Anda di halaman 1dari 7

PERAN BIOLOGI DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN

TEKNOLOGI

NAMA : WAHYUDI YHOSE ARMANDO SIMANJUTAK

NIM : 4183530012

KELAS : MATEMATIKA NON DIK B

KELOMPOK : V (LIMA)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
Pertanyaan:

Buatlah contoh pemecahan masalah dalam bidang biologi dengan menerapkan langkah-langkah
metode metode ilmiah. Buat dalam bentuk tabel, sehingga jelas kegiatan urutan langkah-langkah
kerjanya.

No Langkah-langkah Metode Urutan Langkah-langkah Kerjanya


Ilmiah

1. Merumuskan Masalah Kita ingin mencoba memberikan pupuk kompos terhadap tanaman
cabai. Perubahan kondisi yang akan diteliti adalah pertumbuhan
tanaman cabai, yaitu tentang perubahan tinggi tanaman serta besar
daunnya dibandingkan dengan tanaman cabai yang tidak diberi
pupuk. Selanjutnya, kita dapat merumuskan suatu masalah.
 Apakah ada pengaruh pupuk kompas terhadap pertumbuhan
tanaman cabai?
2. Menguji Hipotesis Setelah menyusun jawaban sementara, misalnya bahwa pupuk
kompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai,
selanjutnya hipotesis itu diuji dengan melakukan eksperimen
melalui tahap-tahap berikut.

a. Perencaan
Kegiatan perencanaan ini dilakukan sebelum melakukan
eksperimen, yaitu dengan merencanakan dan mempersiapkan alat
serta bahan terlebih dahulu. Semua peralatan yang dibutuhkan
hendaknya didaftar, jangan sampai ada yang terlupakan atau tidak
tersedia saat diperlukan. Misalnya untuk contoh di atas, maka alat
dan bahan yang diperlukan adalah biji tanaman cabai, pot, tanah,
pupuk kompos, air, penggaris/meteran, pensil, kertas, sekam, cetok,
timbangan, dan sendok.
b. Pelaksanaan Eksperimen
Pada tahap ini kegiatan yang harus dilakukan adalah menyiapkan
semua kondisi yang sama terhadap kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Pada pelaksanaan eksperimen hendaknya memperhatikan hal-hal
berikut.

1) Taraf Perlakuan
Kegiatan pada taraf perlakuan adalah menentukan dan mengontrol
variabel. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan,
sedangkan pada kelompok kontrol tidak.
Misalnya, sesuatu yang akan dicobakan, yaitu pupuk disebut
sebagai variabel bebas, kemudian diberikan taraf perlakuannya,
yaitu dengan memberikan pupuk dengan dosis yang berbeda-beda.
Antara dosis pertama dengan dosis berikutnya sebaiknya meningkat
secara tetap. Misalnya, perlakuan pertama dosisnya 1, perlakuan
kedua dosisnya 2, perlakuan ketiga dosisnya 3, dan seterusnya.
Setiap tingkatan dosisnya naik 1 kali.

2) Pengendalian Faktor Lain.


Jika dalam suatu eksperimen akan dibuktikan pengaruh pupuk,
maka pengaruh faktor lain harus dikendalikan, yaitu dengan cara
memberikan faktor (variabel) pada semua kelompok perlakuan yang
sama. Misalnya, pemberian air, besarnya pot, banyak tanah, jenis
cabai, cahaya matahari, frekuensi pemupukan semuanya harus
diperlakukan sama. Variabel ini dinamakan variabel tak bebas atau
variabel terkendali.

3) Pengulangan
Sebaiknya dalam melaksanakan perlakuan eksperimen tidak hanya
terhadap satu individu atau satu kelompok saja sebab sangat riskan
karena data yang diperoleh bisa mengalami kesalahan yang tidak
disengaja. Selain itu, satu individu/satu kelompok saja tidak bisa
mewakili seluruh populasi.
Misalnya, jumlah setiap perlakuan ada 3 individu, berarti dalam
eksperimen tersebut ada 6 perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali
sehingga untuk semua perlakuan terdapat 18 individu. Jadi,
besarnya sampel (jumlah individu/kelompok yang diberi perlakuan)
seluruhnya adalah 18 individu.
Semakin banyak ulangannya, berarti sampel juga semakin besar,
sehingga hasilnya semakin sahih/mendekati kebenaran. Seperti
terlihat pada contoh pemberian pupuk pada tanaman cabai. Pada
percobaan 3 tanaman cabai diberikan pupuk kompos dengan dosis
yang berbeda-beda. Diperoleh hasil seperti Tabel berikut.

4) Pengukuran
Agar diperoleh data yang kuantitatif dan akurat, sebaiknya
dilakukan pengukuran. Misalnya, untuk mengukur tinggi tanaman
cabai, panjang batang, dan lebar daunnya dengan menggunakan
meteran/mistar.
3. Observasi dalam Eksperimen Maksud observasi dalam eksperimen adalah mengamati dengan
teliti perubahan atau gejala yang terjadi ketika melakukan
percobaan dengan maksud mengumpulkan data yang lebih banyak.
Contoh:
Percobaan yang dilakukan pada contoh pengulangan tersebut di atas
diketahui ternyata tanaman cabai mempunyai ketinggian yang
berbeda-beda walaupun diberikan pupuk yang sama

4. Menjawab Masalah Dari masalah yang akan dijawab, melalui kegiatan eksperimen
dicari dan ditemukan jawabannya berdasarkan analisis data yang
diperoleh dalam eksperimen, kemudian didiskusikan. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara mencari rata-rata dari semua data yang
diperoleh atau diubah ke dalam persen kemudian dibuat grafik.
Hasil rata-rata itu kemudian ditafsirkan dan dijadikan pijakan untuk
membuat kesimpulan.

5. Menguji Jawaban Tahap ini dilakukan untuk meyakinkan kebenaran suatu jawaban.
Pengujian sekali lagi perlu dilakukan melalui percobaan seperti
contoh. Pengujian ini dilakukan dengan kondisi dan perlakuan yang
sama seperti semula. Contoh dilakukan percobaan pemberian pupuk
kompos terhadap pertumbuhan tinggi tanaman cabai dengan
perlakuan pada sejumlah individu yang sama. Hasilnya
menunjukkan bahwa semakin banyak pemberian pupuk, semakin
banyak memberikan hasil yang paling baik dari sampel yang
dicobakan.
6. Menarik Kesimpulan Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil dari eksperimen.
Kemungkinan kesimpulan pertama, hipotesis ditolak jika dugaan
sementara tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Apabila hipotesis
diterima, berarti dugaan sementara sesuai dengan hasil eksperimen.
Manakah hasil eksperimen yang baik, jika hipotesis ditolak atau
diterima? Semua hasil eksperimen dikatakan baik jika dilakukan
dengan prosedur secara ilmiah, contoh dari hasil percobaan
terhadap pemberian pupuk diketahui pemberian pupuk berpengaruh
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman cabai.

Anda mungkin juga menyukai