Dibuat oleh :
Dini Fitrianti
1902139
PSR B
2021
A. TAKSONOMI BLOOM
Taksonomi Bloom merupakan struktur hierarki yang mengidentifikasikan keterampilan
mulai dari tingkat terendah hingga tertinggi. Setiap tingkatan dalam Taksonomi Bloom
memiliki korelasinya masing-masing. Maka, untuk mencapai tingkatan yang paling
tinggi, tentu tingkatan-tingkatan yang berada di bawahnya harus dikuasai terlebih dahulu.
Konsep Taksonomi Bloom, membagi domainnya menjadi 3 ranah, yaitu : (1) ranah
kognitif, (2) ranah afektif, dan (3) ranah psikomotorik.
Taksonomi Bloom sendiri diperkenalkan oleh Benjamin Samuel Bloom dan kawan-
kawannya pada tahun 1956 sebagai konsep baru dalam dunia pendidikan.
B. KOGNITIF
Kognitif merupakan salah satu ranah yang terdapat dalam Taksonomi Bloom. Ranah
kognitif ini mencakup ingatan atau pengenalan terhadap fakta-fakta tertentu, pola-pola
prosedural, dan konsep-konsep yang memungkinkan berkembangnya kemampuan serta
skill intelektual.
Contoh yang termasuk dalam ranah kognitif adalah keterampilan dalam berpikir serta
pengetahuan.
Proses berpikir menggambarkan tahap berpikir yang harus dikuasai oleh siswa agar
mampu mengaplikasikan teori ke dalam perbuatan. Ranah kognitif ini terdiri atas enam
level, yaitu:
TAKSONOMI
BLOOM
Utari R. 2012. Taksonomi Bloom: Apa dan bagaimana menggunakannya? Pusdiklat KNPK, 1–
13.
Azizl, Farhan. Nurjanah, Fajrin. Permata, Dyah. Aktualisasi TTB (Teori Taksonomi Bloom)
Melalui Drama Kepahlawanan Guna Penanaman Pendidikan Karakter Pada Peserta Didik.
Jember: Universitas Jember
Magdalena, Ina. Islami, Nur Fajriyati. Rasid, Eva Alanda. Diasty, Nadia Tasya. 2020. Tiga
Ranah Taksonomi Bloom Dalam Pendidikan. Jurnal edukasi & sains vol. 2. Tangerang:
Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Muammar, Ahmad. 2020. Taksonomi Bloom Pengertian dan Klasifikasi. Tersedia di
https://www.daftarpustaka.org/taksonomi-bloom/. Diakses pada 15 Februari 2021 pukul 15.30
WIB.
*) tugas dari Pak Taswadi
A. KONSEP EVALUASI
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahasa Arab;
al-taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti; penilaian. Akar katanya adalah value; dalam
bahasa Arab; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai.
Selain itu ada pula pengertian evaluasi menurut para ahli, yakni sebagai berikut.
1) Anne Anastasi (1978)
Evaluasi adalah suatu proses proses sistematis untuk menentukan sejauh mana tujuan
intruksional tersebut dicapai oleh seseorang. Evaluasi merupakan kegiatan untuk
menilai sesuatu secara terencana, sistematik, serta terarah berdasarkan tujuan yang
jelas.
2) Sajekti Rusi (1988)
Evaluasi merupakan proses menilai sesuatu yang mencakup deskripsi tingkah laku
siswa baik itu secara kuantitatif (pengukuran) atau kualitatif (penilaian).
3) Suharsimi Arikunto (2003)
Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan atau aktivitas yang bertujuan untuk dapat
mengukur tingkat keberhasilan pada suatu program pendidikan.
4) A.D. Rooijakkerd
Evaluasi merupakan suatu usaha atau proses dalam menentukan nilai-nilai. Secara
khusus juga diartikan sebagai pemberian nilai dengan berdasarkan data kuantitatif
hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.
5) Norman E. Gronlound (1976)
Evaluasi adalah proses yang sistematis untuk dapat menentukan atau membuat
keputusan sampai sejauh mana tujuan pengajaran sudah dicapai siswa.
6) Abdul Basir (1996)
Evaluasi merupakan proses pengumpulan data yang deskriptif, informatif, prediktif,
dilaksanakan secara sistematik serta bertahap untuk menentukan kebijaksanaan dalam
usaha memperbaiki pendidikan.
7) Lessinger (Gibson, 1981:374)
Evaluasi adalah proses penilaian dengan cara membandingkan antara tujuan yang
diharapkan dengan prestasi yang dicapai.
8) Wysong (1974)
Evaluasi adalah proses untuk menggambarkan, memperoleh atau menghasilkan
iniformasi yang berguna untuk mempertimbangkan suatu keputusan.
9) Uman (2007:91)
Evaluasi adalah untuk mencoba menyesuaikan data objektif dari awal hingga akhir
pelaksanaan program sebagai dasar penilaian terhadap tujuan program.
A. Jenis-jenis Evaluasi
1. Evaluasi berdasarkan tujuan.
a) Evaluasi diagnostik. Untuk mencari tahu kelemahan siswa serta faktor
penyebabnya.
b) Evaluasi selektif. Untuk memilih siswa yang sesuai dengan kriteria suatu
program.
c) Evaluasi penempatan. Untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan
tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
d) Evaluasi formatif. Untuk perbaikan dan peningkatan proses belajar mengajar.
e) Evaluasi sumatif. Untuk menentukan pencapaian belajar siswa.
Berdasarkan objek.
Berdasarkan subjek.
B. Fungsi Evaluasi
Nurdin. 2014. Subjek, Objek, Sasaran Evaluasi, Prinsip dan Alat Evaluasi. Tersedia di
http://nurdinpendidikanfisika.blogspot.com/2014/11/subjek-objek-sasaran-evaluasi-prinsip.html.
Diakses pada 08 Februari 2021 pukul 09.55 WIB.
Ratna Wulan, Elis & Rusdiana. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Pustaka Setia. Bandung. Tersedia
di http://digilib.uinsgd.ac.id/. Diakses pada 08 Februari 2021 pukul 11.15 WIB.