Oleh: Kelompok 3
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 1
SKENARIO................................................................................................................................... 2
BAB I KATA SULIT .................................................................................................................... 3
BAB II DAFTAR MASALAH ..................................................................................................... 6
BAB III BRAINSTORMING ....................................................................................................... 7
BAB IV PETA MASALAH .......................................................................................................... 8
BAB V TUJUAN PEMBELAJARAN .......................................................................................... 9
BAB VI TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 10
BAB VII PETA KONSEP........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 15
Skenario 1
Mikroskopis. Adanya sel perisperm, berisi amilum, endocarp terpotong tangesial dengan sel
endocarp berbentuk polygonal, epidermis dari kulit biji dipotong tangesial, berbentuk persegi
panjang berwarna kuning, dinding samping agak bergelombang dan berwarna kuning
kecoklatan, parenkim dari kelompok sel batu dari hypodermis. Terdapat endocarp, trakheida
serabut, dinding agak tebal, noktah berupa celah, berasal dari poros atau tangkai buah, sel
batu berukuran lebih besar dari sel batu hypodermis, berasal dari poros dari tangkai, saluran
getah parenkim, ditemukan juga stomata tipe anomositik, sel sel kelenjar uniselular dan sel
gabus.
Untuk memastikan mutu sediaan bahan baku sebagaimana yang tercantum pada PerK BPOM
no 12 tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat tradisional. Bahan baku wajib memenuhi
persyaratan mutu sebagaimana yang tercantum dalam buku Farmakope Herbal Indonesia
dan Materia Medika. Berdasarkan buku tersebut ternyata mahasiswa menemukan beberapa
perbedaan hasil analisa mikroskopis.
BAB 1
2. Piperis Bahasa latin dari cabe jawa, merupakan tanaman penghasil rempah
retrofracti dan fitofarmaka yang penting, baik ditinjau dari pemenuhan
fructus kebutuhan bumbu dan obat tradisional bagi masyarakat maupun bagi
industri makanan , minuman ,jamu dan obat,
5. Trakhheida Sel yang memiliki dinding sel yang terdiri dari dinding primer dan
dinding sekunder yang
mengandung lignin.
Bentuknya panjang dan
meruncing yang mempunyai
fungsi untuk membantu
trakea. Sel ini memiliki
beberapa tipe, yaitu : anular,
retikulata, skalariformis,
bernoktah dan helical
6. Noktah Salah satu tempat pada sel tumbuhan yang dinding selnya tidak
mengalami penebalan.
7. Anomostik Salah satu tipe stomata dengan sel penutup yang dikelilingi oleh
sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel
epidermis lainnya.
8. Sel Gabus Jaringan yg tersusun dari sel-sel parenkim gabus. pada tumbuhan
dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen
dan terletak disebelah bawah dr jaringan epidermis.
BAB II
3.1 Brainstorming
3.1.1 Problematika
2. Apakah bahan baku ini sesuai dengan mutu sediaan bahan baku yang tercantum
dalam BPOM?
BPOM RI.2010. Acuan Sediaan Herbal, Volume kelima edisi pertama. Jakarta: Direktorat OAI.
BPOM RI.2010. Acuan Sedian Herbal, Volume kelima edisi pertama. Jakarta: Direktorat OAI.
Departemen Kesehatan RI. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Diktorat Jendral POM-
Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta: Diktorat Jendral POM–Depkes
RI.
Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Diktorat Jendral POM–Depkes RI.
Gunawan, Didik dan S. Mulyani.2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi Jilid I). Jakarta: Penebar
swadayaPOM–Depkes RI.
Istiqomah.2013. Perbandingan metode ekstraksi maserasi dan sokletasi terhadap piperinn buah
cabe jawa.FKIK-Uin syarif hidayatullah : Jakarta.
Joy Beena, Sandhya C P, and Ramitha K R. 2010. Comparison and Bioevaluation of Piper longum
fruit Extract. India: JOCPR.
Kumoro, A.C., Singh, Harcharan., Hasan, Masitah. 2009. Solubility Of Piperine In Super Critical
and Near Critical Carbon Dioxide. Chinese Journal Of Chemical Engineering, 17
(6) 1014-1020.
Mun’im Abdul, Hanani Endang. 2011. Fitoterapi Dasar. Jakarta: Dian Rakyat.