama yang bersumber dari Wahyu
Allah bukan hasil pemikiran nabi Muhammad SAW.
BAB III AKHLAK DALAM AJARAN ISLAM

A. Prinsip-Prinsip kewajiban Akhlak Seorang Islam

1. Akhlak terhadap Allah SWT

Adapun akhlak yang harus dibangun dan dipelihara oleh setiap manusia beriman kepada Allah
SWT adalah:

a. Mengakui keesaan Allah

Allah sebagai pencipta alam semesta adalah zat yang maha tunggal esa ahad dan Wahid.

b. Dzikir

Untuk memelihara pengakuan akan keesaan Allah seperti dikemukakan di atas, maka selanjutnya
setiap orang beriman diperintahkan untuk selalu zikir yaitu menyebut atau mengingat Allah
sebanyak-banyaknya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Beribadah kepada Allah dan mematuhi hukum-hukumnya

Setelah mengakui keesaan Allah, akhlak seseorang mukmin yang utama kepada Allah Karena
tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah.

d. Mencintai Allah dan bersyukur kepadanya

Cara bersyukur adalah mengakui bahwa apa yang ada pada kita adalah pemberian Allah
kemudian memuji Allah dan selanjutnya menggunakan semua pemberian Allah tersebut sesuai
dengan jalan atau cara yang diridainya.

e. Berharap dan berdoa kepada Allah

Dengan mengakui bahwa hanya Allah yang maha kuasa dan hanya dia yang menentukan
kehidupan setiap makhluk maka orang muslim dituntut untuk berlindung hanya kepada Allah
dan berdoa hanya kepadanya.

f. Tawakal kepada Allah


Tawakal adalah menyerahkan segala perkara ikhtiar dan usaha yang dilakukan kepada Allah
SWT serta berserah diri sepenuhnya kepadanya untuk mendapatkan manfaat atau menolak yang
mudharat.

g. Taubat dan istighfar

Manusia tidak lepas dari salah dan dosa dalam keadaan seseorang terkerumus dalam berbuat
salah dan dosa hendaklah dia segera ingat kepada Allah menyesali kesalahannya memohon
ampun atas dosanya dan taubat kepada Allah.

2. Akhlak kepada Rasulullah

Muhammad SAW adalah rasul terakhir yang diutus Allah kepada umat manusia untuk membawa
ajaran Islam yang menjadi tuntunan dan pedoman hidup dalam mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat.

3. Akhlak terhadap orang tua

Orang tua adalah orang yang membuat kita terlahir ke dunia, memelihara kita, memenuhi
kebutuhan hidup kita, mendidik dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang dan penuh
pengorbanan.

4. Akhlak terhadap diri sendiri

Agama Islam juga memerintahkan agar setiap muslim mempraktekkan akhlak yang baik pada
dirinya sendiri.

Adapun akhlak terhadap diri sendiri antara lain adalah sebagai berikut.

a. Memelihara kesucian dan kesehatan sendiri

b. Meningkatkan kemampuan diri dengan menuntut ilmu

c. Rajin, kreatif, kerja keras, dan produktif

d. Berlaku tenang dan tidak berburu-buru.

5. Akhlak terhadap sesama manusia dan makhluk lain di alam sekitar


Islam memerintahkan setiap muslim untuk berperilaku baik terhadap sesama manusia firman
Allah dalam Alquran surah al-qashash ayat 77

B. Beberapa Sifat Terfuji Menurut Ajaran Islam

1. Kesucian hati

Kesucian hati atau hati yang suci merupakan sifat dasar dan utama yang harus dimiliki oleh
seorang muslim Karena hati yang suci menjadi dasar bagi sifat-sifat baik yang lainnya.

2. Benar

Benar adalah sifat yang baik dan terpuji menurut Islam dan sifat ini akan menentukan status dan
derajat seseorang dalam kehidupan bermasyarakat karena sifat benar ini akan mendatangkan
kebaikan di tengah-tengah masyarakat.

3. Amanah

Yang dimaksud dengan amanah ialah suatu sifat dan sikap pribadi yang setia tulus hati dan jujur
dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan kepadanya, berupa harta benda rahasia maupun
tugas kewajiban.

4. Malu

Yang dimaksud dengan malu ialah malu terhadap Allah dan malu kepada diri sendiri dikala akan
melanggar peraturan-peraturan Allah dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dalam suatu
komunitas.

5. Adil

Adil dapat diartikan dengan suatu sikap dan tindakan memberi hak kepada yang berhak.

6. Berani

Yang dimaksud dengan berani adalah suatu sikap mental di mana seseorang dapat menguasai
jiwanya dan berbuat menurut semestinya.

7. Rendah hati
Rendah hati merupakan sifat yang baik dan terpuji titik dengan sifat ini seseorang akan disenangi
oleh orang lain orang yang memiliki sifat rendah hati tidak menunjukkan sikap merasa lebih
hebat dari orang lain sekalipun dalam kenyataannya dia lebih mampu dari orang lain tersebut.

8. Optimis

Sifat optimis merupakan wujud dari keadaan jiwa yang kuat dan penuh harap akan mendapatkan
keadaan yang lebih baik.

9. Sabar

Ada peribahasa mengatakan bahwa kesabaran itu pahit laksana jadam, namun akibatnya lebih
manis dari pada madu.

10. Kasih sayang

Sifat kasih sayang atau ar-rahman merupakan sifat yang sangat terpuji karena sifat ini adalah
perwujudan dari sifat ar-rahman dan ar-rahim kasih sayang Allah kepada semua makhlukNya.
BAB IV MENGENAL TASAWUF

A. Nama Dan Definisi Tasawuf

Sangat sulit menentukan berasal dari kata Apa perkataan tasawuf atau sufi itu, karena
sangat banyak pendapat yang muncul mengenai hal ini seperti:

a. Ada yang berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata suffatul masjid yang artinya
serambi masjid.

b. Ulama lain berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata shaf yang artinya barisan dalam
shalat.

c. Sebagian ulama lagi berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata shuf, artinya bulu
domba.

d. Sebagian lagi berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata sahafa yang berarti kesucian
hal ini dihubungkan dengan kebiasaan dan prinsip hidup sufi yang senantiasa ingin suci.

1. Pendefinisian tasawuf dari sudut bidayah

Pendefinisian dari sudut bidayah maksudnya adalah perasaan manusia dengan fitrahnya bahwa
tidak semua yang ada ini dapat menguasai dirinya semua ini ada hakikat agung yang memelihara
rohnya menenangkan jiwanya sehingga berusaha dengan sungguh-sungguh mendekati zat yang
agung itu menyerupai dan berhadapan dengannya.

Dari sudut fitrah ini, PPPTA IAIN SU (1981-1982:4) Mengemukakan definisi tasawuf antara
lain:

a. Ma'ruf Al karkhy menemukan bahwa: tasawuf adalah mengambil hakikat dan putus asa dari
apa yang ada dengan ditangan makhluk maka siapa yang tidak benar-benar fakir dia tidak benar-
benar bertasawuf.

2. Pendefinisian dari segi jahidah (kesungguhan)

Diantara defenisi tasawuf dari sudut Jahidah ini adalah sebagai berikut:
a Abu Muhammad Al-Jari mengatakan: tasawuf adalah memasuki semua akhlak sunni dan
keluar dari semua akhlak yang rendah.

b. Al kanany mengatakan: tasawuf adalah akhlak, maka apabila bertambah atasmu akhlak, maka
bertambahlah atasmu kesucian

3. Pendefinisian dari segi yang di rasakan

Bahwa tasawuf adalah kesadaran fitrah yang dapat mengerahkan jiwa kepada kegiatan-kegiatan
tertentu untuk mendapatkan suatu perasaan berhubungan dengan wujud Tuhan yang mutlak.

B. Sejarah Timbulnya Tasawuf Dan Perkembangannya

diskusi dan pembicaraan tentang dari mana asal tasawuf dalam dunia Islam sudah
berlangsung sejak lama, dan banyak pendapat yang bermunculan. Ada yang mengatakan bahwa
tasawuf dalam dunia Islam adalah barang-barang yang di import dari luar Islam, ada pula yang
mengatakan bahwa tasawuf adalah semata-mata bersumber dari Islam itu sendiri.

C. Hubungan Tasawuf,Ilmu Kalam, Dan Filsafat

ilmu dalam Islam di bagi kepada 4 kelompok rumpun, yaitu kelompok ilmu
kewahyuan, kelompok ilmu pemikiran, kelompok ilmu terapan dan kelompok ilmu instrumen. Di
antara ilmu-ilmu yang termasuk dalam kelompok pemikiran ialah: tasawuf, ilmu Kalam dan
filsafat.

D. Hubungan Tasawuf Dengan Kesehatan Mental

semua peraktek dan amalan-amalan dalam tasawuf adalah merupakan latihan rohani dan
latihan jiwa untuk melakukan pendakian spiritual kearah yang lebih baik dan lebih sempurna.

Manusia sebagai makhluk Allah memiliki jasmani dan rohani. Salah satu unsur manusia adalah
hati (qolbu)di samping hawa nafsu. Karena itu penyakit yang dapat menimpa manusia ada 2
macam yaitu penyakit jasmani dan penyakit rohani atau jiwa atau qolbu.

Seperti dijelaskan dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 10:

‫في قلوبهم مرض فزادهم هللا مرضا ولهم عذاب أليم بما كانوا‬
Artinya: Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka
siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

Dengan tasawuf manusia akan dapat menghindarkan diri dari penyakit kejiwaan
(psikologis) berupa prilaku mem-perturutkan hawa nafsu keduniaan, seperti dengki,

takabur, resah, gelisah, khawatir, stres dan beberapa penyakit jiwa lainnya.
BAB V PROSES TASAWUF

A. Ilmu yang perlu dipahami


1. Syariat
dalam kertas saraf ialah satu ilmu syariat yaitu menjelaskan secara ringkas dapat
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan syariat adalah ajaran Islam yang telah digariskan
oleh Allah subhanahu wa ta'ala dalam Alquran dan digariskan oleh rasulnya melalui hadits yang
berupa aqidah ibadah muamalah dan munakahat atau diamalkan secara kelahiriyah dan
jasmaniah Sebagai panduan hidup agar tidak sesat dalam menjalani kehidupan.

Dan dalam syariat yang terdapat dalam Alquran dan hadis ditunjukkan mana perintah dan
menelarangan yang di mana perintah adalah sesuatu yang wajib kita laksanakan sebagai umat
muslim dan muslimat dan apabila dilaksanakan akan mendapat pahala dan sedangkan ada
larangan maka wajib bagi seorang muslim dan muslimah untuk menjauhi larangan tersebut dan
jangan melakukannya karena akan mendapati dosa besar dan telah keluar dari jalur dari ajaran
Islam.

2. Tarekat

Tarekat berasal dari bahasa Arab atoriq yang berarti jalan yang di mana aliran dalam para
sesuatu, para ilmuwan muslim memberikan definisi arti jalan itu dengan sebagai redaksi antara
lain seperti dikemukakan berikut:

1.H. Abu Bakar Atjeh:

Thoriq itu ada artinya jalan yaitu petunjuk dalam melaksanakan suatu ibadah atau ibadah
sesuai dengan ajaran yang ditentukan dan dicontohkan oleh nabi dan diajarkan oleh sahabat dan
tabiin turun temurun sampai kepada guru-guru sambil menyambung dan rantai merantai.

2. Harun Nasution mengatakan bahwa Thariq yang berarti jalan itu yaitu jalan yang harus
ditempuh seorang sufi dalam tujuan berada sedekat mungkin dengan Tuhan.

3. Hamka

mengatakan maka diantara makhluk dan khalik itu ada perjalanan hidup yang harus kita
tempuh inilah yang kita katakan jalan.
Perkembangan Thoriq selanjutnya para ulama mengembangkan tasawuf ini disebabkan
perilakunya yang zuhud maka dalam kehidupan masyarakat umumnya mereka merupakan orang-
orang yang bijaksana sehingga sudah barang tentu mereka selalu dikerumuni dan diikuti banyak
orang mencari muridnya . Dan dalam perkembangannya yang mula-mula terbentuklah
organisasi-organisasi bernama Selena kerelaan dalam kelompok-kelompok kecil untuk
pembicaraan karya kesalehan yang tidak akrab teratur dan bertingkat dengan metode tersebut
yang bera dab dengan yang lain.

3. Hakikat

Hakikat berasal dari kata hakiqah yang bermakna kebenaran atau kenyataan, hakikat itu
adalah pembuka kesempatan bagaimana sopir mencapai maksudnya yaitu mengenal Tuhan
melalui penyelamatan menyelamatkan diri sendiri.

4. Ma'rifah

Makrifah adalah yaitu mengenal Tuhan melalui hati atau qolbi dengan lengkap dan jelas
sehingga dengan lengkap dan jelasnya pengenalan tentang tuan tersebut ada perasaan merasa
bersatu dengan Tuhan.

5. Dzikir

Dzikir secara bahasa bermakna mengingatkan atau menyebut dalam ajaran islam
khususnya dalam tasawuf dzikir yaitu diartikan sebagai suatu usaha untuk mengingat Allah dan
melupakan selain Allah.

6.Takhalli

Semua sufi berpendapat bahwa tujuan dari ilmu tasawuf adalah memperoleh hubungan
langsung dengan Tuhan, sehingga merasa dan sadar berada di akhirat Tuhan.

7. Tahalli

Tahalli adalah mengisi dan menghiyas diri dengan segala sifat,sikap serta perbuatan yang
baik,berusaha agar dalam setiap gerakan perilaku baik di jalan ke tentukan agama.
a.Taubat

Taubat adalah rasa penyesalan yang sungguh sungguh dalam hati dan di sertai dengan
permohonan ampun serta meninggalkan segala perbuatan yang dapat menimbulkan dosa.

Berikut syarat taubat ialah

1.harus menghentikan maksiat

2.menyesal atas perbuatannya

3.bersungguh sungguh dan tidak mengulangi nya

4.meminta maaf terhadap perbuatan nya ke pada orang.

b. Al zuhd

Menurut sufi dunia dan semua kehidupan materinya adalah sumber kemaksiatan yang
menyebabkan terjadinya perbuatan-perbuatan dosa dan karena itu setiap calon supir harus
mengurangi kegiatan terhadap dunia agar tidak ternoda atau tergoda dengan dunia dan melainkan
harus menjauhi kehidupan dunia.

c. Al warok

Pengertian dari wara sebenarnya dalam menghindari apa saja yang tidak baik. Tetapi
orang sufi memiliki penafsiran sendiri, Di mana mereka mengartikan wara itu sebagai
meninggalkan segala sesuatu yang tidak jelas persoalannya dan menyangkut makanan pakaian
maupun persoalan.

d. Al fakir

Al fakir menurut sufi adalah tidak memaksakan diri untuk mendapatkan sesuatu, tidak
menuntut lebih dari apa yang telah dimiliki atau melebihi dari kebutuhan primer.

e. Al Shabr

Sabar oleh supi diartikan sebagai suatu keadaan jiwa yang kokoh, stabil dan konsekuen
dalam pendirian. Jiwanya tidak tergoyahkan pendiriannya tidak letih walaupun bagaimana
beratnya tantangan yang dihadapi pantang mundur dan tidak kenal menyerah karena segala
sesuatu itu terjadi adalah merupakan iradah dari Tuhan yang mengandungnya ujian.

f. Al tawakal

Tawakal berasal dari kata at tawakal yang dibentuk dari kata wakala yang berarti
menyerahkan, mempercayakan atau mewakili urusan kepada orang lain. Tawakal mempunyai
arti menyerahkan segala perkara yaitu iftihad dan usaha yang dilakukan kepada Allah subhanahu
wa ta'ala serta berserah diri sepenuhnya kepadanya untuk mendapatkan manfaat atau menolak
yang mudarat.

g. Al ridho

Menurut dzun nul Al mishri ridho ialah menerima qada dan qadar Allah dengan kerelaan
hati yaitu mengemukakan tanda-tanda orang yang sudah ridho itu ada tiga macam yang
diantaranya meninggalkan usaha sebelum terjadi ketentuan , linknya apanya resah gelisah
sesudah terjadi ketentuan dan yang terakhir cinta yang bergelora dikala turunnya malah petaka.

8. Tajalli

Dalam rangka pemantapan dan pendalaman materi yang telah dilalui pada fase tahali
maka rangkaian pendidikan itu disempurnakan pada fase tajalli. Kata ini berarti terungkapnya
nur ghaib bagi hati.

Apabila jiwa telah terisi dengan butir-butir mutiara akhlak dan organ-organ tubuh sudah terbiasa
melakukan perbuatan-perbuatan yang luhur maka agar hasil yang telah diperoleh itu tidak
berkurang, perlu penghayatan rasa ketuhanan.

B. Al- Maqamat (Stasion-Stasion Yang Harus Ditempuh Dalam Proses Bertasawuf)

1. Al-taubah

2. Al-zuhud

3. Al-wara’

4. Al-faqir
5. Al-shabr

6. Al-ridho

C. AL ahwal yaitu kondisi kejiwaan dalam bertasawuf

a. Al muraqabah

b. Al khauf

c.Al raja'

d.Al Syauqi

e.Al UNS

f.Al thoma 'ninah

g.Al Musyahadah

h.Al yakin

D. Tujuan bertasawuf

Tujuan yaitu 1 alfana dan Al baqa yaitu di antara suku yang berpendapat bahwa manusia
dapat bersatu dengan Allah subhanahu wa ta'ala adalah Abu Yazid Al mustami yang sekaligus
dipandang sebagai penemu paham alfana dan al-baqa.

Maka dijelaskan bahwa materi manusia hanya tetap ada dan sama sekali tidak hilang atau
muncul karena seorang dari dirinya dan dari makhluk yang lainnya terjadi dengan hilangnya
kesadaran tentang dirinya dan tentang makhluk lain itu. Manusia yang pada hakekatnya esensi
dengan Allah dapat bersatu dengannya apabila ia mampu melebur eksistensi keberadaannya
sebagai suatu pribadi sehingga ia tidak menyadari pribadinya, adalah hilangnya kesadaran akan
jasa tubuh kasarnya kesadarannya menyatu dengan zat Allah mengenai pengertian fana dan
dakwah ini.

2.Ittihad
Apabila seorang sudah mampu membebaskan diri dari alam lahiriyah ini atau mampu
meniadakan pribadinya dari kesadarannya maka ia akan menyatu para dengan yang tunggal yaitu
Allah subhanahu wa ta'ala.

3. Al-hulul

Al hulul adalah tipe lain dari paham Ittihad. Paham ini pertama kali ditimbulkan oleh
Husein yang meninggal karena dihukum mati oleh raja di Baghdad.

Dan pengertian Al Husna secara singkat adalah Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia
tertentu yaitu manusia telah dapat menyiapkan sifat-sifat kemanusiaan yang melalui fana.

4. Wahdatul wujud

Wahdatul wujud ini adalah yang berarti kesatuan wujud yaitu perluasan dari paham al-
hulul. Wahdatul wujud dengan pengertian bahwa alam yang nampak dengan Indra penuh variasi
ini sebenarnya adalah nampak satu.

5. Al isyraq

Hal ini dapat diartikan bersinar atau memancarkan cahaya.

Dari paham ini ada lambang-lambang yang dapat dikemukakan yaitu

Qairwan adalah lambang dari dunia barat yang materialistis dan diliputi kegelapan rohani serta
jauh dari kebenaran.

Yaman diartikan sebagai bagian kanan sebagai simbol yang baik dalam hal ini ia maksudkan
dunia timur yang jauh lebih taat atau baik dari Jawa barat.

Tanah yang megah dan hanya menara adalah penambangan dari dunia yang tersusun dari
berbagai unsur dan sekaligus melukiskan dari jiwa.

Membunuh istri dimaksudkan sebagai perlambang dari melenyapkan hawa nafsu dalam segala
bentuknya.

Menanggalkan pakaian sebagai perlambangan bahwa manusia yang ingin kembali kepada Tuhan
harus melepaskan diri dari ketergantungan kepada dunia materi.
E. Karakteristik akhlak kaum sufi

1. banyak berzikir

2. Mengutamakan aspek spiritual dalam beribadah

3. Bersikap tawadhu dan mengendalikan diri

4. Beruzlah

5. Berorientasi ekskatologis

6. Pola hidup sederhana

1. Akhlak manusia terhadap Tuhan

2. Akhlak pemimpin dengan rakyat

3. Rakyat dengan rakyat


BAB VI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ILMU TASAWUF

A. Kejadian manusia

Allah menciptakan alam semesta dan makhluk-makhluk yang beraneka ragam ini tidak
sekaligus, melainkan melalui tahap-tahapan selama 6 periode seperti FirmanNya dalam Alquran.

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa lalu dia bersemayam di atas aras dia menutupkan lam kepada saya mengikutinya dengan
cepat dan menciptakannya pula matahari bulan dan bintangnya yang masing-masing tunduk
kepada perintahnya ingatlah menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah mahasiswa oleh
Tuhan semesta.

Manusia merupakan salah satu makhluk Allah yang diperbuat nya mampu mewujudkan
paling tertinggi dari kehendak tuhan sebagai penciptanya dalam semesta. Keistimewaan negara
rahasiaan manusia dibanding seluruh makhluk-makallah adalah kejadian yang terdiri dari dua
dimensi yaitu dimensi jasmani dan rohani.

B. Hubungan fungsional antara rohani dan jasmani

1. Jasmani merupakan kendaraan bagi An nafs

2. Jasmani merupakan alat bagi An nafs

3. Jasmani merupakan ujian bagi An nafs

C. Tujuan penciptaan manusia sebagai makhluk paling sempurna

Allah menciptakan segala alam dan segala makhluk yang ada di dalam tentunya tidak
secara kebetulan tanpa rencana. Tidak makhluk walau sekecil apapun di dalam ini yang tercipta
dengan terlanjur. Semua makhluk diciptakan Allah dengan ilmu kodrat dan iradatnya secara
bijaksana.

Maka dari itu penciptaan manusia dan pemilih hanya sebagai makhluk paling sempurna
dan mulai dari sekalian makhluk Allah yang lain, tentulah tidak terjadi secara kebetulan dan
tanpa rencana dari Allah. Allah menciptakan manusia sedemikian rupa pasti ada tujuannya yaitu
adalah mustahil bagi Allah jika melakukan demikian tanpa rencana dan tujuan.
Tujuan Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna adalah agar manusia

1. Manusia sebagai saksi Allah

2. Manusia sebagai khalifah Allah

3. Manusia sebagai hamba Allah

D. Arti kehidupan dunia bagi sufi

Kehidupan di dunia hanyalah bersifat sementara manusia akan mengalami mati dan
apabila ajaran kematian telah datang manusia tidak dapat menandai walau satu detik.

Bagi seorang ahli sufi dunia ini bukan apa-apa baginya karena mereka selalu berupaya untuk taat
kepada Allah subhanahu wa ta'ala menjauhi tentang Godang Godang yang ada di dunia mereka
lebih mementingkan urusan akhirat ketimbang dunia.
BAB VII APLIKASI AKHLAK TASAWUF DALAM KEHIDUPAN

A. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Akhlak Islam dalam kehidupan bernegara dilandasi atas nilai ideologi , membangun
kemakmuran di muka bumi maka cita-cita kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan agar akan
terwujud sesuai dengan janji Allah. Hal tersebut dapat dicapai dengan iman dan amal, sistem
politik Islam didasarkan atas tiga prinsip yaitu:

Tauhid risalah dan khalifah.

Tauhid yaitu Tuhan hanyalah pencipta

Dan risalah ialah perantara yang menerima hukum Tuhan dan akan disampaikan pada
manusia. Sedangkan terakhir khalifah yaitu ialah wakil dari Tuhan di muka bumi untuk
menjalankan ketentuan Tuhan dengan sebenarnya dan mengikuti tuntunan di bawah Rasulullah.

1. Akhlak manusia terhadap Tuhan

2. Akhlak pemimpin dengan rakyat

3. Rakyat dengan rakyat

B. Aplikasi akhlak tasawuf dalam berkehidupan di sosial

Tasawuf adalah salah satu cabang ilmu Islam yang menekankan dimensi atau aspek
spiritual dari Islam. Dalam kaitan dengan manusia dasar dari menekankan aspek rohaniahnya
ketimbang aspek utsmaniyahnya dalam kaitannya dalam kehidupan dunia karena sedangkan
dalam kaitannya dengan pemahaman menekankan penafsiran lahiriyah.Zuhud, Ridho,Qonaah,
Tawakal, sabar,dan syukur.

C. Aplikasi akhlak tasawuf dalam berziran tetangga

1. Tetangga muslim yang memiliki hubungan kerabat maka ia memiliki tiga hak yaitu hak
tetangga, hak kekerabatan ,dan hak sesama muslim

2. Tetangga muslimin yang tidak memiliki hubungan kekerabatan. Kalau ini memiliki dua hak
yaitu tetangga dan sesama muslim
3. Yang ketiga ialah tetangga non muslim maka ia hanya memiliki satu hak yaitu hak tetangga

D. Aplikasi akhlak tusuk dalam pengembangan ilmu pengetahuan

Peradaban modern adalah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang gemilang
telah dicapai oleh manusia setelah diadakan penelitian yang tekun dan eksperimen yang mahal
yang telah dilakukan selama berabad-abad.

Agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga
tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman lampau di masa sekarang
maupun di waktu-waktu yang akan datang.

Penerapan sains yang benar dan tepat sasaran yang dilandasi oleh nilai Islam sudah pasti
memberikan kemakmuran dan kesejahteraan serta mengangkat harkat dan martabat manusia
lebih baik dan tinggi di sisi Allah.

Kemajuan ilmu teknologi dunia modern sesungguhnya menyimpan suatu potensi yang
dapat menghancurkan martabat manusia. Terakhir problema masyarakat modern di atas adalah
adanya sejumlah manusia yang hilang masa depan masa depan. Obat dalam mengatasi krisis
kerohanian manusia modern telah lepas dari pusat dirinya sehingga ia tidak mengenal lagi siapa
dirinya arti dan tujuan dari kehidupan di dunia ini.
BAB III PEMBAHASAN

A. Kelebihan

Setelah saya membaca buku akhlak tasawuf ini maka kelebihan yang dapat saya simpulkan
adalah :

 Luasnya wawasan yang dimiliki penulis sehingga banyak ilmu ilmu baru yang di
paparkan dalam buku ini.
 Mudahnya bahasa yang digunakan dalam penyampaian dalam buku ini sehingga dapat
mudah dipahami dan tidak susah
 Dalam setiap gagasan yang disampaikan selalu memaparkan contoh juga sehingga saya
pembaca tidak sulit memahami buku akhlak tasawuf ini

B. Kelemahan

Kelemahan yang terdapat pada buku ini adalah :

Banyak salah dalam penulisan buku ini sehingga orang yang tidak mudah memahami
apa yang disampaiakn dalam buku ini.
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

‫االخالق هي صفات االنساناالدبيه‬

Artinya : Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik

Dari sudut bahasa perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu akhlakul sebagai
bentuk jamak dari kata khuluqun Yang berarti budi pekerti, perangai, kelakuan, atau tingkah
laku, tabiat. Jadi dapat dipahami bahwa para ahli dapat memberikan pengertian akhlak secara
istilah tersebut lebih menitikberatkan pandangan mereka pada aspek Apa yang mendasari
lahirnya perbuatan yaitu sifat yang bertanam dalam batin manusia.

Pendefinisian dari sudut bidayah maksudnya adalah perasaan manusia dengan fitrahnya bahwa
tidak semua yang ada ini dapat menguasai dirinya semua ini ada hakikat agung yang memelihara
rohnya menenangkan jiwanya sehingga berusaha dengan sungguh-sungguh mendekati zat yang
agung itu menyerupai dan berhadapan dengannya.

B. Saran

Setelah adanya kekurangan yang terdapat dalam buku ini maka adapun saran yang dapat
saya sampaikan ialah : agar lebih teliti lagi dalam menulis buku sehingga tidak banyak terdapat
kesalahan penulisan dalam buku ini ataupun buku buku selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Arabi: Dar El-Kuttab, 1954

Muhammad Syaltut, Al-Islam Aqidah wa syariah, Nahdlah, Kairo, 1966.

Mudlor Achmad, Brika Dalam Islam, Al-Ikhlas, Surabaya, tt. Nasrudin Razak, Dinul Islam, Al-
Ma'arif, Bandung, 1982. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran, Mizan, Bandung, 1996 Sayyid
Sabiq, Akidah Islam: Pola Hidup Manusia Beriman, Diponegoro, Bandung, 1982.

Syaikh Muhammad bin Saleh Al-Ussaimin, Prinsip-Presi Isar Kemaman, IAIN-SU, Medan,
2003, O Hashem, Kesan Tuhan, Sebuah Pembahasan Ilmiah, Pustaka, Bandung, 1983.

Osho, Psikologi Alam Ghaib, Alumni, Bandung, 2003. Motinggo Busye & Quito R. Motinggo,
Zikir Menyingkap Kesadaran Rohant, Hikmah, Jakarta, 2004.

Sidi Ghazalba, Ilmu, Filsafat dan Islam Tentang Manusia dan Agama, Bulan Bintang, Jakarta,
1978.

Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya, Temu Ilmiah Seminar Internasional Teknologi Al-qur'an
Dalam Tasawuf Islam, Medan, 1986

Zainal Arifin Abbas, Ilmu Rasawuf, Medan: Firma Maju, 1966 Zaki Mubarak, Al-Tasawuf Al-
Islami Fi Al-Adab wa Al-Akhlak,

Zakiah Daradjat dkk, Dasar-Dasar Agama Islam, Bulan Bintang Jakarta, 1984.

Anda mungkin juga menyukai