Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH

EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN MATEMATIKA

TUGAS 1

DISUSUN OLEH:

ANDI ROSDALIANI

NIM. 2169010531

SEMESTER 5

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KAMPUS III KAHU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE

2023
Hubungan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik terhadap sistem evaluasi
belajar dan mengajar.

Jawab:
Hasil belajar merupakan salah satu bagian terpenting dalam
pembelajaran. Menurut (Mayasari, 2021) bahwa hasil belajar yang diharapkan
biasanya berupa prestasi belajar yang baik dan optimal. Pemahaman individu
terlihat pada saat individu memiliki hasil belajar yang memuaskan ditandai
dengan tingginya nilai dan terlihat melalui keaktifan individu dalam
mengikuti proses pembelajaran. Peserta didik dikatakan berhasil dalam
belajarnya, apabila dapat mengembangkan kemampuan, pengetahuan, dan
pengembangan sikap. Bloom dalam (Arifudin, 2020) membagi hasil belajar
menjadi tiga ranah yaitu: 1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar
intelektual, 2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap, dan 3) Ranah
psikomotorik, berkenaan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak.
Adapun pemahaman konsep (kognitif), menurut Bloom dalam (Anggarini,
2012) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau
bahan yang dipelajari. Pemahaman ini menjelaskan seberapa banyak peserta
didik mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh
guru kepada peserta didik, atau sejauh mana peserta didik dapat memahami serta
mengerti apa yang dibaca, yang dilihat, yang dialami, atau yang dirasakan
berupahasil langsung yang dilakukan. Sikap (afektif), menurut Bloom dalam
(Afriansari, 2020), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan
mencakup pula aspek respon fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan
antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan,
maka belum tampak secara jelas sikap seseorang yang ditunjukkannya.
Keterampilan proses (psikomotor), menurut Bloom dalam (H.Rahman, 2020)
mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang
mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu.
Dalam melatih keterampilan proses secara bersamaan dikembangkan pula sikap-
sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan
berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan. Ketiga

1
aspek tersebut yaitu afektif, kognitif, dan psikomotor sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik.
Kognitif adalah segala kegiatan seseorang yang berkaitan dengan proses
belajar mengajar dalam memahami sebuah peristiwa kemudian menjadi
paham karenanya. Kognitif juga dapat diartikan sebagai semua aktivitas
mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan
mempertimbangkan suatu peristiwa, sebagai akibatnya individu tersebut
mampu menerima pengetahuan setelahnya. Oleh karena itu, kognitif tidak
bisa dipisahkan dengan kecerdasan seseorang. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh (Zakiah dan Khairi, 2019) bahwa kognitif adalah proses mental yang
berhubungan dengan kemampuan dalam bentuk pengenalan secara umum dan
ditandai dengan representasi suatu objek ke dalam gambaran mental. Ranah
kognitif berhubungan dengan aspek intelektual dimana hal ini sejalan dengan
(Rithaudin, 2019) yang menyebutkan bahwa ranah kognitif berisi tentang
perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek intelektual, seperti
pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Serta didukung oleh
(Noviansyah, 2020) yang menyebutkan bahwa ranah kognitif merupakan
ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau berpikir (nalar)
yang didalamnya mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, penguraian,
pemaduan, dan penilaian. Dalam ranah kognitif, menurut (Irwansyah, 2021)
bahwa sejauh mana peserta didik dan pada level yang lebih atas seorang peserta
didik mampu menguraikan kembali kemudian memadukannya dengan
pemahaman yang sudah diperoleh untuk kemudian diberi penilaian atau
pertimbangan. Oleh karena itu, faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi
keberhasilan belajar, karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu
berhubungan dengan mengingat dan berpikir. Dengan demikian, kognitif
sangat berkaitan dengan tingkat kecerdasan seseorang.
Afektif adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sikap, watak, perilaku,
emosi, minat, serta nilai yang terdapat pada diri individu. Afektif juga dapat
diartikan sebagai kemampuan seseorang yang berkaitan erat dengan berbagai
emosi atau perasaan di dalam dirinya. Misalnya, penghargaan, perasaan, minat,
semangat, nilai, sikap terhadap suatu kondisi, dan lain sebagainya.

2
Sebagaimana menurut (Hidayatullah, 2020) menyebutkan bahwa afektif itu
sangat bersangkutan dengan sikap dan nilai. Adapun menurut (Saftari dan
Fajriah, 2019) menyatakan bahwa kemampuan afektif berhubungan erat
dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung jawab, kerja sama,
disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan
kemampuan mengendalikan diri. Sejalan dengan (Afriansari, 2020) meyatakan
bahwa ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Beberapa pakar menurut (Juhji, 2020) mengatakan bahwa sikap seseorang
dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki penguasaan
kognitif tingkat tinggi. Oleh karena itu, afektif merupakan aspek yang lebih
menekankan kepada perasaan, seperti minat dan sikap.
Psikomotor adalah aspek yang sangat berkaitan dengan keterampilan (skill)
setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Menurut (Nadeak,
2020) bahwa keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang
dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu. Oleh karena itu, psikomotor
berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan
(skill) sebagai hasil dari tercapainya kompetensi pengetahuan. Riset (Rahman,
2020) menyatakan bahwa ranah psikomotor dapat diartikan sebagai perilaku
yang berkaitan dengan kemampuan gerak atau keterampilan yang ditunjukkan
seseorang setelah menerima pengetahuan atau pengalaman sebagai respon
yang ditunjukkan oleh gerak tubuhnya. Oleh karena itu, psikomotor
berhubungan dengan aktivitas fisik manusia dan lebih menekankan pada
keterampilan motorik seseorang.
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik yang terjadi
setelah mengikuti suatu pembelajaran. Perubahan tersebut meliputi aspek kognitif
(kemampuan hapalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi),
afektif (penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan karakterisasi) dan
psikomotorik (persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,
gerakan kompleks dan kreativititas). Hasilnya dituangkan dalam bentuk angka
atau nilai. Hasil belajar adalah kemampuan seseorang setelah mengikuti proses
pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, hasil belajar merupakan perwujudan

3
perilaku belajar yang biasanya terlihat dalam perubahan, kebiasaan, keterampilan,
sikap, pengamatan, dan kemampuan (Ulfah dan Arifudin, 2021).
Ketiga jenis ranah hasil belajar yang disebutkan di atas, masing-masing ranah
memiliki alat ukur atau instrumen yang pasti dan terukur. Untuk mengukur hasil
belajar ranah kognitif (pengetahuan teoretis) dapat menggunakan teknik tes.
Sedangkan untuk mengukur hasil belajar ranah afektif dan psikomotorik dapat
menggunakan teknik non-tes. Seperti yang diungkapkan oleh Nana Sudjana yang
menegaskan perihal hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dapat dinilai
dengan menggunakan teknik tes berupa bentuk tes uraian maupun tes objektif,
melainkan juga dapat dinilai dengan menggunakan teknik non-tes. Teknik tes
maupun non-tes merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam mengukur hasil
belajar ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik (Hutapea dan Pak, 2022).

4
Referensi
Afriansari. 2020. Penilaian afektif pembelajaran daring IPA terpadu dengan
menggunakan media whatsapp. Diffraction: Journal for Physics Education
and Applied Physics. 2 (2):65–73.
Anggarini. 2012. Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif: Kerangka Landasan
untuk Pembelajaran, dan Penilaian. Jurnal Pendidikan Dasar dan
Pembelajaran. 2 (2):98–117.
Arifudin, O. 2020. Psikologi Pendidikan (Tinjauan Teori dan Praktis). Bandung:
Widina Bhakti Persada.
Hidayatullah. 2020. Pengaruh model pembelajaran tandur dan media
pembelajaran adobe flash terhadap hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan
Teknik Elektro. 3 (1):461–469.
Hutapea, R.H., dan Pak, S. 2022. Instrumen Evaluasi Non-Tes dalam Penilaian
Hasil Belajar Ranah Afektif dan Psikomotorik.
Irwansyah, R. 2021. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Widina Bhakti
Persada.
Juhji. 2020. Manajemen Humas Sekolah. Bandung: Widina Bhakti Persada.
Mayasari, A. 2021. Pengaruh media visual pada materi pembelajaran terhadap
motivasi belajar peserta didik. Jurnal Tahsinia. 2 (2):173–179.
Nadeak, B. 2020. Manajemen Humas Pada Lembaga Pendidikan. Bandung:
Widina Bhakti Persada.
Noviansyah. 2020. Objek assesment, pengetahuan, sikap dan keterampilan. Al
Hikmah: Jurnal Studi Islam. 1 (2):136–149.
Rithaudin. 2019. Analisis pembelajaran aspek kognitif materi pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan SMA/SMK. Jurnal Pendidikan Jasmani
Indonesia. 15 (1):33–38.
Saftari dan Fajriah. 2019. Penilaian ranah afektif dalam bentuk penilaian skala
sikap untuk menilai hasil belajar. Edutainment : Jurnal Ilmu Pendidikan
dan Kependidikan 7 (1):71–81.
Ulfah, U., dan Arifudin, O. 2021. Pengaruh aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor terhadap hasil belajar peserta didik. Jurnal Al-Amar: Ekonomi

5
Syariah, Perbankan Syariah, Agama Islam, Manajemen dan Pendidikan. 2
(1):1-9.
Zakiah dan Khairi. 2019. Pengaruh kemampuan kognitif terhadap prestasi belajar
matematika siswa kelas V SDN Gugus 01 Kecamatan Selaparang. El
Midad. 11 (1):85-100.
Rahman, H. 2020. Analisis ranah psikomotor kompetensi dasar teknik pengukuran
tanah kurikulum SMK teknik konstruksi dan properti. Jurnal Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan. 17 (1):53–61.

Anda mungkin juga menyukai