Materi 1
SIMPLISIA YANG MENGANDUNG AMILUM DAN RESIN
Oleh:
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
STIKES ADILA PROVINSI LAMPUNG
TA 2020/ 2021
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Kunyit dan temulawak merupakan tanaman asli Indonesia yang bagi sebagian
orang terlihat sama,sehingga tak sedikit orang yang keliru membedakan
keduanya.kunyit dan temulawak banyak di gunakan untuk membuat minuman
ataupun di campur pada makanan,selain sebagai pemberi rasa dan warna,ternyata
rimpang dari kunyit dan temulawak sering di gunakan masyarakat Indonesia sebagai
penjaga kebugaran badan.rimpang temulawak dan rimpang kunyit berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh karna berhubungan langsung dengan efek herbameniran
sebagai peningkat daya tahan 3 tubuh.efek rimpang kunyit sebagai pelancar
pencernaan dan pereda nyeri dan efek rimpang temulawak sebagai penyegar.
Kunyit di kenal dengan beberapa nama daerah antara lain
kunyit(Jawa),kunyit(Sumatra),kunyit (nusatenggara),Kun(Sulawesi)dan kulin
(Maluku).kunyit merupakan tumbuhan daerah subtropis sampai tropisdan tumbuh
subur di dataran rendah antara 90 meter sampai dengan 2000 meter di atas
permukaan laut.tinggi tanaman kunyit sekitar 70 cm.batang tanaman ini semudan
basah.pelepah daunnya membentuk batang dengan helaian daun berbentuk bulat
telur.rimpangnya memiliki banyak cabang dengan kulit luarnya berwarna jingga
kekuningan.
Temulawak merupakan tanaman obat asli Indonesia yang berasal dari daerah
jawa,Bali dan Maluku,Curcuma berasal dari bahasa Arab,kurkum,yang berarti
kuning.sedangkan xanthorriza berasal dari bahasa yunani,xantos yang berarti kuning
dan rhiza yang berarti akar.
I. TINJAUAN PUSTAKA
Marfologi Sempel tanaman kunyit (cucurma domitica val) adalah tanaman berumur
panjang dengan daun besar berbentuk elips , 3-8 buah , panjang sampai dengan 85
cm, lebar sampai dengan 25 cm pangkal daun meruncing , bewarna hijau seragam.
Ibu tangkai bunga berambut kasar dan rapat, saat kering tebalnya 2-5 mm, panjang
16-40 cm, daun kelopak berserabut berbentuk lanset panjang 4-8 cm, lebar 2-3-5cm
yang paling bawah bewarna hijau ,berbentuk bulat telur , makin ke atas makin
menyempit memanjang warna putih atau putih keunguan , bagian ujung berbelah
belah , warna putih atau merah jambu.
1. Mikroskop
2. Gelas objek
3. Gelas penutup
4. Pipet tetes
5. Baker glass
6. Tabung reaksi
7. Penjepit
8. Lampu spirtus
9. Kertas dan pensil
Bahan :
1. curcumae rhizoma (rimpang temulawak)
2. aquades
3. larutan iodium
4. larutan klorarhidrat
3.3 Pembahasan
Pengamatan uji mikroskopis dilakukan dengan mikroskop menggunakan
pembesaran tertentu yang disesuaikan dengan simplisia. kunyit yang diuji, yaitu
berupa serbuk.
Pemeriksaan mikroskopik anatomi jaringan kunyit mempunyai ciri yaitu
terdapat gumpalan sel, parenkim, dan rambut penutup.
Dan hasil yang di dapatkan pengamatan mikroskopik adalah bentuk amilum dan
sel penyusun kunyit dan temulawak berbeda
III. KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari materi yang di bahas adalah, dari analisis fragmen khas dari
simplisia yang mengandung amilum dan resin, contohnya
Ada
1. Curcumae Rhizoma (Curcuma xanthorrhiza)
2.Curcuma domesticae Rhizoma (Rimpang kunyit) Tanaman asal : Curcuma domesticae
Val
yang dimana kedua simplisia tersebut sama sama mengandung banyak manfaat, yang
mana sering digunakan sebagai bahan dasar dalam obat-obatan herbal untuk menangani
gangguan kesehatan dan produk kecantikan.
1. Pramono, S.. 2011. Prioritas Penelitian Pendukung Program Saintifikasi Jamu dari Hulu
hingga Hilir, Seminar Nasional
Pokjanas TOI 41, 5-6 Oktober 2011. Malang
2. Sudarsono, Agus P. Didik G, dkk. 1996. Tumbuhan Obat Yogyakarta: UGM.
3. Becker, C. A., & Van den Brink, R. C. B.. 1968. Flora of Java (Spermatophytes only) vol II.
Groningan-The Netherlands. Wolters-Noordhoff. N. V
4. Wijayakusuma, M. Hembing. 2007. Penyembuhan dengan Temulawak.
Jakarta: Sarana Pustaka Prima
5. Sudarsono, Agus P. Didik G, dkk. 1996. Tumbuhan Obat Yogyakarta UGM.