Anda di halaman 1dari 4

Tatanama Binomial Nomenklatur

Binomial nomenklatur ( tatanama binomial ) adalah suatu aturan penulisan


nama spesies binomial nomenklatur ini harus dipenuhi dalam menuliskan nama
ilmiah suatu spesies, baik itu hewan maupun tumbuhan. Tatanama binomial
(binomial berarti “ dua nama “), merupakan aturan penamaan baku bagi semua
organisme ( makhluk hidup ) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi
(biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai
adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa latin atau bahasa lain yang
dilatinkan.
Adapun terdapat penamaan organisme pada saat ini yang diatur dalam :
1. Peraturan Internasional bagi Tatanama Botani ( ICBM ) bagi
tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serba fosil tumbuhan.
2. Peraturan Internasional bagi Tatanama Zoologi ( ICZN ) bagi hewan
dan fosil hewan.
3. Peraturan Internasional bagi Tatanama Prokariota ( ICNP )

Sistem penulisan nama ilmiah makhluk hidup binomial nomenklatur ( sistem


tatanama ganda ) ditemukan oleh Corolus Linnoeu, dengan nama asli Corl Von
Linne. Tujuan dari pemberian nama ilmiah untuk makhluk hidup adalah untuk
memudahkan pengenalan makhluk hidup. Serta, juga dapat memudahkan dalam
determinasi / menentukan dan memastikan juga makhluk hidup.

Aturan dalam penulisan nama ilmiah binomial nomeklatur antara lain


sebagai berikut :
1. Nama spesies terdiri atas 2 kata
- Kata pertama merupakan nama genus, sedangkan
- Kata kedua merupakan penunjuk spesies
2. Huruf pertama penunjuk nama genus ditulis huruf besar
3. Huruf pertama penunjuk spesies digunakan huruf kecil
4. Nama spesies menggunakan bahasa latin
5. Ditulis dengan garis bawah, cetak miring, atau huruf tebal
6. Nama spesies huruf ditulis berbeda dengan huruf – huruf lainnya
7. Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari 2 kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung
8. Jika nama spesies hewan terdiri atas 3 kata, kata ketiga tersebut bukan
nama spesies
9. Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberian nama tersebut

Adapun contoh – contoh penulisan nama ilmiah pada tumbuhan :


1. Asem – Tamarindus indica
2. Bayam – Amaranthus hybridus
3. Beringin – Ficus benjamina
4. Cocor Bebek – Kalanchoe pinnata
5. Damar – Podocarpus damara
6. Eceng Gondok – Eichornia crassipes
7. Jambu Biji – Psidium guajava
8. Jambu Monyet – Anacardium occidentale
9. Jagung – Zea mays
10.Jeruk Keprok – Citrus nobilis
11.Jeruk Nipis – Citrus aurantifolia
12.Kacang Tanah – Arachis hypogea
13.Kentang – Solanum tuberosum
14.Kopi – Coffea arabica
15.Kunyit – Curcuma domestica
16.Lada – Piper Nigrum
17.Mangga – Mangifera indica
18.Melinjo – Gnetum gnemon
19.Padi – Oryza sativa
20.Rambutan – Nephelium lappaceum

Adapun contoh – contoh penulisan nama ilmiah hewan :

1. Angsa – Cygnus cygnus


2. Anjing – Canis lupus
3. Badak – Rhinoceros sondaicus
4. Banteng – Bos sondaicus
5. Buaya – Crocodylus porosus
6. Cicak – Hemidactylus frenatus
7. Elang – Henicopernis longicauda
8. Gajah – Elephas maximus
9. Harimau – Panthera tigris
10.Jalak Bali – Leucopsar rothschildi
11.Ikan Mas – Cyprinus carpio
12.Ikan Mujahir – Tilapia mossambica
13.Kadal – Mabouya multifasciata
14.Komodo – Varanus komodoensis
15.Kucing – Felis domesticus
16.Marmut – Cavia cobaya
17.Orangutan – Pongo pygmaeus
18.Singa – Panthera leo
19.Trenggiling – Manis javanica
20. Macan – Felix tigris

Adapun sejarah binomial nomenklatur dikembangkan oleh Corolus


Linnaeus, yang dimana merupakan seorang ilmuwan abad ke – 18 yang
berusaha untuk menyusun alam dengan sistem taksonomi. Dengan adanya
tatanama binomial nomenklatur tersebut dapat membantu untuk mengetahui
tentang beberapa kovensi yang digunakan dalam hal binomial nomeklatur.
Sebagai contoh, nama ilmiah selalu diberikan dengan genus yang
dikapitalisasi, huruf miring, seperti : Genus dan Spesies.
Dalam zoologi, taksonomi diawasi oleh International Commision
Zoological Nomenclature ( ICZN ), yang setara dengan botani, bakteri, dan
virus.
Untuk kelompok yang tingkatan klasifikasinya lebih tinggi lagi,
aturan penamaannya adalah sebagai berikut.
a.       Pada hewan
Nama famili berasal dari nama genus ditambah -idae
Contoh: Ranidae berasal dari Rana (katak)
Nama subfamili berasal dari nama genus, ditambah -inae
Contoh: Fasciolinae berasal dari Fasciola (cacing pita)
b.      Pada tumbuhan
Nama famili diberi akhiran -aceae atau -ae.
Contoh: Ranunculaceae berasal dari Ranunculus
Leguminoceae berasal dari Leguminose
Nama ordo diberi akhiran -ales.
Contoh: Filiales (paku-pakuan)
Nama divisio diberi akhiran -phyta.
Contoh: Spermatophyta

Anda mungkin juga menyukai