Anda di halaman 1dari 12

PENGERETIAN TAKSONOMI BLOOM, KOGNITIF,

AFEKTIF DAN SIKOMOTORIK


Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Seni Rupa

Dosen pengampu : Dr. Taswadi M.Sn.

Dibuat oleh :

Dini Fitrianti

1902139

PSR B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
A. TAKSONOMI BLOOM
Taksonomi Bloom merupakan struktur hierarki yang mengidentifikasikan keterampilan
mulai dari tingkat terendah hingga tertinggi. Setiap tingkatan dalam Taksonomi Bloom
memiliki korelasinya masing-masing. Maka, untuk mencapai tingkatan yang paling
tinggi, tentu tingkatan-tingkatan yang berada di bawahnya harus dikuasai terlebih dahulu.
Konsep Taksonomi Bloom, membagi domainnya menjadi 3 ranah, yaitu : (1) ranah
kognitif, (2) ranah afektif, dan (3) ranah psikomotorik.
Taksonomi Bloom sendiri diperkenalkan oleh Benjamin Samuel Bloom dan kawan-
kawannya pada tahun 1956 sebagai konsep baru dalam dunia pendidikan.
B. KOGNITIF
Kognitif merupakan salah satu ranah yang terdapat dalam Taksonomi Bloom. Ranah
kognitif ini mencakup ingatan atau pengenalan terhadap fakta-fakta tertentu, pola-pola
prosedural, dan konsep-konsep yang memungkinkan berkembangnya kemampuan serta
skill intelektual.
Contoh yang termasuk dalam ranah kognitif adalah keterampilan dalam berpikir serta
pengetahuan.

Gambar 1. Ilustrasi ranah kognitif. Sumber : https://id.pinterest.com/pin/34058540920713378/

Proses berpikir menggambarkan tahap berpikir yang harus dikuasai oleh siswa agar
mampu mengaplikasikan teori ke dalam perbuatan. Ranah kognitif ini terdiri atas enam
level, yaitu:

1. Knowledge (pengetahuan) merupakan kemampuan mengingat dan menjelaskan


kembali suatu ilmu yang sudah didapatkan.
2. Compherension (pemahaman) yaitu kemampuan dalam memahami materi yang
diberikan dan menginterpretasikannya dengan menggunakan bahasa sendiri.
3. Application (penerapan) kemampuan menerapkan ilmu atau teori yang di dunia nyata.
4. Analysis (penjabaran) kemampuan menguraikan suatu materi menjadi lebih jelas pada
setiap bagiannya.
5. Synthesis (pemaduan) yaitu kemampuan dalam mengkombinasikan berbagai
komponen sehingga terbentuk struktur baru.
6. Evaluation (penilaian) kemampuan melakukan evaluasi dan menilai suatu hal dengan
acaun tertentu.
C. AFEKTIF
Ranah afektif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan emosi mental dan perasaan.
Penguasaaan ranah afektif peserta didik, dapat ditinjau melalui aspek moral, yang
ditunjukkan melalui perasaan, nilai, motivasi, dan sikap peserta didik. Pada ranah
afektiflah pada umumnya peserta didik lemah dalam penguasaannya. Hal ini terbukti dari
maraknya kekerasan yang ada di sekolah.
Ranah afektif terdiri atas lima level, yaitu :
1. Receiving (penerimaan) yaitu kemampuan seseorang untuk menunjukan apresiasi
kepada orang lain.
2. Partisipasi, kemampuan seseorang untuk ikut serta dalam suatu kegiatan.
3. Valuing (nilai yang dianut) kemampuan seseorang untuk membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk.
4. Organisasi, kemampuan membuat sistem nilai atau budaya organisasi di tengah
perbedaan.
5. Karakterisasi, kemampuan mengendalikan prilaku sesuai dengan norma yang dianut.
Gambar 2. Ilustrasi ranah afektif. Sumber : https://pngimage.net/professor-e-alunos-
png-6/
D. PSIKOMOTORIK
Ranah psikomotorik berhubungan dengan kemampaun motorik seseorang. Ranah ini juga
berhubungan dengan aktivitas pembelajaran yang melibatkan urusan fisik.
Dalam ranah psikomotorik ini terdapat tujuh level, yaitu :
1. Persepsi merupakan kemampuan memakai saraf sensori untuk memperkirakan suatu
hal.
2. Kesiapan, pada tahap ini seseorang sudah menguasai kemampuan untuk
mempersiapkan diri secara fisik maupun mental saat berhadapan dengan seseorang.
3. Guided Response atau reaksi yang diarahkan merupakan kemampuan seseorang untuk
melakukan gerakan sesuai contoh.
4. Reaksi kompleks yaitu kemampuan melakukan gerakan dengan beberapa tahapan.
5. Adaptasi, kemampuan seseorang untuk mengembangkan keahliannya.
6. Kreativitas, kemampuan seseorang untuk menciptakan suatu pola gerakan baru sesuai
dengan inisiatif diri sendiri.
Gambar 3. Ilustrasi motorik. Sumber : https://www.pngwing.com/id/free-png-xllgi
E. BAGAN HUBUNGAN ANTARA TAKSONOMI BLOOM DAN RANAHNYA
DENGAN EVALUASI PEMBELAJARAN

TAKSONOMI
BLOOM

KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTORIK

Ranah ini merupakan


salah satu ranah yang Ranah ini penting
Ranah kognitif
sering terlupakan dalam evaluasi
berperan dalam
dalam evaluasi pembelajaran untuk
kelancaran evaluasi
pembelajaran, menjadi acuan
pembelajaran sebagai
padahal ini penilai dalam
acuan untuk
merupakan salah satu menentukan
melakukan penilaian
aspek penting dalam kesuksesan kegiatan
siswa berdasarkan
evaluasi guna belajar mengajar di
kemampuan berpikir.
memperbaiki moral kelas.
siswa.
Daftar Pustaka

Utari R. 2012. Taksonomi Bloom: Apa dan bagaimana menggunakannya? Pusdiklat KNPK, 1–
13.

Azizl, Farhan. Nurjanah, Fajrin. Permata, Dyah. Aktualisasi TTB (Teori Taksonomi Bloom)
Melalui Drama Kepahlawanan Guna Penanaman Pendidikan Karakter Pada Peserta Didik.
Jember: Universitas Jember

Magdalena, Ina. Islami, Nur Fajriyati. Rasid, Eva Alanda. Diasty, Nadia Tasya. 2020. Tiga
Ranah Taksonomi Bloom Dalam Pendidikan. Jurnal edukasi & sains vol. 2. Tangerang:
Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Muammar, Ahmad. 2020. Taksonomi Bloom Pengertian dan Klasifikasi. Tersedia di
https://www.daftarpustaka.org/taksonomi-bloom/. Diakses pada 15 Februari 2021 pukul 15.30
WIB.
*) tugas dari Pak Taswadi

A. KONSEP EVALUASI
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahasa Arab;
al-taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti; penilaian. Akar katanya adalah value; dalam
bahasa Arab; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai.
Selain itu ada pula pengertian evaluasi menurut para ahli, yakni sebagai berikut.
1) Anne Anastasi (1978)
Evaluasi adalah suatu proses proses sistematis untuk menentukan sejauh mana tujuan
intruksional tersebut dicapai oleh seseorang. Evaluasi merupakan kegiatan untuk
menilai sesuatu secara terencana, sistematik, serta terarah berdasarkan tujuan yang
jelas.
2) Sajekti Rusi (1988)
Evaluasi merupakan proses menilai sesuatu yang mencakup deskripsi tingkah laku
siswa baik itu secara kuantitatif (pengukuran) atau kualitatif (penilaian).
3) Suharsimi Arikunto (2003)
Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan atau aktivitas yang bertujuan untuk dapat
mengukur tingkat keberhasilan pada suatu program pendidikan.
4) A.D. Rooijakkerd
Evaluasi merupakan suatu usaha atau proses dalam menentukan nilai-nilai. Secara
khusus juga diartikan sebagai pemberian nilai dengan berdasarkan data kuantitatif
hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.
5) Norman E. Gronlound (1976)
Evaluasi adalah proses yang sistematis untuk dapat menentukan atau membuat
keputusan sampai sejauh mana tujuan pengajaran sudah dicapai siswa.
6) Abdul Basir (1996)
Evaluasi merupakan proses pengumpulan data yang deskriptif, informatif, prediktif,
dilaksanakan secara sistematik serta bertahap untuk menentukan kebijaksanaan dalam
usaha memperbaiki pendidikan.
7) Lessinger (Gibson, 1981:374)
Evaluasi adalah proses penilaian dengan cara membandingkan antara tujuan yang
diharapkan dengan prestasi yang dicapai.
8) Wysong (1974)
Evaluasi adalah proses untuk menggambarkan, memperoleh atau menghasilkan
iniformasi yang berguna untuk mempertimbangkan suatu keputusan.
9) Uman (2007:91)
Evaluasi adalah untuk mencoba menyesuaikan data objektif dari awal hingga akhir
pelaksanaan program sebagai dasar penilaian terhadap tujuan program.
A. Jenis-jenis Evaluasi
1. Evaluasi berdasarkan tujuan.
a) Evaluasi diagnostik. Untuk mencari tahu kelemahan siswa serta faktor
penyebabnya.
b) Evaluasi selektif. Untuk memilih siswa yang sesuai dengan kriteria suatu
program.
c) Evaluasi penempatan. Untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan
tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
d) Evaluasi formatif. Untuk perbaikan dan peningkatan proses belajar mengajar.
e) Evaluasi sumatif. Untuk menentukan pencapaian belajar siswa.

2. Evaluasi berdasarkan sasaran

a) Evaluasi konteks. Untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional


tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan yang muncul dalam
perencanaan.
b) Evaluasi input. Untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi untuk
mencapai tujuan.
c) Evaluasi proses. Untuk melihat proses pelaksanaan, baik tentang proses,
kesesuaian, faktor pendukung dan penghambat dsb.
d) Evaluasi hasil atau produk. Diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai
sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir.
e) Evaluasi outcom atau lulusan. Diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa pada
tahap yang lebih lanjut.
3. Evaluasi berdasarkan ruang lingkup

a) Evaluasi program pembelajaran. Evaluasi ini mencakup aspek-aspek program


pembelajaran.
b) Evaluasi proses pembelajaran. Mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran
dengan garis besar program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran.
c) Evaluasi hasil pembelajaran. Mencakup tingkat keberhasilan siswa dalam
menguasai tujuan pembelajaran yang ditentukan.

4. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek

Berdasarkan objek.

a) Evaluasi input. Mencakup kepribadian, sikap, dan keyakinan.


b) Evaluasi transformasi. Terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran
seperti materi, media, metode dan lain-lain.
c) Evaluasi output. Yaitu evaluasi terhadap lulusan.

Berdasarkan subjek.

a) Evaluasi internal. Dilakukan seseorang dalam sekolah.


b) Evaluasi eksternal. Dilakukan seseorang dari luar sekolah.

B. Fungsi Evaluasi

1. Fungsi pengukuran keberhasilan


2. Fungsi seleksi, berfungsi untuk memilih sesuatu sesuai dengan standar yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
3. Fungsi diagnosis, berfungsi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan peserta
didik serta untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhinya.
4. Fungsi penempatan, berfungsi untuk mengetahui posisi terbaik untuk seseorang
sesuai kapabilitas dan kapasitas yang dimilikinya
Daftar Pustaka

Nurdin. 2014. Subjek, Objek, Sasaran Evaluasi, Prinsip dan Alat Evaluasi. Tersedia di
http://nurdinpendidikanfisika.blogspot.com/2014/11/subjek-objek-sasaran-evaluasi-prinsip.html.
Diakses pada 08 Februari 2021 pukul 09.55 WIB.

Ratna Wulan, Elis & Rusdiana. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Pustaka Setia. Bandung. Tersedia
di http://digilib.uinsgd.ac.id/. Diakses pada 08 Februari 2021 pukul 11.15 WIB.

Ibeng Parta. 2020. Evaluasi adalah. Tersedia di https://pendidikan.co.id/pengertian-evaluasi/


diakses pada 08 Februari 2021 pukul 13.01 WIB.

Makro Aulia. 2010. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran. Tersedia di


https://auliamakro.wordpress.com/evaluasi-pembelajaran/jenis-jenis-evaluasi-pembelajaran/.
Diakses pada 08 Februari 2021 pukul 13.45 WIB.

Anonim. 2020. Evaluasi : Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Tahapan. Tersedia di


https://saintif.com/evaluasi-adalah/. Diakses pada 08 Februari 2021 pukul 15.03 WIB.

Anda mungkin juga menyukai