Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

Materi 1
SIMPLISIA YANG MENGANDUNG AMILUM DAN RESIN

Oleh:

Nama Dan Nim : 1. Nurhalimah (202002244)


2. Nurul Aini Haffa Zefit (202002245)
3. Nurul Fadhila (202002246)
4. Putri Diana (202002248)
5. Putri Latifah Asmul Fauzi (202002249)
6. Reigina Putri Kharina (202002250)
7. Rifdha Aqillia (202002251)
Kelompok : 6 (Enam)
Nama Dosen : Nensiria Taringan, S.Si, M.Kes
Koordinator Pratikum : Rifdha Aqilia
Tgl. Penyerahan Makalah : 14 agustus 2021

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
STIKES ADILA PROVINSI LAMPUNG
TA 2020/ 2021
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Kunyit dan temulawak merupakan tanaman asli Indonesia yang bagi sebagian
orang terlihat sama,sehingga tak sedikit orang yang keliru membedakan
keduanya.kunyit dan temulawak banyak di gunakan untuk membuat minuman
ataupun di campur pada makanan,selain sebagai pemberi rasa dan warna,ternyata
rimpang dari kunyit dan temulawak sering di gunakan masyarakat Indonesia sebagai
penjaga kebugaran badan.rimpang temulawak dan rimpang kunyit berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh karna berhubungan langsung dengan efek herbameniran
sebagai peningkat daya tahan 3 tubuh.efek rimpang kunyit sebagai pelancar
pencernaan dan pereda nyeri dan efek rimpang temulawak sebagai penyegar.
Kunyit di kenal dengan beberapa nama daerah antara lain
kunyit(Jawa),kunyit(Sumatra),kunyit (nusatenggara),Kun(Sulawesi)dan kulin
(Maluku).kunyit merupakan tumbuhan daerah subtropis sampai tropisdan tumbuh
subur di dataran rendah antara 90 meter sampai dengan 2000 meter di atas
permukaan laut.tinggi tanaman kunyit sekitar 70 cm.batang tanaman ini semudan
basah.pelepah daunnya membentuk batang dengan helaian daun berbentuk bulat
telur.rimpangnya memiliki banyak cabang dengan kulit luarnya berwarna jingga
kekuningan.
Temulawak merupakan tanaman obat asli Indonesia yang berasal dari daerah
jawa,Bali dan Maluku,Curcuma berasal dari bahasa Arab,kurkum,yang berarti
kuning.sedangkan xanthorriza berasal dari bahasa yunani,xantos yang berarti kuning
dan rhiza yang berarti akar.

I. TINJAUAN PUSTAKA
Marfologi Sempel tanaman kunyit (cucurma domitica val) adalah tanaman berumur
panjang dengan daun besar berbentuk elips , 3-8 buah , panjang sampai dengan 85
cm, lebar sampai dengan 25 cm pangkal daun meruncing , bewarna hijau seragam.
Ibu tangkai bunga berambut kasar dan rapat, saat kering tebalnya 2-5 mm, panjang
16-40 cm, daun kelopak berserabut berbentuk lanset panjang 4-8 cm, lebar 2-3-5cm
yang paling bawah bewarna hijau ,berbentuk bulat telur , makin ke atas makin
menyempit memanjang warna putih atau putih keunguan , bagian ujung berbelah
belah , warna putih atau merah jambu.

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza roxb) merupakan tema tumbuhan (pernial) yang


tumbuh berumpun , berbatang basah yang merupakan batang semu yang terdiri atas
gabungan beberapa pangkal daun yang terpadu . Tinggi tumbuhan temulawak sekitar
2 m. Daun berbentuk memanjang samapi lanset .panjang daun 50-55 cm dan lebarnya
sekitar 15 cm ,warna daun hijau tua dengan garis coklat keunguan . Tiap tumbuhan
mempunyai 2 helai daun . Bunga mempunyai daun pelindung yang banyak dan
berukuran besar , berbentuk bulat telur sungsang yang warnanya beraneka ragam.

II. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


3.1 Mikroskopik : Curcuma rhizome Xanthoriza
Alat :

1. Mikroskop
2. Gelas objek
3. Gelas penutup
4. Pipet tetes
5. Baker glass
6. Tabung reaksi
7. Penjepit
8. Lampu spirtus
9. Kertas dan pensil

Bahan :
1. curcumae rhizoma (rimpang temulawak)
2. aquades
3. larutan iodium
4. larutan klorarhidrat

Cara kerja simplisia secara mikroskopis :


1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil sedikit serbuk simplisia
3. Diletakkan di atas kaca objek di tetesi dengan larutan klorarhidrat
4.Dihangatkan di atas lampu spirtus di jaga jaga agar tidak sampai mendidih
5. Ditutup dengan gelas penutup
6. Amati di bawah mikroskop, gunakan perbesaran lemah dan kuat
Hasil uji mikroskopis
1. Jaringan gabus
2. Parenkim korteks
3. Dan sel sekret warna kuning tua sampai kuning coklat
4. Serabut sklerenkim dengan salah satu dinding berombak
5. Trakea penebalan tangga
6. Butiran amilum bentuk khas seperti jahe
7. Seluruh sediaan berwarna kuning tua karena mengandung kurkumin

3.2 Mikroskopik : curcuma domestica rhizome (Rimpang Kunyit)


Alat :
1. Mikroskop
2. Gelas objek
3. Gelas penutup
4. Pipet tetes
5. Baker glass
6. Tabung reaksi
7. Penjepit
8. Lampu spirtus
9. Kertas dan pensil
Bahan :
1. Curcumae domestica (Rimpang Kunyit)
2. aquades
3. larutan iodium
4. larutan klorarhidrat

Cara kerja simplisia secara mikroskopis:


1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil sedikit serbuk simplisia
3. Diletakkan di atas kaca objek ditetesi dengan larutan klorarhidrat
4.Dihangatkan di atas lampu spirtus di jaga jaga agar tidak sampai mendidih
5. Ditutup dengan gelas penutup
6. Amati di bawah mikroskop, gunakan perbesaran lemah dan kuat

Hasil Uji mikroskopis


1. Epidermis : terdiri 1 lapisan sel, pipih berbentuk poligonal, dinding sel
menggabus.
2. Rambut penutup : berbentuk kerucut, lurus atau agak bengkok, dinding
tebal.
3. Hipodermis : terdiri dari beberapa lapis sel, dinding sel menggabus
4. Periderm : terdiri dari 6-9 lapis sel berbentuk segi panjang, dinding
menggabus.
5. Korteks dan silinder pusat : parenkimatik, terdiri dari sel-sel besar, penuh
berisi Pati tunggal dan terbentuk lonjong, Lamela dan hilus kurang jelas.

3.3 Pembahasan
Pengamatan uji mikroskopis dilakukan dengan mikroskop menggunakan
pembesaran tertentu yang disesuaikan dengan simplisia. kunyit yang diuji, yaitu
berupa serbuk.
Pemeriksaan mikroskopik anatomi jaringan kunyit mempunyai ciri yaitu
terdapat gumpalan sel, parenkim, dan rambut penutup.
Dan hasil yang di dapatkan pengamatan mikroskopik adalah bentuk amilum dan
sel penyusun kunyit dan temulawak berbeda

III. KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari materi yang di bahas adalah, dari analisis fragmen khas dari
simplisia yang mengandung amilum dan resin, contohnya
Ada
1. Curcumae Rhizoma (Curcuma xanthorrhiza)
2.Curcuma domesticae Rhizoma (Rimpang kunyit) Tanaman asal : Curcuma domesticae
Val
yang dimana kedua simplisia tersebut sama sama mengandung banyak manfaat, yang
mana sering digunakan sebagai bahan dasar dalam obat-obatan herbal untuk menangani
gangguan kesehatan dan produk kecantikan.

IV. DAFTAR PUSTAKA

1. Pramono, S.. 2011. Prioritas Penelitian Pendukung Program Saintifikasi Jamu dari Hulu
hingga Hilir, Seminar Nasional
Pokjanas TOI 41, 5-6 Oktober 2011. Malang
2. Sudarsono, Agus P. Didik G, dkk. 1996. Tumbuhan Obat Yogyakarta: UGM.
3. Becker, C. A., & Van den Brink, R. C. B.. 1968. Flora of Java (Spermatophytes only) vol II.
Groningan-The Netherlands. Wolters-Noordhoff. N. V
4. Wijayakusuma, M. Hembing. 2007. Penyembuhan dengan Temulawak.
Jakarta: Sarana Pustaka Prima
5. Sudarsono, Agus P. Didik G, dkk. 1996. Tumbuhan Obat Yogyakarta UGM.

Anda mungkin juga menyukai