Anda di halaman 1dari 18

PINOPHYTA

LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Phanerogamae
yang diampu oleh Dr. Topik Hidayat, M.Si. dan Dr. Hj. Siti Sriyati, M.Si.

oleh:
Kelas A/ 2015
Kelompok 1

Fira Luthfita Nirmala (1500085)


Nurul Aulia Rahmi K (1503737)
Raudhatul Jannah (1507061)
Resti Wulandari (1500510)
Rival Arief Tyansha (1505174)
Yeri Yuniarti (1501399)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
A. Judul
Pinophyta

B. Waktu dan Tempat


Hari, tanggal : Selasa, 13 September 2017.
Waktu : Pukul 13:00 s.d. 15:30 WIB.
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan Gedung FPMIPA A UPI

C. Tujuan
1. Mengenal keanekaragaman anggota Divisi Pinophyta.
2. Observasi morfologi anggota Divisi Pinophyta.
3. Mengetahui persamaan dan perbedaan pada keanekaraman anggota Divisi
Pinophyta.
4. Dapat mengelompokkan anggota Divisi Pinophyta ke dalam ordo dan
familia yang berbeda berdasarkan persamaan dan perbedaan cirinya.
5. Dapat membuat klasifikasi biner dan bertingkat.
6. Dapat membuat skala filogenik Pinophyta dengan cara seriasi.

D. Landasan Teori
Tumbuhan berbiji terbuka “Pinophyta” atau biasa disebut Gymnospermae
(bahasa Yunani, Gymnos= ‘telanjang’, dan Sperma= ‘benih’ atau ‘biji’)
merupakan salah satu Divisi dari tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Tumbuhan
berbiji terbuka memiliki biji terbuka karena tidak ditutupi atau dibungkus oleh
daun buah (ovarium). Akibat dari tumbuhan ini tidak mengalami pembuahan
ganda. Bakal bijinya terbuka dan terdapat pada permukaan daun buah
(megasporofil). Pada umumnya berupa tumbuhan berkayu dengan bermacam-
macam bentuk perawakan (habitus). Tidak memiliki bunga yang sesungguhnya
(bunga mereduksi menjadi kantong serbuk sari dan bakal biji), sporofil terpisah-
pisah membentuk strobillus jantan dan stobillus betina (Spermatophyta)
(Tjitrosoepomo, 2007: 8).
Pynophyta mempunyai sistem akar tunggang dan batang tegak lurus atau
bercabang-cabang. Akar dan batang berkambium, sehingga selalu mengadakan
pertumbuhan menebal sekunder. Strobillus atau kerucut mengadakan 2 daun
buah (tempat menempel bakal biji), yaitu makrosporangium dan
mikrosporangium yang terpisah satu sama lain. Penyerbukan hampir selalu
dengan bantuan angin (Anemogami). Serbuk sari langsung jatuh pada bakal biji,
dengan jarak waktu penyerbukan sampai pembuahannya relatif panjang. Sel
kelamin jantan umumnya berupa spermatozoid yang masih bergerak dengan
aktif.
Pinophyta mempunyai 500 atau lebih spesies yang terdiri 61 Genus dan 9
atau 11 Family. Pengklasifikasian Pinophyta sebagai berikut:
1. Kelas Cycadophyta
Tumbuhan anggota kelas ini tubuhnya berkayu, menyerupai palem
dan atau tidak sedikit brercabang. Sporofil tersusun dalam stobillus
berumah 2 (dalam 1 stobillus terdapat 1 alat kelamin). Strobillus jantan
sangat besar, tersusun oleh sporofil-sporofil berbentuk sisik, dan banyak
mikrosporangium. Kelas ini hanya mempunyai 1 bangsa, yaitu Cycadales
dan 1 suku, yaitu Cycadaceae. Contohnya: adalah pakis haji (Cycas
rumphii) dan Dioon sp. (hidup di Amerika).
2. Kelas Coniferophyta
Ciri utama kelas Coniferae adalah adanya tajuk kerucut. Anggotanya
dapat berupa semak, perdu, atau pohon. Daun-daunnya berbentuk jarum,
sehingga sering disebut pohon jarum. Tumbuhan ini berumah dua, tetapi ada
juga yang berumah satu. Kelas Coniferae terdiri dari beberapa ordo, antara
lain ordo Araucariales, ordo Podocarpales, ordo Cupressales, dan ordo
Pinales. Ordo-ordo tersebut umumnya disusun oleh satu suku. Contoh
anggota ordo Araucariales adalah Agathis alba (Araucariaceae), contoh
anggota ordo Podocarpales adalah Podocapus imbricata (Podocarpaceae),
dan contoh anggota ordo Pinales adalah Pinus silvetris. Abies
nordmanniana, dan Pinus merkusii (Pinaceae). Ordo Cupressales terdiri
dari dua suku, yaitu Taxodiaceae (contohnya Sequoia gigantae) dan famili
Cupressaceae contohnya Juniperus communis (Campbell, 2003:173).
3. Kelas Gnetophyta
Ciri Gnetinae adalah batang berkayu (dapat bercabang atau tidak),
bunga berkelamin tunggal, dan pembuahan terjadi melalui pembentukan
buluh serbuk sari. Kelas ini terdiri atas 3 ordo, yaitu ordo Ophadrales, ordo
Gnetales, ordo Welwitschiales. Contoh anggota ordo Gnetales adalah
melnjo (Gnetum gnemon) yang merupakan anggota suku
Gnetaceae. Tumbuhan yang banyak dibudidayakan ini umumnya memiliki
stobiluus jantan dan betina terdapat dalam satu pohon (berumah satu).
Contoh anggota ordo Welwitschiales adalah Welwitschia
bainessi (welwitsciaceae). Welwitschia merupakan tumbuha berpembuluh
paling aneh. Sebagian besar tubuhnya teertanam dalam tanah berpasir.
Bagian yang muncul di atas tanah berupa cakram besar berkayu berbentuk
konkaf dengan dua daun yang berbentuk pita. Cabang yang menghasilkan
strobilus tumbuh dari jaringan meristem yang ada di bagian tepi cakram.
Banyak ditemukan di gurun. Anggota Gnetophyta mempunyai karakteristik
seperti tumbuhan Angiospermae, misalnya antara strobilusnya dengan
bunga majemuk pada Angiospermae, adanya trakea di dalam xilemnya,
serta tidak adanya arkegonia pada Gnetum dan Welwitschia (Sudarsono,
dkk, 2005 ).
Tumbuhan yang termasuk kedalam Pinophyta mempunyai peran penting
secara ekonomi, menarik secara biologi, dan sangat familiar diantara semua
tumbuhan. Kelompok tumbuhan Pinophyta banyak yang dimanfaatkan kayunya,
sebagai tanaman hias, sebagai sumber makanan dan pengobatan. Selain itu,
tumbuhan-tumbuhan ini juga berperan dalam pengendalian erosi, melindungi
dari abrasi, hutan rekreasi, dan merupakan tumbuhan kayu pertama dalam
suksesi kedua. Para ahli biologi tertarik dengan tumbuhan Pinophyta tersebut
karenatumbuhan ini mempunyi keragaman bentuk dan stuktur, pola
distribusinya dari dulu sampai sekarang dan fosilnya relatif lengkap
terdokumentasikan (Pratiwi, 2007: 159)
E. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum Pinophyta
No. Nama Alat Jumlah
1. Mikroskop monokuler 1 buah
2. Kaca pembesar (loupe) 1 buah
3. Jarum bertangkai 1 buah
4. Alat Tulis 1 set

Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum Pinophyta


No. Nama Bahan Jumlah
1. Tumbuhan Pinus merkusi 1 buah
2. Tumbuhan Agathis alba 1 buah
3. Tumbuhan Araucaria sp. 1 buah
4 Tumbuhan Gnetum gnemon 1 buah
5 Tumbuhan Cupressus sp. 1 buah
6 Tumbuhan Cycas rumphii 1 buah
7 Tumbuhan Podocarpus sp. 1 buah

F. Langkah Kerja

Alat dan bahan yang telah dipilih disiapkan.

Keadaan daun (jenis, tepi, duduk, pertulangan dan


daun muda) diamati dari setiap species.

Keadaan strobilus (jenis, letak, ukuran, jumlah)


diamati dari setiap species.
Ciri habitus, batang, pola percabangan, kelamin
tumbuhan dan umur tumbuhan juga diamati dari
setiap species
Hasil pengamatan dicatat dalam tabel pengamatan
dan didiskusikan.

Diagram 1. Langkah kerja


G. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Tabel Klasifikasi Pinophyta
NO Taksonomi Gambar Observasi Gambar Referensi Ciri Khas

Dalam 1 makrosprofil,
Kingdom : Plantae Strobilus makro Strobilus mikro masing-masing memiliki 2
biji. Tiap biji memiliki 1
Divisio : Pinophyta sayap.
Classis : Pinopsida
1. Ordo : Pinales
Familia : Pinaceae
Daun Jarum
Genus : Pinus
Gambar 1. Pinus merkusii Gambar 1.1. Pinus merkusi.
Species : Pinus merkusii
(Dok. Kelompok 1, 2017) (Suarez, 2012)

Dalam makrosporofil
Strobilus mikro Strobilus makro memiliki 1 biji dengan 2 sayap
Kingdom : Plantae asimetris.
Divisio : Pinophyta
Classis : Pinopsida
2. Ordo : Pinales
Familia : Pinaceae
Genus : Agathis Gambar 2.1. Agathis alba
Gambar 2. Agathis alba (Olszyk, 2015)
Species : Agathis alba
(Dok. Kelompok 1, 2017)
NO Taksonomi Gambar Observasi Gambar Referensi Ciri Khas

Dalam makrosporofil
Strobilus makro Strobilus mikro memiliki 1 biji dengan 2 sayap
Kingdom : Plantae simetris.
Divisio : Pinophyta
Classis : Pinopsida
3. Ordo : Pinales
Familia : Pinaceae
Genus : Araucaria Gambar 3. Araucaria sp. Gambar 3.1. Araucaria sp.

Species : Araucaria alba (Dok. Kelompok 1, 2017) (Lehcim, 2015)

Duduk sporofil makro dan


Strobilus mikro
Strobilus makro mikro berkarang.
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Gnetopsida
4. Ordo : Gnetales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum Gambar 4. Gnetum gnemon Gambar 4.1. Gnetum gnemon

Species : Gnetum gnemon (Dok. Kelompok 1, 2017) (Morad, 2011)


NO Taksonomi Gambar Observasi Gambar Referensi Ciri Khas

Memiliki daun bentuk sisik.


Kingdom : Plantae Mikrosporofil
Divisio : Pinophyta
Classis : Pinopsida
5. Ordo : Pinales
Familia : Cupressaceae
Genus : Cupressus
Gambar 5. Cupressus sp. Gambar 5.1. Cupressus sp.
Species : Cupressus sp.
(Dok. Kelompok 1, 2017) (Rushforth, 2010)

Biji sangat terbuka dan sporofil betinanya


Strobilus mikro disebut megasporofil karena ukurannya yang
Kingdom : Plantae Megasporofil besar.
Divisio : Pinophyta
Classis : Cycadopsida
6. Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas Gambar 6. Cycas rumphii Gambar 6. 1. Cycas rumphii

Species : Cycas rumphii (Dok. Kelompok 1, 2017) (Osmodi, 2014)


NO Taksonomi Gambar Observasi Gambar Referensi Ciri Khas

Memiliki 1 strobilus dengan 2 makrosporofil,


Kingdom : Plantae namun hanya 1 yang tumbuh dan yang
Makrosporofi lainnya tereduksi.
Divisio : Pinophyta
l
Classis : Pinopsida
7. Ordo : Pinales
Familia : Podocarpaceae
Genus : Podocarpus
Gambar 7. Podocarpus sp. Gambar 7.1. Podocarpus sp.
Species : Podocarpus sp.
(Dok. Kelompok 1, 2017) (Weng, 2010)
Tabel 4. Tabel Seriasi Pinophyta
Spesimen
No Karakteristik
Pinus sp. skor Cycas rumphii skor Araucaria sp. skor Aghatis alba skor
1. Habitus Pohon 1 Pohon 1 pohon 1 Pohon 1
2. Batang Berkayu 1 Berkayu 1 Berkayu 1 Berkayu 1
3. Pola percabangan Monopodial 3 Monopodial 3 Monopodial 3 Monopodial 3
4. Daun
Jenis daun Tunggal partitus 3 Tunggal partitus 3 Tunggal 1 Tunggal 1
Tepi daun Berbagi 3 Berbagi 3 Rata 1 Rata 1
5. Duduk daun Tersebar 1 roset 5 Tersebar 1 Berhadapan 3
6. Pertulangan daun Belum berpola 2 Craspedodromus 4 Belum berpola 2 Belum berpola 2
7. Keadaan daun muda Tidak menggulung 5 menggulung 1 Tidak menggulung 5 Tidak menggulung 5
8. Strobilus 5 1 1 3
letak strobilus jantan Axilaris Terminal Terminal Axilaris
letak strobilus betina Axilaris Terminal Terminal Terminal
9. Makrosporofil
Jumlah Banyak 1 Banyak 1 Banyak 1 Banyak 1
Letak Spiral 1 Spiral 1 Spiral 1 Spiral 1
10. Mikrosporofil
Jumlah Banyak 1 Banyak 1 Banyak 1 Banyak 1
Letak SPiral 1 Spiral 1 Spiral 1 Spiral 1
11. Jumlah biji/karpel 1 sampai 4 5 Beberapa 5-10 3 1 sampai 4 (1) 5 1 5
12. Keterbukaan bakal biji Agak terbuka 3 Terbuka 1 Agak terbuka 3 Agak terbuka 3
13. Kelamin tumbuhan Monoecus 1 Dioecus 5 Monoecus 1 Dioecus 5
14. Umur tumbuhan Tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1
15. Jumlah
sporangium/mikrosporo
fil 1 sampai 2 5 Banyak 1 Banyak 1 Banyak 1
Jumlah 43 37 31 39
Spesimen
No Karakteristik Seriasi (berdasarkan familia):
Gnetum gnemon skor Cupressus sp. skor Podocarpus sp. skor
1. Habitus Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 1. Araucariaceae : 35
2. Batang Berkayu 1 Berkayu 1 Berkayu 1
3. Pola percabangan Simpodial 5 Monopodial 3 Monopodial 3 2. Cupressaceae : 36
4. Daun 3. Cycadaceae : 37
Jenis daun Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1 4. Pinaceae : 43
Tepi daun Rata 1 Rata 1 Rata 1
5. Duduk daun Berhadapan 3 Tersebar 1 Tersebar 1 5. Podocarpaceae : 51
6. Pertulangan daun Brachidodromous 5 Sisik 1 Belum berpola 2 6. Gnetaceae : 57
7. Keadaan daun muda Tidak menggulung 5 Tidak menggulung 5 Tidak menggulung 5
8. Strobilus 5 3 5
letak strobilus jantan Axilaris Terminal Axilaris
letak strobilus betina Axilaris Axilaris Axilaris
9. Makrosporofil
Jumlah Banyak 1 Beberapa 3 Sedikit 5
Letak Berkarang 5 Berkarang 5 Berkarang 5
10. Mikrosporofil
Jumlah Banyak 1 Banyak 1 Banyak 1
Letak Berakrang 5 Spiral 1 Spiral 1
11. Jumlah biji/karpel 1 5 Banyak 1 1 5
12. Keterbukaan bakal biji Hampir tertutup 4 Agak terbuka 3 Hampir tertutup 4
13. Kelamin tumbuhan Gabungan 3 Monoecus 1 Dioecus 5
14. Umur tumbuhan Tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1
15. Jumlah
sporangium/mikrosporo
fil Sedikit (2) 5 Beberapa (2 - 6) 3 Sedikit (20) 5
Jumlah 57 36 52
Bagan 1. Bagan Klasifikasi Bertingkat Pinophyta

Daun Tunggal

1-7

Daun Bertoreh Daun Tidak Bertoreh

1,6 2,3,4,5,7

Mirip Jarum Tidak Mirip Jarum Duduk Daun Berhadapan Duduk Daun Tidak Berhadapan
1 6 2,4 3,5,7

Biji Tidak Hampir Tertutup Biji Hampir Tertutup Letak Strobilus Tidak Letak Strobilus
Spesimen
Terminal Terminal
2 4
1. Pinus
5,7 3
2. Agathis
3. Araucaria
4. Gnetum
5. Cupressus Daun Seperti Sisik Daun Tidak Seperti Sisik
6. Cycas
7. Podocarpus 5 7
Tabel 5. Tabel Klasifikasi Binner Pinophyta
No. Karakter Ya Tidak
1. Daun bertoreh 1,6 2,3,4,5,7
2. Daun berbentuk jarum 1 2,3,4,5,6,7
3. Duduk daun tersebar 3,5,7,1,6 2,4
4. Monoecus (berumah satu) 3,4,1,5 2,3,4,6,7
5. Letak strobilus makro terminal 2,3,6 1,4,5,7
6. Satu biji dalam sporofi makro 2,3,4,5,7 1,6
7. Duduk daun berhadapan 2,4 1,3,5,6,7
8. Kedudukan sporofil berkarang dalam 4 1,2,3,5,6,7
satu strobilus makro
9. Biji makro semi tertutup 1,2,3,4,5,7 6
10. Daun seperti bersisik 5 1,2,3,4,6,7

H. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat praktikum
Phanerogamae mengenai Pinophyta, kami melakukan pengamatan terhadap
tujuh (7) spesimen yang termasuk kedalam Divisi Pinophyta. Divisi Pinophyta
sebenarnya terdiri dari 4 ordo, namun dalam pengamatan kali ini kami hanya
melakukan pengamatan terhadap 3 ordo yaitu Cycadales, Coniferales, dan
Gnetales. Kelas Ginkoales tidak dapat diamati karena hanya tumbuh di daerah
Jepang dan Cina. Kami melakukan pengamatan terhadap 7 (tujuh) spesies yang
termasuk kedalam 5 familia yaitu, Cycadaceae (Cycas rumphii), Cupressaceae
(Cupressus sp.), Araucariaceae (Araucaria sp., Agathis alba), Podocarpaceae
(Podocarpus sp.), Pinaceae (Pinus merkusii), dan Gnetaceae (Gnetum gnemon).
Bagian yang diamati dari setiap spesimen adalah daun, strobilus, letak strobilus,
makrosporofil, mikrosporofil, distribusi seks dan ciri morfologi lainnya.
1. Pinus merkusii
Pinus merkusii merupakan salah satu species dari Famili Pinaceae.
Berdasarkan hasil pengamatan tumbuhan Pinus merkusii termasuk ke dalam
habitus pohon karena memiliki batang yang berkayu. Pola percabangan
Pinus adalah monopodial. Keadaan daunnya mulai dari jenis termasuk ke
dalam jenis daun tunggal partitus karena memiliki torehan sampai tulang
daun. Tepi daunnya berbagi dan duduk daunnya tersebar. Pertulangan daun
Pinus termasuk yang belum berpola dan daun mudanya tidak menggulung.
Keadaan strobilus Pinus letak mikrostrobilus dan maksrostrobilusnya
axillaris. Jumlah makrosporofil dan mikrosporofilnya banyak (>10) dan
letak keduanya spiral. Jumlah sporangium per mikrosporofil dari Pinus
hanya 1 sampai 2.
Selain keadaan daun dan strobilus, pada pengamatan Pinus juga
diamati jumlah biji per karpelnya yaitu 1 sampai dengan 4, keterbukaan
bakal bijinya termasuk agak terbuka. Pinus juga merupakan tumbuhan yang
berumah satu (monoecius) dan umur tumbuhan ini tahunan.
2. Cycas rumphii
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang (caulis)
pakis haji meliputi habitus atau perawakan dari pakis haji yaitu berupa
herba, dengan batang yang berupa monopodial karena sumbu utama batang
dari bawah hingga atas terlihat jelas. Kemudian segi penampangnya terlihat
bulat. Daun pakis haji meliputi macam daun yaitu daun majemuk dengan
letak daun (Filotaksis) berhadapan antara daun satu dan daun lainnya.
Kemudian bentuk daun (Circumscriptio) pita dengan pertulangan daun/urat
daun sejajar. Kemudian tepi daun (Margo folii) rata, ujung daun runcing dan
pangkal daun rotundatus. Pengamatan selanjutnya yaitu alat reproduksi
pakis haji berupa strobilus jantan dan betina. Saat pengamatan tidak
ditemukan adanya strobilus jantan dan betina, tetapi pada umumnya, letak
strobilus betina yaitu berada di ketiak daun atau aksilar. Sedangkan letak
strobilus jantan yaitu diujung cabang atau terminal. Mikrosporofil adalah
satu bagian kecil dari strobilus jantan, letaknya di ujung dari cabang
(terminal). Sedangkan makrosporofil adalah satu bagian kecil dari strobilus
betina, letaknya di ketiak dari cabang (aksilar) berjumlah 50. Distribusi seks
pakis haji adalah dioseus yaitu dalam satu tumbuhan hanya terdapat satu
strobilus jantan atau betina saja sehingga diperlukan tumbuhan lain yang
memiliki jenis strobilus yang berlawanan agar terjadi fertilisasi. Pada saat
pengambilan strobilus pada satu tumbuhan hanya ditemukan strobilus
berjenis betina saja. Sedangkan pada jantan terdapat pada tumbuhan yang
lain, atau bisa dikatakan bahwa dalam satu tumbuhan hanya memiliki salah
satu jenis kelamin saja.
3. Cupressus sp.
Cupressus atau cemara kipas adalah tanaman yang termasuk kedalam
kelas Coniferales, familia Cupressaceae. Habitus spesies ini adalah pohon
yang berkayu. Tanaman ini memiliki daun yang bentuknya serupa sisik atau
daunnya tersusun sangat rapat. termasuk jenis daun yang tunggal dengan
tepi daun yang rata dengan duduk daun yang berseling atau roset.daun muda
Cupressus ini tak menggulung. Termasuk ke dalam tumbuhan yang
berumah satu (monocieous), strobilus terletak dalam satu pohon dan kedua-
duanya letaknya aksilaris. Memiliki jumlah mikro dan makrofilnya
beberapa dan berkarang. Dilihat dari keterbukaan bijinya, tumbuhan ini
termasuk yang agak tertutup.
4. Podocarpus sp.
Podocarpus termasuk ke dalam family podocarpaceae kelas
Coniferopsida. Merupakan tumbuhan yang habitusnya pohon yang berkayu
pola percabangan monopodial. Daunnya merupakan daun jenis tunggal
dengan tepi yang rata dengan duduk daun yang berkarang serta belum
memiliki pola perutalngan daun. Merupakan tumbuhan yang berumah dua
dengan strobilus jantan dan betina yang terpisah namun letaknya sama-sama
aksilaris (muncul di bagian tunas aksilar). Memiliki jumlah makro dan
mikrosporofil yang banyak dengan letaknya yang spiral. Keterbukaan
bijinya hampir tertutup.
5. Agathis alba
Habitus dari tanaman ini adalah pohon, karna batang mengandung
lignin. Daun tunggal dengan duduk daun berhadapan, daun kaku dengan
tepi rata. Tergolong dalam tanaman monoecus atau berumah satu.
Makrosporofil banyak dengan posisi tersebar sehingga membentuk
strobilus betina dengan bentuk membulat, biji bersayap. Sedangkan
mikrosporofil banyak dengan posisi tersebar membentuk strobilus jantan
silindiris dan terletat di ujung, atau terminal.
6. Araucaria sp.
Habitus dari tumbuhan ini adalah pohon, memiliki bentuk
percabangan monopodial. Umumnya tanaman ini bersifat diecus atau
runjung jantan dan betina terpisah, strobilus jantan terdiri dari mikrosporofil
yang memiliki posisi tersebar dan membentuk strobilus yang silindiris,
sedangkan makrosporofil membentuk strobilus membukat dan cenderung
besar, biji bersayap dan pada ujung sayap berbentuk seperti duri. Duduk
daun tersebar, daun seperti sisik dan kaku, sedikit tumpang tindih daun satu
dengan yang lain. Letak strobilus terminal.
7. Gnetum gnemon
Habitus atau perawakan dari Gnetum gnemon. atau yang memiliki
nama lokal melinjo yaitu berupa pohon, dengan batang yang berupa
simpodial karena sumbu utama batang dari bawah hingga atas tidak terlihat
jelas karena terdapat percabangan pada batangnya. Daun melinjo meliputi
macam daun yaitu daun tunggal dengan letak daun (Filotaksis) berhadapan
antara daun satu dan daun lainnya. Kemudian bentuk daun (Circumscriptio)
lanset (lanceolate) dengan pertulangan daun/urat daun (Nervatio/Venatio)
menyirip. Kemudian tepi daun (Margo folii) rata (entire), ujung daun
(Apex folii) meruncing (acuminate) dan pangkal daun (Basis folii) runcing
(acute). Pada umumnya, letak strobilus betina yaitu berada di ketiak daun
atau aksilar. Sedangkan letak strobilus jantan yaitu diujung batang atau
sumbu yang disebut terminal. Mikrosporofil adalah satu bagian kecil dari
strobilus jantan, letaknya di ujung dari cabang (terminal. Sedangkan
makrosporofil adalah satu bagian kecil dari strobilus betina, letaknya di
ketiak dari cabang (aksilar). Tanaman melinjo memiliki ciri khas dapat
berumah satu (monoecus) atau berumah dua (diecus).
I. Kesimpulan
Anggota divisi Pinophyta umumnya memiliki habitus pohon dan
batangnya berkayu. Pola percabangannya monopodial karena sumbu batang
utamanya terlihat jelas dan sangat cocok dijadikan sebagai penghijau atau
peneduh jalan. Alat kelaminnya berupa strobilus. Walaupun Pinophyta memiliki
kemiripan dengan tumbuhan paku-pakuan dalam hal bentuk kelaminnya namun
perkembangbiakannya bukan dengan spora. Pinophyta memiliki ciri khas yaitu
bakal bijinya yang terbuka dan mikrofilnya yang terdedah ke udara sehingga
sering disebut tumbuhan biji terbuka. Anggota divisi Pinophyta yang paling
primitif adalah Cycas dan paling modern adalah Gnetum.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. (2003). Biologi edisi kelima jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Diah, R. (2006). Biologi 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Pratiwi. (2007). Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Singh, G. (2009). Plant Systematis. Delhi: Science Publishers
Sudarsono, dkk. (2005). Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.

DAFTAR PUSTAKA GAMBAR


Gambar 1.1 Pinus merkusii tersedia di :
http://phytoimages.siu.edu/imgs/pso/r/Pinaceae_Pinus_merkusii_45852.htm
l [22 September 2017]
Gambar 2.1 Agathis alba tersedia di :
http://conifersociety.org/conifers/conifer/agathis/dammara/ [22 September
2017]
Gambar 3.1 Araucaria sp. tersedia di :
https://pixabay.com/en/monkey-puzzle-tree-chilean-pine-1007125/ [22
September 2017]
Gambar 4.1 Gnetum gnemon tersedia di :
https://www.flickr.com/photos/adaduitokla/6241374938 [22 September
2017]
Gambar 5.1 Cupressus sp. tersedia di :
http://www.arkive.org/cypress/cupressus-chengiana/ [22 September 2017]
Gambar 6.1 Cycas rumphii tersedia di :
http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Cycas+rumphii [22
September 2017]
Gambar 7.1 Podocarpus sp. tersedia di :
http://www.arkive.org/nakai-podocarp/podocarpus-nakaii/image-
G71214.html [22 September 2017]

Anda mungkin juga menyukai