PERTEMUAN 1
Farmakognosi adalah – Pengertian, Sejarah, Hubungan,
Peran & Ruang Lingkup – Untuk pembahasan kali ini kami
akan mengulas mengenaiFarmakognosi yang dimana dalam
hal ini meliputi pengertian, sejarah, hubungan, peran dan
ruang lingkup, nah agar lebih memahami dan di mengerti
simak ulasannya berikut ini.
PENGERTIAN
Sejarah Farmakognisi
Dalam sejarah penemuan obat bahan alam di mulai dari
pengetahuan manusia akan khasiat bahan alam bagi
kesehatan yang merupakan awal dari berkembangnya
farmakognosi.
Peran Farmakognosi
Penggunaan tumbuhan obat sebagai obat di Indonesia telah
meningkat, akan tetapi dalam penggunaannya masih banyak
hanya sebatas pengalaman yang diturunkan dari nenek
moyang bangsa Indonesia. Disini peran ilmu farmakognosi
yang memilah tanaman yang berkhasiat obat atau tidaknya
dengan berbagai tes yang dilakukan terhadap tumbuhan
tersebut seperti kromatografi, spektrofotometrik dan lain-
lain.
PERTEMUAN 2
METABOLIT SEKUNDER
Perbedaan Utama – Metabolit Primer vs Sekunder. Metabolisme adalah kumpulan proses
kimia yang terjadi pada organisme hidup untuk mempertahankan kehidupan. Ribuan senyawa
kimia terlibat dalam metabolisme organisme hidup.
enyawa-senyawa ini disebut metabolit dan mereka adalah zat antara dan produk metabolisme.
Metabolit primer dan metabolit sekunder adalah dua kategori metabolit yang ditemukan pada
organisme hidup. Keduanya adalah molekul kecil, yang bertindak sebagai molekul pemberi
sinyal, katalis, stimulator, atau inhibitor untuk setiap aktivitas metabolik dalam tubuh.
Perbedaan utama antara metabolit primer dan metabolit sekunder adalah bahwa metabolit
primer secara langsung terlibat dalam perkembangan pertumbuhan primer dan reproduksi
sedangkan metabolit sekunder secara tidak langsung terlibat dalam metabolisme saat
memainkan fungsi ekologis penting dalam tubuh.
Pengertian Metabolit Primer
Metabolit primer adalah senyawa kimia kecil yang terlibat langsung dalam pertumbuhan,
perkembangan, dan reproduksi organisme hidup. Oleh karena itu, mereka adalah komponen
kunci dalam pemeliharaan fungsi fisiologis normal dalam tubuh. Dengan demikian, metabolit
primer sering disebut sebagai metabolit sentral. Metabolit primer biasanya terbentuk selama fase
pertumbuhan karena metabolisme energi. Mereka adalah komponen utama dari pertumbuhan
yang tepat. Etanol, asam laktat, nukleotida, vitamin, dan beberapa asam amino dianggap
sebagai metabolit primer.
Dalam mikrobiologi industri, etanol adalah metabolit primer yang paling umum diproduksi dalam
skala besar dengan fermentasi. Selain itu, asam amino seperti L-lysine dan L-glutamat diproduksi
dalam skala besar. Asam sitrat adalah metabolit primer umum lainnya yang diproduksi dalam
skala besar. Ini digunakan sebagai bahan dalam produksi makanan.
Alkohol Etanol
Poliol gliserin
Vitamin Vitamin B 2
Atropin dan antibiotik seperti eritromisin dan bacitracin adalah metabolit sekunder yang penting
secara komersial yang diproduksi dalam skala besar. Atropin berfungsi sebagai antagonis
kompetitif untuk reseptor asetilkolin. Ini berasal dari berbagai tanaman yang dapat digunakan
untuk mengobati bradikardia. Eritromisin adalah antibiotik dengan spektrum antimikroba yang
luas.
JENIS Contoh
Lektin Concanavalin A
Metabolit primer dan sekunder adalah senyawa kimia kecil yang berfungsi sebagai sinyal
molekul, katalis, stimulator atau inhibitor untuk reaksi kimia tertentu.
Metabolit Primer: Metabolit primer adalah kategori metabolit yang terlibat langsung
dalam pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi.
Metabolit Primer: Metabolit primer melakukan fungsi fisiologis dalam tubuh seperti fungsi
intrinsik.
Metabolit Primer: Metabolit utama diproduksi dalam jumlah besar. Oleh karena itu,
ekstraksi metabolit primer menjadi mudah.
Metabolisme Sekunder: Karena metabolit sekunder diproduksi dalam jumlah kecil,
ekstraksi mereka sulit.
Pada Tanaman
Metabolisme Sekunder: metabolit sekunder yang berbeda unik untuk spesies tanaman
yang berbeda.
Struktur Molekuler Dasar
Metabolit Primer: Metabolisme primer adalah bagian dari struktur molekul dasar suatu
organisme.
Metabolisme Sekunder: Metabolisme sekunder bukan bagian dari struktur molekul dasar
suatu organisme.
Peran
Metabolit Primer: Etanol, asam laktat, nukleotida, vitamin, dan beberapa asam amino
adalah metabolit primer.
PERTEMUAN 3
ALKALOID
Alkaloid adalah senyawa kimia, yang ditemukan pada tumbuhan, yang dapat
bereaksi dengan asam untuk membentuk garam. Semua alkaloid mengandung
unsur nitrogen, biasanya dalam struktur multi-cincin yang kompleks.
Sifat alkaloid
Sifat dari alkaloid yaitu:
Setiap sel saraf hanya menghasilkan satu jenis neuro-transmitter; asetilkolin dan
norepinefrin adalah yang paling umum. Namun, sel mungkin merespons lebih dari
satu jenis neurotransmitter, dan respons untuk setiap jenis mungkin berbeda.
Penggunaan medis
Sejumlah alkaloid digunakan sebagai obat. Di antara yang tertua dan paling terkenal
adalah kina, berasal dari kulit pohon Cinchona tropis. Orang India di Amerika
Selatan telah lama menggunakan kulit kayu Cinchona untuk mengurangi demam,
sama seperti kulit pohon willow digunakan di Eropa sebagai sumber aspirin. Pada
tahun 1600-an orang Eropa menemukan bahwa kulit pohon itu dapat mengobati
malaria — penyakit parasit yang melemahkan dan seringkali fatal.
Kina dimurnikan sejak tahun 1820, dan segera menggantikan kulit cinchona mentah
sebagai pengobatan standar untuk malaria. Tidak sampai tahun 1930an kina diganti
oleh analog sintetik yang menawarkan efek samping lebih sedikit dan pasokan yang
lebih andal. Kina masih digunakan sebagai zat penyedap utama dalam air tonik,
meskipun dalam dosis yang jauh lebih sedikit daripada yang digunakan pada
awalnya.
Kulit kayu manis juga menghasilkan quinidine, yang mengontrol kelainan irama
jantung seperti fibrilasi, serangkaian detak yang bergetar cepat yang tidak
memompa darah, dan penyumbatan jantung, suatu kondisi di mana arus listrik gagal
mengoordinasikan kontraksi ruang-ruang atas dan bawah jantung.
Atropin paling sering digunakan untuk melebarkan pupil selama pemeriksaan mata.
Atropin juga mengurangi hidung tersumbat, berfungsi sebagai penangkal gas saraf
dan keracunan insektisida, dan digunakan untuk menyadarkan pasien dalam henti
jantung.
Pilocarpine, berasal dari beberapa semak Brasil dari genus Pilocarpus, adalah
alkaloid lain yang digunakan dalam oftalmologi. Obat ini merangsang drainase
cairan berlebih dari bola mata, menghilangkan tekanan optik tinggi yang disebabkan
oleh glaukoma. Jika tidak diobati, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan.
1. Alkaloid berfungsi sebagai limbah nitrogen seperti urea dan asam urat pada
hewan (salah satu pendapat pertama yang kami temukan, saat ini, tidak
diadopsi).
2. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tandon penyimpanan nitrogen
meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut
meskipun sangat kekurangan nitrogen.
3. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan
parasit atau pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang
mendukung fungsi ini tidak dikemukakan, mungkin merupakan konsep yang
direka-reka dan bersifat ‘manusia sentris’.
4. Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur,
beberapa alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangasang
perkecambahan yang lainnya menghambat.
5. Semula disarankan oleh Liebig bahwa alkaloid, karena sebagian besar
bersifat basa, dapat mengganti basa mineral dalam mempertahankan
kesetimbangan ion dalam tumbuhan.
Sumber Alkaloid
Pada waktu yang lampau sebagian besar sumber alkaloid adalah pada tanaman
berbunga, angiosperma (Familia Leguminoceae, Papavraceae, Ranunculaceae,
Rubiaceae, Solanaceae,Berberidaceae) dan juga pada tumbuhan monokotil (Familia
Solanaceae dan Liliaceae). Pada tahun-tahun berikutnya penemuan sejumlah besar
alkaloid terdapat pada hewan, serangga, organisme laut, mikroorganisme dan
tanaman rendah. Beberapa contoh yang terdapat pada berbagai sumber adalah
isolasi muskopiridin dari sebangsa rusa; kastoramin dari sejenis musang Kanada ;
turunan Pirrol-Feromon seks serangga ; Saksitoksin – Neurotoksik konstituen
dari Gonyaulax catenella ;pirosiamin dari bacterium Pseudomunas aeruginosa;
khanoklavin-I dari sebangsa cendawan, Claviceps purpurea ; dan likopodin dari
genus lumut Lycopodium.
Karena alkaloid sebagai suatu kelompok senyawa yang terdapat sebagian besar
pada tanaman berbunga, maka para ilmuwan sangat tertarik pada sistematika
aturan tanaman. Kelompok tertentu alkaloid dihubungkan dengan famili atau genera
tanaman tertentu. Berdasarkan sistem Engler dalam tanaman yang tinggi terdapat
60 order. Sekitar 34 dari padanya mengandung alkaloid. 40% dari semua famili
tanaman paling sedikit mengandung alkaloid. Namun demikian, dilaporkan hanya
sekitar 8,7% alkaloid terdapat pada disekitar 10.000 genus. Kebanyakan famili
tanaman yang mengandung alkaloid yang penting adalah Liliaceae, solanaceae dan
Rubiaceae. Famili tanaman yang tidak lazim yang mengandung alkaloid adalah
Papaveraceae. Dalam kebanyakan famili tanaman yang mengandung alkaloid,
beberapa genera mengandung alkaloid sedangkan genera yang lain tidak
mengandung alkaloid. Suatu genus sering menghasilkan alkaloid yang sama, dan
bahkan beberapa genera yang berbeda dalam suatu famili dapat mengandung
alkaloid yang sama. Sebagai contoh hiossiamin diperoleh dari tujuh generayang
berbeda dari famili tanaman Solanaceae. Dilain pihak alkaloid yang lebih kompleks,
seperti vindolin dan morfin, sering terdapat dalam jumlah yang terbatas pada satu
spesies atau genus tanaman.
Kisaran konsentrasi total alkaloid tang terdapat pada bagian tanaman tertentu
sangat bervariasi. Sebagai contoh, reserpin dapat mencapai konsentrasi hingga 1%
dalam akar Rauvolfia serpentine, tetapi vinkristin dari daunCatharanthus
roseus diperoleh hanya 4.10-6 % Dapat dibayangkan persoalan yang menyangkut
dalam industri yang memproduksi alkaloid yang terdapat dalam jumlah yang sangat
sedikit.
MATERI FARMAKOGNOSI
PERTEMUAN 4
GLIKOSIDA
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula.
Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O – glikosida, dioscin),
jembatan nitrogen (N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-glikosida, sinigrin), maupun jembatan
karbon (C-glikosida, barbaloin). Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan gula
disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini
disebut sebagai glikosida
PENGERTIAN GLIKOSIDA
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula.
Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O – glikosida, dioscin),
jembatan nitrogen (N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S-glikosida, sinigrin), maupun jembatan
karbon (C-glikosida, barbaloin). Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan gula
disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini
disebut sebagai glikosida
STRUKTUR GLIKOSIDA
terdiri dari glikon dan aglikon dengan unsur O di tengah seperti dibawah ini
Glikon O Aglikon
Glikosida berbentuk kristal atau amorf. Umumnya mudah larut dalam air atau etanol encer (kecuali
pada glikosida resin). Oleh karena itu, banyak sediaan-sediaan farmasi mengandung glikosida
umumnya diberikan dalam bentuk ekstrak, eliksir ataupun tingtur dengan kadar etanol yang rendah.
Kegunaan :
Glikosida steroid adalah glikosida yang aglikonnya berupa steroid. Glikosida steroid
disebut juga glikosida jantung karena memiliki daya kerja kuat dan spesifik terhadap otot
jantung.
Contoh tanaman yang mengandung glikosida steroid :
Daun Digitalis purpurea Linne atau D. lanata (keluarga Scorphulariaceae) telah
dikeringkan pada suhu tidak di atas 60 0 C.
Konten:
Contoh :
Strophantos adalah biji yang telah dikeringkan dari tanaman Strophanthus kombe Oliver
atau Stromphathus hispidus DeCandolle (famili Apocynaceae).
Konten:
Kegunaan :
Beberapa jenis obat pencahar yang berasal dari tanaman mengandung glikosida
sebagai isi aktifnya. Glikosida-glikosida yang terdapat di dalam obat pencahar tersebut
mengandung turunan antrasen atau antrakinon sebagai aglikonnya. Simplisia yang
mengandung glikosida ini antara lain Rhamni purshianae Cortex, Rhamni Frangulae Cortex,
Aloe, Rhei Radix, dan Sennae Folium. Kecuali itu Chrysa robin dan Cochineal (Coccus cacti)
juga mengandung turunan antrakinon, akan tetapi tidak digunakan sebagai obat pencahar
karena daya iritasinya terlalu keras (Chrysarobin) sehingga hanya digunakan sebagai obat
luar atau hanya digunakan sebagai zat warna (Cochineal, Coccus Cacti).
Tanaman-tanaman seperti kelembak, aloe, sena, dan kaskara telah lama dikenal
sebagai obat alami kelompok purgativummeskipun pada saat itu kandungan kimiawinya
belum diketahui dengan jelas. Belakangan, ternyata ada persamaan kandungan kimiawi
antara obat purgativum dengan beberapa bahan pewarna alami. Senyawa yang pertama
ditemukan adalah sena dari tipe antrakuinon, baik dalam keadaan bebas maupun sebagai
glikosida. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa produk alam juga mengandung turunan
antrakuinon yang tereduksi, misalnya oksantron, antranol, dan antron. Termasuk juga produk
lain seperti senyawa yang terbentuk dari dua molekul antron, yaitu diantron. Senyawa-
senyawa ini dapat dalam keadaan bebas (tidak terikat dengan senyawa gula dalam bentuk
glikosida) dapat pula dalam bentuk glikosida dimana turunan antrakinon tersebut berfungsi
sebagai aglikon.
Contoh tanaman yang mengandung glikosida antarkuinon :
Aloe adalah getah kering atau daging daun Aloe Vera Linne, A. barbadense Miller, A
ferox Miller, atau berbagai genus Aloe ( famili Liliaceae).
MATERI FARMAKOGNOSI
PERTEMUAN 5
Polifenol
Pengertian Senyawa Polifenol, Struktur, Sub, Jenis,
Reaksi dan Klasifikasi adalah kelompok zat kimia yang
ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yaitu
memiliki banyak gugus phenol dalam molekulnya.
Klasifikasi Polifenol
Polifenol jika diklasifikasikan berdasarkan unit basanya di bagi
menjadi kelompok 3 kelompok besar yaitu asam galic, polivenol,
Flavon, asam sinamat.
Flavon.
Jenis Polifenol
Tanin
Pyrogallol
Senyawa ini memiliki fenolik berupa benzen tersubtitusi dengan 3
gugus –OH yang berurutan. Contoh senyawa ini adalah myrecetin
dangallocatechins (EGCG ). Senyawa ini terkandung dalam buah
anggur dan daun teh. Myrecetin dapat dipakai sebagai penurun
kolestrol darah sedangkan EGCG dapat digunakan sebagai
antioksidan dan penangkal radikal bebas (Sudarma, 2009)
Recorcinol
Senyawa ini memiliki subkomponen fenol berupa benzen yang
tersubtitusi debgan 2 gugu –OH yang terletak secara meta. Contoh
dari senyawa ini adalah Resveratrol, senyawa ini meiliki fungsi
sebagai penghambat penuaan, antikanker dan obat penyakit kulit,
tetpai senyawa ini belum diteliti pada manusia sehingga yang
disebutkan tadi hanya berlaku pada beberapa jenis hewan saja.
Floroglucinol
Senyawa berikut memiliki phenol yang terdiri dari tiga subtituen
OHyang terletak secara selang-seling. Contoh senyawa ini adalah
jenissenyawa flavonoid yang telah dibahas dalam bab yang lain
Hidroquinon
Polifenol jenis ini berbeda dengan yang alain dalam hal aktivitasnya
dalam tubuh. Senyawa yang mengandung subkomponen ini dapat
menyebabkan kanker sedangkan polifenol yang lain dapat berfungsi
sebagai antikanker. Senyawa jenis ini memiliki fenol berupa benzen
yang tersubtitusi dengan dua gugus –OH yang terletak pada possisi
para. Contoh senyawa ini berupa glikosida yaitu arbutin.
Reaksi Polifenol
Reaksi yang terjadi pada polifenol biasanya terjadi pada gugus –OH
yang terdapatdi dalam molekulnya. Reasksi ini seperti pada reaksi
fenol, antara lain reaksi esterfikasi,reaksi oksidasi dan reaksi
reduksi.
Reaksi esterfikasi
Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi ini sering digunakan pada industri teh yang
menghasilkan produk berupa teh hitam yang bahan bakunya
diperoleh dari daun teh yang segar (teh hijau) secara teori teh hijau
mengandung senyawa poli fenol yang berupa catechin dan EGCG.
Senyawa ini jika dioksidasi dengan enzim oksidase maka produk
teh yang dihasilkan berupa teh hitam yang tidak lagi mengandung
keduasenyawa tersebut melainkan mengandung hasil oksidasi
senyawa tersebut yang berupa Theaflavin dan thearubugen. Berikut
reaksinya (Rohdiana, 2009) :
Biosintesis Polifenol
Senyawa pada tanaman teh banyak mengandung jenis polifenol
salah satunya EGCG atau Epigallocatechin gallat. Senyawa ini
penting dalam menangkal radikal bebeas yangmsuk kedalam tubuh
kita sehingga banya manusia memanfaatkannya sebagai
antioksidan dengan cara mengkonsumsi teh tiap hari
MATERI FARMAKOGNOSI
PERTEMUAN 6-7
VITAMIN DAN MINYAK ATSIRI
Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme. Vitamin tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh. Vitamin
berfungsi untuk pertumbuhan sel, mengatur dan memperbaiki fungsi tubuh dan mengatur
penggunaan makanan dan energi. Vitamin membutuhkan vitamin dalam jumlah sedikit
namun terus menerus.
Fungsi Vitamin
Ada berbagai jenis vitamin, berikut adalah fungsi umum vitamin:
Jenis-jenis Vitamin
Terdapat 13 jenis vitamin yang diperlukan tubuh untuk dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik yaitu Vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin,
niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).
Ada vitamin yang larut dalam air dan lemak iklan yang larut dalam lemak. Vitamin
yang larut dalam air adalah Vitamin B dan Vitamin C, sedangkan Vitamin yang larut
dalam air (larut dalam lemak): Vitamin A, D, E, dan K
Vitamin A
Vitamin A atau Retinol adalah jenis vitamin yang berfungsi untuk menjaga dan
merawat kecantikan kulit agar tetap licin dan halus, untuk pertumbuhan tubuh dan
menjaga kesehatan mata.
Sumber vitamin A diantaranya wortel, sayuran hijau dan kuning, ubi jalar, semangka,
avokad, labu siam dan lain sebagainya. sumber vitamin A masih berupa provitamin
A jadi dalam hati provitamin A diubah menjadi Vitamin A. Kekurangan Vitamin A
dapat menyebabkan rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, kulit tidak
sehat dan lain sebagainya.
Vitamin B1
Vitamin B1 atau Tiamin adsalah salah satu vitamin yang penting bagi tubuh. Fungsi
Vitamin B1 yaitu untuk menambah nafsu makan dan mengatur fungsi alat-alat
pernapasan dan fungsi saraf.
Sumber vitamin B1 yang baik berasal dari biji-bijian yang masih berkulit ari,
kecambah, gandum, ragi, kacang-kacangan kering, telur, beras, gandum dan lain
sebagainya. Kekurangan vitamin B1 akan menyebabkan gangguan saraf, mudah
lelah, pencernaan kurang sempurna dan menyebabkan penyakit beri-beri.
Vitamin B2
Vitamin B2 atau Riboflavin berfungsi dalam pertumbuhan tubuh, menjaga
kesehatan kulit, menjaga kesehatan rambut, menjaga kesehatan kuku dan
membantu proses metabolisme karbohidrat sehingga mendapatkan energi. Sumber
vitamin B2 diantaranya susu, kacang-kacangan, telur, ragi dan lain sebagainya.
Vitamin B6
Vitamin B6 atau Piridoksin berfungsi dalam pertumbuhan tubuh, menjaga
kesehatan kulit dan rambut, mengurangi rasa mual dan meredakan mabuk
perjalanan, mengurangi kejang lengan, serta mencegah pelagra atau kulit kasar.
Sumber vitamin B6 diantaranya biji-bijian yang masih memiliki kulit ari, jagung, ikan,
ragi, dan lain sebagainya. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan pelagra,
susah tidur, mudah tersinggung dan depresi.
Vitamin B12
Vitamin B12 atau Sianokobalamin berfungsi dalam proses pembentukan sel-sel
darah merah serta memperbaiki daya konsentrasi. Sumber vitamin B12 diantaranya
hati, daging, dan telur. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia,
kelelahan dan gangguan kulit.
Vitamin C
Vitamin C atau Asam Askorbat berfungsi dalam proses penyembuhan infeksi serta
menanggulangi alergi dan skorbut. Sumber vitamin C diantaranya jeruk, tomat,
nanas dan sayuran segar.
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gusi berdarah, proses penyembuhan
luka terhambat, nyeri pada persendian dan daya tahan terhadap infeksi lemah.
Vitamin D
Vitamin D ini sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan tulang dan memperkuat
rangka. Sumber vitamin D diantaranya minyak ikan, kuning telur, susu, mentega,
dan ikan laut. Sumber vitamin D dari makanan masih berupa provitamin D. Sinar
matahari akan membantu mengubah provitamin D menjadi vitamin D di permukaan
kulit. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, gigi
keropos, kaki bengkok dan kejang otot.
Vitamin E
Vitamin E atau Tokoferol berfungsi mencegah keguguran, kemandulan dan
perdarahan. Sumber vitamin E diantarnya kecambah biji-bijian, minyak zaitun dan
minyak kelapa. Kekurangan vitamin E dapat mengakibatkan gangguan pada otot
dan kemandulan.
Vitamin K
Vitamin K atau Filokuinon berperan pada proses pembekuan darah ketika terjadi
luka. Vitamin K banyak terdapat pada sayuran hijau, kedelai dan tomat. Kekurangan
vitamin K dapat menyebabkan darah sukar membeku.
Minyak atsiri memiliki rasa getir (pungen taste), berbau wangi sesuai bau sumber
minyak berasal, serta larut dalam pelarut organik, namun tidak larut dalam air.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri atau sifat dari minyak atsiri:
Sebagian besar komposisi minyak atsiri tersusu dari senyawa terpen. Terpen
merupakan seyawa alami yang strukturnya dibagi dalam satuan-satuan isoprene
(C5H8). Satuan isoprene saling bergabung sehingga membentuk rantai yang lebih
panjang.
Senyawa terpen yang terdiri dari 2 satuan isoprene disebu monoterpen (C10H16),
senyawa yang mengandung 3 satuan isopren disebut seskuitrepen (C15H24),
senyawa yang mengandung 4 satuan isopren disebut triterpena (C30H48), dan
seterusnya.
Jenis terpen yang paling sering ditemukan dalam komponen susunan minyak atsiri
adalah monoterpen, sperti pada minyak penyulingan daun mint yang merupakan
salah satu unsur kimia yang aktif secara potensial, selain gas volatil seperti menthol,
menton, mentil asetat, neomenthol, isomenton, mentofuran, limonene, pulegenon,
alfa dan beta pinen, trans-sabin hidrat.