Anda di halaman 1dari 34

Farmakognosi &

tanaman obat
(simplisia)
A. pengertian Farmakognosi
B. Sejarah Farmakognosi
C. Istilah-istilah Umum dalam Farmakognosi
D. Tanaman Obat (Simplisia)
E. Penggolongan Simplisia Berdasarkan Zat
Berkhasiat dan Manfaatnya

2
A. Pengertian Farmakognosi

Menurut Fluckiger Secara umum Aspek

Pengetahuan tentang Ilmu yang mempelajari obat • Biologi


berbagai macam cabang yang berasal dari alam • Kimia
ilmu pengetahuan • Biokimia
memperoleh hal-hal yang • Fisika
perlu diketahui tentang obat • Farmakologi
• Budidaya
• Cara pembuatan sediaan
dan aspek ekonominya

3
B. Sejarah farmakognosi
Farmakgnosi berasal dari
Bahasa Yunani, Yaitu :

Farmakon : Obat

Gnosis : Ilmu atau Pengetahuan

Farmakognosi
Pengetahuan tentang Obat, khususnya dari nabati, hewani, dan mineral

4
Lanjutan . . .
Abad ke-19 Materia Medika sudah memiliki 2 disiplin ilmu:

Farmakologi yang memperlajari kerja obat “action of drug”

Farmakognosi yang mempelajari segala aspek obat dari alam.

Materia Medika adalah buku pertama yang memuat tentang khasiat dan
penggunaan lebih kurang 600 macam obat dari bahan alam, seperti tanaman, hewan
dan mineral

5
Sejarah dan perkembangan farmakognosi

* Berkembang pesat setelah pertengahan abad ke 19 (Makroskopis dan


Mikroskopis)
* Saat ini sudah sampai ke usaha-usaha isolasi, identifikasi, dan teknik-teknik
kromatografi untuk tujuan analisa kualitatif dan kuantitatif

6
Tahun 2.500 SM Tahun 466 SM

 Diketahui dari lempengan tanah liat di  Di Yunani, Hippocrates seorang tabib,


Perpustakaan Ashurbanipal, Assiria mengenal kayu manis, hiosiamina,
 Terdapat simplisia : kulit delima, opium, gentiana, kelembek, gom arab, bunga
adas manis, madu, ragi, minyak jarak kantil

Tahun 1737 Tahun Modern

 Martiuss (Apoteker Jerman) dengan


 Linnaeus (ahli botani Swedia), menulis buku “Grundriss Der Farmakognosie
buku “Genera Plantarum” Des Planzenreisches” telah
 “Genera Plantarum” merupakan buku menggolongkan simplisia menurut segi
pedoman utama dari sistematikan morfologi, dan cara-cara untuk
mengetahui kemurnian simplisia

7
C. Istilah Umum dalm
Farmakognosi
SIMPLISIA SIMPLISIA EKSUDAT
NABATI TANAMAN
Bahan alamiah yang telah Simplisia berupa tanaman utuh, Isi sel yang secara spontan
digunakan sebagi obat yang bagian tanaman atu eksudat keluar dari tanaman atau isi sel
belum mengalami pengolahan tanaman. dengan cara tertentu dikeluarkan
apapun juga,kecuali dinyatakan dari selnya, atau zat-zat nabati
lain, berupa bahan yang telag (Rhizoma, Herba, Damara, etc.) lainnya yang dengan cara
dikeringkan. tertentu dipisahkan dari
tanamannya dan belum berupa
(zingiberis Rhizoma, Abri zat kimia murni.
Folium, etc.)
(Opium, Papnium, etc.)

8
LANJUTAN…
SIMPLISIA SIMPLISIA ALKALOID
HEWANI MINERAL
Simplisia yang berupa hwan Simplisia berupa mineral Suatu basa organic yang
utuh, bagian hewan atau zat-zat (pelikan) yang belum diolah mengandung unsur nitrogen (N)
yang berguna yang dihasilkan atau diolah dengan cara pada umumnya berasal dari
oleh hewan atau belum berupa sederhana dan belum berupa zat tanaman, yang mempunyai efek
zat kimia murni. kimia murni. fisiologis kuat/keras terhadap
manusia. Sifat lainnya: sukar
(Adeps Lanae, Mel Depuratum (Vaselinum Album, Paraffinum larut dalam air, asam akan
etc.) Solidum) membentuk garam alkaloid
dengan mudah larut dalam air.

(Codein, Papverin, Atropin.)

9
LANJUTAN…
GLIKOSIDA ENZIM VITAMIN
Suatu zat yang oleh enzim Suatu biokalisator yaitu Suatu zat yang dalam jumlah
tertentu akan terurai menjadi senyawa atau zat yang berfungsi sedikit sekali diperlukan oleh
satu macam gula serta satu atau mempercepat reaksi tubuh manusia untuk
lebih zat bukan gula, contohnya: biokimia/metabolisme dalam membentuk metabolism tubuh.
digitalis Folium Purpurea tubuh organisme. Sering Tubuh manusia sendiri tidak
mengandung glikosida A dengan mempunyai nama dengan dapat memproduksi vitamin
enzim digipursidase digitoksin akhiran –ase, seperti: Amilase, (oleum lecoris mengandung
berubah menjadi digitoksigenin Penisilinase, etc. vitamin A dan vitamin B)
+3 digitoksin + glukosa.
Daya kerja dibatasi oleh suhu (0
C: tidak aktid, diatas 60oC akan
rusak)

10
LANJUTAN…
HORMON PEMBERIAN
Suatu zat yang dikeluarkan oleh Uraian tentang bentuk, bau,
kelenjar endokrin yang rasa, warna simplisia. Jadi,
mempengaruhi faal, tubuh, dan merupakan informasi yang
mempengaruhi besar bentuk diperlukan pada pengamatan
tubuh. terhadap simplisia nabati yang
berupa bagian tanaman (kulit,
daun, akar, dan sebagainya)

11
LANJUTAN…
Fragmen bagian atau bagian tanaman asal simplisia selain
HORMON bagian tanaman yang disebutkan dalam paparan makroskopis
atau bagian sedemikian yang nilai batasnya disebut monografi
Suatu zat yang dikeluarkan oleh
kelenjar endokrin yang
mempengaruhi faal tubuh dan
mempengaruhi besar bentuk BAHAN ORGANIK
tubih.
Hewan atau hewan asing berikut fragmennya, zat yang
(Thyroidum) dikeluarkan hewan, kotoran hewan, batu, tanah atu zat
pengotor lainnya.

12
D. Tanaman Obat (simplisia)
1. SIMPLISIA NABATI 2. SIMPLISIA HEWANI

Simplisia nabati adalah simplisia yang berupatumbuhan Simplisia hewani adalah simplisia yang
utuh, bagian tumbuhan atau eksudattumbuhan. Eksudat berupahewan utuh, bagian hewan, atau zat-zat
tumbuhan ialah isi sel yang secara spontan keluar dari berguna yangdihasilkan oleh hewan dan belum
tumbuhan atau isi sel yang dengan cara tertentu berupa zat kimiamurni. Contohnya Mel
dikeluarkan dari selnya atau senyawa nabati lainnya yang depuratum (madu) dan Adepslanae (lemak bulu
dengan cara tertentu dipisahkan dari tumbuhannya dan domba).
belumberupa senyawa kimia murni (Depkes RI, 2000).
Simplisia nabati sering berasal dan berupaseluruh bagian
tumbuhan, tetapi sering berupa bagianatau organ tumbuhan
seperti akar, kulit akar, batang,kulit batang, kayu, bagian
bunga, dan sebagainya.Di samping itu, terdapat eksudat
seperti gom, lateks, tragakanta, oleoresin, dan sebagainya

13
Lanjutan. . .
3. SIMPLISIA PELIKAN (Mineral)
Simplisia pelikan (mineral) adalah simplisia yangberupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolahatau telah
diolah dengan cara sederhana dan belumberupa zat kimia murni. Contohnya Vaselinum album.

Proses pascapanen dan proses preparasi secara sederhana menjadi bentuk produk kefarmasian yang siap pakai atau
siap diproses selanjutnya, yaitu:
a. Siap dipakai dalam bentuk serbuk halus untuk diseduh sebelum diminum (jamu)
b. Siap dipakai untuk dicacah dan digodok sebagi proses jamu godokan (infus)
c. Diproses selanjutnya untuk dijadikan prosuk sediaan farmasi lain yang umumnya melalui proses ekstraksi,
separasi, dan pemurnian.

14
Lanjutan. . .
Dalam perkembangan selanjutnya, tahapan usaha menjamin kekonstanan kandungan kimia
diserahkan pada tahapan teknologi fitofarmasi. Produk tumbuhan obat dari tahap pertanian, yaitu
simplisia berubah posisi menjadi bahan dasar awal serta ekstrak sebagai bahan baku obat dan
produk sediaan.

Variasi senyawa kandungan dalam produk hasil panen tumbuhan obat (in vivo) disebabkan oleh
aspek sebagai berikut:
a. Genetik (bibit)
b. Lingkungan (tempat tumbuh dan iklim)
c. Rekayasa agronomi (fertilizer dan perlakuan selama masa tumbuh)
d. Panen (waktu dan pascapanen)

15
E.PENGGOLONGAN SIMPLISIA
BERDASARKAN ZAT KHASIAT DAN
MANFAATNYA
SAPONIN
1.

Saponin adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan


dalam tumbuhan. Saponin memiliki karakteristik berupa
buih sehingga ketika direaksikan dengan air dan dikocok
maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama.

Saponin diklasifikasikan menjadi 2, yaitu saponin steroid


dan saponin triterpenoid.

• Saponin mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter.

• Memiliki rasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin


serta iritasi pada selaput lender.

• Merupakan racun yang dapat menghancurkan butir darah


atau hemolisis pada darah.

• Bersifat racun bagi hewan berdarah dingin dan banyak di


antaranya digunakan sebagai racun ikan.

• Saponin yang bersifat keras atau racun biasa disebut


sebagai sapotoksin.

16
Lanjutan. . .
1. SAPONIN (lanjutan…)

Contoh senyawa saponin steroid:

• Asparagosides (Asparagus officinalis),

• Avenocosides (Avena sativa)

• Disogenin (Dioscorea floribunda

• Trigonella foenumgraceum)

Contoh senyawa triterpen steroid:

• Asiaticoside (Centella asiatica)

• Bacoside (Bacopamonneira)

• Cyclamin (Cyclamen persicum).

17
Lanjutan. . .
2. ASAM SALIKAT
Asam silikat (dari bahasa Yunani, yaitu sialon yang artinya
air liur) pertama kali diperkenalkan oleh biokimiawan
Swedia Gunnar Blix pada tahun 1952.

Asam silikat adalah istilah umum untuk -N atau –O


menggantikan neuraminic turunan asam, monosakarida
dengan sembilan karbon. Asam silikat banyak
didistribusikan dalam jaringan hewan dan dalam jumlah
yang lebih sedikit pada spesies lain, mulai dari tanaman dan
jamur untuk ragi dan bakteri, terutama diglikoprotein dan
gangliosides.

18
Lanjutan. . .
3. KAFEIN/COFFEIN
Coffin adalah alkaloid pahit, xantina kristal putih adalah
obat stimulan psikoaktif. Kafein ditemukan oleh seorang
kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge pad tahun
1819. la menciptakan istilah kaffein, senyawa dalam kopi,
yang dalam Bahasa Inggris menjadi kafein.

Kafein ditemukan dalam jumlah yang berbeda-beda pada


kacang, daun, dan buah dari beberapatanaman, di mana
kafein bertindak sebagai bahan pestisidaa alam untuk
melumpuhkan dan mematikan serangga tertentu yang
memakan tanaman.

Dalam tubuh manusia, kafein adalah stimulant sistem saraf


pusat (SSP), memiliki efek sementara menangkal rasa
kantuk dan mengembalikan kewaspadaan. Di Amerika
Utara, 90% orang dewasa mengonsumsi kafein setiap hari.
US Food and Drug Administration menyatakan kafein
diakui sebagai zat makanan yang aman.

19
Lanjutan. . .
4. KALIUM
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodikyang
memiliki lambang K dan nomor atom 19. Kaliumberbentuk
logam lunak berwarna putih keperakan dantermasuk
golongan alkali tanah. Secara alami.

Kalium ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain


dalam air laut atau mineral lainnya. Kalium teroksidasi
dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama
dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip
dengan atrium. Dalam bahasa Inggris, kalium disebut
potassium.

20
Lanjutan. . .
5. DAMAR
Damar adalah hasil sekresi (getah) dari pohon Shoreasp.,
Vatica sp., Dryobalanops sp., dan lain-lain dari suku
meranti-merantian atau Dipterocarpaceae. Di dalamnya
termasuk damar mata kucing dan damar gelap. Damar
dimanfaatkan dalam pembuatan korek api (untuk mencegah
api membakar kayu terlalu cepat), plastik, plester, vernis,
dan lak

21
Lanjutan. . .
6. FLAVONOID & BIOFLAVONOIDS
Flavonoid atau bioflavonoids juga dikenal sebagai vitamin P
dan citrin adalah sebuah kelas tanaman metabolit sekunder.
Menurut tata, nama IUPAC, flavonoid dapat diklasifikasikan
ke dalam:

• Flavonoid, berasal dari2-phenylchromen-4-one(2-fenil-


1,4-benzopyrone) struktur (contoh:quercetin, rutin).

• Isoflavonoids, berasal dari 3-phenylchromen-4-one


struktur(3-fenil-1,4-benzopyrone)

• Neoflavonoids, berasal dari 4-phenylcoumarine(4-fenil-


1,2-benzopyrone) struktur.

22
Lanjutan. . .
6. LANJUTAN… (flavonoid)
Flavonoid tersebar pada tanaman yang memenuhi banyak
fungsi. Flavonoid adalah pigmen tumbuhan yang paling
penting untuk warna bunga yang memproduksi pigmentasi
kuning tau merah/biru di kelopak yang dirancang untuk
menarik pollinator hewan. Flavonoid dikeluarkan oleh akar
tanaman rhizobia dalam tahap infeksi hubungan simbiotik
dengan kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang
kedelai, dan semanggi. Rhizobia yang tinggal di tanah dapat
merasakan flavonoid dan ini memicu sekresi.

Flavonoid sangat berguna untuk melawan kanker. Proses


fisiologis flavonoid yang tidak dinginkan senyawa
menginduksi disebut tahap II enzim yang juga membantu
untuk menghilangkan mutagen dan karsinogen. Oleh karena
itu, mungkin menjadi bahan dalam pencegahan kanker.

23
Lanjutan. . .
7. TANIN
Tanin (atau tanin nabati, kebalikan dari tanin sintetik)
adalah suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan,
berasa pahit, dan kelat. Tanin mampu menggumpalkan
protein, atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk
asam amino dan alkaloid. Kandungan tanin dari bahan
organik (serasah, ranting dan kayu) yang terlarut dalam air
hujan (bersama aneka subtansi humus), menjadikan air yang
tergenang dirawa-rawa dan rawa gambut berwarna cokelat
kehitaman seperti air teh, yang dikenal sebagai air hitam
(black water). Kandungan tanin pula yang membuat air
semacam ini berasa kesat dan agak pahit.

Tanin banyak dimanfaatkan orang untuk menyamak kulit


agar awèt dan mudah digunakan. Tanin juga digunakan
untuk menyamak (mengubar) jala, tali, dan layar agar lebih
tahan terhadap air laut. Selain itu, tanin dimanfaatkan
sebagai bahan pewarna, perekat, dan mordan.

24
Lanjutan. . .
8. ALKALOID
Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen
yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tumbuhan
(beberapa senyawa ada yang berasal dari hewan). Asam
amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula
amino, dan antibiotic biasanya tidak digolongkan sebagai
alkaloid. Dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang
secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk
golongan ini.

25
Lanjutan. . .
9. KALSIUM
Kalsium adalah unsur kimia dengan simbol Ca dengan
nomor atom 20. In memiliki massa atom 40,078 Amu.
Kalsium adalah logam alkali tanah yang lunak berwarna
abu-abu, dan merupakan unsur yang paling berlimpah
kelima di kerak bumi.

Kalsium sangat penting untuk organisme hidup, terutama


dalam fisiologi sel, di mana pergerakan ion kalsium Ca²+ ke
dalam dan ke luar dari sitoplasma sebagai sinyal untuk
banyak proses seluler. Sebagai bahan utama yang digunakan
dalam mineralisasi tulang dan kerang, kalsium adalah logam
paling berlimpah pada hewan.

26
Lanjutan. . .
10. LIPASE
Lipase adalah enzim yang dapat larut dalam air dan bekerja
dengan mengkatalisis hidrolisis ikatan ester dalam substrat
lipid yang tidak larut air seperti trigliserida berantai
panjang. Dengan demikian, lipase tergolong dalam enzim
esterase. Enzim ini juga mampu mengkatalisasi
pembentukan ikatan ester (esterifikasi) dan pertukaran
ikatan ester (transesterifikasi) pada media bukan air. Lipase
adalah serina hidrolase dan mempunyai stabilitas yang
tinggi dalam larutan organik.

Manfaat lipase dari fungi dan bakteri memainkan peranan


yang penting dalam kehidupan manusia seperti pembuatan
yoghurt dan keju. Lipase juga digunakan sebagai katalis
yang murah dan serbaguna untuk mendegradasi lipid dalam
aplikasi modern seperti penggunaan enzim lipase untuk
pembuatan detergen dan biokatalis, serta juga dapat
digunakan sebagai energi alternatif untuk mengubah minyak
tumbuhan menjadi bahan bakar.

27
Lanjutan. . .
11. KURCUMIN
Kurkumin adalah bahan aktif yang terdapat pada tanaman
kunyit dapat digunakan dalam obat herbal tradisional dan
rempah-rempah. Kurkumin dapat digunakan untuk
kuantifikasi boron dalam metode yang disebut kurkumin.
Bereaksi dengan asam borat membentuk senyawa berwarna
merah, yang dikenal sebagai rosocyanine. Kurkumin
berwarna kuning cerah dan dapat digunakan sebagai
pewarna makanan, sebagai aditif makanan, jumlah E adalah
E100.

28
Lanjutan. . .
12. SINEOL
Cineol atau sineol merupakan terpenoid yang banyak
dikandung pada minyak atsiri serta berbagai rempah-
rempah. Ada dua macam cineol yang ditemukan di alam,
yaitu 1,4-cineol, dan 1,8-cineol.

1,4-cineol adalah monoterpenoid yang dapat ditemukan


bersama-sama dengan 1,8-cineol pada berbagai rempah-
rempah, misalnya pada rimpang temu-temuan serta buah
kemukus. Senyawa ini memiliki sifat-sifat yang cukup
menyerupai 1,8-cineol. Adapun 1,8-cineol atau dikenal pula
sebagai eukaliptol adalah eter siklik alami dan anggota
monoterpenoid

29
Lanjutan. . .
13. MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri atau dikenal juga sebagai minyak eterik
(aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak
terbang (volatile oil), serta minyak aromatic (aromatic oil)
adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan
kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga
memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan
bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk
pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil sulingan
(destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.

Ciri-ciri minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik


uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya
kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung),
sehingga sering kali memberikan efek psikologis tertentu.
Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri dan
campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda.

30
Lanjutan. . .
14. KARPAINA
Karpaina merupakan suatu alkaloid golongan true alkaloid,
kelompok piperidina. Alkaloid karpaina paling banyak
terdapat dalam tumbuhan suku Caricaceae, yaitu Carica
papaya atau yang dikenal sebagai papaya.

31
THANK YOU
any qouestions?

32
1 1.
2.
3.
Jelaskan yang dimaksud dengan Materia Medika!
Apakah yang dimakud farmakognosi?
Sebutkan perbedaan simplisa berikut!
a. Simplisia Nabati
b. Simplisia Hewani
c. Simplisia Mineral
4. Sebutkan aspek-aspek yang menyebabkan variasi kandungan senyawa
dalam produk panen tumbuhan obat (in vivo)!
5. Jelaskan manfaat dari karpaina!
2 1.
2.
Apa yang dimaksud dengan glikosida dan sebutkan contohnya?
Jelaskan pengertian eksudat tumbuhan menurut Depkes RI (tahun
2000)!
3. Sebutkan khasiat atau manfaat dari flavonoid!
4. Simplisia sebagai bahan kefarmasian seharusnya memenuhi tiga
parameter mutu umum suatau bahan! Sebutkan 3 parameter mutu
umum tersebut!
5. Jelaskan yang dimaksud standrisasi simplisia!

Anda mungkin juga menyukai