Anda di halaman 1dari 9

01 April 2020

Makalah Farmakognosi
Disusun oleh:
Viddie M. C. A. Ghani
X FARM C

 Pengertian herba
Herba adalah seluruh bagian tanaman obat mulai dari akar batang daun bunga
dan buah dari tanaman jenis ternak yang bersifat herba ceous
 Cara panen secara umum tanaman herba
Secara umum panen tanaman obat baik yang dari tanaman budidaya
maupun tanaman liar harus memperhatikan waktu panen, bahan yang
akan dipanen, teknik panen, dan peralatan panen.

a. Waktu Panen
Waktu yang tepat untuk panen tanaman obat disesuaikan dengan:
1) kadar kandungan senyawa aktif,
2) bagian tanaman yang akan dipanen,
3) kondisi iklim untuk menghindari pengeringan, fermentasi,
pertumbuhan jamur, atau pembusukan bahan, dan
4) jumlah biomasa,

b. Bahan yang Dipanen


– Identitas tanaman harus jelas agar tidak tercampur dengan
tanaman lain yang tidak diinginkan.
– Tanaman yang akan dipanen dipilih yang utuh dan sehat. Tanaman
yang terinfeksi jamur atau serangga tidak dipanen karena produk
organisme tersebut dapat mengubah profil kandungan kimia
bahan bahkan menghasilkan racun.

c. Teknik Panen
Teknik panen bahan simplisia nabati tergantung dari bagian tanaman
yang dipanen, dirinci sebagai berikut:

1) Kulit batang (cortex): dari batang utama atau cabang, dikelupas


dengan ukuran panjang dan lebar tertentu. Untuk bahan yang
mengandung minyak atsiri atau senyawa fenol sebaiknya
digunakan alat pengelupas bukan logam. Contoh: Burmani cortex
(kulit kayu manis).
2) Batang (caulis): dari cabang tanaman dipotong sepanjang + 50
cm. Contoh: Tinospora caulis (Batang brotowali).
3) Kayu (lignum): dari batang atau cabang, dikelupas kulitnya dan
dipotong sepanjang + 50 cm. Contoh: Sappan lignum (kayu
secang).
4) Daun (folium): dipilih daun yang tua sebelum menguning, dipetik
secara manual ( dipetik satu per satu dengan tangan). Contoh:
Blumea folium (daun sembung).
5) Bunga (flos): dari kuncup bunga atau bunga yang telah mekar
atau mahkota bunga, dipetik secara manual. Contoh: Jasminum
flos (bunga melati).
6) Pucuk (shoot): pucuk daun yang masih muda beserta bunganya
(tanaman yang berbunga di ujung) dipetik dengan tangan.
Contoh: Orthosiphon folium (pucuk daun kumis kucing).
7) Akar (radix): diambil dari bagian batang di bawah tanah, dipotong
dengan ukuran 5- 10 cm dari pangkal batang agar tanaman tidak
mati. Contoh: Rouvolfia serpentina radix (akar pule pandak)
8) Rimpang (rhizoma): digali atau dicabut dan dibuang akarnya.
Contoh : Curcuma rhizoma (rimpang temulawak)
9) Buah (fructus): dipilih yang tua hampir masak atau telah masak,
dipetik dengan tangan atau gunting. Contoh: Morinda fructus
(mengkudu)
10) Biji (semen): dipilih buah yang tua/masak, dikupas kulit buahnya,
dikeluarkan bijinya. Contoh: Colae semen (biji kola)
11) Herba: tanaman dipotong pada pangkal batang (2-10 cm) dan
dibersihkan dari kotoran yang menempel. Contoh : Stevia herba
(stevia)
12) Umbi dan umbi lapis (bulbus): tanaman dicabut, umbi dipisahkan
dari daun dan akar kemudian dibersihkan. Contoh : Alium cepa
bulbus (bawang merah)
13) Kulit buah (pericarpium): buah yang sudah masak dipetik dan
dikupas kulit buahnya sedangkan biji dan isi buah dibuang.
Contoh: Graniti pericarpium (kulit buah delima).

d. Alat-alat Panen
– Alat dan wadah yang digunakan untuk panen tanaman obat harus
bersih dan bebas dari sisa tanaman yang dipanen sebelumnya.
– Jika wadah yang digunakan berupa plastik harus dipastikan
memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga kelembaban di dalam
wadah terjaga.
– Ketika wadah tidak digunakan, dijaga agar tetap kering dan
diletakkan dalam ruang yang bersih, terhindar dari serangga,
burung dan binatang lain.

e. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Panen


– Hasil panen berupa daun dan bunga yang lebih rapuh atau
mudah membusuk harus ditangani dengan hati-hati.
– Kerusakan yang tidak semestinya harus dihindari agar tanaman
yang dipotong dapat tumbuh kembali.
– Kerusakan mekanis bahan yang dipanen harus dihindari untuk
mencegah perubahan kualitas bahan.
– Gulma atau tanaman beracun yang mungkin mencampuri bahan
simplisia dan mengurangi kemurniannya harus dibuang.
– Masing-masing jenis tanaman yang dipanen harus dimasukkan
ke dalam wadah terpisah.

 klasifikasi sistematika tanaman herba yg dipilih


Klasifikasi Tanaman Sambiloto

1. KINGDOM : Plantae
2. SUB KINGDOM : Viridiplantae
3. INFRA KINGDOM : Streptophyta
4. SUPER DIVISI : Embryophyta
5. DIVISI : Tracheophyta
6. SUB DIVISI : Spermatophytina
7. KELAS : Magnoliopsida
8. SUPER ORDO : Asteranae
9. ORDO : Lamiales
10. FAMILI : Acanthaceae
11. GENUS : Andrographis Wall. ex Nees
12. SPESIES : Andrographis paniculata

Klasifikasi Tanaman Herba Beladon

Kingdom : Plantae

Divisi : Angiospermae
Kelas : Eudikotil

(tidak terdaftar) : Asterids

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Sub-famili : Solanoideae

Tribe : Hyoscyameae

Genus : Atropa L.

Klasifikasi Tanaman Daun Kaki Kuda


Kingdom                     : Plantae

Divisi                           : Spermatophyta

Kelas                           : Dicotyledone

Ordo                            : Umbillales

Famili                          :  Umbilliferae (Apiaceae)

Genus                          : Centella

Spesies                        : Centella asiatica

Klasifikasi Tanaman Rumput Betung


Kingdom: Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Divisi: Pteridophyta

Kelas: Equisetopsida

Ordo: Equisetales

Famili: Equisetaceae

Genus: Equisetum

Spesies: Equisetum debile Roxb

Klasifikasi Tanaman Gendong Anak


Kingdom : Plantarum
Divisio : Spermatophyta
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Species : Euphorbia Hirta,L
Klasifikasi Tanaman Bisson Tobacco

Kerajaan: Plantae
Clade : Trakeofit

Clade : Angiospermae

Clade : Eudicots

Clade : Asterida

Memesan: Solanales

Keluarga: Solanaceae

Marga: Hyoscyamus

Jenis: H. niger

Klasifikasi Tanaman Daun Poko

Kingdom:
Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Lamiales

Famili: Lamiaceae

Genus: Mentha

Spesies: M. arvensis

Klasifikasi Tanaman Herba Papermin

Kingdom:
Plantae

(tanpa takson): Angiospermae

(tanpa takson): Eudikotil

(tanpa takson): Asteridae


Ordo: Lamiales

Famili: Lamiaceae

Genus: Mentha

Klasifikasi Tanaman Meniran

Kerajaan: Plantae

Clade : Trakeofit

Clade : Angiospermae

Clade : Eudicots

Clade : Mawar

Memesan: Malpighiales

Keluarga: Phyllanthaceae

Marga: Phyllanthus

Jenis: P. niruri

Klasifikasi Tanaman Herba Serpili

Plantae
Kingdom:

Clade: Tracheophytes

Clade: Angiosperms

Clade: Eudicots

Clade: Asterids

Order: Lamiales

Family: Lamiaceae

Genus: Thymus
Species: T. serpyllum

Klasifikasi Tanaman Herba Stramonii

Plantae
Kingdom:

Clade: Tracheophytes

Clade: Angiosperms

Clade: Eudicots

Clade: Asterids

Order: Solanales

Family: Solanaceae

Genus: Datura

Species: D. stramonium

Klasifikasi Tanaman Herba timi

Plantae
Kingdom:

(tanpa takson): Angiospermae

(tanpa takson): Eudikotil

(tanpa takson): Asteridae

Ordo: Lamiales

Famili: Lamiaceae

Genus: Thymus
Spesies: T. vulgaris

 Spesies : Atropa belladonnamorfologi tanaman herba


(nta,nama,
lain,keluarga,khasiat,penggunaan,pemerian,sedian)
BELLADONNAE HFRBA (FI)

- Nama lain: Herba Beladon


- Nama tanaman asal: Atropa belladonna (L) atau Atropa
acuminata (Rolye ex Lindley)
- Keluarga: Solanaceae
- Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida atropina, hiosiamina,
apotropina, nortropina, skopolamina
- Persyaratan kadar: Kadar alkaloida jumlah dihitung sebagal
hiosiamina tidak kurang dari 0,3 %
- Penggunaan: Sesak nafas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme,
parasimpatolitik
- Pemerian: Bau lemah, rasa agak pahit dan getir
- Sediaan: Belladonnae Pulvis (FI), Belladonnae Tinctura (FI)
untuk Belladonnae Extractum (FI) Sediaan Tinctura, Belladon
Digitalis Valeriana

 sebutkan sebanyak2nya manfaat secara umum (apakah bisa


sebagai antibakteri/antivirus)
1. Sambiloto: Banyak orang menggunakan sambiloto untuk
menangkal bakteri, meredakan nyeri, menurunkan demam, dan
juga mengatasi cacingan yang diderita seseorang. (Antibakteri)
2. Belladona: Belladona juga bermanfaat dalam mengendalikan
kondisi seperti kolitis, divertikulitis, kolik bayi, kolik ginjal dan
empedu, ulkus peptis, iritasi kulit kemerahan, hingga gejala penyakit
Parkinson. Obat ini bahkan juga bisa digunakan untuk mencegah
mabuk perjalanan. (Antibakteri dan antivirus)
3. Daun kaki kuda: Untuk Mengobati luka, Untuk mengobati Wasir, Untuk
mengobati Sariawan usus dan Disentri, Untuk mengobati Asma dan Batuk,
Untuk Menambah nafsu makan. (Antibakteri)
4. Greges otot: untuk menyembuhkan radang mata, influenza, demam, diare,
radang usus, hepatitis, kencing atau berak berdarah, bengkak, tulang patah,
wasir, dan rematik. (Antivirus)
5. Patikan kebo: Mengurangi gejala gangguan pernapasan, menyehatkan kulit,
meningkatkan sistem imun tubuh, mengurangi nyeri pada perut, mengurangi
pembengkakan akibat gigitan ular. (Antivirus)
6. Herba hiosiami: Gangguan pernafasan, Kejang Diare, Gangguan
gastrointestinal, Gangguan pernafasan, Kandung kemih hiperaktif (antivirus)
7. Daun poko: untuk mengeluarkan gas dari saluran pencernaan (karminatif),
mengurangi ketegangan otot (antipasmodik), memperlancar pengeluaran
keringat (diaforetik), obat batuk, obat sakit perut dan obat sakit kepala
8. Herba pepermin: Meredakan gangguan pencernaan, Meredakan gatal akibat
gigitan serangga, meredakan flu dan pilek, menyembuhkan sakit kepala dan
migrain (antibakteri)
9. Meniran: Menangkal radikal bebas, Meredakan radang, Memiliki sifat
antimikroba (antibakteri)
10. Herba serpili: Gangguan pernafasan, Gangguan gastrointestinal, Penyakit,
Stres oksidatif, Infeksi mikroba, Kanker, Rasa sakit, Kejang (antibakteri)
11. Herba stramonii: sesak nafas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme (antibakteri)
12. Thymus vulgaris: obat batuk (antibakteri)

 cara pembuatan obat tradisional misal jamu dari tanaman


herba yg dipilih (jika memang ada)
Bahan Jamu sambiloto/jamu paitan
Siapkan Bahan-bahan : 300 gram daun sambiloto, 50 gram Brotowali, 100 gram
babakan pule, 200 gram daun meniran, 300 gram serai, 400 gram temulawak, 200
gram lempuyang, 200 gram laos, 2 buah temu ireng

Cara pembuatan
1. Bersihkan semua bahan hingga benar-benar bersih
2. Kupas bahan-bahan
3. Iris kecil dan tipis semua bahan basah
4. Tumbuk kasar bahan-bahan basah
5. Masukkan semua bahan kedalam panci
6. Tambahkan 750mL air ke dalam panci
7. Direbua hingga menjadi sepertiga(1/3) bagiannya
8. Saring jamu yang telah matang direbus
9. Hidangkan dalam gelas

 kesimpulan
Semua tanaman herbal memiliki kegunaan dan khasiat yang
berbeda-beda dan cara berkembangbiaknya pun berbeda, namun
apabila dalam pengolahan yang benar dan tepat, akan menjadi
hidangan yang memiliki banyak khasiat bagi tubuh kita

Anda mungkin juga menyukai